• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lima Dimensi Perguruan Tinggi pdf'

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Lima Dimensi Perguruan Tinggi pdf'"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Sebelum membicarakan manajemen perguruan tinggi, lebih dahulu perlu ditelaah mengenai hakekat yang lebih utuh mengenai perguruan tinggi, karena entitas perguruan tinggi mempunyai beberapa dimensi fungsi atau dimensi makna. Dari definisi dan penjelasan yang sudah diberikan di atas, disebutkan bahwa perguruan tinggi adalah suatu satuan pendidikan penyelenggara pendidikan t i n g g i . Tu j u a n p e n d i d i k a n t i n g g i i a l a h p e n g u a s a a n i l m u p e n g e t a h u a n d a n t e k n o l o g i . P e n g g u n a a n i l m u p e n g e t a h u a n d a n t e k n o l o g i t e r s e b u t u n t u k peningkatan taraf kehidupan masyarakat. Dengan demikian, ada sekurang-kurangnya empat atau lima dimensi makna yang melekat pada perguruan tinggi, y a i t u ( 1 ) d i m e n s i k e i l m u a n ( i l m u d a n t e k n o l o g i ) , ( 2 ) d i m e n s i p e n d i d i k a n (pendidikan tinggi), (3) dimensi sosial (kehidupan masyarakat), dan (4) dimensi ko r p o r a s i ( s a tu a n pe n d i d i ka n / p e n ye l e n gga r a ) . D i a ta s s e m u a i tu , a p a bi l a pendidikan tinggi dimaksudkan untuk meningkatkan martabat manusia, dapat diangkat ke dalam dimensi makna yang lebih mendalam, yaitu (5) dimensi etis. Dalam pembicaraan manajemen perguruan tinggi, berbagai dimensi makna itulah antara lain yang membedakannya dengan manajemen perusahaan atau manajemen entitas lain. Oleh karena itu, sebelum membicarakan mengenai manajemen perguruan tinggi, ada baiknya ke lima dimensi makna tersebut ditelaah satu persatu.

Dimensi Etis

U n i v e r s i t a s d i k e n a l s e b a g a i p u s a t k re a t i f i t a s d a n p u s a t p e n y e b a r a n i l m u pengetahuan bukan demi kreativitas itu sendiri, tetapi demi kesejahteraan umat manusia. Hakekat tugas dan panggilan universitas ialah mengabdikan diri pada penelitian, pengajaran dan pendidikan para mahasiswa yang dengan suka rela b e rg a b u n g d e n g a n p a r a d o s e n d a l a m c i n t a y a n g s a m a a k a n p e n g e t a h u a n . Universitas adalah suatu komunitas akademik yang dengan cermat dan kritis, membantu melindungi dan meningkatkan martabat manusia dan warisan budaya melalui penelitian, pengajaran dan berbagai pelayanan yang diberikan kepada komunitas setempat, nasional, dan bahkan internasional. Universitas bergumul d a l a m p e n c a r i a n a k a n k e b e n a r a n s e c a r a t e r u s - m e n e r u s d a n mengkomunikasikannya kepada kaum muda dan kepada siapa saja yang belajar berpikir sehingga dapat secara benar bertindak dan melayani umat manusia dengan lebih baik. Di dalam konteks pencarian kebenaran secara utuh, universitas mempunyai kebebasan akademik. Kebebasan akademik berakar pada martabat m a n u s i a y a n g m e m p u n y a i k e b e b a s a n i n t e r n a l a a u k e b e b a s a n d a s a r d a l a m pribadinya. Tetapi disisi lain, tidak dapat tidak manusia harus mencari makna penemuan baru tersebut. Makna tersebut akan menjamin bahwa penemuan baru itu digunakan untuk kesejahteraan otentik individu dan masyarakat secara keseluruhan. Disini terasa kekentalan dimensi moral dan etis penemuan ilmu p e n ge ta h u a n d a n te kn o l o gi . P e r a n u n i v e r s i ta s p a d a p e r l i n d u n ga n m a r ta ba t manusia, pada tanggung jawab moral penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi, adalah beberapa contoh dimensi etis dari makna perguruan tinggi.

SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT

HALAMAN 1 DARI 3 (C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013

Lima Dimensi Perguruan Tinggi

oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - indrajit@post.harvard.edu

EKOJI

999

Nomor 413, 26 Oktober 2013

(2)

Dimensi Keilmuan

D u n i a p e r g u r u a n t i n g g i a d a l a h d u n i a i l m u p e n g e t a h u a n . Tu j u a n u t a m a pendidikan tinggi adalah mengembangkan dan menyebarkan ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dengan proses belajar mengajar, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Hanya di perguruan tinggi, melalui pendidikan tinggi, ilmu pengetahuan betul-betul dikembangkan, dan bukan di pendidikan yang lebih rendah atau di tempat lain. Universitas adalah suatu masyarakat a k a d e m i k , m a s y a r a k a t i l m u p e n g e t a h u a n , y a n g m e m p u n y a i o t o n o m i i l m u pengetahuan berupa kebebasan akademik dalam tiap-tiap disiplin ilmu sesuai dengan prinsip dan metoda masing-masing. Oleh karena itu para dosen harus berusaha untuk selalu meningkatkan kompetensi di bidang ilmu pengetahuan dan penelitian yang dikuasainya. Demikian juga para mahasiwa dirangsang untuk berfikir secara kritis, sistematis, dan taat asas serta mau dan mampu belajar seumur hidup.

Dimensi Pendidikan

Pendidikan tinggi adalah pendidikan, yaitu pendidikan pada tingkat tinggi. Tetapi hal ini sering menimbulkan polemik, apakah memang betul bahwa proses yang terjadi di universitas itu suatu pendidikan , atau suatu pembelajaran, karena arti ‘pendidikan’ lain sama sekali dengan ‘pembelajaran’. Di dalam proses pembelajaran, mahasiwa diusahakan dijadikan orang yang belajar, yang mau belajar terus menerus. Proses pembelajaran umumnya bersifat formal. Sedangkan pendidikan adalah proses penyiapan manusia muda menjadi manusia dewasa, manusia yang mandiri dan bertanggung jawab. Proses pendidikan bersifat informal, terjadi terutama di dalam keluarga, tetapi dapat juga di dalam masyarakat dan di sekolah. Di dalam proses pendidikan, termasuk pendidikan tinggi, tidak ada pengaturan, tidak ada kurikulum, tidak ada penjenjangan, p o k o k n y a t i d a k a d a s t ru k t u r a t a u s i s t e m . Ya n g a d a a d a l a h p e n j e n j a n g a n , pengaturan, perencanaan, struktur dan sistem mengenai pembelajaran. Namun polemik ini mungkin dapat didamaikan dengan penjelasan bahwa di dalam perguruan tinggi, terjadi pendidikan melalui pembelajaran. Pendidikan dapat diberikan baik dalam kurikulum intra, kurikulum ekstra, maupun kurikulum tersembunyi. Dalam kurikulum intra, pendidikan dapat diberikan dalam bentuk penjelasan dan contoh-contoh aplikasi ilmu pengetahuan, dalam kurikulum ekstra , pendidikan dapat diberikan dalam seni budaya, seni olahraga, seni organisasi, dan sebagainya. Dalam kurikulum tersembunyi, pendidikan dapat diberikan dalam contoh nyata pengaturan dan pengelolaan universitas. Disiplin, keterbukaan, pelayanan, bantuan pada yang lemah, kejujuran, kerja keras, dan sebagainya yang diperlihatkan dalam pengelolaan universitas adalah nilai-nilai konkrit yang dapat merupakan contoh nyata untuk pendidikan.

Dimensi Sosial

Penemuan ilmiah dan penemuan teknologi telah menciptakan pertumbuhan ekonomi dan industri yang sangat besar. Melalui pertumbuhan ekonomi dan industri ini, kesejahteraan manusia juga ditingkatkan. Melalui kegiatan dan perjuangan para ahli dan mahasiswa, kehidupan demokrasi ditingkatkan dan m a r t a b a t m a n u s i a l e b i h d i h a r g a i . P e r g u r u a n t i n g g i m e m p e r s i a p k a n p a r a mahasiswa untuk mengambil tanggung jawab di dalam masyarakat. Dari para l u l u s a n n y a , m a s y a r a k a t m e n g h a r a p k a n p e m b a h a r u a n d a n p e r b a i k a n t e r u s -menerus dalam tata kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Melalui pengajaran dan penelitian, perguruan tinggi diharapkan memberikan sumbangan dalam p e m e c a h a n b e r b a g a i p r o b l e m a y a n g s e d a n g d i h a d a p i m a s y a r a k a t s e p e r t i kekurangan pangan, pengangguran, kekurangan pemeliharaan kesehatan, ketidak adilan, kebodohan, dan sebagainya.

SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT

(3)

Dimensi Korporasi

Perguruan Tinggi memberikan jasa kepada masyarakat berupa pendidikan tinggi, dalam bentuk proses belajar mengajar, dan penelitian. Yang diajarkan dan diteliti adalah mengenai ilmu pengetahuan. Jadi bisnis pendidikan tinggi ialah ilmu pengetahuan. Perguruan tinggi mempunyai pelanggan, yaitu para mahasiswa dan masyarakat pengguna lulusannya. Perguruan tinggi menghadapi persaingan yaitu antar perguruan tinggi lain, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Apabila mahasiswa (pelanggan) perguruan tinggi terlalu sedikit, perguruan tinggi tidak dapat membiayai dirinya sendiri, sehingga mengalami defisit, dan kalau terus-menerus demikian, akan mengancam kelangsungan hidupnya. Ada semacam break even point yang harus dicapai, dalam penyelenggaraan perguruan tinggi. Perguruan tinggi memiliki dan mengelola berbagai sumber daya seperti manusia, barang-barang, peralatan, keuangan, dan metoda. Perguruan tinggi perlu memperkenalkan produknya pada masyarakat, agar dikenal dan ‘dibeli’. Semua hal tersebut menunjukkan kesamaan antara perguruan tinggi dengan perusahaan. Inilah dimensi korporasi perguruan tinggi.

Semua dimensi di atas tidak terpisah secara ketat, tetapi saling berhubungan, saling menunjang, saling mempengaruhi, dan ada beberapa tumpang tindih, seperti terlihat di gambar. Tidak semua dimensi tersebut akan dibicarakan dalam buku ini, karena kalau demikian, buku ini akan menjadi tebal sekali. Penunjukan beberapa dimensi di atas sekedar memperlihatkan betapa kompleksnya makna dan dengan demikian pengelolaan perguruan tinggi, dan tulisan ini sama sekali tidak ingin memberikan kesan menggampangkan. Yang akan dibicarakan bersifat terbatas, yaitu hanyalah perguruan tinggi dilihat dari dimensi korporasinya. Oleh karena itu judul bahasan dinamakan manajemen perguruan tinggi dan judul buku adalah ’Strategi Manajemen Perguruan Tinggi’.

‐‐‐ akhir dokumen ‐‐‐

SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT

Referensi

Dokumen terkait

Kulit buah dengan kandungan protein kasar sebesar 6–9% sangat baik dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia.. (Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera

Indus delta a coastal wetland, Uchhali complex an inland wetland which are both protected sites while another site Nurri Lagoon which is not sheltered under any category of protected

[r]

Mengacu pada fungsi dan tujuannya, Gedung Pertunjukan dan Galeri Seni di Semarang memprioritaskan pengguna utamanya adalah komunitas seni, pengunjung/penikmat seni

Tetapi pada penelitian ini penulis tidak hanya menggunakan model – model top – down saja, melainkan juga menggabungkan beberapa model yang dianggap relevan dengan penelitian

Hasil peneliti- an secara keseluruhan menunjukkan bahwa peng- ungkapan CSR di dalam laporan tahunan per- usahaan tidak berpengaruh terhadap ERC perusa- haan tersebut sesuai

Mengingat bangunan ini adalah bangunan berbentang lebar maka dipilih jenis struktur berbentang lebar, yang baik, cocok dengan lingkungan dan aspek kontekstualnya,

Variabel yang mempengaruhi proses pelaksanaan ( implementasi ) dari penelitian ini juga akan di pilih oleh peneliti, yaitu variabel – variabel yang dianggap penting dan