• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu dengan Pertumbuhan Bayi 7-12 Bulan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu dengan Pertumbuhan Bayi 7-12 Bulan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

ASI Ekslusif ( menurut WHO ) adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun. Pemberian ASI Ekslusif selama 6 bulan dianjurkan oleh pedoman internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI baik bagi bayi, ibu, keluarga, maupun negara (Dewi, 2011, hal.25).

Meskipun khasiat ASI begitu besar, namun tidak banyak ibu yang mau atau bersedia memberikan ASI Ekslusif selama 6 bulan seperti yang disarankan organisasi kesehatan dunia (WHO). Sentra laktasi Indonesia mencatat bahwa berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2002-2003, hanya 15 % ibu memberikan ASI Ekslusif selama 6 bulan. Di indonesia, rata-rata ibu memberikan ASI Ekslusif hanya 2 bulan. Pada saat yang bersamaan, pemberian susu formula meningkat 3 kali lipat. Ironisnya, pada tahun 2005-2006, bayi di Amerika Serikat yang mendapatkan ASI Ekslusif justru meningkat menjadi 60-70 % (Nurheti, 2011, hal.1 ).

(2)

Meskipun dalam ASI terdapat sedikit zat besi (0,5-1,0 mg/liter), namun bayi menyusu ASI tidak akan kekurangan zat besi (anemia). Hal ini dikarenakan zat besi yang terkandung dalam ASI mudah di cerna oleh zat bayi. Zat besi di butuhkan bayi untuk memproduksi hemoglobin, bagian dari sel-sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh, zat besi pun esensial untuk tumbuh kembang otak bayi (Nirwana, 2014, hal.144 ).

ASI yang diproduksi dipengaruhi asupan makan dan riwayat gizi ibu. Anemia merupakan salah satu masalah gizi yang disebabkan karena kekurangan asupan zat besi yang terdapat dalam makanan sehari-hari dan adanya gangguan penyerapan zat besi oleh tubuh. Kejadian anemia pada ibu menyusui akan menurunkan produksi ASI, menurunkan kualitas dan kuantitas ASI. Hal tersebut berkaitan dengan kerja hormon prolaktin dan oksitosin, serta akan berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan bayi usia 0-6 bulan. Angka anemia pada wanita usia subur (WUS) menurut Riskesdas 2007 mencapai 24,5 %. Pernyataan ini didukung dengan tingginya prevalensi anemia di Jawa Tengah sebesar 57,7%, lebih tinggi dari pada prevalensi anemia WHO (2005) sebesar 41,8% dan prevalensi anemia nasional sebesar 50,9%. Sedangkan di kota Semarang, terjadi peningkatan prevalensi anemia pada ibu hamil dari 17,93% pada tahun 2011 menjadi 19,14% pada tahun 2012 . ( Septyningtiyah,2013, ¶1).

(3)

Berdasakan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002-2003 walaupun pemberian ASI rata-rata 22,3 bulan tetapi inisiasi dini pemberian ASI< 1 jam hanya 3,7% . ASI ekslusif 0-4 bulan 55,1% ASI ekslusif 0-6 bulan 39,5%: rata-rata durasi ASI ekslusif 1,6 bulan: penggunaan botol 32,4 ( Sarwono, 2010 hal. 376.) Menurut Penelitian yang dilakukan di Dhaka pada tahun 1.667 bayi selama 12 bulan mengatakan bahwa ASI Ekslusif dapat menurunkan risiko kematian akibat infeksi saluran nafas akut dan diare.

Dalam suatu survei mengenai tumbuh kembang anak balita dengan cara multi stage random sampling di sebuah kelurahan di Jakarta Timur pada tahun 1997, didapatkan status gizi normal 5,2 %, gizi kurang 18,6 %, gizi lebih 1,37 % dan obesitas 15,7 %, perkembangan yang normal 74,5 % serta diduga keterlambatan perkembangan 25,5 % (Gunardi, 2010).

Sehubungan dengan besarnya manfaat ASI terhadap tumbuh-kembang bayi, maka penulis tertarik untuk meneliti hubungan kadar hemoglobin ibu dengan pertumbuhan bayi 7-12 bulan yang mendapat ASI Ekslusif di posyandu wilayah kerja Puskesmas Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015.

B. Rumusan Masalah

(4)

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan kadar hemoglobin ibu dengan pertumbuhan bayi 7-12 bulan yang mendapat ASI Eksklusif di posyandu wilayah kerja Puskesmas Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015 . 2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik ibu berdasarkan umur, pendidikan, paritas.

b. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kadar hemoglobin ibu di posyandu wilayah kerja Puskesmas Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015.

c. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pertumbuhan bayi di posyandu wilayah kerja Puskesmas Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi tempat penelitian wilayah kerja Puskesmas Pancur Batu

Sebagai informasi bahwa pentingnya pemberian ASI Eksklusif untuk pertumbuhan bayi dan tetap menjaga pola makan yang baik pada saat menyusui.

2. Bagi pendidikan dan bidan pendidik

(5)

sewaktu menyusui dengan pertumbuhan bayi dan sebagai bacaan di perpustakaan Keperawatan Universitas Sumatera Utara .

3. Bagi penelitian selanjutnya

Referensi

Dokumen terkait

In contrast to the tated, binding was found to be high in the frontal cortex, b 2-subunit, the levels of b 3-subunit were significantly thalamus, brainstem and granule layer of

[r]

[r]

Thus, to determine why Stage 1 seizures evoked in the hemisphere ipsilateral to the lesion impeded recovery, a separate group of animals (Expt. 3) were kindled accordingly and

Either subcortical or intracortical stimulation elicited a fast, 6-cyano-7-nitroquinoxaline-2,3-dione (CNQX)-sensitive, monosynaptic EPSP followed by long-duration,

Kime then compares in vitro and in vivo approaches to the investigation of pollutant impacts and this leads to two detailed chapters on the disruption of male and female

flavour Boggio et al., 1985. Sensory assessment showed no clear differences between groups except that smoked fillet of fish fed the low-fat diet has less fat and judged as more

Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Syarat untuk Memperoleh Gelar Doktor. dalam Bidang