• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggung Jawab Kreditur Pemegang Gadai Dalam Perjanjian Gadai Di Perum Pegadaian Wilayah II Pekanbaru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tanggung Jawab Kreditur Pemegang Gadai Dalam Perjanjian Gadai Di Perum Pegadaian Wilayah II Pekanbaru"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

Perum pegadaian merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank yang memberikan pinjaman uang/kredit kepada para nasabah yang didasarkan pada hukum perjanjian gadai, yaitu didahului dengan adanya perjanjian kredit antara kreditur dan debitur dalam bentuk Surat Bukti Kredit (SBK). Dalam Surat Bukti Kredit (SBK) terdapat sejumlah hak dan kewajiban kreditur dan debitur. Permasalahannya adalah tidak semua masyarakat pemakai jasa Perum Pegadaian yang mengetahui hak dan kewajiban kreditur dan debitur. Hal ini dapat dilihat dari ketidaktahuan masyarakat sebagai debitur tentang harga barangnya yang dilelang oleh Perum Pegadaian sebagai kreditur. Berdasarkan hal-hal tersebut maka rumusan masalah dalam tesis ini adalah, pertama, bagaimanakah perjanjian gadai antara kreditur dan debitur dalam Perum Pegadaian ? kedua, bagaimanakah perlindungan hukum kreditur dan debitur dalam pelaksanaan gadai di Perum Pegadaian?ketiga,bagaimanakah tanggung jawab Perum Pegadaian sebagai kreditur pemegang gadai dalam perjanjian gadai di Perum Pegadaian Pekanbaru ? Tujuan penelitian ini, pertama, untuk mengetahui dan menganalisa perjanjian gadai yang tercantum dalam surat bukti kredit di Perum Pegadaian Pekanbaru. Kedua, untuk mengetahui dan menganalisa perlindungan hukum kreditur dan debitur dalam pelaksanaan gadai di Perum Pegadaian Pekanbaru. Ketiga, untuk mengetahui tanggung jawab Perum Pegadaian sebagai kreditur pemegang gadai dalam perjanjian gadai di Perum Pegadaian Pekanbaru.

Penulisan tesis ini menggunakan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif, dengan didukung oleh empiris dengan metode wawancara. Yang dilakukan untuk mengetahui substansi hukum yang mencakup perangkat kaidah-kaidah atau perilaku yang teratur dan norma-norma hukum.

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : pertama, Perjanjian Gadai dalam Perum Pegadaian Pekanbaru dapat dilihat dalam Surat Bukti Kredit (SBK) yang merupakan perjanjian baku yang memuat klausula baku. Kedua, Perlindungan hukum kreditur dan debitur mengacu kepada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen serta KUHPerdata. Ketiga, tanggung jawab Perum Pegadaian sebagai kreditur dalam perjanjian gadai di Perum Pegadaian Pekanbaru adalah bahwa dalam hal barang milik debitur rusak atau hilang disebabkan kasus pencurian atau peristiwa bencana alam maka pihak Perum Pegadaian akan mengganti kerugian barang milik debitur sesuai harga taksiran awal. Namun, apabila barang yang digadaikan oleh debitur bukan milik debitur sendiri melainkan milik orang lain, maka pihak Perum Pegadaian Nangka Pekanbaru tidak akan mengganti barang milik debitur tersebut. Saran dalam tesis ini adalah perlindungan hukum kreditur dan debitur tidak hanya berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan KUHPerdata saja tetapi ditambah dengan keputusan Menteri keuangan Republik Indonesia No. 1251/KMK.013/1998 serta keputusan Menteri Keuangan nomor: 448/KMK 017/2000.

Kata Kunci : Gadai, Perum Pegadaian,

▸ Baca selengkapnya: surat perjanjian pegadaian mobil

(2)

ii ABSTRACT

Pawnshop is one of the non-bank financial institutions that lend money to customers based on pawn law contract, which is preceded by a loan agreement between creditors and debtors in the form of SBK (Letter of Credit). The SBK states that there is a number of rights and obligations of creditors and debtors. The problem is that not all people who use Pawnshop know their rights and obligations as creditors and debtors. It can be seen from their ignorance about the price of the goods auctioned by the Pawnshop as the creditor. Based on the explanations, the researcher formulated the problems as follows: first, how is the agreement between the creditor and the debtor in a Pawnshop? Secondly, how is the legal protection of creditors and debtors in the process of pawning at a Pawnshop? Thirdly, how is the Pawnshop’s responsibility as the creditor in the pawn agreement at the Pekanbaru Pawnshop? The aims of this study were as follows: first, to identify and analyze the pawn agreement attached in the letter of credit at the Pekanbaru Pawnshop? secondly, to know and analyze the legal protection of creditors and debtors in the process of pawning at the Pekanbaru Pawnshop; thirdly, to know the Pawnshop’s responsibility Pawnshop as the creditor in the pawn agreement at the Pekanbaru Pawnshop.

This research used research method by using a judicial normative approach, supported by the empirical method of interviewing. It was conducted to know the legal substance that covers a set of principles or orderly conduct, and legal norms.

The results of this study showed that: first, the SBK (Letter of Credit) which was a standard agreement contained the standard clause; secondly, the legal protection of creditors and debtors was referred to Law No. 8/ 1999 on Consumer Protection and the Civil Code; thirdly, the Pawnshop’s responsibility as the creditor in the pawn agreement at the Pekanbaru Pawnshop was that if the debtor's property was damaged or lost due to theft or to natural disaster, Pawnshop would compensate the debtor's property according to the initial estimate price. However, if the goods pawned by the debtor did not belong to the debtor but to another person, then the Nangka Pawnshop, Pekanbaru, woul not replace the debtor's property. It is recommended that the legal protection for creditors and debtors is not only based on the Consumer Protection Act and the Civil Code, but it is added with the decree of the Minister of Finance No. 1251/KMK.013/1998 and the decree of the Minister of Finance No. 448/KMK 017/2000.

Keywords: Pawn, Pawnshop,

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul (Lembaran Daerah

[r]

Kelompok kerja Unit Layanan Pengadaan Barang Jasa, telah melaksanakan tahapan Pemberian Penjelasan (Aanwijzing) Dokumen Pengadaan dengan metode tanya jawab secara elektronik

Sedangkan manfaat secara praktis dari hasil penelitian antara lain: (1) bagi Dinas Pendidikan di Indonesia, diharapkan dapat memberikan konsep dasar berdasarkan

Kebanyakan pada klinik atau puskesmas masih menggunakan sistem lama, yaitu resepsionis menulis data pasien yang akan berobat untuk kemudian di masukkan ke dalam

Akhir kata penulis berharap semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi semua pihak dan semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan