• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 682008030 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 682008030 Full text"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1. Pendahuluan

Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat didunia tidak terlepas dari semakin membaiknya kinerja dari sektor swasta dalam melakukan kegiatan ekonominya. Hubungan antara masyarakat sebagai pelanggan telah membentuk sebuah standar pelayanan yang semakin membaik dari waktu ke waktu. Percepatan di dunia swasta ini tidak diikuti dengan percepatan yang sama di sektor pelayanan publik (pemerintah), sehingga masyarakat dalam melihat adanya kepincangan dalam standar kualitas pemberian pelayanan.

Kemajuan teknologi yang sangat cepat mengharuskan instansi mengikuti perkembangan teknologi, untuk itu suatu instansi membutuhkan suatu sistem informasi yang mendukung kebutuhan instansi pemerintah dalam menciptakan efisiensi dan efektifitas kerja maupun dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dengan suatu sistem informasi administrasi kependudukan maka pengolahan data akan lebih mudah dan efisien. Pemerintah dapat mengolah

data-data yang bersangkutan dengan pengurusan kependudukan di suatu daerah.

Pencatatan biodata penduduk diarahkan pada pemenuhan data dari setiap penduduk dan keluarga yang merupakan tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota. Data tersebut merupakan sumber basis data kependudukan secara nasional yang menjadi tanggung jawab pusat (dalam hal ini Direktorat Jenderal Administrasi Kependudukan). Namun hingga saat ini di Indonesia hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil yang berupa data/laporan belum dapat secara maksimal digunakan untuk kepentingan pelayanan publik. Banyak sekali peristiwa, seperti kelahiran, perkawinan dan sebagainya yang belum ditata secara benar. Begitu juga masalah kependudukan, seperti pindah datang belum ditata secara baik, bahkan penduduk masih banyak yang belum memiliki dokumen penduduk.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka dapat diidentifikasikan

permasalahan yang terjadi, yaitu kurangnya sarana pelayanan publik untuk menyebarkan informasi tentang pelayanan pembuatan dokumen kependudukan seperti KTP (Kartu Tanda Penduduk), KK (Kartu Keluarga) ,akta kelahiran, akta kematian dan lainnya mengakibatkan lambatnya pembuatan surat-surat pengurusan biodata penduduk. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem informasi administrasi kependudukan berbasis komputer yang memanfaatkan teknologi komputer yang dapat menyajikan informasi secara cepat , murah , mudah dan akurat.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu yang berjudul “ Implementasi E-Goverment Pada

Sistem Pencatatan Sipil “ yaitu membahas sistem pencatatan sipil tentang Kartu

Tanda Penduduk (KTP) , Kartu Keluarga (KK) dan akta lainnya. Meskipun telah

menerapkan electronic-government dalam pelayanan KTP, KK dan akta namun

belum banyak memberikan perbaikan. Pelayanan KTP on-line misalnya. Program

(2)

memakan waktu yang lebih lama, ada yang sampai 3 (tiga) bulan. Sementara itu waktu yang dijanjikan paling lama 3 (tiga) hari. Selain itu, juga permasalahan persyaratan pelayanan yang menjadi lebih rumit, biaya yang tidak pasti serta prosedur yang tidak jelas [1].

Dalam Penelitian ini, dirancang sistem informasi data kependudukan pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Salatiga dengan sistem yang terkoneksi dengan jaringan dikarenakan melihat keadaan lingkup yang ada yaitu koneksi data antara kelurahan dan kecamatan serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil dalam pendaftaran pencatatan kelahiran, pencatatan kematian, pernikahan, perceraian serta pendaftaran kartu keluarga yang dilakukan oleh masyarakat. Sehingga proses akta - akta yang dijanjikan dapat selesai dan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Empat operasi dasar dari sistem informasi yaitu: mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi. informasi mungkin dikumpulkan dari lingkungan dalam atau luar dan memungkinkan didistribusikan ke dalam atau ke luar organisasi. Hasil dari proses tersebut digunakan pihak manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan keputusan organisasi. Selain itu, sistem informasi yang baik juga dapat membantu dalam hal penganalisaan dan visualisasi masalah dalam penciptaan produk baru. Sistem informasi yang baik harus bisa dimengerti oleh penerima, sesuai dengan kebutuhan, mempunyai nilai

surprise, dan dapat menuntun pengguna dalam membuat keputusan[2].

SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan) merupakan suatu

sistim informasi yang disusun berdasarkan prosedur – prosedur, dan memakai

standarisasi khusus yang bertujuan menata sistem administrasi kependudukan sehingga tercapai tertib dokumen dan administrasi dibidang kependudukan. Administrasi kependudukan meliputi pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil dalam rangka mewujudkan database kependudukan nasional. Pada dasarnya SIAK merupakan sub sistem dari sistem administrasi negara yang mempunyai peranan penting dalam pemerintahan dan pembangunan penyelenggaraan administrasi

kependudukan. Dalam Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang

(3)

kedudukan hukum seseorang dengan tujuan untuk menyediakan bukti hukum peristiwa penting (peristiwa vital) dalam kehidupan seseorang meliputi kelahiran, kematian, pembatalan perkawinan, pembatalan perceraian, perkawinan, perceraian, pengakuan anak, pengesahan anak, pengangkatan anak, perubahan nama dan perubahan status kewarganegaraan.

3. Metodologi Penelitian

Tahapan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar.1. Tahapan penelitian yang digunakan ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Tahap studi pustaka, yaitu dimulai dengan cara mengumpulkan data-data

untuk memenuhi landasan teori yang didapat dari hasil studi literatur atau kepustakaan.

b. Tahap pengumpulan data, yaitu melalui teknik wawancara atau tanya jawab

langsung dengan pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

c. Tahap analisis masalah, yaitu menemukan sebuah masalah berdasarkan hasil

wawancara. Masalah yang ditemukan yaitu proses pembuatan KTP (Kartu Tanda Penduduk), KK (Kartu Keluarga) serta akta kelahiran , akta kematian,akta pernikahan dan akta perceraian yang dijanjikan tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dengan sistem ini diharapkan masyarakat juga dapat mengetahui proses pembuatan KTP , KK , akta data kelahiran, akta data kematian, akta data perkawinan dan akta data perceraian baru yang sudah didaftarkan.

d. Tahap perancangan sistem, yaitu merancang sebuah aplikasi sistem infomasi

data kependudukan sesuai dengan kebutuhan.

e. Tahap pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian sistem kepada staf Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Tahap implementasi sistem, yaitu tahap terakhir yang dilakukan dalam penelitian ini. Setelah melakukan pengujian terhadap sistem yang dibangun, maka sistem dapat langsung diimplementasikan.

Mulai

Pengembangan Sistem

Pengujian Sistem Wawancara

Analisis Masalah Pengumpulan

Data Studi Pustaka

Implementasi Sistem

Selesai

(4)

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah

prototype model. Prototype model melibatkan user secara langsung dengan analisis dan perancangan yang efektif untuk pengoreksian sistem. Melalui

prototype model, pengembang dan pengguna dapat berinteraksi selama proses

pembuatan sistem [3] Bagan prototype model dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Prototype Model

Tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam prototype model adalah

mengumpulkan informasi tentang kebutuhan aplikasi. Selanjutnya, dari kebutuhan

tersebut akan dibuat prototype. Pada pembuatan prototype, yang diutamakan

adalah proses masukan dan keluaran dari aplikasi, sedangkan kualitas aplikasi

yang dibangun belum diperhatikan. Setelah pembuatan prototype, tahapan

selanjutnya adalah memperlihatkan prototype yang telah dibuat kepada pengguna.

Pada tahap inilah evaluasi prototype dilakukan. Tiga tahapan tersebut terus

diulang selama prototype yang dibangun belum sesuai dengan kebutuhan

pengguna. Pada penelitian ini, tahap listen to customer dimulai dengan melakukan

wawancara tahap pertama untuk mengumpulkan informasi kebutuhan system yang akan dibangun. Kebutuhan sistemdari hasil waawancara tahappertama adalah membangun sistem informasi data kependudukan.Setelah melakukan

wawancara pertama, tahap selanjutnya adalah build/revise mock-up. Tahapan ini

memfokuskan pada input dan output aplikasi sesuai dengan kebutuhan yang

dijelaskan pada wawancara pertama. Tahap ini menghasilkan sistem informasi

data kependudukan prototype pertama.

Setelah prototype pertama selesai dibuat, maka tahap selanjutnya adalah

customer test-drives mock-up. Pada tahap ini, prototype pertama sistem informasi data kependudukan diserahkan kepada pengguna dan didiskusikan bersama untuk membahas kendala-kendala yang ada serta solusi pada pembuatan

prototype pertama. Tahapan-tahapan dalam metode prototype pun mulai berulang.

Pada tahap penyerahan prototype pertama didapatkan informasi baru

tentang kebutuhan aplikasi yang akan dibangun. Kebutuhan aplikasi dari hasil

wawancara kedua adalah memberikan hak akses kepada tiga orang user yaitu

admin dan petugas operator kelurahan serta operator kecamatan. Admin

mempunyai hak akses penuh dalam menggunakan sistem dari maintenance data

(5)

Untuk operator kecamatan bertugas untuk memproses data kartu keluarga untuk dicetak.

Prototype kedua dibangun setelah mendapat informasi baru tentang

kebutuhan aplikasi yang akan dikembangkan. Selanjutnya, prototype kedua

diserahkan kepada pengguna untuk dievaluasi. Pada saat evaluasi prototype

kedua, perlu ditambahkan user baru yaitu masyarakat. Diharapkan masyarakat

sebagai user bisa memantau sampai dimana pendaftaran data akta atau kartu

penduduk telah di proses Berdasarkan informasi tersebut, maka dibuatlah

prototype ketiga. Saat evaluasi prototype ketiga, tahapan dalam metode prototype

telah selesai karena pengguna menyatakan bahwa prototype ketiga sudah

memenuhi kebutuhan instansi

Setelah mengetahui kebutuhan aplikasi sesuai dengan prototype kedua

yang telah dibuat, maka hal selanjutnya yang dilakukan adalah pengembangan sistem informasi data kependudukan tersebut.

Sistem informasi data kependudukan ini dirancang menggunakan Unified

Modelling Language (UML). UML terdiri dari berbagai jenis diagram yang dapat digunakan untuk memodelkan sebuah sistem. Aplikasi yang akan dibangun

dimodelkan dengan dua diagram, yaitu use case diagram, dan activity diagram.

Use case diagram menggambarkan hubungan antara masing-masing aktor

dengan setiap proses yang digambarkan melalui sebuah use case. Use case

diagram sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada Gambar 3.

tambah data user edit data user hapus data user

tambah data instansi

edit data instansi

hapus data instansi

melihat data user <<extend>><<extend>>

<<extend>>

melihat data instansi <<extend>> <<extend>> <<extend>> restore database backup database admin capil

melihat data kelahiran

cetak akta kelahiran

melihat data perkawinan cetak akta perkawinan

melihat data kematian

cetak akta kematian

melihat data perceraian

cetak akta perceraian

<<extend>> <<extend>>

<<extend>> <<extend>>

(6)

tambah data KK edit data KK

hapus data KK

proses data KK operator

kecamatan tambah data penduduk

edit data penduduk

hapus data penduduk

tambah data kematian

hapus data kematian

edit data kematian

tambah data perceraian

hapus data perceraianmain tenance data perceraian

edit data kelahiran hapus data kelahiran simpan data klahiran

hapus data perkawinan edit data perkawinan

tambah data perkawinan

maintenance data perkawinan <<extend>>

<<extend>> <<extend>>

maintenance data kematian

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>> maintenance data perceraian

<<extend>>

<<extend>> <<extend>> maintenance kartu keluarga

<<extend>> <<extend>>

<<extend>> maintenance data penduduk

<<extend>> <<extend>>

<<extend>>

operator kelurahan

maintenance data kelahiran

masyarakat cari data pendaftaran

Gambar 4 Use Case Diagram Sistem untuk Operator

Gambar 3 menjelaskan tentang use case diagram sistem. Dalam use case

diagram tersebut, terdapat 1 aktor yaitu admin. Admin mempunyai wewenang

untuk mengelola data user, mengelola data instansi, mengelola data penduduk,

mengelola database, memproses data kelahiran yang ada serta mencetak akta,

memproses data pernikahan dan mencetak akta, memproses data perceraian serta mencetak akta perceraian dan memproses data kematian.

Berbeda dengan admin, pada Gambar 4, operator kelurahan diberi

wewenang untuk mencatat data penduduk, mencatat data pernikahan, mencatat data kematian, mencatat data perceraian dan mencatat data kartu keluarga. Kemudian operator kecamatan mempunyai wewenang untuk memproses pendaftaran kartu keluarga. Sedangkan untuk masyarakat dapat melihat status pendaftaran akta atau kartu keluarga sudah selesai diproses atau belum.

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem

yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing aktivitas berawal, decision

yang mungkin terjadi serta bagaimana mereka berakhir [4]. Activity diagram yang

digunakan dalam membangun aplikasi ini adalah sebagai berikut.

Activity diagram untuk melakukan maintenance kartu keluarga dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 menjelaskan tentang aktivitas-aktivas yang

terjadi pada saat admin dan operator kelurahan akan melakukan maintenance

kartu keluarga. Admin dan operator kelurahan harus melakukan login terlebih

(7)

oleh admin dan operator kelurahan. Jika proses login berhasil, admin akan memilih menu kartu keluarga dan sistem akan menampilkandata kartu keluarga.

Selanjutnya, admin dan operator kelurahan akan memilih untuk melakukan

tambah, ubah, atau hapus kartu keluarga. Setelah itu, sistem akan menyimpan perubahan data kartu keluarga yang telah dilakukan.

mulai

login

mem ilih menu kartu keluarga

sim pan data keluarga edita data keluarga hapus data keluarga selesai validasi valid? tidak menampilkan halaman utama ya menampilkan data kartu kelluarga

sim pan data perubahan keluarga

sistem operator kelurahan

Gambar 5 Activity Diagram Maintenance Kartu Keluarga

Activity diagram untuk melakukan maintenance data pernikahan dapat dilihat pada Gambar 6 yang menjelaskan tentang aktivitas-aktivas yang terjadi

pada saat admin dan operator kelurahan akan melakukan maintenance data

pernikahan. Admin dan operator kelurahanharus melakukan login terlebih dahulu,

dan sistem akan melakukan validasi terhadap proses login yang dilakukan oleh

admin dan operator kelurahan. Jika proses login berhasil, admin akan memilih menu data pernikahan dan sistem akan menampilkan data pernikahan.

Selanjutnya, admin dan operator kelurahan akan memilih untuk melakukan

tambah, ubah, atau hapus data pernikahan. Setelah itu, sistem akan menyimpan perubahan data pernikahan yang telah dilakukan.

mulai

login

mem ilih m enu pernikahan

hapus data pernikahan

sim pan data pernikahan edit data pernikahan selesai validasi valid? tidak menam pilkan halam an utama ya

menam pilkan data pernikahan

sim pan data perubahan pernikahan

sistem admin

(8)

Activity diagram untuk melakukan maintenance data perceraian dapat dilihat pada Gambar 7 yang menjelaskan tentang aktivitas-aktivas yang terjadi

pada saat operator kelurahan akan melakukan maintenance data perceraian.

operator kelurahan harus melakukan login terlebih dahulu, dan sistem akan

melakukan validasi terhadap proses login yang dilakukan oleh operator

kelurahan. Jika proses login berhasil, operator kelurahan akan memilih menu data

perceraian dan sistem akan menampilkan data perceraian. Selanjutnya, operator kelurahan akan memilih untuk melakukan tambah, ubah, atau hapus data perceraian. Setelah itu, sistem akan menyimpan perubahan data perceraian yang telah dilakukan.

mulai

login

mem ilih m enu perceraian

hapus data perceraian

s im pan data perceraian

edit data perceraian

s eles ai

validas i

menampilkan halaman utama valid? ya tidak

menampilkan menu perceraian

s im pan data perubahan

sistem admin

Gambar 7 Activity Diagram Maintenance Data Perceraian

Activity diagram untuk proses data kelahiran dapat dilihat pada Gambar 8 yang menjelaskan tentang aktivitas-aktivas yang terjadi pada saat operator

kelurahan akan melakukan maintenance data kelahiran. Operator kelurahan harus

melakukan login terlebih dahulu, dan sistem akan melakukan validasi terhadap

proses login yang dilakukan oleh operator kelurahan. Jika proses login berhasil,

operator kelurahan akan memilih menu data kelahiran dan sistem akan

(9)

mulai login memilih menu kelahiran selesai tambah data kelahiran hapus data kelahiran edit data kelahiran validasi valid? tidak menampilkan halaman utama ya

simpan data perubahan kelahiran menampilkan menu kelahiran

sistem admin

Gambar 8 Activity Diagram Data Kelahiran

Activity diagram untuk melakukan maintenance data kematian dapat dilihat pada Gambar 9 yang menjelaskan tentang aktivitas-aktivas yang terjadi

pada saat operator kelurahan akan melakukan maintenance data kematian.

operator kelurahan harus melakukan login terlebih dahulu, dan sistem akan

melakukan validasi terhadap proses login yang dilakukan oleh operator

kelurahan. Jika proses login berhasil, operator kelurahan akan memilih menu data

kematian dan sistem akan menampilkan data kematian. Selanjutnya, operator kelurahan akan memilih untuk melakukan tambah, ubah, atau hapus data kematian. Setelah itu, sistem akan menyimpan perubahan data kematian yang telah dilakukan.

mulai

login

mem ilih m enu kematian

tam bah data kematian edit data kematian hapus data kematian selesai validasi valid? tidak menam pilkan halam an utama ya

menam pilkan data kem atian

sim pan perubahan data kem atian

sistem admin

Gambar 9 Activity Diagram Maintenance Data kematian

(10)

Tampilan halaman login pada aplikasi yang dibangun dapat dilihat pada Gambar 10 yang menunjukkan tentang tampilan awal pada saat aplikasi

dijalankan. User harus melakukan login terlebih dahulu supaya dapat mengakses

sistem dengan cara memasukkan username dan password yang telah didaftarkan.

Gambar 10 Halaman Login

Halaman Cari Kartu Keluarga

Tampilan halaman cari kartu keluarga pada aplikasi yang dibangun dapat

dilihat pada Gambar 11 yang menjelaskan tentang cari data keluarga. Masyarakat

dapat melakukan pencarian data kartu keluarga melalui form pencarian yang

tersedia. Masyarakat dapat mencari kartu keluarga dengan memasukkan nomor pendaftaran kartu keluarga untuk mengecek sudah sampai mana proses pendaftaran berada.

Gambar 11 Halaman Cari Data Kartu Keluarga

Tampilan halaman untuk menampilkan registrasi kelahiran dapat dilihat pada Gambar 12 yang menjelaskan tentang halaman registrasi kelahiran. Operator kelurahan dapat menambah,menghapus dan mengedit data kelahiran melalui form yang tersedia . Selanjutnya, setelah selesai maka harus di simpan dan cetak bukti pendaftarannya. Secara otomatis data pendaftaran akan langsung diterima oleh

(11)

Gambar 12 Halaman Registrasi Kelahiran

Gambar 13 Bukti Pendaftaran Kelahiran

Gambar 13 menjelaskan tentang bukti pendaftaran kelahiran untuk selanjutnya ditukarkan dengan akta kelahiran di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan membawa syarat-syarat yang ditentukan untuk pengambilan akta.

Tampilan halaman untuk menampilkan registrasi kematian dapat dilihat pada Gambar 14 yang menjelaskan tentang halaman registrasi kematian. Operator

kelurahan dapat mencatat data kematian melalui form yang tersedia . Selanjutnya,

setelah selesai maka harus di simpan dan cetak bukti pendaftarannya. Secara

otomatis data pendaftaran akan langsung diterima oleh admin dinas kependudukan

(12)

Gambar 14 Halaman Registrasi Kematian

Gambar 15 Bukti Pendaftaran Kematian

Gambar 15 menjelaskan tentang bukti pendaftaran kematian untuk selanjutnya ditukarkan dengan akta kematian di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan membawa syarat-syarat yang ditentukan untuk pengambilan akta.

Tampilan halaman untuk menampilkan registrasi pernikahan dapat dilihat pada Gambar 16 yang menjelaskan tentang halaman registrasi pernikahan.

Operator kelurahan dapat mencatat data pernikahan melalui form yang tersedia .

Selanjutnya, setelah selesai maka harus di simpan dan cetak bukti pendaftarannya.

Secara otomatis data pendaftaran akan langsung diterima oleh admin dinas

(13)

Gambar 16 Halaman Registrasi Pernikahan

Gambar 17 Bukti Pendaftran pernikahan

Gambar 17 menjelaskan tentang bukti pendaftaran pernikahan untuk selanjutnya ditukarkan dengan akta pernikahan di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan membawa syarat-syarat yang ditentukan untuk pengambilan akta.

Tampilan halaman untuk menampilkan registrasi perceraian dapat dilihat pada Gambar 18 yang menjelaskan tentang halaman registrasi perceraian.

Operator kelurahan dapat mencatat data perceraian melalui form yang tersedia .

Secara otomatis data pendaftaran akan langsung diterima oleh admin dinas

(14)

Gambar 18 Halaman Registrasi Perceraian

Tampilan halaman untuk menampilkan registrasi kartu keluarga dapat dilihat pada Gambar 19 yang menjelaskan tentang halaman registrasi keluarga.

Operator kelurahan dapat mencatat data kartu keluaarga melalui form yang

tersedia . Secara otomatis data pendaftaran akan langsung diterima oleh operator kecamatan untuk mencetak akta keluarga dengan membawa bukti pendaftaran.

Gambar 19 Halaman Registrasi Kartu Keluarga

Dalam pengujuan sistem ini , dilakukan dengan pada dua buah komputer yang berbeda dengan menggunakan IP sebagai berikut : Yang pertama

mempunyai alamat IP 192.168.1.1 yang menggunakan user administrator.

Sedangkan komputer kedua mempunyai alamat IP 192.168.1.2 yang

(15)

Gambar 20 User Administrator

Gambar 21 User Kelurahan Blotongan

Dalam pengujian ini operator kelurahan melakukan pencatatan data kematian yang dapat dilihat pada Gambar 22. Setelah selesai melakukan

pencatatan data akan masuk ke dalam database. Selanjutnya data pencatatan dapa

diterima oleh admin . Setelah itu admin akan melakukan proses pencetakan akta

(16)

Gambar 22 Pendaftaran Registrasi Kematian

(17)

Gambar 24 Akta Kematian

5. Simpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik melalui perancangan aplikasi sistem data kependudukan ini adalah didalam sistem data kependudukan ini menghasilkan data yang lebih akurat, cepat, mudah diakses, dan hasil yang lebih baik dibandingkan pencatatan secara manual, sehingga membantu kinerja pemerintah. Aplikasi yang dibangun terkoneksi antar instansi,sehingga dalam pendaftaran akta oleh masyarakat secara cepat akan mencetak akta sesuai dengan janji yang pemerintah dalam pelayanan akta .

6. Daftar Pustaka

[1] Wahyuningrat, 2007, pelayanan publik era Goverment,Purwokerto : FISIP

UNSOED [10] Sommerville, Ian, 2001, Software Engineering 6, Boston:

Addison Wesley.

[2] Leicth, Robert. Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta : Andi Offset

(18)

[3] Sommerville, Ian, 2001, Software Engineering 6, Boston: Addison Wesley

[4] Nugroho, Adi, 2005, Rational Rose untuk Pemodelan Berorientasi Objek,

Gambar

Gambar 1  Tahapan Penelitian
Gambar 3 Use Case Diagram Sistem untuk  Admin
Gambar 4 Use Case Diagram Sistem untuk  Operator
Gambar 6  Activity Diagram Maintenance Data Pernikahan
+7

Referensi

Dokumen terkait

semata, akan tetapi juga mempelajari esesnsi tujuan syariat (maqashid syariah), (8) tidak memaksakan kehendak, keinginan, dan ideologi mereka, mengingat umat Islam

Selain itu, dalam tahap tindak lanjut, tidak dihasilkan apa-apa karena tidak satupun peserta pelatihan yang datang untuk mengkonsultasikan PTK yang dibuatnya. Namun

berinteraksi secara sosial dengan sesamanya; (2) Prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dalam kaitannya dengan penerapan

Penggunaan istilah ke-enam skema penelitian tersebut mengacu pada standar penelitian Ditjen Dikti dengan mengikuti berbagai kriteria yang telah ditetapkan Ditjen Dikti serta

Pada penelitian tugas akhir ini akan dikembangkan sebuah sistem informasi manajemen asset yang merupakan sebuah sistem informasi yang diharapkan dapat melakukan

dapat diketahui bahwa bentuk sediaan dari gel aromaterapi minyak atsiri bunga kenanga memiliki bentuk yang sama yaitu berbentuk kental, sedangkan warna yang

Namun yang lebih penting adalah usaha individu atau orang perseorangan bagi mengelakkan diri daripada terkena sebarang jangkitan penyakit dengan mengambil apa sahaja langkah

Kalbe Farma (KLBF) berencana mengalokasikan belanja modal hingga Rp1,5 triliun pada 2016, naik dari capital expenditure pada tahun lalu yang ditargetkan mencapai Rp1 triliun..