• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mendeteksi Denyut Jantung Dengan Menggunakan Pulse Sensor Pada Arduino Uno Berbasis Android Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Mendeteksi Denyut Jantung Dengan Menggunakan Pulse Sensor Pada Arduino Uno Berbasis Android Chapter III V"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1. Analisis Sistem

Analisis sistem adalah suatu bentuk penguraian suatu sistem informasi yang lengkap ke

dalam bagian-bagian komponennya dengan tujuan mengindentifikasi dan mengevaluasi

permasalahan, hambatan, serta kebutuhan agar dapat dilakukan usulan perbaikan untuk

meningkatkan kualitas sistem yang sudah ada. Analisis sistem adalah pembelajaran

sebuah sistem dan komponen sebagai prasyarat desain sistem, spesifikasi sebuah sistem

yang baru dan diperbaiki.

Analisis sistem memiliki tiga fase untuk mendeskripsikan pengembangan sistem

yaitu analisis masalah, analisis kebutuhan, dan analisis proses. Analisis masalah

bertujuan untuk memahami kelayakan masalah. Tujuan dari analisis kebutuhan adalah

menjelaskan fungsi – fungsi yang ditawarkan dan mampu dikerjakan oleh sistem, baik

kebutuhan fungsional maupun nonfungsional.

3.1.1. Analisis Masalah

Untuk mengindentifikasi sebuah masalah digunakan diagram Ishikawa. Diagram

Ishikawa digunakan untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menggambarkan

masalah serta sebab akibat dari masalah tesebut. Sering disebut juga diagram tulang

ikan (fishbone diagram).

Untuk mengidentifikasi masalah tersebut, penulis menggunakan Ishikawa diagram (fishbone/cause-effect diagram). Ishikawa diagram diperkenalkan oleh Kaoru Ishikawa pada tahun 1968. Diagram ini umumnyadigunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang signifikan memberi efek padasebuah even.

Masalah utama adalah tidak bisanya manusia mendapatkan informasi kesehatan

(2)

frekuensi denyut jantung dengan meraba pergelangan tangan yang kemudian diraba dan

dihitung sendiri, atau jika didalam sebuah rumah sakit, untuk mengetahuinya harus

mendatangi rumah sakit tersebut. Begitu juga dengan sistem pengawas yang dilakukan

oleh pihak rumah sakit, pihak rumah sakit baik itu dokter maupun suster mereka harus

memantau tiap-tiap ruangan pasien untuk mengetahui apakah masih hidup/mati/sedang

gawat. Perlunya sebuah alat agar pihak rumah sakit atau pengguna lainnya dapat

informasi secara cepat. Diagram Ishikawa pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Ishikawa Diagram Sistem

Dari gambar diatas dapat dilihat bagaimana sistem akan memproses suatu

aktifitas sistem.

3.1.2. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan terbagi atas dua bagian, yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan

(3)

sistem, apakah sistem dapat dibuat sesuai kebutuhan atau belum sesuai, karena

kebutuhan sistem akan mendukung tercapainya tujuan.

3.1.2.1. Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional merupakan jenis kebutuhan yang berisi proses apa saja yang

dapat dilakukan sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi informasi yang harus ada

dan dihasilkan oleh sistem. Berikut ini adalah kebutuhan fungsional sistem, yaitu:

1. Sistem dapat menerima data dari sensor detak jantung dengan hasil dari

algoritma fuzzy(Pulse Sensor).

2. Sistem dapat memberikan informasi denyut jantung.

3. Sistem dapat memberikan langkah dan apa yang harus dikerjakan dari hasil

denyut jantung.

3.1.2.2. Kebutuhan Nonfungsional

Untuk mendukung kinerja sistem, sistem juga dapat berfungsi sebagai berikut:

1. Sistem dapat dioperasikan dengan mudah.

2. Sistem dapat menerima inputan identitas pribadi.

3. Sistem dapat digunakan dimana saja, dengan menggunakan baterai.

3.1.3. Pemodelan Sistem

Pada penelitian ini digunakan UML (unified Modelling Languange) sebagai bahasa pemodelan untuk merancang dan mendesain sistem. Pemodelan kebutuhan sistem UML

yang digunakan mencakup use case diagram, activity diagram.

3.1.3.1. Use-case Diagram

Use-case diagram adalah diagram yang mendeskripsikan interaksi antara user

(4)

use-case, dan system/sub system boundary.. Use-case diagram dari sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Use-case Diagram Sistem

Pengguna akan memasukkan informasi identitas diri ke aplikasi dan kemudian data

diri berupa umur akan berguna untuk memproses informasi kesehatannya.

3.1.3.2 Activity Diagram

Activity diagram adalah diagram yang dapat digunakan untuk menggambarkan secara grafis aliran proses, langkah – langkah sebuah use-case, dan logika

behaviour (metode) objek. Dalam diagram ini maka akan dijelaskan proses kerja dari sistem terhadap apa yang dilakukan oleh pengguna.

Proses kerja sistem pendeteksi denyut jantung dengan menggunakan papan

kontroller arduino diawali dengan menghidupkan alat deteksi denyut jantung

dengan cara memakainya langsung ke tangan, secara otomatis alat akan hidup

dengan sendirinya. Kemudian alat akan bekerja untuk menghitung denyut jantung

permenit dengan menggunakan algoritma fuzzy dan akan dikirimkan ke server data internet thingspeak.com dengan bantuan konektifitas WiFi. Kemudian pengguna akan menggunakan sebuah aplikasi android yang sudah terhubung ke internet untuk

(5)

memberikan informasi/langkah jika terdapat masalah dengan denyut jantung

pengguna.

Activity Diagram dari sistem yang akan dibuat dapat dilihat pada Gambar 3.3.

(6)

3.2. Blok Diagram Sistem

Berikut adalah blok diagram sistem.

Gambar 3.4 Blok Diagram Sistem

Berikut penjelasan dari blok diagram sistem:

1. Hidupkan alat dengan cara memasangnya ke tangan pengguna.

2. Pengguna menghidupkan router WiFi yang akan dipakai oleh alat.

3. Pengguna meng-install aplikasi alat diperangkat Android. Pengguna akan mengisi

informasi diri di aplikasi Android. Secara otomatis pengguna akan melihat denyut

jantung dan informasi kesehatan pengguna.

4. Jika alat tidak dimatikan maka sistem akan terus bekerja walaupun aplikasi

Android dimatikan.

5. Alat akan mati jika pengguna melepaskan perangkat dari tangannya. Arduino Uno

WiFi ESP8266 Internet

(7)

3.3. Flowchart Sistem

Berikut adalah flowchart sistem.

Gambar 3.5 Flowchart Sistem

Input nama, umur

Data diri diproses di Aplikasi Android

Input BPM (Beats Per Minute)

Data yang diterima diolah

Hasil Informasi Mulai

(8)

3.3.1. List Program

3.3.1.1. Program Cek Denyut Jantung if (N > 250){

digitalWrite(LedPin,LOW);

(9)

amp = P - T;

3.3.1.2. Program Cek Umur Dim Temp As Int

Temp = Umur

If Temp >= 2 And Temp <= 10 Then

lbl_kategori.Text = "Anak-anak"

Else

lbl_kategori.Text = "Remaja / Dewasa"

End If

3.3.1.3. Program Pengambilan Keputusan Informasi If lbl_kategori.Text = "Anak-anak" Then

If Rat < 70 Then

lbl_kesimpulan.Text = "Denyut jantung Kamu

Dibawah Normal, Kamu disarankan untuk istirahat yang

cukup. Jangan melakukan banyak aktifitas!"

else If Rat > 110 Then

lbl_kesimpulan.Text = "Denyut jantung kamu

Diatas Normal, Kamu perlu istirahat yang cukup agar

denyut jantungmu kembali normal."

Else

lbl_kesimpulan.Text = "Denyut jantung kamu

(10)

End If

else if lbl_kategori.Text = "Remaja / Dewasa" Then

If Rat < 60 Then

lbl_kesimpulan.Text = "Denyut jantung Kamu

Dibawah Normal, Kamu disarankan untuk istirahat yang

cukup. Jangan melakukan banyak aktifitas!"

else If Rat > 90 Then

lbl_kesimpulan.Text = "Denyut jantung kamu

Diatas Normal, Kamu perlu istirahat yang cukup agar

denyut jantungmu kembali normal."

Else

lbl_kesimpulan.Text = "Denyut jantung kamu

Normal. Silahkan beraktifitas!"

End If

3.4. Perancangan Sistem

Perancangan terdiri dari 2 bagian utama yaitu perancangan sistem perangkat keras, dan

perancangan sistem perangkat lunak. Perangkat keras yang dimaksud adalah komponen

fisik yang digunakan untuk membentuk rangkaian elektronika sistem.

Perangkat keras dan elektronika yang digunakan untuk membuat sistem terdiri

dari beberapa bagian utama yaitu sirkuit utama (main board), sensor dan konektifitas. Setiap komponen ini membutuhkan antar muka yang merupakan jalur komunikasi antar

komponen. Perancangan antarmuka harus dilakukan sebaik mungkin dan diperhatikan

apa yang menjadi kekurangan dan kelebihannya. Kemudian perancangan perangkat

keras agar dapat digunakan dimana saja dengan cara ditempel ditangan.

Dalam perancangan perangkat lunak terdiri dari beberapa program yang

berfungsi untuk mengontrol perangkat keras. Modul program yang dibuat untuk

perangkat keras yaitu: modul program pembaca denyut jantung yang menggunakan

(11)

Perancangan perangkat lunak untuk mendukung sistem, yaitu perancangan

aplikasi Android. Kerja dari aplikasi dapat dilihat dari diagram yang sudah dibuat.

Aplikasi Android sebagai media untuk menganalisa dan memberikan informasi denyut

jantung pengguna.

Dalam perancangan sistem ada 2 hal yang penting untuk diperhatikan yaitu,

perancangan perangkat keras, dan perancangan perangkat lunak. Dua hal penting

tersebut akan menjadi tolak ukur keberhasilan sistem kerja suatu sistem.

3.4.1. Perancangan Perangkat Keras

Pendeteksi denyut jantung yang akan dibangun dirancang agar dapat berjalan baik

dengan cara kerjanya yang sudah ditentukan. Ada beberapa hal yang menjadi

fokus dalam tahap perancangan sistem yaitu desain konstuksi utama dan sensor.

3.4.1.1. Konstruksi Utama

Kerangka adalah konstruksi yang nantinya akan menentukan desain, bentuk

dan ukuran dari komponen fisik lainnya. Fungsi utama dari kerangka adalah

sebagai tempat atau kedudukan seluruh komponen yang dibutuhkan alat.

Kerangka alat dibuat dengan menggunakan PCB matriks yang berukuran 5x7.

(12)

3.4.1.2. Konstruksi Perangkat Elektronika

Berhubungan dengan perancangan sistem mikrokontroler, papan konstruksi

utama, sensor detak jantung, perangkat WiFi, perangkat baterai. Rangkaian sistem beserta komponen-komponen lain yang terhubung pada board

mikrokontroller Arduino Uno dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Rancangan Board Mikrokontroller Arduino Uno

No. Nama Barang Banyak Fungsi Keterangan

1. Mikrokontroller Arduino

Uno (ATMega328)

(13)

3.4.2. Perancangan Perangkat Antar Muka Aplikasi Android

Aplikasi android berfungsi sebagai media input data diri dan media melihat informasi denyut jantung dan kesehatan. Perancangan aplikasi terdapat 3 halaman yaitu registrasi, info dan tentang. Tetapi sebelum merancang antarmuka aplikasi Android, terlebih dahulu untuk menyediakan penampung data dari alat denyut jantung. Disini digunakan fitur tampung data dari thingspeak.com

(14)

3.4.2.1. Perancangan tampilan registrasi aplikasi

Gambar 3.9 Perancangan Antar Muka Registrasi

Berikut keterangan bagian-bagian antar muka yang terdapat pada antar

muka aplikasi pada halaman registrasi:

1. Nama, Berisikan nama dari pengguna.

2. Umur, berisikan informasi mengenai umur pengguna.

3. OK, tombol untuk lanjut kehalaman info.

C-BPM! Registrasi

Selamat Datang di Aplikasi C-BPM!

Nama

Umur

OK

(15)

3.4.2.2. Perancangan Antar Muka Info

Gambar 3.10 Perancangan Antar Muka Info

Berikut keterangan bagian-bagian antar muka yang terdapat pada antar

muka aplikasi pada halaman info:

1. Pada kotak nomor 1 berisi informasi diri pemakai alat denyut jantung.

Ada 2 kategori pada aplikasi ini, Anak-anak dan remaja/dewasa.

Kategori akan menentukan pilihan dari umur pemakai alat denyut

jantung.

2. Pada kotak nomor 2 berisi informasi data denyut jantung pemakai

sebanyak 10 data yang diambil dari penampung data thingspeak.com.

3. Pada kotak nomor 3 berisi hasil informasi dari ke-10 data denyut jantung

yang diperoleh. Data akan dirata-ratakan dan kemudian akan menjadi

informasi kesehatan bagi pemakai alat denyut jantung.

C-BPM! Informasi

2

3

ANALISIS DENYUT JANTUNG

Nama : Umur : Kategori:

(16)

3.4.2.3. Perancangan Antar Muka Tentang

Gambar 3.11 Perancangan Antar Muka Tentang

Berikut keterangan bagian-bagian antar muka yang terdapat pada antar

muka aplikasi pada halaman tentang:

1. Pada kotak nomor 1 berisi informasi mengenai foto pembuat aplikasi

2. Pada kotak nomor 2 berisi informasi diri dan informasi aplikasi.

Tentang

1

(17)

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

4.1. Implementasi Sistem

Proses yang akan dilakukan berikutnya setelah dilakukan analisis dan perancangan pada

bab sebelumnya adalah implementasi sistem sesuai dengan perancangan yang telah

dibuat.

4.1.1. Konstruksi Utama

Kerangka alat pendeteksi denyut jantung diimplementasikan menggunakan PCB

Matriks dengan ukuran 7 cm x 5 cm, agar lebih mudah digunakan. PCB Matriks

digunakan untuk menggabungkan seluruh komponen yang diperlukan untuk membuat

alat pendeteksi denyut jantung yang dapat dibawa. Selain dari pada PCB matriks, untuk

casing dari alat yang dibuat menggunakan kotak sabun mandi yang sudah dibentuk agar

komponen dapat masuk kedalam. Dalam penggunaannya PCB matriks sangat mudah

untuk digunakan.

Berikut gambar implementasi kerangka alat (a) kerangka utama atas, dan (b)

kerangka utama bawah,

(18)

Gambar 4.1 Kerangka alat

(a) Kerangka utama atas (b) Kerangka utama bawah

4.1.2. Sensor Detak Jantung

Pada alat ini menggunakan Pulse Sensor yang diletakkan diluar kerangka utama.

Berikut pengimplementasiannya.

Gambar 4.2 Implementasi Pulse Sensor

Pada tahap implementasi ini, Pulse Sensor diletakkan diluar kerangka alat.

Tujuannya agar sensor dapat meraih jari pengguna alat. Karena Pulse Sensor hanya (a)

(19)

dapat membaca denyut jantung yang berada di jari tangan, tidak dapat membaca

dibagian tubuh lainnya.

4.1.3. Konektifitas WiFi

Alat yang dibuat ini menggunakan konektifitas WiFi sebagai penghubung alat ke

internet, dan kemudian disambungkan ke penampung data thingspeak.com. Berikut adalah gambar WiFi ESP8266 yang sudah tersambung ke kerangka utama.

Gambar 4.3 Implementasi Konektifitas WiFi

4.1.4. Daya listrik dan pengisian ulang baterai

Alat yang dibuat ini menggunakan daya listrik dari sebuah baterai bekas yang

bertegangan 3.7V dengan kapasitas 1000mAh. Sehingga untuk membawa alat ini

(20)

Gambar 4.4 Baterai Alat

Alat ini juga dilengkapi dengan pengisian baterai ulang, sehingga dapat

digunakan kembali jika baterai kehabisan daya.

Gambar 4.5 Implementasi pengisian ulang baterai

Untuk menghidupkan alat pendeteksi denyut jantung ini, alat sudah dirancang

sedemikian rupa agar alat dapat menyala otomatis jika pengguna memakai alat

(21)

Gambar 4.6 Implementasi hidup otomatis

4.2. Implementasi Penggabungan Rangkaian Sirkuit Elektronik

Rangkaian sirkuit elektronik di implementasikan dengan menggunakan papan PCB

matriks. Board mikrokontroller Arduino Uno disebut sebagai papan utama, karena

tugasnya adalah untuk memproses data yang masuk dan kemudian mengirimkannya ke

penampung data. Berikut adalah Implementasi papan Arduino Uno yang digabungkan

(22)

Gambar 4.7 Papan Arduino dengan kerangka utama (a) tampak atas (b) tampak bawah.

4.3. Implementasi Perangkat Lunak

Implementasi Perangkat Lunak terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:

4.3.1. Perangkat Lunak Arduino Uno

Modul program Arduino Uno dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman C

dan aplikasi Arduino CC sebagai compiler. File program berekstensi .ino yang kemudian dimasukkan ke dalam mikrokontroler Arduino Uno melalui kabel USB

MINI. Berikut gambar pembuatan program Arduino. (a)

(23)

Gambar 4.8 Upload program Arduino 4.3.2. Perangkat Lunak Android

Aplikasi Android berfungsi sebagai media input data diri dan media untuk melihat

informasi denyut jantung dan kesehatan. Implementasi aplikasi terdapat 3 bagian

halaman. Sebagai berikut:

(24)

Gambar 4.9 Implementasi Tampilan Registrasi

Pada tampilan aplikasi ini tampak sesuai dengan yang direncanakan

diperancangan aplikasi. Pada tampilan Registrasi, user diminta untuk

memasukkan informasi diri seperti Nama dan Umur pengguna. Data ini akan

diproses ditampilan aplikasi berikutnya. Disebelah kanan atas ada menu yang

(25)

4.3.2.2. Tampilan Informasi

Gambar 4.10 Implementasi Tampilan Informasi

Pada tampilan aplikasi ini tampak sesuai dengan yang direncanakan

diperancangan aplikasi. Pada tampilan informasi, akan ditampilkan Nama, umur

dan kategori. Field Nama dan umur dimasukkan pada tampilan registrasi. Field

kategori secara otomatis akan diputuskan oleh sistem dengan ketentuan 2-10

tahun kategori “Anak-Anak”, sedangkan 10 tahun keatas dikategorikan

“Remaja/Dewasa”. Kategori ini diperlukan untuk mengetahui batas atas dan

batas bawah denyut jantung normal. Pada bagian ListView “Denyut Jantung Anda” berisikan informasi denyut jantung yang sudah dibaca oleh alat ketika

alat dinyalakan. Secara realtime ListView akan terisi saat alat dinyalakan.

(26)

akan merata-ratakan kesepuluh data yang masuk ke ListView kemudian akan ditampilkan saran dan kesimpulan dengan ketentuan seperti tabel berikut.

Tabel 4.1 Ketentuan Hasil Denyut Jantung

Kategori Umur Denyut Hasil

Denyut jantung Kamu Dibawah Normal, Kamu disarankan untuk

istirahat yang cukup. Jangan melakukan banyak aktifitas!

70-110 Denyut jantung kamu Normal. Silahkan beraktifitas!

110-lebih

Denyut jantung kamu Diatas Normal, Kamu perlu istirahat yang cukup agar denyut jantungmu kembali normal.

Remaja / Dewasa

10 - lebih

0-60

Denyut jantung Kamu Dibawah Normal, Kamu disarankan untuk

istirahat yang cukup. Jangan melakukan banyak aktifitas!

60-100 Denyut jantung kamu Normal. Silahkan beraktifitas!

100-lebih

Denyut jantung kamu Diatas Normal, Kamu perlu istirahat yang cukup agar denyut jantungmu kembali normal.

4.3.2.3. Tampilan Tentang

Pada tampilan aplikasi ini tampak sesuai dengan yang direncanakan

diperancangan aplikasi. Pada tampilan Tentang, berisikan informasi pembuat

aplikasi dan alat pendeteksi denyut jantung serta langkah praktis yang

(27)

Gambar 4.11 Implementasi Tampilan Tentang

4.4. Pengujian Alat

Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui bahwa alat yang telah dibuat dapat berjalan

dengan baik sesuai dengan analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat

sebelumnya. Pengujian yang dilakukan pada sistem ini adalah pengujian Pulse Sensor,

pengujian perhitungan detak jantung permenit, pengujian menggunakan konektifitas

WiFi, pengujian dengan tidak menggunakan konektifitas WiFi dan Pengujian dengan berbagai kondisi.

4.4.1. Pengujian Pulse Sensor

(28)

menggunakan sinyal Analog sebagai transmisinya. Sinyal analog pada Pulse Sensor terdiri dari 10bit (0-1023). Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah Pulse

Sensor bekerja dengan baik (sesuai dengan Datasheet) atau tidak, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Output Pulse Sensor

Output Sensor Nilai Desimal Pengukuran Tegangan

0000000001 1 0,0049 Volt

0000000011 3 0,0147 Volt

0000000111 7 0,0342 Volt

0000001111 15 0,0733 Volt

0000011111 31 0,1515 Volt

0000111111 63 0,3079 Volt

0001111111 127 0,6207 Volt

0011111111 255 1,2463 Volt

0111111111 511 2,4976 Volt

1111111111 1023 5,0000 Volt

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Output Pulse Sensor berbagai kondisi

Kondisi

Nilai Desimal

Sensor

Waktu Ket

Sensor tidak disentuh 400-700 tidak terbatas

Output sensor akan berada pada 400-700 secara terus menerus ketika sensor tidak disentuh.

Sensor mendekati jari 0 5 detik

Output sensor akan berada pada 0 selama 5 detik ketika sensor pertama sekali disentuh. Setelah itu akan berubah menjadi kondisi sensor disentuh.

Sensor disentuh 400-550 tidak terbatas

Output sensor akan berada pada 400-550 secara terus menerus ketika sensor sudah disentuh.

(29)

detik ketika jari menjauhi sensor (tidak disentuh). Setelah itu akan berubah menjadi kondisi sensor tidak disentuh.

4.4.2. Perhitungan Detak Jantung Permenit

Pada pengujian ini Pulse Sensor akan memberikan nilai sesuai dengan himpunan nilai pada program. Berikut hasil dari pengujian yang telah dilakukan. (Dalam

kondisi normal). Dalam kondisi normal artinya, pengguna sedang tidak

melakukan aktifitas pekerjaan berat.

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Pulse Sensor dengan kondisi normal

Nilai Desimal

Rata-rata Tegangan Rata-rata BPM

574 2,8055 Volt 81

482 2,3558 Volt 82

527 2,5758 Volt 83

512 2,5024 Volt 80

4.4.3. Pengujian dengan alat(C-BPM) dan manual

Pada pengujian ini digunakan keseluruhan komponen yang terhubung, dan

hasilnya akan ditampilkan di aplikasi Android. Pada pengujian ini juga akan

dibandingkan dengan perhitungan manual denyut jantung. Perhitungan manual

dilakukan dengan cara meraba pergelangan tangan sebelah kiri. Menghitung

(30)

Tabel 4.5 Perbandingan hasil perhitungan C-BPM dan Manual (normal)

Gambar 4.12 Grafik Perbandingan Hasil Perhitungan (Kondisi Normal)

Dari hasil yang didapatkan didalam pengujian (kondisi normal), dilihat bahwa

pengujian dengan menggunakan alat C-BPM mendekati hasil pengujian dengan

cara manual.

Kemudian dilakukan pengujian dengan kondisi pengguna diatas normal.

Kondisi diatas normal adalah kondisi dimana pengguna telah selesai melakukan

pekerjaan berat.

Perbandingan Hasil Perhitungan (Kondisi Normal)

(31)

Tabel 4.6 Perbandingan hasil perhitungan C-BPM dan Manual (diatas normal)

Gambar 4.13 Grafik Perbandingan Hasil Perhitungan (Kondisi diatas Normal)

Dari hasil yang didapatkan didalam pengujian (kondisi diatas normal), dilihat

bahwa pengujian dengan menggunakan alat C-BPM mendekati hasil pengujian

dengan cara manual.

4.4.4. Pengujian alat dengan kondisi normal dan diatas normal.

Pada pengujian ini, alat akan diuji dalam kondisi normal dengan kondisi diatas

normal.

Perbandingan Hasil Perhitungan (Kondisi diatas

normal)

(32)

Tabel 4.7 Hasil pengujian berbagai kondisi

No. Kondisi Normal Kondisi Diatas Normal

1. 95 beats per minute 120 beats per minute 2. 88 beats per minute 115 beats per minute 3. 89 beats per minute 117 beats per minute 4. 93 beats per minute 108 beats per minute 5. 91 beats per minute 119 beats per minute

Gambar 4.14 Grafik Perbandingan Hasil Perhitungan Kondisi Berbeda

Dari hasil yang didapatkan didalam pengujian diatas, ketika berada pada kondisi

diatas normal, hitungan denyut jantung lebih banyak dari pada ketika pengguna

dalam kondisi normal. 95

Perbandingan Hasil Kondisi Berbeda

(33)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil dari penelitian, maka diperoleh beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penggunaan Pulse Sensor sebagai pendeteksi denyut jantung tidak jauh berbeda dengan menggunakan cara manual.

2. Pulse Sensor sangat sensitif terhadap gerakan jari yang berada diatasnya. Sehingga dibutuhkan kehati-hatian didalam penggunaannya.

3. Kondisi aktifitas mempengaruhi frekuensi detak jantung serta tegangan listrikyang

dikeluarkan oleh Pulse sensor.

4. Tegangan listrik yang dikeluarkan Pulse sensor berbeda-beda dengan detak jantung per menitnya.

5.2. Saran

Berikut ini adalah saran yang dapat digunakan untuk tahap pengembangan penelitian

sistem ini antara lain:

1. Alat pendeteksi denyut jantung sebaiknya menggunakan 2 mikrokontroler.

Mikrokontroller pertama digunakan untuk memproses data dari Pulse Sensor, dan Mikrokontroller kedua digunakan untuk mengirim data keluar mikrokontroller.

2. Alat pendeteksi denyut jantung sebaiknya menggunakan sensor pendeteksi yang

lebih mumpuni dari Pulse Sensor yang dipakai oleh penulis.

3. Menambahkan masukkan dari Sensor lain agar informasi kesehatan yang diberikan

lebih akurat.

Gambar

Gambar 3.1. Ishikawa Diagram Sistem
Gambar 3.2 Use-case Diagram Sistem
Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem
Gambar 3.4 Blok Diagram Sistem
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil biji bawang merah TSS paling tinggi diperoleh dengan aplikasi naungan plastik trasparan + 200 ppm asam gibberelat, yaitu pada varietas Maja sebesar 16,11 kg/ha, Bima

$odimetri etri merup merupakan akan analisi analisis s titrime titrimetri tri yang yang secara secara langsu langsung ng digun digunakan akan untu untuk k at

Teori dan model ini dianggap kerangka konsep yang terbaik untuk mengenal pasti serta memahami kemahiran guru, mensistemkan data empirikal, membolehkan dokumentasi

51 Akad yang terjadi akad jual beli melalui perantara atau samsarah, terdapat akad wakalah, dalam jual beli motor bekas melalui makelar, di sini makelar sebagai

Analisis terhadap investasi TI perlu dilakukan untuk mengetahui apakah suatu proyek pengembangan TI yang baru dapat memberikan manfaat yang sesuai (baik manfaat yang bersifat

Tidak baik, jika tidak menggunakan pakaian kerja yang bersih dan mengganti pakaian minimal satu kali sehari... Baik, jika menggunakan sarung tangan

Kawasan yang terletak di pinggir kabupaten Aceh Besar yang berbatasan langsung dengan Kota Banda Aceh tersebut dipenuhi rumah yang tidak layak huni dengan

dalam hal penyedia yang memasukkan dokumen kualifikasi lebih dari 3 (tiga) peserta, namun penyedia yang lulus evaluasi kualifikasi kurang dari 3 (tiga) peserta, maka