• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 642011902 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 642011902 Full text"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN LED (

LIGTH EMITING DIODA

) SEBAGAI

PENDETEKSI KECERAHAN CAHAYA MATAHARI

José Da Costa

1,2

, Made Rai Suci Santi

1,2

, Suryasatriya Trihandaru

1,2 1

Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika 2

Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email : yosephtls@yahoo.com

ABSTRAK

Transmisi radiasi matahari yang merambat ke bumi akan mengalami hambatan yang disebabkan oleh media penyerap yang ada di atmosfer. Atmosfer adalah selimut udara yang mengelilingi bumi. Selimut udara tetap berada di tempatnya karena gaya tarik bumi yang cukup besar. Udara terdiri atas campuran gas-gas seperti Nitrogen, Oksigen, dan Karbon Dioksida. Ketiga campuran ini memegang peranan penting dalam memelihara kehidupan di bumi dalam menyerap panas matahari yang dipancarkan kembali oleh permukaan bumi. Untuk dapat mengetahui besarnya kecerahan cahaya matahari yang sampai di bumi, maka dilakukan suatu percobaandengan memanfaatkan lampu LED. Sebelum menetapkan LED hijau sebagai pendeteksi kecerahan cahaya matahari, pada awalnya dilakukan pengidentifikasian nilai tegangan dan kuat arus pada berbagai warna LED yaitu LED hijau, kuning, merah, dan putih, masing-masing warna sebanyak 10 buah. Dari hasil pengukuran menunjukan bahwa ternyata LED hijau menhasilkan tegangan dan kuat arus yang lebih besar dibanding dengan warna LED lainnya.Dalam percobaan berikutnya lampu LED hijau di rangkaikan secara seri, parallel, dan gabungan seri-parallel. Pada ketiga rangkaian tersebut digunakan jumlah LED yang sama. Namun dari hasil pengukuran diketahui bahwa nilai tegangan yang dihasilkan oleh LED pada ketiga rangkaiantersebut adalah berbeda-beda. Dari berbagai variasi jumlah LED pada rangkaian seri hanya jumlah 18 yang menhasilkan tegangan lebih besar yaitu 20V, dan untuk rangkaian parallel hanya jumlah 35 yang menhasilkan tegangan sebesar 1.99V. Dengan nilai tegangan yang berbeda-beda ini, maka untuk mengukur kecerahan cahaya matahari ke permukaan bumi cukup mengunakan 18 buah LED yang dirangkai seri dan 35 buah pada rangkaian parallel.

Kata Kunci : Energi cahaya matahari, LED, Rangkain Seri, Parallel, Daya

A. PENDAHULUAN

Cahaya matahari menyebar ke seluruh galaksi, termasuk merambat ke planet bumi. Radiasi matahari yang merambat menuju ke bumi melalui atmosfer akan mengalami hambatan sepanjang lintasan optik yang disebabkan oleh adanya benda atau media penyerap seperti uap air, CO2, ozon dan unsur pencemar atmosfer sesuai dengan karakteritik dan panjang gelombang yang dimilikinya[1].

Penelitian ini berkonsentrasi pada perangkaian LED untuk meneliti kecerahan radiasi matahari dengan cara melakukan pemantauan dan pengukuran tegangan output dari cahaya matahari yang jatuh pada LED dalam ragkaian.

LED adalah salah satu jenis komponen semikonduktor. Selama ini LED hanya digunakan sebagai alat untuk memancarkan cahaya. Sebagai bahan semikonduktor, LED juga terbentuk dari pertemuan bahan semikonduktor tipe-P dan tipe-N (P-N

junction). Oleh karena itu LED juga bisa

digunakan sebagai bahan yang bersifat

photovoltaic.LED yang akan digunakan sebagai

(2)

1. Semikonduktor

Bahan semikonduktor merupakan bahan yang dipakai dalam pembuatan komponen elektronika seperti Light Emitting Diode (LED) dan lain sebagainya. Silikon dan Germanium adalah bahan semikonduktor yang paling banyak digunakan dalam pembuatan komponen elektronika.

Bahan semikonduktor memiliki celah energi yang lebih kecil di antara bagian atas pita tertinggi yang terisi (pita valensi) dan bagian bawah pita kosong persis di atas celah (pita konduksi). Jadi, tidak diragukan lagi bahwa silikon (Eg = 1.1 eV) merupakan semikonduktor dan intan (Eg = 5.5 eV) merupakan isolator. Di dalam silikon terdapat kemungkinan nyata bahwa agitasi termal pada suhu ruang akan menyebabkan elektron-elektron melompati celah dari pita valensi ke pita konduksi.

Pada Gambar 1. Di bawah menunjukan bahwa untuk pola konduktor memiliki pita berisi jumlah yang sangat besar dari tingkat energi yang berjarak sangat dekat, untuk pola semikonduktor, agitasi termal menyebabkan sedikit elektron melompati celah dari pita valensi ke pita konduksi, meninggalkan banyak lubang (hole) yang sama di dalam pita valensi, sedangkan pada isolator memiliki celah energi Eglebih besar.Karena agitasi termal, elektron-elektron memiliki beberapa kemungkinan yang masuk akal untuk dapat melompati celah[3].

Gambar1. Pola pita celah untuk semikonduktor.

2. LED (Light Emitting Diode)

LED (light Emitting Diode)ialah suatu bahan semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. Gejala ini termasuk bentuk electroluminescence. Warna

yang dihasilkan bergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai, dan bisa juga ultraviolet dekat atau inframerah dekat.

Semikonduktor merupakan material yang dapat menghantarkan arus listrik, meskipun tidak sebaik konduktor listrik.Semikonduktor umumnya dibuat dari konduktor lemah yang diberi ‘pengotor’ (Atom doping) berupa material lain. Dalam LED digunakan konduktor dengan gabungan unsur logam aluminium-gallium-arsenit (AlGaAs).

Konduktor AlGaAs murni tidak memiliki pasangan elektron bebas sehingga tidak dapat mengalirkan arus listrik. Oleh karena itu dilakukan proses doping dengan menambahkan elektron bebas untuk mengganggu keseimbangan konduktor tersebut, sehingga material yang ada menjadi semakin konduktif.

LED merupakan dioda, sehingga memiliki kutub polar. Arah arus konvensional hanya dapat mengalir dari anoda ke katoda. Perhatikan bahwa 2 kawat kaki pada LED memiliki panjang yang berbeda. Jika kita melihat kedalam lampu LED itu sendiri, kita dapat membedakan ke dua kutub tersebut. Perhatikan gambar berikut:

Gambar2.Bentuk kaki pada LED (Encyclopedia Britannica, ho.)

3. Cahaya

(3)

pergerakan elektron pada sebuah atom. Dimana pada sebuah atom, elektron bergerak pada suatu orbit yang mengelilingi sebuah inti atom. Elektron pada orbit yang berbeda memiliki jumlah energi yang berbeda. Elektron yang berpindah dari orbit dengan tingkat energi lebih tinggi ke orbit dengan tingkat energi lebih rendah perlu melepas energi yang dimilikinya. Energi yang dilepaskan ini merupakan bentuk dari foton sehingga menghasilkan cahaya.Semakin besar energi yang dilepaskan, semakin besar energi yang terkandung dalam foton.

Gambar3. Kelompok Gelombang Elektromagnetik

Energi pancaran matahari dapat di rubah menjadi arus searah dengan mempergunakan lapisan-lapisan tipis dari silikon atau bahan-bahan semikonduktor lainnya. Sebuah kristal silindris Silikon (Si) yang praktis (hampir) murni diperoleh dengan mencairkan Silikon dalam tungku suhu tinggi dengan tekanan atmosfir yang diatur [4].

Kecepatan rambatgelombang elektromagnetik di ruang bebas = v. Jika frekuensi energinya = f dan panjang gelombangny = λ (lambda), maka berlaku persamaan sebagai berikut :

v f

(1)

Panjang gelombang tampak berukuran antara 380nm sampai dengan 780nm seperti pada Tabel 1 berikut ini :

Warna Panjang Gelombang (nm)

Ungu 380-420

Tabel 1.Panjang gelombangtampak

4. Intensitas Cahaya

Gelombang elektromagnetik yang terlihat oleh panca indera manusia adalah cahaya dengan panjang gelombang berkisar pada 300–700 nm (nanometer). Gelombang dengan panjang gelombang di atas 700 nm berada pada daerah inframerah dan di bawah 300nm merupakan daerah ultraviolet. Cahaya merupakan kumpulan foton yang mempunyai energi yang bisa dimanfaatkan dan sebagian lagi menjadi cahaya tampak[5].

Jumlah energi radiasi yang dipancarkan sebagai cahaya ke suatu arah tertentu di sebut intensitas cahaya (I) dengan satuan candela (cd). Jika intensitas cahaya suatu sumber sebesar 1 cd melalui sudut ruang sebesar 1 steradian maka akan mengalir fluks cahaya sebesar 1 lumen [6].Hal ini dinyatakan dengan :

F

(4)

tengah bola tersebut di lingkupi oleh 4πI lumen, maka θ = 4π lumen [7]

.

Intensitas penerangan di suatu bidang ialah fluks cahaya yang jatuh pada 1 m2 dari bidang tersebut, dengan satuan lux. Jika suatu bidang di terangi F lumen seluas A m2, maka:

avg

F I

A

 (3)

Dimana :

I

avg = Intensitas penerangan rata-rata

A = Luas bidang yang diterangi (m2)

5. Daya Listrik

Daya merupakan kecepatan perubahan energi, maka persamaannya yaitu sebagai berikut:

QV p

t

 (4)

Muatan yang mengalir per detik

 

Q t merupakan muatan listrik I, dengan demikian persamaan daya[8] adalah

pIV (5)

Dimana:

P = daya (Watt) I = Kuat Arus (A) V = Tegangan (Volt)

B. METODOLOGI

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu diawali dengan identifikasi dan karaterisasi lampu LED, yang kemudian dilanjutkan dengan serangkaian analisis untuk mencari besar tegangan yang dihasilkan oleh LED.Warna LED yang diidentifikasi yaitu:

Gambar4. Jenis-jenis warna pada lampu LED.

Analisis terhadap ke empat warna LED dilakukan untuk mengetahui warna LED mana yang lebih untuk digunakan sebagai pendeteksikecerahan cahaya matahari.

Tahapan implementasi metode yang dilakukan adalahmengidentifikasi tegangan outputLED pada beberapa buah lampu LED seperti Gambr 5.Sistem kerja lampu LEDdalam menghasilkan tegangan adalah LED akan merubah energi dari cahaya matahari menjadi energi listrik (tegangan).Teganganyang dihasilkan oleh LED akan di manfaatkan untuk mendeteksi cerahnya cahaya matahari yang menjalar kebumi.

Pada penelitian ini, peralatan yang digunakan yaitu:LED Hijau,Multimeter digital,Protoboard, dan Kabel yang secukupnya.LED disusun sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan tegangan output yang besar jika terkena sinar matahari.

Gambar5. Pengukuran tegangan output Led.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Menentukan warna LED mana yang lebih cocok untuk digunakan dalam mendeteksi kecerahan cahaya matahari. b. Membuat rangkaian percobaan

(5)

Gambar6. Skema pengukuran tegangan. c. Pada langkah a (Gambar 6) berlaku

untuk semua rangakaian baik seri dan parallel.

d. Membuat rangkaian LED pada Protoboard. Protoboard sebagai panel, ketika melakukan pengukuran yang harus diperhatikan adalah ke dua kaki LED yang di pasang pada Protoboard, dimana kaki LED yang panjang bertidak sebagai tegangan imput dan kaki LED pendek bertindak sebagai output.

e. Mencatat hasil pengamatan tabel yang berisi besarnya tegangan yang dihasilkan oleh masing-masing LED pada rangkaian.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Jika di lihat dari panjang gelombang masing-masing warnaseperti pada Tabel 1 di atas, di ketahui bahwa LED hijau mempunyai panjang yang lebih rendah dari warna LED yang lainnya. Namun dalam hasil percobaan tentang pengukuran tegangan, kuat arus, dan daya ternyata LED hijau mempunyai nilai tegangan, kuat arus, dan daya yang lebih tingi dari warna LED lainnya seperti pada Tabel 2 sampai Tabel 5 di bawah, baik LED tersebut dirangkai secara seri maupun parallel.

Hasil pengukuran kuat arus, tegangan, dan daya dari 10 buah LED yang beda warna yaitu seperti berikut:

1. Rangkain seri untukmengukur tegangan output dari 10 buah LED.

Gambar 7.Cara pengukuran tegangan outputLED pada rangkaian seri

Dari rangkaian seri diatas, maka nilai tegangan outputnya adalah seperti pada tabel 2 dibawa ini.

No Warna LED Jumlah LED Tegangan

1 Hijau 10 buah 22.7 V

2 Merah 10 buah 0.41 V

3 Bening 10 buah 0.06 V

4 Kuning 10 buah 1.6 V Tabel 2.Nilai tegangan output untuk 10 buah LED

pada rangkaian seri.

2. Rangkaian parallel untukmengukur tegangan output dari 10 buah LED.

Gambar 8.Cara pengukuran tegangan LED pada rangkaian Parallel.

Nilai tegangan output untuk rangkaian parallel diatas, ditunjukan pada Tabel 4 berikut:

No Warna LED Jumlah LED Tegangan

1 Hijau 10 buah 1.9 V

2 Merah 10 buah 1.6V

3 Bening 10 buah 0.14 V

4 Kuning 10 buah 0.4 V

Tabel 3.Nilai tegangan output untuk 10 buah LED pada rangkaian parallel.

3. Rangkaian seri untuk mengukur kuat arus dan daya dari 10 buah LED yaitu sebagai berikut:

Gambar 9.Cara pengukuran kuat arus LED pada rangkaian seri

Untuk tabel 4 dibawah

(6)

kuat arus dan daya yang dihitung dari 10 buah LED pada rangkaian seri.

No Warna LED I P=VxI

1 Hijau 2.3 x 10-5A 5 x10-4W

2 Merah 0 0

3 Bening 0 0

4 Kuning 4.5 x 10-5A 8.5x10-5W Tabel 4.Nilai kuat arus dandaya untuk 10 buah LED

pada rangkaian seri.

Hasil pengukuran dari kuat arus dan daya diketahui bahwa ternyata LED hijau menhasilkan nilai kuat arus dan daya yang lebih maksimal dibandingkan dengan warna LED yang lainnya.

4. Rangkaian parallel untukmengukur kuat arus dan dayadari 10 buah LED.

Gambar 10.Cara pengukuran tegangan LED pada rangkaian Parallel.

Untuk tabel 5 dibawah menunjukan hasil pengukuran darinilai kuat arus dan daya yang dihitung dari 10 buah LEDpada rangkaian parallel.

Tabel 5.Nilai kuat arus dandaya untuk 10 buah LED pada rangkaian parallel.

Hasil identifiksi dari ke empat warna LEDpadarangkaian seri maupun parallel, ternyata LED warna hijau mempunyainilai kuat arus, tegangan, dan daya yang lebih besar daripadake tiga warna LED lainnya.Jadi LED warna hijau lebih cocok untuk digunakan sebagai pendeteksi kecerahan cahaya matahari. Keterangan:

Pengukuran dilakukan pada pagi hari jam 09:00-10:00 dan selama 4 hari untuk ke empat warna LED dengan jam yang sama.

Dalam pemanfaaan LED untuk mendeteksi kecerahan cahaya matahari, makaLED hijau dirangkai secara tiga tahap yaitu:

a. Rangkaian Seri

Untuk rangkaian seripada gambar 7 yaitu pengukuran tegangan output dimulai dari 2 buah LED sampai 88 buah LED, maka tegangan output yang dihasilkan adalah dari 4.3V sampai 20Vseperti di tunjukkan pada Grafik 1 di bawah.

Grafik 1. Nilai tegangan output terhadap banyaknya LED.

Dari hasil grafik 1 di atas ditunjukan bahwa ternyata pada jumlah LED 18 didapatkan nilai tegangan maksimum yaitu sebesar 20Volt. Artinya dengan menambahkan jumlah LED tidak berarti menghasilkan teganga yang lebih dari 20Volt.

b. Rangkaian Parallel

Untuk rangkaian parallelpada Gambar 8, banyaknya LED yang digunakan adalah 1-88 (1parallel x 88 ) buah LED. Maka nilai tegangan output terhadap banyaknya LED yang di gunakan adalah Seperti tampak pada Grafik 2 berikut.

Grafik 2. Nilai tegangan terhadap banyaknya LED.

0

Banyaknya LED yang digunakan

1.5

(7)

Pada grafik 2 di tunjukan bahwa ternyata pada jumlah LED 36 didapatkan nilai tegangan maksimum sebesar 1.99Volt.

c. Rangkaian Gabungan Seri Parallel

Untuk rangkaian gabungan seri parallel (2serix44parallel), dengan rangkaian sebagai berikut:

Gambar 9.Cara pengukuran tegangan LED pada rangkaian gabungan seri Parallel.

Pada rangkaian gabungan seri parallel di atas, maka hasil pengukuran nilai tegangan output adalah sebesar 1.66V.

Keterangan:

Pengukuran dilakukan pada pagi hari jam 09:00-11:00 bahkan lebih.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dari tegangan output diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa:Lampu LED juga dapat digunakan untuk mengetahui nilai tegangan output apabila disinyari cahaya matahari.

Dari hasil grafik 1 dan 2 di atas, maka diketahui bahwa untuk 18 buah LED yang dirangkaisecara seri mempunyai tegangan yang lebih tingi dari jumlah LED yang lain, sedangkan untuk 36 buah LED pada rangkaian parallel juga mempunyai tegangan yang lebih tingi dari jumlah LED yang lainnya.

Jika dilihat dari panjang gelombang yang dimiliki oleh setiap warnayaitu mempunyai panjang gelombang yang berbeda-beda, danjika dibandingkan pada ke empat warna pada LED maka, warna LED hijau mempunyai panjang gelombang yang lebih rendah daripada warna LED lainnya. Namun dari hasil pengukuran kuat arus, tegangan, daya daya ternyata warna LED hijau mempunyai kuat arus,tegangan, dan daya yang lebih besar dari warna LED liannya. Oleh karena itu, LED hijau lebih cocok digunakan untuk mendeteksi kecerahan cahaya matahari.

E. DAFTAR PUSTAKA

[1] Nevers, Noel de. Air Pollution Control Engineering. Mc Graw-Hill,Inc. 1995. [2] Malvino, Albert Paul. 1992. ‘Prinsip

-Prinsip Elektronik’. Erlangga. Jakarta. [3] Haliday, Resnick, Walker. ‘Dasar-Dasar

fisika versi di perluas Jilid 2’. Binapura Aksara Publisher.

[4] Kadir, Abdul., 1982, “energi, sumber daya, inovasi, tenaga listrik, potensial ekonomi”, PT. Universitas Indonisia, Jakarta

[5] Beisser, Arthur, 1968, “Konsep Fisika Modern”, ErlanggaJilid I, Edisi II, Jakarta.

[6] Hecht, Eugene, 1994, “Optics”, Addison Wesley, Edisi II, Massachusetts.

[7] Waldman, Gerry, 1990, “Introduction to light”, Prentice Hall, Inc., New Jersey. [8] C. Douglas, Giancoli, 2001, “Fisika”

(8)

Gambar

Tabel 1.Panjang gelombangtampak
Gambar 7.Cara pengukuran tegangan outputLED
Grafik 2. Nilai tegangan terhadap banyaknya LED.
Gambar 9.Cara pengukuran tegangan LED

Referensi

Dokumen terkait

Psychological well being yang tinggi akan memiliki sikap positif, menerima segala aspek dalam diri, termasuk kualitas baik dan buruknya, memandang masa lalu dengan positif,

Mengatur orang adalah suatu hal yang kompleks karena orang yang diatur ( bawahan ) dan orang yang mengatur ( pemimpin ) sering mempunyai penadapat, pengalaman,

Hubungan Tidak Langsung Antara Kecerdasan dengan Ha- sil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi melalui Pengetahuan Awal ………6. Keterbatasan

Arenijusov kriterijum za određivanje kritičnih temperatura (T, o K) i strukturnih promena u hloroplastima i tilakoidnoj membrani intaktnog prvog lista iznad klipa

Dimaksudkan untuk mengelabui DNS agar menyimpan pada informasi yang telah dimodifikasi atau palsu (cache poisoning); eksploitasi servers yang vulnerable untuk memodifikasi data

macam profesi, serta tujuh informan laki-laki yang merupakan suami dari para perempuan yang bekerja tersebut untuk mengetahui seberapa besar andilnya dalam proses

Apakah ada pengaruh umur, pendapatan per bulan, dan jumlah anggota keluarga terhadap setia tidaknya seorang konsumen pada produk PRIMA (Gunakan α =0.05).. Apakah

Terdapat banyak kajian perbandingan mengenai perkhidmatan kesihatan yang disediakan di kawasan bandar dan luar bandar, namun kebanyakannya hanya menilai dari segi cara