• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Ikandri Nurfitriyani BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Ikandri Nurfitriyani BAB I"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam hidup manusia,

karena pendidikan bagi manusia akan berpengaruh terhadap dinamika

sosial-budaya masyarakatnya. Syah (2003) menyatakan bahwa pendidikan pada

dasarnya adalah usaha untuk menumbuhkan potensi sumber daya manusia

peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar

mereka. Secara detail, dalam undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003

tentang sistem pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara. Untuk mencapai itu semua di Indonesia sekarang ini sudah banyak

didirikan perguruan tinggi baik dari perguruan tinggi negeri maupun swasta.

Persyaratan akademik di pendidikan tinggi bukan sekedar mengikuti

perkuliahan saja, tetapi ada ketentuan-ketentuan lain seperti prosentase

kehadiran dalam perkuliahan, penyelesaian tugas-tugas, dan ikut aktif dalam

kegiatan akademik lainnya (diskusi, presentasi, mengikuti ujian, kuis).

Setelah melengkapi ketentuan-ketentuan yang ada mahasiswa berhak

(2)

Keberhasilan mahasiswa dalam bidang akademik ditandai dengan prestasi

akademik yang dicapai, ditunjukkan melalui Indeks Prestasi (IP) maupun

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) serta ketepatan dalam menyelesaikan studi.

Pada tingkat perguruan tinggi, penilaian prestasi akademik dinyatakan

dengan indeks prestasi kumulatif. Indeks prestasi kumulatif merupakan angka

yang menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa secara

kumulatif mulai dari semester pertama sampai dengan semester paling akhir

yang telah ditempuh. Adapun predikat kelulusan sebagai penghargaan

akademik atas prestasi yang diperoleh seorang mahasiswa selama mengikuti

pendidikan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) terdiri atas 3

(tiga ) tingkat yaitu : (1) IPK 2,00-2,75 dengan predikat memuaskan ; (2) IPK

2,76-3,50 dengan predikat sangat memuaskan ; (3) IPK 3,51-4,00 denag

prediksi dengan pujian/Cum Laude.(UMP, 2009).

Penilaian kompetensi mahasiswa pada Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Purwokerto tidak hanya berasal dari teori saja,

tetapi juga nilai dari keterampilan. Namun sampai saat ini, sistem evaluasi di

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto baik itu

untuk unsur keterampilan, pengetahuan maupun sikapnya masih dituangkan

dalam bentuk IPK, sehingga penting sekali untuk dapat mencapai IPK

seoptimal mungkin.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, untuk

pencapaian IPK mahasiswa keperawatan tahun akademik 2010 pada prodi S1

(3)

28 orang (16%), IPK 2,76-3,50 dengan predikat sangat memuaskan sebanyak

128 orang (72,2%), IPK 3,51-4,00 dengan predikat Cum Laude sebanyak 13

orang (7,4%). Tetapi ada satu orang yang mendapatkan IPK 1,64 dikarenakan

beban SKS dalam satu semester masih banyak yang belum di tempuh, dan

terdapat 5 orang mahasiswa yang dinyatakan keluar dari kuliahnya.

Menurut Syah (2003), pencapaian prestasi akademik dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan

belajar. Faktor internal terdiri dari aspek fisiologis dan psikologis (inteligensi

siswa, bakat, sikap, minat, motivasi), faktor eksternal terdiri dari lingkungan

sosial dan lingkungan nonsosial, serta faktor pendekatan belajar terdiri dari

pendekatan tinggi, menengah dan rendah.

Minat juga berpengaruh terhadap kualitas pencapaian hasil belajar

mahasiswa selama mengikuti perkuliahan, pemusatan perhatian mahasiswa

selama menerima materi kuliah, juga dalam mengerjakan tugas-tugas yang

diberikan dosen (Syah, 2003). Mahasiswa dengan minat yang rendah

menyebabkan motivasinya juga rendah. Dengan motivasi yang rendah

mahasiswa tidak mempunyai motivasi untuk menyukai materi perkuliahan

sehingga akan merasa kesulitan menerima dan menguasai baik teori maupun

praktek yang diberikan yang cenderung rumit dan membutuhkan pemahaman

dan perhatian. (Slameto, 2003)

Minat adalah sesuatu yang pribadi dan erat hubungannya dengan

sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga

(4)

giat melakukan suatu kegiatan menuju ke sesuatu yang telah menarik

minatnya. Sedangkan sikap belum merupakan tindakan atau aktivitas, tetapi

merupakan suatu kecenderungan (predisposisi) untuk bertindak terhadap

objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek

tersebut (Sunaryo, 2004).

Motivasi merupakan keadaan internal organisme, baik manusia

ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Maka motivasi

berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah

(Gleitman, 1986; Reber, 1988). Motivasi dapat dibedakan menjad dua

macam, yaitu : motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik

adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri mahasiswa sendiri yang

dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Sedangkan motivasi

ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu yang juga

mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Kekurangan atau ketiadaan

motivasi, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal, akan

menyebabkan mahasiswa kurang bersemangat dalam melakukan proses

mempelajari materi-materi pelajaran baik di sekolah maupun di rumah (Syah,

2003).

Mahasiswa Prodi Keperawatan UMP berasal dari latar belakang

sekolah dan jurusan yang berbeda, baik yang berasal dari jurusan IPA

maupun IPS. Survei pandahuluan menunjukkan dari 177 mahasiswa terdapat

(5)

jurusan IPS, sisanya sebanyak 8 mahasiswa berasal dari SMK dari berbagai

jurusan.

Setiap mahasiswa memiliki minat yang berbeda antara yang satu

dengan yang lainnya, ada yang memang berkeinginan menjadi perawat atas

minat sendiri tetapi ada juga yang memilih menjadi perawat atas dasar

keinginan atau paksaan dari orang tua dan minatnya terhadap perkuliahan

setelah ditempuh satu semester. Studi pendahuluan menunjukkan masih

terdapat 29 (16,5%) mahasiswa yang memiliki IPK di bawah 2,75 dan

terdapat 61 (34,65%) mahasiswa yang tidak lulus dalam beberapa SKS, hal

ini disebabkan karena kahadiran dalam perkuliahan kurang dari 75% dan

terdapat mata kuliah yang hasilnya kurang (K), karena mahasiswa semester II

masih relatif baru menjadi mahasiswa maka dimungkinkan sikap mereka

masih terbawa sewaktu studi di SMA dan masih butuh adaptasi dan

kedisiplinan waktu terhadap materi perkuliahan Prodi Keperawatan Fakultas

Ilmu Kesehatan.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti

tentang hubungan minat, motivasi dan sikap mahasiswa terhadap pencapaian

(6)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dapat

dirumuskan adalah “ apakah terdapat hubungan minat, motivasi dan sikap

mahasiswa dengan pencapaian IPK mahasiswa keperawatan semester II

Universitas Muhammadiyah Purwokerto semester II ? “

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara minat motivasi dan sikap mahasiswa

dengan pencapaian IPK mahasiswa keperawatan semester 2 Universitas

Muhammadiya Purwokerto.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui minat mahasiswa terhadap mata kuliah keperawatan

b. Mengetahui motivasi untuk berprestasi

c. Mengetahui sikap mahasiswa untuk meraih prestasi

d. Mengetahui hasil IPK masing-masing mahasiswa semester 2

e. Mengetahui hubungan minat, motivasi dan sikap mahasiswa dengan

pencapaian IPK mahasiswa keperawatan semester 2.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Penelitian Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai kontribuasi dalam menanamkan

minat, motivasi dan sikap dari mahasiswa sehingga dapat meningkatkan

(7)

2. Bagi pendidik

Dapat meningkatkan kualitas bimbingan dan strategi pembelajaran yang

lebih baik pada mahasiswa dalam perkuliahan sehingga meningkatkan

motivasi belajar mahasiswa.

3. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian dapat memberikan dorongan pada mahasiswa untuk

lebih memahami arti pentingnya minat, motivasi dan sikap yang baik

mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran di bangku perkuliahan

sehingga dapat mencapai prestasi yang baik.

4. Bagi Peneliti

a. Untuk dapat meningkatkan minat dan motivasi yang lebih kompleks

dan menyeluruh.

b. Untuk meningkatkan keilmuan di bidang penelitian dan cara-cara

penelitian yang baik.

c. Untuk memberikan informasi yang berguna untuk penelitian lebih

lanjut khususnya tentang motivasi belajar mahasiswa keperawatan.

E. Penelitian Terkait

1. Pada penelitian sebelumnya terdapat peneitian yang mendukung penelitian

ini yaitu penelitian dari I Wayan Gita yang berjudul Kontribusi Iklim

Sekolah, Konsep diri dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar

Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), dengan metode penelitian

(8)

hubungan yang positif dan signifikan antara iklim sekolah dan prestasi

belajar Perkesmas. (2) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan

antara konsep diri dan prestasi belajar Perkesmas. (3) Terdapat hubungan

yang positif dan signifikan antara motivasi berprestasi dan prestasi belajar

Perkesmas. (4) Terdapat hubungan positif dan signifikan secara

bersama-sama antara iklim sekolah, konsep diri, dan motivasi berprestasi terhadap

prestasi belajar Perkesmas. Perbedaan dari yang diteliti adalah I Wayan

Gita menggunakan metode penelitian ex-post facto dengan memfokuskan

pada kontribusi iklim, konsep diri dan motivasi berprestasi, sedangkan

peneliti menggunakan metode penelitian Deskripti Analitik Korelatif

dengan desain Cross sectional, dan lebih memfokuskan pada minat,

motivasi dan sikap mahasiswanya. Analisa data yang digunakan koefisien

Korelasi Parsial sedangkan peneliti menggunakan analisa Korelasi

Product Moment Person dan Regresi Linear Ganda. Lokasi dari penelitian

I Wayan Gita Politeknik Kesehatan, Depkes Denpasar sedangkan peneliti

melakukan penelitian di FIKes Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

2. Penelitian dari Sujatmiko (2008) juga mendukung penelitian ini,

penelitiannya berjudul Kontribusi Minat dan Motivasi Terhadap Prestasi

Belajar Mahasiswa D III Keperawatan Stikes Satria Bakti Nganjuk, jenis

penelitiannya adalah Korelasional. Hasil penelitiannya menunjukan

terdapat hubungan yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara

minat dan motivasi terhadap prestasi belajar. Perbedaan dari yang diteliti

(9)

dengan desain penelitian korelasional dan sedangkan peneliti lebih

memfokuskan pada minat, motivasi dan sikap mahasiswa dan mengunakan

metode penelitian Deskripti Analitik Korelatif dengan desain Cross

Sectional. Pada tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kontribusi minat

dan motivasi terhadap prestasi belajar mahasiswa prodi DIII Keperawatan.

Analisa yang digunakan adalah koefisien regresi Standarized, sedangkan

peneliti menggunakan analisa Korelasi Product Moment Person dan

Regresi Linear Ganda. Lokasi dari penelitian ini adalah STIKes Satria

Bhakti Nganjuk, sedangkan peneliti melakukan penelitian di FIKes

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia dalam publikasi tersebut belum memuaskan karena terdapat beberapa kesalahan, seperti kesalahan penulisan kata

Sehingga dapat dilihat hasil penilaian rata – rata yang dicapai nilai dari kegiatan kondisi awal 64,77 dan pada silkus pertama nilai rata – rata yang dicapai 65,45

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

[r]

Oleh karena itu, peristiwa turunnya Al Qur’an selalu terkait dengan kehidupan para sahabat baik peristiwa yang bersifat khusus atau untuk pertanyaan yang muncul.Pengetahuan

Hasil penelitian yang diperoleh adalah kasus spondilitis tuberkulosis yang ditemukan pada tahun 2014 sebanyak 44 pasien.. Penyakit ini dapat menyerang segala jenis kelamin dan

Formulir E, apabila yang bersangkutan tidak masuk kerja lebih dari 2 (dua) hari kerja karena sakit, yang bersangkutan dapat mengajukan cuti sakit dan melakukan pengisian