• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

46 BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Perubahan fisik dan penurunan fungsi organ tubuh akan mempengaruhi konsumsi

dan penyerapan zat gizi besi. Defisiensi zat gizi termaksud zat besi pada lansia,

mempunyai dampak terhadap penurunan kemampuan fisik dan menurunkan

kekebalan tubuh. Faktor – faktor yang menyebabkan kurangnya gizi pada lansia

adalah keterbatasan ekonomi keluarga, penyakit-penyakit kronis, pengaruh

psikologis, hilangnya gigi, adanya gigi palsu, kesalahan dalam pola makan,

kurangnya pengetahuan tentang gizi dan cara pengelolahannya.

Proses pengkajian yang penulis lakukan yaitu melalui wawancara kepada klien

dan kelurga klien, juga dengan pemeriksaan fisik langsung kepada klien, sehingga

dapat diperoleh data yang sesuai dengan keadaan klien dan dapat mempermudah

dalam merencanakan tindakan keperawatan. Dalam melakukan tindakan

keperawatan kepada klien, penulis menggunakan komunikasi teraupetik agar tercapai

hubungan yang baik terhadap klien.

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 18 Mei 2015 di

Kelurahan Harjosari II Medan Amplas, ditemukan seorang lansia bernama Tn. R

berumur 71 tahun yang tinggal di Jl. Bajak II Kelurahan Harjosari II Medan Amplas.

Tn. R mengatakan bahwa ia kurang nafsu makan dengan pola makan tidak teratur

setiap harinya dengan porsi makanan tidak habis, ¼ porsi saja. Dari hasil analisa data yang didapat, ditemukan prioritas masalah keperawatan yaitu: “Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Tn. R hanya menghabiskan makanannya ¼

porsi aja dan pola makan tidak teratur setiap harinya, BB: 43 kg dan IMT: 16,79.

(2)

47

j. Identifikasi faktor pencetus kurang nafsu makan.

k. Ketahui makanan kesukaan pasien.

l. Tentukan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.

m. Anjurkan klien untuk makan makanan yang hangat – hangat.

n. Berikan PENKES/ ajarkan pasien/keluarga tentang makanan yang bergizi

(mengandung karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan lemak) dan tidak

mahal.

o. Ajarkan keluarga klien untuk menawarkan kudapan (minuman dan buah –

buahan) kepada klien.

p. Atur posisi semi fowler saat memberikan makanan.

q. Anjurkan keluarga pasien untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan

untuk makan.

r. Kaji tanda vital, sensori, bising usus.

Implementasi yang telah dilakukan kepada klien adalah sesuai dengan Intervensi

yang telah dibuat salah satu contohnya adalah: memberikan PENKES/ mengajarkan

klien/ keluarga tentang makanan yang bergizi. Dari hasil Implementasi yang

dilakukan didapat evaluasi bahwa masalah Tn. R belum teratasi.

B. Saran

1. Bagi Mahasiswa

Agar mampu memahami tentang bagaimana asuhan keperawatan pada pasien

dengan gangguan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

sehingga dapat meningkatkan kesehatan pasien yang ada di masyarakat.

2. Bagi Pelayanan Kesehatan

Diharapkan perawat lebih optimal dalam memberikan pelayanan terhadap

kebutuhan dasar nutrisi sehingga dapat mencegah masalah kebutuhan dasar

nutrisi yang lebih buruk. Diperlukan dokumentasi intervensi dan

(3)

48 3. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan bagi staf pengajar dapat meningkatkan pengayaan, penerapan, dan

pengajaran asuhan keperawatan kepada mahasiswa, meningkatkan ilmu

pengetahuan dan memberikan keterampilan yang lebih kepada mahasiswa dan

menambah referensi tentang pemahaman kebutuhan dasar nutrisi, serta pada

mahasiswa dapat memahami kesenjangan antara teori dan aplikasi asuhan

Referensi

Dokumen terkait

Pleurothallis ochreata , a species previously known only from the states of Bahia and Pernambuco, was collected for the " rst time in Minas Gerais in that work; this is the

Kesepahaman ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan Alut Sista Produksi Dalam Negeri yang diproduksi oleh BUMN dan/atau anak perusahaannya, sebagai bagian dari uapaya

Most species in this group have leaves that are spreading to recurved. In some only the leaf apex is turned outwards but in most cases almost half the leaf is recurved. Eight

IL-10 were produced by group housed subjects. The data demonstrate that social housing condition affects immune responses. While not unidirectional, these effects generally

Menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak September 2007 dan ditunjuk kembali untuk jabatan yang sama dengan masa jabatan hingga tahun 2016 oleh RUPST tahun 2013

consisting of three adjoining traditional cages 90 = 45 = 90 cm. All cages were supplied with nest boxes. At 5 months of age, the siblings were removed leaving the females

) Corresponding author.. cant differences at any time point between the standard dose and the placebo groups in the sign vocalization. The low-dose clomipramine group produced

Specifically, Areas A1 and A2 were chosen to in- vestigate the impact of 3D data quality on a wide street, Area B is a narrow alleyway known as “Fenchurch Buildings”(15m