• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN II RODA G

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN II RODA G"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Elemen Mesin 2

PERANCANGAN RODA GIGI LURUS

Disusun Oleh :

Nama : Mochammad Haidi Mursyidan F

N.I.M : 13210012

Jurusan : TeknikMesin S-1

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN S1

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

JAKARTA

(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu‘alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas “Elemen

Mesin 2” yang berjudul “Perancangan Roda Gigi”. Tugas ini disusun sebagai sebagai

salah satu tugas mata kuliah.

Dalam penyusunan Tugas ini penulis banyak mendapat saran, dorongan,

bimbingan serta keterangan-keterangan dari berbagai pihak yang merupakan pengalaman

yang tidak dapat diukur secara materi. Oleh karena itu dengan segala hormat dan

kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada Yth :

1. Dosen mata kuliah “Elemen Mesin 2” Bapak Danhardjo, Ir.MSc.H

2. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan dan doanya.

3. Seluruh teman–teman Teknik Mesin yang telah memberikan motivasi.

Dalam penyusunan tugas ini, penulis menyadari masih terdapat banyak

kekurangan yang dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan keterbatasan

ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis

mohon maaf atas segala kekurangan tersebut tidak menutup diri terhadap segala saran dan

kritik serta masukan yang bersifat kontruktif bagi diri penulis.

Akhir kata semoga dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, institusi pendidikan dan

masyarakat luas. Amin.

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb

Jakarta, 10 juli 2015

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tugas perencanaan mesin ini merupakan tugas yang diberikan guna melengkapi nilai

tugas mahasiswa pada Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi dan Industri Institut Sains

dan Teknologi Nasional Jakarta, pada Jenjang Sarjana. Selain itu bahwa dalam tugas ini

berguna untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa Teknik Mesin terutama dibidang teknik.

Dalam perancangan mesin kali ini, mencoba mengangkat permasalahan tentang roda

gigi. Komponen ini harus memiliki konstruksi yang tepat agar dapat menempatkan

poros-poros roda gigi pada sumbu yang benar sehingga roda gigi dapat berputar dengan baik dengan

sedikit mungkin gesekan yang terjadi.

Selain harus memiliki konstruksi yang tepat, terdapat beberapa kriteria yang harus

dipenuhi oleh komponen ini yaitu dapat meredam getaran yang timbul akibat perputaran dan

gesekan antar roda gigi.

Dari kesulitan konstruksi yang disyaratkan dan pemenuhan kriteria yang dibutuhkan,

maka kami bermaksud membuat produk tersebut sebagai objek pembuatan Tugas Perancangan

Elemen Mesin. Pembuatan produk tersebut dengan memperhatikan spesifikasi yang

(4)

1.2. Batasan Masalah

Karena dalam masalah perencanaan roda gigi adalah sangat luas, menyangkut berbagai

macam disiplin ilmu, maka dilakukan pembatasan permasalahan. Permasalahan yang akan

dibahas pada perancanaan elemen mesin tentang roda gigi ini antara lain :

a. Perencanaan Roda Gigi

b. Perencanaan Poros

(5)

BAB II

DASAR TEORI

2.1. Roda Gigi

Pada dasarnya sistem roda gigi merupakan pemindahan gerakan putaran dari satu poros

ke poros yang lain hamper terjadi disemua mesin. Roda gigi merupakan salah satu yang

terbaik antara saran yang ada untuk memindahkan suatu gerakan. Roda gigi dikelompokkan

menurut letak poros putaran atau berbentuk dari jalur gigi yang ada. Keuntungan dari

penggunaan sistem transmisi diantaranya :

1. Dapat dipakai untuk putaran tinggi maupun rendah

2. Kemungkinan terjadinya slip kecil

3. Tidak menimbulkan kebisingan

Adapun klasifikasi dari roda gigi antara lain :

2.1.1. Roda Gigi Lurus (Spur Gear)

Roda gigi lurus dipakai untuk memindahkan geakan putaran antara poros-poros yang

sejajar. Yang biasanya terbentuk silindris dan gigi-giginya adalah lurus dan sejajar dengan

sumber putaran. Penggunaan roda gigi lurus karena putarannya tidak lebih dari 3600 rpm dan

kecepatan keliling tidak lebih dari 5000 ft/menit. Ini tidak mutlak, spur gear dapat juga dipakai

(6)

Gambar 2.1. Roda Gigi Lurus

2.2. Rumus Dasar Roda Gigi

Dalam perencanaan ini saya menggunakan jenis roda gigi lurus karena ada beberapa

pertimbangan yaitu :

 Dilihat dari poros, karena sejajar maka yang paling cocok dipergunakan adalah roda

gigi lurus.

 Karena daya dan putaran relative rendah, maka lebih cocok bila menggunakan roda

gigi lurus.

Adapun rumus dasar yang berhubungan dengan perencanaan roda gigi antara lain

sebagai berikut :

a. Diameter Pitch Circle (P)

D1 :

) 1 (

) 2 (

i a

(7)

Dimana :

i : perbandinngan transmisi

a : jarak antara poros

b. Perbandingan Kecepatan

Rumus dari buku deutschman (hal 525)

rv =WW = NtNtgp= dd = nn

Diamana :

n1,n2 = Putaran roda gigi (rpm)

Nt1,Nt2 = Jumlah gigi (buah)

d1,d2 = Diameter roda gigi (inch)

c. Jarak Poros (C)

Rumus dari buku deutschman (hal 528)

a =d + d mm

Diamana :

a = Jarak poros antara dua roda gigi

(8)

d. Kecepatan Pitch Line / Garis Kontak (Vp)

Rumus dari buku deutschman (hal 563)

Vp =π. d. n ft/mnt

Dimana :

Vp = Kecepatan putaran

e. Torsi Yang Bekerja

2 WT = Beban tangensial

f. Lebar Gigi (b)

*) Roda gigi tuangan dan penampang tidak baik 6-8 mm

*) Roda- roda gigi yang dikerjakan dan di topang normal 10-15 mm

*) Roda-roda gigi yang dikerjakan dengan sangat baik 15-30 mm

g. Resultan beban pada roda gigi

WR1 : WN2 Wg2 2WN.Wg.cos

Dimana :

(9)

WG : Beban Roda gigi

h. Standart ukuran Roda Gigi

Tabel 2.2. Standart Ukuran Roda Gigi

Nama ∅ = dipotong

Tinggi Kontak (d)

(10)
(11)

2.3. Poros

Poros adalah suatu bagian stationer yang berputar, biasanya berpenampang bulat,

dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi, roda gila dan elemen pemindah daya

lainnya. Poros dapat menerima beban-beban lentur, tarik, tekan atau putaran yang bekerja

sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan yang lainnya. Definisi yang pasti dari poros

adalah sesuai dengan penggunannya dan tujuan penggunan.

Dibawah ini terdapat definisi dari poros :

a) Shaft adalah poros yang ikut beputar untuk memindahkan daya dari mesin ke

mekanisme yang digunakan.

(12)

b) Axle adalah poros yang tetap dan mekanismenya yang berputar pada poros tersebut,

juga berfungsi sebagai pendukung.

Gambar 2.4. Axle

c) Spindel adalah poros yang terpendek pada mesin perkakas dan mampu atau sangat

aman terhadap momen bending.

(13)

d) Line Shaft adalah poros yang langsung berhubungan dengan mekanisme yang

digerakkan dan berfungsi memindahkan daya dari motor penggerak ke mekanisme

tersebut.

Gambar 2.6. Line Shaft

e) Jack Shaft adalah poros yang pendek, bisanya dipakai untuk dongkrak “JACK” mobil.

(14)

f) Flexible adalah poros yang juga berfungsi memindahkan daya dari dua mekanisme,

dimana perputaran poros membentuk sudut dengan poros yang lainnya, daya yang

dipergunakan rendah.

Gambar 2.8. Flexible

Poros pada umumnya dibuat dari baja yang telah diheattreatment. Poros yang dipakai

untuk meneruskan daya dan putaran tinggi umumnya dibuat dari baja paduan dengan

pengerasan kulit yang tahan terhadap kehausan.

Poros dapat dibedakan menjadi 2 macam :

a. Poros Lurus

Adalah sebatang logam yang berpenampang lingkaran berfungsi memindahkan putaran

atau mendukung beban-beban yang didukung pada poros ini adalah beban puntir dan

bending.

b. Poros Bintang

Adalah sebatang logam yang berpenampang lingkaran dan terdapat sirip yang

(15)

Persamaan yang digunakan pada poros bintang :

a) Tegangan geser maksimum � max

σ max = . xSypN Psi

Dimana :

� max = Tegangan geser maksimum (Psi)

� = Faktor keamanan

Syp = yield posisi dari material

b) Diameter poros

d = √ x√MB + T πx . x SypN

Dimana :

d = Diameter poros (inch)

MB = Momen bending yang diterima poros (lb.in)

T = Momen torsi yang diterima poros

Poros pada umumnya dibuat dari baja yang telah di heatreatment. Poros yang dipakai

pada untuk meneruskan daya dan putaran tinggi umumnya dibuat dari baja paduan dengan

(16)

2.4. Pasak (keys)

Pasak digunakan untuk menyambung poros dan roa gigi, roda pulley, sprocket, cams,

lever, impeller, dan sebagainya.

Karena distribusi tegangan secara actual untuk sambungan pasak ini tidak dapat

diketahui secara lengkap maka dalam perhitungan tegangan disarankan menggunakan factor

keamanan sebagai berikut :

1. Untuk beban torsi yang konstan (torque stedy). >>N=15

2. Untuk beban yang mengalami kejut rendah. >>N=25

3. Untuk beban kejut besar terutama beban bolak balik >>N=45

Adapun macam-macam pasak yaitu :

1. Pasak datar segi empat (Standard square key).

(17)

2. Pasak datar standard (Standard flat key).

Gambar 2.10. Pasak datar standard

3. Pasak Tirus (Tepered key).

(18)

4. Pasak Bintang Lingkaran (Wood ruff key).

Gambar 2.12. Pasak bintang lingkaran

5. Pasak Bintang (Splines).

(19)

6. Pasak Bintang Lurus (Straight splines).

Gambar 2.14. Pasak bintang lurus

7. Pasak Bintang Involute (Involute spline).

(20)

Adapun berbagai macam pasak, namun yang dibahas adalah pasak standar (Standart

flat key ). Pemasangan pasak pada poros maupun roda yang disambungkan dan dibuat alur

pasak yang disesuaikan dengan ukuran pasak.

Keterangan :

F = Gaya yang bekerja. h = Tinggi pasak.

A = Pasak. b = Lebar pasak

B = Poros. l = Panjang pasak.

2.4.1. Rumus Dasar Pasak

Ukuran lebar dan tinggi pasak ada dalam table yang disesuaikan dengan kebutuhan atau

tergantung pada diameter poros.

a. Panjang pasak sesuai dengan kebutuhan dan dimensinya.

W = Lebar pasak.

H = Tinggi pasak.

L = Panjang pasak.

Ss = Tegangan geser.

 Gaya (F)

F = D dimana T = FT D

 Tegangan Geser ��

(21)

 Tegangan Kompresi �c

T =Ss. W. L. D

Pada perhitungan ini dipergunakan faktor keamanan dengan asumsi sebagai berikut :

1. Untuk beban torsi yang konstan ( torque stedy ).

>> N = 1.5 2.

2. Untuk beban yang mengalami kejut rendah.

>> N = 2.5 3.

3. Untuk beban kejut besar terutama beban bolak balik.

>> N = 4.5

b. Tegangan geser yang diijinkan.

Syp N =

. . Syp N

c. Tegangan kompresi yang diizinkan.

Sc =L. W. D. T

d. Syarat yang harus dipenuhi supaya pasak aman.

Sc =L. W. D ≤. T SsypN

e. Tinjauan terhadap kompresi.

L =Sc. W. D. T

f. Tinjauan terhadap geser.

(22)

BAB III

MEKANISME SISTEM TRANSMISI

3.1. Input Data

Data-data yang diketahui :

Rencanakanlah Sepasang roda gigi lurus untuk memindahkan daya 36 HP dengan putaran

roda penggerak sebesar 2400 rpm. Perbandingan transmisi roda gigi i:4, Z1:38, untuk

roda gigi penggerak dan belakang terbuat dari baja tuang, umur roda gigi di taksir 1400

jam. Data data lainnya yang belum diketahui dapat di ambil sesuai dengan lazimnya.

3.1.1. Pertimbangan Menggunakan Roda Gigi

Dalam perencanaan ini menggunakan roda gigi lurus karena beberapa pertimbangan,

yaitu :

 Dilihat dari poros, karena porosnya sejajar maka roda gigi yang paling sesuai adalah

roda gigi lurus.

 Karena daya dan putaran relative rendah maka lebih cocok menggunakan roda gigi

lurus

3.1.2. Pertimbangan Dalam Menggunakan Poros

Untuk menentukan diameter poros tergantung pada perhitungan yang akan dilakukan,

tetapi untuk menentukan bahan dari poros digunakan pertimbangan sebagai berikut :

 Poros sebaiknya menggunakan bahan Alloy Stell.

 Bahan poros sebaiknya dilakukan proses Hardening dan dilakukan awal dan

Annealling sebelum digunakan

(23)

BAB IV

PEMBAHASAN STUDI KASUS

4.1. Diketahui data-data sebagai berikut :

Rencanakanlah Sepasang roda gigi lurus untuk memindahkan daya 36 HP dengan putaran

roda penggerak sebesar 2400 rpm. Perbandingan transmisi roda gigi i:4, Z1:38, untuk

roda gigi penggerak dan belakang terbuat dari baja tuang, umur roda gigi di taksir 1400

jam. Data data lainnya yang belum diketahui dapat di ambil sesuai dengan lazimnya.

4.1.1. Perhitungan Roda Gigi 1 Dan 2

Dik : m : 2 Z1 : 38

i : 4

umur roda gigi : 1400 jam

Jawab : D1 : m . Z1 D2 : m . Z2

: 2 x 38 : 2 x 152

: 76 : 304

2

Z : i . Z1

: 4 x 38

(24)

*) Jarak antara poros *) Jumlah putaran roda gigi

*) Diameter lingkaran pitch dapat diperoeh dengan

(25)

*) Tinggi kepala gigi (hk) dk2 : m (Z2 + 2)

*) Diameter lingkarang dasar (dg)

(26)

*) Kecepatan keliling pada lingkaran

*) Daya yang ditransmisikan (H)

P : 36 HP = 26.845,2

*) Roda gigi tuangan dan penampang tidak baik 6-8 mm

*) Roda- roda gigi yang dikerjakan dan di topang normal 10-15 mm

*) Roda-roda gigi yang dikerjakan dengan sangat baik 15-30 mm

b: 10 x 2

(27)

*) Berat roda gigi dapat diperoleh dengan :

(Wg)

Roda gigi penggerak

Wg1: 0,118 x Zg x b x m2(kg)

*) Beban tangensial (Wr)

Roda gigi penggerak

WT1 :

Roda gigi penggerak

WN1 :

Resultan beban roda gigi

(28)

Diasumsikan bahwa roda gigi bergantung di atas poros dan di ambil jarak dengan beban roda

adalah 10 cm, dimana momen bengkok yang terjadi adlah beban resultan :

Mb : WR x 10

: 251 x 10 : 2150 kgcm

Dan momen punter pada poros

2

Dimana dt: diameter poros roda gigi

digunakan Hubungan

3

Kita tahu bahwa diameter naaf roda gigi

(29)

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Secara umum diketahui, bahwa untuk merencanakan suatu elemen mesin diperlukan

ketelitian yang sangat tinggi dan dengan pertimbanngan matang agar mendapatkan hasil yang

sesuai dengan yang direncanakan.

Perhitungan dan pemilihan material untuk mendapatkan dimensi yang direncanakan

tetap berpandangan bahwa suatu desain direncanakan sesuai dengan kebutuhan dan ukuran.

Serta memenuhi syarat keamanan yang diinginkan dan memilih faktor ekonomi yang murah

dengan hasil yang sebaik-baiknya.

Roda gigi adalah suatu benda berbentuk silindris, di mana di bagian tepinya terdapat

profil yang menyerupai gigi. Ada beberapa macam bentukan profil roda gigi. Di antaranya

roda gigi silindris, roda gigi payung, roda gigi cacing, dan bentukkan khusus lainnya. Setiap

macam bentukan memeiliki fungsi dan karakteristik yang berbeda beda. Namun pada intinya

berfungsi mentransmisikan gaya. Terdapat fungsi lain roda gigi salah satunya untuk

menaikkan atau menurunkan putaran ( kecepatan ). Salah satu penerapan roda gigi lurus

adalah sistem transmisi presneling pada kendaraan beroda empat. Beberapa aplikasi lain yang

yakni pada gearbox sebuah mesin. Di dalamnya terdapat beberapa roda gigi yang bekerja sama

(30)

5.2. SARAN

Pemilihan jenis material dan faktor keamanan adalah suatu hal yang sangat perlu

diperhatikan dalam perencanaan gear box, serta dibutuhkannya suatu rakitan atau rangkaian

roda gigi yang praktis, sehingga efisien dan biaya dalam pembuatan gear box dapat ditentukan

seminimal mungkin.

Gunakan jenis material yang tepat untuk menerima beban atau gaya-gaya yang terjadi

dan pilihlah jenis pelumasan yang efisien sehingga gear box lebih aman dan lebih lama umur

pemakaiannya.

(31)

DAFTAR PUSTAKA

1. Deutsman,A.D,Walter J.Michels,Charles E.Wilson, Machine Design Theory and Practice,

Coller Macmillan International, Macmillan Publishing Co. Inc.1975.

2. Suga, Kyokatsu, Profesor, toh- in Gakuen rechnical College, Japan, Dasar perencanaan

dan pemilihan Elemen Mesin, Ir. Sularso, MSME, (terj). Departemen Mesin Institut

Gambar

Gambar 2.1. Roda Gigi Lurus
Tabel 2.2. Standart Ukuran Roda Gigi
Gambar 2.2. Bagian-bagian pada roda gigi
Gambar 2.3. Shaft
+7

Referensi

Dokumen terkait

Roda gigi dengan poros sejajar adalah roda gigi dimana giginya berjajar pada dua bidang silinder (disebut ?bidang jarak bagi?) ; kedua bidang silinder tersebut bersinggungan dan

Berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti ( tanpa terjadi slip ), dimana sumbu kedua poros terletak pada satu garis

Sepasang roda gigi cacing terdiri atas ulir cacing dan roda gigi cacing dengan poros yang saling bersilangan , bentuk dari roda gigi cacing dapat dilihat

Dari gaya-gaya pada roda gigi yang teijadi pada poros beserta perietakan bantaian-bantalan yang digunakan (gambar 4.3), maka dengan analisa gaya seperti pada poros 1

Poros adalah suatu bagian stationer yang berputar, biasanya berpenampang bulat, dimana terpasang elemen - elemen seperti roda gigi, roda gila dan elemen pamindah

Pada roda gigi miring ini, jumlah pasangan gigi yang saling membuat kontak serentak (perbandingan kontak) adalah lebih besar daripada roda gigi lurus, sehingga perpindahan

Poros dengan beban puntir dan lentur dapat terjadi pada puli atau roda gigi pada mesin Poros dengan beban puntir dan lentur dapat terjadi pada puli atau roda gigi pada mesin untuk

Roda gigi lurus, yaitu suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus daya dan putaran dari poros penggerak ke poros yang digerakkan tanpa terjadi slip, dimana sumbu kedua