BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan akan bangunan gedung untuk berbagai aktifitas semakin meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini merupakan salah satu indikator bahwa roda perekonomian berputar sejalan dengan meningkatnya berbagai aktifitas manusia dalam melaksanakan transaksi bisnis. Dari tahun ke tahun selalu bermunculan bangunan fasilitas yang baru dengan berbagai ragam, bentuk dan ukurannya, dimana estetika dan kelengkapan fasilitas bangunannya merupakan representasi dari aktifitas orang yang menghuninya.
Gaya dari sebuah bangunan merepresentasikan karakterisitik dari peruntukan bangunan tersebut, misalnya saja bangunan yang akan difungsikan untuk aktifitas perbankan akan berbeda dengan bangunan yang dirancang untuk pertokoan, kampus, sekolah, supermarket, gedung pertemuan, hotel dan lain sebagainya. Seolah-olah kenampakan bangunan dari gaya, material yang digunakan, bentuk massa bangunan sudah mempunyai ciri tersendiri, yang tentunya juga tergantung pada skala waktu kapan bangunan tersebut dirancang dan dibangun.
Proses perancangan dari sebuah bangunan melalui berbagai tahap, diantaranya diawali dari penggalian keinginan pemilik tentang bentuk bangunan yang dikehendaki, fasilitas yang diperlukan, ukuran bangunan dan tentunya biaya yang dibutuhkan. Dalam proses perancangan sudah sewajarnya seorang perencana bangunan atau lebih spesifik seorang arsitek hendaknya mempertimbangkan salah satu aspek pada tahap pascakonstruksi yaitu aspek pemeliharaan. Layaknya sebuah bangunan yang dihuni setiap waktu kenyamanan bagi penghuninya merupakan persyaratan yang harus dipenuhi selama bangunan difungsikan.
pemeliharaan selama umur rencana bangunan. Perbaikan-perbaikan yang dilakukan selama ini hanya dilakukan jika terjadi kerusakan saja. Kenyamanan pengguna gedung dan kelayakan gedung juga merupakan factor perlunya pemeliharaan terhadap bangunan gedung tersebut.
Gedung tersebut masih tetap difungsikan hingga saat ini, sehingga perlu adanya pemeliharaan terhadap bangunan tersebut agar bangunan tersebut tetap layak digunakan.
Pemeliharaan bangunan secara konsisten sudah menjadi persyaratan yang harus dipenuhi, utamanya bagi bangunan yang difungsikan secara komersial. Program pemeliharaan sebuah bangunan gedung hendaknya dipikirkan sejak proses perancangan bangunan tersebut dilaksanakan dan kemudian dijadikan salah satu aspek pertimbangan dalam merencanakan bangunan secara detil. Secara rasional tingkat kemudahan pemeliharaan sebuah bangunan secara signifikan akan mempengaruhi besarnya biaya pemeliharaan setiap tahunnya.
Dengan adanya pemeliharaan yang rutin, maka frekuensi penggantian dan perbaikan akan semakin sering dilakukan selama umur rencana bangunan, sehingga menghasilkan biaya pemeliharaan yang tinggi, maka biaya keseluruhan siklus proyek juga akan tinggi.
1. Gedung PDAM TIRTA NAULI SIBOLGA tidak memiliki program pemeliharaan dan biaya pemeliharaan selama umur rencana.
2. Sulitnya menentukan biaya pemeliharan terbesar.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Membuat financial schedule biaya pemeliharaan untuk 20 tahun kedepan.
2. Menentukan biaya pemeliharaan terbesar.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti
Dapat dijadikan sebagai penambah wawasan dan pengetahuan mengenai konsep yang dapat diimplementasikan dalam pemeliharaan gedung. Terutama life cycle cost yang sekarang masih banyak dipelajari baik secara teori maupun praktis dan dapat mengetahui program pemeliharaan gedung yang seharusnya dilakukan beserta estimasi biayanya.
1.4.2 Bagi Institusi
1.4.3 Bagi Pengambil Keputusan
Dapat menjadi masukan dan pembelajaran konsep ‘life cycle cost’ untuk mempertimbangkan berbagai alternatif bangunan beserta biayanya dalam pemeliharaannya
1.5 Pembatasan Masalah
Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Penelitian ini berlokasi di gedung PDAM TIRTA NAULI SIBOLGA 2. Data yang dipakai merupakan data pemeliharaan 5 tahun terakhir
(2011-2015)
3. Perhitungan estimasi biaya sampai 2031 4. Asumsi umur buku bangunan adalah 20 tahun
5. Nilai inflasi yang dipakai sebesar 6 % (berdasarkan Badan Pusat Statistik) dan diasumsikan tetap selama umur konstruksi.
1.6 Metodologi Penulisan
Metode yang dilakukan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan dari tugas akhir ini.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas uraian tentang teori yang berhubungan dengan penelitian agar dapat memberikan gambaran umum tentang “Life Cycle Cost”dalam pemeliharaan gedung yang dimaksudkan dalam penelitian ini.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan membahas tentang pemilihan metode, proses penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, serta cara menganalisis data
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas tentang penelitian yang dilakukan dan hasil penelitian tersebut.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN