A. Latar Belakang Penelitian
Setiap siswa memiliki perbedaan dalam memahami suatu konsep. Untuk
mempermudah proses analisis pemahaman konsep, dilakukan proses
pembelajaran yang dapat memecahkan masalah dalam berbagai bentuk
representasi. Pendekatan dengan berbagai representasi (multirepresentasi),
diprediksi dapat membantu siswa memahami konsep yang dipelajari di sekolah.
Dalam studi pendahuluan yang telah dilakukan di salah satu SMA Negeri di
Kabupaten Bandung Barat, siswa memiliki cara-cara memahami konsep yang
berbeda-beda.
Berdasarkan hasil kegiatan studi pendahuluan, dengan menggunakan three tier
test berbasis multirepresentasi (verbal, gambar dan matematis) pada materi yang
telah dipelajari siswa. Dengan jumlah soal sebanyak 9 soal yang terdiri dari 3
konsep pada materi yang telah dipelajari siswa. Adapun hasil tes konsistensi siswa
dalam menjawab soal, seluruh siswa tidak konsisten dalam menjawab soal. Hal ini
dapat mengidentifikasi bahwa siswa tidak paham dengan konsep yang diajarkan,
sehingga pada saat konsep yang sama disajikan dalam bentuk representasi yang
berbeda siswa tidak dapat menjawab dengan benar. Siswa dikatakan paham
konsep, jika konsisten menjawab benar secara ilmiah (konsistensi ilmiah) pada
berbagai bentuk representasi yang disajikan (Nieminen dkk. 2012). Untuk
memahami konsep-konsep fisika, diperlukan kemampuan mengolah dan
menginterpretasi konsep dalam berbagai bentuk representasi yang berbeda. Selain
itu, siswa diharapkan mampu memecahkan permasalahan fisika dengan tepat
(Aminudin dkk. 2013). Diharapkan dalam proses pembelajaran, siswa seharusnya
berapa pada prestasi belajar yang tinggi dan berada pada konsistensi ilmiah
terhadap pemahaman konsep yang diajarkan.
Banyaknya siswa yang tidak konsisten dalam memahami konsep fisika
sehingga penting bagi peneliti untuk meningkatkan konsistensi ilmiah siswa,
dengan harapan siswa dapat memahami konsep fisika dengan benar secara ilmiah.
kemampuan multirepresentasi ketika berpikir dan mengungkapkan ide mereka.
Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah, diperkirakan dapat membantu
meningkatkan prestasi belajar dan konsistensi ilmiah siswa. Alasan penggunaan
model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan multirepresentasi sesuai
dengan tujuan penting dari pendidikan fisika, yaitu membantu siswa untuk
menggunakan multirepresentasi dalam pemecahan masalah dan memahami
konsep fisika dengan baik (Van Heuleven & Zou, 2011). Sehingga model
pembelajaran berbasis masalah cocok untuk melatihkan kemampuan pemecahan
masalah, sedangkan penggunaan pendekatan multirepresentasi diprediksi dapat
meningkatkan kemampuan pemahaman konsep fisika dengan baik.
Menurut Sanjaya (2008, hlm. 220) keuntungan model pembelajaran berbasis
masalah merupakan teknik yang bagus untuk memahami isi pembelajaran dan
membantu siswa dalam pengevaluasi pemahamannya. Pada model pembelajaran
ini, digunakan pendekatan multirepresentasi (verbal, gambar dan matematis)
selama pembelajaran dan soal multirepresentasi untuk memberikan kontribusi
terhadap perkembangan siswa dan pemahaman konsep.
Berdasarkan penelitian Fitria (2013) “melalui pendekatan multirepresentasi dalam suatu pembelajaran akan memberikan siswa kesempatan untuk memahami konsep fisika dengan berbagai representasi yang berbeda”. Pada penelitian sebelumnya, Suhandi dkk. (2012) menyatakan bahwa pendekatan
multirepresentasi dapat mempertajam dan mengokohkan pemahaman konsep
karena makna suatu konsep akan lebih jelas ketika disajikan dengan berbagai
representasi. Selain itu, diharapkan penggunaan model ini meningkatkan
konsistensi ilmiah siswa pada permasalahan-permasalahan yang disajikan dalam
berbagai representasi.
Menurut Nieminen dkk. (2010) dengan mengidentifikasi kekonsistenan siswa
dalam menjawab soal multirepresentasi akan menghasilkan konsistensi ilmiah.
Konsistensi ilmiah adalah kekonsistenan siswa menjawab soal dengan benar
secara ilmiah. Untuk mengukur konsistensi ilmiah, digunakan tes pilihan ganda
berbasis multirepresentasi berbentuk three tier test. Adapun alasan materi
membedakan antara benda yang sifatnya plastis dengan elastis akibat deformasi
dan membuat grafik tegangan terhadap regangan serta sistem susunan pegas.
Berdasarkan berbagai uraian di atas, perlu dilakukan penelitian tentang
“Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pendekatan
Multirepresentasi terhadap Peningkatkan Prestasi Belajar dan Konsistensi Ilmiah pada Materi Elastisitas”.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan pada latar belakang penelitian dan batasan masalah, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana Penerapan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pendekatan Multirepresentasi terhadap
Peningkatan Prestasi Belajar dan Konsistensi Ilmiah pada Materi Elastisitas?”
Untuk memperjelas rumusan masalah tersebut, maka diuraikan menjadi beberapa
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana peningkatan prestasi belajar sebelum dan sesudah diterapkan
model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan
multirepresentasi?
2. Bagaimana peningkatan konsistensi ilmiah berbasis multirepresentasi
sebelum dan sesudah dilakukan model pembelajaran berbasis masalah
dengan pendekatan multirepresentasi?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka perlu ada pembatasan masalah
sebagai berikut.
a. Prestasi belajar berada pada level kognitif C2 (memahami), C3
(menerapkan) dan C4 (menganalisis). Prestasi belajar dilihat dari
peningkatan skor siswa antara hasil pretest dan posttest setelah diterapkan
model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan
multirepresentasi.
b. Konsistensi Ilmiah Berbasis Multirepresentasi diukur dengan soal
berada dalam kategori pemahaman konsep menurut aturan three tier test
maka siswa dikatakan konsisten ilmiah. Konsistensi ilmiah adalah
kekonsistenan siswa menjawab soal dengan benar secara ilmiah.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengidentifikasi peningkatkan prestasi belajar sebelum dan
sesudah diterapkan model pembelajaran berbasis masalah dengan
pendekatan multirepresentasi.
2. Untuk mengidentifikasi peningkatan konsistensi ilmiah berbasis
multirepresentasi sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran
berbasis masalah dengan pendekatan multirepresentasi.
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan memberi manfaat:
1. Secara teori, dapat menambah khazanah keilmuan pada pembelajaran
fisika berbasis masalah dengan pendekatan multirepresentasi untuk
meningkatkan prestasi belajar dan konsistensi ilmiah siswa.
2. Secara praktis-aplikatif, peningkatan prestasi belajar dan konsistensi
ilmiah siswa melalui pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan
multirepresentasi dapat digunakan dalam strategi pembelajaran siswa
khususnya pada jenjang SMA dan alat evaluasi konsistensi ilmiah
F. Struktur Organisasi Skripsi
Skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab I merupakan bab pendahuluan yang
terdiri dari enam sub-bab, yaitu latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. Bab
II berisi kajian teoritik, terdiri dari tiga sub-bab yaitu model pembelajaran berbasis
masalah dengan pendekatan multirepresentasi, prestasi belajar dan konsitensi
ilmiah berbasis multirepresentasi, model pembelajaran berbasis masalah dengan
pendekatan multirepresentasi untuk meningkatkan prestasi belajar dan konsistensi
yang terdiri dari enam sub-bab, yaitu metode dan desain penelitian, populasi dan
sampel, definisi operasional, intrumen penelitian, prosedur penelitian dan analisis
data. Bab IV berisi hasil dan pembahasan, terdiri dari hasil observasi
keterlaksanaan model pembelajaran, hasil peningkatan prestasi belajar dan hasil
peningkatan konsistensi ilmiah. Bab V merupakan simpulan, implikasi dan