• Tidak ada hasil yang ditemukan

c28a5 4 proposisi majemuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "c28a5 4 proposisi majemuk"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

P a g e | 12

Liduina Asih Primandari, S.Si.,M.Si

PROPOSISI MAJEMUK

A. PENDAHULUAN

Proposisi atomic berisi satu variabel proposisional atau satu konstanta proposisional.

Proposisi majemuk berisi minimum satu perangkai, dengan lebih dari satu variabel

proposisional. Perangkai logika digunakan untuk mengkombinasikan proposisi – proposisi

atomic menjadi proposisi majemuk.

Untuk menghindari ambiguitas antara satu orang dengan yang lainnya, maka proposisi

majemuk yang akan dikerjakan terlebih dahulu diberi tanda kurung. Proposisi dengan

perangkai – perangkai yang berada dalam tanda kurung disebut fully parenthesized

expression (fpe).

Proposisi majemuk yang sangat rumit dapat dipecah menjadi subekspresi –subekspresi.

Subekspresi menjadi sub-subekspresi, dan seterusnya tergantung tingkat kerumitannya. Teknik

ini dinamakan parsing.

B. EKSPRESI LOGIKA

Ekspresi logika adalah proposisi – proposisi yang dibangun dengan variabel – variabel

logika yang berasal dari pernyataan atau argument. Contoh A B dan ~B adalah ekspresi

logika dengan A dan B adalah variabel logika atau variabel proposisional.

Contoh:

Jika Dewi rajin belajar, maka ia lulus ujian dan mendapat hadiah istimewa.

Pernyataan di atas dapat diubah menjadi variabel proposisional:

A = Dewi Rajin belajar

B = Dewi lulus ujian

C = Dewi mendapat hadiah istimewa

Dalam bentuk ekspresi logika berubah menjadi:

(2)

P a g e | 13

Liduina Asih Primandari, S.Si.,M.Si

Kedua kemungkinan tersebut mempunyai nilai kebenaran yang berbeda. Ekspresi logika yang tepat adalah .

C. SKEMA

Skema merupakan satu cara untuk menyederhanakan suatu proposisi majemuk yang

rumit dengan memberi huruf tertentu untuk menggantikan satu subekspresi atau sub-subekspresi. Misal, ( dapat diganti dengan P sedangkan diganti dengan Q. Maka P dan Q berisi variabel proposisional A dan B. P dan Q bukan variabel proposisional karena

nilainya tergantung pada nilai A dan B.

Contoh:

1. dan maka

Hal – hal yang perlu diperhatikan:

a) Ekspresi apa saja berbentuk (~P) disebut negasi b) Ekspresi apa saja berbentuk ( ) disebut konjungsi c) Ekspresi apa saja berbentuk ( ) disebut disjungsi d) Ekspresi apa saja berbentuk ( ) disebut implikasi e) Ekspresi apa saja berbentuk disebut ekuivalensi

Maka contoh di atas disebut implikasi yang berisi konjungsi dan disjungsi .

Aturan yang harus diperhatikan:

a) Semua ekspresi atomic adalah fpe.

b) Jika P adalah fpe, demikian juga dengan ~P.

c) Jika P dan Q adalah fpe, maka demikian juga dengan , , dan

d) Tidak ada fpe lainnya.

Ekspresi logika yang dijelaskan di atas disebut well-formed formulae (wff). Jadi, wff

adalah fpe, demikian juga sebaliknya. Ekspresi logika disebut wff karena penulisannya

dilakukan dengan benar.

2.

(3)

P a g e | 14

Liduina Asih Primandari, S.Si.,M.Si

D. ANALISIS PROPOSISI MAJEMUK

Setiap fpe akan mengekspresikan proposisi majemuk. Proposisi majemuk mempunyai

subproposisi, yang bisa berupa konjungsi, disjungsi dan sebagainya.

1. Jika Dewi lulus sarjana teknik informatika, orang tuanya akan senang, dan dia dapat segera bekerja, dan jika dia tidak lulus, semua usahanya akan sia – sia.

1.1. Jika Dewi lulus sarjana teknik informatika, orang tuanya akan senang, dan dia dapat segera bekerja.

1.1.1. Jika Dewi lulus sarjana teknik informatika.

1.1.2. Orang tuanya akan senang, dan dia dapat segera bekerja.

1.1.2.1. Orang tuanya akan senang

1.1.2.2. Dia dapat segera bekerja.

1.2. Jika dia tidak lulus, semua usahanya akan sia – sia. 1.2.1. Dia tidak lulus.

1.2.2. Semua usahanya akan sia – sia.

Teknik memisah – misah atau memilah – milah kalimat menjadi proposisi – proposisi

atomic disebut Parsing dan hasilnya dapat diujudkan dalam bentuk Parse Tree.

Parse tree mengubah proposisi majemuk menjadi fpe sebagai berikut:

A = Dewi lulus sarjana teknik informatika

B = Orangtua Dewi senang

C = Dewi bekerja

(4)

P a g e | 15

Liduina Asih Primandari, S.Si.,M.Si

( )

E. ATURAN PENGURUTAN

Aturan pengurutan digunakan untuk memastikan proses pengerjaan subekspresi. Pada

masalah perangkai, urutan atau hierarkinya berdasarkan pada hierarki tertinggi:

Hierarki ke Simbol Nama

1 ~ Negasi

2 Konjungsi

3 Disjungsi

4 Implikasi

5 Ekuivalensi

Aturan tambahan: “Jika menjumpai lebih dari satu perangkai pada hierarki yang sama, maka akan dikerjakan mulai dari yang kiri”

Contoh:

1. menjadi bukan 2. menjadi bukan

3. menjadi bukan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini perlu digunakan batu gerinda dengan serbuk berukuran besar yang mana rongga antara serbuk akan cukup besar untuk mengalirkan geram yang cukup banyak dalam

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Yusuf (2009) bahwa motivasi belajar dapat timbul karena faktor internal dan eksternal. Pertama, faktor internal antara lain: a) faktor

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengguna, ditemukan beberapa masalah pada tampilan desain antarmuka situs web SMK Negeri 1 Bangsri yang mempengaruhi usability situs

Reagen diteteskan di bagian pinggir dalam lingkaran slide test dan diusahakan saat meneteskan serum tidak langsung bercampur dengan reagen, karena akan

Berdasarkan ukuran ini tingkat ketimpangan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu tingkat ketimpangan tinggi jika persentase pengeluaran kelompok penduduk 4 0 persen

M.PH dengan penyakit hipertensi, tiga (3) masalah keperawatan yang berurutan sesuai dengan prioritas masalah keperawatan yaitu nyeri akut, defisit pengetahuan dan

adanya inventory dan tidak akan menin"katkan throu"hut sistem; a"asan itu@ kemudian adaah untuk menyinkronkan airan materia seama erada

™ Seluruh teman-teman seperjuangan Progdi PGSD angkatan 2013 terutama kelas E, terima kasih kalian berbagi canda, tawa, suka dan duka bersamaku selama ini. Bersama kalian hidup