BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1. Analisis Sistem
Analisis sistem adalah suatu bentuk penguraian suatu sistem informasi yang lengkap ke
dalam bagian-bagian komponennya dengan tujuan mengindentifikasi dan mengevaluasi
permasalahan, hambatan, serta kebutuhan agar dapat dilakukan usulan perbaikan untuk
meningkatkan kualitas sistem yang sudah ada. Analisis sistem adalah pembelajaran
sebuah sistem dan komponen sebagai prasyarat desain sistem, spesifikasi sebuah sistem
yang baru dan diperbaiki.
Analisis sistem memiliki tiga fase untuk mendeskripsikan pengembangan sistem
yaitu analisis masalah, analisis kebutuhan, dan analisis proses. Analisis masalah
bertujuan untuk memahami kelayakan masalah. Tujuan dari analisis kebutuhan adalah
menjelaskan fungsi – fungsi yang ditawarkan dan mampu dikerjakan oleh sistem, baik
kebutuhan fungsional maupun nonfungsional.
3.1.1. Analisis Masalah
Untuk mengindentifikasi sebuah masalah digunakan diagram Ishikawa. Diagram
Ishikawa digunakan untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menggambarkan
masalah serta sebab akibat dari masalah tesebut. Sering disebut juga diagram tulang
ikan (fishbone diagram).
Untuk mengidentifikasi masalah tersebut, penulis menggunakan Ishikawa diagram (fishbone/cause-effect diagram). Ishikawa diagram diperkenalkan oleh Kaoru Ishikawa pada tahun 1968. Diagram ini umumnyadigunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang signifikan memberi efek padasebuah even.
Masalah utama adalah tidak bisanya manusia mendapatkan informasi kesehatan
frekuensi denyut jantung dengan meraba pergelangan tangan yang kemudian diraba dan
dihitung sendiri, atau jika didalam sebuah rumah sakit, untuk mengetahuinya harus
mendatangi rumah sakit tersebut. Begitu juga dengan sistem pengawas yang dilakukan
oleh pihak rumah sakit, pihak rumah sakit baik itu dokter maupun suster mereka harus
memantau tiap-tiap ruangan pasien untuk mengetahui apakah masih hidup/mati/sedang
gawat. Perlunya sebuah alat agar pihak rumah sakit atau pengguna lainnya dapat
informasi secara cepat. Diagram Ishikawa pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Ishikawa Diagram Sistem
Dari gambar diatas dapat dilihat bagaimana sistem akan memproses suatu
aktifitas sistem.
3.1.2. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan terbagi atas dua bagian, yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan
sistem, apakah sistem dapat dibuat sesuai kebutuhan atau belum sesuai, karena
kebutuhan sistem akan mendukung tercapainya tujuan.
3.1.2.1. Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional merupakan jenis kebutuhan yang berisi proses apa saja yang
dapat dilakukan sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi informasi yang harus ada
dan dihasilkan oleh sistem. Berikut ini adalah kebutuhan fungsional sistem, yaitu:
1. Sistem dapat menerima data dari sensor detak jantung dengan hasil dari
algoritma fuzzy(Pulse Sensor).
2. Sistem dapat memberikan informasi denyut jantung.
3. Sistem dapat memberikan langkah dan apa yang harus dikerjakan dari hasil
denyut jantung.
3.1.2.2. Kebutuhan Nonfungsional
Untuk mendukung kinerja sistem, sistem juga dapat berfungsi sebagai berikut:
1. Sistem dapat dioperasikan dengan mudah.
2. Sistem dapat menerima inputan identitas pribadi.
3. Sistem dapat digunakan dimana saja, dengan menggunakan baterai.
3.1.3. Pemodelan Sistem
Pada penelitian ini digunakan UML (unified Modelling Languange) sebagai bahasa pemodelan untuk merancang dan mendesain sistem. Pemodelan kebutuhan sistem UML
yang digunakan mencakup use case diagram, activity diagram.
3.1.3.1. Use-case Diagram
Use-case diagram adalah diagram yang mendeskripsikan interaksi antara user
use-case, dan system/sub system boundary.. Use-case diagram dari sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Use-case Diagram Sistem
Pengguna akan memasukkan informasi identitas diri ke aplikasi dan kemudian data
diri berupa umur akan berguna untuk memproses informasi kesehatannya.
3.1.3.2 Activity Diagram
Activity diagram adalah diagram yang dapat digunakan untuk menggambarkan secara grafis aliran proses, langkah – langkah sebuah use-case, dan logika
behaviour (metode) objek. Dalam diagram ini maka akan dijelaskan proses kerja dari sistem terhadap apa yang dilakukan oleh pengguna.
Proses kerja sistem pendeteksi denyut jantung dengan menggunakan papan
kontroller arduino diawali dengan menghidupkan alat deteksi denyut jantung
dengan cara memakainya langsung ke tangan, secara otomatis alat akan hidup
dengan sendirinya. Kemudian alat akan bekerja untuk menghitung denyut jantung
permenit dengan menggunakan algoritma fuzzy dan akan dikirimkan ke server data internet thingspeak.com dengan bantuan konektifitas WiFi. Kemudian pengguna akan menggunakan sebuah aplikasi android yang sudah terhubung ke internet untuk
memberikan informasi/langkah jika terdapat masalah dengan denyut jantung
pengguna.
Activity Diagram dari sistem yang akan dibuat dapat dilihat pada Gambar 3.3.
3.2. Blok Diagram Sistem
Berikut adalah blok diagram sistem.
Gambar 3.4 Blok Diagram Sistem
Berikut penjelasan dari blok diagram sistem:
1. Hidupkan alat dengan cara memasangnya ke tangan pengguna.
2. Pengguna menghidupkan router WiFi yang akan dipakai oleh alat.
3. Pengguna meng-install aplikasi alat diperangkat Android. Pengguna akan mengisi
informasi diri di aplikasi Android. Secara otomatis pengguna akan melihat denyut
jantung dan informasi kesehatan pengguna.
4. Jika alat tidak dimatikan maka sistem akan terus bekerja walaupun aplikasi
Android dimatikan.
5. Alat akan mati jika pengguna melepaskan perangkat dari tangannya. Arduino Uno
WiFi ESP8266 Internet
3.3. Flowchart Sistem
Berikut adalah flowchart sistem.
Gambar 3.5 Flowchart Sistem
Input nama, umur
Data diri diproses di Aplikasi Android
Input BPM (Beats Per Minute)
Data yang diterima diolah
Hasil Informasi Mulai
3.3.1. List Program
3.3.1.1. Program Cek Denyut Jantung if (N > 250){
digitalWrite(LedPin,LOW);
amp = P - T;
3.3.1.2. Program Cek Umur Dim Temp As Int
Temp = Umur
If Temp >= 2 And Temp <= 10 Then
lbl_kategori.Text = "Anak-anak"
Else
lbl_kategori.Text = "Remaja / Dewasa"
End If
3.3.1.3. Program Pengambilan Keputusan Informasi If lbl_kategori.Text = "Anak-anak" Then
If Rat < 70 Then
lbl_kesimpulan.Text = "Denyut jantung Kamu
Dibawah Normal, Kamu disarankan untuk istirahat yang
cukup. Jangan melakukan banyak aktifitas!"
else If Rat > 110 Then
lbl_kesimpulan.Text = "Denyut jantung kamu
Diatas Normal, Kamu perlu istirahat yang cukup agar
denyut jantungmu kembali normal."
Else
lbl_kesimpulan.Text = "Denyut jantung kamu
End If
else if lbl_kategori.Text = "Remaja / Dewasa" Then
If Rat < 60 Then
lbl_kesimpulan.Text = "Denyut jantung Kamu
Dibawah Normal, Kamu disarankan untuk istirahat yang
cukup. Jangan melakukan banyak aktifitas!"
else If Rat > 90 Then
lbl_kesimpulan.Text = "Denyut jantung kamu
Diatas Normal, Kamu perlu istirahat yang cukup agar
denyut jantungmu kembali normal."
Else
lbl_kesimpulan.Text = "Denyut jantung kamu
Normal. Silahkan beraktifitas!"
End If
3.4. Perancangan Sistem
Perancangan terdiri dari 2 bagian utama yaitu perancangan sistem perangkat keras, dan
perancangan sistem perangkat lunak. Perangkat keras yang dimaksud adalah komponen
fisik yang digunakan untuk membentuk rangkaian elektronika sistem.
Perangkat keras dan elektronika yang digunakan untuk membuat sistem terdiri
dari beberapa bagian utama yaitu sirkuit utama (main board), sensor dan konektifitas. Setiap komponen ini membutuhkan antar muka yang merupakan jalur komunikasi antar
komponen. Perancangan antarmuka harus dilakukan sebaik mungkin dan diperhatikan
apa yang menjadi kekurangan dan kelebihannya. Kemudian perancangan perangkat
keras agar dapat digunakan dimana saja dengan cara ditempel ditangan.
Dalam perancangan perangkat lunak terdiri dari beberapa program yang
berfungsi untuk mengontrol perangkat keras. Modul program yang dibuat untuk
perangkat keras yaitu: modul program pembaca denyut jantung yang menggunakan
Perancangan perangkat lunak untuk mendukung sistem, yaitu perancangan
aplikasi Android. Kerja dari aplikasi dapat dilihat dari diagram yang sudah dibuat.
Aplikasi Android sebagai media untuk menganalisa dan memberikan informasi denyut
jantung pengguna.
Dalam perancangan sistem ada 2 hal yang penting untuk diperhatikan yaitu,
perancangan perangkat keras, dan perancangan perangkat lunak. Dua hal penting
tersebut akan menjadi tolak ukur keberhasilan sistem kerja suatu sistem.
3.4.1. Perancangan Perangkat Keras
Pendeteksi denyut jantung yang akan dibangun dirancang agar dapat berjalan baik
dengan cara kerjanya yang sudah ditentukan. Ada beberapa hal yang menjadi
fokus dalam tahap perancangan sistem yaitu desain konstuksi utama dan sensor.
3.4.1.1. Konstruksi Utama
Kerangka adalah konstruksi yang nantinya akan menentukan desain, bentuk
dan ukuran dari komponen fisik lainnya. Fungsi utama dari kerangka adalah
sebagai tempat atau kedudukan seluruh komponen yang dibutuhkan alat.
Kerangka alat dibuat dengan menggunakan PCB matriks yang berukuran 5x7.
3.4.1.2. Konstruksi Perangkat Elektronika
Berhubungan dengan perancangan sistem mikrokontroler, papan konstruksi
utama, sensor detak jantung, perangkat WiFi, perangkat baterai. Rangkaian sistem beserta komponen-komponen lain yang terhubung pada board
mikrokontroller Arduino Uno dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Rancangan Board Mikrokontroller Arduino Uno
No. Nama Barang Banyak Fungsi Keterangan
1. Mikrokontroller Arduino
Uno (ATMega328)
3.4.2. Perancangan Perangkat Antar Muka Aplikasi Android
Aplikasi android berfungsi sebagai media input data diri dan media melihat informasi denyut jantung dan kesehatan. Perancangan aplikasi terdapat 3 halaman yaitu registrasi, info dan tentang. Tetapi sebelum merancang antarmuka aplikasi Android, terlebih dahulu untuk menyediakan penampung data dari alat denyut jantung. Disini digunakan fitur tampung data dari thingspeak.com
3.4.2.1. Perancangan tampilan registrasi aplikasi
Gambar 3.9 Perancangan Antar Muka Registrasi
Berikut keterangan bagian-bagian antar muka yang terdapat pada antar
muka aplikasi pada halaman registrasi:
1. Nama, Berisikan nama dari pengguna.
2. Umur, berisikan informasi mengenai umur pengguna.
3. OK, tombol untuk lanjut kehalaman info.
C-BPM! Registrasi
Selamat Datang di Aplikasi C-BPM!
Nama
Umur
OK
3.4.2.2. Perancangan Antar Muka Info
Gambar 3.10 Perancangan Antar Muka Info
Berikut keterangan bagian-bagian antar muka yang terdapat pada antar
muka aplikasi pada halaman info:
1. Pada kotak nomor 1 berisi informasi diri pemakai alat denyut jantung.
Ada 2 kategori pada aplikasi ini, Anak-anak dan remaja/dewasa.
Kategori akan menentukan pilihan dari umur pemakai alat denyut
jantung.
2. Pada kotak nomor 2 berisi informasi data denyut jantung pemakai
sebanyak 10 data yang diambil dari penampung data thingspeak.com.
3. Pada kotak nomor 3 berisi hasil informasi dari ke-10 data denyut jantung
yang diperoleh. Data akan dirata-ratakan dan kemudian akan menjadi
informasi kesehatan bagi pemakai alat denyut jantung.
C-BPM! Informasi
2
3
ANALISIS DENYUT JANTUNG
Nama : Umur : Kategori:
3.4.2.3. Perancangan Antar Muka Tentang
Gambar 3.11 Perancangan Antar Muka Tentang
Berikut keterangan bagian-bagian antar muka yang terdapat pada antar
muka aplikasi pada halaman tentang:
1. Pada kotak nomor 1 berisi informasi mengenai foto pembuat aplikasi
2. Pada kotak nomor 2 berisi informasi diri dan informasi aplikasi.
Tentang
1
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
4.1. Implementasi Sistem
Proses yang akan dilakukan berikutnya setelah dilakukan analisis dan perancangan pada
bab sebelumnya adalah implementasi sistem sesuai dengan perancangan yang telah
dibuat.
4.1.1. Konstruksi Utama
Kerangka alat pendeteksi denyut jantung diimplementasikan menggunakan PCB
Matriks dengan ukuran 7 cm x 5 cm, agar lebih mudah digunakan. PCB Matriks
digunakan untuk menggabungkan seluruh komponen yang diperlukan untuk membuat
alat pendeteksi denyut jantung yang dapat dibawa. Selain dari pada PCB matriks, untuk
casing dari alat yang dibuat menggunakan kotak sabun mandi yang sudah dibentuk agar
komponen dapat masuk kedalam. Dalam penggunaannya PCB matriks sangat mudah
untuk digunakan.
Berikut gambar implementasi kerangka alat (a) kerangka utama atas, dan (b)
kerangka utama bawah,
Gambar 4.1 Kerangka alat
(a) Kerangka utama atas (b) Kerangka utama bawah
4.1.2. Sensor Detak Jantung
Pada alat ini menggunakan Pulse Sensor yang diletakkan diluar kerangka utama.
Berikut pengimplementasiannya.
Gambar 4.2 Implementasi Pulse Sensor
Pada tahap implementasi ini, Pulse Sensor diletakkan diluar kerangka alat.
Tujuannya agar sensor dapat meraih jari pengguna alat. Karena Pulse Sensor hanya (a)
dapat membaca denyut jantung yang berada di jari tangan, tidak dapat membaca
dibagian tubuh lainnya.
4.1.3. Konektifitas WiFi
Alat yang dibuat ini menggunakan konektifitas WiFi sebagai penghubung alat ke
internet, dan kemudian disambungkan ke penampung data thingspeak.com. Berikut adalah gambar WiFi ESP8266 yang sudah tersambung ke kerangka utama.
Gambar 4.3 Implementasi Konektifitas WiFi
4.1.4. Daya listrik dan pengisian ulang baterai
Alat yang dibuat ini menggunakan daya listrik dari sebuah baterai bekas yang
bertegangan 3.7V dengan kapasitas 1000mAh. Sehingga untuk membawa alat ini
Gambar 4.4 Baterai Alat
Alat ini juga dilengkapi dengan pengisian baterai ulang, sehingga dapat
digunakan kembali jika baterai kehabisan daya.
Gambar 4.5 Implementasi pengisian ulang baterai
Untuk menghidupkan alat pendeteksi denyut jantung ini, alat sudah dirancang
sedemikian rupa agar alat dapat menyala otomatis jika pengguna memakai alat
Gambar 4.6 Implementasi hidup otomatis
4.2. Implementasi Penggabungan Rangkaian Sirkuit Elektronik
Rangkaian sirkuit elektronik di implementasikan dengan menggunakan papan PCB
matriks. Board mikrokontroller Arduino Uno disebut sebagai papan utama, karena
tugasnya adalah untuk memproses data yang masuk dan kemudian mengirimkannya ke
penampung data. Berikut adalah Implementasi papan Arduino Uno yang digabungkan
Gambar 4.7 Papan Arduino dengan kerangka utama (a) tampak atas (b) tampak bawah.
4.3. Implementasi Perangkat Lunak
Implementasi Perangkat Lunak terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
4.3.1. Perangkat Lunak Arduino Uno
Modul program Arduino Uno dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman C
dan aplikasi Arduino CC sebagai compiler. File program berekstensi .ino yang kemudian dimasukkan ke dalam mikrokontroler Arduino Uno melalui kabel USB
MINI. Berikut gambar pembuatan program Arduino. (a)
Gambar 4.8 Upload program Arduino 4.3.2. Perangkat Lunak Android
Aplikasi Android berfungsi sebagai media input data diri dan media untuk melihat
informasi denyut jantung dan kesehatan. Implementasi aplikasi terdapat 3 bagian
halaman. Sebagai berikut:
Gambar 4.9 Implementasi Tampilan Registrasi
Pada tampilan aplikasi ini tampak sesuai dengan yang direncanakan
diperancangan aplikasi. Pada tampilan Registrasi, user diminta untuk
memasukkan informasi diri seperti Nama dan Umur pengguna. Data ini akan
diproses ditampilan aplikasi berikutnya. Disebelah kanan atas ada menu yang
4.3.2.2. Tampilan Informasi
Gambar 4.10 Implementasi Tampilan Informasi
Pada tampilan aplikasi ini tampak sesuai dengan yang direncanakan
diperancangan aplikasi. Pada tampilan informasi, akan ditampilkan Nama, umur
dan kategori. Field Nama dan umur dimasukkan pada tampilan registrasi. Field
kategori secara otomatis akan diputuskan oleh sistem dengan ketentuan 2-10
tahun kategori “Anak-Anak”, sedangkan 10 tahun keatas dikategorikan
“Remaja/Dewasa”. Kategori ini diperlukan untuk mengetahui batas atas dan
batas bawah denyut jantung normal. Pada bagian ListView “Denyut Jantung Anda” berisikan informasi denyut jantung yang sudah dibaca oleh alat ketika
alat dinyalakan. Secara realtime ListView akan terisi saat alat dinyalakan.
akan merata-ratakan kesepuluh data yang masuk ke ListView kemudian akan ditampilkan saran dan kesimpulan dengan ketentuan seperti tabel berikut.
Tabel 4.1 Ketentuan Hasil Denyut Jantung
Kategori Umur Denyut Hasil
Denyut jantung Kamu Dibawah Normal, Kamu disarankan untuk
istirahat yang cukup. Jangan melakukan banyak aktifitas!
70-110 Denyut jantung kamu Normal. Silahkan beraktifitas!
110-lebih
Denyut jantung kamu Diatas Normal, Kamu perlu istirahat yang cukup agar denyut jantungmu kembali normal.
Remaja / Dewasa
10 - lebih
0-60
Denyut jantung Kamu Dibawah Normal, Kamu disarankan untuk
istirahat yang cukup. Jangan melakukan banyak aktifitas!
60-100 Denyut jantung kamu Normal. Silahkan beraktifitas!
100-lebih
Denyut jantung kamu Diatas Normal, Kamu perlu istirahat yang cukup agar denyut jantungmu kembali normal.
4.3.2.3. Tampilan Tentang
Pada tampilan aplikasi ini tampak sesuai dengan yang direncanakan
diperancangan aplikasi. Pada tampilan Tentang, berisikan informasi pembuat
aplikasi dan alat pendeteksi denyut jantung serta langkah praktis yang
Gambar 4.11 Implementasi Tampilan Tentang
4.4. Pengujian Alat
Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui bahwa alat yang telah dibuat dapat berjalan
dengan baik sesuai dengan analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat
sebelumnya. Pengujian yang dilakukan pada sistem ini adalah pengujian Pulse Sensor,
pengujian perhitungan detak jantung permenit, pengujian menggunakan konektifitas
WiFi, pengujian dengan tidak menggunakan konektifitas WiFi dan Pengujian dengan berbagai kondisi.
4.4.1. Pengujian Pulse Sensor
menggunakan sinyal Analog sebagai transmisinya. Sinyal analog pada Pulse Sensor terdiri dari 10bit (0-1023). Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah Pulse
Sensor bekerja dengan baik (sesuai dengan Datasheet) atau tidak, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Output Pulse Sensor
Output Sensor Nilai Desimal Pengukuran Tegangan
0000000001 1 0,0049 Volt
0000000011 3 0,0147 Volt
0000000111 7 0,0342 Volt
0000001111 15 0,0733 Volt
0000011111 31 0,1515 Volt
0000111111 63 0,3079 Volt
0001111111 127 0,6207 Volt
0011111111 255 1,2463 Volt
0111111111 511 2,4976 Volt
1111111111 1023 5,0000 Volt
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Output Pulse Sensor berbagai kondisi
Kondisi
Nilai Desimal
Sensor
Waktu Ket
Sensor tidak disentuh 400-700 tidak terbatas
Output sensor akan berada pada 400-700 secara terus menerus ketika sensor tidak disentuh.
Sensor mendekati jari 0 5 detik
Output sensor akan berada pada 0 selama 5 detik ketika sensor pertama sekali disentuh. Setelah itu akan berubah menjadi kondisi sensor disentuh.
Sensor disentuh 400-550 tidak terbatas
Output sensor akan berada pada 400-550 secara terus menerus ketika sensor sudah disentuh.
detik ketika jari menjauhi sensor (tidak disentuh). Setelah itu akan berubah menjadi kondisi sensor tidak disentuh.
4.4.2. Perhitungan Detak Jantung Permenit
Pada pengujian ini Pulse Sensor akan memberikan nilai sesuai dengan himpunan nilai pada program. Berikut hasil dari pengujian yang telah dilakukan. (Dalam
kondisi normal). Dalam kondisi normal artinya, pengguna sedang tidak
melakukan aktifitas pekerjaan berat.
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Pulse Sensor dengan kondisi normal
Nilai Desimal
Rata-rata Tegangan Rata-rata BPM
574 2,8055 Volt 81
482 2,3558 Volt 82
527 2,5758 Volt 83
512 2,5024 Volt 80
4.4.3. Pengujian dengan alat(C-BPM) dan manual
Pada pengujian ini digunakan keseluruhan komponen yang terhubung, dan
hasilnya akan ditampilkan di aplikasi Android. Pada pengujian ini juga akan
dibandingkan dengan perhitungan manual denyut jantung. Perhitungan manual
dilakukan dengan cara meraba pergelangan tangan sebelah kiri. Menghitung
Tabel 4.5 Perbandingan hasil perhitungan C-BPM dan Manual (normal)
Gambar 4.12 Grafik Perbandingan Hasil Perhitungan (Kondisi Normal)
Dari hasil yang didapatkan didalam pengujian (kondisi normal), dilihat bahwa
pengujian dengan menggunakan alat C-BPM mendekati hasil pengujian dengan
cara manual.
Kemudian dilakukan pengujian dengan kondisi pengguna diatas normal.
Kondisi diatas normal adalah kondisi dimana pengguna telah selesai melakukan
pekerjaan berat.
Perbandingan Hasil Perhitungan (Kondisi Normal)
Tabel 4.6 Perbandingan hasil perhitungan C-BPM dan Manual (diatas normal)
Gambar 4.13 Grafik Perbandingan Hasil Perhitungan (Kondisi diatas Normal)
Dari hasil yang didapatkan didalam pengujian (kondisi diatas normal), dilihat
bahwa pengujian dengan menggunakan alat C-BPM mendekati hasil pengujian
dengan cara manual.
4.4.4. Pengujian alat dengan kondisi normal dan diatas normal.
Pada pengujian ini, alat akan diuji dalam kondisi normal dengan kondisi diatas
normal.
Perbandingan Hasil Perhitungan (Kondisi diatas
normal)
Tabel 4.7 Hasil pengujian berbagai kondisi
No. Kondisi Normal Kondisi Diatas Normal
1. 95 beats per minute 120 beats per minute 2. 88 beats per minute 115 beats per minute 3. 89 beats per minute 117 beats per minute 4. 93 beats per minute 108 beats per minute 5. 91 beats per minute 119 beats per minute
Gambar 4.14 Grafik Perbandingan Hasil Perhitungan Kondisi Berbeda
Dari hasil yang didapatkan didalam pengujian diatas, ketika berada pada kondisi
diatas normal, hitungan denyut jantung lebih banyak dari pada ketika pengguna
dalam kondisi normal. 95
Perbandingan Hasil Kondisi Berbeda
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan hasil dari penelitian, maka diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penggunaan Pulse Sensor sebagai pendeteksi denyut jantung tidak jauh berbeda dengan menggunakan cara manual.
2. Pulse Sensor sangat sensitif terhadap gerakan jari yang berada diatasnya. Sehingga dibutuhkan kehati-hatian didalam penggunaannya.
3. Kondisi aktifitas mempengaruhi frekuensi detak jantung serta tegangan listrikyang
dikeluarkan oleh Pulse sensor.
4. Tegangan listrik yang dikeluarkan Pulse sensor berbeda-beda dengan detak jantung per menitnya.
5.2. Saran
Berikut ini adalah saran yang dapat digunakan untuk tahap pengembangan penelitian
sistem ini antara lain:
1. Alat pendeteksi denyut jantung sebaiknya menggunakan 2 mikrokontroler.
Mikrokontroller pertama digunakan untuk memproses data dari Pulse Sensor, dan Mikrokontroller kedua digunakan untuk mengirim data keluar mikrokontroller.
2. Alat pendeteksi denyut jantung sebaiknya menggunakan sensor pendeteksi yang
lebih mumpuni dari Pulse Sensor yang dipakai oleh penulis.
3. Menambahkan masukkan dari Sensor lain agar informasi kesehatan yang diberikan
lebih akurat.