BAB 149.
PIDATO J. M. MENTERI INTI PEMBANGUNAN CHAIRUL SALEH.
Saudara Ketua Dewan Perantjang Nasional jang terhormat, Saudara saudara Anggota Dewan Perantjang Nasional jang terhormat, undangan jang diberikan dart disampaikan kepada kami untuk memberikan sekedar lamasama diperhatikan., tidak sadja dari Pemerintah dimadjukan beberapa pemikiran, tetapi hendaknja mendapat sambutan jang pasti didalam beberapa masalah sehingga tidak ada lagi keraguraguan jang setjara terus terang dapat saja njatakan masih terdapat dibeberapa bidang terdapat sekarang ini adalah termasuk didalam bidang pelaksanaan .exe
cutief Pemerintah, jang termasuk dan tertjantum nanti didalam Anggaran Belandja, chususnja, sekarang dasardasarnja didalam nota keuangan, jang mudahrnudahan kami djuga akan mendjelaskannja lebih landjut nanti.
§ 1860. Pertama sekali saja ingin menguraikan Saudara Ketua jang terhormat, kalau kami mengadakan uraian tentang pembangunan pada malam ini di hadapan Sidang jang mulia, adalah itu mengenai masalah dan Pertambangan dan Departemen Transmigrasi dan Pembangunan Masjarakat Desa beserta Departemen Agraria.
Mengenai dasar pertama Undangundang Dasar, chususnja Pasal 33, persoalan ini sesungguhnja sudah pada tempatnja dari pihak Pemerin tah mempunjai konsepsi jang sudah 100% terang 100% sekurangkurang nja didalam perentjanaan sudah ada konsepsinja, untuk melaksanakannja kepada perundangundangan terutama.
Tetapi dengan terus terang kami katakan Saudarasaudara, hingga sekarang sebenarnja dibidang perundangundangan itu belum terdapat banjak perubahanperubahan. Umpama sadja, kalau dikatakan, bahwa pe rekonomian harus disusun setjara usaha hersama dan berasaskan keke luargaan, soal ini kita hadapi hanja barn dibidang perkooperasian, jang dengan teliti sekarang telah diambil sebagai pedoman oleh Pemerintah, akan tetapi bentukbentuk lain didalam hal ini, didalam perundangundang an belum djuga sebenarnja mendapat suatu perhatian dan perubahan jang sudah sesuai dengan perkembangan sekarang ini, sesuai dengan ekonomi terpimpin dan sebagainja itu, karena masih tetap kita menghadapi ber lakunja, umpamanja bentukbentuk perekonomian jang berdasarkan ke pada Kitab Hukum Perdagangan. Dan djuga atas kekeluargaan ini, inipun didalam beberapa seksi belum dapat kenjataan jang lebih landjut dan jang terachir sekali mengenai istilah umpamanja „menguasai”. Mengenai is tilah menguasai dalam Undangundang Dasar ini, inipun mendjadi suatu masalah jang besar. Umpama kata „menguasai” ini hanja berarti „menga tur dan membimbing” sadja, saja kira adalah suatu kewadjiban daripada semua pemerintah untuk mengatur, membimbing kehidupan perekono mian, kesedjahteraan dan kemakmuran rakjat warga negaranja. Tetapi ini dikatakan dengan langsung dengan ditekankan kepada menguasai. Apakah ini umpamanja sebagai masalah sampai dapat diartikan memiliki, artinja segala sesuatu harus ditangan Pemerintah, ja atau tidak.
Ini adalah pertanjaanpertanjaan dasar Saudara Ketua jang terhor mat, jang sebenarnja hingga sekarang ini perlu saja tjatat belum mendapat suatu principiele uitspraak. Ini saja sebutkan karena, walaupun ini hanja dibidang Undangundang Dasar dan barangkali dibidang juridis for meelnja.
Akan tetapi didalam praktek kita mengetahui bahwa memang banjak akibatakibatnja, apalagi kalau sudah sampai kepada peradilan, penuntutan dan sebagaimana, malah soal ini membawa pengaruhpengaruh jang be sar, sehingga tidak terdapat keseimbangan sekarang didalam penuntutan penuntutan atau bidang peradilan umpamanja jang sekarang diichtiar kan oleh Pemerintah supaja chusus mengenai tindaktindak pidana dibi dang perekonomian, kedjahatankedjahatan dibidang perekonomian itu, hendaknja diperberat. Akan tetapi dengan demikian soalsoal jang begini dasar dan prinsipilnja, sebenarnja belum ada suatu uitspraak jang diang gap sebagai uitspraak jang telah mendjadi resmi dan dianut oleh seluruh masjarakat dan seluruh aparatur Negara.
sebenarnja dengan modal jang ada dalam negeri ini dimobilisir untuk da pat melaksanakan program Pemerintah sebagai jang dikenal dengan tiga punten itu. Dan Manifesto Politik ini adalah djuga mendjadi suatu pokok kebidjaksanaan jang didalam pelaksanaan program Pemerintah untuk ta hun 1960 adalah mendjadi pokok jang nanti akan tergambar didalam nota keuangan Rentjana Anggaran Belandja 1960 tahun jang akan datang ini. § 1863. Dalam hal ini Saudara Ketua, selandjutnja ditentukan tentang keharusan mutlak mempertinggi produksi. Keharusan mutlak memper tinggi produksi bukanlah lagi suatu rahasia. Kalau sebenarnja kami urai kan tidaklah untuk memberikan sematjam penerangan jang baru kepada Sidang jang mulia ini, akan tetapi adalah ini njatanjata sekali bahwa se lama ini volume produksi kita, kalau dibandingkan dengan tahuntahun jang sudah, boleh dikatakan tidak bertambah, tetapi saja kira Menteri Produksi dan Menteri Distribusi pun sudah dapat mensinjalir bahwa di rbagai bidang dalam halhal produksi bahanbahan kita jang klasik me ngenai karet, mengenai kopra dan sebagainja, malahan sudah menurun daripada jang sudahsudah. Ketjuali satu posisi punt jang ada, jaitu ber tambahnja produksi minjak, itupun tidaklah dibidang jang dipunjai oleh Negara, tetapi adalah'difihak maatschappij asing. Disebelah itu, bukan
suatu rahasia lagi bahwa umpamanja djumlah penduduk bertambah se kian banjak didalam satu tahun lebih dari satu djuta. Dengan merdekanja fikiran dan merdeka politik kita ini, sudah tentu kebutuhan daripada rak jat bertambahtambah sehingga menimbulkan sociale spanningen jang kita kenal dan halhal ini memang didalam kebidjaksanaan daripada pemba ngunan adalah harus diichtiarkan sekeraskerasnja mempertinggi produksi ini masalahnja nanti bagaimana mempertingginja dibidang jang terletak dibidang kami dan dibidang Pemerintah umumnja mengenai pertinggian daripada produksi ini.
§ 1864. Dengan terang, sekali Saudara Ketua jang terhormat, ialah de ngan pembangunan, kita bertjitatjita bersamasama untuk mentjapai tertjiptanja suatu masjarakat adil dan makmur, kedalam jang mengandung equality politik, ekonomi dan sosial, keluar sama dengan negerinegeri lain, supaja tertjipta suatu dunia baru jang sedjahtera dan damai. Dan un tuk ini saja kira harus kita menentukan beberapa titiktitik pangkal ber tolak.
Pertama sekali, berdasarkan tjitatjita perdjuangan, haruslah mendja di salah satu dasar pendirian umpamanja bahwa Indonesia ini suatu kesa tuan ekonomi dan tidak pada tempatnja dipetjahpetjahkan dalam bebe rapa titiktitik berat perekonomian tetapi, penjusunan perekonomian hen daknja demikian integrated, sehingga betulbetul didalam economic sis tim kita mendjadi suatu kesatuan, sesuai djuga dengan dasar juridis atau dasar staasvorm kita jang berdasarkan unitarisme itu.
Pangkal bertolak ini kami anggap sangat penting Saudara Ketua jang terhormat, untuk dapat melandjutkan pemikiranpemikiran dalam perentjanaan berbagaibagai usaha projek dan sebagainja.
dak pantas hanja kita memandang segala sesnatu itu setjara ekonomis sa dja, mengingat kepada productie factoren seperti lalulintas dimana jang ada, dimana manpower atau kaum pekerdja murah ada dan dimana setjara ekonomis ukuran sadja dapat dibangun perusahaanperusahaan baru. Saja kira persoalan ini tidak dapat diadakan daalam perbangunan Indone sia, karena mungkin hal itu nanti akan merusak kesatuan ekonomi Indo nesia itu, serta djuga kesatuan daripada Negara Republik Indonesia, karena kalau hanja zuiver factorfactor ekonomis maka mungkin beberapa daerah sadja jang akan dapat perhatian dan disana sadja setjara eko nomis zuiver ekonomisch beredeneerd dapat didirikan projekprojek. Ini terang akan mengganggu keseimbangan nasional dan mengganggu djuga kesatuan ekonomi sehagai kami adjukan itu tadi.
§ 1865. Sebaliknja dengan memperhatikan kesatuan ekonomi Indone sia ini dan djuga mengingat faktorfaktor pertahanan, faktorfaktor daerah daerah kosong, faktorfaktor penduduk tertumpuk didalam satu bagian terlalu banjak, dibagian lain adalah sangat kurang, maka kiranja dalam perentjanaan projekprojek pembangunan itu maka harus dan dapat kita merintis dan mengambil resiko jang diluar ekonomische berekening dalam rangka pendek sadja, tetapi didalam nation building dan state building ini dapat dan berani hendaknja kita djuga mengambil resiko untuk membangun projekprojek dengan gedachte, dengan pemikiran spreiding diseluruh Indonesia, sehingga demikian dapat terdjadi dan da pat ditimbulkan pusatpusat aktivitet ekonomis, pusatpusat produkti vitet jang baru sehingga dengan demikianpun dapat menarik tenaga tenaga kerdja dari daerahdaerah padat setjara lebih wadjar daripada hanja umpamanja melakukan transmigrasi setjara kolonisasi didjaman dahulu.
Saja kira dengan adanja pusatpusat aktivitet, dengan adanja pusat pusat produktivitet jang bare ini setjara spreiding untuk seluruh Indone sia jang dengan sendirinja akan membawa faktorfaktor baru didaerah itu sendiri, jaitu umpama sadja setjara praktis faktor elektrisitet jang diperlukan untuk pusatpusat dan usaha aktivitet serta pusat produkti vitet bare serta djuga kalau annex dengan itu dengan sendirinja tentu djuga usahausaha pendidikan dan sebagainja, maka saja kira ketegangan ketegangan social psychologis jang ada selama ini dengan sendirinja itu akan mendjadi faktor jang botch dikatakan dapat kita kesampingkan, ti dak lagi mendjadi halanganhalangan sebagaimana sekarang masih ter dapat dibeberapa daerah kita.
§ 1867. Selandjutnja Saudara Ketua jang terhormat, mengingat djuga faktorfaktor jang ada, jang ingin kami sebutkan nanti, harus kita me nanamkan kepada dirisendiri kesadaran dan kewadjiban, bahwa kita, harus pertjaja dan jakin akan hatga dirisendiri dan pertjaja kepada kemam
puan dirisendiri serta djuga bersandar kepada taraf pertama sekali ke pada potensi alam sendiri; supaja sesuai dengan uraianuraian daripada Kepala Pemerintahan Saudara Jang Mulia Presiden Sukarno, kepribadian dirisendiri memang djuga dapat dipertahankan. Itu pertama.
Kedua, djuga dengan perentjanaan kita bisa rieel, sehingga tidak terlalu banjak terombangambing oleh keadaankeadaan luar negeri jang selama ini selalu mengombangambingkan, atau selalu mempengaruhi keadaan perentjanaan dan perekonomian Indonesia.
§ 1868. Berhubung dengan itu Saudara Ketua jang terhormat, kami ingin mengadjukan sekedar faktafakta jang dihadapi sekarang. Bukan rahasia lagi Saudara Ketua bahwa sifat kehidupan ekonomi hingga seka rang ini tetap berdasarkan, kepada ekonomi export daripada bahanbahan
mentah kita. Bahanbahan mentah baik itu merupakan bahangalian maupun itu berupa perusahaanperusahaan pertanian adalah semuanja di export untuk mendapatkan devisen. Sebagian dari devisen itu kita per gunakan untuk mengimport lagi halhal jang kita perlukan untuk kehidupan maupun untuk menanam modal baru untuk industri.
suatu perindustrian jang sehat jang menudju kepada sesuatu perekonomian jang berimbang didalam negeri sendiri.
Selandjutnja djuga terasa didalam hal ini kekurangankekurangan keahlian serta kekurangankekurangan pengetahuan teliti dan ilmiah mengenai potensipotensi alam kita sendiri.
§ 1870. Saudara Ketua jang terhormat, dalam masa djawatan kami jang pendek ini, persoalan kekurangan skill dan know how/sangat dirasa kan, djangankan untuk membangun jang baru tetapi untuk memelihara jang ada sadja, untuk memelihara perindustrianperindustrian jang ada sadja umpamanja perindustrianperindustrian jang sekarang dikalangan BAPPIT jang diambil alih jang sudah dinasionalisir, lagi dalam pertam banganpertambangan dimana selama pertambangan ini banjak dikuasai bangaa asing, maka hal itu sangat dirasakan dan apa lagi didalam peren tjanaanperentjanaan pembangunan projek haru. Hal ini mendjadi satu faktor jang sangat terasa sekali. djawabkan mendjadi suatu perusahaan jang membantu produktivitet, jang menambah produksi kita. Halhal ini ternjata masih perlu dikerdja kan dengan sebaikbaiknja. Chusus mengenai bahanbahan mineraal jang baru itu, saja katakan jang baru, diluar timah, diluar boxit, jang sudah. dikenal, diluar minjak bumi, diluar batu tiara jang telah diexploiteer selama ini.
§ 1871. Hal pengetahuan dari pemerintah pusat mengenai bidjihbi djih besi, bidjihbidjih batu bara umpamanja apakah ini sudah dapat
Soalsoal demikian ini Saudara Ketua, adalah memang meragukan dipihak Pemerintah selama ini, akan tetapi persoalan sekarang jang kita hadapi disamping faktafakta ini jang kami madjukan adalah sebenarnja harus mengahadapi soalsoal ini dengan suatu sikap jang bang, jang seda
Hal ini sudah memberikan buktibukti dinegeri lain, sehingga bagi kita sekarang tinggal mau mengambil risiko dengan kejakinan, ja atau tidak, untuk mengapproach dengan tjaratjara baru dan dapat onderkennen bebe rapa mythe kolonial, jang sebenarnja sudah ditanamkan kepada beberapa ahliahli kita, djuga dan lebih penting lagi kepada pendjabatpendjabat kita jang memegang kuntjikuntji didalam pelaksanaan daripada perentja naanperentjanaan jang harus dilaksanakan ini.
§ 1872. Djadi mythe kolonial ini Saudara Ketua, adalah ,demikian
pentingnja untuk dihadapi sehingga dengan tjepat dapat kita mengichtiar kan sekurangkurangnja, kalaupun tidak akan menghadapi suatu risiko jang besar Sekurangkurangnja kita memberanikan diri untuk dengan tenaga, de ngan kemampuan sendiri mengadakan experimentexperimen untuk men tjari djalan sendiri, menjesuaikan kebutuhan kita, dengan kemampuan kita ini sebenarnja walaupun kami mengandjurkan beberapa usaha setjara experiment, sekurangkurangnja dengan mengambil risiko, jaitu sangat erat sekali hubungannja dengan masalahmasalah pembiajaan. Masalah pembiajaan, saja kira Saudara I{etua adalah sangat erat hubungannja de ngan financiel moneter beleid. Sebab didalam masalah pembiajaan sekarang ini tentu kita melihat kepada keadaan kita jang menghadapi pengeluaran pengeluaran jang tidak sedikit. Pengeluaranpengeluaran jang boleh dika takan sering tidak dapat kita ukur dengan ukuranukuran jang seharusnja, artinja ukuranukuran jang normal, karena pengeluaranpengeluaran untuk keamanan umpamanja adalah demikian besarnja pengeluaranpengeluaran kosumtif lainnja adalah demikian besarnja djika dibandingkan dengan apa jang harus kita keluarkan atau apa jang kita keluarkan dibidang invest ment selama ini. Sehingga masalah pembiajaan ini memperlihatkan dua segi jaitu segi didalam negeri sendiri jang biasanja disebutkan mengenai rupiah fonds dan segi luar negeri jang berupa, dikatakan, foreign service sekarang dapat terlaksana dengan sebaikbaiknja, bahwa ini tidak atau belum dapat tersediakan hingga sekarang oleh ahliahli keuangan atau ahliahli financeel moneter.
§ 1873. Mcngenai kreditkredit luar negeri atau capitalgoods hal ini sebenarnja kita mendapatkan beberapa tawarantawaran dari segala fihak dan dari segala djurusan negaranegara sahabat, tetapi memang inipun ada batasnja, bahwa pada satu kali walaupun kredit pandjang harus kita ba jar kembali. Pembajaran kembali ini hingga sekarang dilakukan djuga dengan mata uang, apakah dengan foreign exchanges funds kita setelah beberapa waktu, ada djuga jang dilakukan dibajar dengan rupiah jang didapat didalam negeri disini, seperti umpamanja dengan I.C.A. ada jang dari S.A.C. boleh dibajar dengan rupiah, tetapi beberapa kreditkredit harus dibajar djuga dengan harde buitenlands valuta. Soal ini tentu mempunjai batas jang tertentu. Batas inipun sebenarnja sangat bertalian dengan financeel moneter beleid jang harus mendapat tindjauan jang lebih djauh dan lebih teliti.
§ 1874. Dalam pada itu Saudara Ketua, jang terhormat kita sudah lama mendengar, karena dibidang anggaran belandja, dibidang penjediaan rupiah untuk penanaman modal bare, dibidang kreditkredit luar negeri. Soal kedua ini adalah sangat terbatas sekali dan sering kita memadjukan pendirian, jaitu bahwa dimana kita menghadapi kekurangan modal, kita melupakan satu fasal jaitu adalah modal tenaga rakjat Indonesia sendiri jang hingga sekarang tidak atau belum tjukup dipergunakan dengan se efektipefektipnja, sebab tenaga rakjat itu haruslah mendjadi konpensasi daripada kekurangankekurangan modal itu dan harus dengan tenaga rakjat ini kita dapat membangun tjara sebaikbaiknja.
belum sefektifefektifnja dipikirkan disusun dan masuk kedalam otak hatian daripada Sidang jang Mulia, supaja didalam perentjanaan dapat hendaknja diperhatikan dan mendapat pemutusanpemutusan dan ru musanrusmusan jang prinsipiil dengan dapat nanti dilakukan oleh Peme rintah diwaktu jang akan datang.
Selandjutnja Saudara Ketua jang terhormat, mengenai jang kami katakan tadi — maaf kami agak ulangi sedikit — itu mengenai potensi jang dimadjukan oleh Kepala Negara. Sebab soal pendirianpendirian dasar ini sangat besar hubungannja dengan perentjanaan setjara materiil. Saja ambil umpamanja, barang jang telah demikian. lama kita kerdjakan, hal jang demikian lama telah memberikan djuga usaha produktivitiet, usaha belandja kepada negara dan masjarakat, umpamanja sadja ialah ngetahui bahwa nasib batu bara dibeberapa negeri jang termadju itu mengalami kemunduran, karena sebagai bron daripada tenaga sudah dapat diganti dengan tenagatenaga lain, umpamanja listrik dan nanti mung kin oleh tenaga atom. Dan itu sampai dimana dan kapan kiranja itu akan terlaksana, saja kurang mengetahui, akan tetapi memang faktor batubara ini boleh. dikatakan mempunjai decliningrole.
Tetapi di Indonesia ini mereka memberikan tetap ruangbekerdja jang sangar besar sekali, disamping ruangbekerdja jang sangat besar bagi rakjat kita djuga hingga sekarang masih memberikan keuntungan kepada Negara sebagai Perusahaan Negara dan perlu dipikirkan hal ini didalam masa jang akan datang sebagai toekomstnja, umpama sadja sebagai suatu pendirian dasar apakah persoalan batubara ini umpamanja dibidang pembangunan tenagalistrik dengan memikirkan djuga segala ekonomischezijdenja. Saja memang mengadjukan Saudara Ketua, untuk tidak uitsluiten 100% ekonomis, memikirkan satu perentjanaan projek, tetapi djuga faktorfaktor jang lain, tetapi dalam hal ini mengenai pem bangunan power 1'istrik ini apakah kita akan mempergunakan batubara sebagai bahanbakar dengan installasinja stoomturbines sebagai kebidjak sanaan selandjutnja ja atau tidak. Ataukah kita akan membangun um
pamanja power listrik ini dengan minjak solar, dengan dieselgeneratoren sebagaimana sekarang dibeberapa segi telah diperbuat. Djuga dengan de mikian pembangunan lalulintas dengan Djawatan Kereta Api (D.K.A.) soal soal ini Saudara Ketua jang terhormat, amat penting bagi prac tische uitbouw daripada usahausaha atau pusatpusat produktiviteit jang telah ada. Disamping itu tentu batubara ini memberikan kescmpatan untuk mendirikan suatu industri kimia diatasnja. Ini halhal jang perlu kita tentukan setjara dasar.
§ 1876. Saudara Ketua jang terhormat, saja memadjukan masalah ini kepada Sidang Jang Mulia dan kami harapkan djangan heran mengapa seorangwakilPemerintah tidak mempunjai pendirian dan mengadjukan itu. Djadi saja sebenarnja membalikkan persoalan ini mengharapkan dari gambaran Saudara Ketua Jang terhormat, kita dibidang power ini sadja mempunjai conlicting opinion, umpamanja orang jang memakai diesel berpendapat buat apa kita memakai batubara. batubara sekarang exploi ada hubungannja dengan sifatsifat atau keadaan perindustrian minjak. Tetapi inilah demikian sulitnja, sehingga sungguhsungguh ini sebenarnja sebagai pribadi boleh dikatakan dalam beberapa segi merupakan suatu noodkreet kepada Sidang jang mulia untuk uiteindelijk adalah suatu in stansi pendeknja jang dapat merintiskan, merumuskan, menetapkan ke bidjaksanaan jang pasti untuk berlaku seluruh Indonesia, atas dasar mana bisa bekerdja dan selandjutnja. Dengan terpentjilpentjilnja Iota melihat, Saudara Ketua jang terhormat, bahwa dibidang pembangunan sadja — dibidang diesel banjak sekali telah diimport berpuluhpuluh diesel gene ratoren jang terlepaslepas daripada kesatuannja, terlepaslepas dari pada satu perusahaan kelain perusahaan, sedang sebenarnja kalau dari dulu di tentukan suatu perentjanaan, kita memerukan power sekian dan dasar daripada kerdja kita umpamanja batubara ataupun diesel tetapi diputus kan didalam suatu power plan jang besar. Maka saja kira tidak akan se banjak itu paberikpaberik segala instellingen itu memakai diesel gene ratoren, sekarang jang mengeluarkan solar jang tidak dapat diperhitungkan lebih dahulu.
§ 1877. Ini mengenai batu bara Saudara Ketua.
jarakat Indonesia, walaupun dahulu dengan perantaraan, pemerintah kolo nial, tetapi sekarangpun njata perusahaan tambang timah ini memberikan keuntungan jang baik kepada Indonesia. Nasibnja ini berhubungan dengan situasi timah, berhubung dengan International Team of Tin Agreement, memang dibidang timah sadja itu tidak sebagai export bahan timah sadja, tentu akan terbatas. Disini perlu djuga kita menentukan selandjutnja apa dengan industri timah ini dalam keseluruhannja. Demikianpun dengan aluminium jang selama ini memberikan keuntungan kepada kita dan pel bagai halhal lain lagi.
Djadi ini jang saja madjukan kepada Sidang jang mulia, saja minta kita hendaknja dapat bertolak daripada potensi alam jang ada djuga didalam perentjanaan kita diwaktu jang akan datang.
§ 1878. Saudara Ketua jang terhormat, selandjutnja ingin kami meng gambarkan pada achirnja beberapa kebidjaksanaan Pemerintah sekarang dalam Rantjangan Anggaran Belandja tahun 1960, sebab saja kira hal, ini tentu akan sangat diperhatikan oleh Sidang jang mulia, karena saja kira faktafakta atau pekerdjaan jang dilakukan sekarang oleh Pemerintah, tentu tidak bisa diabaikan, malahan hendaknja ini mendjadi bahan persam bungan usaha pikiran lebih landjut.
Berhubung dengan gambaran itu Saudara Ketua, saja ulangi lagi bahwa dalam menghadapi kebidjaksanaan Rentjana Anggaran Belandja 1960 memang tetap mendjadi pedoman dasar apa jang saja sebutkan tadi jaitu mengenai Undangundang chususnja pasal 33 Manifesto Politik dan keharusan mempertinggi produksi.
Dalam rangka ini, sudah tjukup terkenal kita mendjalankan ekonomi terpimpin, untuk merintis suatu djalan kearah tertjiptanja sistim Sosialis me a la Indonesia menudju masjarakat adil dan makmur.
Untuk itu sementara ini kita melakukan tindakantindakan menge kang dan memberantas sifatsifat ekonomi Liberal Kolonial jang meru sak, monopoli, spekulasi mempermainkan harga, idjonan dan sebagainja jang saja kira sudah diuraikan lebih luas oleh Menteri Distribusi dan Menteri Produksi.
Selandjutnja harus kita mendjamin pimpinan dan bimbingan Peme rintah dalam pembangunan dalam kesatuan ekonomi negara jang sudah saja katakan tadi itu.
§ 1879. Selandjutnja turut aktipnja Pemerintah dalam memberikan pimpinan dan bimbingan dalam bidang ekonomi, dengan menurut ser takan golongan swasta dalam batasbatas tertentu untuk memenuhi kebu tuhan serta hadjat utama masjarakat umum dalam waktu jang singkat. Soal'ini adalah sebenarnja soal jang penting soal swasta, soal pihak par tikelir Indonesia satu, soal pihak partikelir bangsa asing jang berstatus domestic capital, boleh dikatakan sudah pernah direpatriatie atau asing, karena pendapatan disini dan tidak mempunjai hak transfer. Halhal ini didjandjikan didalam Manifesto Politik diberikan tempat asal progresip tunduk pada peraturanperaturan Pemerintah di Industri menengah.
Akan tetapi dengan berlakunja sistim Ekonomi Terpimpin sekarang ten tu harus diadakan perubahanperubahan didalam pertanggungan djawab,
didalam perhitungan laba dan rugi dan sebagainja. Sehingga winst mo tief dapat dipergunakan sedemikian rupa supaja dengan activitiet dari pada modal ini memberikan modal bare lagi untuk penanamanpenanaman jang baru.
Hal ini Saudara Ketua.iang terhormat, saja kira tidak dapat diker
djakan hanja dibidang partikelir sadja, tetapi harus dikerdjakan djuga oleh bidangbidang lain sebagaimana djuga pendidikan, penerangan, pe njuluhan dan djuga perundangundangan.
§ 1880. Mengenai pengerahan daripada mobilisatie dari funds importir jang disehutkan oleh Manifesto Politik dalam pemberian tempat kepada modal modal nasional, modal swastas, modal swata domestic capital itu, dari bangsa asing barangkali jang selama ini sudah bermodal, itu diberikan tempat, tetapi dengan ketentuanketentuan umpamanja, bahwa mereka tidak boleh mentransfer itu kenegerinja dan sebaliknja dju ga tidak diperkenankan mendirikan perindustrianperindustrian jang me makai bahan haku setjara cotinnue dari luar negeri. Artinja bahan baku jang hares diimport dari luar negeri tidak akan diidjinkan mendirikan perindustrianperindustrian itu dan ditekankan kepada pemakaian ba hanbahan baku jang ada didalam negeri.
§ 1881. Dalam keharusan mempertinggi produksi Saudara Ketua jang terhormat, maka terdapat didalam usaha Pemerintah sekarang adalah ke latidjutan pelaksanaan projek lima tahun pertama. Soal ini saja kira didalam perhitungan mungkin sudah absolut, karena terlambat dan se bagainja. Akan tetapi banjak diantaranja telah, sedang didalam pelaksa naan jang tidak dapat dipertanggung djawabkan untuk merubahnja atau menghentikannja. Djadi dengati. sendirinja hares dilandjutkan dengan segala konsekwensinja, seperti umpamanja Djatiluhur, seperti umpama nja Tulungagung, terowongan Tulungagung, paberikpaberik ureia pa berik Gresik untuk diperbesar dan sebagainja. Hal ini adalah termasuk usaha kelandjutan daripada projekprojek lima tahun pertama ini. Dan didalam keharusan mempertinggi produksi, Pemerintah, dipaberik Gre sik ini sekarang merentjanakan pelaksanaan killon ketiga untuk mening gikan produksi dengan 250.000 ton lagi untuk tahun 1960. Disamping itu paberik ureia pun tahun ini akan dilaksanakan dengan begrooting jang uraian Menteri Produksi dan Menteri Distribusi, ialah bahwa didalam perhitungan sekarang dibidang paberik sandang ini, atau perindustrian sandang,.maka kiranja sudah digambarkan, bahwa akan diantameer penana man kapas setjara besarbesarnn, dan djuga rami. Tetapi dalam perhitungan areal jang telah digambarkan kiranja masih djauh tidak mentjukupi. Maka paberik. rayon ini jang berdasarkan kepada pulp daripada pohonpohon harus diantameer dengan sungguhsesungguhnja. Oleh karena itu dalam tahun 1960 .ini sesuai dengan program politik Pemerintah dibangun suatu pilotplan., suatu pilot project mengenai rayon.
§ 1882. Selandjutnja Saudara Ketua, untuk mempertinggi produksi ini tidak sadja kita berpokok pangkal kepada perusahaanperusahaan jang telah ada, seperti perusahaanperusahaan pertambangan untuk diper tinggi produksinja, tetapi diperusahaanperusahaan pertambangan itu kita melihat adanja bijproducten jang hingga sekarang kurang mendapat perhatian dan bijproducten ini sangat besar kepentingannja dibeberapa bidang, umpamanja dengan madjunja sekarang rentjanarentjana usaha keramik, jaitu di BangkaBiliton, bijproduct kaulin, bijproduct kwarts, bijproduct jang lainlain berupa mineral; sepertinja monasit, elemenit dan cirkon. Halhal ini disamping diselidiki exploitasibilliteitinja, kita mentjari djuga penggunaanpenggunaan surveynja dan dimana perlu marketing nja ini ditambangtambang jang telah ada prinsipprinsip ini dilakukan didalam Rentlana Anggaran Belandja tahun 1960.
§ 1883. Selandjutnja halhal jang dapat dikerdjakan atau sudah diker djakan setjara tidak teratur dan tidak oleh Pemerintah umpamanja pertam banganpertambangan jang sudah njata dapat memberikan.penghasilan penghasilan baru, seperti pertambangan asbest, pertambangan mangaan, nanti hasilhasil jang. didapat daripada usahausaha pertambangan ini
dapat diantameer djuga.
Dalam hal ini ada satu tjara kerdja Saudara Ketua, jang saja katakan tadi, tidak setjara ekonomis verantwoord seluruhnja, artinja kalau hanja zuiver ekonomis denken tidak bisa diantameer persoalan ini, akan tetapi elemen perdjuangan, ditaroh disini dengan pokok jang sedikit diusaha lcan menghasilkan dengan hasilhasil itu, diperdagangkan dengan hasil dagang itu ditambah investasinja. Ini diambil risiko sedemikian rupa oleh Pemerintah sekarang, karena kalau menunggu sampai selesai dan tersedia rupiah financeeringnja lebih dahulu, maka saja kira projekprojek ini tidak akan dapat ditackle, sedangkan njatanja fihak swasta dengan se dikit kesedikit dan chususnja ini bangsa asing dengan menjuruh rakjat menggali bahanbahan jang kami sebutkan itu tadi, dapat mengexport.
nja dan dapat diambil untung jang sebesarbesarnja daripada usaha jang demikian itu. I alau mereka dapat berbuat demikian, maka kamipun men djadi heran, kenapa Pemerintah tidak akan dapat berbuat demikian pula. ini dengan pemikiran itu, maka pertambanganpertambangan ini dianta meer sekarang ini.
§ 1884. Selandjutnja Saudara Ketua, disamping meiiguraikan bebe rapa usaha untuk mempertinggi produksi dibidang pembangunan, perlu kami sebutkan disini, bahwa dibidang pembangunanpun telah dimadjukan sekarang atau difikirkan sekarang suatu rentjana Undangundang Per tambangan baru jang meliputi kehidjaksanaan pembangunan daripada Pe
bahan galian strategis, golongan bahan galian vitaal dan golongan bahan tidak vitaal. Perintjian golongan a dan b ini diperlukan untuk menentukan dimana Pemerintah akan memegang monopoli, artinja Pemerintah dalam arti kata Pemerintah. Pusat sendiri atau Pemerintah Pusat bersama dengan Pemerintah Daerah dan dimana, digolongan mana dapat diberikan joint interprise dengan fihakfihak swasta dengan maksud memobiliseer modalmodal jang ada sekarang ini. Dan jang tidak vitaal. jang ketjilketjil melakukan pekapuran atau pembatuan dan sebagainja, itu ditentukan djuga untuk fihakfihak swasta, artinja. bahanbahan jang sangat strategis dan untuk pertahanan dan keamanan negara ataupun strategis untuk pembangunan perekonomian negara, maka itu akan dimonopoli oleh Pemerintah seluruhnja.
§ 1887. Tinggal sekarang hanja credit, credit tadi sudah dikatakan setjara terbatas, tetapi, dalam mempergunakan bahanbahan galian jang
mungkin sekali banjak dan sudah ada Laporanlaporan jang tertentu. Laporan umpamanja daripada team ahliahli jang kita sewa dari Djerman Barat, daripada penjelidikanpenjelidikan ahliahli negaranegara lain ada bahan jang sangat bermatjatnmatjam. Umpamanja mengenai asbest, jang boleh dikatakan pada hakekatnja adalah suatu pindjaman, tetapi tidak dibajar dengan foreignexchange, tidak dibajar dengan uang valuta asing dari kantong Pemerintah setjara langsung, tetapi dibajar dengan hasil daripada usaha hasil produksi, dibajar untuk sekian tahun lamanja. Ini umpamanja sudah dirintis antara Perusahaan Minjak Nasional (PERMINA) dengan kongsi Minjak Djepang, dimana Djepang akan mem berikan capitalgoods jang hasilnja sebagai lening, sebagai credit, akan tetapi ini dibajar nanti dengan roodoil setelah dengan bantuan Djepang ini Perusahaan Minjak Nasional (PERMINA) dapat meninggikan produk sinja sampai 800.000 ton setahun. Diatas itu barulah dapat diadakan pem bagian umpamanja sekarang 40% sebagai pembajaran kembali kepada Djepang selama 10 tahun.
§ 1888. Production ini diminatkan oleh Pemerintah akan dilakukan djuga seterusnja kepada bidangbidang mineral lain dimana dapat kerdja sama dan jang terachir mengenai soal ini Saudara Ketua, djuga dipikir kan lautan kita di Indonesia ini jang sungguhsungguh mendjadikan kaja raja dengan perikanan. Dalam production dan kalau kita tidak terlalu berahasia atau terlalu takut bahwa dunia belum mengenal peta Indonesia ini setjara maritiem atau setjara militer, maka saja kirapun ini dapat di hadapi dengan risiko dalam kerdja sama dengan pihakpihak jang bersedia kerdja sama dengan penuh kepertjajaan kepada diri sendiri, kita djuga dapat mengadakan production ini dibidang perikanan (penangkapan per ikanan) kita. Sebab bertambah lama kita terombangambing, bertambah lama tidak ada pembangunan, bertambah lama tidak ada penambahan produksi dan bertambah lamapun tidak ada penghasilanpenghasilan, djustru untuk membiajai penanaman modal jang lain, untuk membiajai penghasilanpenghasilan jang lain. Dan dalam hal ini saja minta perhatian Sidang Jang Mulia melalui Saudara Ketua jang tethormat, jaitu regiem jang pernah dulu dinjatakan oleh Pemerintah diwaktu KabinetKerdja mengenai lautan dan perairan Indonesia ini. Disamping itu tentu djuga harus kita pertahankan persoalan souvereiniteit, persoalan kedaulat an kita atas jang dinamakan continental shelf untuk lebih mendjamin 'kepentingan kita dibidang kekajaan alam, baik itu berupa perikanan mau pun merupakan endapanendapan bahan galian.
kurangankekurangan jang sudah lazim kita ketahui bersama.
§ 1889. Soal production share chusus saja minta perhatian dari Sidang jang mulia untuk dapat dibahas lebih landjut.
Dan selandjutnja Saudara Ketua jang terhormat, ingin kami meminta perhatian djuga kepada soalsoal jang chusus mengenai koor dinasi dan aparatur untuk menentukan selandjutnja. Dimasa jang lalu kita menghadapi suatu instansi jang berichtiar mengkoordinasi jaitu Biro Perantjang Negara dalam masa jang akan datang setelah adanja De pernas untuk mengkoordinir perumusanperumusan dan pelaksanaan rentjana undangundang jang difabricir lebih dahulu oleh Dewan Perantjang Nasional ini.
Tetapi nanti didalam bidang pelaksanaannja, kami kira perlu dipi kirkan suatu instansi jang bukan lagi merentjana akan tetapi melaksa nakannja in concreto setjara koordinatif, supaja tidak terdapat pelaksa naan kesimpangsiuran atau tentang pelaksanaan itu perbedaan perbedaan jang besar,
Ini jang saja minta perhatian dan selandjutnja djika sekiranja Sidang jang mulia memerlukan angkaangka, karena kami tidak menjebut angka angka itu tadi dengan sengadja, kami bersedia memberikannja setelah mendapat pertanjaanpertanjaan nanti untuk disampaikan dan untuk mendjadi bahan pekerdjaan selandjutnja untuk Sidang jang mulia.
Saudara Ketua, saja kira sekian tjukup uraian apa jang ada pada saja pada malam ini.
Sekian dan terima kasih Saudara Ketua