• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan Pembelajaran di SD upload.pdf (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pendekatan Pembelajaran di SD upload.pdf (1)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENDEKATAN PEMBELAJARAN

BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

Arif Riska Nurcahyo dan Nur Azizah

Untuk memenuhi tugas Konsep Dasar Bahasa Indonesia

Dosen Pembina: Dr. Titik Indarti, M. Pd

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

PASCASARJANA

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk yang perlu berinteraksi dengan manusia lainnya. Interaksi terasa semakin penting pada saat manusia membutuhkan eksistensinya diakui. Kegiatan ini membutuhkan alat, sarana atau media yaitu bahasa. Sejak saat itulah bahasa menjadi alat, sarana atau media. Secara universal pengertian bahasa ialah suatu bentuk ungkapan yang bentuk dasarnya ujaran. Ujaran manusia itu menjadi bahasa apabila dua orang manusia atau lebih menetapkan bahwa seperangkat bunyi itu memiliki arti yang serupa. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di semua jenis jenjang pendidikan mulai dari pendidikan dasar, menengah hingga pendidikan tinggi. Bahasa Indonesia memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dasar khususnya sekolah dasar (SD) yaitu penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi karena bahasa Indonesia merupakan sarana berpikir untuk menumbuh kembangkan cara berpikir logis, sistematis, dan kritis.

(3)

peningkatan keterampilan siswa dengan pendekatan pembelajaran terpadu dalam pembelajaran bahasa Indonesia merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Dengan demikian, penerapan pendekatan pembelajaran terpadu sangat penting untuk peningkatan keterampilan siswa dalam bidang bahasa Indonesia pada siswa di SD kelas rendah maupun kelas tinggi.

Salah satu keberhasilan suatu pembelajaran ditentukan oleh pendekatan yang digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Banyak pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan dan guru harus cermat dalam memilih pendekatan mana yang cocok digunakan untuk lingkungannya.

Pendekatan mengacu pada seperangkat asumsi yang saling berkaitan dengan sifat bahasa, serta pengajaran bahasa. Pendekatan merupakan dasar teoritis untuk suatu metode. Asumsi tentang bahasa bermacam-macam, antara lain asumsi menganggap bahasa sebagai kebiasaan, ada pula yang menganggap bahasa sebagai suatu sistem komunikasi yang pada dasarnya dilisankan, dan ada lagi yang menganggap bahasa sebagai seperangkat kaidah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:

1. Apa pengertian pendekatan pembelajaran?

2. Apa saja pendekatan pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Mengetahui pengertian pendekatan pembelajaran

(4)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan mengacu pada seperangkat asumsi yang saling berkaitan, dan berhubungan dengan sifat bahasa, serta pengajaran bahasa. Pendekatan merupakan dasar teoretis untuk suatu metode. Asumsi tentang bahasa bermacam-macam, antara lain asumsi yang menganggap bahasa sebagai kebiasaan. Ada pula yang menganggap bahasa sebagai suatu sistem komunikasi yang pada dasarnya dilisankan; dan ada lagi yang menganggap bahasa sebagai seperangkat kaidah.

Pendekatan adalah seperangakat asumsi mengenai hakikat bahasa, pengajaran dan proses belajar-mengajar bahasa. Menurut Tarigan (1989) Pendekatan adalah seperangkat korelatif yang menangani teori bahasa dan teori pemerolehan bahasa. Sedangkan menurut Djunaidi (1989) Pendekatan merupakan serangkaian asumsi yang bersifat hakikat bahasa, pengajaran bahasa dan belajar bahasa.

(5)

B. Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Berikut adalah beberapa macam pendekatan pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.

1. Pendekatan Whole Language

2. Pendekatan Keterampilan Proses 3. Pendekatan Komunikatif

4. Pendekatan Humanisme 5. Pendekatan Konstruktivisme 6. Pendekatan Kontekstual 7. Pendekatan Tematik 8. Pendekatan Tujuan 9. Pendekatan Struktural

10.Pendekatan Pengalaman Berbahasa

Pada makalah ini, penulis akan membahas secara detail hanya pada tiga pendekatan Bahasa Indonesia yaitu pendekatan Whole Language,

Keterampilan Sosial dan Komunikatif. Untuk pendekatan yang lain akan dijelaskan secara singkat.

1. Pendekatan Whole Language

a. Pengertian Whole Language

Whole Language adalah satu pendekatan pengajaran bahasa yang menyajikan pengajaran bahasa secara utuh, tidak terpisah-pisah. Para ahli Whole Language berkeyakinan bahwa bahasa merupakan satu kesatuan (Whole) yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

(6)

dewasa, dalam hal ini guru, berkewajiban untuk menyediakan lingkungan yang menunjang untuk siswa agar mereka dapat belajar dengan baik. Fungsi guru dalam kelas Whole Language berubah dari desiminator informasi menjadi fasilitator.

b. Komponen-Komponen Whole Language

Menurut beberapa ahli ada delapan komponen Whole Language

yaitu:

1) Reading Aloud

Reading Aloud adalah kegiatan membaca yang dilakukan oleh guru untuk siswanya. Guru membacakan dengan suara keras dan intonasi yang baik sehingga setiap siswa dapat mendengarkan dan menikmati ceritanya. Manfaat Reading Aload antara lain meningkatkan keterampilan menyimak, memperkaya kosakata, membantu meningkatkan membaca pemahaman, dan menumbuhkan minat baca pada siswa. Reading Aload ini tidak hanya milik guru kelas rendah saja, tetapi dapat juga dilakukan di kelas tinggi dengan memberikan contoh membaca yang baik pada siswanya.

2) Jurnal Writing

Jurnal Writing atau menulis jurnal adalah komponen yang dapat dengan mudah diterapkan. Jurnal merupakan sarana yang aman bagi siswa untuk mengungkapkan perasaannya, menceritakan kejadian di sekitarnya, membeberkan hasil belajarnya, dan menggunakan bahasa dalam bentuk tulisan. Tugas guru adalah mendorong siswa agar mau mengungkapkan cerita yang dimilikinya.

Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari kegiatan menulis jurnal ini. Manfaat tersebut antara lain:

a) Meningkatkan kemampuan menulis b) Meningkatkan kemampuan membaca

(7)

d) Memberi kesempatan untuk membuat refleksi e) Meningkatkan kemampuan berpikir

f) Menjadi dokumen tertulis g) Menjadi alat evaluasi 3) Sustained Silent Reading

Sustained Silent Reading (SSR) adalah kegiatan membaca dalam hati yang dilakukan oleh siswa. Dalam kegiatan ini siswa diberi kesempatan untuk memilih sendiri buku atau materi yang akan dibacanya, sehingga guru sedapat mungkin harus menyediakan bahan bacaan yang menarik dari berbagai buku/sumber. Guru dapat memberi contoh sikap mebaca dalam hati yang baik sehingga mereka dapat meningkatkan kemampuan membaca dalam hati untuk waktu yang cukup lama.

4) Shared Reading

Komponen Shared Reading adalah kegiatan membaca bersama guru dan siswa, dimana setiap orang mempunyai buku yang sedang dibacanya. Ada beberapa cara melakukan kegiatan ini, yaitu:

a) Guru membaca dan siswa mengikutinya (untuk kelas rendah) b) Guru membaca dan siswa menyimak sambil melihat bacaan yang

tertera pada buku

c) Siswa membaca bergiliran

5) Guided Reading

Guided Reading atau disebut juga mebaca terbimbing, guru menjadi pengamat dan fasilitator. Dalam hal ini penekanannya bukan dalam cara membaca, tetapi pada membaca pemahaman. Semua siswa membaca dan mendiskusikan buku yang sama. Guru melemparkan pertanyaan yang meminta siswa menjawab dengan kritis, bukan sekedar pertanyaan pemahaman.

6) Guided Writing

(8)

ditulisnya dan bagaimana menulisnya dengan jelas, sistematis, dan menarik. Guru sebagai pendorong bukan pengatur, sebagai pemberi saran bukan pemberi petunjuk. Dalam kegiatan ini, memilih topik, membuat draf, memperbaiki, dan mengedit dilakukan sendiri oleh siswa.

7) Independent Reading

Independent Reading atau membaca bebas adalah kegiatan membaca, dimana siswa berkesempatan untuk menentukan sendiri materi yang ingin dibacanya. Dalam hal ini, siswa bertanggung jawab terhadap bacaan yang dipilihnya sehingga peran guru menjadi seorang pengamat, fasilitator dan pemberi respon.

8) Independent Writing

Independent Writing atau menulis bebas bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis, meningkatkan kebiasaan menulis, dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam menulis bebas siswa mempunyai kesempatan untuk menulis tanpa ada intervensi dari guru. Siswa bertanggung jawab sepenuhnya dalam proses menulis.

c. Ciri-Ciri Kelas Whole Language

1) Kelas penuh dengan barang cetakan 2) Siswa belajar melalui model atau contoh

3) Siswa bekerja dan belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya 4) Siswa berbagi tanggung jawab dalam pembelajaran

5) Siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran bermakna 6) Siswa berani mengambil resiko dan bebas bereksperimen 7) Siswa mendapat balikan positif dari guru maupun temannya

d. Penilaian dalam Kelas Whole Language

(9)

memperhatikan siswa menulis, mendengarkan siswa berdiskusi baik kelompok atau diskusi kelas. Ketika siswa bercakap-cakap dengan temannya atau dengan guru, penilaian juga dilakukan, bahkan guru juga memberikan penilaian saat siswa bermain selama waktu istirahat.

Walaupun guru tidak terlihat membawa buku nilai namun guru menggunakan alat penilaian, seperti format observasi dan catatan anecdote. Selain itu juga dilakukan dengan menggunakan portofolio.

2. Pendekatan Keterampilan Proses

a. Hakikat Pendekatan Keterampilan Sosial

Menurut Santosa, dkk pendekatan keterampilan proses pada hakikatnya adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang berfokus pada pelibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar.

b. Prinsip-Prinsip Pendekatan Keterampilan Proses

1) Pembelajaran yang dilakukan orientasinya tidak hanya produk belajar, melainkan juga bagaimana memperoleh hasil belajar dan proses mencapai tujuan pembelajaran

2) Menumbuhkan kemampuan-kemampuan dasar untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman dan kemampuan. Syae’i (1998) menjelaskan kemampuan tersebut meliputi:

a) Kemampuan mengamati b) Kemampuan menghitung c) Kemampuan mengukur d) Kemampuan mengklasifikasi e) Kemampuan menemukan hubungan f) Kemampuan membuat prediksi g) Kemampuan melaksanakan penelitian h) Kemampuan mengumpulkan

i) Kemampuan menganalis data

(10)

c. Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan Pendekatan Keterampilan Proses

1) Pengorganisasian Kelas

Secara fisik, pengorganisasian kelas antara lain berupa pengaturan ruang kelas yang meliputi tempat duduk, letak papan tulis, meja guru, rak-rak buku, lemari dan media pembelajaran. Sementara pengorganisasian yang bersifat nonfisik meliputi pengelolaan suasana kelas, antara lain dapat dilakukan dengan cara:

a) Penciptaan komunikasi yang multiarah sehingga siswa dapat berkomunikasi dengan guru, sesama siswa, maupun seluruh kelas

b) Pengelolaan jam pelajaran secara efektif dan efisien

c) Pengelompokan siswa, dengan memperhatikan masalah yang akan dibahas siswa, kemampuan siswa, jenis kelamin siswa, kemudahan hubungan antarsiswa, minat siswa, sifat kelompok dan jumlah anggota dalam setiap kelompok.

2) Metode dan Teknik Belajar Mengajar

Metode bersifat prosedural, artinya penerapan pembelajaran Bahasa Indonesia harus dikerjakan menurut langkah-langkah yang teratur, bertahap yakni mulai perencanaan pembelajaran, penyajian, sampai dengan penilaian dan hasil pembelajaran. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap metode pembelajaran bahasa Indnesia, antara lain:

a) Persamaan dan perbedaan antara sistem bahasa pertama siswa dengan bahasa kedua yang mereka pelajari

b) Usia siswa pada saat mereka belajar bahasa c) Latar belakang sosial budaya siswa

(11)

f) Kedudukan dan fungsi bahasa g) Tujuan pembelajaran

h) Alokasi waktu

Teknik penyajian pembelajaran secara garis besar dan yang sering digunakan adalah:

a) Ceramah

b) Diskusi (kelas dan kelompok) c) Resitasi (Penugasan)

3. Pendekatan Komunikatif

a. Hakikat Pendekatan Komunikatif

Pendekatan komunikatif adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk membuat kompetensi komunikatif sebagai tujuan pembelajaran bahasa, juga mengembangkan prosedur-prosedur bagi pembelajaran empat keterampilan berbahasa (menyimak, membaca, berbicara dan menulis), mengakui dan menghargai saling ketergantungan bahasa. Menurut Tarigan (1989: 270), munculnya pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa bermula dari adanya perubahan-perubahan dalam tradisi pembelajaran bahasa di Inggris tahun 1960-an, yang saat itu menggunakan pendekatan situasional.

b. Ciri-Ciri Utama Pendekatan Komunikatif

(12)

dialog dan bermain peran, sidang-sidang konversasi dan diskusi serta berdebat.

c. Aspek-Aspek yang Berkaitan Erat dengan Pendekatan Komunikatif

1) Teori bahasa, yang menyatakan bahwa hakikatnya bahasa adalah suatu sistem untuk mengekspresikan makna yang menekankan pada dimensi semantik dan komunikasi

2) Teori belajar, yang beranggapan bahwa proses belajar lebih efektif jika bahasa diajarkan secara alamiah melalui komunikasi langsung

3) Tujuan, yaitu mengembangkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi

4) Silabus, harus disusun searah dengan tujuan pembelajaran 5) Tipe kegiatan, pembelajar dipajangkan pada situasi

komunikasi yang nyata

6) Peranan guru, sebagai fasilitator proses komunikasi, partisipan tugas dan teks, penganalisis kebutuhan

7) Peranan siswa, berperan sebagai pemberi dan penerima, negosiator dan interaktor

8) Peranan materi, sebagai pendukung usaha meningkatkan kemahiran berbahasa dalam tindak komunikasi nyata

d. Prosedur Pendekatan Komunikatif 1) Penyajian dialog singkat

2) Pelatihan lisan dialog yang disajikan 3) Penyajian tanya jawab

4) Penelaah dan pengkajian 5) Penarikan simpulan 6) Aktivitas interpretatif 7) Aktivitas produksi lisan 8) Pemberian tugas

(13)

e. Strategi Pendekatan Komunikatif 1) Tujuan

Tujuan pembelajaran bahasa adalah mengembangkan komunikatif para pembelajar bahasa yang mencakup kemampuan menafsirkan bentuk-bentuk linguistik, baik yang dinyatakan secara eksplisit maupun yang dinyatakan secara implisit

2) Materi

Ada tiga jenis materi yang dipakai dalam pembelajaran bahasa dengan pendekatan komunikatif, yakni materi yang berdasarkan teks, materi berdasarkan tugas, dan materi berdasarkan realita. Prinsip dalam penyusunan materi adalah:

a) Materi harus menunjang tujuan b) Materi harus autentik

c) Materi harus mampu menstimulasi terjadinya interaksi d) Materi memberikan kesempatan untuk memperhatikan

bentuk-bentuk bahasa

e) Materi harus mampu mendorong siswa mengembangkan keterampilan belajar yang lain

f) Materi harus mendorong pembelajar menerapkan keterampilan berbahasa

3) Metode

Metode yang paling relevan dapat digunakan untuk menjembatani guru dengan siswa adalah metode komunikatif itu sendiri.

4) Teknik

(14)

menjawab pertanyaan, cerita berantai, bermain peran, wawancara dan diskusi

b) Teknik pembelajaran menyimak (dengar ulang ucap, dengar tulis, dengar kerjakan, simak bilang, bisik berantai, merangkum, memparafrase)

c) Teknik pembelajaran membaca (lihat baca, menyusun kalimat, mencari kalimat topik, menceritakan kembali, mempraktekkan petunjuk, membaca sepintas)

d) Teknik pembelajaran menulis (menyusun kalimat, memperkanalkan karangan, menyelesaikan cerita, mengembangkan kata kunci, mengembangkan judul, menulis surat

5) Media

Beberapa media pembelajaran yang sering kita gunakan adalah replika, gambar, duplikat, planel, kertas karton, Radio, video, dan lain-lain.

6) Evaluasi

Ada tiga jenis tes yaitu tes diskrit, tes integratif, dan tes pragmatis. Yang cocok untuk pembelajaran bahasa Indonesia dengan pendekatan komunikatif hanya tes integratif dan tes pragmatif. Tes integratif menguji kemampuan siswa dalam menggunakan berbagai aspek kebahasaan atau keterampilan berbahasa pada satu waktu sekaligus. Tes pragmatif menguji kemampuan siswa dalam menggunakan elemen-elemen kebahasaan dalam konteks situasi tertentu.

4. Pendekatan Konstektual

(15)

kontekstual mengacu pada masalah-masalah dunia nyata yang berhubungan dengan peran dan tanggung jawab siswa sebagai anggota keluarga, warga negara dan tenaga kerja (Mustofa, 2016).

Pendekatan kontekstual ini dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, dimana siswa didorong menghubungkan antara teks sastra dan konteks yang berkaitan dengan kehidupan nyata. Dengan demikian, siswa terlatih menemukan pandangan tokoh dalam teks sastra yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan.

5. Pendekatan Tematik

Pembelajaran tematik merupan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu peserta didik akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran jadi bermakna bagi peserta didik.

Sebagai suatu proses, pembelajaran tematik memiliki karakteristik sebagai berikut :

a) Pembelajaran berpusat pada peserta didik.

b) Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan. c) Belajar melalui pengalaman lansung.

d) Lebih memperhatikan proses dari hasil semata. e) Sarat dengan muatan keterkaitan.

6. Pendekatan Tujuan

(16)

proses pembelajaran ditentukan oleh tujuan yang telah ditetapkan, untuk mencapai tujuan itu sendiri.

Sejalan dengan itu, maka mata pelajaran apapun orientasinya pada pendekatan tujuan, demikian juga pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Oleh karena orientasinya pada tujuan, maka pembelajarannya pun penekanannya pada tercapai tujuan.

7. Pendekatan Struktural

Pendekatan struktural merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran bahasa, yang dilandasi oleh asumsi yang menganggap bahasa sebagai perangkat kaidah. Atas dasar anggapan tersebut, maka pembelajaran bahasa harus mengutamakan penguasaan kaidah-kaidah bahasa atau tata bahasa. Pembelajaran bahasa dititik beratkan pada pengetahuan tentang struktur bahasa yang tercangkup dalam fonologi, morfologi, dan sintaksis. Dalam hal ini pengetahuan tentang pola-pola kalimat, pola-pola gabungan kata, pola kata, dan suku kata menjadi sangat penting.

8. Pendekatan Pengalaman Berbahasa

Pendekatan pengalaman berbahasa dalam bidang membaca dapat dibatasi sebagai pengajaran membaca dengan menggunakan wacana yang dikembangkan bersama-sama dengan anak-anak. Dalam PPB guru merangsang anak-anak untuk berpikir tentang pengalaman masing-masing. Guru memberikan dorongan kepada anak-anak untuk bercerita. Rekaman guru yang menggunakan huruf-huruf yang jelas itu harus dilakukan di depan anak-anak supaya anak-anak sadar bahwa bahasa lisan itu bisa diubah menjadi bahasa tulisan.

9. Pendekatan Konstruktivisme

(17)

dilibatkan secara aktif dalam proses belajar yang menyenangkan, serta mendukung siswa untuk belajar.

Pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme harus mengandung 5 prinsip, yaitu:

a. Menghadapi masalah yang relevan

b. Struktur pembelajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pertanyaan

c. Mencari dan menilai pendapat siswa

d. Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa e. Menilai belajar siswa dalam konteks pembelajaran

Peran guru dalam pembelajaran ini adalah sebagai model dalam cara menyelesaikan masalah bersama siswa. Guru hadir sebagai narasumber dan bukan menjadi penguasa yang memaksakan jawaban benar, biarkan siswa bebas membangun pemahaman mereka sendiri. Guru mengamati siswa selama beraktivitas dan mendengarkan secara seksama atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari siswa.

Pendekatan konstruktivisme menekankan gagasan-gagasan berasal dari siswa dalam setiap topik bahasan, sedangkan guru dituntut harus mempersiapkan dan mengembangkan pengetahuan yang berhubungan dengan pokok bahasan yang akan disampaikan kepada siswa dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan bahan yang disajikan sehingga peranan guru di dalam pembelajaran konstruktivisme adalah sebagai fasilitator dan mediator.

10.Pendekatan Humanisme

(18)

2016). Kaitannya dengan dunia pendidikan, pendekatan humanisme merupakan pendekatan yang mengembangkan keterampilan-keterampilan yang ada hubungannya dengan kemanusiaan. Dengan pendekatan humanisme ini siswa diharapkan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.

(19)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun simpulan yang dapatkan melalui latar belakang dan pembahasan yang telah diuraikan, sebagai berikut:

1. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.

2. Beberapa pendekatan dalam pembelajaran bahasa, antara lain: pendekatan tujuan, pendekatan tematik, pendekatan komunikatif, pendekatan struktural, pendekatan keterampilan proses, pendekatan integratif, pendekatan terpadu, pendekatan kontruktivisme, pendekatan pengalaman berbahasa (PPB)

B. Saran

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Tatahartati.http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/PENDIDIKAN_BAHAS A_DAN_SASTRA_INDONESIA_DI_SEKOLAH_DASAR_KELAS_RE NDAH/BBM_4.pdf

Septiasugiarsih.http://staffnew.uny.ac.id/upload/132313273/pendidikan/Pendekata n+dalam+Pembelajaran+Bahasa+Indonesia+Sekolah+Dasar.pdf

Mustofa. (2016). Pembelajaran Apresiasi Sastra Indonesia Berbasis Analisis Wacana Kritis. Lamongan: Pustaka Ilalang Group.

Tarigan, Henry Guntur. (1989). Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia.

Jakarta: Proyek Pengembangan LPTK, Ditjen Dikti, Depdikbud

Syae’I, Imam. (1998). Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indoesia. Jakarta: Pusat Penerbitan UT

Santosa, Puji dkk. (2009). Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wei, W. (2014). Can integrated skills task change students' learning strategies and material? The Language Learning Journal,

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) motivasi jama‟ah mengikuti tarekat adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, untuk menjaga dan membersihkan hati,

yang dibayar, sehingga pajak bisa membayar kontribusi dan bekerja sama untuk menyelesaikan pemeriksaan.. Untuk meminimalkan jumlah penyimpangan pajak yang terjadi,

Hal ini ditandai dengan munculnya fenomena membangun kembali bangunan tradisional oleh sebagian masyarakat yang memiliki kemampuan secara finansial sebagai usaha

(3) Mahasiswa program profesi, program spesialis, program magister, program magister terapan, program doktor, dan program doktor terapan dinyatakan lulus apabila

(1) Kalau tanggung-pajak dari suatu barang yang harus kena pajak, yang harga-verpondingnya ditetapkan menurut harga-sewa atau harga-pakai tahunan ataupun menurut uang-sewa

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji (1) Ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara keaktifan belajar siswa yang diajar menggunakan model Problem

Penelitian ini adalah kmgkah awal sehinga perlu peneliitian iebih laqiut, baik untuk tunyr yang sama pada saat yang iain marrylm buayr-buny"i ddam bahasa

Dispensasi nikah yang diberikan kepada calon suami isteri yang beragama Islam yang belum mencapai batas usia minimum, harus dimohonkan kepada kepada pengadilan