54
LAMPIRAN
Lampiran 1.Flowchart Pengukuran Laju Erosi Menggunakan Metode USLE
Mulai
Vegetasi Umur Kerapatan
R
Tingkat Bahaya Erosi
Teras Pola
Tanam
P
55
Lampiran 2.Flowchart Pengukuran Laju Erosi Menggunakan Metode Petak Kecil
Mulai
Dipersiapkan/ dipasang alat
Diukur curah hujan
Diperiksa kolektor dalam
catchment
Diukur tinggi muka air
Diukur lumpur Kolektor
terisi? Penentuan jenis tanaman budidaya
Diukur kemiringan lahan
56 Lampiran 3. Data Curah Hujan Selama 10 Tahun di Stasiun Hujan Gunung Tua
Tahun
Curah Hujan (mm)
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
2003 215 330 199 224 5 100 138 174 102 315 448 194
2004 99 166 204 363 55 2 119 10 341 257 541 301
2005 276 131 205 166 131 17 35 140 95 236 187 132
2006 170 113 182 110 45 59 35 73 217 287 500 582
2007 399 162 210 354 141 364 195 200 130 213 156 208
2008 320 315 462 227 269 180 99 198 223 304 209 236
2009 276 203 219 189 13 105 19 168 141 188 409 404
2010 488 209 208 132 82 73 146 105 187 26 305 128
2011 146 223 193 188 35 5 69 232 171 398 368 336
2012 94 137 206 162 131 12 126 59 106 594 437 480
sum 2483 1989 2288 2115 907 917 981 1359 1713 2818 3560 3001
average 248.3 198.9 228.8 211.5 90.7 91.7 98.1 135.9 171.3 281.8 356 300.1
max 488 330 462 363 269 364 195 232 341 594 541 582
Lampiran 4. Data Curah Hujan Maksimum Selama 10 Tahun di Stasiun Hujan Gunung Tua
Tahun Curah hujan maks (mm)
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
2003 85 54 42 49 5 49 62 45 55 113 141 89
2004 57 55 33 40 18 2 40 5 94 65 75 72
2005 75 32 45 65 102 10 31 47 30 30 52 54
2006 31 34 50 25 19 20 35 28 50 95 88 90
2007 68 31 25 47 37 58 41 29 21 78 45 56
2008 84 66 107 71 127 80 21 53 49 57 37 47
2009 122 48 44 96 7 40 8 56 64 43 55 91
2010 107 47 78 45 27 29 62 25 45 10 80 39
2011 40 49 45 45 20 5 6 7 105 102 31 25
2012 15 52 75 25 11 25 15 33 57 66 67 25
sum 684 468 544 508 373 318 321 328 570 659 671 588
average 68.4 46.8 54.4 50.8 37.3 31.8 32.1 32.8 57 65.9 67.1 58.8
58 Lampiran 5. Data Hari Hujan Selama 10 Tahun di Stasiun Hujan Gunung Tua
Tahun Hari hujan (days)
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
2003 9 25 23 21 3 7 8 8 3 11 15 14
2004 8 9 11 16 7 2 6 4 12 12 20 20
2005 11 8 11 9 4 6 3 9 7 21 11 12
2006 15 7 9 10 5 10 7 7 13 11 22 19
2007 15 16 18 21 9 14 11 16 15 16 14 14
2008 27 13 26 17 8 10 10 18 17 21 15 20
2009 15 11 19 13 2 7 3 10 5 12 20 25
2010 23 12 14 10 6 6 8 6 10 4 11 7
2011 9 10 9 8 6 1 1 3 4 13 22 22
2012 12 12 10 7 6 6 7 9 10 13 17 16
sum 144 123 150 132 56 69 64 90 96 134 167 169
average 14.4 12.3 15 13.2 5.6 6.9 6.4 9 9.6 13.4 16.7 16.9
max 27 25 26 21 9 14 11 18 17 21 22 25
Lampiran 6. Curah Hujan Bulanan Rata-Rata, Hari Hujan Rata-Rata, Curah Hujan Maks Selama 24 Jam dan Nilai Erosivitas Hujan di Hulu DAS Batang Pane
Bulan CH bulanan rata-rata (cm)
HH bulanan (days)
CH max selama 24 jam/bln (cm)
R (cm/thn)
Januari 24.83 144 12.2 108.628
Februari 19.89 123 6.6 64.584
Maret 22.88 150 10.7 90.039
April 21.15 132 9.6 82.08
Mei 9.07 56 12.7 51.139
Juni 9.17 69 8 36.772
Juli 9.81 64 6.2 36.112
Agustus 13.59 90 5.6 43.243
September 17.13 96 10.5 77.462
Oktober 28.18 134 11.3 125.748
November 35.6 167 14.1 169.178
Desember 30.01 169 9.1 108.481
60
Lampiran 7. Perhitungan Erosivitas dari Data yang Diperoleh Selama 10 Tahun di Stasiun Hujan Gunung Tua
• Januari
• September
EI30 = 6,119(17,13)1,21× (96)−0,47× (10,5)0,53 = 77,462
61
Lampiran 8.Perhitungan Prediksi Erosi pada Lahan Perkebunan Kelapa Sawit Menggunakan Metode USLE
• Nilai Kandungan Partikel Tanah
Kelapa
Sawit Debu (%) Liat (%)
Pasir (%)
M
Pasir biasa Pasir sangat halus
PKS1 7,67 9,06 82,67 16,53 2200,75
PKS2 17,60 5,63 76,67 15,33 3107,60
PKS1:
• Nilai Kandungan C-organik Tanah
Kelapa Sawit C-organik Ket. a b c Permeabilitas Kriteria (cm/jam)
PKS1 0,86 1,724 1,482 3 3 10,72 sedang
PKS2 0,62 1,724 1,068 3 3 9,45 sedang
PKS1:
b = kode (nilai) struktur tanah pada lahan tanaman kelapa sawit adalah
62 1. Nilai Faktor Erodibilitas Tanah (K)
Kelapa Sawit Tekstur tanah
(M)
C-organik (a)
Kode struktur (b)
Kode Permeabilitas (c)
Erodibilitas (K)
PKS1 2200,75 1,482 3 3 0,217
PKS2 3107,60 1,068 3 3 0,316
PKS1:
2. Nilai Faktor Topografi (LS)
Kelapa Sawit S (°) S (%) L (m) LS
PKS1 14,7 32,67 22 6,42
PKS2 15,9 35,33 22 6,71
PKS1:
��= (��/22,1)� ×�× (��� ∝)1,503 × 0,5(��� ∝)1,249 + (��� ∝)2,249
��= (22/22,1)0,5× 34,7046 × (���32,67)1,503× 0,5(���32,67)1,249 + (���32,67)2,249
��= 6,42
PKS2:
��= (��/22,1)� ×�× (��� ∝)1,503 × 0,5(��� ∝)1,249 + (��� ∝)2,249
��= (22/22,1)0,5× 34,7046 × (���35,33)1,503× 0,5(���35,33)1,249 + (���35,33)2,249
64
3. Nilai Faktor CP
Nilai faktor penutup vegetasi (C) kelapa sawit (Elacis guineensis) (0,3) dengan teknik konservasi penanaman menurut garis kontur (P) (0,06). Nilai CP sebesar 0,018
4. Nilai Erosi Tanah (A)
Kelapa Sawit
Erosivitas (R) (cm/thn)
65
5. Nilai Erosi yang Diperbolehkan (T)
Kelapa Sawit
Kedalaman efektif tanah
66
6. Nilai Tingkat Bahaya Erosi (TBE)
Kelapa Sawit
A T
TBE Kriteria TBE (ton/ha.thn) (ton/ha.thn)
PKS1 24,79 19,94 1,2 Sedang
PKS2 37,92 21,39 1,8 Sedang
PKS1:
���=�
� ���=24,79
19,94 ���= 1,2
PKS 2:
���=A
T
���=37,92 21,39 ���= 1,8
67
Lampiran 9.Perhitungan Prediksi Erosi pada Lahan Perkebunan Karet Menggunakan Metode USLE
• Nilai Kandungan partikel tanah
Karet Debu (%) Liat (%) Pasir (%) M
Pasir biasa Pasir sangat halus
PK1 16,72 6,72 76,68 15,34 2990,18
• Nilai Kandungan C-organik Tanah
Karet C-organik Ket. a b c Permeabilitas Kriteria
b = kode (nilai) dtruktur tanah pada lahan tanaman kelapa sawit adalah granular sedang sampai kasar (3) (Tabel 4)
68 1. Nilai Faktor Erodibilitas Tanah (K) pada Lahan Tanaman Karet
Karet Tekstur tanah (M)
C-organik (a)
Kode struktur (b)
Kode Permeabilitas (c)
2. Nilai Faktor Topografi (LS) pada Lahan Tanaman Karet
Karet S (°) S (%) L (m) LS
PK1 14,5 32,22 22 6,35
PK2 16,0 35,56 22 6,74
PK1:
�� = (��/22,1)� ×�× (��� ∝)1,503 × 0,5(��� ∝)1,249+ (��� ∝)2,249
�� = (22/22,1)0,5× 34,7046 × (���32,22)1,503 × 0,5(���32,22)1,249 + (���32,22)2,249
�� = 6,35
PK2:
�� = (��/22,1)�×�× (��� ∝)1,503 × 0,5(��� ∝)1,249+ (��� ∝)2,249
�� = (22/22,1)0,5 × 34,7046 × (���35,56)1,503 × 0,5(���35,56)1,249+ (���35,56)2,249
70
3. Nilai Faktor CP untuk Lahan Tanaman Karet
Nilai faktor penutup vegetasi (C) Karet (Havea brazilienensis) (0,2) dengan teknik konservasi penanaman menurut garis kontur (P) (0,06). Nilai CP sebesar 0,012
4. Nilai Erosi Tanah (A)
Karet Erosivitas (R) (cm/thn)
71
5. Nilai Erosi yang Diperbolehkan (T) pada Lahan Tanaman Karet
Karet
Kedalaman efektif tanah
72
6. Nilai Tingkat Bahaya Erosi (TBE) pada Lahan Tanaman Karet
Karet A T TBE Kriteria TBE
(ton/ha.thn) (ton/ha.thn)
PK1 23,54 20,16 1,2 Sedang
PK2 19,77 26,71 0,7 Rendah
PK1:
���=�
�
���=23,54
20,16
���= 1,2
PK2:
���=�
�
���=19,77
26,71
���= 0,7
73
Lampiran 10. Perhitungan Prediksi Erosi pada Lahan Perkebunan Cokelat Menggunakan Metode USLE
• Nilai Kandungan Partikel Tanah Cokelat Debu Pasir biasa Pasir sangat halus
PC1 15 6,25 78,13 15,63 2871,56
• Nilai Kandungan C-organik Tanah
Cokelat C-organik Ket. a b c Permeabilitas Kriteria
b = kode (nilai) struktur tanah pada lahan tanaman kelapa sawit adalah granular sedang sampai kasar (3) (Tabel 4)
74 1. Nilai Faktor Erodibilitas Tanah (K)
cokelat Tekstur tanah (M)
C-organik (a)
Kode struktur (b)
Kode Permeabilitas (c)
2. Nilai Faktor Topografi (LS)
Cokelat S (°) S (%) L (m) LS
PC1 14,5 32,22 22 6,35
PC2 15,7 34,89 22 6,66
PC1:
�� = (��/22,1)� ×�× (��� ∝)1,503 × 0,5(��� ∝)1,249+ (��� ∝)2,249
�� = (22/22,1)0,5× 34,7046 × (���32,22)1,503 × 0,5(���32,22)1,249 + (���32,22)2,249
�� = 6,35
PC2:
�� = (��/22,1)� ×�× (��� ∝)1,503 × 0,5(��� ∝)1,249+ (��� ∝)2,249
�� = (22/22,1)0,5× 34,7046 × (���34,89)1,503 × 0,5(���34,89)1,249 + (���34,89)2,249
76
3. Nilai Faktor CP untuk Lahan Tanaman Cokelat
Nilai faktor penutup vegetasi (C) cokelat (Theobroma cacao) (0,3) dengan teknik konservasi penanaman menurut garis kontur (P) (0,06). Nilai CP sebesar 0,018
4. Nilai Erosi Tanah (A) pada Lahan Tanaman Cokelat
Cokelat Erosivitas (R) (cm/thn)
77
5. Nilai Erosi yang Diperbolehkan (T)
Cokelat
Kedalaman efektif tanah
78
6. Nilai Tingkat Bahaya Erosi (TBE) pada Lahan Tanaman Cokelat
Cokelat A T TBE Kriteria TBE
(ton/ha.thn) (ton/ha.thn)
PC1 32,93 20,91 1,6 Sedang
PC2 28,58 24,45 1,2 Sedang
PC1:
���= �
� ���= 35,9
20,91
���= 1,6
PC2:
���= �
� ���= 30,7
24,45
���= 1,2
79
Lampiran 11.Nilai Erosi Tanah pada Lahan Tanaman Kelapa Sawit, Karet dan Cokelat Selama 4 Bulan Masa Penelitian
No Hari
hujan
Curah hujan Lahan
(mm) PKS1 (gr) PKS2 (gr) PK1 (gr) PK2 (gr) PC1 (gr) PC2 (gr)
1 9-Jul 30
2 13/9 170 175.5 271 232.4 267.1 73.5 221.9
3 15/9 20
4 23/9 80
5 30/9 120
6 10-Mar 10
7 10-Dec 160 92 354.6 301.4 233.7 56,6 165.7
8 15/10 20
9 18/10 90
10 20/10 190 110.5 358.6 379.3 312 216.7 148.3
11 24/10 30
12 26/10 20
13 27/10 40
14 11-Jun 250 215.7 251.7 292.4 254.7 291 311.4
15 11-Jul 30
16 11-Sep 180
17 17/11 70
18 24/11 110
19 29/11 290 338.2 412 289.8 349.3 315 381.8
20 12-Mar 70
21 12-May 30
22 12-Jun 210 154 314.2 268 225.8 261.7 202.8
23 12-Nov 80
24 17/12 520 672.7 531.7 498.7 601.6 215.8 641
25 18/12 20
26 27/12 390 455.9 500.4 604.9 248 423.9 536.7
27 29/12 230 312.4 354.8 301.5 291.2 223.6 371.8
Sum 2526.9 3349 3168.4 2783.4 2021.2 2981.4
80 Lampiran 12. Perhitungan Nilai Erosi Menggunakan Metode Petak Kecil
• Nilai erosi pada perkebunan kelapa sawit
Total sedimen = 2526,9 gr
PKS1:
Sedimen dalam 1 hari = sedimen total/jumlah hari hujan = 2526,9 gr / 9 hari
= 280,77 gr/hari Rata-rata hari hujan = 140 hari/thn
Sedimen untuk luasan 22×2m = sedimen dalam 1 hari × rata-rata hari hujan = 280,77 gr/hari × 140 hari/thn
= 39.307,8 gr/thn
Sedimen untuk luasan hektar = (10.000 m²/44 m²) × sedimen untuk luasan 22×2m = (10.000 m²/44 m²) × 39.307,8 gr/thn
= 8.933.590,91 gr/ha.thn = 8,9 ton/ha.thn
Total sedimen = 3349gr
PKS2:
Sedimen dalam 1 hari = sedimen total/jumlah hari hujan = 3349gr / 9 hari
= 372,11 gr/hari Rata-rata hari hujan = 140 hari/thn
Sedimen untuk luasan 22×2m = sedimen dalam 1 hari × rata-rata hari hujan = 372,11 gr/hari× 140 hari/thn
= 52.095,56 gr/thn
Sedimen untuk luasan hektar = (10.000 m²/44 m²) × sedimen untuk luasan 22×2m = (10.000 m²/44 m²) × 52.095,56 gr/thn
= 11.839.898,99 gr/ha.thn = 11,8 ton/ha.thn
Nilai erosi rata-rata pada perkebunan kelapa sawit adalah sebesar 10,35 ton/ha.thn
• Nilai erosi pada perkebunan karet
Total sedimen = 3168,4gr
PK1:
82 Rata-rata hari hujan = 140 hari/thn
Sedimen untuk luasan 22×2m = sedimen dalam 1 hari × rata-rata hari hujan = 352,04 gr/hari× 140 hari/thn
= 49.286,2 gr/thn
Sedimen untuk luasan hektar = (10.000 m²/44 m²) × sedimen untuk luasan 22×2m = (10.000 m²/44 m²) × 49.286,2 gr/thn
= 11.201.414,14 gr/ha.thn = 11,2 ton/ha.thn
Total sedimen = 2783,4 gr
PK2:
Sedimen dalam 1 hari = sedimen total/jumlah hari hujan = 2783,4 gr/ 9 hari
= 309,27 gr/hari Rata-rata hari hujan = 140 hari/thn
Sedimen untuk luasan 22×2m = sedimen dalam 1 hari × rata-rata hari hujan = 309,27gr/hari × 140 hari/thn
= 43.297,3 gr/thn
Sedimen untuk luasan hektar = (10.000 m²/44 m²) × sedimen untuk luasan 22×2m = (10.000 m²/44 m²) × 43.297,3 gr/thn
= 9.840.303,03 gr/ha.thn = 9,8 ton/ha.thn
Nilai erosi rata-rata pada perkebunan karet adalah sebesar 10,5 ton/ha.thn
• Nilai erosi pada perkebunan cokelat
Total sedimen = 2021,2 gr
PC1:
Sedimen dalam 1 hari = sedimen total/jumlah hari hujan = 2021,2gr / 9 hari
= 224,58 gr/hari Rata-rata hari hujan = 140 hari/thn
Sedimen untuk luasan 22×2m = sedimen dalam 1 hari × rata-rata hari hujan = 224,58 gr/hari× 140 hari/thn
84 Sedimen untuk luasan hektar = (10.000 m²/44 m²) × sedimen untuk luasan 22×2m
= (10.000 m²/44 m²) × 31.440,89 gr/thn = 7.145.656,56 gr/ha.thn
= 7,1 ton/ha.thn
Total sedimen = 2981,4gr
PC2:
Sedimen dalam 1 hari = sedimen total/jumlah hari hujan = 2981,4gr/ 9 hari
= 331,27 gr/hari Rata-rata hari hujan = 140 hari/thn
Sedimen untuk luasan 22×2m = sedimen dalam 1 hari × rata-rata hari hujan = 331,27 gr/hari× 140 hari/thn
= 46.377,33 gr/thn
Sedimen untuk luasan hektar = (10.000 m²/44 m²) × sedimen untuk luasan 22×2m = (10.000 m²/44 m²) × 46.377,33 gr/thn
= 10.540.303,03 gr/ha.thn = 10,5 ton/ha.thn
Nilai erosi rata-rata pada perkebunan karet adalah sebesar 8,8 ton/ha.thn
85
Lampiran 13. Nilai Erosi Menggunakan Metode Petak Kecil
No. Penggunaan Lahan
Erosi dalam satuan 22m × 2m
Erosi dalam 1 ha 4 bulan
(ton) (ton/ha.thn)
1 PKS1 25,26 × 10-4 8,9
2 PKS2 33,49 × 10-4 11,8
3 PK1 31,68× 10-4 11,2
4 PK2 27,83× 10-4 9,8
5 PC1 20,21 × 10-4 7,1
6 PC2 29,81 × 10-4 10,5
Nilai erosi rata-rata menggunakan metode petak kecil No. Penggunaan
Lahan
Rataan Erosi dalam satuan 22m × 2m Rataan erosi dalam 1 hektar
4 bulan
(ton) (ton/ha.thn)
1 Kelapa Sawit 29,38 × 10-4 10,35
2 Karet 29,76 × 10-4 10,5
86
Lampiran 14.Nilai Erosi dengan Metode USLE Berdasarkan Data Curah Hujan Selama 10 Tahun
No. Penggunaan Lahan
R
K LS CP A
(cm/thn) (ton/ha.thn)
1 PKS1 993,466 0,242 6,42 0,018 27,78
Nilai erosi rata-rata menggunakan metode prediksi USLE No. Penggunaan
Lahan
Erosi Prediksi Rataan Erosi Prediksi (ton/ha.thn) (ton/ha.thn)
1 PKS 1 24,79
Lampiran 15. Nilai Tingkat Bahaya Erosi (TBE)
Nilai Indeks Bahaya Erosi pada Berbagai Penggunaan Lahan Perkebunan dengan Metode Petak Kecil No. Penggunaan
Lahan
Erosi (A) Erosi yang ditoleransi (T) Tingkat Bahaya Erosi
Keterangan
(ton/ha.thn) (ton/ha.thn) (TBE)
1 PKS1 8,9 19,94 0,45 Rendah
Nilai Bahaya Erosi pada Berbagai Penggunaan Lahan Perkebunan dengan Metode USLE No. Penggunaan
Lahan
Erosi (A) Erosi yang ditoleransi (T) Tingkat Bahaya Erosi
Keterangan
(ton/ha.thn) (ton/ha.thn) (TBE)
88
Lampiran 16. Analisis Regresi Linear Berganda untuk Menentukan Pengaruh Faktor-faktor Erosi terhadap Besar Erosi
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method 1 tanaman, kelerengan, erodibilitasb . Enter a. Dependent Variable: erosi
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,998a ,997 ,992 ,600704
a. Predictors: (Constant), tanaman, kelerengan, erodibilitas
b. Dependent Variable: erosi
ANOVAa
a. Dependent Variable: erosi
b. Predictors: (Constant), tanaman, kelerengan, erodibilitas
Coefficientsa
K : erodibilitas tanah LS : kelerengan
C : Tanaman Penutup
89
Parameter Persamaan Regresi Erosi Independent variable Regression
coefficients F t Sig
Adjusted R²
Erodibilitas (K) 111,082
203,335
1. Analisis determinasi (Adjusted R²)
Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui besar persentase pengaruh variabel bebas secara serentak terhadap variabel terikat.
R² = 0, tidak ada sedikitpun persentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat (0%)
R² = 1, persentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat bernilai 100%
Nilai adjusted R² dari tabel sebesar 0,992, ini berarti pengaruh variabel K, LS dan C sangat besar terhadap laju erosi yaitu mencapai 99,2 %.
2. Uji koefisien regresi secara bersama-sama (Uji F)
uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
Hipotesa :
Ho : tidak ada pengaruh secara signifikan antara faktor K, LS dan Csecara bersama-sama terhadap nilai erosi
90
Dasar pengambilan keputusan :
- F hitung ˂ F tabel maka Ho diterima - F hitung ˃ F tabel maka Ho ditolak F hitung = 203,335
F table = 19.1643 Kesimpulan :
F hitung ˃ F tabel (203,335 ˃ 19.164), maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh secara signifikan antara faktor K, LS dan Csecara bersama-sama terhadap nilai erosi.
91
Lampiran 17. Analisis Perbandingan Nilai Erosi pada Masing-masing Tanaman Kelapa Sawit, Karet dan Cokelat
NPar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std. Dev Min Max
erosi 6 30,4133 7,18107 21,85 41,27
tanaman 6 2,0000 ,89443 1,00 3,00
Kruskal-Wallis Test
Ranks
Test Statisticsa,b
erosi
Chi-Square 3,429
df 2
Asymp. Sig. ,180
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: tanaman
Hipotesa:
Ho : ketiga populasi mempunyai median yang sama (pengaruh ketiga jenis tanaman terhadap erosi tidak berbeda secara signifikan)
Ha : Minimal salah satu dari populasi mempunyai median yang berbeda (pengaruh ketiga jenis tanaman terhadap erosi memang berbeda secara signifikan)
Pengambilan Keputusan:
92
Jika statistik hitung ˂ statistik tabel, maka Ho diterima Jika statistik hitung ˃ statistik tabel, maka Ho ditolak Statistik hitung (chi-square) adalah 3,429
- Statistik tabel (df = k–1= 3-1= 2, dengan sig = 0,05), maka statistik tabel sebesar 5,991
Keputusan:
Karena statistik hitung ˂ statistik tabel, maka Ho diterima
Dasar Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas: Jika probabilitas ˃ 0,05, maka Ho diterima
Jika probabilitas ˂ 0,05, maka Ho ditolak
Keputusan:
Asymp sig (2-tailed) = 0,180, disini diperoleh probabibilitas ˃ 0,05, maka ho diterima.
Berdasarkan pada kedua pengujian hasil yang diperoleh sama yaitu Ho diterima, ini berarti pengaruh ketiga jenis tanaman terhadap nilai erosi tidak berbeda secara signifikan.
Lampiran 18. Peta Administrasi Kabupaten Padang Lawas Utara
94 Lampiran 19. Peta Rawan Bencana Kabupaten Padang Lawas Utara
96 Lampiran 21. Peta DAS Batang Pane Kabupaten Padang Lawas Utara
97
98
99
100