• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respons Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Komposisi Pemberian Abu Vulkanik Gunung Sinabung, Arang Sekam Padi dan Kompos Jerami

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Respons Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Komposisi Pemberian Abu Vulkanik Gunung Sinabung, Arang Sekam Padi dan Kompos Jerami"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman

Menurut Tjitrosoepomo, 2005 tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut Kingdom: Plantae., Divisio: Spermatophyta., Subdivisio: Angiospermae., Kelas: Monocotyledonae., Ordo: Liliaceae., Famili: Liliales., Genus: Allium., Spesies: Allium ascalonicum L.

Bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan

bercabang terpencar antara kedalaman antara 15-30 cm di dalam tanah (Rubatky dan Yamaguchi, 1998).

Bawang memiliki batang sejati atau disebut “discus” yang bentuknya seperti cakram, tipis dan pendek sebagai tempat melekat perakaran dan mata tunas (titik tumbuh). Dibagian atas discus terbentuk batang semu yang tersusun dari pelepah – pelepah daun. Batang semu yang berada didalam tanah akan berubah bentuk dan fungsinya menjadi umbi lapis (bulbus) (Rukmana, 1995).

Daun bawang merah bertangkai relatif pendek, berbentuk bulat mirip pipa berlubang, memiliki panjang 15 – 40 cm dan meruncing pada bagian ujung. Daun berwarna hijau muda atau hijau tua. Setelah tua, daun menguning tidak lagi setegak daun muda dan akhirnya mengering dimulai dari bagian ujung tanaman (Suparman, 2010).

(2)

sempurna yang tiap bunga terdapat benang sari dan kepala putik (Dinas Pertanian, 2012).

Umbi bawang merah memiliki warna coklat kemerahan, berkembang secara berkelompok di pangkal tanaman. Rumpun umbi berkembang akibat cepatnya pembentukan tunas lateral di dalam umbi. Akibatnya, umbi ini membentuk kelompok tambahan. Umbi dalam rumpun dapat beragam bentuk dan ukurannya (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).

Syarat Tumbuh Iklim

Tanaman Bawang merah toleran terhadap suhu tinggi 30 º C dan pada suhu yang relatif tinggi akan mendorong perkembangan umbi pada sebagian

kultivar. Umbi tidak terbentuk pada suhu yang lebih rendah dari 20º C (Tindall, 1983).

Di Indonesia bawang merah dapat ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 1000 m di atas permukaan laut. Ketinggian tempat yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan bawang merah adalah 0-450 m di atas permukaan laut (Sutarya dan Grubben, 1995). .

Tanah

Jenis tanah yang cocok untuk tanaman bawang merah yaitu tanah aluvial atau kombinasinya dengan tanah Glei- Humus atau Latosol. Ciri – ciri tanah yang baik antara lain berstruktur remah, tekstur sedang sampai liat, drainase/ aerasi

(3)

Tanaman bawang merah menghendaki tanah gembur subur dengan drainase baik. Tanah berpasir memperbaiki perkembangan umbinya. Unsur belerang untuk bawang merah sangat penting. Lahan yang kekurangan hara S menyebabkan umbi yang terbentuk kecil dan kurang aroma (Ashari, 1995).

Abu Vulkanik Gunung Sinabung

Gunung Sinabung merupakan salah satu gunung di dataran tinggi Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Koordinat puncak Gunung Sinabung adalah 03o 10’ LU dan 98o 23’ BT dengan puncak tertinggi gunung ini adalah 2.460 meter dari permukaan laut yang menjadi puncak tertinggi di Sumatera

Utara. Gunung ini belum pernah tercatat meletus sejak tahun 1600 (Global Volcanism Program, 2010).

Abu vulkanik atau pasir vulkanik adalah bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan. Abu maupun pasir vulkanik terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus, yang berukuran besar biasanya jatuh disekitar sampai radius 5-7 km dari kawah, sedangkan yang berukuran halus dapat jatuh pada jarak mencapai ratusan hingga ribuan kilometer (Sudaryo dan Sucipto, 2009).

(4)

lapisan atasnya cukup keras menyebabkan air tidak dapat keluar melalui penguapan. Salah satu cara untuk menanggulang hal ini adalah dengan penghancuran melalui pengolahan tanah (Suriadikarta dkk., 2010).

D e b u v u l k a n i s y a n g t e r d e p o s i s i d i a t a s p e r m u k a a n t a n a h a k a n m e n g a l a m i pelapukan kimiawi dengan bantuan air dan asam-asam organik yang terdapat di dalam tanah. Terjadinya perubahan kimiawi dari debu vulkanis itu sendiri dan terhadap tanah yang terdapat di lapisan bawahnya sangat menarik untuk dikaji dan telah dilakukan oleh para pakar ilmu tanah di Jepang, New Zealand, Amerika Serikat dan Italia. Memang secara teoritis proses pelapukan ini akan memakan waktu yang sangat lama yang dapat

mencapai ribuan bahkan jutaan tahun bila terjadi secara alami di alam (Fiantis, 2006).

Gas yang mengandung belerang dari letusan gunung api dapat dijerap langsung oleh tanaman atau dilarutkan dalam larutan tanah. Tanah yang mempunyai kandungan oksida besi dan aluminium atau allofan tinggi, mempunyai kemampuan besar untuk mengerap ion sulfat melalui pertukaran anion (Sanchez, 1992).

Arang Sekam Padi

(5)

Dilihat dari komposisi kimia, arang sekam memiliki unsur Silika yang cukup tinggi. Bahri (2010), menyatakan bahwa Silika (Si) merupakan unsur yang tidak penting untuk tanaman. Walaupun bukan merupakan hara tanaman, Si sering dapat menaikan produksi tanaman karena dapat memperbaiki sifat fisik tanaman dan berpengaruh terhadap kelarutan P dalam tanah. Apabila SiO2 kurang dari 5%, maka tegak tanaman tidak kuat dan mudah roboh. Sehingga penambahan arang sekam secara tidak langsung dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil dari suatu tanaman.

Wuryan (2008) dalam Gustia (2013) sekam bakar sebagai salah satu bahan organik merupakan media tanam yang dapat menjaga kelembaban. Hal ini disebabkan sekam bakar lebih porous karena memiliki pori-pori makro dan mikro yang hampir seimbang, sehingga sirkulasi udara yang dihasilkan cukup baik serta memiliki daya serap air yang tinggi

Kompos Jerami

Bahan organik dari sampah – sampah kota dan limbah pertanian lainnya dalam jumlah yang banyak tidak dapat digunakan langsung sebagai pupuk tetapi harus terlebih dahulu didekomposisikan sehingga melapuk dengan tingkat C/N yng rendah. Bahan – bahan yang mempunyai C/N yang sama atau mendekati C/N tanah, dapat langsung digunakan sebagai pupuk (Damanik dkk., 2011).

(6)

Fe, sehingga P menjadi tidak terfiksasi. Dan salah satu usaha untuk meningkatkan

efisiensi pemupukan P adalah dengan penambahan bahan organik (Santaliana, 2012).

Jerami merupakan sumber bahan organik in situ yang murah untuk memperbaiki mutu tanah. Jerami padi dapat diberikan dalam bentuk kompos. Penggunaan jerami padi ke dalam tanah sawah dapat meningkatkan kandungan C-organik tanah, meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan pupuk anorganik. Jerami padi sebanyak 5 ton mengandung 38 kg N, 3 kg P, 113 kg K, dan 209,5 kg Si (Harsanti dkk., 2012).

Hasil penelitian Santaliana (2012) kompos jerami padi yang diperkaya tepung batuan nyata meningkatkan nilai pH, N-total, dan K-tukar tanah pada perlakuan aplikasi kompos yang diperkaya 350 g dolomit sedangkan untuk P tersedia tanah meningkat nyata pada kompos yang diperkaya 350 g rock fosfat.

Makarim et al. (2007) dalam Prima (2013), jerami mengandung sekitar 1/3 jumlah hara N, P dan S dari total hara tanaman padi, sedangkan kandungan K rata-rata 89% (berkisar antara 85- 92%). Oleh karena itu, jerami padi dapat dijadikan sebagai sumber hara makro tanaman.

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Negeri

[r]

Find words related to your personal data as many as possible and then make sentences of self introduction. Content words Noun Verbs Adjective Adverb ……… ……… ………

[r]

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ekonomi. Universitas

Sehubungan berakhirnya masa sanggah dan tidak adanya sanggah dari peserta, maka dengan ini diundang untuk hadir sebagaimana perihal di atas pada :. Hari / Tanggal : JUM AT,

– Getting students to explain something / Redirecting after an error or mistake / Clarifying Comments. • Interpret

Berdasarkan hasil uji Chi-Square , didapatkan nilai bermakna untuk kepatuhan ibu hamil terhadap saran yang diberikan dengan terjadinya preeklampsia (p) sebesar 0,000 dengan α