• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Perbandingan Kinerja Full Virtualization dan Operating System-level Virtualization

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Perbandingan Kinerja Full Virtualization dan Operating System-level Virtualization"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Perbandingan Kinerja Full Virtualization dan

Operating System-level Virtualization

1)

Gilvy Latuheru, 2)Wiwin Sulistyo, 3)Teguh Indra Bayu

Fakultas Teknologi Informasi Unversitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia

Email : 1)gilvy.latuheru@gmail.com, 2)wiwinsulistyo@staff.uksw.edu,3) teguh.bayu@staff.uksw.edu

Abstract

Based on the type of virtualization divided into four types: full virtualization, paravirtualization, emulation hardware and operating system-level virtualization. This research will discuss about full virtualization and operating system-level virtualization. The goal is to determine the performance of the two types of virtualization is to work with a virtualization server the same machine. Two scenarios used in the first test using a web server which is made of two types of virtualization andtthe second to install a hypervisor in both types of virtualization. The parameters used for the first test response times, throughput, and resource utilization, while the second scenario would be installed virtualbox in both types of virtualization is that which is accessed through a web browser. The results first scenario that takes the average value of each parameter tested can be concluded that the operating system-level virtualization is better than full virtualization, while for the second scenario full virtualization is better than operating system-level virtualization

Keywords : virtualization, operating system-level virtualization, full virtualization

Abstrak

Berdasarkan tipenya virtualisasi dibedakan atas empat tipe yaitu full virtualization, paravirtualization, hardware emulation dan operating system-level virtualization. Pada penelitian ini akan membahas tentang full virtualization dan operating system-level virtualization. Tujuannya adalah untuk mengetahui kinerja dari kedua jenis virtualisasi tersebut jika bekerja dengan sebuah mesin server virtualisasi yang sama. Digunakan dua scenario didalam pengujiannya yang pertama menggunakan web server yang dibuat dari kedua jenis virtualisasi tersebut dan yang kedua melakukan penginstalan sebuah hypervisor didalam kedua jenis virtualisasi ini. Parameter yang digunakan untuk pengujian pertama yaitu

response times, throughput, dan resource utilization, sedangkan untuk skenario kedua akan diinstal virtualbox didalam kedua jenis virtualisasi ini yang yang diakses melalui web browser. Hasil penelitian scenario pertama yang mengambil nilai rata-rata dari setiap parameter yang diuji dapat disimpulkan bahwa operating system-level virtualization lebih baik dibandingkan dengan full virtualization, sedangkan untuk skenario kedua full virtualization lebih baik dibandingkan dengan operating system-level virtualization.

Kata Kunci : virtualization, operating system-level virtualization, full virtualization

1)

Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

2)

Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

3)

Referensi

Dokumen terkait

anak-anak, sehingga mereka memiliki mental yang positif dalam.. membangun kehidupan

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga

[r]

kemampuan pemecahan masalah matematisnya sebesar 55% dengan kategori sedang. Kesimpulannya kemampuan pemecahan masalah matematis yang diajarkan dengan model Means

K:nkef laring ebih banyak ditenukan pada pna yang be$ubunqan dengan rokok sede pemakaian alkoholMlalpun juqa dtemukan pada bebe€pa wanib t npa sebab yang

Bilirubin indirek, atau disebut juga dengan bilirubin tak terkonjugasi, yaitu bilirubin yang larut dalam lemak, tetapi tidak larut dalam air, bilirubin bebas yang terikat dengan

Dalam proses ini, dibutuhkan dua buah tangki terpisah untuk pengolahan air buangan dan menstabilkan lumpur aktif. Lumpur aktif yang telah distabilkan kemudian

Persalinan berlangsung agak lama, karena bokong dibandungkan kepala lebih lembek, jadi kurang kuat menekan, sehingga pembukaan agak lama.Persalinan pada letak