• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengenal Xylitol Gula Langka yang Menyehatkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mengenal Xylitol Gula Langka yang Menyehatkan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Jika ada pendapat yang mengatakan bahwa mengonsumsi permen karet bisa

menyebabkan gigi rusak, tidaklah tepat. Permen karet yang mengandung Xylitol

terbukti mampu membantu membersihkan permukaan gigi dari sisa-sisa makanan.

Disamping membuat tulang dan otot beraktivitas sehingga mendorong tumbuh

kembang tulang dan otot di sekitar mulut.

"Mengunyah permen karet dengan kandungan Xylitol akan membantu

membersihkan permukaan gigi secara makro melalui mekanisme pengunyahan dan

secara mikro dengan menekan pertumbuhan kuman Mutans Streptoccoci," kata

Badai S. Kristanto, Marketing Senior Manager LOTTE Indonesia dalam temu media

"Duniaku, Dunia Bebas Karies Gigi" di Jakarta, belum lama ini.

Xylitol adalah pemanis alami yang aman dengan kadar kalori 40 persen lebih

rendah dari gula pasir (sukrosa) tetapi mempunyai tingkat kemanisan yang sama.

Pusat Studi Saliva Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti telah melakukan

penelitian dan membuktikan bahwa mengunyah permen karet yang mengandung

Xylitol tiga kali sehari mampu menstabilkan keasaman plak gigi serta menurunkan

kuantitas plak gigi.

"Struktur pentitol yang dimiliki membuat Xylitol dapat merubah lingkungan di

permukaan gigi dan bahkan struktur dinding sel berbagai jenis bakteri patogen.

Perubahan ini menyebabkan bakteri Mutans S kehilangan kemampuannya melekat

pada permukaan gigi dan jaringan epitel lainnya," ungkapnya.

Peran Xylitol dalam menjaga kesehatan gigi adalah sebagai pendukung fungsi air

liur dalam menetralisir keasaman plak secara lebih sempurna. Email gigi yang

merupakan lapisan terluar gigi, merupakan gugusan molekul kristal (crystalline

latticework) dengan komponen utamanya adalah mineral Kalsium Fosfat Kompleks

(hydroxyapatite).

Hydroxyapatite merupakan mineral ini sebenarnya sangat keras, namun bersifat

mudah larut terhadap asam yang kuat dan stabil, terutama senyawa asam hasil

fermentasi gula oleh bakteri S.Mutant. Dengan demikian, pada saat kita makan

makanan yang mengandung gula, terjadi pula proses demineralisasi, yaitu larutnya

mineral gigi.

Dalam keadaan normal, selain menetralisir keasaman plak, air liur juga berfungsi

untuk remineralisasi gigi, yaitu membentuk kembali lapisan mineral gigi yang larut

oleh senyawa asam tersebut, sehingga proses demineralisasi dan remineralisasi

dapat berjalan seimbang.

Namun, pola makan kita yang banyak mengandung gula, dapat menyebabkan

ketidakseimbangan kedua proses tersebut, sehingga dapat mengarah kepada

kerusakan gigi.

(2)

Xylitol berasal dari hasil extraksi serat kayu pohon White Birch yang banyak

tumbuh di Finlandia dan Amerika Utara. Selain itu Xylitol juga ditemukan dalam

buah dan sayuran seperti buah plum, bayam, stroberi, wortel, kembang kol, pisang,

juga terong. Xylitol juga diproduksi oleh tubuh manusia melalui proses metabolisme

glukosa yang normal.

Keamanan serta efektiitas Xylitol sebagai bahan makanan dan obat-obatan

terutama pada produk kesehatan mulut juga direkomendasikan baik oleh lembaga

kesejahteraan publik di berbagai negara maupun lembaga kesehatan internasional

antara lain WHO, FAO, JECFA, pada tahun 1983 dan US FDA pada tahun 1986.

Sumber :

htp://id.berita.yahoo.com/kandungan-xylitol-permen-karet-ampuh-bersihkan-gigi-064852475.html

Mengenal Xylitol Gula Langka yang Menyehatkan

Anda mungkin pernah mendengar nama xylitol pada beberapa produk seperti permen dan pasta gigi. Jenis gula ini dinilai dapat mengatasi masalah kesehatan gigi dan lainnya. Namun apa sebenarnya kelebihan xylitol dibandingkan jenis gula lain yang kita kenal selama ini?

Xylitol sebenarnya bukan merupakan molekul gula monosakarida (gula tunggal) yang memiliki gugus kimia aldehida (seperti pada glukosa) atau keton (seperti pada fruktosa). Gula langka ini merupakan senyawa berkarbon lima dengan lima gugus alkohol/hidroksil (disebut juga pentitol). Xylitol disebut gula langka karena hanya sedikit terdapat pada buah dan sayuran alami dan pembuatannya boleh dikatakan cukup sulit dibanding senyawa pemanis lainnya. Oleh karena itu dari segi harga pun, xylitol merupakan salah satu pemanis termahal dibanding pemanis lainnya. Tingkat kemanisan xylitol yang setara dengan sukrosa (gula dapur) membuatnya banyak

digunakan sebagai pemanis produk makanan dan confectionary. Kelebihannya dibanding sukrosa adalah energinya yang lebih rendah, yaitu hanya 2.4 kalori/gram dibanding dengan sukrosa yang mencapai 4 kalori/gram. Xylitol juga memiliki kelarutan yang sangat baik di dalam air dan

menimbulkan sensasi dingin ketika larut di mulut sehingga banyak digunakan pada produk permen mint, permen karet, dan pasta gigi. Namun lebih dari itu semua kelebihannya yang utama adalah efek biologisnya yang menyehatkan.

Xylitol yang memiliki kalori yang rendah sangat bermanfaat sebagai pemanis makanan/minuman bagi penderita diabetes. Gula langka ini juga bermanfaat mencegah karang gigi dan karies. Hal ini dikarenakan keberadaan xylitol akan menekan pertumbuhan bakteri di dalam mulut yang

kebanyakan mengonsumsi glukosa sebagai bahan makanan mereka, sehingga bakteri tersebut tidak dapat berkembang biak dengan baik pada kondisi tinggi xylitol. Manfaat xylitol inilah yang telah digunakan pada dunia kedokteran gigi dan juga pada beberapa produk perawatan dental

(3)

seperti permen karet anti-karies dan pasta gigi. Selain itu, xylitol juga ditemukan dapat mencegah infeksi telinga pada anak-anak.

Saat ini industri xylitol sangat menjanjikan dan teknologi sintesisnya terus dikembangkan. Gula langka ini memang sulit diperoleh secara alami dan harus disediakan lewat jalan sintesis kimiawi atau biologis. Jalur sintesis kimiawi untuk xylitol antara lain dengan hidrogenasi D-xylosa

menggunakan katalis logam. Namun, dikarenakan D-xylosa merupakan prekursor yang cukup mahal, saat ini para ilmuwan tengah mengembangkan teknik sintesis xylitol dari D-glukosa. Selain sintesis secara kimiawi, metode sintesis lainnya yang paling banyak digunakan adalah dengan metode bioteknologi mikrobiologi. Metode ini menggunakan mikroorganisme yang diberi “makan” berupa gula xylosa sehingga akan menghasilkan xylitol yang kemudian akan dipanen. Mikroorganisme yang cukup potensial untuk menghasilkan xylitol antara lain ragi Saccharomyces cereviseae dan Candida utilis. Kelebihan metode ini ialah hasilnya yang mencapai persentase yang lebih tinggi dibanding sintesis kimiawi yaitu hingga mencapai 95% hasil. Tetapi jelas metode ini membutuhkan fasilitas teknologi yang maju dan relatif mahal.

Di Indonesia sendiri, xylitol masih diimpor dari luar karena ketiadaan teknologi untuk sintesisnya. Sebagai produk yang cukup menjanjikan di masa depan, tentu kita berharap Indonesia dapat berswasembada xylitol lewat kerjasama para ilmuwan, industri, dan pemerintah.

Sumber :

htp://www.chem-is-try.org/arikel_kimia/mengenal-xylitol-gula-langka-yang-menyehatkan/

(4)

No. Panggil : T 1496

Judul : Rasa Takut dan Cemas terhadap Berbagai Jenis Perawatan Gigi pada Anak

Usia Remaja Awal

Pengarang : S. Dwiyanti

Pembimbing : Pembimbing : Drg. Heriandi Sutadi, Ph.D

Fakultas : Faculty_of_Dentistry

Tahun :

Program Studi :

Subjek : DENTAL CLINICS

Pemilik :

Lokasi : Perpustakaan UI Lantai 3

Format Koleksi :

Abstrak:

Rasa takut dan cemas terhadap berbagai jenis perawatan gigi banyak ditemukan pada anak usia

remaja awal. Adanya rasa takut dan cemas ini akan mempengaruhi usaha program perawatan gigi

yang opimal. Rasa takut dan cemas dipengaruhi oleh asumsi pribadi yang disebabkan adanya

keidaktahuan akan kesehatan gigi dan perawatan yang dilakukan. Selain itu rasa takut dan cemas

dipengaruhi pula oleh tumbuh kembang anak serta faktor pelayanan yang didapat saat pertama kali

berobat.

Tujuan peneliian ini adalah untuk mendapat gambaran yang jelas tentang perawatan kedokteran gigi

jenis apa yang paling menakutkan terutama pada anak usia remaja awal. Disamping itu pula apakah

ada perbedaan rasa takut dan cemas sebelum, pada saat, dan setelah perawatan.

Dari hasil peneliian yang telah dilakukan terlihat bahwa jenis perawatan kedokteran gigi yang paling

menakutkan adalah penyunikan, pencabutan, dan pengeboran. Hasil uji analisis menunjukkan

adanya perbedaan yang bermakna sebelum, pada saat, dan setelah perawatan pada jenis perawatan

penyunikan. Sedangkan pada jenis pencabutan dan pengeboran didapat perbedaan idak bermakna

sebelum dan pada saat perawatan. Akan tetapi pada saat dan setelah dilakukan pencabutan dan

pengeboran didapat hasil berbeda bermakna.

Dari hasil peneliian ini dapat disimpulkan bahwa rasa takut dan cemas pada anak usia remaja awal

ditemukan inggi terutama pada perawatan penyunikan kemudian diikui oleh pencabutan dan

pengeburan. Dengan ditemukan adanya rasa takut dan cemas terhadap jenis perawatan tersebut

maka perlu kiranya lebih memperhaikan faktor-faktor yang mempengaruhi rasa takut dan cemas

terutama untuk mendapatkan usaha program kesehatan gigi yang opimal.

(5)

Please download full document at

www.DOCFOC.com

Referensi

Dokumen terkait

Kubis atau kol (Brassica oleracea L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura penting di Indonesia. Salah satu yang mempengaruhi harga kubis di pasaran adalah

Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan persentase pengeluaran pangan, tingkat konsumsi energi dan protein, dan indikator silang tingkat ketahanan pangan

vigintioctopunctata dan dapat menghambat perkembangan larva menjadi pupa serta perkembangan pupa menjadi imago (konsentrasi 0,5% b/v). Ekstrak metanol dari bahan

Diangkat melalui surat keputusan pimpinan PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit dan diberi kewenangan penuh untuk melakukan tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan

Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan pakan hebal tepung Jahe dalam ransum terhadap kadar serum

Berdasarkan pengamatan pada Tabel 1, ketiga jenis tanaman lain yang mirip dengan karakter morfologi kedelai kipas merah kemungkinan jenis kedelai tersebut termasuk karakter

Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) adalah Alur laut yang ditetapkan sebagai alur untuk pelaksanaan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan berdasarkan konvensi hukum laut internasional.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok dengan strategi inkuiri terhadap