• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SITUASI Analisis Lingkungan Str

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS SITUASI Analisis Lingkungan Str"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SITUASI

Analisis Lingkungan Strategis Internal dan Eksternal

Analisis Lingkungan Strategis merupakan suatu pendekatan ilmiah yang berdasarkan fakta dan data untuk menganalisis keadaan atau kondisi yang ada dan terjadi dalam daerah yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan dan sasaran pemerintah dalam rangka. menetapkan tujuan dan sasaran pembangunan daerah dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Analisis ini diperlukan sebagai media untuk memastikan pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan melalui penetapan tujuan (goal) dan sasaran (objective) pembangunan daerah yang ingin dicapai serta strateginya dalam kurun waktu lima tahun mendatang.

Proses pengidentifikasian analisis lingkungan ini menggunakan metode analisis SWOT dengan melibatkan seluruh komponen pemerintah daerah, masukan masyarakat yang dihimpun dalam Rencana Strategis SKPD lima tahun mendatang di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli, dan dokumen perencanaan lainnya yang mendukung.

- Analisis Lingkungan Internal

Identifikasi faktor lingkungan internal dilakukan untuk menguraikan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan Kabupaten Bangli. Faktor kekuatan adalah situasi dan kondisi internal yang bersifat positif, yang memungkinkan organisasi pemerintah Kabupaten Bangli memiliki kemampuan dan keunggulan strategis dalam mencapai tujuannya, sedangkan kelemahan merupakan situasi dan kondisi ketidakmampuan internal yang mengakibatkan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran.

A. Kekuatan (S):

1. Kabupaten Bangli terletak di tengah Pulau Bali yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Karangasem sehingga menjadi jalur perekonomian dari enam kabupaten lainnya.

2. Kabupaten Bangli memiliki wilayah yang cukup luas yaitu 52.081 Ha atau 9,24% dari luas wilayah Provinsi Bali (563.666 Ha) dan memiliki Danau Batur yang memiliki luas 1.067,50 Ha, dan Gunung Batur dengan kepundannya.

(2)

4. Memiliki hutan negara yang luas yaitu: seluas 9.341,28 Ha, merupakan kawasan hutan yang ditetapkan oleh pemerintah dengan fungsi Hutan Lindung (HL), Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan Taman Wisata Alam (TWA) terdiri atas HL Penulisan-Kintamani (4.219,3 Ha), HL Munduk Pengajaran (613 Ha), HL Gunung Abang-Agung (1.406,71 Ha), HPT Batur Bukit Payang (453 Ha), TWA Batur Bukit Payang (2.075 Ha) dan TWA Gunung Abang-Agung (574,27 Ha).

5. Memiliki potensi sumber daya air permukaan dan air tanah. Air permukaan terdiri atas dari Danau Batur dengan luas 1.607 Ha, kedalaman 70 meter, volume 815,58 juta/m3,

panjang garis pantai (shoreline) 21,4 km dengan daerah tangkapan seluas 10.535 Ha. Sungai yang ada di Kabupaten Bangli berjumlah 14 buah yang merupakan hulu-hulu sungai utama yang bermuara di bagian Selatan Pulau Bali. Air tanah di Kabupaten Bangli berdasarkan Peta Pengendalian pengambilan air tanah dan perlindungan daerah resapan (Dep. ESDM), menyatakan bahwa seluruh wilayah Kabupaten Bangli dari bagian utara Kota Bangli ke arah utara merupakan Daerah Resapan Air yang mengisi Cekungan Air Tanah (CAT) wilayah Kabupaten/Kota Sarbagita termasuk wilayah Kabupaten Bangli bagian selatan. Jumlah potensi mata air di Kabupaten Bangli tersebar di 88 buah titik di 42 desa dengan debit total 1.561,30 ltr./dt.

6. Kabupaten Bangli memiliki iklim tropis, suhu udara relatif rendah berkisar antara 15 – 30 C, semakin ke utara suhu semakin dingin, yang sangat cocok untuk jenis tanaman tropis yang produktif (perkebunan dan kehutanan).

7. Memiliki sumber daya aparatur pemerintahan (PNS) sebanyak 4.142 orang yang terdiri atas 1.469 orang golongan IV, 1.673 orang golongan III, 935 orang golongan II dan 66 orang golongan I.

8. Memiliki sumber daya manusia (penduduk usia kerja) yang cukup untuk melaksanakan pembangunan sebagai sumber tenaga kerja yaitu sebanyak 169.418 orang pada tahun 2009, dengan jumlah tersebut tingkat penggangguran terbuka sebesar 1,42%. 9. Fasilitas kesehatan yang dimiliki Kabupaten Bangli sampai dengan tahun 2009 berupa

(3)

10. Di Kabupaten Bangli daerah yang beriklim sejuk adalah daerah Kintamani, sehingga Kintamani merupakan daerah penghasil sayur-sayuran. Produksi sayuran yang paling dominan adalah bawang merah dengan produksi rata-rata per tahunnya mencapai 13.395,36 ton, disusul oleh sayuran kubis dengan produksi rata-rata sebesar 11.432,34 ton, dan yang ke-3 adalah tomat dan cabai yang masing-masing produksinya rata-rata sebesar 4,718.39 ton dan 4,229.55 ton.

11. Sektor unggulan yang lain yang mempunyai prospek adalah jeruk yang sudah terkenal dengan sebutan jeruk Kintamani. Selama kurun waktu lima tahun terakhir, produksi jeruk rata-rata adalah sebesar 67,127.50 ton. Di samping jeruk, produksi terbesar ke-2 adalah pisang yang produksinya mencapai rata-rata 68,696.78 ton.

12. Kabupaten Bangli mempunyai keunggulan di bidang peternakan antara lain penggemukan dan pembibitan sapi Bali, peternakan ayam ras petelur dan pedaging, serta penggemukan dan pembibitan babi.

13. Memiliki daerah wisata Penelokan dengan pemandangan Danau Batur dan Gunung Batur yang sudah sangat terkenal di dunia.

B. Kelemahan (W):

1. Kabupaten Bangli merupakan salah satu kabupaten di Bali yang tidak memiliki potensi sumber daya laut.

2. Penggunaan lahan masih banyak yang belum produktif karena merupakan lahan kering dan kesulitan penyediaan air baku.

3. Tingkat kesehatan masyarakat belum baik. Hal ini dapat dilihat dari AKB Kabupaten Bangli sebesar 11,5 pada tahun 2009, sedangkan AKABA tahun 2009 sebesar 13,2 dan AKI sebesar 107.41 pada tahun 2009, Angka kesakitan DBD mencapai 35,54% per 100.000 penduduk tahun 2008. Penyakit saluran pencernaan di Kabupaten Bangli tahun 2008 adalah 1.978 per 100.000 penduduk. Ini menunjukan kondisi kesehatan lingkungan dan perilaku hidup sehat perlu ditingkatkan.

4. APK (Angka Partisipasi Kasar) :106,16 % dan APM 92,97 %.

5. Masih rendahnya kualitas SDM industri kecil dan UMKM baik di bidang teknis produksi, desain maupun manajemen.

(4)

7. Ketidakseimbangan pembagian luas wilayah kecamatan ditunjukkan oleh data bahwa 29,55% wilayah terbagi menjadi 3 kecamatan (Susut, Bangli, dan Tembuku) sedangkan sisanya hampir 70,45% wilayah Kabupaten terdiri atas satu kecamatan yaitu Kecamatan Kintamani.

8. Pusat Ibukota Kecamatan Kintamani dilalui oleh jalur jalan provinsi, namun aksesbilitas pencapaian desa-desa di wilayah Kecamatan Kintamani sangat rendah. Hal ini tentu saja mempengaruhi rentang kendali pelayanan pusat-pusat pelayanan termasuk administrasi pemerintahan kecamatan terhadap keseluruhan 48 desa.

9. Luas lahan Kintamani yang melimpah tidak serta merta dapat dimanfaatkan secara optimal karena topografi yang curam, keterbatasan sumber daya air, dan luasnya proporsi lahan kritis.

10. Kondisi sarana dan prasarana di Kabupaten Bangli saat ini masih ditandai oleh tidak meratanya aksesibilitas antardesa, kualitas, ataupun cakupan pelayanan sehingga sarana dan prasarana yang ada belum sepenuhnya dapat mendukung pembangunan sektor real, mendorong sektor produksi, dan keseimbangan pembangunan wilayah. 11. Sumber PAD yang masih terbatas dan relatif kecil yaitu sebesar 10.500 juta rupiah pada

tahun 2008, dibandingkan dengan PAD kabupaten lain di Bali.

12. Pendapatan per kapita Kabupaten Bangli masih lebih rendah bila dibandingkan dengan kabupaten/kota di Provinsi Bali, pada tahun 2008 PDRB per kapita tercatat sebesar Rp. Rp. 8.492.145 (ADHB).

13. Dari hasil pendataan rumah tangga miskin oleh BPS (dengan mempergunakan 14 variabel) diperoleh data bahwa per 31 Mei 2006 jumlah rumah tangga miskin (RTM) di Kabupaten Bangli mencapai 13.191 rumah tangga, sedangkan hasil pendataan 31 Agustus 2008 jumlah RTM mencapai 13.451 rumah tangga.

14. IPM Kabupaten Bangli termasuk peringkat 6 dari 9 Kota/Kabupaten, dimana IPM provinsi Bali tahun 2007 sebesar 70,53 termasuk peringkat 16 di Indonesia.

- Analisis Lingkungan Eksternal

(5)

A. Peluang (O):

1. Berkembangnya perekonomian daerah Bali utara dan selatan berpeluang menjadikan Bangli sebagai jalur utama perekonomian dari enam kabupaten lainnya.

2. Kebutuhan akan kopi dunia semakin meningkat termasuk juga kakao sehingga berpeluang untuk terus diekspor.

3. Peningkatan pariwisata dunia termasuk Bali sebagai tujuan wisata dunia menjadikan kebutuhan akan berbagai barang kerajinan juga meningkat terutama kerajinan kayu dan bambu.

4. Kebutuhan akan sumber daya air yang terus meningkat menjadikan bangli berpeluang untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya lingkungan.

5. Peningkatan wisata agro yang berbasis lingkungan.

6. Peningkatan produk-produk kreatif di bidang pertanian, pariwisata dan industri kecil. 7. Peningkatan pariwisata berbasis lingkungan dan kecendrungan pariwisata dunia

menunju pariwisata yang berbasis lingkungan.

8. Peningkatan modal global yang dapat diinvestasikan di berbagai sektor di Kabupaten Bangli.

9. Otomoni daerah yang memungkinkan daerah mengembangkan potensi daerah sesuai dengan kondisi lokal (lokal genius).

10. Peningkatan kebutuhan tenaga terampil di bidang pariwisata, kesehatan dan TKI maupun tenaga kapal pesiar di dunia.

B. Ancaman (T)

1. Peningkatan jumlah penduduk yang dapat meningkatkan persaingan antar wilayah, antar penduduk dan antar kelompok masyarakat

2. Meningkatnya persaingan bisnis pariwisata sehingga meningkatkan pelanggaran pemanfaatan ruang pada kawasan lindung, pelanggaran radius kawasan suci, alih fungsi lahan hutan, dan lainnya.

3. Meningkatnya terorisme di Indonesia menjadikan Bangli sebagai salah satu sasaran persembunyian teroris dan gangguan keamanan pariwisata Bangli.

4. Meningkatnya pemukiman dan perumahan serta parowisata mengancam alih fungsi lahan yang dapat menurunkan produksi pertanian dan perkebunan di Bangli.

(6)

6. Perubahan iklim golbal yang dapat mengancam kelangsungan pertanian di Kabupaten Bangli.

Referensi

Dokumen terkait

Ini akan melibatkan perkembangan kegiatan manusia iaitu bagaimana kawasan Ipoh yang menjadi tempat tinggal dan aktiviti manusia berkembang dari sebuah kawasan yang kecil kepada

pelayanan yang di berikan karyawan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan dapat dipercaya, pelayanan yang diberikan memuaskan anggota sehingga anggota merasa

Ini merupakan bukti bahwa Ipang, Nugie, dan Sandra adalah ciri-ciri dari masyarakat modern yang mempunyai gaya hidup masyarakat kota metropolitan yang memiliki sikap acuh, bebas,

Kelompok anjing ras Belgian Malinois memiliki konsentrasi bilirubin total, bilirubin conjugated, dan bilirubin unconjugated yang paling tinggi dibandingkan dengan kelompok ras

c) Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang adalah dengan

a) Dengan adanya anggaran kas maka sasaran usaha yang akan dicapai perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu yang akan menjadi jelas, baik dalam kualitas maupun

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan S1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan

Sistem penjajaran dokumen rekam medis yang digunakan di UPT Puskesmas Gajahan sudah baik karena sesuai dengan teori yang ada yaitu dengan menggunakan sistem