PENDAHULUAN
Latar Belakang
Melihat potensi perairan dan sumber daya manusia serta sumber daya ikan yang ada dan untuk menjaga kelestarian sumberdaya perikanan serta memenuhi kebutuhan manusia akan produk perikanan, maka budidaya ikan di Indonesia merupakan slah stu usaha yang dapat dilakukan, baik untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri maupun untuk ekspor. Budidaya ikan biasanya dilakukan pada kolam-kolam, tambak ataupun keramba jaring apung. Budidaya ikan juga mengalami bebera masalah. Masalah yang sering terjadi dalam proses budidaya ikan terbesar adalah terjadinya serangan penyakit (Ghufran dan Kordi, 2004).
Satu diantara beberapa penyakit yang sering menyebabkan kematian ikan adalah penyakit Motile Aeromonads Septicaemia (MAS) yang disebabkan oleh infeksi bakteri A. hydrophila. Bakteri A. hydrophila adalah bakteri penyebab penyakit pada ikan, umumnya hidup di air tawar yang mengandung bahan organik tinggi (Aoki, 1999).
Penggunaan bahan-bahan kimia dianggap sangat praktis, efektif, dan murah. Tetapi perlu diingat, karena obat-obatan kebanyakan tidak spesifik dan dapat menimbulkan strain bakteri yang resisten dan menimbulkan pencemaran lingkungan. Sebab kesalahan pengobatan, selain dapat merusak lingkungan perairan juga dapat membuat beberapa jenis penyakit menjadi kebal terhadap
pengobatan serta ikan-ikan budidaya mudah mengalami kematian (Ghufran dan Kordi, 2004).
Penggunaan bahan-bahan alami untuk mengendalikan penyakit yang menyerang ikan perlu ditingkatkan untuk menggantikan bahan-bahan kimia yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Satu diantara beberapa bahan-bahan alami yang dapat digunakan untuk pengendalian penyakit ikan yaitu daun binahong. Tanaman binahong (A. cordifolia) adalah tanaman obat potensial yang dapat mengatasi berbagai jenis penyakit. Manfaat tanaman ini sangat besar dalam dunia pengobatan, secara empiris binahong dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Bagian tanaman binahong yang dapat digunakan sebagai obat berasal dari akar, batang, daun, dan bunga maupun umbi (Manoi, 2009).
Penggunaan bahan-bahan kimia sebagai pengobatan penyakit ikan yang dapat menyebabkan dampak negatif seperti pencemaran limgkungan dapat digunakan alternative pengobatan dengan bahan-bahan alami. Berdasarkan hal
Kerangka Pikir Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian, penyakit ikan merupakan masalah yang sering dihadapi dalam usaha budidaya ikan dan penggunaan bahan-bahan kimia untuk menanggulangi penyakit dapat menyebabkan resistensi penyakit terhadap bahan-bahan kimia tersebut. Oleh karena itu diperlukan alternatif pengobatan dengan menggunakan bahan-bahan alami salah satunya adalah daun binahong. Satu diantara khasiat daun binahong adalah dapat digunakan sebagai obat berbagai macam penyakit. Selain itu terdapat golongan senyawa metabolit sekunder yang telah diteliti dari daun binahong antara lain saponin, terpenoid, steroid, glikosida, alkaloid yang berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya diketahui besifat antibakteri (Astuti, dkk., 2011).
Pengujian fitokimia dilakukan terhadap golongan senyawa metabolit sekunder seperti saponin, tanin, steroida/terpenoida, glikosida, alkaloida, flavonoida. Pengujian fitokimia dilakukan untuk mendeteksi golongan senyawa metabolit sekunder yang terkandung di dalam tumbuhan sehingga dapat menjadi informasi awal untuk mengetahui senyawa kimia apa yang mempunyai aktivitas antibakteri dari tumbuhan tersebut.
Pengujian antibakteri dilakukan dengan metode difusi disk dengan menggunakan kertas cakram yang mengandung ekstrak akan diletakkan langsung diatas media agar yang mengandung bakteri uji. Pengujian antibakteri dilakukan terhadap bakteri Gram negatif A. hydrophila. Aktivitas antibakteri dapat dilihat dengan mengukur daerah bening disekitar kertas cakram. Bagan alir kerangka pikir penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
Input
Metode difusi disk
proses
Output
Gambar 1. Bagan alir kerangka pikir penelitian Motile Aeromonads
Perumusan Masalah
Uraian diatas dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah golongan senyawa metabolit sekunder yang terkandung didalam
daun binahong (A. cordifolia) yang bersifat antibakteri?
2. Apakah senyawa metabolit sekunder dalam ekstrak daun binahong (A. cordifolia) memiliki aktivitas antibakteri dalam menghambat
pertumbuhan A. hydrophila ?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui golongan senyawa metabolit sekunder yang terkandung di daun binahong (A. cordifolia) yang mempunyai aktivitas sebagai antibakteri.
b. Untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak daun binahong (A. cordifolia) dalam mengahambat pertumbuhan bakteri A. hydrophila
secara in vitro.
Manfaat Penelitian
Hipotesis Penelitian