SILABUS MATA PELAJARAN AGAMA KHONGHUCU SMP
I. Pendahuluan
A. Rasional
Tema pengembangan Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat menghasilkan
insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap,
keterampilan,dan pengetahuan yang terintegrasi. Dalam rangka mewujudkan insan
Indonesia tersebut, proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberkan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir berkaitan dengan
pola pembelajaran, yaitu: (1) berpusat pada peserta didik; (2) pembelajaran interaktif
(interaktif guru-peserta didik-masyarakat- lingkungan alam, sumber/media lainnya);
(3) pembelajaran dirancang secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari
siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi, serta dapat diperoleh melalui
internet); (4) pembelajaran bersifat aktif (peserta didik didorong untuk aktif
mencari informasi melalui pendekatan saintifik); (5)belajar kelompok (berbasis tim);
(6) pembelajaran berbasis multimedia; (7) pembelajaran berbasis pengguna(users)
dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
(8) pola pembelajaran menggunakan ilmu pengetahuan jamak(multidisciplines); dan
(9) pembelajaran yang mengembangkan berpikirkritis.
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut: (1) mengembangkan
keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu,
kreativitas, dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik; (2) sekolah merupakan
bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana, dimana
peserta didik menerapkan apa yang dipelajari kemasyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar; (3) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
(4)memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;(5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi
int kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran; (6)
kompetensi inti menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi
dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi inti; (7) kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan prinsip
akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar
matapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal danvertikal).
Suci yaitu agar dapat hidup selaras dengan Watak Sejati yang telah
difirmankan/dikodratkan Tian kepadanya, mengerti, dan dapat menjalankan tugas
kewajiban hidup sebagaimana layaknya manusia.
Pendidikan Agama Khonghucu diharapkan menghasilkan manusia berbudi luhur (Jun
Zi) yang mampu menggemilangkan Watak Sejatinya, mengasihi sesama dan berhenti
pada Puncak Kebaikan. Dalam kehidupan kesehariannya diharapkan mampu berhenti
pada Tempat Hentian sesuai dengan kedudukannya sehingga mampu memuliakan
lima hubungan kemanusiaan (
Wulun
), yaitu: hubungan antara orang tua dengan anak,
hubungan antara pimpinan dengan pengikut, hubungan suami dengan istri, hubungan
kakak dengan adik, hubungan kawan dengan sahabat.
Harapan dari pendidikan agama Khonghucu seperti disebutkan di atas selaras dengan
Pendidikan Nasional yang bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratif serta bertanggungjawab. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan
untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah
pikir, olah rasa dan olah raga, agar memiliki daya saing dalam menghadapi
globalisasi.
Pembelajaran Pendidikan agama Khonghucu dilakukan dalam rangka mencapai
kompetensi Sikap Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan, dan Keterampilan.
Pendidikan agama Khonghucu sangat menekankan adanya suatu pandangan
bahwasifat dasar atau watak sejati manusia itu pada dasarnya baik. Sekiranya sifat
manusia itu jahat, maka pendidikan tidak akan terlaksana tanpa sebuah pemaksaan, dan
pendidikan yang dilaksanakan dengan sebuah pemaksaan pasti tidak akan membuahkan
hasil yang baik. Pendidikan, sebagaimana ditegaskan dalam kitab
Liji
adalah
‘membimbing berjalan dan bukan menyeret’. Pendidikan adalah usaha sadar yang
terencana, dan segalanya harus dilakukan dengan wajar, membukakan jalan lalu
mengarahkan, memberi penguatan namun tidak mendikte.
Berdasarkan filosofi pendidikan ini, muncul peribahasa “Menanam pohon cukup
sepuluh tahun, menanam manusia butuh seratus tahun.” Oleh karena itu perlu dipahami
bahwa proses pendidikan membutuhkan waktu lama, kerja keras, konsistensi, dan
komitmen yang tinggi (kesungguhan) dari para guru.
Atas dasar kenyakinan bahwa watak sejati manusia itu baik, maka melalui
pendidikan dapat menjadikan orang tetap baik, bertahan pada fitrah atau kodrat
alaminya, dan selanjutnya dapat mengembangkan kebajikan yang mulia dan mencapai
tujuan yang paling sempurna. Dari uraian tersebutdapat ditarik kesimpulan, bahwa
hakikat pendidikan adalah: “Memanusiakan manusia.” Dengan kata lain: ”Belajar
menjadi manusia” sehingga tercipta manusia berbudi luhur (
Junzi
).
Pada dasarnya perilaku
Junzi
memang merupakan tujuan utama yang ingin dan harus
dicapai dalam pendidikan agama Khonghucu baik di rumah, di sekolah maupun dalam
kelembagaan agama Khonghucu. Maka sudah sewajarnya aspek perilaku
Junzi
harus
menjadi porsi terbesar dan utama dalam pendidikan agama Khonghucu di sekolah.
Orang yang berpendidikan adalah seseorang yang memiliki moralitas tinggi. Orang
yang memiliki pengetahuan tetapi tidak berpendidikan (tidak memiliki moralitas yang
tinggi) tidak bisa disebut
Junzi
, inilah standar yang dipakai untuk mengukur kualitas
manusia. Prinsip dasar dan target akhir pendidikan adalah pembinaan pribadi yang
penuh Cinta Kasih (
Ren
) ; kemampuan memuliakan hubungan (
Xiao
) dalam setiap
interaksinya dengan semua unsur kehidupan; kemampuan mengendalikan emosi;
memiliki ketulusan hati dan keikhlasan, serta pelaksanaan kebajikan yang lainnya,
sehingga pembinaan moralnya berkembang terus dari hari ke hari (meningkat). Artinya,
pendidikan selalu ditujukan kepada pribadi manusia, yang tujuannya tidak lain untuk
meningkatkan kualitas moral setiap individu.
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi
pedagogik
modern dalam pembelajaran,
yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (
scientific approach
) dalam
pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, mengamati, menanya,
menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.
Pendekatan saintifik ini sangat sejalan dengan apa yang diajarkan Nabi
Kongzi
tentang pendekatan belajar sebagaimana tersurat dalam kitab
Zhongyong
Bab XIX pasal
19. “Banyak-banyalah belajar; pandai-pandailah bertanya; hati-hatilah memikirkannya;
dan sungguh-sungguhlah melaksanakannya.”
Banyak-banyaklah belajar
Mengamati
Pandai-pandailah bertanya
Menanya
Hati-hatilah memikirkannya
Menalar/ekplorasi
Jelas-jelaslah menguraikannya
Mengasoisikan
Sungguh-sungguhlah melaksanakannya
Mengomunikasikan
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti berfokus pada pembentukan
karakter peserta didik menuju pribadi yang luhur mulia (
Junzi
). Peserta didik
diharapkan mampu menjadi remaja yang memiliki karakter dan kepribadian yang luhur
mulia. Mampu berpikir kritis, kreatif, dan inovatif yang dilandasi dengan keyakinan
bahwa manusia memiliki potensi untuk menjadi manusia luhur dan mulia. sebagaimana
yang dikehedaki
Tian
.
Pendidikan Agama Khonghucu menetapkan akhlak mulia dan etika sebagai
landasan dasar pengembangan nilai-nilai karakter. Landasan dasar yang paling utama
adalah (keyakinan) tentang ke-Maha-Esaan Tuhan sebagai sumber utama bagi
kesatuan nilai-nilai yang berlaku bagi satu kesatuan manusia dan alam semesta.
Pemahaman remaja akan sifat dasar manusia, bahwa
Tian
mengaruniakan manusia
watak sejati (
) yang di dalamnya terkadung benih-benih kebajikan
ren, yi, li, zhi
.
dan hidup (bernyawa), namun manusia juga memiliki perasaan dan tahu akan
kebenaran, maka termulialah dia. Kesadaran remaja akan hakikat manusia sebagai
makhluk termulia dan berpotensi menempati puncak kebaikan dan mencapai puncak
kebajikan menjadi fokus pembahasan pada buku ini.
Bagaimana remaja menangani dan mengolah gejolak rasa (emosi) yang ada di
dalam dirinya sehingga tetap berada di batas tengah (z
hong
)? Bagaimana remaja
menghadapi tantangan dari luar dirinya? tentang keadaan buruk yang memberi
tekanan untuk bertindak negatif? Bagaimana membentuk kebiasaan (habit) sehingga
terbentuk karakter yang unggul?
Dalam kontek Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan
Pancasila, perlu menjadi sarana utama pembudayaan nilai-nilai pemersatu (perekat)
bangsa. Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti tidak terbatas pada
pengetahuan secara verbal saja, namun juga harus dilaksanakan melalui pembiasaan,
refleksi, dan aktualisasi diri peserta didik dalam pembelajaran intra kurikuler, ekstra
kurikuler, dan pembudayaan nilai-nilai akhlak atau karakter di sekolah. Proses
pendidikan Agama Khonghucu bukan sekedar menghafalkan informasi mengenai
fakta, konsep, dan prinsip-prinsip agama saja, melainkan sebagai pemaknaan terhadap
pengalaman peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Makna-makna yang diajarkan
agama tersebut akan menjadi pengarah dan pengendali perilaku peserta didik
sehari-hari.
B. Kompetensi Lulusan Kelompok Pendidikan Agama dan Budi Pekerti di
Pendidikan Dasar dan Menengah
Pendidikan agama Khonghucu diberikan sebagai bimbingan/tuntunan manusia
untuk dapat hidup menempuh Jalan Suci yaitu agar dapat hidup selaras dengan Watak
Sejati yang telah difirmankan/dikodratkan
Tian
kepadanya, mengerti, dan dapat
menjalankan tugas kewajiban hidup sebagaimana layaknya manusia.
Pendidikan Agama Khonghucu diharapkan menghasilkan manusia berbudi
luhur (
Junzi
) yang mampu menggemilangkan Watak Sejatinya, mengasihi sesama dan
berhenti pada Puncak Kebaikan. Dalam kehidupan kesehariannya diharapkan mampu
berhenti pada Tempat Hentian sesuai dengan kedudukannya sehingga mampu
memuliakan lima hubungan kemanusiaan (
Wulun
), yaitu: hubungan antara orang tua
dengan anak, hubungan antara pimpinan dengan pengikut, hubungan suami dengan
istri, hubungan kakak dengan adik, hubungan kawan dengan sahabat.
Harapan dari pendidikan agama Khonghucu seperti disebutkan di atas selaras
dengan Pendidikan Nasional yang bertujuan mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratif serta bertanggungjawab. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan
untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah
pikir, olah rasa dan olah raga, agar memiliki daya saing dalam menghadapi
globalisasi.
Maka diharapkan Kompetensi Lulusan SMP sebagai berikut :
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Pengetahuan : Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian yang tampak mata.
Keterampilan : Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan
sumber lain sejenis.
C. Kompetensi Jenjang SMP Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti di
Pendidikan Dasar dan Menengah
Kompetensi Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah yaitu:
Kelas
Sekolah menengah pertama (SMP)
KD kelas VII
KD kelas VIII
KD kelas IX
1.1.Meyakini Makna, Fungsi dan tujuan agama dalam kehidupan.
1.2.Meyakini sejarah masuknya agama Khonghucu ke Indonesia sebagai karunia
Tian
. 1.3.Meyakini HikayatSuci kelahiran Nabi
Kongzi
sebagai UtusanTian
. 1.4.Meyakini NabiKongzi
sebagaiTianzi Muduo
1.5.Meyakini
keimanan yang Pokok dalam agama Khonghucu (
Cheng Xinzhizhi
) 1.6.Meyakini tempatibadah umat Khonghucu sebagai tempat suci
mengembangkan kebajikan.
1.7.Meyakini sifat-sifat teladan Nabi
Kongzi
yang hati-hati,sungguh-1.1.Meyakini bahwa benih-benih kebajikan watak sejati (
1.2.Menghayati sikap salam dan hormat dalam agama Khonghucu.
1.3.Meyakini kitab kitab suci agama
Khonghucu melalui
Sishu
danXiaojing.
1.4.Menghargai dan meyakini makna dupa (
xiang
) dan Meja abu leluhur. 1.5.Meyakini macamupacara sembahyang kepada leluhur. 1.6.Meyakini karakter
dan perilaku
Junzi
. 1.7.Meyakini danmenghargai pokok-pokok ajaran moral agama khonghucu.
1.1Meyakini bahwa
pembinaan diri (
Xiushen
) adalah jalan menempuh jalan suci.1.2Meyakini bahwa jalan suci terbesar itu adalah Laku bakti (
xiao
).1.3Menghargai dan meyakini rohaniwan agama khonghucu
( Jiaosheng, Wenshi, dan
Xueshi
)1.4Meyakini dan menerima Jalan Suci (
dao
) ajaran agama khonghucu. 1.5Menerima dan meyakinipeneguhan (
Liyuan
) dalam agamakhonghucu. 1.6Meyakini macam
upacara sembahyang kepada Tuhan.
sungguh, rendah hati, sederhana dan suka
mengalah. 2.1 Menghayati
Makna, Fungsi dan tujuan agama dalam kehidupan. 2.2. Menghayati
nilai-nilai sejarah masuknya agama Khonghucu ke Indonesia sebagai karunia
Tian
. 2.3. MenghayatiHikayat Suci kelahiran Nabi
Kongzi
sebagai UtusanTian
.2.4. Menghayati nabi
Kongzi
sebagaiTianzi Muduo.
2.5. Menghayatikeimanan yang Pokok dalam agama Khonghucu (
Cheng Xinzhizhi
) 2.6 Menghayatitempat ibadah umat Khonghucu sebagai tempat suci
mengembangkan kebajikan.
2.7 Meyakini sifat-sifat teladan Nabi
Kongzi
yang hati-hati, sungguh-sungguh, rendah hati, sederhana dan sukamengalah.
2.1 Menghayati dan menghargai bahwa benih-benih
kebajikan watak sejati (
Tian
yang menjadi kebajikan perilaku manusia. 2.2. Menghayati danmenghargai sikap salam dan hormat dalam agama Khonghucu.
2.3 Menghayati kitab kitab suci agama Khonghucu melalui
Sishu
danXiaojing.
2.4 Menghayati maknadupa (
xiang
) dan Meja abu leluhur. 2.5 Menghayatimacam upacara sembahyang
kepada leluhur dan menerapkan
pengetahuan. 2.6 Menghayati
pengetahuan dan penerapan karakter dan perilaku
Junzi
. 2.7 Menghayatipokok-pokok ajaran moral agama khonghucu.
2.1Menghayati dan menunjukan bahwa pembinaan diri (
Xiushen
) sebagai kewajiban pokok manusia.2.2Menunjukan sikap bakti (
xiao
) sebagai jalan suci manusia.2.3Menghayati dan
menghargai, serta peduli kepada rohaniwan agama khonghucu
( Jiaosheng, Wenshi, dan
Xueshi
).2.4Menghayati dan menerima Jalan Suci (
dao
) ajaran agama khonghucu dengan penuh tanggung jawab. 2.5Menerima , menghayatipeneguhan (
Liyuan
) dalam agamakhonghucu. 2.6Menghargai dan
menghayati macam upacara sembahyang kepada Tuhan dalam agama khonghucu. 2.7Menerima dan
menghayati sikap hidup harmonis (
he
), rukun dan toleran kepada sesama manusia.3.1 Menjelaskan definisi, makna, fungsi, dan tujuan pengajaran
Khonghucu di Indonesia.
3.1 Menjelaskan makna Kebajikan (
De
).3.2Menjelaskan tata cara bersalam dan menghormat.
3.3 Menjelaskan secara garis besar bagian kitab
Sishu
dan kitabXiaojing
.3.1Menjelaskan dan
Menghayati pentingnya pembinaan diri (
Xiu
Shen
) sebagai kewajiban pokok manusia.3.2Menjelaskan makna dan sikap bakti (
xiao
)sebagai pokok kebajikan jalan suci manusia. 3.3Mengenal, memahami
3.3 Menceritakan hikayat suci Nabi
Kongzi
.3.4 Menjelaskan perjalanan Nabi
Kongzi
sebagaiTianzhi Muduo
. 3.5 Memahamikeimanan yang pokok (
Chen Xin
zhizhi
).3.6 Mengenal tempat-tempat ibadah umat Khonghucu 3.7 Memahami
pentingnya sikap hati-hati,
sungguh-sungguh, rendah hati, sederhana, dan suka mengalah.
3.4Mengenalkan dan menjelaskan dupa (
Xiang
) dan Meja Abu (altar) Leluhur. 3.5Mengenalmacam-macam upacara sembahyang kepada leluhur.
3.6Memahami berbagai karakter dan
perilaku
Junzi
3.7Memahami Pokokpokok ajaran moral dalam agama Khonghucu.
menyebutkan rohaniwan agama khonghucu.
3.4Menjelaskan, dan memahami Jalan Suci (
dao
) ajaran agama khonghucu..3.5Mengenal, menyebutkan dan menjelaskan
peneguhan iman (
Liyuan
) dalam agama khonghucu.3.6Menyebutkan dan menjelaskan macam upacara sembahyang kepada Tuhan dalam agama khonghucu. 3.7Menerapkan pentingnya
sikap hidup harmonis (
he
), rukun, toleran kepada sesama manusia.4.1 Mencari fakta-fakta, berita, informasi tentang makna, fungsi, dan tujuan pengajaran agama.
4.2. Membaca dan menguraikan nilai-nilai sejarah masuknya agama Khonghucu ke Indonesia sebagai karunia
Tian
. 4.3 membaca danmenguraikan Hikayat Suci kelahiran Nabi
Kongzi
sebagai UtusanTian
.4.4 Membuat peta dan rangkuman sikap dan kebijaksanaan Nabi Kongzi dalam pengembaraannya sebagai
Muduo
(Tianzi Muduo
). 4.5 MempraktekkanPengakuan Iman Yang Pokok (
Chen
Xinzhizhi
) dalam4.1 Memperaktekan poin-poin delapan kebajikan (
Bade
). 4.2 Mempraktekkantata cara. 4.3 Membuat skematik
isi kitab
Sishu
danXiaojing
.4.4 Menyajikan dan memperagakan penggunaan dupa dalam sembahyang pada altar leluhur. 4.5Mempraktekkan
upacara sembahyang kepada leluhur.
4.6 Mempraktekkan beberapa karakter
Junzi
.4.7 Mengolah dan membuat jadwal
4.1Memperaktekkan sikap membina diri (
Xiushen
) sebagai kewajiban pokok manusia dan berhenti pada puncak kebaikkan.. 4.2Mempraktekkan hormatdan patuh kepada orang tua dan leluhur sebagai bentuk perilaku bakti (
xiao
) sebagai pokok kebajikan jalan suci manusia.4.3Mengamati dan menanya tentangrohaniwan agama khonghucu. 4.4Menanya dan
memperaktekan pengembangan Jalan Suci (
dao
) ajaran agama khonghucu..4.5Melakukan simulasi
Liyuan
Umatdan memperaktekkan peneguhan iman (Liyuan
) dalam agama khonghucu.4.6Memperaktekkan macam upacara sembahyang kepada Tuhan .
perilaku sehari-hari.
4.6. Membaca dan menguraikantemp at ibadah umat Khonghucu sebagai tempat suci
mengembangkan kebajikan.
4.7Mempraktekan perilaku hati-hati, sungguh-sungguh, rendah hati,
sederhana, dan suka mengalah.
kegiatan yang berhubungan
dengan pokok-pokok ajaran moral dalam agama khonghucu.
rukun dan toleran
kepada sesama manusia dalam hidup sehari-hari.
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi
Pekerti.
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti diberikan sejak SD sampai
SMA/SMK sebagai mata pelajaran, dan nilai-nilainya terintegrasi dalam proses
pembelajaran di sekolah. Nilai-nilai tersebut diperkuat melalui pengkondisian
aktivitas peserta didik di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Pada jenjang
SMP, kurikulum Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti dikembangkan
untuk Pengembangan dasar-dasar agama dan budi pekerti peserta didik.
Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi pekerti
SMP Kelas VII sd IX mengikuti elemen pengorganisasi Kompetensi Dasar yaitu
Kompetensi Inti. Kompetensi Inti pada kelas VII sd IXyaitu:
KOMPETENSI INTI
Kelas VII
Kelas VIII
Kelas IX
KI 1Menerima dan
menjalankan ajaran agama
yang dianutnya.
KI 1Menerima dan
menjalankan ajaran agama
yang dianutnya.
KI 1Menerima dan
menjalankan ajaran agama
yang dianutnya.
KI 2 Memiliki perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru.
KI 2 Memiliki perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru.
KI 2 Memiliki perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru.
KI 3 Memahami
pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara
mengamati, menanya dan
mencoba berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya,
KI 3 Memahami
pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara
mengamati, menanya dan
mencoba berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya,
KI 3 Memahami
makhlukciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di
rumah dan di sekolah.
makhlukciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di
rumah dan di sekolah.
makhlukciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di
rumah dan di sekolah.
KI 4 Menyajikan
pengetahuan faktual dan
konseptual dalam bahasa
yang jelas, sistematis, logis
dan kritis, dalam karya
yang estetis, dalam
gerakan
yangmencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
KI 4 Menyajikan
pengetahuan faktual dan
konseptual dalam bahasa
yang jelas, sistematis, logis
dan kritis, dalam karya
yang estetis, dalam
gerakan
yangmencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
KI 4 Menyajikan
pengetahuan faktual dan
konseptual dalam bahasa
yang jelas, sistematis, logis
dan kritis, dalam karya
yang estetis, dalam
gerakan
yangmencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
•
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan baik secara langsung
(
direct teaching
) maupun tidak langsung (
indirect teaching
) melalui keteladanan,
ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan
•
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
•
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut
Ruang lingkup pendidikan agama Khonghucu meliputi Tiga Dasar Kenyataan, yaitu:
1.
Tian
( Tuhan Yang Maha Esa)
2.
Di
( Bumi semesta alam sebagai bukti kebesaran Tuhan )
3.
Ren
( Manusia )
Pendidikan agama Khonghucu meliputi lima aspek, yaitu:
1. Keimanan
2. Perilaku Jun Zi
3. Tata Ibadah
4. Kitab Suci
5. Sejarah Suci
E. Pembelajaran dan Penilaian
Pembelajaran
dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip: berpikir kritis, kreatif,
komunikatif, dan kolaboratif.
Penilaian
Berisi uraian sederhana tentang aspek apa saja yang dinilai meliputi tingkatan
berpikirnya dan jenis pengetahuannya. Konsep-konsep apa saja yang dinilai,
memuat kekhasan mata pelajaran tersebut.
Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian
otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian
mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.
II. Kompetensi Dasar, Materi, dan Kegiatan Pembelajaran
Satuan Pendidikan : SMP
Kelas
: VII
Alokasi Waktu
: 15 JPL
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
1.1. Menghayati makna, fungsi
dan tujuan agama.
2.1 Menghayati Makna, Fungsi dan tujuan agama.
3.1 Menjelaskan definisi, makna, fungsi, dan tujuan pengajaran agama.
4.1 Mencari faktafakta, berita, informasi tentang makna, fungsi, dan tujuan pengajaran agama.
- Definisi Agama.
- Fungsi dan
Tujuan Pengajaran Agama.
- Pendidikan
Agama Di Sekolah.
- Komunitas
Agama Khonghucu.
- Mengamati fenomena kekerasan yang
mengatasnamakan agama dan faktor faktor penyebab terjadinya konplik dan kekerasan atas nama agama.
- Mengamati fungsi dan tujuan pengajaran
agama.
- Menuliskan huruf Jiao dengan memberi
arti pada setiap karakter huruf.
- Mencari faktafakta, berita, informasi yang menjelaskan pentingnya memahami makna, fungsi, dan tujuan pengajaran agama dan faktafakta tentang komunitas agama Khonghucu yang tersebar di Indonesia.
- Menyanyikan lagu rohani terkait dengan fungsi dan tujuan pengajaran agama.
- Menghubungkan tujuan pengajaran
agama dengan perdamaian dunia dan pendidikan agama dengan pola perilaku seseorang.
- Mengungkapkan pendapat tentang
fenomena kekerasan dan peperangan yang mengatasnamakan agama.
- Memberikan tanggapan presentasi hasil diskusi kelompok lain.
Kelas: VII
Alokasi Waktu
: 15 JPL
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
1.2. Mesyukuri masuknya agama
Kelas: VII
Alokasi Waktu
: 12 JPL
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
menerapkan dalam kehidupan
seharihari. - yang mengiringi kelahiran Nabi Kongzi.Menceritakan tentang tandatanda
kelahiran Nabi Kongzi.
- Membuat rangkuman tentang kiprah Nabi
Kongzi di negeri Lu.
- Membuat rangkuman tentang sikap dan
perilaku luhur Nabi Kongzi.
- Menyanyikan lagu rohani.
- Menghubungkan semangat belajar Nabi
Kongzi dengan kebijaksanaan yang dimilikinya kemudian.
- Mendiskusikan sikap dan perilaku Nabi
Kongzi untuk diterapkan dalam kehidupan seharihari.
Kelas: VII
Alokasi Waktu
: 15 JPL
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
1.4. Meyakini Nabi Kongzi sebagai Tianzi Muduo
2.4. Menghargai perjalanan
NabiKongzi sebagai Tianzi Muduo. 3.3 Menjelaskan perjalanan Nabi
Kongzi sebagai Tianzi Muduo.
4.6 Membuat peta dan rangkuman sikap dan kebijaksanaan Nabi Kongzi dalam pengembaraannya sebagai Tianzi Muduo.
- Pengertian Muduo.
- Kongzi Sebagai Muduo.
- Pengembaraan
Nabi Kongzi.
- Akhir
Pengembaraan Nabi Kongzi.
- Akhir Kehidupan
Nabi Kongzi.
- Mengamati bentukbentuk visual Muduo.
- Mengamati gambar perjalanan nabi
Kongzi.
- Menyaksikan cuplikan film Confucius (Nabi Kongzi).
- Mengamati halhal terkait bentuk visual Muduo dan huruf Zhongshu pada Muduo.
- Menyimpulkan kaitan anatara Muduo
dengan tugas kenabian Nabi Kongzi.
- Menyebutkan negerinegeri yang didatangi
Nabi Kongzi.
- Membuat rangkuman tentang sikapsikap
terpuji yang diteladani Nabi Kongzi dalam menghadapi berbagai hambatan dalam tugas sucinya dan perjalanan Nabi Kongzi menyebarkan ajaranajarannya ke
berbagai negeri sebagai Muduo.
- Menyanyikan lagu rohani terkait dengan tugas suci Nabi Kongzi sebagai Tianzi Muduo.
- Menghubungkan ajaran Zhongshu (satya
dan tepasarira) dengan misi/tugas suci Nabi Kongzi.
- Mengungkapkan pendapat tentang tugas
suci Nabi Kongzi sebagai Tianzi Muduo.
Kelas: VII Alokasi Waktu
: 15 JPL
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
1.5. Meyakini keimanan yang Pokok (Cheng Xinzhizhi)
2.5. Mengamalkan keimanan yang Pokok (Cheng Xinzhizhi)
- Arti Iman Secara Etimologi/Karak ter Huruf.
- Pengakuan Iman
yang Pokok.
- Mengamati karakter huruf Zheng.
- Menyimpulkan arti iman berdasarkan
pengertian karakter huruf.
- Mengamati halhal terkait pengakuan
iman yang pokok (Cheng Xinzhizhi).
3.5 Memahami keimanan yang pokok
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
1.6. Menghayati tempat ibadah
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
3.7 Memahami pentingnya sikap hati hati, sungguhsungguh, rendah hati, sederhana, dan suka mengalah.
4.7 Mempraktekkan perilaku hati hati, sungguhsungguh, rendah hati, sederhana, dan suka mengalah.
- Hatihati dan Sungguh sungguh.
- Rendah Hati.
Sederhana dan Suka Mengalah
pentingnya pendidikan budi pekerti (Dizigui).
- Mencari ayat suci yang berkaitan dengan aturan perilaku yang baik.
- Membuat rangkuman tentang sikap hati
hati, sungguhsungguh, rendah hati, sederhana, dan suka mengalah.
- Memperagakan dan melatih sikap hati
hati, sungguhsungguh, rendah hati, sederhana dalam penampilan, dan suka mengalah dalam pergaulan dengan sesama teman.
- Menyanyikan lagu rohani.
- Menghubungkan pendidikan budi pekerti
dengan prestasi belajar dan pembentukan karakter yang luhur.
- Mendiskusikan tentang dampak
kecanggihan teknologi, dan bagaimana cara menyikapinya.
- Memberikan tanggapan presentasi hasil
diskusi kelompok lain.
- Mengungkapkan sikap dan perilaku
keseharian yang tidak baik yang mesti dihindari.
Satuan Pendidikan : SMP
Kelas
: VIII
Alokasi Waktu
: 15 JPL
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
1.1. Meyakini bahwa benihbenih kebajikan watak sejati (Xing) dalam diri manusia adalah Firman Tian.
2.1 Menghargai benihbenih kebajikan watak sejati (Xing).
3.1 Menjelaskan makna Kebajikan (De).
4.1 Memperaktekkan poinpoin delapan kebajikan (Bade).
- Makna
Kebajikan.
- Benihbenih kebajikan di dalam diri manusia.
- Makna Delapan
Kebajikan (Bade).
- Makna Lima
- Mengamati karakter huruf De.
- Menuliskan huruf De berdasarkan
karakter huruf asli dan menyebutkan arti pada setiap guratan huruf.
- Menginventaris dan menuliskan ayatayat
suci yangterkait dengan kebajikan.
- Menyebutkan poinpoin delapan kebajikan
dan lima kebajikan secara berurutan.
- Menyanyikan lagu rohani.
- Menghubungkan benihbenih kebajikan
yang ada dalam diri dengan dengan ajaran delapan kebajikan (Bade) dan Lima kebajikan (Wuchang).
- Mendiskusikan tentang contohcontoh
perilaku yang sesuai dengan poinpoin delapan kebajikan dan lima kebajikan.
Kebajikan
(Wuchang) diskusi kelompok lain.
Kelas
: VIII
Alokasi Waktu
: 15 JPL
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
1.2 Meyakini makna salam dan sikap
Kelas
: VIII Alokasi Waktu
: 15 JPL
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
Kelas
: VIII
Alokasi Waktu : 12 JPL
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
1.4 Menghayati makna dupa (Xiang)
Kelas
: VIII
Alokasi Waktu : 15 JPL
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
1.5 Meyakini makna sembahyang
Kelas
: VIII
Alokasi Waktu : 15 JPL
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
Junzi.
Kelas
: VIII
Alokasi Waktu : 15 JPL
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
1.7 Meyakini dan menghargai pokok
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
3.1 Memahami pentingnya
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
1.2 Meyakini Laku bakti (Xiao)
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
3.3 Menjelaskan tugas dan fungsi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
1.4 Meyakini makna sembahyang
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
- Mengungkapkan tentang pentingnya Liyuan (peneguhan iman) sebagai umat.
Kelas : IX Alokasi Waktu : 15 JPL
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
1.6 Meyakini makna dan manfaat
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
kehidupan bermasyarakat dan beragama. - Mendiskusikan tentang, faktorfaktor
yang menjadi kendala terjalinnya kerukunan antar umat beragama, dan bagaimana solusi sederhana agar toleransi dan kerukunan antar umat beragama dapat terjalin baik.
- Memberikan tanggapan presentasi hasil