• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pemasaran dan Peningkatkan Kinerja Kredit Usaha Kecil Menengah (UKM) pada PT Bank Mega Tbk Capem Salatiga T1 212007042 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pemasaran dan Peningkatkan Kinerja Kredit Usaha Kecil Menengah (UKM) pada PT Bank Mega Tbk Capem Salatiga T1 212007042 BAB IV"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Data dan Bahasan

Bab ini menguraikan data penelitian dan bahasan tentang data penelitian tetapi sebelumnya akan membahs objek penelitian.

Gambaran Objek

Di era yang semakin modern ini masyarakat selalu menginginkan segala sesuatu yang baik dalam efisiensi waktu maupun efisiensi biaya. Salah satunya adalah kebutuhan manusia mendapatkan kredit dari bank untuk membangun usaha kecil. Untuk itu tidak heran perusahaan selalu mencari ide-ide untuk menemukan sesuatu untuk kebutuhan masyarakat sekarang ini. Semua orang pasti mengenal PT Bank Mega Tbk, yang memberikan nilai-nilai yang telah terbukti berkali-kali menopang kinerja dan mempersembahkan karya yang dapat dinikmati bersama. Bank Mega membuatnya dengan Mega peduli dan Mega berbagi. Bank Mega saat ini lebih fokus kepada pemberian kredit kepada pengusaha kecil dan menengah, dalam rangka turut mendukung perkembangan dan penguatan perekonomian negara di sektor riil, disamping itu Bank Mega juga berkomitmen untuk dapat tumbuh berkembang bersama para pengusaha kecil dan menengah. Agar hal itu tercapai, maka Bank Mega disamping akan membantu para pengusaha kecil dan menengah dari segi permodalan melalui pembiayaan Mega UKM, Bank Mega juga senantiasa menolong kelangsungan usaha, dengan membantu dalam pelatihan manajerial dan konsultasi berbagai masalah guna dicarikan solusinya, untuk itu Bank Mega akan menambah jumlah tenaga marketing yang fokus pada penyaluran Mega UKM.

(2)

Pada saat krisis ekonomi, Bank Mega mencuat sebagai salah satu bank yang tidak terpengaruh oleh krisis dan tumbuh terus tanpa bantuan pemerintah bersama-sama dengan Citibank, Deutche Bank dan HSBC.

PT. Bank Mega Tbk. dengan semboyan "Mega Tujuan Anda" tumbuh dengan pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan ternama yang mampu disejajarkan dengan bank-bank terkemuka di Asia Pasifik dan telah mendapatkan berbagai penghargaan dan prestasi baik di tingkat nasional, regional maupun internasional. Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang disandangnya, PT. Bank Mega Tbk. berpegang pada azas profesionalisme, keterbukaan dan kehati-hatian dengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini. PT Bank Mega Tbk, sudah sangat dikenal oleh masyarakat dan membuka cabang dimana-mana. Dan baru-baru ini membuka cabang tepatnya di Salatiga yang berdiri sejak November 2010 dan proporsi di salatiga sangat besar karena UKM ini yang sebagai penyumbang terbesar bagi Bank Mega.

Gambar 1.1. logo Bank Mega

Keuntungan dan Manfaat kredit UKM

[image:2.595.78.525.288.625.2]

Semua pencapain tersebut mendorong laba yang sangat signifikan. Bisa dilihat dari tabel di bawah ini.

Table 4.1

NO Aspek yang berubah Tahun 2009 Tahun 2010 Total perubahan (dalam %) 1. Laba sebelum pajak 65 trilliun Rp 1,04 triliun Sebesar 62,5% 2. Laba bersih Rp 537,46 miliar Rp 951,8 miliar Meningkat

(3)

3. ESP Rp 169 Rp 299 Meningkat sebesar Rp 130 4. Rasio operasional dan

resiko pasar

pada level 15,03%, atau berada di atas ketentuan Bank

Indonesia.

pada level 15,03%, atau berada di atas ketentuan Bank

Indonesia.

Kedua rasio permodalan minimal berada di level 8%. 5. Rasio kecukupan modal

(CAR) berdasarkan resiko kredit dan resiko

operasional

di level 14,78% di level 14,78% Kedua rasio permodalan minimal berada di level 8%. 6. Rasio laba bersih terhadap

modal (ROE)

18,72% 27,20%. 8,84%

7. Laba bersih terhadap aset (ROA)

1,77% 2,45% 0,68%

8. Rasio penyaluran kredit terhadap simpanan

- 56,03% -

9. Keuntungan bunga bersih/net interest margin

(NIM)

- 4,88% -

10. Pendapatan operasional lain dari pos provinsi dan

komisi

Rp 290,19 miliar Rp 383,26 miliar 32,07%

Di sini juga terlihat kenaikan yang sangat signifikan dari laporan keuangan terakhir 2011 PT Bank Mega Tbk (MEGA). Dimana, laba bersih PT Bank Mega Tbk (MEGA) meningkat 12,77% menjadi Rp 1,07 triliun atau Rp 314 per saham pada 2011 dibandingkan 2010. Kenaikan laba bersih ini didorong oleh keberhasilan strategi Bank Mega selama 2011 dalam meningkatkan penyaluran kredit, khususnya di segmen usaha kecil & menengah (UKM), serta meningkatkan kualitas kredit, likuiditas dari secondary reserves, dan reprofiling dana pihak ketiga.

Strategi pemasaran UKM

(4)

usaha kecil menengah (UKM) yang saat ini ingin mengembangkan usahanya, Kucuran dana Kredit UKM bisa sangat membantu. Bank Mega dengan programnya MEGA UKM memberikan solusi tepat untuk kredit usaha anda. Dengan Tag line “Tumbuh Bersama

Kredit UKM Bank Mega”. (b) promosi yang dilakukan Bank Mega itu sendiri berbeda dengan Bank lain. Dimana, Bank Mega melakukan promosi melalui telephone dan juga promosi door to door dengan mendatangi calon nasabah di café-café, rumah makan lainnya. (c) harga yang diberikan juga sangat berbeda dengan bank-bank lainnya seperti Cicilan ringan dengan jangka waktu pengembalian bisa lebih lama (sampai dengan 7 tahun), Bebas biaya asuransi jiwa kredit (AJK)*, Persyaratan mudah dan proses cepat, Plafond kreditnya 100juta s/d 500juta (setelah 6 bulan, bisa di tingkatkan sampai dengan 1 Milyar), cicilan ringan yang memudahkan anda mengontrol keuangan bisnis dan meningkatkan keuntungan. (d) Bank Mega ini mempunyai jaringan bisnis ritel yang luas, memiliki layanan perbankan yang lengkap, anda akan mendapatkan pelayanan yang bersahabat.

Dalam strategi yang digunakan oleh bank Mega ini sangatlah berebeda dengan strategi yang digunakan oleh bank-bank lain, ini dilihat dari Bank Mega itu sendiri yang merupakan cabang di salatiga ini, dimana berada pada posisi mendistribusikan produk Mega UKM ini dengan strategi Bank Mega yang sudah ada. Dalam penerapannya cara Bank Mega memasarkan produk Mega UKM ini dengan strategi Bank Mega capem salatiga yang terdiri dari (a) variasi situasi making contact & introduction. (b) variasi situasi fact finding-presentation. (c) individu di dalam kelompok, dan (d) cara menemukan peluang. Di bawah ini akan dijelaskan tentang strategi pemasaran yang digunakan

a) Variasi situasi making contact & introduction

(5)

ini dapat dibagi lagi menjadi dua tahap lagi, yaitu melalui telepon dan walk-in customer. Melalui telepon mencakup calon nasabah baru dan nasabah terdaftar (existing). Sementara itu, walk-in customer berarti calon nasabah yang mendatangi perusahaan. Untuk dua cara ini sama-sama melalui empat tahap yaitu oferring (menawarkan), benefit (memberikan manfaat), confirm (memberikan informasi), probing (menyelidik).

b) Variasi situasi fact finding- presentation

Tahap dimana melakukan pencarian fakta-fakta yang terkait dengan nasabah, pada tahap ini marketing harus melakukan pengecekan dengan menggunakan BI checking apakah calon nasabah ini pernah bermasalah dengan pinjaman di bank lain. Dari situasi seperti ini dapat dibagi lagi menjadi dua tahap lagi, yaitu melalui telepon dan visit customer. Melalui telepon mencakup calon nasabah baru dan nasabah terdaftar (existing). Sementara itu, visit customer berarti mengunjungi calon nasabah. Untuk dua cara ini sama-sama melalui empat tahap yaitu oferring (menawarkan), benefit (memberikan manfaat), confirm (memberikan informasi), probing (menyelidik).

c) Individu di dalam kelompok

Pada tahap ini menggunakan Aturan : Setiap orang dalam satu kelompok dibagi menjadi berberapa peran-peran sebagai : Marketing, Nasabah dan Pengamat. Setiap kelompok melakukan role play, bergantian, sehingga setiap peserta pernah memerankan peran marketing dan pengamat. Setiap satu putaran selesai, pengamat memberikan penilaian. Dan properti yang digunakan yaitu, brosur produk bank mega dan application form.

d) Cara menemukan peluang

(6)

yang spesifik dan permintaan nasabah (melihat transaksi/permintaan nasabah yang memiliki potensi penjualan contohnya calon nasabah ini mempunyai usaha, dia ingin mengembangkan usahanya tetapi tidak mempunyai modal kerja). Mengingatkan kembali produk atau layanan bank (menggunakan kata-kata yang mudah/gampang diingat sehingga mendorong nasabah mengingat kembali apa yang sudah jelaskan)

Tingkat keberhasilan kredit UKM

Pilihan strategi yang baik dimana fokus pada retail banking dengan segmen UKM telah berhasil meningkatkan kinerja Bank Mega, seperti diringkas pada tabel 4.2 berikut ini. Tabel 4.2

NO Aspek yang berubah Tahun 2009 Tahun 2010 Total perubahan (tahun 2010 - tahun 2009 /tahun 2009*100%) 1. Total asset Bank Mega Rp 21.57 trilliun Rp 51,59 trilliun 139,17% 2. Simpanan pihak ketiga Rp 13.784 miliar Rp 42.084 miliar 205,13% 3. Perbandingan antara dana

murah (giro dan tabungan) berbanding dana mahal

(deposito)

51,8% : 47,7% 52,3% : 48,2% 0,96% : 1,04%

4. Penyaluran kredit Rp 18.639 Rp 23.891 28,17%

5. Kredit komersial Rp 4,3 Rp 4,8 11,62%

6. Kredit segmen UKM - Rp 1,1 trilliun -

7. Kredit korporasi Rp 3 trilliun Rp 8,5 trilliun 183,3% 8. kredit consumer Rp 4,6 trilliun Rp 9,6 trilliun 108,69%

Sumber : Laporan akhir PT. Bank Mega tbk pada akhir tahun 2010

(7)
[image:7.595.63.553.97.640.2]

Tabel 4.3 NERACA

NO POS-POS

ASET

BANK KONSOLIDASI

31-Mar-11 31-Mar-10 31-Mar-11 31-Mar-10

1. Kredit

a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi

b. Tersedia untuk dijual c. Dimiliki hingga jatuh

tempo

d. Pinjaman yang diberikan dan piutang - - - 24.148.610 - - - 18.922.216 - - - 24.148.610 - - - 18.922.216

2. Cadangan kerugian penurunan nilai aset

keuangan a. Surat berharga

b. Kredit c. Lainnya (1.500) (279.289) -(1.500) (299.596) -(1.500) (279.289) -(1.500) (299.596) -

Sumber : LAPORAN KEUANGAN PT. BANK MEGA Tbk Per 31 Maret 2011 dengan angka perbandingan Per 31 Maret/ dalam jutaan Rupiah

(a) Informasi keuangan konsolidasian ini disusun berdasarkan informasi keuangan yang diambil dari Laporan Keuangan konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010. (b) Informasi keuangan di atas, disajikan sesuai hal-hal sebagai berikut: (1) Peraturan Bank Indonesia No. 3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/50/PBI/2005 tanggal 29 Nopember 2005 tentang “Transparansi Kondisi Keuangan Bank”. (2) Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001

sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 yang telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 perihal “Perubahan kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 tentang Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan Kepada Bank Indonesia”. (3) Peraturan Bapepam & LK No.X.K.2,

(8)

2003 tentang “Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala” dan Peraturan

PT Bursa Efek Indonesia No. I-E. Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek jakarta No. Kep-306/BEj/07-2004 tentang “Kewajiban Penyampaian Informasi. (4) Surat Bank Indonesia No. 5/559/DPNP/IDPnP tanggal 24 Desember 2003 mengenai “Laporan Keuangan Publikasi Bank”. (c) Dikarenakan informasi keuangan

konsolidasi di atas diambil dari laporan keuangan yang dikonsolidasi tanggal dan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, maka informasi tersebut bukan merupakan penyajian yang lengkap dari laporan keuangan konsolidasi. (d) Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. (e) Bank dan Entitas Anak telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang “Instrumen

Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. PSAK ini diimplementasikan

secara prospektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Bank juga telah mengidentifikasikan dan menerapkan penyesuaian transisi terkait dengan penurunan nilai aset keuangan yang diakui sebagai penyesuaian awal saldo laba awal per 1 januari 2010. (f) Untuk tujuan perbandingan, beberapa akun dalam Laporan Keuangan Publikasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 telah disesuaikan dengan penyajian Laporan Keuangan Publikasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011. (g) Kurs per 31 Maret 2011 USD 1 = Rp 8.707,50 dan per 31 Maret 2010 USD 1 = Rp 9.100,00.

(9)

Gambar

tabel di bawah ini.
Tabel 4.3  NERACA

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah aspek bias dapat memberikan pengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)