• Tidak ada hasil yang ditemukan

“Pelaksanaan Tugas Sekretaris dalam Membantu Aktivitas di Bagian Kearsipan Pada Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "“Pelaksanaan Tugas Sekretaris dalam Membantu Aktivitas di Bagian Kearsipan Pada Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Utara"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1Sejarah singkat Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Utara

Kantor Bank Indonesia Medan (semula bernama kantor cabang Medan)

mulai dibuka pada tanggal 30 Juli 1907 bersamaan dengan Kantor Cabang

Tanjung Balai dan Tanjung Pura yang masing-masing dibuka pada tanggal 15

Januari 1908 dan 3 Februari 1908. Kantor Bank Indonesia Medan merupakan

kantor cabang De Javasche Bank yang ke- 11. Pembukaan kantor cabang Medan,

Tanjung Balai dan Tanjung Pura sebagai kebutuhan untuk menunjang

kebijaksanaan moneter pemerintah Hindia Belanda (atas usul De Javasche Bank)

yang ketika itu memberlakukan Guldenisasi bagi Karesidenan Pantai Timur

Sumatera.Dengan berkembangnya kegiatan Kantor Bank Indonesia Medan dan

adanya pengaruh resesi dunia tahun 1930-an maka kantor cabang Tanjung Balai

dan Tanjung Pura akhirnya ditutup.

Pada saat berdirinya, kantor cabang Medan menempati sebuah bangunan

sementara. Untuk gedung kantor yang permanen atas petunjuk pemerintah

disediakan sebidang tanah di dekat Esplanade (lapangan umum) yang

pembangunannya diharapkan dapat dilaksanakan sebelum selesainya politik

moneter “Guldenisasi” karesidenan pantai timur Sumatera. Untuk persiapan

pendirian kantor-kantor di Tanjung Balai dan Tanjung Pura kepada biro

perancang Hulswit dimintakan untuk merancang pembangunan gedung kantor

kedua tempat itu. Rencana pembangunan gedung kantor yang permanen bagi

(2)

Kantor Pusat (Jakarta Kota) pada 1912 yang sekaligus juga merencanakan

pembangunan gedung beberapa kantor cabang lainnya. Gedung-gedung ini

menunjukkan ciri arsitektur yang sama mengikuti ciri arsitektur Eropa pada

zamannya. Pemimpin cabang Medan yang pertama adalah L. Von Hemert dan

pada tahun 1951 saat nasionalisasi pemimpin cabang adalah SF van

Musschenbroek dan pada saat Undang-undang Bank Indonesia 1953 diberlakukan,

pemimpin cabang Medan adalah M. Plantema dan putra Indonesia pertama yang

mengendalikan Bank Indonesia cabang Medan adalah M. Rifai.

2.2Visi , Misi & Sasaran Strategis Bank Indonesia Kpw. Sumatera Utara a. Visi Bank Indonesia

Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional

melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang

rendah dan nilai tukar yang stabil.

b. Misi Bank Indonesia

Misi Bank Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi

kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang

berkualitas.

2. Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien

serta mampu bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal untuk

mendukung alokasi sumber pendanaan/pembiayaan dapat berkontribusi

(3)

3. Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang

berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas

sistem keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan akses dan

kepentingan nasional.

4. Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang

menjunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta

melaksanakan tata kelola (governance) yang berkualitas dalam rangka

melaksanakan tugas yang diamanatkan UU.

c. Visi Kantor Bank Indonesia Medan

Berperan aktif dalam pelaksanaan kebijakan moneter Bank Indonesia

dalam mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pelaksanaan

kegiatan operasional di bidang ekonomi, moneter, perbankan, sistem pembayaran

secara efektif dan efisien dan peningkatan kajian ekonomi regional serta

koordinasi dengan pemerintah daerah serta lembaga terkait.

d. Misi Kantor Bank Indonesia Medan

Mewujudkan Kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya melalui

peningkatan perannya sebagai economic intelligence dan unit penelitian.

e. Sasaran Strategis Kantor Bank Indonesia Medan

1. Informasi yang berkualitas dalam rangka mendukung kebijakan Kantor

pusat dan Pengembangan Ekonomi di wilayah kerja.

2. Peningkatan sistem perbankan yang sehat dalam rangka mendukung

pengembangan ekonomi daerah.

(4)

4. Pengelolaan keuangan Satker secara efektif dan efisien.

5. Mengoptimalkan kajian dan penyediaan informasi ekonomi di wilayah

kerja

6. Meningkatkan pengawasan bank yang efektif yang mendukung

pengembangan ekonomi di wilayah kerja.

7. Meningkatkan pelayanan dan prasarana sistem pembayaran.

8. Meningkatkan komunikasi dan kerjasama yang efektif kepada

stakeholders.

9. Mendukung penerapan prinsip-prinsip Good Governance.

10.Memperkuat organisasi dan mengembangkan SDM yang berkompetensi

tinggi dengan dukungan Budaya Kerja yang berbasis pengetahuan.

2.3Tujuan Bank Indonesia Kpw. Sumatera Utara

Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu

tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan

nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap

barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.

Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek

kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara

lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang

harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya. Dengan

demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini kelak akan dapat

diukur dengan mudah.

(5)

2.4Makna Logo Bank Indonesia

Gambar 2.1 Logo Bank Indonesia Sumber : www.bi.go.id/id/profil-bi (2016)

Makna dari warna biru pada logo BI adalah keutuhan langit dan laut

kepulauan nusantara yang menyatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan

menyiratkan kesatuan dan persatuan.

Logo Bank Indonesia berakar pada logo De Javasche Bank, dan telah

mengalami proses metamorfosa yang panjang serta berliku. Di Awal berdirinya,

logo bank mengadaptasi logo De Javasche Bank dengan mengubah huruf J

menjadi huruf I tanpa mengubah unsur lainnya.

Seiring dengan perkembangan jaman dengan pertimbangan estetik dan

citra bank sentral yang diembannya, logo Bank Indonesia diubah menjadi lebih

solid, tegas, dan berwibawa seperti yang kita lihat sekarang ini.

Logo De Javasche Bank yang ditampilkan bukanlah logo resmi melainkan

(6)

-uang terbitan De Javasche Bank. Logo Bank Indonesia sampai akhir tahun

1980-an juga merupak1980-an logo y1980-ang tampil pada u1980-ang-u1980-ang terbit1980-an B1980-ank Indonesia d1980-an

bukan merupakan logo resmi. Baru tiga logo sejak 1990-an yang merupakan logo

resmi yang digunakan sebagai logo korporat.

2.5Peranan Bank Indonesia Di Bidang Moneter, Sistem Pembayaran, Pembinaan dan Pengawasan Perbankan

A. Peranan Bank Indonesia di Bidang Moneter

Sebagai otoritas moneter, Bank Indonesia menetapkan dan melaksanakan

kebijakan moneter untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.Arah

kebijakan didasarkan pada sasaran laju inflasi yang ingin dicapai dengan

memperhatikan berbagai sasaran ekonomi makro lainnya, baik dalam jangka

pendek, menengah, maupun panjang.

Implementasi kebijakan moneter ini dilakukan dengan menetapkan sasaran

operasional, yaitu uang primer (base money). Sebagaimana kita melakukan suatu

pekerjaan, pasti kita membutuhkan alat untuk mempermudah terlaksananva

Pekeriaan tersebut.

Demikian pula dengan Bank Indonesia. Untuk melaksanakan tugas di

bidang moneter, Bank Indonesia punya alat-alat canggih yang dikenal dengan

piranti moneter, Piranti moneter tersebut adalah, Operasi Pasar Terbuka,

penentuan tingkat diskonto, dan penetapan cadangan wajib minimum bagi

perbankan (reserve requirements).

Berkaitan dengan peranannya di bidang moneter ini, Bank Indonesia juga

(7)

sebagai lender of the last resort. Dalam melaksanakan fungsinya sebagai lender of

the last resort, Bank Indonesia dapat memberikan kredit atau pembiayaan kepada

bank yang mengalami kesulitan likuditas jangka pendek yang disebabkan oleh

terjadinya mismatch dalam pengelolaan dana dengan tetap memperhatikan

kriteria-kriteria yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam

UU No. 24 Tahun 2012.

B. Peranan Bank Indonesia Dalam Sistem Pembayaran

Selain tugasnya di bidang moneter dan perbankan, tugas Bank Indonesia

lain yang tidak kalah pentingnya adalah menyelenggarakan sistem pembayaran.

Antara lain dengan jalan memperluas, memperlancar, dan mengatur lalu lintas

pembayaran giral dan menyelenggarakan kliring antar bank.

Program pengembangan sistem pembayaran nasional yang telah

dikembangkan, antara lain, Sistem Kliring Elektronik Jakarta (SKEJ), Penetapan

Jadwal Kliring T+ 0, Bank Indonesia Layanan Informasi dan Transaksi antar

Bank secara Elektronis (BI-LINE), Sistem Real Time Gross Settlement (RTGS),

dan Sistem Transfer Dana dalam US dollar di Indonesia.

Bank Indonesia terus berupaya meningkatkan efisiensi sistem pembayaran

nasional dan memperkuat sistem pengawasan (oversight) sistem pengawasan

dengan mewujudkan perlindungan konsumen sistem pembayaran di Indonesia.

Di samping itu, terkait dengan tugasnya dalam bidang sistem pembayaran,

Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang mengeluarkan

dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik uang tersebut dari

(8)

C. Peranan Bank Indonesia Dalam Pembinaan dan Pengawasan Perbankan

Hingga akhir September 2000 terdapat 153 bank umum dan 7771 Bank

Perkreditan Rakyat (BPR) yang beroperasi di Indonesia. Sebagai pembina dan

pengawas perbankan, Bank Indonesia bertindak seperti layaknya seorang “bapak”

kepada “anak”nya.

Bila ada anak yang nakal tentu seorang bapak akan berusaha memberitahu,

membina bahkan kalau perlu memarahi dalam rangka menjaga si anak agar

terarah. Demikian pula dalam melaksanakan tugas pembinaan dan pengawasan

perbankan, tugas Bank Indonesia sebagai “Bapak” adalah mengarahkan

bagaimana agar tercipta perbankan yang sehat serta bermanfaat bagi

perekonomian masyarakat.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia menetapkan peraturan,

memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan atau kegiatan usaha tertentu

dari bank, melaksanakan pengawasan atas bank, dan mengenakan sanksi terhadap

bank sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Di bidang

pengawasan, Bank Indonesia melakukan pengawasan langsung (on site

supervision) maupun tak langsung (off-site supervision).

Pengawasan langsung dilakukan baik dalam bentuk pemeriksaan secara

berkala maupun sewaktu-waktu bila diperlukan.Pengawasan tidak langsung

dilakukan melalui penelitian, analisis, dan evaluasi terhadap laporan yang

disampaikan oleh bank.Sebagai upaya membangun kembali kepercayaan

(9)

terjadinya krisis, Pemerintah dan Bank Indonesia telah menempuh langkah

restrukturisasi perbankan yang komprehensif sejak tahun 1998.

2.6Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi menetapkan cara bagaimana tugas dan pekerjaan

dibagi, dikelompokkan dan dikoordinir secara formal. Struktur organisasi adalah

suatu sistem atau jaringan kerja terhadap tugas-tugas, sistem pelaporan dan

komunikasi yang berhubungan secara bersama pekerjaan individual dengan

kelompok.

Struktur organisasi perusahaan merupakan kerangka pembagian tugas dan

tanggung jawab fungsional yang berperan dalam menjalankan aktivitas

perusahaan. Melalui struktur organisasi yang jelas, akan diketahui wewenang dan

tanggung jawab yang diberikan pada setiap pegawai serta hubungan kerja antar

pegawai, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dari fungsi masing-masing bagian.

Dengan adanya struktur organisasi ini diharapkan setiap pegawai

mengetahui dengan jelas tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakann serta

dapat mempertanggung jawabkannya pada atasan dan atasan akan mengetahui

bagaimana mendelegasikan wewenang kepada bawahannya, sehingga setiap

aktivitas perusahaan dapat terselenggara dengan baik dan terkoordinasi.

Sistem organisasi yang baik merupakan persyaratan mutlak bagi kemajuan

perusahaan. Tanpa mempunyai sistem organisasi yang baik, suatu perusahaan

lambat laun akan mengalami kemunduran. Ada beberapa keuntungan yang dapat

(10)

1. Dapat memperlihatkan karakteristik utama dari perusahaan yang

bersangkutan.

2. Dapat memperlihatkan gambaran perkerjaan dan hubungan-hubungan

yang ada didalam perusahaan.

3. Dapat digunakan untuk merumuskan rencana kerja yang ideal sebagai

pedoman untuk mengetahui siapa bawahan dan siapa atasan.

Didalam perusahaan pada umumnya mengadakan klasifikasi jabatan, sehingga

setiap jabatan mempunyai nomor kode klasifikasi menurut pentingnya kedudukan

dalam organisasi. Pada struktur organisasi ada tiga bagian kelompok, antara lain :

1. Lapisan Puncak, lapisan ini disediakan untuk pemegang pimpinan tertinggi

atau Presiden Direktur dengan tugas mengembangkan organisasi,

mengembangkan sistem organisasi, dan mengembangkan system

manajemen.

2. Lapisan Menengah, Lapisan ini disediakan untuk semua pimpinan puncak,

dengan tugas mengembangkan organisasi, mengembangkan system

organisasi, dan mengembangkan sistem manajemen secara terbatas.

3. Lapisan Bawah, lapisan ini terdiri dari para pekerja pelaksana perintah

yang diterapkan oleh atasannya.

Adapun struktur organisasi pada Bank Indonesia adalah struktur organisasi

garis lini, dimana setiap bawahan mempunyai seorang atasan.Garis komandonya

adalah bertingkat, sehingga bawahan memperoleh perintah dari atasannya sesuai

(11)

Struktur Organisasi Bank Indonesia

Gambar 2.2

(12)

Penjelasan tentang struktur organisasi Bank Indonesia :

Sum

ber:

ww

w.

bi.go.

id

(13)

1. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya Bank Indonesia dipimpin

oleh Dewan Gubernur.

Dewan ini terdiri atas seorang Gubernur sebagai pemimpin, dan dibantu

oleh asisten gubernur. Masa jabatan Gubernur dan Asisten Gubernur selama 5

tahun dan dapat diangkat kembali dalam jabatan yang sama untuk

sebanyak-banyaknya 1 kali masa jabatan berikutnya. Anggota Dewan Gubernur Bank

Indonesia tidak dapat diberhentikan oleh Presiden, kecuali bila mengundurkan

diri, terbukti melakukan tindak pidana kejahatan, tidak dapat hadir secara fisik

dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan berturut-turut tanpa alasan yang dapat

dipertanggungjawabkan, dinyatakan pailit atau tidak mampu memenuhi kewajiban

kepada kreditur, atau berhalangan tetap.

1. Sektor Moneter

[DKEM] DEPARTEMEN KEBIJAKAN EKONOMI DAN MONETER

- 1. Grup Asesmen Ekonomi

- 2. Grup Kebijakan Moneter

- 3. Grup Riset Ekonomi

[DSta] DEPARTEMEN STATISTIK

- 1. Grup Statistik Domestik

- 2. Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik

[DInt] DEPARTEMEN INTERNASIONAL

- 1. Grup Kebijakan Internasional

(14)

- 3. Tim Manajemen Strategis KPwLN

- 4. Divisi Hubungan Investor

[DPKL] DEPARTEMEN PENGELOLAAN DAN KEPATUHAN

LAPORAN

- 1. Grup Pengelolaan dan Pengawasan Laporan 1

- 2. Grup Pengelolaan dan Pengawasan Laporan 2

- 3. Grup Pengelolaan Informasi Perkreditan Nasional

[DRK] DEPARTEMEN RISET KEBANKSENTRALAN

- 1. Grup Riset Kebanksentralan

- 2. Tim Perencanaan, Pemantauan dan Publikasi

[DPM] DEPARTEMEN PENGELOLAAN MONETER

- 1. Grup Operasi Moneter

- 2. Grup Analisis, Pengembangan dan Pengaturan Pengelolaan

Moneter

- 3. Grup Sistem dan Pendukung Operasi Moneter

[DPD] DEPARTEMEN PENGELOLAAN DEVISA

- 1. Grup Manajemen Investasi Devisa

- 2. Grup Analisis Pengelolaan Devisa

- 3. Grup Pendukung Pengelolaan Devisa

- 4. Divisi Pengelolaan Devisa Eksternal

[DPPK] DEPARTEMEN PENGEMBANGAN PASAR KEUANGAN

(15)

- 2. Divisi Pengembangan dan Pengaturan Pasar Valuta Asing

- 3. Divisi Kredibilitas dan Informasi Pasar Keuangan

2. Sektor Stabilitas Sistem Keuangan / Perbankan

[DEKS] DEPARTEMEN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH

- 1. Divisi Riset dan Asesmen Ekonomi dan Keuangan Syariah

- 2. Divisi Pengembangan dan Pengaturan Pasar Keuangan Syariah

- 3. Divisi Kerjasama Ekonomi dan Keuangan Syariah Domestik dan

Internasional

[DKMP] DEPARTEMEN KEBIJAKAN MAKROPRUDENSIAL

- 1. Grup Asesmen dan Rekomendasi Kebijakan Makroprudensial

- 2. Grup Riset Makroprudensial

- 3. Grup Pengaturan dan Koordinasi Makroprudensial

[DSSK] DEPARTEMEN SURVEILANS SISTEM KEUANGAN

- 1. Grup Sektor Keuangan 1

- 2. Grup Sektor Keuangan 2

- 3. Grup Sektor Keuangan 3

[DPUM] DEPARTEMEN PENGEMBANGAN UMKM

- 1. Divisi Pengembangan dan Pengaturan UMKM

- 2. Divisi Strategi dan Implementasi Program UMKM

- 3. Divisi Kerjasama dan Koordinasi Program UMKM

(16)

- 5. Tim Diseminasi dan Pengembangan Informasi UMKM

3. Sektor Manajemen Intern

[DMST] DEPARTEMEN MANAJEMEN STRATEGIS DAN TATA

KELOLA

- 1. Grup Manajemen Strategis

- 2. Grup Sekretariat Dewan Gubernur

[DMR] DEPARTEMEN MANAJEMEN RISIKO

- 1. Grup Manajemen Risiko

- 2. Divisi Pengembangan Manajemen Risiko

[DHk] DEPARTEMEN HUKUM

- 1. Grup Penasehat Hukum

- 2. Grup Peradilan, Legislasi, dan Penelitian Hukum

[PPTBI] PUSAT PROGRAM TRANSFORMASI BANK INDONESIA

- 1. Program Management Office

- 2. Program Sistem Pembayaran (NPG dan EBPP)

- 3. Program Transformasi Sistem Informasi

[DPSI] DEPARTEMEN PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI

- 1. Divisi Arsitektur Enterprise

- 2. Grup Strategi dan Tata Kelola Sistem Informasi

- 3. Grup Pengembangan dan Implementasi Sistem Informasi

(17)

[DSDM] DEPARTEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

- 1. Grup Kebijakan Organisasi dan SDM

- 2. Grup Mitra Bisnis Organisasi dan SDM

- 3. Grup Operasional SDM

[DKeu] DEPARTEMEN KEUANGAN

- 1. Grup Anggaran dan Pengendalian Keuangan

- 2. Grup Akuntansi dan Pajak

- 3. Divisi Pengelolaan Sistem Keuangan Bank Indonesia

[DAI] DEPARTEMEN AUDIT INTERN

- 1. Grup Audit

- 2. Grup Pengembangan dan Informasi Audit Intern

- 3. Divisi Audit Investigasi

[BINS] BANK INDONESIA INSTITUTE

- 1. Pusat Penelitian BI Institute

- 2. Grup Pengembangan Akademi

- 3. Divisi Pelaksanaan Program Pembelajaran 1

- 4. Divisi Pelaksanaan Program Pembelajaran 2

- 5. Divisi Perpustakaan dan BI Institute Public Expose

[DKom] DEPARTEMEN KOMUNIKASI

- 1. Grup Pengelolaan Hubungan dan Strategi Komunikasi

- 2. Grup Pengelolaan Stakeholders

(18)

- 1. Divisi Perencanaan dan Kebijakan Pengadaan

- 2. Grup Pengelolaan Strategic Sourcing

- 3. Grup Pelaksanaan Pengadaan

[DPLF] DEPARTEMEN PENGELOLAAN LOGISTIK DAN

FASILITAS

- 1. Grup Kebijakan dan Perencanaan Logistik

- 2. Grup Pengelolaan Logistik

- 3. Grup Fasilitas

4. Jaringan Kantor

a) Dalam Negeri

 Terbagi dalam 4 Regioal

Regional I Regional II Regional III Regional IV

Sumatera Jawa Kalimantan Sulawesi,

Maluku,

Papua, Bali,

Nusa

Tenggara

b) Luar Negeri

(19)

NEW YORK

SINGAPORE

TOKYO

A. Job Description

Berdasarkan surat edaran No.9/12/INTERN tanggal 30 Maret 2007,

jobdescription di Bank Indonesia dibagi kedalam 4 bagian, yaitu sebagai berikut :

1. Pemimpin Bank Indonesia (PBI).

Mengarahkan dan menetapkan pelaksanaan kebijakan perbankan syariah

dalam rangka memastikan keberhasilan kebijakan.

2. Deputi PBI Bidang Ekonomi Moneter (Ekonomi).

A. Deputi PBI bidang Ekonomi Moneter

Mengarahkan dan menetapkan pelaksanaan kebijakan perbankan syariah

dalam rangka memastikan keberhasilan kebijakan.

B. Analis Madya Senior

Merencanakan dan Menentukan Peraturan dan Pedoman Operasionalisasi

Kebijakan yang efektif dan sesuai dengan prinsip syariah.

C. Analis Madya

Merencanakan, menentukan dan mengontrol pelaksanaan Perizinan dan

Pengawasan Bank Syariah yang efektif dalam rangka memastikan keberhasilan

kebijakan.

(20)

Merealisasikan Penelitian dan Pembangunan Operasionalisasi Kebijakan

Perbankan Syariah, melalui research-based policy, dalam rangka memastikan

keberhasilan kebijakan

E. Analis Madya

Merealisasikan kegiatan pengaturan melalui kegiatan review dan

harmonisasi ketentuan yang dapat memberikan nilai tambah dalam rangka

memastikan keberhasilan kebijakan

3. Deputi PBI Bidang Sistem Pembayaran Manajemen Intern (SPMI).

A. Deputi PBI bidang SPMI

Mengarahkan dan menetapkan pelaksanaan kebijakan perbankan syariah

dalam rangka memastikan keberhasilan kebijakan.

B. Kepala Bidang Manajemen Intern

Merencanakan dan Menentukan Peraturan dan Pedoman Operasionalisasi

Kebijakan yang efektif dan sesuai dengan prinsip syariah.

C. Kepala Bidang Sistem Pembayaran/ Perbankan

Merencanakan, menentukan dan mengontrol pelaksanaan Perizinan dan

Pengawasan Bank Syariah yang efektif dalam rangka memastikan

keberhasilan kebijakan.

(21)

Merealisasikan Penelitian dan Pembangunan Operasionalisasi Kebijakan

Perbankan Syariah, melalui research-based policy, dalam rangka

memastikan keberhasilan kebijakan.

E. Kasir Madya

Merealisasikan Penelitian dan Pembangunan Operasionalisasi Kebijakan

Perbankan Syariah, melalui research-based policy, dalam rangka

memastikan keberhasilan kebijakan

4. Deputi PBI Bidang Perbankan

A. Deputi PBI Bidang Perbankan

Mengarahkan dan menetapkan pelaksanaan kebijakan perbankan syariah

dalam rangka memastikan keberhasilan kebijakan.

B. Pengawas Bank Madya Senior

Merencanakan dan Menentukan Peraturan dan Pedoman Operasionalisasi

Kebijakan yang efektif dan sesuai dengan prinsip syariah.

C. Pengawas Bank Madya

Merencanakan, menentukan dan mengontrol pelaksanaan Perizinan dan

Pengawasan Bank Syariah yang efektif dalam rangka memastikan

keberhasilan kebijakan.

D. Kepala Bagian IDAB ( Indormasi Data & Administrasi Bank )

Merealisasikan Penelitian dan Pembangunan Operasionalisasi Kebijakan

Perbankan Syariah, melalui dasar hasil kajian/ research-based policy,

Gambar

Gambar 2.1 Logo Bank Indonesia
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Bank Indonesia Kpw. Sumatera Utara

Referensi

Dokumen terkait

kelas VIII ini memiliki cirri-ciri yang sama dengan populasi dimana peserta didik.. mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama dan pada

harus nampak sebagai hasil belajar siswa disekolah. Berikut ini dikemukakan unsure-unsur yang terdapat dalam ketiga bidang. hasil belajar. Bidang kognitif, Bloom membagi

Model pembelajaran adalah pola interaksi siswa dengan guru di dalam kelas yang. menyangkut strategi, pendekatan, metode dan teknik pembelajaran yang

Ada hubungan yang bermakna antara kadar trombosit dan hematokrit dengan derajat keparahan DBD walaupun kekuatan hubungan lemah-sedang.. Kata kunci : Demam Berdarah Dengue,

Pelaku Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ((PKL) II Pengukuran, Pemetaan Bidang tanah dan Penilaian Tanah Program Diploma IV Pertanahan STPN Tahun Akademik 2015/2016

Agar memiliki legalitas yang jelas tentang perubahan kepemilikan Angkot tersebut, maka perlu penuangannya dalam peraturan derah, dan agar tidak terlepas dari ketentuan lain

Dengan energi penggerak yang tidak tergantung pada listrik dan minyak bumi, sistem ini bisa menjadi alternatif untuk mengurangi pengaruh krisis energi terutama yang disebabkan oleh

Berdasarkan tabel tersebut nampak bahwa tanaman padi tertinggi dihasilkan dari varietas Situ Patenggang (105,33 cm), kemudian Inpago 9 (99 cm), dan yang terendah Inpago