• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sintesis Dan Karakterisasi Selulosa Asetat Dari Kayu Kelapa Sawit (Elais Guenensiss Jacq)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sintesis Dan Karakterisasi Selulosa Asetat Dari Kayu Kelapa Sawit (Elais Guenensiss Jacq)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SELULOSA ASETAT DARI KAYU KELAPA SAWIT

(Elais Guenensiss Jacq)

ABSTRAK

Setiap tahun jumlah perkebunan kelapa sawit di Indonesia semakin meluas, Selain menghasilkan buah, tanaman kelapa sawit juga menghasilkan limbah yang besar di antaranya limbah kayu kelapa sawit, penelitian terkait pemanfaatan kayu kelapa sawit sebagai sumber α-selulosa yang selanjutnya di buat menjadi bahan baku

pembuatan selulosa asetat telah di lakukan. Tahap pertama α-selulosa yang diisolasi dari kayu batang kelapa sawit di esterifikasi pada suhu 80 0C selama 300 menit menggunakan asetat anhidrat dengan penambahan iodine sebagai katalisator. Tahap kedua netralisasi dengan Na2SO4 untuk mengikat sisa iodine, penambahan alcohol dan aquadest untuk menetralkan sisa asam asetat yang tidak bereaksi. Tahap ketiga pengeringan pada suhu 60 0C. dari penelitian di peroleh rendemen selulosa asetat sebesar 48,325 % dan derajat substitusi 28,84 %. Selulosa yang dihasilkan adalah selulosa monoasetat karena kadar asetilasi yan dihasilkan kurang dari 35%. Karakterisasi selulosa asetat meliputi uji kadar air, analisa gugus fungsi dengan FTIR, uji kristalinitas dengan XRD dan uji termal dengan DSC. Produk selulosa asetat yang dihasilkan memiliki kadar air 0,0038 %, Analisa FTIR menunjukkan puncak khas gugus karbonil C=O pada bilangan gelombang 1751 cm-1 yang diperkirakan sebagai gugus fungsi dari selulosa asetat. Difraktogram menunjukkan struktur selulosa asetat berbentuk kristal dengan

muncul nya puncak tajam di daerah 2θ = 12,070

hingga 21,8710 dengan derajat kristalinitas sebesar 28,84%. Titik lebur selulosa asetat yang di peroleh sebesar 370 0C.

(2)

SYNTHESIS AND CHARACTERIZATION OF CELLULOSE ACETATE FROM PALM OIL WOOD ( Elais Guenensis Jacq )

Abstract

Every year, the number of oil palm plantations in Indonesia is increasingly widespread. Besides produced fruit, oil palm plantation also produces large amounts of waste, such as palm oil wood, research has related to the utilization of

palm oil as a source of α-cellulose which then becomes the raw material for production cellulose acetate has been done. The first step α-cellulose was isolated from the palm oil wood is esterified at 80 °C for 300 minutes using acetic anhydride with the addition of iodine as the catalyst. The second step neutralized with Na2SO4 to bind the remaining iodine, the addition of alcohol and aquadest to neutralize the remaining unreacted acetic acid. The third step of dried at a temperature of 60 0C. From the study was obtained cellulose acetate yield of 48,35% and degree of substitution 28.84%. The cellulose has produced is a cellulose monoacetate because the acetylaton rate lower than 35%.. Characterization of cellulose acetate includes moisture content , functional group analysis with FTIR, crystallinity analysis with XRD and analysis of thermal with DSC. The result of cellulose acetate product has a moisture content of 0,0038 %, FTIR analysis showed the typical peak of the C = 0 carbonyl group at the 1751 cm-1 wave number estimated as a functional group of cellulose acetate. Diffractogram showed the structure of crystalline cellulose acetate with the appearance of its sharp peak in the area of 2θ = 12.070 to 21.871o dengan derajat kristalinitas sebesar 77,84%. The melting point of cellulose acetate obtained is 370 0C.

Referensi

Dokumen terkait

teknologi yang paling populer sekarang ini adalah internet karena dengan adanya internet banyak informasi berharga yang dapat kita ambil dengan mudah, internet merupakan salah

peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan karena dengan adanya.. internet bisa menambah ilmu pengetahuan kita dan dapat

disimpulkan bahwa Pemberian bokashi daun gamal dengan dosis 35 ton/ha dapat meningkatkan pH tanah, C-organik tanah, N-total tanah, N-tanaman, bobot kering tanaman,

Peta zona penyangga yang berpotongan dengan tutupan lahan pesisir Kabupaten Asahan

Setelah pengetahuan dan sikap keluarga menjadi lebih baik, diharapkan mereka akan bersikap kooperatif dalam melakukan perilaku perawatan pada penderita hipertensi

mengetahui proporsi pemberian kompos yang tepat pada tanah Entisol dalam. upaya memperbaiki sifat fisik tanahnya dan sesuai bagi

Selain itu, dalam volume yang sama, bahan organik memiliki berat yang lebih kecil daripada benda padat tanah mineral yang lain. Top soil banyak mengandung bahan organik

motivasi belajar yang tinggi dalam diri siswa karena bertujuan agar dapat.. meningkatkan kemandirian belajar sehingga para siswa dapat belajar