Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai VI - 1
BAB VI
–
KERANGKA KELEMBAGAAN DAN
REGULASI KOTA DUMAI
Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal
diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPIJM Bidang Cipta
Karya agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan
sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang
ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi
melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari
kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga,
penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu
kesatuan.
6.1.
Kerangka Kelembagaan
Bagian ini menguraikan secara sistematis tentang kondisi eksisting kelembagaan
Pemerintah kabupaten/kota yang menangani bidang Cipta Karya.
6.1.1. Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing-Masing Unit yang Terkait Dengan
Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Penataan dan penguatan organisasi merupakan Program ke-3 dari Sembilan Program
Reformasi Birokrasi. Keorganisasian yang dimaksud dalam pedoman ini adalah struktur, tugas,
dan fungsi pemerintah daerah yang menangani bidang Cipta Karya. Untuk mengetahui kondisi
dari keorganisasian bidang cipta karya, informasi yang perlu disajikan antara lain adalah sebagai
berikut:
Peraturan Daerah yang menjadi dasar penetapan Struktur Organisasi Pemerintah
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 - 2021
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai VI - 2
Gambaran struktur organisasi Pemerintah Kabupaten/Kota saat ini.
Gambaran struktur organisasi instansi yang menangani urusan bidang Cipta Karya
saat ini.
Penjelasan tentang tugas dan fungsi organisasi bidang Cipta Karya dalam
Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten/Kota
A. BAPPEDA Kota Dumai
Peraturan Walikota Dumai Nomor 33 Tahun 2008 Tentang Tugas, Fungsi dan Uraian
Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Dumai, adapun struktur organisasi Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Dumai adalah sebagai berikut :
1. Kepala Bappeda
2. Sekretaris
a) Kasubbag Administrasi Umum
b) Kasubbag Program, Evaluasi dan Pelaporan
c) Kasubbag Kepegawaian
3. Kepala Bidang Statistik, Evaluasi & Pengukuran Kinerja
a) Kasubbid Statistik dan Pelaporan
b) Kasubbid Evaluasi dan Pengukuran Kinerja
4. Kepala Bidang Ekonomi
a) Kasubbid Pertanian
b) Kasubbid Perekonomian
5. Kepala Bidang Sosial Budaya
a) Kasubbid Agama, Sosial dan Kebudayaan
b) Kasubbid Pendidikan, Kesehatan dan SDM
6. Kepala Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana Wilayah
a) Kasubbid PU dan Tata Ruang
b) Kasubbid Perlindungan, Lingkungan Hidup dan Tamben
Uraian tugas pokok dan fungsi Bappeda Kota Dumai sesuai dengan Peraturan Walikota
Dumai Nomor 33 Tahun 2008 Tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Dumai adalah Bappeda mempunyai tugas Merumuskan kebijakan,
koordinasi, pembinaan perencanaan pembangunan, penyusunan rencana kegiatan, statistik,
pelaporan, penelitian dan pengembangan serta evaluasi akuntabilitas dan pencapaian kinerja
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai VI - 3
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 - 2021
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai VI - 4
B. Dinas Pekerjaan Umum
Peraturan Walikota Dumai Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Tugas, Fungsi dan Uraian
Tugas Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai, adapun struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum
Kota Dumai adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat
a) Subbagian Administrasi dan Umum
b) Subbagian Program Evaluasi dan Pelaporan
c) Subbagian Kepegawaian
3. Kepala Bidang Cipta Karya
a) Kepala Seksi Perencanaan Teknis Perumahan, Permukiman dan Tata Bangunan
b) Kepala Seksi Perumahan dan Permukiman
c) Kepala Seksi Tata Bangunan, Gedung Pemerintahan
4. Kepala Bidang Sumber Daya Air
a) Kepala Seksi Perencanaan Teknis Sumber Daya Air
b) Kepala Seksi Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan
c) Kepala Seksi Sungai, Danau, Pantai dan Pengendalian Banjir
5. Kepala Bidang Bina Marga
a) Kepala Seksi Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan
b) Kepala Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan
c) Kepala Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan
6. Kepala Bidang Pengujian Peralatan
a) Kepala Seksi Survey dan Pendataan
b) Kepala Seksi Pengujian dan Laboratoriun
c) Kepala Seksi Operasional dan Pemeliharaan Alat
Uraian tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai sesuai dengan
Peraturan Walikota Dumai Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas
Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai adalah Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas
merumuskan kebijaksanaan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan
penyelenggaraan kewenangan Bidang Sumber Daya Air, Bidang Cipta Karya, Bidang Bina
Marga, Bidang Peralatan dan Pengujian.
Adapun tugas pokok dari Bidang Cipta Karya adalah melaksanakan penyiapan,
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai VI - 5 Karya. Beberapa fungsi Bidang Cipta Karya yang tertera dalam pasal 25 Peraturan Walikota
Dumai Nomor 21 Tahun 2008 adalah:
a) Penyiapan perumusan kebijaksanaan dan strategi pembangunan perumahan, permukiman
dan struktur bangunan
b) Penyiapan bahan pembinaan dan pengaturan perumahan, permukiman, serta tata bangunan
c) Penyiapan bahan pengendalian/pengawasan pembangunan perumahan, permukiman serta
tata bangunan
d) Penyiapan bahan petunjuk pelaksanaan pembangunan, pemanfaatan perumahan,
permukiman, serta tata bangunan
e) Penyiapan bahan petunjuk teknis pengawasan dan penertiban bangunan
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 - 2021
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai VI - 6
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai VI - 7 C. Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan Kota Dumai
Peraturan Walikota Dumai Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Tugas, Fungsi dan Uraian
Tugas Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan Kota Dumai, adapun struktur organisasi
Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan Kota Dumai adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat
a) Subbagian Administrasi dan Umum
b) Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan
c) Subbagian Kepegawaian
3. Bidang Tata Kota dan Penataan Ruang
a) Kepala Seksi Tata Ruang dan Estetika Bangunan
b) Kepala Seksi Perizinan dan Pengukuran
c) Kepala Seksi Pengawasan dan Penertiban
4. Bidang Kebersihan
a) Kepala Seksi Operasional dan Retribusi Kebersihan
b) Kepala Seksi Peralatan dan Perawatan
c) Kepala Seksi Sanitasi dan Pengelolaan Sampah
5. Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan
a) Kepala Seksi Pertamanan
b) Kepala Seksi Pemakaman
c) Kepala Seksi Penerangan Jalan
6. Kelompok Jabatan Fungsional
Dalam Peraturan Walikota Dumai nomor 22 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungsi dan
Uraian Tugas Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan Kota Dumai, tugas pokok dari Dinas
Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan Kota Dumai yaitu merumuskan kebijaksanaan,
mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan penyelenggaraan kewenangan bidang Tata
Kota, Kebersihan Dan Pertamanan. Adapun fungsi Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan
Kota Dumai yang diuraikan pada pasal 3 Peraturan Walikota Nomor 22 Tahun 2008 adalah :
a) Perumusan kebijakan teknis, penyusunan perencanaan dan program pembangunan di
bidang Tata Kota, Kebersihan, dan Pertamanan
b) Pembinaan dan Pengendalian Ketatausahaan, Kearsipan, Keuangan, Kepegawaian dan
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 - 2021
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai VI - 8
c) Pemberian perizinan dan atau rekomendasi pelaksanaan pelayanan umum dalam lingkup
tugasnya
d) Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan dalam Penyelenggaraan aktifitas bidang Tata
Kota, Kebersihan dan Pertamanan
e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya
Gambar 6.3. Struktur Organisasi Dinas Tata Kota, Kebersihan, dan Pertamanan Kota Dumai
6.1.2. Potensi dan Persoalan Terkait dengan Organisasi dan Tata Laksana Pembangunan
Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai VI - 9 hubungan kerja antar perangkat daerah dengan menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan
kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas
dan kinerja. Secara internal, Cipta Karya keorganisasian urusan pemerintah bidang Cipta Karya
perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam
melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi. Selanjutnya juga
perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam
keorganisasian urusan Cipta Karya, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang dalam
rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan
menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah.
Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu dituangkan di dalam
Peraturan Daerah tentang keorganisasian Pemerintah Kabupaten/kota, khususnya menyangkut
tupoksi dari masing-masing instansi pemerintah bidang Cipta Karya. Selain itu, guna
memperjelas pelaksanaan tugas pada setiap satuan kerja, perlu dilengkapi dengan tatalaksana
dan tata hubungankerja antar satuan kerja, serta Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk
setiap pelaksanaan tugas, yang dapat dijadikan pedoman bagi pegawai dalam melakukan
tugasnya.
Tabel 6.1.Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya
No Instansi Peran Instansi dalam Pembangunan Bidang CK
Unit/Bagian yang menangani Pembangunan Bidang CK
(1) (2) (3) (4)
1 Bappeda Perencanaan, Koordinator dan fungsi
Pengawasan bidang Cipta Karya Bidang Fisik dan Prasarana
2 Dinas Pekerjaan Umum
Perencanaan, Pelaksana Bidang Cipta
Karya Bidang Cipta Karya
3
Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan
Perencanaan, Pelaksana Bidang Tata Kota dan Kebersihan
Bidang tata Kota Bidang Kebersihan
Secara garis besar fungsi oleh intansi terkait keciptakaryaan di Kota Dumai dibagi atas 3
yaitu fungsi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Selain itu, guna memperjelas
pelaksanaan tugas pada setiap satuan kerja, perlu dilengkapi dengan tatalaksana dan tata
hubungan kerja antar satuan kerja, serta Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap
pelaksanaan tugas, yang dapat dijadikan pedoman bagi pegawai dalam melakukan tugasnya.
Tabel 6.2.Inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya
No Nama SOP Instansi yang terlibat
(1) (2) (3)
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 - 2021
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai VI - 10
No Nama SOP Instansi yang terlibat
(1) (2) (3)
Dinas Pekerjaan Umum
2 PBL Bapedda
Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan
3 PLP Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Kebersihan, Tata Kota dan Pertamanan
4 AM Dinas Pekerjaan Umum 5 SOP Non -
Teknis
Bapedda
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan
6.1.3. Analisis Kebutuhan SDM dibandingkan dengan Kondisi Eksisting
Dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan sistem manajemen SDM
aparatur merupakan program ke-5 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi, yang perlu
ditingkatkan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga kualitas.Bagian ini menguraikan kondisi
SDM di keorganisasian instansi yang menangani bidang Cipta Karya, yang dapat dilakukan
dengan mengisi tabel berikut mengenai komposisi pegawai dalam unit kerja bidang Cipta Karya.
Permasalahan yang sering dihadapi antara lain masih terbatasnya jumlah dari
aparatur/sumber daya manusia (SDM) yang menangani/mengelola bidang keciptakaryaan di
Kota Dumai. Sehingga perlu penambahan personil yang berkompeten. Selain masih terbatasnya
Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang keciptakaryaan, prasarana dan sarana kerja juga masih
terbatas seperti : ruang kerja, labor, perangkat survey, kendaraan operasional sehingga belum
optimal dalam pelaksanaan kerja.
Tabel 6.3.Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya
No UNIT KERJA
2 Dinas Pekerjaan
Umum - 7 8 3 4 1 8 - 7 3 -
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai VI - 11
6.2.
Kerangka Regulasi
Bagian ini berisikan gambaran umum kerangka regulasi yang sudah ada dan regulasi
yang diperlukan Daerah dalam pelaksanaan tugas, fungsi, serta kewenangannya pada
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.
Sistem regulasi nasional merupakan suatu proses mekanisme bertahap untuk
mewujudkan harmonisasi antara kebijakan yang dirumuskan kedalam bentuk regulasi melalui
upaya pengelolaan yang terarah (perencanaan, koordinasi, monitoring dan evaluasi) terutama
dalam rangka meningkatkan kualitas regulasi dan kinerja penyelenggara Negara demi
tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Dalam Agenda 100-0-100 terdapat Kerangka Regulasi yang merupakan kebutuhan
regulasi yang diperlukan dalam rangka mendukung pencapaian agenda 100-0-100 Bidang Cipta
Karya, antara lain yang berkaitan dengan sektor air minum, sektor penyehatan lingkungan
permukiman, sektor penataan bangunan dan lingkungan serta sektor pengembangan
permukiman.
Ditjen Cipta Karya dalam melakukan tugas dan fungsinya mengacu pada
Undang-Undang yang berlaku. Adapun amanat perundangan yang terkait dengan keciptakaryaan antara
lain:
Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional
‒ Dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan, maka pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang berupa air minum dan sanitasi diarahkan
pada: (1) peningkatan kualitas pengelolaan aset (asset management) dalam penyediaan
air minum dan sanitasi; (2) pemenuhan kebutuhan minimal air minum dan sanitasi dasar
bagi masyarakat; (3) penyelenggaraan pelayanan air minum dan sanitasi yang kredibel
dan profesional; dan (4) penyediaan sumber-sumber pembiayaan murah dalam
pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin.
‒ Percepatan pembangunan infrastruktur dengan lebih meningkatkan kerjasama antara pemerintah dan dunia usaha; Pengembangan perumahan dan permukiman.
‒ Ketersediaan infrastruktur sesuai tata ruang; Terpenuhinya penyediaan air minum untuk kebutuhan dasar pengembangan infrastruktur pedesaan mendukung pertanian;
Pemenuhan kebutuhan hunian didukung sistem pembiayaan jangka panjang;
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 - 2021
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai VI - 12 ‒ Terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat yang didukung oleh sistem pembiayaan perumahan
jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel sehingga terwujud kota tanpa
permukiman kumuh.
Undang-Undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
‒ Pemerintah daerah harus menutup tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) yang dioperasikan dengan sistem pembuangan terbuka (open dumping) paling lama lima (5)
tahun terhitung sejak diberlakukannya UU ini.
‒ Pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga dilakukan dengan pengurangan sampah, dan penanganan sampah. Upaya pengurangan sampah
dilakukan dengan pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang sampah, dan
pemanfaatan kembali sampah. Sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi
pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir.
Undang-Undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
‒ UU mengatur penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh, pendanaan & pembiayaan, dan peran
masyarakat.
‒ Dalam menangani permukiman kumuh dilakukan upaya pencegahan, terdiri dari pengawasan, pengendalian, dan pemberdayaan masyarakat, serta upaya peningkatan
kualitas permukiman, yaitu pemugaran, peremajaan, dan permukiman kembali. Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
‒ Peraturan ini mengatur perihal pembinaan, perencanaan, pembangunan, penguasaan, pemilikan, dan pemanfaatan, pengelolaan, peningkatan kualitas, pengendalian,
kelembagaan, tugas dan wewenang, hak dan kewajiban, pendanaan dan sistem
pembiayaan, dan peran masyarakat.
Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
‒ Bangunan gedung harus mempertimbangkan terciptanya ruang luar bangunan gedung, ruang terbuka hijau yang seimbang, serasi, dan selaras dengan lingkungannya. Sistem
penghawaan, pencahayaan, dan pengkondisian udara dilakukan dengan prinsip-prinsip
penghematan energi (amanat green building).
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai VI - 13 ‒ Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas bagi penyandang cacat dan lanjut usia merupakan
keharusan bagi semua bangunan gedung.
Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
‒ Infrastruktur air minum, air limbah permukiman, persampahan, merupakan bagian dari sistem jaringan prasarana yang mendukung sistem permukiman dan membentuk struktur
ruang kota.
‒ Peraturan ini mengamanatkan penyediaan ruang terbuka hijau dengan proporsi paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas wilayah kota.
Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
‒ Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan Urusan Pemerintahan yang wajib diselenggarakan seluruh Daerah dan bersifat Pelayanan Dasar untuk memenuhi
kebutuhan dasar warga negara. Pemda telah diamanatkan untuk memprioritaskan
pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
sehingga mendapat perlakuan khusus dalam penyusunan kelembagaan, perencanaan
dan penganggaran di pusat dan di daerah.
‒ Pelaksanaan Pelayanan Dasar pada Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar berpedoman pada SPM yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat,
sekaligus mendukung indikator kinerja utama kementerian dan kinerjanya akan
dikontrol secara ketat oleh berbagai stakeholders.
‒ Dalam pembangunan bidang infrastruktur permukiman, Pemerintah Pusat memiliki kewenangan untuk mengembangkan sistem permukiman secara nasional, lintas provinsi,
atau untuk kepentingan strategis nasional. Pembagian kewenangan antara Pemerintah
Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota ditunjukan pada tabel berikut:
Tabel 6.4. Pembagian Wewenang Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota
Urusan Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kab/Kota
Permukiman a. Penetapan sistem pengembangan
infrastruktur permukiman secara
nasional.
b. Penyelenggaraan infrastruktur
pada permukiman di kawasan
a. Penetapan bangunan gedung
untuk kepentingan strategis nasional
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 - 2021
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai VI - 14
Urusan Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kab/Kota
b. Penyelenggaraan bangunan
gedung untuk kepentingan strategis
nasional dan penyelenggaraan
bangunan gedung fungsi khusus
strategis Daerah
laik fungsi bangunan
Penataan
Bangunan
dan
Lingkungan
a. Penetapan pengembangan sistem
penataan bangunan dan lingkungan
secara nasional
b. Penyelenggaraan penataan
bangunan dan lingkungannya di
kawasan strategis nasional
Penyelenggaraan
Air Minum a. Penetapan pengembangan SPAM
secara nasional b. Pengelolaan dan
pengembangan SPAM lintas Daerah
provinsi, dan SPAM untuk
kepentingan strategis nasional
Pengelolaan dan
Air Limbah a. Penetapan pengembangan sistem
pengelolaan air limbah domestik
secara nasional
b. Pengelolaan dan pengembangan
sistem pengelolaan air limbah
domestik lintas daerah provinsi, dan
sistem pengelolaan air limbah
domestik untuk kepentingan strategis
nasional
Persampahan a. Penetapan pengembangan sistem
pengelolaan persampahan secara
nasional
b. Pengembangan sistem
pengelolaan
persampahan lintas daerah provinsi
dan sistem pengelolaan
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai VI - 15
Urusan Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kab/Kota
persampahan untuk kepentingan
strategis nasional
Drainase a. Penetapan pengembangan sistem
drainase secara nasional
b. Pengelolaan dan pengembangan
sistem drainase lintas daerah provinsi
dan sistem drainase untuk
kepentingan strategis nasional
Pengelolaan dan
pengembangan
sistem drainase yang
terhubung dengan
sungai lintas daerah
kabupaten/kota
Pengelolaan dan
pengembangan
sistem drainase yang
terhubung dengan
sungai dalam daerah
kabupaten/kota
Di samping Undang-Undang tersebut, Ditjen Cipta Karya dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya juga mengacu pada peraturan pelaksana dalam bentuk Peraturan Pemerintah,
Peraturan Presiden, maupun Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Adapun peraturan pelaksanaan bidang Cipta Karya antara lain:
• Peraturan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 36 tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan UUBG (Undang Undang Bangunan Gedung);
• PP No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
• PP No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;
• Permen PUPR No. 03/PRT/M/2015 Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur;
• Permen PUPR No. 15/PRT/M/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
• Permen PU No. 34/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
• Permendagri No. 57 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Perkotaan;
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 - 2021
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai VI - 16
Tabel 6.5. Matriks Kebutuhan Regulasi
NO
1 Penerbitan Perda ttg Obligasi Daerah sbg
BAPPEDA Dinas Pekerjaan Umum
2 Peraturan Walikota tentang Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)
RISPAM Peraturan Sistem Penyediaan Air Minum
BAPPEDA Dinas Pekerjaan Umum
3
Perda Pengolahan Air Limbah Domestik SSK
Peraturan pengolahan air limbah domestik
BAPPEDA Dinas Pekerjaan
Umum 2017
BAPPEDA Dinas Pekerjaan Umum
BAPPEDA Dinas Pekerjaan
Umum 2017
BAPPEDA Dinas Pekerjaan
Umum 2017
BAPPEDA Dinas Tata Kota, Kebersihan dan
Pertamanan
Keterangan pengisian : (1) Nomor
(2) Nama Perda/Perbub/Perwali yang sudah ada atau yang dibutuhkan oleh Kabupaten/Kota (3) Alasan pembentukan regulasi
(4) Isi dan arahan regulasi eksisting atau yang dibutuhkan (5) SKPD yang bertanggung jawab