• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peramalan Jumlah Korban Kasus Penganiayaan Terhadap Anak Di Bawah Umur Di Sumatera Utara Tahun 2016-2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peramalan Jumlah Korban Kasus Penganiayaan Terhadap Anak Di Bawah Umur Di Sumatera Utara Tahun 2016-2017"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Peramalan (Forecasting)

Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama (Assauri, 1991). Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut didasarkan atas bermacam-macam cara, diantaranya adalah Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial, Metode Rata-rata (Average), Metode Box Jenkins, Metode Regresi (Trend). Metode peramalan adalah cara untuk memperkirakan secara kuantitatif

apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar data yang relevan pada masa lalu. Dengan kata lain, metode peramalan ini digunakan dalam peramalan yang bersifat objektif.

Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, berdasarkan data yang relevan pada masa lalu. Oleh karena itu, metode peramalan termasuk dalam kegiatan peramalan kuantitatif. Keberhasilan dari suatu peramalan sangat ditentukan oleh pengetahuan teknik tentang informasi lalu yang dibutuhkan yaitu informasi yang bersifat kuantitatif. Serta teknik dan metode peramalannya.

(2)

tersebut, maka diharapkan dapat memberikan tingkat kepercayaan atau keyakinan yang lebih besar, karena dapat diuji dan dibuktikan penyimpangan atau deviasi yang teruji secara ilmiah.

Metode peramalan memberikan urutan pengerjaan dan pemecahan atas pendekatan suatu masalah dalam peramalan, sehingga bila digunakan pendekatan yang sama dalam suatu permasalahan pada suatu kegiatan peramalan, maka akan didapati dasar pemikiran dan pemecahan yang sama.

Baik tidaknya suatu peramalan yang disusun, disamping ditentukan oleh metode yang digunakan juga ditentukan oleh baik tidaknya informasi maupun data yang digunakan. Selama data maupun informasi yang digunakan tidak dapat menyakinkan, maka hasil peramalan yang disusun juga akan sukar dipercaya akan ketepatannya.

2.2Jenis-jenis Peramalan

Berdasarkan sifat penyusunannya, teknik peramalan dapat dibagi dalam dua kategori utama yaitu:

1. Peramalan yang subjektif

Peramalan yang subjektif adalah peramalan yang didasarkan atas perasaanatau institusi dan orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan dari orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut.

(3)

Peramalan yang objektif adalah peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu, dengan menggunankan teknik – teknik dan metode dalam penganalisaan tersebut.

Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua kategori utama, yaitu :

1. Peramalan kualitatif, peramalan yang didasarkan atas data kualitatif yaitu data masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pikirann yang bersifat intuisi, pendapat dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya. Biasanya peramalan ini didasarkan atas hasil penyelidikan.

2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang sangat mengandalkan pada data historis yang dimiliki. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda, adapun yang perlu diperhatikan dari pengguna metode-metode tersebut adalah bail tidaknya metode yang dipergunakan sangat ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil peramalan dengan kenyataan yang terjadi. Menurut Markidakis, Wheelwright dan McGee (1983), peramalan kuantitatif dapat diterapkan bila tiga kondisi berikut terpenuhi, yaitu :

a. Adanya informasi tentang masa lalu

(4)

c. Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut dimasa yang akan datang.

Kondisi yang terakhir ini dibuat sebagai asumsi yang berkesinambungan (asumtion of mend continuity). Asumsi ini merupakan modal yang mendasari dari

semua metode peramalan kuantitatif dan banyak metode peramalan teknologis, terlepas dari bagaimana canggihnya metode tersebut.

2.3 Pengertian Metode Peramalam

Metode peramalan adalah suatu cara yang memperkirakan atau mengestimmasi secara kuantitatif maupun kualitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, berdasarkan data yang relevan pada masa lalu. Metode peramalan ini digunakan dalam peramalan yang objektif. Sedangkan kegunaan metode peramalan adalah untuk memperkirakan secara sistematis dan pragmatis atas dasar data yang relevan pada masa lalu, dengan demikian peramalan diharapkan dapat memberikan objektivitas yang lebih besar.

Metode peramalan juga memberikan urutan pengerjaan dan pemecahan atas pendekatan suatu masalah dalam peramalan, sehingga bila digunakan pendekatan yang sama atas permasalahan, maka akan didapat dasar pemikiran dan pemecahan yang sama karena argumentasinya sama.

(5)

2.4 Jenis-jenis Metode Peramalan

Pada akhir ini telah dikembangkan beberapa metode atau teknik-teknik peramalan untuk menghadapi bermacam-macam keadaan yang akan terjadi. Peramalan dibedakan atas peramalan kuantitatif dan kualitatif. Dalam hal ini penulis membatasi bahwa metode peramalan yang akan digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah cara memperkirakan sesuatu yang akan terjadi dimasa depan secara kuantitatif. Oleh karena itu, dalam pembahasan selanjutnya akan ditekankan pada peramalan kuantitatif.

Pada dasarnya metode peramalan kuantitatif dibedakan atas :

1. Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisis pola hubungan antar variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu, yang merupakan deret waktu (time series).

2. Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel lain yang mempengaruhinya, bukan waktu, yang disebut dengan metode korelasi atau sebab akibat

Dalam mengerjakan tugas akhir ini, digunakan metode peramalan yang pertama, yaitu metode peramalan dengan menggunakan variabel waktu yang dikenal dengan “time series”. Metode-metode peramalan dengan menggunakan analisa pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu, atau analisa deret waktu yang terdiri dari :

(causal methods).

(6)

dan metode pemulusan eksponensial (exponential smoothing). Sering digunakan untuk ramalan jangka pendek.

2. Metode Box-Jenkins, jarang dipakai, namun baik untuk ramalan jangka pendek, menengah dari jangka panjang.

3. Metode proyeksi dengan Trend

2.5Metode Proyeksi dengan Trend

Pada dasarnya analisa regresi diinterprestasikan sebagai suatu analisis yang berkaitan dengan studi ketergantungan (hubungan kausal) dari suatu variabel tak bebas (dependet variable) dengan satu atau lebih variabel-variabel penjelas (independent variable) dengan maksud menduga atau memperkirakan nilai

rata-rata populasi atau nilai-nilai tertentu dari variabel penjelas atau variabel bebas. Analisa regresi telah dipergunakan secara luas dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Analisa regresi telah dipakai untuk menerangkan fungsi kosumsi, fungsi produksi, fungsi penaawaran, fungsi biaya dan fungsi investasi.

Metode proyeksi trend dengan regresi, merupakan dasar garis trend untuk suatu persamaan metematis. Sehingga dengan dasar persamaan tersebuat dapat diramalkan hal yang diteliti untuk masa depan. Untuk peramalan jangka pendek maupun peramalan jangka panjang, ketetapan peramalan ini sangant baik. Adapun yang dibutuhkan untuk penggunaan metode peramalan ini adalah data tahunan, dan makin banyak data yang dipunyai maka makin lebih baik, serta minimum data tahunan yang harus ada adalah lima tahunan.

(7)

1. Anlisa regresi yang mempelajari hubungan kausal antara suatu variabel tak bebas dan satu variabel bebas disebut analisa regresi sederhana (simple regression analysis)

� =�+��

Keterangan:

Y = Variabel terikat ( dependent variable) X = Variabel bebas (independent variable) a = Konstanta (intercept)

b = Kemiringan ( slope)

Koefisien – koefisien regresi a dan b dapat dihitung dengan rumus:

�= (∑ ��)(∑ ��

2) (∑ �

�)(∑ �� ��)

�(∑ �²)(∑ �

�= �(∑ �� ��)− (∑ ��)(∑ ��)

�(∑ �²)−(∑ �

2. Analisa regresi yang mempelajari hubungan kausal antara suatu variabel tak bebas dan dua variabel bebas disebut analisa regresi berganda (multiple regression analysis).

(8)

Di dalam penulisan tugas akhir ini akan dibahas persoalan dengan menggunakan jenis analisa regresi yang pertama, yakni analisa regresi sederhana (simple regression analysis).

Untuk jenis analisis regresi sederhana ini ada dua pilihan, yaitu analisa regresi sederhana yang bersifat linear maupun analisa regresi sederhna yang bersifat non linear.

Adapun yang dimaksud dengan kedua jenis tersebut adalah sebagai berikut:

1. Analisa regresi linear yang sederhana dimaksudkan suatu pola hubungan yang berbentuk garis lurus antara suatu variabel yang diramalkan dengan suatu variabel yang mempengaruhinya adalah waktu.

Referensi

Dokumen terkait

Tionghoa yang datang berkunjung dibanding dengan masyarakat Tionghoa. Masyarakat umum menganggap patung Dewi Kwam Im menjadi objek wisata. Namun demikian, masyarakat Tionghoa

Biasanya usia 7 – 11 tahun, anak mulai dapat mengembangkan imajinasinya ke masa lalu dan masa depan; adanya perkembangan dari pola berpikir yang egosentris menjadi lebih mudah

plastifikasi sebesar itu tidak terjadi ketika model dieksitasi gempa Tohoku-oki. Plastifikasi pada model RSA cenderung memiliki taraf kerusakan dan jumlah yang lebih

tersimpan(Trust in Stored Data) terhadap kepercayaan pada e- Government signifikan, ini menunjukkan bahwa jika pihak pemerintahan melakukan jaminan bahwa data milik

According to the corporation philosophy which is creating superior products at competitive prices and delivering them to our clients when they need them.FP Corporation’s

Ka- lau mengundang wartawan paling tidak harus ada fasilitas wawancara”.(wawan- cara dengan Pristiqa A.Wirastami) Kerjasama antara wartawan dan prak- tisi public relations

Hasil Analisis Pengaruh Karakteristik Konsumen Terhadap Jumlah konsumsi Buah.. Dependent Variable: Jumlah

kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat, Kecamatan Belinyu.