This certificate is awarded to
Date
Signature
Date
Signature
Name of
Recipient
in recognition of valuable contributions
Certificate of
STATISTIK
DIREKTORAT
JENDERAL
PENGENDALIAN
PERUBAHAN IKLIM
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM
Manggala Wanabakti Blok VII, lantai 12 Jl. Gatot Subroto, Senayan
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim
i |
P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
KATA PENGANTAR
Penyusunan buku statistik Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Tahun 2015 ini didasarkan pada Sasaran Pengendalian
Perubahan Iklim dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RJPM) tahun 2015-2019 Direktorat Jenderal Pengendalian
Perubahan Iklim yaitu untuk tersedianya data dan informasi yang mendukung penanganan perubahan iklim.
Acuan penyusunan buku ini berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.6/Menhut-II/2008 tanggal 18 Maret 2008 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Statistik Kehutanan, sedangkan data dan informasi dikumpulkan dari seluruh struktur organisasi dalam
lingkup Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim.
Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga buku ini diterbitkan, disampaikan ucapan terimakasih. Saran-saran
untuk perbaikan pada penerbitan-penerbitan yang akan datang sangat kami harapkan.
Kami menyadari bahwa dalam Buku Statistik ini masih banyak kekurangan, namun harapan kami semoga Buku Statistik ini dapat
memberikan manfaat dan informasi yang akurat.
Jakarta, 2016
Direktur Jenderal
ii |
P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...
i
DAFTAR ISI ...
ii
I. ORGANISASI ...
1
1.1 Latar Belakang ...
2
1.2 Tugas dan Fungsi ...
2
1.3 Struktur Organisasi ...
4
1.4 Program ...
5
II. KESEKRETARIATAN...
7
2.1 Tabel Pagu dan Realisasi Anggaran Direktorat Jenderal PPI Tahun 2015 Per Belanja ... 8
2.2 Tabel Pagu dan Realisasi Anggaran Direktorat Jenderal PPI Tahun 2015 Per Sumber Dana ... 11
2.3 Tabel Sebaran PNS/CPNS Berdasar Tingkat Pendidikan Menurut Satuan Kerja Lingkup Direktorat Jenderal PPI ... 15
2.4 Tabel Sebaran PNS/CPNS Berdasarkan Golongan Menurut Satuan Kerja Lingkup Direktorat Jenderal PPI ... 13
2.5 Tabel Sebaran PNS/CPNS Fungsional Tertentu ... 14
2.6 Tabel Perkembangan Diklat Perjenjangan PNS ... 15
iii |
P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
III. ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM ... 18
3.1 Tabel Daftar Lokasi Proklim Yang Diusulkan dan Diverifikasi Tahun 2015 ... 19
3.2 Tabel Daftar Penerima Trophy dan Sertifikat Proklim Tahun 2015 ... 20
3.3 Tabel Daftar Penerima Sertifikat Proklim Tahun 2015 ... 21
3.4 Tabel Jumlah Desa Yang Rentan Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Tahun 2015 ... 22
IV. MITIGASI PERUBAHAN IKLIM ... 24
4.1 Tabel Capaian Sasaran Penurunan Konsumsi Bahan Perusak Ozon (BPO) ... 25
4.2 Tabel Data Konsumsi BPO Indonesia pada Tahun 2015 ... 25
4.3 Tabel Perkembangan Konsumsi BPO Indonesia ... 26
V. INVENTARISASI GAS RUMAH KACA DAN MONITORING PELAPORAN DAN EVALUASI ... 27
5.1 Tabel Tingkat Emisi GRK Sektor Energi Tahun 2000-2012 ... 29
5.2 Tabel Tingkat Emisi GRK Sektor Pertanian Tahun 2000-2012 ... 32
5.3 Tabel Tingkat Emisi GRK Sektor Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lainnya Tahun 2000-2012 ... 34
5.4 Tabel Tingkat Emisi Emisi GRK Sektor Pengelolaan Limbah Tahun 2000-2012 ... 36
5.5 Tabel Tingkat Emisi Sektoral Nasional Dari Tahun 2000-2012 ... 37
VI. PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN ... 38
6.1 Tabel Target dan Realisasi Jumlah Hotspot NOAA-18 pada Kawasan Hutan non Konservasi dan Lahan... 39
6.2 Tabel Jumlah Hotspot Terbanyak di 10 Provinsi di Indonesia pada Tahun 2015 ... 40
iv |
P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
6.4 Tabel Hotspot di Kawasan Hutan non Konservasi dan lahan di 3 Pulau Tahun 2015 ... 42
6.5 Tabel Sebaran Hostpot di 6 Provinsi Prioritas Tahun 2015 ... 43
6.6 Tabel Jumlah Sebaran Hostpot NOAA-18 Per Provinsi Tahun 2015 ... 44
6.7 Tabel Rekapitulasi Luas Kebakaran Hutan (Ha) Per Provinsi Di Indonesia Tahun 2010-2015 ... 46
6.8 Tabel Data Manggala Agni tahun 2015 ... 48
VII. MOBILISASI SUMBER DAYA SEKTORAL DAN REGIONAL ... 51
v |
P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
DAFTAR GAMBAR
Halaman
V. INVENTARISASI GAS RUMAH KACA DAN MONITORING PELAPORAN DAN EVALUASI
5.1. Gambar Tingkat emisi GRK sektor energy berdasarkan kegiatan sub sektor Tahun 2000 - 2012 ...
28
5.2. Gambar Tingkat emisi GRK sektor Proses Industri dan Penggunaan Produk Tahun 2000 - 2012 ...
30
5.3. Gambar Kategori sumber emisi dalam IPCC Guidelines sektor pertanian Tahun 2000-2012 ...
31
5.4. Gambar Emisi GRK Sektor Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lainnya Tahun 2000-2012 ...
33
1 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
BAB I
2 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
I. ORGANISASI
1.1. Latar Belakang
Penggabungan Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, Dewan Nasional Perubahan Iklim dan BPREDD+
ke dalam Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai konsekuensi dari Peraturan Presiden No.16 Tahun 2015,
dan dioperasionalisasikan lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 18 Tahun 2015
melahirkan Unit Eselon I bernama Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (DJPPI) untuk menangani perubahan
iklim dan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.
DJPPI dipimpin oleh Dr. Nur Masripatin, M.For.Sc yang dilantik oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Siti
Nurbaya pada tanggal 29 Mei 2015, dan menangani pengendalian perubahan iklim dan kebakaran hutan dan lahan ke depan
dengan reshaping baseline dan modalitas yang sudah dihasilkan dari keempat institusi tersebut sebelumnya dan menjawab
tantangan ke depan.
1.2. Tugas dan Fungsi
Sesuai dengan PermenLHK No. P.18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan tata kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, DJPPI mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian
perubahan iklim. Dalam melaksanakan tugas, DJPPI menyelenggarakan fungsi:
a) perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan mitigasi, adaptasi, penurunan emisi gas rumah kaca, penurunan dan
penghapusanbahan perusak ozon, mobilisasi sumber daya, inventarisasi gas rumah kaca, monitoring, pelaporan dan
3 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
b) pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan mitigasi, adaptasi, penurunan emisi gas rumah kaca, penurunan dan
penghapusan bahan perusak ozon, mobilisasi sumber daya, inventarisasi gas rumah kaca, monitoring, pelaporan dan
verifikasi perubahan iklim serta pengendalian kebakaran hutan dan lahan;
c) penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan mitigasi, adaptasi, penurunan emisi gas
rumah kaca, penurunan dan penghapusan bahan perusak ozon, mobilisasi sumber daya, inventarisasi gas rumah kaca,
monitoring, pelaporan dan verifikasi perubahan iklim serta pengendalian kebakaran hutan dan lahan;
d) koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan mitigasi, adaptasi, penurunan emisi gas rumah
kaca, penurunan dan penghapusan bahan perusak ozon, mobilisasi sumber daya, inventarisasi gas rumah kaca,
monitoring, pelaporan dan verifikasi perubahan iklim serta pengendalian kebakaran hutan dan lahan;
e) pemberian bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanan urusan penyelenggaraan mitigasi, adaptasi, penurunan
emisi gas rumah kaca, penurunan dan penghapusan bahan perusak ozon, mobilisasi sumber daya, inventarisasi gas
rumah kaca, monitoring, pelaporan dan verifikasi perubahan iklim serta pengendalian kebakaran hutan dan lahan di
daerah;
f) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan mitigasi, adaptasi, penurunan emisi gas rumah kaca, penurunan
dan
g) penghapusan bahan perusak ozon, mobilisasi sumber daya, inventarisasi gas rumah kaca, dan monitoring, pelaporan
dan verifikasi perubahan iklim serta pengendalian kebakaran hutan dan lahan;
h) pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim;
4 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
1.3. Struktur Organisasi
5 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
1.4. Program
Program DJPPI adalah meningkatkan efektivitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim melalui 5 sasaran dan indikator
capaian yang terukur yaitu:
a)
Adaptasi Perubahan Iklim
, yaitu meningkatnya kemampuan adaptasi perubahan iklim di 15 wilayah. Indikator capaian
dari sasaran kegiatan ini yaitu: wilayah yang difasilitasi pengembangan skenario iklim sebanyak 15 wilayah; wilayah yang
difasilitasi dalam pengembangan (downscaling) rencana aksi adaptasi perubahan iklim di daerah sebanyak 15 wilayah;
fasilitasi wilayah dalam pengembangan adaptasi perubahan iklim berbasis ekosistem di 15 wilayah rentan; fasilitasi
desa/kelurahan yang menerapkan Program Kampung Iklim (Proklim) sebanyak 2.000 desa/kelurahan.
b)
Mitigasi Perubahan Iklim
,
yaitu tersedianya kebijakan dan perangkat mitigasi perubahan iklim di bidang kehutanan,
lahan gambut, dan limbah, dengan indikator capaian yaitu: (1.a) kebijakan yang termutakhirkan dalam penurunan emisi GRK
di bidang kehutanan, lahan gambut, dan limbah; (1.b) perangkat mitigasi perubahan iklim yang termutakhirkan di bidang
kehutanan dan lahan gambut (baseline, faktor emisi, data aktivitas, skenario mitigasi, dan safeguards); dan (1.c) provinsi yang
menerapkan RAD-GRK di bidang kehutanan dan lahan gambut dan limbah; konsumsi bahan perusak ozon menurun, dengan
indikator tercapainya persentase tingkat penurunan konsumsi bahan perusak ozon enis HCFC dari 403,9 ODP ton tahun 2013
menjadi 282,71 ODP ton atau 30%.
c)
Inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) serta Monitoring, Pelaporan dan Verifikasi,
yaitu terwujudnya penyelenggaraan
inventarisasi GRK, serta monitoring, pelaporan dan verifikasi aksi mitigasi yang dilaporkan secara berkala setiap tahun.
Indikator capaian sasaran kegiatan ini yaitu: laporan hasil inventarisasi GRK, laporan Komunikasi Nasional (National
Communication) perubahan iklim dan laporan terkait; bidang mitigasi yang telah diukur, dilaporkan dan diverifikasi (MRV); dan
6 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
d)
Mobilisasi Sumber Daya untuk Perubahan Iklim
, yaitu meningkatnya insentif dalam penanganan perubahan iklim.
Indikator capaian dari sasaran kegiatan ini yaitu: diterapkannya mekanisme pengembangan manfaat dan penanganan
deforestasi dan degradasi hutan di 25 lokasi; kerjasama dengan dunia usaha, perguruan tinggi dan lembaga lainnya terkait
perdagangan karbon, teknologi rendah karbon dan sains perubahan iklim sebanyak 15 kerja sama; kegiatan/proyek yang
mendapat rekomendasi teknis untuk investasi penurunan emisi GRK di bidang energi, dan limbah sebanyak 200 yang akan
dibiayai melalui pusat pembiayaan pembangunan hutan dan lingkungan; dan d) perjanjian dan forum internasional bidang
perubahan iklim (termasuk kebakaran hutan dan lahan) yang dikoordinasikan sebagai pelaksanaan fungsi
National Focal
Point sebanyak 7 perjanjian/ forum.
e)
Kebakaran Hutan dan Lahan
, yaitu menurunkan luas areal kebakaran hutan dengan 4 sasaran dan indikator capaian
yang terukur yaitu terjaminnya efektivitas dan jangkauan pengendalian karhutla, dengan indikator capaian yaitu: jumlah
hotspot pada kawasan non konservasi dan lahan di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi menurun 10% dari batas
toleransi maksimum jumlah hotspot sebesar 32.323 HS menjadi 29.091 HS pada tahun 2019; penurunan luas kebakaran
hutan non konservasi dan lahan di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi sebesar 10% dari batas toleransi maksimum
luas kebakaran hutan dan lahan dari 498.736 ha menjadi 448.863 ha pada tahun 2019; SDM Pengendalian Kebakaran Hutan
dan Lahan yang ditingkatkan kapasitasnya (Manggala Agni dan MPA) sebanyak 5.000 orang; dan Brigade Pengendalian
Kebakaran Hutan pada Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang difasilitasi pembentukannya di Pulau Sumatera, Kalimantan
7 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
BAB II
8 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
Tabel II.1 Pagu dan Realisasi Anggaran DIPA Bagian Anggaran 29 Direktorat Jenderal PPI Tahun 2015 Per Belanja
No Satuan Kerja
Belanja Pegawai (51) Belanja Barang (52) Belanja Modal (53) TOTAL
9 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
No Satuan Kerja Belanja Pegawai (51) Belanja Barang (52) Belanja Modal (53) TOTAL
10 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
No Satuan Kerja Belanja Pegawai (51) Belanja Barang (52) Belanja Modal (53) TOTAL
Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %
11 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
Tabel II.2 Perkembangan Pagu dan Realisasi Anggaran Sampai Tahun 2015 berdasar Sumber Dana
No Satuan Kerja
Jumlah A 139,446,779,000 124,370,894,590 89.19 37,691,423,000 35,760,716,578 94.88 28,481,737,000 5,224,514,091 18.34 5,853,107,000 4,815,444,967 82.27 211,473,046,000 170,171,570,226 80.47
12 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
Tabel II.3. Sebaran PNS/CPNS Berdasar Tingkat Pendidikan Menurut Satuan Kerja Lingkup Direktorat Jenderal PPI
No
Satuan Kerja
S3
S2
(S1/DIV)
D3
SLTA/D2/D1
SLTP
SD
JUMLAH
(L)
(P) (L) (P) (L) (P) (L) (P)
(L)
(P)
(L)
(P)
(L)
(P)
(L)
(P)
TOTAL
1
Sekretariat Direktorat Jenderal
0
1
10
1
13
6
1
1
9
2
0
0
1
0
34
11
45
2
Direktorat Adaptasi Perubahan
Iklim
2
0
4
5
7
7
0
0
4
1
1
0
0
0
18
13
31
3
Direktorat Mitigasi Perubahan
Iklim
0
0
3
8
6
3
1
0
1
2
0
0
0
0
11
13
24
4
Direktorat Inventarisasi GRK dan
Monitoring Pelaporan dan
Verifikasi
1
2
2
5
8
3
1
0
5
1
0
0
0
0
17
11
28
5
Direktorat Mobilisasi Sumber
Daya Sektoral dan Regional
0
0
6
7
4
2
0
0
2
0
0
0
0
0
12
9
21
6
Direktorat Pengendalian
Kebakaran Hutan dan Lahan
0
0
10
5
12
10
0
2
10
5
0
0
0
0
32
22
54
TOTAL
13 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
Tabel II.4 Sebaran PNS/CPNS Berdasar Golongan Menurut Satuan Kerja Lingkup Direktorat Jenderal PPI
No
Satuan Kerja
TAHUN 2015
GOLONGAN (Orang)
IV
III
II
I
TOTAL
1 Sekretariat Direktorat Jenderal
8
30
7
0
45
2 Direktorat Adaptasi Perubahan Iklim
8
19
3
1
31
3 Direktorat Mitigasi Perubahan Iklim
7
15
2
0
24
4 Direktorat Inventarisasi GRK dan Monitoring Pelaporan dan Verifikasi
6
18
4
0
28
5 Direktorat Mobilisasi Sumber Daya Sektoral dan Regional
6
13
1
0
20
6 Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
9
40
6
0
55
14 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
Tabel II.5 Sebaran PNS/CPNS Fungsional Tertentu
No Satuan Pertama Muda Madya Utama Pertama Muda Madya Utama Pelaksana Pertama Muda Madya Utama
15 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
Tabel II.6 Perkembangan Diklat Perjenjangan PNS
No
Satuan Kerja
DIKLAT PENJENJANGAN (orang)
TAHUN 2015
LEMHANAS
SPATI
PIM TK.II
SPAMEN
PIM TK.III, SPAMA,
SPADYA
PIM TK.IV, ADUM ,
SPALA
JML
1 Sekretariat Direktorat Jenderal
0
0
1
2
5
8
2 Direktorat Adaptasi Perubahan Iklim
0
0
0
2
1
3
3 Direktorat Mitigasi Perubahan Iklim
0
0
0
1
1
2
4
Direktorat Inventarisasi GRK dan
Monitoring Pelaporan dan Verifikasi
0
0
1
3
2
6
5
Direktorat Mobilisasi Sumber Daya
Sektoral dan Regional
0
0
0
0
2
2
6
Direktorat Pengendalian Kebakaran
Hutan dan Lahan
0
1
0
6
4
11
16 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
Tabel II.7 Daftar Kerjasama Teknis Lingkup Direktorat Jenderal PPI
No EA PROGRAM/PROYEK MITRA JANGKA
2016 73530301 Hibah langsung kas $5.100.000 NTT
2.
UNDP 5 tahun 2013 2018 72829501 Hibah Terencana $8.052.800 Seluruh Wilayah
Indonesia
17 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
No EA PROGRAM/PROYEK MITRA JANGKA
WAKTU (thn)
MULAI PROYEK
AKHIR PROYEK
NO REGISTER
MEKANISME PROYEK
NILAI (ORIGINAL CURENCIES)
LOKASI PROYEK
7.
Dit Mitigasi Perubahan Iklim
Institutional Strengthening
Phase 9 UNDP 2 tahun 2014 2016 70975701 Hibah Terencana $271.246
Seluruh Wilayah Indonesia
8.
Dit Mitigasi Perubahan Iklim
Institutional Strengthening
Phase 10 UNDP 2 tahun 2016 2018 70975701 Hibah Terencana $347.194
Seluruh Wilayah Indonesia
9.
Dit Mitigasi Perubahan Iklim
Third National communication (TNC) to the
UN Convention on climate Change
UNDP 1 Maret
2014
31 Desember
2016
18 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
BAB III
ADAPTASI
19 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
Tabel III.1 Daftar Lokasi Proklim Yang Diusulkan dan Diverifikasi Tahun 2015
No.
Provinsi
Jumlah Lokasi Yang Diusulkan
Jumlah Lokasi Yang Diverifikasi
1
Aceh
1
1
2
Sumatera Utara
1
1
3
Sumatera Barat
7
6
4
Riau
25
22
5
Jambi
4
3
6
Sumatera Selatan
17
8
7
Banten
1
1
8
Bengkulu
4
4
9
DKI Jakarta
24
12
10
Jawa Barat
22
23
11
Jawa Tengah
17
17
12
Daerah Istimewa Yogyakarta
2
2
13
Jawa Timur
2
2
14
Bali
15
15
15
Nusa Tenggara Barat
19
11
16
Nusa Tenggara Timur
7
7
17
Kalimantan Barat
1
1
18
Kalimantan Selatan
5
5
19
Kalimantan Timur
6
4
20
Sulawesi Utara
7
7
21
Sulawesi Selatan
24
16
22
Sulawesi Tenggara
1
1
20 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
Tabel III.2 Daftar Penerima Trophy dan Sertifikat ProKlim Tahun 2015
No.
Nama Lokasi
Kecamatan
Kabupaten/Kota
Provinsi
1 Desa Pelakat Semende Darat Ulu Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan
2 Desa Mandalamekar Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat
3 Desa Setianegara Cilimus Kabupaten Kuningan Jawa Barat
4 Desa Tegalega Warung Kondang Kabupaten Cianjur Jawa Barat
5 Desa Mendis Jaya Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan
6 Desa Mendis Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan
7 RW 01 Kelurahan Pulokerto Gandus Kota Palembang Sumatera Selatan
8 RW 09 Kelurahan Karang Tengah Gunung Puyuh Kota Sukabumi Jawa Barat
9 Desa Bono Tapung Tandun Kabupaten Rokan Hulu Riau
10 RW 17 Desa Jati Endah Cilengkrang Kabupaten Bandung Jawa Barat
11 Dusun III Desa Karya Mulya Rambang Kapak Tengah Kota Prabumulih Sumatera Selatan
12 Desa Balokang Banjar Kota Banjar Jawa Barat
13 Dusun Simurugul Garut Kota Kabupaten Garut Jawa Barat
14 Korong Kandang Ampek 2 x 11 Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat
15 Desa Ngargomulyo Dukun Kabupaten Magelang Jawa Tengah
16 Dusun Cisarua Desa Cipeuteuy Kabandungan Kabupaten Sukabumi Jawa Barat
17 RW 01 Kelurahan Bagan Sinembah Kota Bagan Sinembah Raya Kabupaten Rokan Hilir Riau
18 Kelurahan Sempidi Mengwi Kabupaten Badung Bali
19 Dusun Parigi Takkalala Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan
21 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
Tabel III.3 Daftar Penerima Sertifikat ProKlim Tahun 2015
No.
Nama Lokasi
Kecamatan
Kabupaten
Provinsi
1 Dusun Kamojang, Desa Laksana Ibun Bandung Jawa Barat
2 Dusun Papal, Desa Teluk Papal Bantan Bengkalis Riau
3 Desa Gemiung Buana Pemaca OKU Selatan Sumatera Selatan
4 Kampung Sukagalih, Desa Cipeuteuy Kabandungan Sukabumi Jawa Barat
5 Desa Pakraman Jasri Karangasem Karangasem Bali
6 Korong Pintir Kayu, Nagari Sunur Nan Sabaris Padang Pariaman Sumatera Barat
7 RW 08, Desa Kesamiran Tarub Tegal Jawa Tengah
22 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
Tabel III.4 Jumlah Desa Yang Rentan Perubahan Iklim di Indonesia Tahun 2015
No
Provinsi
Tingkat Kerentanan
Total Desa
1
2
3
4
5
1
Bali
106
354
237
13
6
716
2
Banten
95
476
924
29
11
1535
3
Bengkulu
125
783
531
9
61
1509
4
Di Yogyakarta
72
276
90
0
0
438
5
Dki Jakarta
20
7
226
13
1
267
6
Gorontalo
122
259
343
3
4
731
7
Jambi
189
707
441
2
33
1372
8
Jawa Barat
483
1451
3896
24
51
5905
9
Jawa Tengah
918
3603
4038
3
15
8577
10
Jawa Timur
1084
2768
4589
41
20
8502
11
Kalimantan Barat
77
757
859
10
264
1967
12
Kalimantan Selatan
261
1163
533
11
32
2000
13
Kalimantan Tengah
121
992
332
3
80
1528
14
Kalimantan Timur
84
610
139
3
44
880
15
Kalimantan Utara
42
223
126
25
57
473
16
Kepulauan Bangka Belitung
40
103
213
4
1
361
17
Kepulauan Riau
42
216
78
17
353
18
Lampung
133
691
1520
14
106
2464
19
Maluku
201
256
528
12
27
1024
20
Maluku Utara
253
365
430
12
19
1079
21
Nanggroe Aceh Darussalam
568
4020
1726
17
152
6483
22
Nusa Tenggara Barat
102
600
361
2
19
1084
23 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
24
Papua
313
408
1039
1818
346
3924
25
Papua Barat
361
277
537
184
80
1439
26
Riau
153
796
632
10
64
1655
27
Sulawesi Barat
46
412
165
0
15
638
28
Sulawesi Selatan
273
1784
846
9
70
2982
29
Sulawesi Tengah
171
1014
588
4
38
1815
30
Sulawesi Tenggara
342
1057
656
15
51
2121
31
Sulawesi Utara
221
952
498
11
11
1693
32
Sumatera Barat
72
201
106
0
6
385
33
Sumatera Selatan
112
1083
1629
13
349
3186
34
Sumatera Utara
751
2628
2036
96
286
5797
Total
8146
32999
31876
2433
2507
77961
Keterangan Tingkat Kerentanan :
1.
Tidak rentan
24 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
BAB IV
MITIGASI PERUBAHAN
25 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
TABEL IV.1 Capaian Sasaran Penurunan Konsumsi Bahan Perusak Ozon (BPO)
No
SASARAN RKT 2015
INDIKATOR SASARAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
1 Persentase tingkat penurunan
konsumsi bahan perusak ozon
jenis HCFC dari 403,9 ODP ton
tahun 2013 menjadi 282,71 ODP
ton atau 30%.
Penetapan alokasi impor BPO bagi Importir
Tetap dan Produsen untuk tahun 2015
10 %
10 %
100%
2 Terselenggarakannya pembinaan
teknis dalam upaya penurunan
konsumsi BPO
Jumlah perusahaan yang melaksanakan alih
teknologi dari HCFC ke Non HCFC untuk
sektor AC, Refrigerasi dan Foam
9 Perusahaan
9 Perusahaan
100%
Jumlah pelaksanaan peningkatan kapasitas
dalam upaya penurunan konsumsi BPO
24 kali
24 kali
100%
3 Terselenggarakannya
pemantauan dan evaluasi dalam
rangka penurunan konsumsi
BPO
Jumlah rekomendasi impor bahan BPO dan
Barang berbasis sistem pendingin dalam
rangka penurunan konsumsi BPO
375
375
100%
4 Terselenggaranya kerjasama
internasional dalam rangka
penurunan konsumsi BPO
Jumlah kerjasama internasional dalam rangka
penurunan konsumsi BPO
5
5
100%
Dari hasil evaluasi diketahui bahwa realisasi impor BPO di tahun 2015 lebih rendah dibandingkan dengan alokasi maksimum impor
BPO yang diperbolehkan pada tahun 2015 sebagaimana digambarkan dalam tabel berikut:
Tabel IV.2 Data Konsumsi BPO Indonesia pada Tahun 2015
Jenis HCFC
Alokasi Nasional (MT)
Alokasi Nasional (ODP)
Realisasi (MT)
Realisasi (ODP)
HCFC-22
3260
179,30
1860,27
102,31
HCFC-141b
760
83,6
380
41,80
HCFC-123
167
3,34
81,92
1,64
HCFC-225
14
0,35
4,55
0,11
26 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
Tabel IV.3 Perkembangan Konsumsi BPO Indonesia
NO
JENIS HCFC
Jumlah dalam Metric Ton
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
1.
HCFC-22
5396.81
3909.64
3662.29
2977.06
2944.17
2.
HCFC-123
66.44
311.67
190.93
100.46
108.82
3.
HCFC-124
0,12
-
-
-
-
4.
HCFC-141b
0.12
1009.91
1096.4
1300
843
5.
HCFC-142b
1225.83
64.12
24.86
6.41
4.46
6.
HCFC-225
0.01
13.96
27.29
19.37
12.23
27 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
BAB V
INVENTARISASI GAS
RUMAH KACA DAN
MONITORING
PELAPORAN DAN
EVALUASI
28 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
Sub Bab ini membahas Inventarisasi GRK pada setiap sektor di Indonesia tahun 2000-2012 dan kecenderungannya antara tahun
2000 dan 2012. Inventarisasi GRK Nasional mencakup rincian emisi antropogenik berdasarkan kategori sumber dan serapan, yang
dihitung menggunakan IPCC Guidelines 2006. Inventarisasi GRK nasional mencakup sektor-sektor sebagai berikut: (a) energi, (b)
proses industri dan penggunaan produk (IPPU), (c) pertanian, kehutanan dan penggunaan lahan lainnya (AFOLU); dan (d) limbah.
Data yang bisa ditampilkan adalah data sampai dengan tahun N-3 (2012) karena data yang diperoleh menunggu data dari
Kementerian lain yang terkait.
Gambar V.1. Tingkat Emisi GRK Sektor Energi Berdasarkan Kegiatan Sub Sektor Tahun 2000 - 2012
GHG Sources1. Energy
2. Industrial Processes and Product Use (IPPU)
3. Agriculture, Forestry, and Other Land Use (AFOLU)
4. Waste
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
29 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
Tabel V.1 Tingkat Emisi GRK Sektor Energi Tahun 2000-2012
Source of GHG Emissions
Emission (Gg CO2e)
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 By Type of Fuel
1. Liquid Fuels 155.515 159.934 174.080 173.785 188.172 191.501 170.507 170.041 158.206 188.034 187.820 189.793 183.282
2. Solid Fuels 52.998 67.474 69.393 77.206 85.518 101.838 117.410 145.686 163.786 133.421 158.793 188.555 194.682
3. Gas Fuels 67.748 79.664 86.497 89.883 89.971 72.003 90.821 49.182 52.524 63.433 82.855 76.427 76.019
Total by type of fuel 276.262 307.071 329.971 340.874 363.661 365.341 378.738 364.910 374.516 384.889 429.467 454.775 453.983
By Sector/Sorces
1.A.1 Energy Industries 89.716 110.764 119.793 130.188 129.518 127.816 137.094 124.026 124.485 136.599 144.526 173.803 187.631 1.A.1.a Electricity
Generation 62.030 76.614 80.964 90.946 93.516 101.948 108.930 121.696 121.940 136.058 130.886 160.771 174.873 1.A.1.b Oil and Gas
Refineries 27.686 34.151 38.829 39.242 36.002 25.867 28.049 2.211 2.442 395 13.449 12.988 12.672
1.A.1.c Coal Processing - - - - - - 115 119 103 146 192 44 86
1.A.2 Manufacturer 72.300 77.379 77.393 74.019 88.365 94.005 108.118 111.441 134.824 99.255 132.306 133.226 123.738
1.A.3 Transportation 58.916 62.158 64.636 67.601 72.841 74.947 73.120 76.219 81.367 96.352 108.745 117.518 131.458
1.A.4.A Commercial 3.489 3.483 3.572 3.632 3.819 3.271 3.979 3.946 3.732 3.668 3.798 3.438 3.541
1.A.4.B Residential 33.167 34.381 35.836 36.730 36.930 36.449 34.340 34.699 32.397 29.379 28.299 27.842 28.865
1.A.5 Non-Specified 11.421 11.742 11.996 12.120 12.286 12.276 11.372 10.828 10.787 11.423 12.496 10.743 11.301
1.A Fuel Combustions 269.009 299.907 313.227 324.291 343.759 348.764 368.023 361.158 387.591 376.676 430.171 466.571 486.534
1.B Fugitives 29.404 28.031 27.096 25.753 24.749 24.127 23.401 25.435 22.145 21.963 23.007 22.365 21.586
1.B.1 Fugitives Solid
Fuels Mining 374 449 501 554 642 738 940 1.054 1.110 1.242 1.334 1.713 1.871
1.B.2 Fugtives Oil&Gas
Up-stream 29.030 27.582 26.595 25.199 24.107 23.389 22.461 24.381 21.034 20.721 21.673 20.652 19.714
30 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
Gambar V.2. Tingkat Emisi GRK Sektor Proses Industri Dan Penggunaan Produk Tahun 2000 - 2012
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
G
g
C
O
2
e
Food and Beverages Industry Pulp and Paper Industry Paraffin Wax Use Lubricant Use Zinc
Lead Aluminium Iron and Steel Carbon Black
Ethylene Dichloride &VCM Ethylene
Methanol Carbide Nitric Acid Ammonia
31 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
Gambar V.3 Kategori Sumber Emisi Dalam IPCC Guidelines Sektor Pertanian Sampai Dengan Tahun 2012
-20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Rice Cultivation (3C7)
Indirect N2O Soils (3C5)
Direct N2O Soils (3C4)
Urea Fertilization (3C3)
Liming (3C2)
Indirect N2O Manure Management (3C6)
Direct N2O Manure Management (3A2b)
Biomass Burning Cropland (3C1b)
Manure Management (3A2a)
32 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
Tabel V.2. Emisi GRK Sektor Pertanian Tahun 2000-2012
Emission Categories 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Enteric fermentation (3A1) 12,570 12,585 12,813 12,351 12,339 12,239 12,597 13,129 13,697 14,212 15,024 15,590 16,828 Manure Management
(3A2a) 1,422 1,429 1,549 1,575 1,545 1,659 1,595 1,693 1,758 1,811 1,910 1,995 2,103
Biomass Burning Cropland
(3C1b) 1,098 1,100 1,152 1,166 1,146 1,213 1,235 1,318 1,397 1,488 1,532 1,537 1,761
Biomass Burning Grassland
(3C1c) 1,224 1,084 1,084 1,112 1,140 1,153 1,109 1,162 1,072 1,043 1,106 1,002 1,112
Direct N2O Manure Management (3A2b)
5,265 5,259 5,378 5,331 5,348 5,448 5,611 5,876 6,046 6,292 6,630 6,821 7,371
Indirect N2O Manure
Management (3C6) 751 773 850 824 826 836 861 915 931 978 1,007 1,084 1,162
Liming (3C2) 872 933 976 1,001 1,057 1,091 1,146 1,200 1,275 1,441 1,515 1,631 1,771
Urea Fertilization (3C3) 3,900 3,562 3,547 3,809 4,056 4,210 4,124 4,440 4,581 4,865 4,709 4,813 4,853
Direct N2O Soils (3C4) 26,775 26,237 25,366 26,839 27,758 28,546 27,876 29,102 30,641 32,454 31,731 31,780 32,646
Indirect N2O Soils (3C5) 7,254 7,108 6,951 7,167 7,405 7,514 7,383 7,651 7,953 8,372 8,333 8,331 8,479
Rice Cultivation (3C7) 38,587 37,720 37,813 37,374 37,679 38,510 38,283 39,272 33,679 34,776 34,990 34,134 34,641
Total Emission
33 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
Gambar V.4 Emisi GRK Sektor Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lainnya Tahun 2000-2012
505,368
380,129
674,941
461,034
707,870 698,525
989,956
616,550
595,456
920,485
434,788
616,335
694,978
-200,000 -200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Kebakaran Gambut Dekomposisi Gambut Non-Otherland to Otherland
Otherland remaining Otherland Non-Settlement to settlement Settlement remaining Settlement
Non-Wetland to Wetland Wetland remaining Wetland Non-Grassland to Grassland
Grassland remaining Grassland Non-Cropland to Cropland Cropland remaining Cropland
Non-Forest to Forest Forest remaining Forest Total
Em
is
si
o
n
(G
g
C
O
2
34 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
Tabel V.3. Emisi GRK Sektor Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lainnya Tahun 2000-2012
35 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
Gambar V.5 Emisi GRK sektor Pengelolaan Limbah Tahun 2000 - 2012
10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 80,000 90,000 100,000
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
36 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
Tabel V.4. Emisi GRK Sektor Pengelolaan Limbah Tahun 2000-2012 (Gg CO
2-e)
Kode
Kategori
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
4.A.2 TPA (un-managed) 21.476 22.075 22.621 23.127 23.602 24.053 24.485 24.901 24.897 25.359 25.793 26.776 27.584
4.B Komposting - - - 210 208 216 218 238 241 243
4.C.2 Open Burning 3.441 3.479 3.518 3.557 3.596 3.636 3.676 3.644 3.773 3.815 4.165 4.211 4.258
4.D Pengolahan dan Pembuangan Limbah Cair
4.D.1 Limbah Cair Domestik 11.604 11.780 12.199 12.423 12.581 12.799 12.922 13.297 13.492 13.553 13.789 13.974 14.122 4.D.2
Limbah Cair Industri:
1. Alcohol refining 42 42 43 43 43 43 43 20 23 16 12 74 74
2. Beer & Malt 12 12 12 12 12 12 16 19 17 17 16 16 16
3. Coffee 6 6 7 7 7 7 39 38 40 39 39 36 39
4. Dairy Products 12 12 13 14 15 15 15 74 52 58 25 24 138
5. Fish Processing 34 35 37 38 39 41 41 41 41 131 82 82 82
6. Meat & Poultry 211 230 267 279 296 282 316 317 322 328 342 354 364
7. Organic Chemicals 813 813 813 813 813 813 937 1.062 892 2.316 1.250 1.456 1.456
8. Petroleum Refineries 133 133 132 132 135 132 117 116 113 115 109 112 105
9. Plastics & Resins 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23
10. Pulp & Paper (combined) 4.269 4.472 4.684 4.907 5.075 5.385 5.855 5.892 5.576 6.234 6.916 7.712 8.268
11. Soap & Detergents 14 15 15 15 15 15 15 15 15 15 18 21 29
12. Starch Production 6.082 6.447 6.393 7.002 7.343 7.303 7.555 7.555 8.224 8.331 9.041 9.089 9.139
13. Sugar Refining 13 16 21 27 36 46 59 73 68 68 68 140 140
14. Vegetable Oils 16 17 19 23 26 29 31 34 39 42 45 50 54
15. Vegetable, Fruits & Juices 2.438 2.610 2.880 3.308 3.607 3.726 3.726 3.726 3.726 3.726 3.726 4.878 4.878
16. Wine & Vinegar 0,51 0,51 0,51 0,51 0,51 0,88 1,06 1,14 1,04 0,87 0,94 0,49 0,91
17. CPO 6.536 7.245 8.111 9.426 10.679 12.254 13.073 14.175 16.144 17.325 18.585 20.633 22.444
Total Limbah Cair Industri 20.654 22.131 23.471 26.070 28.163 30.129 31.862 33.180 35.317 38.785 40.297 44.699 47.250
37 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
Tabel V.5 Emisi Sektoral Nasional Dari Tahun 2000-2012
Year
Energy
IPPU
Agriculture
Waste
LULUCF
Peat Fire
Total
2000 298.412 43.685 96.305 60.575 218.720 161.571 801.718
2001 327.938 45.987 97.789 62.960 193.282 50.885 760.044
2002 340.323 39,501 97.479 65.390 250.561 301.753 962.414
2003 350.044 39.265 98.547 68.838 212.319 132.075 828.086
2004 368.508 41.247 100.299 71.679 370.011 232.018 1.043.450
2005 372.891 39.902 102.419 74.425 347.712 258.887 1.010.473
2006 391.424 37.444 101.819 77.033 389.225 510.710 1.168.676
2007 386.593 35.567 105.757 78.947 494.580 62.747 1.123.202
2008 409.736 35.976 103.030 81.295 463.793 81.744 1.118.075
2009 398.639 37.567 107.733 85.282 589.116 299.920 1.304.960
2010 453.178 36.118 108.487 87.812 341.450 51.383 1.041.491
2011 488.936 37.311 108.718 93.500 384.798 189.026 1.168.073
38 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
BAB VI
PENGENDALIAN
KEBAKARAN HUTAN
39 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
Presentase penurunan jumlah
Hotspot pada kawasan hutan non konservasi dan lahan di Pulau Sumatera, Kalimantan dan
Sulawesi sebesar 2% dari batas toleransi maksimum jumlah
Hotspot sebesar 32.323 HS menjadi 31.677 HS pada tahun
2015
”
Hotspot telah digunakan dalam deteksi dini kebakaran hutan dan lahan oleh Dit. PKHL (Direktorat Pengendalian Kebakaran
Hutan pada waktu itu) sejak tahun 1997 dengan menggunakan data NOAA-18. Hotspot merupakan indikator kebakaran lahan dan
hutan yang mendeteksi suatu lokasi yang memiliki suhu relatif lebih tinggi dibandingkan dengan suhu di sekitarnya.
Tabel VI.1 Target dan Realisasi Jumlah
Hotspot
NOAA-18 pada Kawasan Hutan non Konservasi dan Lahan di Pulau
Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi
No
Provinsi
2015
Toleransi
Realisasi
3 Pulau (Sumatera, Kalimantan, Sulawesi)
1 Aceh 598 146
2 Sumatera Utara 864 318
3 Sumatera Barat 675 201
4 Riau 4.592 1.650
5 Kepulauan Riau 70 39
6 Jambi 2.413 1.600
7 Sumatera Selatan 6.240 3.080
8 Bangka Belitung 726 833
9 Bengkulu 301 67
10 Lampung 882 280
11 Kalimantan Barat 6.419 2.664
12 Kalimantan Tengah 4.056 3.883
13 Kalimantan Selatan 996 1.257
14 Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara 1.851 2.371
15 Sulawesi Utara dan Gorontalo 63 161
16 Sulawesi Tengah 214 383
17 Sulawesi Barat 56 59
18 Sulawesi Selatan 296 512
19 Sulawesi Tenggara 366 397
Jumlah 31.677 19.901
40 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
Baseline data
Hotspot yang digunakan adalah data
Hotspot NOAA-18 tahun 2012 yaitu 32.323 titik (Hotspot di 3 pulau). Pada
tahun 2015, target penurunan
Hotspot adalah sebesar 2% dari baseline yang telah ditentukan atau turun sebesar 646 titik,
sehingga batas maksimal
Hotspot tahun 2015 adalah 31.677 titik. Berdasar Tabel di atas, jumlah
Hotspot berdasarkan pantauan
satelit NOAA-18 pada kawasan hutan non konservasi dan lahan di 3 pulau adalah 19.901 titik. Hal ini berarti pada tahun 2015
berhasil menurunkan jumlah
Hotspot di kawasan hutan non konservasi dan lahan sebanyak 12.422 titik dari rerata baseline data
Hotspot tahun 2012. Dengan kata lain, penurunan
Hotspot pada kawasan hutan non konservasi dan lahan di 3 pulau pada tahun
2015 sebesar 38,43% dari target yang ditetapkan sebesar 2 % sehingga capaian penurunan Hotspot sebesar 150 %. Keberhasilan
capaian indikator penurunan Hotspot pada kawasan hutan non konservasi dan lahan di 3 pulau pada tahun 2015 lebih dari 100%.
Tabel VI.2 Jumlah
Hotspot
Terbanyak di 10 Provinsi di Indonesia pada Tahun 2015
Nomor
Provinsi
2015
1
Sumatera Selatan
16.846
2
Kalimantan Tengah
15.353
3
Papua
6.883
4
Kalimantan Barat
4.328
5
Jambi
4.221
6
Kalimantan Timur
4.328
7
Riau
4.221
8
Kalimantan Selatan
2.917
9
Nusa Tenggara Timur
1930
10
Sulawesi Selatan
1.222
41 | P a g e
S t a
t i s t i k D i r e k t o r a t J e n d e r a l P P I
Tabel VI.3 Jumlah
Hotspot
Terbanyak di 10 Provinsi di Indonesia pada Tahun 2015
Nomor
Provinsi
2015
1
Kalimantan Tengah
4.292
2
Sumatera Selatan
3.264
3
Kalimantan Barat
2.712
4
Kalimantan Timur
2.223
5
Riau
1.927
6
Jambi
1.740
7
Kalimantan Selatan
1.297
8
Bangka Belitung
844
9
Sulawesi Selatan
518
10
Sulawesi Tenggara
423
Jumlah
19.240
Sumber: NOAA-18, Direktorat PKHL, 2015