• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perda no.8 tahun 2007 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perda no.8 tahun 2007 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2007

TENTANG

PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SEMARANG,

Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum APBD Kota Semarang, keadaan yang menyebabkan pergeseran antar unit organisasi, antara kegiatan dan antar jenis belanja, keadaan yang menyebabkan sisa lebih Tahun Anggaran sebelumnya harus digunakan untuk pembiayaan dalam tahun anggaran berjalan, maka perlu dilakukan perubahan APBD Kota Semarang Tahun Anggaran 2007;

b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a, Perubahan APBD Tahun Anggaran 2007 perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta;

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3569);

3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048);

4. Undang-Undang Nomor 21 tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 44,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3688);

(2)

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

8. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

9. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksanaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

12. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4138);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan

(3)

Tahun 2007 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4712);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana

Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

23. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

24. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

25. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

27. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2006 Nomor 11 Seri E);

(4)

Anggaran 2007 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2007 Nomor 2 Seri A).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SEMARANG dan

WALIKOTA SEMARANG

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN ANGGARAN 2007.

Pasal 1

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2007 semula sebesar Rp.1.238.236.842.500,00 bertambah sebesar Rp.127.140.392.180,00 sehingga menjadi Rp. 1.365.377.234.680,00 dengan rincian sebagai berikut :

1. PENDAPATAN DAERAH

a. Semula Rp. 1.082.784.142.253,-b. Bertambah Rp.

38.911.742.500,-Jumlah Pendapatan setelah Perubahan Rp. 1.121.695.884.753,-2. BELANJA DAERAH

a. Semula Rp. 1.238.236.842.500,-b. Bertambah Rp.

127.140.392.180,-Jumlah Belanja setelah Perubahan Rp. 1.365.377.234.680,-Surplus / Defisit setelah Perubahan Rp. (243.681.349.927,-) 3. PEMBIAYAAN

a. Penerimaan :

1) Semula Rp. 159.647.700.247,-2) Bertambah Rp.

91.327.748.430,-Jumlah penerimaan setelah Perubahan Rp. 250.975.448.677,-b. Pengeluaran

1) Semula Rp. 4.195.000.000,-2) Bertambah Rp.

.099.098.750,-Jumlah pengeluaran setelah Perubahan Rp. 7.294.098.750,-Jumlah Pembiayaan Netto setelah Perubahan Rp.

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun

berkenaan Setelah Perubahan Rp. 0,-Surplus Pembiayaan setelah Perubahan Rp.

243.681.349.927,-Pasal 2

(1) Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari : a. Pendapatan Asli Daerah :

(5)

231.740.209.253,-2) Bertambah Rp. 1.058.485.040,-Jumlah Pendapatan Asli Daerah

Setelah Perubahan Rp. 232.798.694.293,-b. Dana Perimbangan :

1) Semula sebesar Rp. 722.926.000.000,-2) Bertambah Rp.

4.500.000.000,-Jumlah Dana Perimbangan

Setelah Perubahan Rp. 727.426.000.000,-c. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah :

1) Semula sebesar Rp. 128.117.933.000,-2) Bertambah Rp. 33.353.257.460,

-Jumlah Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Setelah Perubahan Rp. 161.471.190.460,-(2) Pendapatan Asli Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari

jenis pendapatan : a. Pajak Daerah

1) Semula sebesar Rp. 127.975.443.000,-2) Berkurang Rp. (2.295.443.000)

Jumlah Pajak Daerah setelah Perubahan Rp. 125.680.000.000,-b. Retribusi Daerah

1) Semula sebesar Rp. 78.080.411.210,-2) Bertambah Rp.

2.503.917.790,-Jumlah Retribusi Daerah setelah Perubahan Rp. 80.584.329.000,-c. Hasil Pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan:

1) Semula sebesar Rp. 3.582.332.293,-2) Bertambah/berkurang Rp.

0,-Jumlah Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah yang

dipisahkan setelah Perubahan Rp. 3.582.332.293,-d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

1) Semula sebesar Rp. 22.102.022.750,-2) Bertambah Rp.

850.010.250,-Jumlah Lain-lain PAD yang Sah

setelah Perubahan Rp. 22.952.033.000,-(3) Dana Perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis

pendapatan :

a. Dana Bagi Hasil Pajak :

1) Semula sebesar Rp. 127.000.000.000,-2) Bertambah Rp.

4.500.000.000,-Jumlah Dana Bagi Hasil Pajak

setelah Perubahan Rp. 31.500.000.000,-b. Dana Bagi Hasil bukan Pajak :

(6)

0,-Jumlah Bagi Hasil Bukan Pajak

setelah Perubahan Rp. 690.000.000,-c. Dana Alokasi Umum :

1) Semula sebesar Rp. 586.736.000.000,-2) Bertambah/berkurang Rp.

0,-Jumlah Dana Alokasi Umum

setelah Perubahan Rp. 586.736.000.000,-d. Dana Alokasi Khusus :

1) Semula sebesar Rp. 8.500.000.000,-2) Bertambah/berkurang Rp.

0,-Jumlah Dana Alokasi Kusius

setelah Perubahan Rp. 8.500.000.000,-(4) Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf c terdiri dari jenis pendapatan :

a. Dana Bagi Hasi Pajak dari Propinsi atau Kabupaten/Kota 1) Semula sebesar Rp. 107.895.000.000,-2) Bertambah/berkurang Rp.

27.214.493.000,-Jumlah Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi atau

Kabupaten/Kota setelah Perubahan Rp. 135.109.493.000,-b. Dana Penyesuaian dan Otonomi khusus :

1) Semula sebesar Rp. 5.000.000.000,-2) Bertambah/berkurang Rp.

0,-Jumlah Dana Alokasi Kusius

setelah Perubahan Rp. 5.000.000.000,-c. Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah lainnya:

1) Semula sebesar Rp. 15.222.933.000,-2) Bertambah/berkurang Rp.

6.138.764.460,-Jumlah Dana Alokasi Khsus

setelah Perubahan Rp.

21.361.697.460,-Pasal 3

(1) Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari : a. Belanja Belanja Tidak Langsung :

1) Semula sebesar Rp. 613.414.164.500,-2) Bertambah Rp.

63.071.471.116,-Jumlah Belanja Tidak Langsung

Setelah Perubahan Rp. 76.485.635.616,-b. Belanja Belanja Langsung :

1) Semula sebesar Rp. 624.822.678.000,-2) Bertambah Rp.

64.068.921.064,-Jumlah Belanja Langsung setelah Perubahan Rp. 688.891.599.064,-(2) Belanja Tidak Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari

(7)

a. Belanja Pegawai

1) Semula sebesar Rp. 542.700.710.657,-2) Bertambah Rp.

56.794.298.351,-Jumlah Belanja Pegawai setelah Perubahan Rp. 599.495.009.008,-b. Belanja Bunga :

1) Semula sebesar Rp. 1.906.000.000,-2) Bertambah/berkurang Rp.

0,-Jumlah Belanja Bunga setelah Perubahan Rp. 1.906.000.000,-c. Belanja Bantuan Sosial:

1) Semula sebesar Rp. 55.236.436.500,-2) Bertambah Rp.

4.033.621.460,-Jumlah Belanja Bantuan Ssosial

setelah Perubahan Rp. 59.270.057.960,-d. Belanja Bagi Hasil kepada Propinsi/Kabupaten Kota dan Pemerintah Desa :

1) Semula sebesar Rp. 4.014.772.000,-2) Bertambah Rp.

Jumlah Bagi Hasil kepada Propinsi/Kab.Kota dan Pemerintah Desa

setelah Perubahan Rp. 4.185.836.648,-c. Belanja Bantuan Keuangan kepada Propinsi/Kab/ dan

Pemeerintah Desa :

1) Semula sebesar Rp. 6.556.245.343,-2) Bertambah Rp.

2.072.486.657,-Jumlah Belanja Bantuan Keuangan

Setelah Perubahan Rp. 8.628.732.000,-d. Tidak Terduga :

1) Semula sebesar Rp. 3.000.000.000,-2) Bertambah/berkurang Rp.

0,-Jumlah Belanja Tidak terduga setelah

Perubahan Rp. 3.000.000.000,-(3) Belanja Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis

pendapatan :

a. Belanja Pegawai

1) Semula sebesar Rp. 70.745.635.395,-2) Bertambah Rp.

2.765.054.758,-Jumlah Belanja Pegawai setelah Perubahan Rp. 73.510.690.153,-b. Belanja Barang dan Jasa :

1) Semula sebesar Rp. 360.998.680.186.-2) Bertambah Rp.

43.566.690.416,-Jumlah Belanja Barang dan Jasa

setelah Perubahan Rp. 404.565.370.602,-c. Belanja Modal :

(8)

193.078.362.419,-2) Bertambah Rp.

17.737.175.890,-Jumlah Belanja Modal setelah Perubahan Rp.

210.815.538.309,-Pasal 4

(1) Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari : a. Penerimaan :

1) Semula sebesar Rp. 159.647.700.247,-2) Bertambah Rp.

91.327.748.430,-Jumlah Penerimaan setelah Perubahan Rp. 250.975.448.677,-b. Pengeluaran :

1) Semula sebesar Rp. 4.195.000.000,-2) Bertambah Rp.

3.099.098.750,-Jumlah Pengeluaran setelah Perubahan Rp. 7.294.098.750,-(2) Penerimaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a terdiri dari jenis

Pembiayaan :

a. SiLPA tahun anggaran sebelumnya :

1) Semula sebesar Rp. 158.647.700.247,-2) Bertambah Rp.

91.278.649.680,-Jumlah SiLPA tahun anggaran sebelumnya

setelah Perubahan Rp. 249.926.349.927,-b. Penerimaan kembali Pemberian Pinjaman /Hibah (Dana bergulir UKM)

1) Semula sebesar Rp. 1.000.000.000,-2) Berkurang Rp.

49.098.750,-Jumlah Penerimaan kembali pemberian Pinjaman/Hibah

Setelah Perubahan Rp. 1.049.098.750,-(3) Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis

Pembiayaan:

a. Penyertaan Modal (Investasi) Daerah :

1) Semula sebesar Rp. 2.000.000.000,-2) Bertambah Rp.

3.099.098.750,-Jumlah Penyertaan Modal (investasi) Daerah

setelah Perubahan Rp. 5.099.098.750,-b. Pembayaran Pokok Hutang

1) Semula sebesar Rp. 2.195.000.000,-2) Bertambah Rp.

0,-Jumlah Pembayaran Pokok Hutang

Setelah Perubahan Rp.

2.195.000.000,-Pasal 5

Uraian lebih lanjut Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini, terdiri dari :

(9)

2. Lampiran II Ringkasan Perubahan APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah dan Organisasi SKPD

3. Lampiran III Rincian Perubahan APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah , Organisasi SKPD, Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan.

4. Lampiran IV Rekapitulasi Perubahan Belanja menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi SKPD, Program dan Kegiatan.

5. Lampiran V Rekapitulasi Perubahan Belanja Daerah untuk keselarasan dan keterpaduan Urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi dalam kerangka Pengelolaan Keuangan Daerah.

6. Lampiran VI Daftar Perubahan Jumlah Pegawai per golongan dan per jabatan. 7. Lampiran VII Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang telah ditetapkan

dengan Peraturan Daerah.

8. Lampiran VIII Daftar Kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya yang belum diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun anggaran ini. 9. Lampiran IX Daftar Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah.

Pasal 6

Walikota menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai landasan operasional pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Pasal 7

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Semarang.

Ditetapkan di Semarang pada tanggal 9 November 2007

WALIKOTA SEMARANG ttd

H. SUKAWI SUTARIP Diundangkan di Semarang

pada tanggal 9 November 2007

SEKRETARIS DAERAH KOTA SEMARANG ttd

SOEMARMO HS.

Referensi

Dokumen terkait

biaya produk berdasarkan harga yang mampu dibeli konsumen. Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana penerapan

Keharmonisan yang berkesinambungan dalam suatu kelompok (uchi) maupun dengan kelompok lain (soto), dapat dipelihara dengan adanya konsep honne – tatemae yang diwujudkan dalam sikap

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X materi trigonometri dengan model pembelajaran Mathematics

Selain itu, pesan produk yang disampaikan pun harus memiliki keterkaitan dengan kehidupan atau kebutuhan konsumen agar mereka dapat memiliki keyakinan akan

Keputusan kajian hasil ujian hipotesis nol (Ho.8) yang meramalkan konflik berpanjangan dan peristiwa tsunami yang berlaku di Aceh tiada mengkesan trauma

Berdasarkan gambar 4.6 menunjukkan skor keterampilan proses sains siswa pada aspek penyimpulan pada materi hukum Newton terdapat 11 orang siswa memperoleh kategori tinggi

Karena paling negatif maka masuk menjadi basis Jumlah unit yang masuk adalah.

Untuk itu di zaman yang serba modern ini, mari kita sebagai penerus bangsa Indonesia harus memajukan bangsa terutama dalam kebudayaan karena Negara Indonesia yang terkenal akan