i
ABSTRAK
Chikungunya adalah suatu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus Chikungunya (CHIK) biasanya terjadi pada daerah endemis Demam Berdarah Dengue. Kondisi faktor lingkungan fisik rumah seperti adanya perubahan iklim, pencahayaan yang kurang, kelembaban yang tinggi, kondisi lingkungan rumah yang buruk didukung oleh perilaku kesehatan yang kurang dapat menyebakan perkembangbiakan vektor semakin meningkat, salah satunya adalah penyakit demam chikungunya.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh lingkungan rumah dan perilaku masyarakat terhadap kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan. Penelitian ini menggunakan studi analitik observasional dengan disain case control dengan pemeriksaan pencahayaan menggunakan lux meter, kelembaban menggunakan Termo-Hygrometer, thermometer untuk mengukur suhu, sedangkan untuk pengukuran tempat perindukan nyamu, peristirahatan nyamuk, kerapatan dinding, ventilasi, langit-langit rumah dan perilaku dengan wawancara menggunakan kuesioner terhadap 70 responden kasus dan 74 responden kontrol yang dipilih secara purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh signifikan antara pencahayaan, kelembaban, suhu, tempat perindukan nyamuk, tempat peristirahatan nyamuk, kerapatan dinding, ventilasi, langit-langit rumah, pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap kejadian chikungunya di Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan. Variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian chikungunya adalah Tindakan dengan nilai OR sebesar 7,597 (95%CI= 2,925 – 19,729).
Diharapkan Puskesmas supaya lebih meningkatkan upaya promotif dan preventif tentang (PSN) kepada masyarakat wilayah kerja Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan dan masyarakat melakukan kegiatan PSN secara rutin dan berkala.
Kata Kunci : Lingkungan Fisik Rumah, Perilaku, Chikungunya
ii ABSTRACT
Chikungunya is a type of transmitted disease caused by Chikungunya virus (CHK) which usually occurs in hemorrhagic fever endemic area. The factor of home physical environment like climate change, lack of lighting, high moisture, bad home environment condition, and lack of health behavior can cause the rapid increase in vector breeding, and one of them is hemorrhagic fever.
The objective of the research was to analyze the influence of home environment and peole’s behavior on the incidence of Chikungunya in Batangtoru Subdistrict, Tapanuli Selatan Regency. The research used observational analytic method with case-control design by using lux meter for examining lighting, Termo-Hygrometer for moisture, thermometer for measuring temperature, and interviews and questionnaires distributed to 70 respondents in case group and 74 respondents in control group by using purposive sampling technique for measuring mosquito breeding places, mosquito resting places, wall density, ventilations, ceilings, and behavior.
The result of the research showed that there was significant influence of lighting, moisture, temperature, mosquito breeding places, mosquito resting places, wall density, ventilations, ceilings, knowledge, attitude, and action on the incidence chikungunya in Batangtoru Subdistrict, Tapanuli Selatan Regency. The variable which had the most dominant influence on the incidence of chikungunya was action at OR-value of 7.597 (95%CI = 2.925-19.729).
It is recommended that the management of Puskesmas increase promotion and prevention about (PSN) to the people in the working area of Batangtoru, Tapanuli Selatan Regency and the people do PSN activity regularly.
Keywords: Home Physical Environment, Behavior, Chikungunya