• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Bersaing di Tengah Pasar Kompetitif Pada Usaha Warung Internet (Warnet) (Studi Kasus Pada Ermina 2 Net, Lubukpakam)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Bersaing di Tengah Pasar Kompetitif Pada Usaha Warung Internet (Warnet) (Studi Kasus Pada Ermina 2 Net, Lubukpakam)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Strategi

2.1.1 Pengertian Strategi

Menurut Hamel dan Prahalad strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental

(senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang

apa yang diharapkan oleh pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu

dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya

kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi

inti (core competiences). Pengusaha perlu mencari kompetisi inti di dalam bisnis yang

dilakukan (Husein, 2005:31).

Strategi adalah rencana yang disatukan menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan

antara keunggulan strategi perusahaan (faktor intern) dengan tantangan lingkungannya (faktor

ekstern) rencana yang disatukan artinya rencana yang satu dengan rencana yang lain saling

berkaitan dan tak dapat dipisahkan satu dengan lainnya yang tergabung dengan strategi

perusahaan (Muslich, 1997:11)

Menurut Anoraga (2000:38), Strategi merupakan alat ukur sebuah organisasi dalam

memilih tempat bisnis dan cara bagaimana berbisnis untuk bersaing. Strategi menunjukkan

arahan umum yang hendak ditempuh oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuannya.

Menurut Jatmiko (2003:134), Strategi dideskripsikan sebagai suatu cara dimana

organisasi akan mencapai tujuan-tujuannya, sesuai dengan peluang-peluang dan

ancaman-ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi serta sumber daya dan kemampuan internal

(2)

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan suatu cara

dan pola sasaran yang dirancang oleh pengusaha untuk mencapai tujuan agar dapat bersaing,

yang dibuat dalam bentuk program. Strategi merupakan suatu rencana yang menyeluruh

sebagai upaya mewujudkan tujuan dan sasaran pengusaha dengan memperhatikan setiap

peluang yang ada di lingkungan.

2.1.2 Tipe-Tipe Strategi

Menurut Fred R. David (2006:224), membagi tipe strategi menjadi 12 tipe alternatif

strategi yang dapat dikategorikan menjadi 4 jenis strategi, yaitu:

1. Strategi Integrasi

Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, dan integrasi horizontal kadang

bersama-sama disebut sebagai strategi integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal

memungkinkan sebuah perusahaan untuk mendapatkan kontrol atas distributor,

pemasok, dan pesaing.

Berikut ini adalah penjelasan tentang 3 jenis alternatif strategi integrasi:

a) Integrasi ke depan, yaitu mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas

distributor atau pengecer

b) Integrasi ke belakang, yaitu strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan

kontrol atas pemasok perusahaan. Strategi ini sangat cocok digunakan ketika

pemasok perusahaan saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu mahal, atau tidak dapat

memenuhi kebutuhan perusahaan.

c) Integrasi horizontal, yaitu strategi yang mencari kepemilikan atau meningkatkan

kontrol atas pesaing perusahaan. Merger, akuisisi, dan pengambilalihan

antarpesaing memungkinkan meningkatnya skala ekonomi dan mendorong transfer

(3)

2. Strategi Intensif

Yang termasuk ke dalam strategi intensif adalah strategi penetrasi pasar,

pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Ketiga strategi ini dikatakan sebagai

strategi intensif karena mereka membutuhkan adanya usaha intensif jika posisi

kompetitif perusahaan dengan produk yang ada saat ini akan membaik. Berikut ini

adalah penjelasan mengenai 3 alternatif strategi pada strategi intensif, yaitu:

a) Penetrasi pasar, yaitu strategi dimana perusahaan berusaha untuk meningkatkan

pangsa pasar untuk produk/jasa saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar.

b) Pengembangan pasar, yaitu mengenalkan produk/jasa yang ada saat ini ke area

geografi yang baru. Strategi ini dapat menjadi efektif untuk digunakan ketika

tersedia jaringan distribusi yang baru, perusahaan sangat berhasil dalam apa yang

dilakukannya, terdapat pasar yang belum tersentuh

c) Pengembangan produk, yaitu strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan

memperbaiki atau memodifikasi produk/jasa. Pengembangan produk biasanya

membutuhkan biaya penelitian dan pengembangan yang besar.

3. Strategi Diversifikasi

Terdapat 3 tipe umum dari strategi diversifikasi, yaitu strategi konsentrik, horizontal,

dam konglomerat. Secara keseluruhan, strategi diversifikasi ini telah berkurang

kepopulerannya karena organisasi perusahaan menemukan bahwa lebih sulit untuk

mengelola aktivitas bisnis yang berbeda-beda. Berikut ini adalah penjelasan mengenai

3 jenis alternatif strategi pada strategi diversifikasi:

a) Diversifikasi konsentrik, yaitu menambah produk atau jasa baru, tetapi masih

berhubungan dengan produk atau jasa yang telah ada saat ini. Penerapan strategi ini

paling efektif diterapkan pada saat:

 Bila suatu organisasi bersaing dalam industri tanpa pertumbuhan atau

(4)

 Bila penambahan produk baru, tetapi berkaitan, secara signifikan akan

memperkuat penjualan produk yang sudah ada.

 Bila produk baru, tetapi berkaitan dapat ditawarkan dengan harga yang amat

bersaing.

 Bila produk baru, tetapi berkaitan mempunyai tingkat penjualan musiman

yang menyeimbangkan pucak dan lembah penjualan yang dialami

 Bila suatu produk organisasi saat ini dalam tahap menurun dari daur hidup

produk.

 Bila suatu organisasi mempunyai manajemen yang kuat.

b) Diversifikasi horizontal, yaitu menambah produk atau jasa baru yang tidak

berkaitan kepada pelanggan saat ini. Strategi ini tidak seberesiko seperti

diversifikasi konglomerat karena perusahaan sudah dikenal oleh pelanggan saat ini.

Penerapan strategi ini yang paling efektif pada saat:

 Bila penghasilan produk atau jasa saat ini akan meningkat secara signifikan

dengan penambahan produk baru yang berkaitan.

 Bila suatu organisasi bersaing dalam industri dengan persaingan ketat dan

atau tidak tumbuh, seperti ditunjukkan oleh laba dan penghasilan industri

yang rendah.

 Bila saluran distribusi yang ada sekarang dapat dipakai untuk memasarkan

produk baru kepada pelanggan lama.

c) Diversifikasi konglomerat, yaitu menambahkan produk atau jasa baru tetapi

berkaitan dengan produk atau jasa yang telah ada saat ini. Penerapan strategi ini

yang paling efektif pada saat:

(5)

 Bila suatu organisasi mempunyai modal dan bakat manajerial yang

diperlukan untuk bersaing dengan sukses dalam industri baru.

 Bila suatu organisasi mempunyai peluang untuk membeli suatu bisnis yang

tidak berkaitan yang merupakan investasi menarik.

Strategi Difensif

Strategi difensif merupakan strategi tambahan atas strategi integratif, strategi intensif,

dan strategi diversifikasi. Selain menjalankan ketiga strategi tersebut perusahaan juga

dapat menjalankan strategi difensif yang terdiri dari retrenchment, divestasi, dan likuidasi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai 3 alternatif strategi difensif:

a) Retrenchment, yaitu mengelompokkan ulang melalui pengurangan biaya dan aset terhadap penurunan penjualan dan laba. Artinya, suatu organisasi mengelompokkan

ulang melalui pengurangan aset dan biaya untuk membalikkan penjualan dan laba

yang menurun. Strategi ini dapat melibatkan penjualan tanah dan gedung untuk

meningkatkan kas, memotong lini produk, menutup bisnis yang labanya sangat

tipis, menutup pabrik yang sudah tua, mengurangi jumlah karyawan, dan

menetapkan sistem kontrol pengeluaran.

b) Divestasi, yaitu menjual satu divisi atau bagian dari suatu organisasi. Divestasi

sering digunakan untuk meningkatkan modal untuk akuisasi strategis atau invetasi

lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari keseluruhan strategi retrenchment

untuk menyingkirkan bisnis perusahaan yang tidak menguntungkan, yang

membutuhkan terlalu banyak modal, atau yang tidak cocok dengan aktivitas

perusahaan lainnya.

c) Likuidasi, yaitu menjual seluruh aset perusahaan secara terpisah-pisah atau

sepotong-sepotong untuk nilai rillnya. Likuidasi merupakan bentuk pengakuan atas

(6)

2.1.3 Tingkatan Strategi

Menurut Tjiptono (2002:4) mengemukakan ada tiga tingkatan strategi yaitu:

1. Strategi Tingkat Korporasi

Strategi tingkat korporasi dirumuskan oleh manajemen puncak yang mengatur

kegiatan dan operasi organisasi yang dimiliki lini atau unit bisnis lebih dari satu.

Dalam mengembangkan sasaran level korporasi, setiap perusahaan perlu menentukan

salah satu dari beberapa alternatif berikut:

a. Kedudukan dalam pasar

b. Inovasi

c. Produktivitas

d. Sumber daya fisik dan finansial

e. Profitabilitas

f. Prestasi dan pengembangan manajerial

g. Prestasi dan sikap karyawan

h. Tanggung jawab sosial

2. Strategi Tingkat Bisnis

Strategi tingkat bisnis lebih diarahkan pada pengelolaan kegiatan operasi suatu bisnis

tertentu. Pada dasarnya strategi level unit bisnis bisa berupaya menentukan pendekatan

yang sebaiknya digunakan oleh suatu bisnis terhadap pasarnya dan bagaimana

melaksanakan pendekatan tersebut dengan memanfaatkan sumber daya yang ada

dalam kondisi pasar tertentu.

3. Strategi Tingkat Fungsional

Strategi level fungsional merupakan strategi dalam kerangka fungsi-fungsi manajemen

(7)

operasi, pemasaran, personalia/sumber daya manusia) yang dapat mendukung strategi

level unit bisnis. Ada tiga jenis strategi fungsional, yaitu:

a. Strategi fungsional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang

memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara

lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan

pengembangan.

b. Strategi fungsional manajemen yaitu mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu

planning, organizing, implementating, controllong, staffing, leading, motivating, communicating.

c. Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik

lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang

selalu berubah.

4. Strategi tingkat perusahaan.

Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap organisasi

mempunyai hubungan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada

di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam masyarakat yang tidak

terkendali itu, ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti kelompok penekan,

kelompok politik dan kelompok sosial lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat

relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan

sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa

organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang

baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat.

2.1.4 Manfaat Strategi

(8)

a. Membantu perusahaan dalam menyusun strategi perusahaan yang lebih baik dengan

mempergunakan pendekatan yang jauh lebih sistematis, rasional, logis, rasional pada

pilihan strategis.

b. Meningkatkan kesadaran terhadap ancaman eksternal.

c. Mendatangkan laba.

d. Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang strategi dari pesaing.

e. Meningkatkan produktivitas para karyawan.

f. Membuat berkurangnya penolakan terhadap suatu perubahan dalam perusahaan.

g. Memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang hubungan prestasi dan penghargaan.

2.2 Persaingan

Menurut Mudrajad Kuncoro (2005:86) persaingan adalah keadaan ketika organisasi

berperang atau berlomba untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan seperti konsumen,

pangsa pasar, peringkat survei, atau sumber daya yang dibutuhkan.

Menurut Boyd, dkk (2000:78) setiap analisis lingkungan persaingan harus

mempertimbangkan dua daerah penyelidikan utama. Yang pertama adalah struktur industri

dan bagaimana sepak terjang berbagai kekuatan persaingan mempengaruhi kemampulabaan

jangka panjang industri. Yang kedua adalah mengetahui posisi, strategi dan kekuatan dan

kelemahan kompetitif dari lawan terdekat perusahaan, yang membantu manajemen untuk

secara lebih baik mengantisipasi apa yang akan dilakukan pesaing di masa depan.

2.3 Strategi Bersaing

Menurut Porter (1980:5), terdapat lima kekuatan persaingan yang bersama-sama

menentukan intensitas persaingan dan kemampulabaan dalam industri, dan kekuatan atau

kekuatan-kekuatan yang paling besar akan menentukan serta menjadi sangat penting dari

(9)

1. Masuknya pendatang baru

2. Ancaman produk pengganti

3. Kekuatan tawar-menawar pembeli

4. Kekuatan tawar-menawar pemasok

5. Persaingan antarpesaing yang ada

2.3.1 Strategi Bersaing Generik

Porter (1980:31) mengungkapkan bahwa dalam menanggulangi berbagai kekuatan

persaingan, ada tiga pendekatan strategis generik yang secara potensial akan berhasil untuk

mengungguli perusahaan lain dalam suatu industri:

1. Keunggulan biaya menyeluruh; untuk mencapai hal ini perhatian manajerial harus

besar terhadap pengendalian biaya, sehingga biaya yang rendah relatif terhadap

pesaing menjadi tema yang menjiwai keseluruhan strategi, meskipun mutu, pelayanan

dan bidang-bidang lainnya tidak dapat terabaikan.

2. Diferensiasi; dalam strategi diferensiasi ini perusahaan harus berusaha untuk

menciptakan sesuatu yang baru yang dirasakan oleh keseluruhan industri sebagai hal

yang unik.

3. Fokus; strategi generik terakhir ini berusaha untuk memusatkan (fokus) pada

kelompok pembeli, segmen lini produk, atau pasar geografis tertentu; seperti halnya

diferensiasi, fokus dapat bermacam-macam bentuknya.

2.4 Pasar Kompetitif

Pasar kompetitif ialah suatu pasar dimana terdapat banyak pembeli dan penjual yang

memperdagangkan produk identik atau sejenis, sehingga masing-masing dari mereka akan

menjadi penerima harga. Harga barang sama dengan pendapatan rata-ratanya dan pendapatan

(10)

Pasar kompetitif (competitive market), terkadang disebut juga pasar persaingan

sempurna, memiliki dua ciri:

1. Terdapat banyak pembeli dan penjual di dalamnya

2. Barang-barang yang diperdagangkan oleh banyak penjual cenderung mirip

2.5 Warung Internet (Warnet)

Warung internet adalah sebuah tempat yang menyediakan akses infrastruktur internet

dengan berbagai koneksi dan komputer sebagai perangkat akses sehingga pengguna bisa

mengakses internet dengan biaya lebih murah. (Ahmadjayadi, 2007). Layanan utama yang

ditawarkan kepada konsumen memnag fasilitas koneksi internet, namun selain itu warnet juga

menawarkan fasilitas-fasilitas lain yang mendukung ataupun membuat konsumen merasa

nyaman saat sedang melakukan koneksi internet di warnet. Fasilitas-fasilitas tersebut antara

lain adalah print, scan, burn CD, penjualan makanan dan minuman, air conditioner, serta

memutarkan musik melalui sound system yang terdapat di warnet. Setiap warnet memberika

fasilitas berbeda-beda dan memberikan kebijakan tarif yang berbeda pula untuk setiap faslitas

yang diberikan.

2.6 Analisis SWOT

2.6.1 Pengertian Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2009) Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor

secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis SWOT didasarkan pada

logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun

secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Dari

hasil analisis SWOT ini, akan membantu perusahaan dalam mengembangkan usahanya dan

dapat menjadi acuan untuk menentukan strategi apa yang tepat untuk dupublikasikan untuk

(11)

Analisis SWOT merupakan alat analisis situasional yang banyak digunakan

perusahaan dalam melakukan formulasi strategi (Solihin 2012:164). Analisis strategi ini

mengharuskan para manager strategis untuk menemukan peluang-peluang eksternal dan

kekuatan-kekuatan internal, disamping memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan

kelemahan-kelemahan internal.

Proses pengambilan keputusan strategi ini selalu berkaitan dengan pengembangan

misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategi harus

menganalisis faktor-faktor strategi perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman).

2.6.2 Faktor-Faktor Analisis SWOT

Analsisi SWOT terdiri dari 4 faktor yaitu:

1. Strength (kekuatan) adalah sumberdaya keterampilan atau keunggulan lain yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani oleh perusahaan atau

organisasi. Kekuatan adalah kompetensi khusus yang memberikan keunggulan

komparatif bagi perusahaan di pasar. Kekuatan dapat terkandung dalam sumber

daya keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli dengan pemasok,

dan faktor-faktor lain.

2. Weakness (kelemahan) adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya ,

keterampilan, dan kapabiltas yang secara serius menghambat kinerja efektif

perusahaan atau organisasi. Fasilitas, sumber daya keuangan, kapabilitas

manajemen, keterampilan pemasaran, dan citra merek dapat merupakan sumber

kelemahan.

3. Opportunity (peluang) adalah situasi penting yang menguntungkan dalam

lingkungan perusahaan atau organisasi. Kecenderungan-kecenderungan penting

merupakan salah satu sumber peluang. Identifikasi segmen pasar yang tadinya

(12)

serta membaiknya hubungan engan pembeli atau pemasok dapat memberikan

peluang bagi perusahaan atau organisasi.

4. Threath (ancaman) adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan atau organisasi. Ancaman merupakan pengganggu utama

bagi posisi sekarang yang diinginkan organisasi. Masuknya pesaing baru,

lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar-menawar pembeli

atau pemasok penting, perubahan tekonologi serta peraturan baru atau yang

direvisi dapat menjadi ancaman bagi keberhasilan perusahaan. Ancaman

merupakan kebalikan pengertian peluang, dengan demikian dapat dikatakan bahwa

ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan

bisnis, jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi suatu satuan bisnis

yang bersangkutan baik unotuk masa sekarang maupun masa depan.

2.6.3 Tujuan Penerapan SWOT

Analisis situasi merupakan awal dari proses perumusan strategi. Selain analisis situasi

juga mengharuskan para manajer strategi untuk menemukan kesesuaian strategi antara

peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, disamping memperhatikan

ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan-kelemahan internal ( Hunger 2003:193).

Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu

pandangan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT

tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik

dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di

masa-masa yang akan datang.

Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal

yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dan mengaplikasikan

(13)

bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mencegah keuntungan dan peluang, selanjutnya

bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang ada, dan bagaiman cara mengatasi

kelemahan yang bisa membuat ancaman menjadi jelas maupun nyata.

2.7 Analisis Lingkungan

2.7.1 Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan Internal adalah segala kondisi disekitar perusahaan yang berada dalam

tubuh perusahaan itu sendiri. Menurut Wahyudi (1996:49), lingkungan internal adalah lebih

dari pada analisa intern perusahaan dalam rangka menilai atau mengidentifikasi kekuatan dan

kelemahan dari tiap-tiap divisi.

2.7.2 Analisis Lingkungan Eksternal

Wahyudi (1996:47) menjelaskan analisis lingkungan eksternal adalah sesuatu

kekuatan yang berada di luar perusahaan dimana perusahaan tidak mempunyai pengaruh sama

sekali terhadapnya (uncontrolable) sehingga perubahan-perubahan yang terjadi pada

lingkungan ini akan mempengaruhi kinerja semua perusahaan dalam industri tersebut.

Lingkungan eksternal bisa dikatakan sebagai komponen-komponen atau variabel

lingkungan yang berada atau berasal dari luar organisasi/perusahaan. Komponen tersebut

cenderung berada diluar jangkauan organisasi, artinya organisasi/perusahaan tidak bisa

melakukan intervensi terhadap komponen-komponen tersebut. Komponen itu cenderung

diperlukan sebagai sesuatu yang given atau sesuatu yang mau tidak mau harus diterima,

tinggal bagaimana organisasi berkompromi atau menyiasati komponen-komponen tersebut

(Dirgantoro,2004:40).

Menurut Jatmiko (2004:39), analisis lingkungan eksternal dipengaruhi oleh beberapa

(14)

1. Lingkungan Eksternal Makro, terdiri dari:

a. Faktor Fisik

Lingkungan fisik merupakan hubungan timbal balik antara perusahaan dengan

lingkungan hidupnya atau ekologinya.

b. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi mencakup tingkat inflasi, tingkat bunga, defisit atau surflus neraca

perdagangan, defisit atau surplus anggaran, tingkat simpanan pribadi, tingkat simpanan

perusahaan dan produk domestik bruto.

c. Faktor Sosial

Faktor sosial mencakup angkatan kerja, variasi dalam angkatan kerja, perilaku atas

kualitas kerja, pertimbangan mengenai lingkungan dalam persepsi mengenai

karakteristik produk dan jasa.

d. Faktor Politik dan Hukum

Faktor politik dan hukum mencakup hukum perpajakan, filosofi, hukum pelatihan

tenaga kerja, kebijakan dan filosofi pendidikan.

e. Faktor Teknologi

Faktor teknologi mencakup inovasi produk, inovasi proses, aplikasi pengetahuan, fokus

pada penelitian pengembangan yang didukung pemerintah maupun swasta dan

teknologi komunikasi baru.

f. Faktor Demografi

Faktor demografi mencakup besarnya populasi, struktur usia, distribusi geografi,

(15)

2. Lingkungan Eksternal Mikro

Menurut Jatmiko (2004:44) lingkungan industri disebut juga dengan lingkungan

kompetitif yang merupakan lingkungan eksternal yang paling penting bagi kebanyakan

manajer dan perumusan manajemen stratejik suatu perusahaan untuk dianalisis secara

mendalam.

Kekuatan persaingan industri trerdapat beberapa unsur, antara lain:

a. Ancaman Pendatang Baru

Pendatang baru dalam industri biasanya membawa dan menambah kapabilitas

baru, keinginan mendapatkan pangsa pasar, dan juga sumberdaya baru. Berat ringannya

ancaman pendatang baru tergantung pada hambatan masuk dan reaksi diri dari para

pesaing yang telah ada dimana pendatang baru akan memasuki industri tinggi dan

pendata tersebut. Jika hambatan masuk ke industri dapat dikalahkan oleh para pesaing

yang telah ada, maka perusahan tidak akan mendapatkan ancaman serius dari pendatang

baru.

b. Kekuatan Pemasok

Pemasok menyediakan dan menawarkan input yang diperlukan untuk

memproduksi barang atau menyediakan jasa oleh industri atau perusahaan. Apabila

pemasok mampu mengendalikan perusahaan dalam hal penyediaan input, sedang

industri tidak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan pemasok maka posisi

tawar industri menjadi lemah dan sebaliknya posisi tawar menjadi kuat.

c. Kekuatan Pembeli/Pelanggan

Dalam pembelian terdapat dua jenis pelanggan yang dimaksud, yaitu yang

terdiri dari pelanggan individu dan pelanggan organisasi. Dalam industri tertentu

(16)

akhir, namun juga ada industri atau perusahaan yang menjual secara langsung kepada

konsumen akhir.

d. Ancaman Produk Pengganti

Produk pengganti dapat memberikan pilihan bagi pelanggan/pembeli dan akan

mengurangi keuntungan perusahaan.

e. Pesaing Dalam Industri

Analisis pesaing memungkinkan suatu organisasi menilai apakah organisasi

tersebut dapat bersaing dengan sukses didalam atau pasar yang memberikan

peluang-peluang keuntungan.

Strategi Bersaing Di Tengah Pasar Kompetitif Pada Usaha Tanaman Hias Sehati Florist Di Kawasan Glugur Medan strategi bersaing dengan menggunakan strategi SO yang terdiri dari:

kerjasama dengan pihak

perkantoran dan

perusahaan dekorasi dengan tetap menawarkan harga pokok yang relatif murah dan ragam tanaman

yang banyak;

(17)

berkualitas untuk

memenuhi pesanan

dekorasi dan penyewaan tanaman; meningkatkan

dan memanfaatkan

kompetensi pegawai agar dapat mengerjakan

meningkatkan dan terus mengembangkan teknik dekorasi dan penyewaan khusus yang dimiliki Sehati Florist untuk memenuhi peningkatan permintaan dekorasi dan penyewaan tanaman.

2 Iis

Ariska(2010)

(18)

EFE, IFE dan CP. Tahap Pencocokan menggunakan Matriks SWOT dan Matriks IE. Sedangkan

Tahap Keputusan

menggunakan Matriks QSPM.

Sumber: http://repository.usu.ac.id

2.9 Kerangka Pikir Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan teknik analisis SWOT sebagai

formulasi terhadap strategi bersaing Ermina Net 2. Untuk melakukan analisis SWOT tersebut,

penulis pertama-tama melakukan analisis lingkungan sekitar. Analisis yang dilakukan ini

adalah analisis linkungan dalam (internal) dan dari luar (eksternal) warnet.

Setelah dilakukannya analisis lingkungan maka akan didapat gambaran tentang objek

penelitian warnet tersebut. Dengan gambaran tersebut penulis membuat analisis SWOT dari

warnet. Setelah didapat hasil dari analisis SWOT maka akan ditemukan letak warnet tersebut.

(19)

Gambar 2.9.1

Kerangka Pikir Penelitian

Sumber : Data diolah

Analisis SWOT Ermina 2 Net

Analisis Lingkungan

Eksternal Internal

IFAS EFAS

Strategi Evaluasi

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.9.1

Referensi

Dokumen terkait

Khusus mengacu pada poin kedua, sektor pertanian dapat menjadi input bagi sektor lain terutama agroindustri karena Kabupaten Ngawi memiliki keunggulan komparatif, yaitu

Refleksi Pada akhir pengajaran;.. ______ murid dapat mencapai objektif yang ditetapkan dan ______ murid yang tidak mencapai objektif akan diberi bimbingan khas dalam sesi

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah melakukan analisis metode SAW dan TOPSIS dengan bantuan komputasi GUI Matlab untuk pemilihan jenis objek

Berdasarkan uraian latar belakang dan hasil penelitian diatas serta kondisi yang terjadi, maka penulis mencoba untuk melakukan penelitian yang berjudul “ PENGARUH

[r]

Kemampuan untuk menilai berat suatu benda adalah fungsi dari persepsi kinestetik. Ketika seorang individu mengambil objek, ketegangan di ototnya menghasilkan sinyal

Hurlock (dalam Wijayanti, 2015) mengemukakan bahwa penerimaan diri merupakan kemampuan menerima segala hal yang ada pada diri sendiri baik kekurangan maupun kelebihan

[r]