• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI UMJ Page 29

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI UMJ Page 29"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI UMJ

Page 29

PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA PROSES PEMOTONGAN

MAINAN TAMAN KANAK- KANAK MENGGUNAKAN PENDEKATAN

ERGONOMI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Kasus di Cv. Mataram Indah, Yogyakarta)

Tri Saputra, Agung Kristanto Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Email: trisaputra88@gmail.com ; agung.kristanto@ie.uad.ac.id

ABSTRAK

CV.Mataram Indah adalah perusahaan yang bergerak di bidang kerajianan mainan untuk Taman Kanak-kanak. Salah satu proses produksi adalah pemotongan dengan menggunakan mesin gergaji. Operator bekerja dalam kondisi layout yang tidak teratur dan posisi kerja yang tidak ergonomis sehingga mengakibatkan ketidaknyamanan pada bagian tubuh tertentu yaitu pada bagian pergelangan tangan, siku, lengan, punggung dan lutut. Waktu yang dibutuhkan untuk memotong bahan MDF tebal 1 cm dan lebar 3 cm dibutuhkan waktu rata-rata 6,47 menit sehingga produktivitas mesin masih rendah yaitu sebesar 6,4 mdf/ jam. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki fasilitas kerja pada proses pemotongan mainan yang ergonomis untuk meningkatkan produktivitas.

Pada penelitian ini menggunakan data antropometri sebagai penentuan ukuran dimensi mesin gergaji. Perancangan ulang mesin gergaji bertujuan untuk meminimalkan keluhan operator. Dengan menggunakan aspek ergonomis sebagai bahan pertimbangan dalam perancangan sehingga lebih efektif dan nyaman dalam proses produksi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditunjukkan bahwa, waktu proses mesin yang sekarang rata-ratanya sebesar 3,77 menit dan produktivitasnya sebesar 11,32 mdf/ jam dengan layout yang sudah disesuaikan, penempatan denda kerja lebih teratur dibandingkan sebelum perancangan. Untuk kenyamanan operator mengalami peningkatan sebesar 77,33 % dari awal keluhan bagian pergelangan tangan, siku, lengan, punggung dan lutut sekarang tinggal pada bagian lutut. Sedangkan untuk layout fasilitas kerja ditambahkan tempat pemisah antara benda yang sudah dipotong dengan yang belum dipotong serta kursi yang lebih adjustable atau bisa disesuaikan dengan kondisi operator.

Kata kunci: Mesin Gergaji, Ergonomi, Antropometri, Produktivitas

ABSTRACT

CV. Mataram Beautiful is a company engaging in the field of toy handicraft for kindergartens. One of the production processes is the cutting by using chainsaws. The operators work within irregular layout conditions and non-ergonomic working positions. Therefore, it causes discomfort to particular body parts, i.e. on the wrists, elbows, arms, backs and knees. The time required to cut MDF materials with the thickness of 1 cm and the width of 3 cm takes 6.47 minutes in average. Thus, the machine productivity is still low, i.e. at 6.4 mdf/hour. Based on the matter, it is necessary to conduct a research which is aimed to improve the working facilities in the toys’ ergonomic cutting process to increase the productivity.

This research used anthropometric data as the determinant of the chainsaw dimension size. The redesigning of the chainsaws was aimed to minimize the operators’ complaints. The ergonomic aspect was used as a consideration in the designing in order to become more effective and comfortable in the production process.

Based on the result of this research, it is indicated that the present engine processing time is 3.77 minutes in the average and the productivity is 11.32 mdf/hour by using the adjusted layouts, the placement of the work penalty is more organized than prior to the designing. The operators’ comfort has increased by 77.33%. The complaints in the beginning, located at the wrists, elbows, arms, backs and knees are now located at the knees only. While for the working facility layouts, a separator is added between objects that have been cut and those which have not been cut, and more adjustable or adaptable seats with the condition of the operators are also added.

(2)

JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI UMJ

Page 30

1. PENDAHULUAN

Penelitian ini dilakukan pada stasiun kerja pada proses pemotongan papan mainan dan alat peraga taman kanak- kanak CV. Mataram Indah, Yogyakarta. Alat yang digunakan adalah mesin gergaji sedangkan bahan yang dipotong adalah papan jenis mdf. Permasalahan yang dihadapi adalah sistem kerja yang tidak didukung layout kerja sehingga penempatan produk tidak teratur, produk sebelum digergaji hanya ditempatkan berserakan di lantai sedangkan produk sesudah digergaji hanya ditempatkan di karton. Posisi kerja yang kurang ergonomis menyebabkan keluhan pada bagian lutut, siku, lengan, dan bagian punggung. Kondisi sekarang operator membutuhkan waktu 6,30 menit untuk 1 unit mdf dengan kondisi fasilitas kerja yang tidak beraturan menyebabkan produk yang dihasilkan kurang produktif.

Gambar 1.Posisi Kerja Proses Pemotongan Mainan Sebelum Perancangan Keterangan Gambar. 1 :

P1 = Posisi Tangan P2 = Posisi Kaki

P3 = Posisi Duduk/ posisi pantat P4 = Posisi Punggung

P5 = Posisi Leher

P6 = Posisi benda kerja yang sudah digergaji P7 = Posisi tempat menggunakan wadah karton

Dari gambar 1 memperlihatkan posisi operator dalam bekerja tidak didukung oleh fasilitas kerja yang memadai dan sikap kerja yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ergonomi. Hal tersebut menimbulkan rasa ketidaknyamanan bagian lutut, siku, lengan, dan bagian punggung. Dengan fasilitas kerja yang ada sekarang waktu proses yang dibutuhkan rata-rata 6.30 menit untuk pemotongan 1 unit mdf.

Dari uraian permasalahan maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki posisi kerja operator yang ergonomi pada proses pemotongan mainan.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam melakukan sebuah penelitian, tinjauan pustaka dari penelitian terdahulu sangatlah penting karena diperlukan untuk mendukung jalannnya penelitian yang akan dilakukan.

Penelitian dilakukan Daryono mahasiswa jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma Tahun 2010 dengan judul “Perancangan Gergaji Logam Dan Peta Kerja Untuk Pengurangan Keluhan Fisik Di Bengkel Las Sejati Mulia”. Penelitian ini bertujuan

(3)

JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI UMJ

Page 31

untuk mengetahui keluhan fisik yang ditimbulkan dari penggunaan gergaji logam yang digunakan saat ini dan membandingkan waktu memotong logam dengan menggunakan gergaji logam manual dengan yang baru.

Penelitian dilakukan oleh Cahyo Widianto mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2008 dengan judul “Perancangan Mesin Gergaji Kayu Untuk Pengrajin Rak Buku”. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memenuhi kebutuhan mesin gergaji para pengrajin rak buku dan mebel di wilayah Desa Temuwuh, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul. Dengan mesin ini diharapkan dapat membantu dalam proses pengolahan kayu sehingga dapat mempercepat proses produksi.

Penelitian dilakukan oleh Poppy Raharjo mahasiswa Universitas Atmajaya Yogyakarta Tahun 2008 dengan judul “Usulan Alat Pemotong Kertas Karton” Tujuan utama dari penelitian adalah untuk menganalisis dan membuat usulan perancangan alat pemotong kertas karton yang ergonomis bagi para pekerja di D&D Handycraft Collections dalam pmembuatan wadah multifungsi.

3. METODE PENELITIAN Objek Penelitian

Penelitian ini mengambil obyek mesin gergaji yang digunakan untuk proses penggergajian mesin papan mdf di industri kerajinan mainan CV.Mataram Indah.

Tahapan Penelitian

Tahapan proses perancangan yang akan dilakukan untuk merancang sistem kerja pada mesin gergaji adalah sebagai berikut :

1. Observasi awal

Tahap ini dilakukan dengan cara melakukan pegamatan langsung di lapangan terhadap obyek yang akan diteliti.

2. Identifikasi masalah

Tahap ini adalah tahap pengidentifikasian masalah yang ada di lapangan terkait dengan produk yang akan dirancang. Dalam tahap ini peneliti melakukan indentifikasi masalah pada proses penggergajian mainan bagian dalam dari aspek ergonomi dan kinerja mesin.

3. Perumusan Masalah

Dalam tahap ini dirumuskan rumusan masalah yang akan diselesaikan melalui penelitian yang dilakukan.

4. Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan pengambilan dan pengumpulan data yang dibutukan dalam pemecahan masalah penelitian.

5. Pengujian Data

Data yang telah dikumpulkan kemudian dilakukan pengujian data yang diantaranya adalah sebagai berikut :

a) Uji Normalitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak. Jika data sudah berdistribusi normal maka sudah bisa dilakukan pengolahan data.

b) Uji Keseragaman Data

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahuai adanya data ekstrim atau data yang melebihi batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) yang telah ditentukan sebelumnya.

c) Uji Kecukupan Data

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui cukup atau tidaknya data yang telah dikumpulkan dari hasil observasi.

(4)

JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI UMJ

Page 32

Data-data yang telah melalui tahap pengujian kemudian dilakukan pengolahan data sebagai berikut :

1) Data antropometri

Pengolahan data ini bertujuan untuk menetapkan dimenasi-dimensi ukuran tubuh manusia yang digunakan dalam proses perancangan. 2) Data waktu proses

Data ini diolah untuk mengetahui perbandingan waktu proses pemotongan sebelum perancangan dan sesudah perancangan.

3) Proses perancangan

Dalam tahap ini peneliti melakukan proses perancangan produk mesin penggergajian bagian dalam sesuai dengan hasil dari pengolahan data. 4) Analisis Data

Analisa data dilakukan untuk mengetahui hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan membandingkan kenyamanan operator, produktivitas, pada mesin terdahulu dengan mesin yang sekarang.

5) Kesimpulan dan Saran

Dari hasil analisis data dapat ditarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan juga pemberian saran.

Gambar 2. Kerangka Pemecahan Masalah 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data Kuisioner pada Mesin Gergaji sebelum perancangan

Kusioner ini ditunjukan kepada seorang operator di industri mainan taman kanak-kanak pada stasiun penggergajian yang telah melakukan uji coba dan menggunakan mesin gergaji hasil rancangan sebelumnya. Hasil kusioner tentang ketidaknyamanan operator pada saat menggunakan mesin gergaji sebelum perancangan dapat dilihat pada tabel.1

(5)

JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI UMJ

Page 33

Tabel .1 Data hasil kuisioner sebelum perancangan

No Jenis keluhan Ketidaknyamanan % Tidak Nyaman % Nyaman % 1. Pergelangan Tangan 1 100 0 0 2. Siku 1 100 0 0 3. Lengan 1 100 0 0 4. Bahu 0 0 1 100 5. Punggung 1 100 0 0 6. Paha 0 0 1 100 7. Lutut 1 100 0 0 8. Betis 0 0 1 100

Dari table.1 diatas dapat diketahui bahwa operator mesin gergaji merasakan ketidaknyamanan pada bagian pergelangan tangan, siku, lengan, punggung, lutut pada saat bekerja.

Data Waktu Proses Pemotongan sebelum Perancangan

Data waktu proses ini merupakan data waktu proses penggergajian papan kayu Mdf dengan diameter 5 cm dengan ketebalan 1 cm dengan kondisi mesin gergaji sebelum perancangan. Pada tahap ini operator sudah bisa beradaptasi karena setiap bekerja menggunakan mesin ini.

Tabel .2 Data waktu proses pemotongan per unit mdf (5 buah puzzle)

Data Antropometri

Data yang diambil dilakukan pada 1 orang operator mesin gergaji di CV.Mataram Indah dan 29 data lainnya adalah data pria indonesia umur 41- 50 tahun yang diperoleh dari pengukuran langsung. Untuk lebih jelas proses pengukuran bisa dilihat pada tabel.3

No. Waktu Proses (menit)

No. Waktu Proses (menit)

1 6,46 16 7,03 2 6,55 17 6,46 3 6,38 18 7,03 4 6,07 19 6,56 5 6,35 20 6,43 6 6,09 21 6,36 7 6,21 22 6,05 8 6,48 23 6,38 9 6,23 24 6,43 10 6,04 25 6,49 11 6,46 26 7,13 12 7,21 27 7,13 13 6,48 28 6,05 14 7,03 29 6,11 15 6,35 30 6,23 Jumlah 194,26 Rata-rata 6.48

(6)

JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI UMJ

Page 34

Tabel.3 Data antropometri perancangan ulang mesin gergaji

No. Nama Usia

Tsd (cm) Jt (cm) Tpd (cm) Pp (cm) Lb (cm) Tb (cm) 1 Ngatijo 42 tahun 25 65 47 46 42 59 2 Sarman 41 tahun 23 63 50 46 43 58 3 Suryanto 48 tahun 25 62 41 49 36 59 4 Murwanto 48 tahun 25 65 45 46 47 56

5 Heru susanto 44 tahun 26 61 44 45 41 60

6 Usman 41 tahun 27 62 42 46 39 61 7 Ngadino 47 tahun 29 61 42 48 44 58 8 Triyono 41 tahun 24 68 41 47 44 61 9 Rosadi 41 tahun 24 61 41 47 45 62 10 Muhyaro 42 tahun 20 58 41 42 42 60 11 Agus 46 tahun 25 59 45 41 39 58 12 Sarno 49 tahun 25 57 46 44 46 61 13 Sarwo 43 tahun 23 63 43 43 43 58 14 Inggit 41 tahun 22 67 43 45 46 61

15 Heri nurdiyanto 50 tahun 20 59 43 45 44 58

16 Suparman 46 tahun 20 64 38 40 45 58

17 Kaselan 48 tahun 24 61 42 41 47 55

18 Landung 48 tahun 22 49 42 40 39 51

19 Samsul anwar 49 tahun 21 53 37 44 34 51

20 Sadirun 47 tahun 21 51 42 43 38 57 21 Lasmin 44 tahun 27 53 38 44 45 56 22 Sukarno 49 tahun 25 59 43 42 43 58 23 Suwarno 49 tahun 26 58 47 49 44 56 24 Winaji 43 tahun 26 51 48 42 35 58 25 Surono 42 tahun 22 66 45 41 42 55 26 Sudiyono 44 tahun 24 59 43 40 44 56 27 Slamet 41 tahun 24 55 45 44 41 57 28 Parjiman 42 tahun 21 56 46 41 41 57 29 Kardimin 42 tahun 23 68 41 40 39 58 30 Wahyudiana 41 tahun 23 59 39 41 39 51 Jumlah 712 1793 1290 1312 1257 1724

Pengolahan Data Sebelum Perancangan Pengolahan Data Antropometri

Tabel 4 Tingkat signifikansi data antropometri

Pengukuran Simbol N Sig  Keterangan

Tinggi sandaran duduk Tsd 30 0,835 0,05 Normal

Jangkauan tangan Jt 30 0,884 0,05 Normal

Tinggi posisi duduk Tpd 30 0,660 0,05 Normal

(7)

JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI UMJ

Page 35

Lebar bahu Lb 30 0,702 0,05 Normal

Tinggi bahu Tb 30 0,324 0,05 Normal

Tabel 5 Hasil Perhitungan Uji Keseragaman Data Antropometri

Dimensi tubuh Simb

ol

̅  BKA BKB Keterangan

Tinggi siku duduk Tsd 23,73 2,27 28,27 19,18 Data seragam Jangkauan tangan Jt 59,76 5,09 69,94 49,58 Data seragam Tinggi popliteal duduk Tpd 43,00 3,03 49,07 39,92 Data seragam Pantat popliteal Pp 43,73 2,77 49,29 38,17 Data seragam

Lebar bahu Lb 41,90 3,44 48,79 35,00 Data seragam

Tinggi bahu Tb 57,46 2,86 63,18 51,74 Data seragam

Setelah data yang diperoleh diuji dan dinyatakan cukup maka langkah selanjutnya adalah menentukan besar persentil yang akan digunakan. Adapun ukuran- ukuran yang akan digunakan adalah ukuran persentil 5-th untuk ukuran persentil terkecil, 50- th untuk ukuran persentil rata- rata dan 95-th untuk ukuran persentil besar.

Tabel.6 Hasil perhitungan persentil

No. Dimensi tubuh Simbo

l

Percentil (cm)

1. Tinggi siku duduk Tsd 19,99 23,73 27,47

2. Jangkauan tangan Jt 51,39 59,76 68,13

3. Tinggi popliteal duduk Tpd 37,99 43,00 48,00

4. Pantat popliteal Pp 39,16 43,73 48,30

5. Lebar bahu Lb 36,22 41,9 47,57

6. Tinggi bahu Tb 52,72 57,46 62,17

Tabel .7 Tabel rincian ukuran mesin

No. Dimensi tubuh Ukuran (cm)

1. Tinggi mesin 57,98

2. Panjang mesin 139

3. Lebar mesin 51,39

4. Tinggi kursi 43,00

5. Tinggi sandaran kursi 57,46

6. Lebar alas kursi 47,57

7. Panjang alas kursi 48,30

Desain Fasilitas Kerja

Pada tahap pendesainan ini adalah tahap dimana hasil pengamatan dilapangan dan hasil perhitungannya diaplikasikan kedalam konsep rancangan sehingga diharapakan hasil rancangan yang baru bisa mengurangi keluhan operator, memperbaiki sistem kerja dan meningkatkan produktivitas.

(8)

JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI UMJ

Page 36

Gambar 3 Desain Fasilitas Kerja

Penggunaan bahan baku pembuatan alat

Adapun rincian bahan baku yang digunakan dapat dilihat pada tabel.6 berikut: Tabel.8 Rincian biaya bahan baku

No. Bagian rancangan

Bahan yang diperlukan

Keterangan Harga

1. Meja Plat dan pipa besi

Plat sebagai alas dan pipa besi sebagai

kerangka meja Rp. 600.000

2. Kursi Pipa besi baja dan busa

Pipa besi sebagai kerangka kursi dan busa sebagia alas kursi

Rp. 300.000 3. Mesin Mesin dan

baut

Mesin sebagai penggerak utama dan baut sebagai pengunci pondasi alat

Rp. 1.200.000 + Rp 6000 4. Alat pengaman Selang dan besi penjepit

Digunakan sebagai penjepit benda kerja kerja dan selang sebagai peniup debu pada pola benda kerja

Rp.30.000

Jumlah total Rp. 2.136.000

Dalam proses pembuatan selain biaya diatas pastinya memerlukan biaya tambahan atau biaya tenaga kerja dan juga biaya overhead. Adapun perhitungan penentuan harga jual untuk mesin rancangan dapat dilihat sebagai berikut:

1. Biaya tenaga kerja adalah biaya untuk membayar jasa pembuatan mesin antara lain pengelasan dengan total biaya Rp.200.000

2. Biaya bahan baku adalah seluruh bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan mesin Rp. 2.136.000

3. Biaya overhead adalah biaya yang dikeluarkan selain dari biaya produksi yaitu biaya transportasi Rp. 50.000

4. Presentase keuntungan yaitu nominal yang besarnya ditentukan sendiri dengan pertimbangan pasar dari total biaya pengeluaran. Nilai yang yang ditetukan adlah 10 %

Dari rincian tersebut maka dapat ditentukan harga satu set mesin antara sebagai berikut:

Harga jual = 200.000 + 2.136.000 + 50.000 + (10 % x 2.386.000) = 2.386.000 + 238.600

(9)

JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI UMJ

Page 37

= Rp.2.624.600

Perbandingan Mesin Sebelum dan Sesudah Perancangan

Setelah hasil rancangan dibuat maka dilakukan perbandingan dengan mesin sebelum perancangan. Posisi kerja sebelum dan sesudah perancangan posisi kerja pada aktivitas pemotongan dapat dilihat pada gambar

Gambar.4 Kondisi Layout sebelum perancangan

Gambar.5 Kondisi Layout sesudah perancangan

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan posisi kerja antara kondisi sebelum perancangan dengan sesudah perancangan. Perbedaanya antara lain pada kondisi sebelum perancangan posisi operator duduk diatas kursi dengan posisi tubuh membungkuk saat bekerja dan posisi kaki menekuk keatas sedangkan sesudah perancangan badan operator tidak membungkuk dan posisi kaki lurus ke bawah.

Berdasarkan data kuisioner sebelum perancangan didapatkan keluhan operator pada bagian tubuh antara lain pada pergelangan, siku, lengan, punggung dan lutut dan terjadi peningkatan kenyamanan operator antara lain pada bagian pergelangan sebanyak 100 persen, siku 100 persen, lengan 100 persen, punggung 100 persen dan lutut 85 persen.

Perbedaan Alat lama dan Alat yang baru

a. Alat yang lama menggunakan 50 persen kayu dan 50 persen persen sedangkan mesin sekarang menggunakan 80 persen besi dan 20 persen aluminium sebagai casing mesin.

b. Kursi yang digunakan alat lama berbahan kayu dan ditambahkan bangku kecil diatasnya sedangkan alat yang sekarang terbuat dari besi dan bisa disesuaikan tinggi rendahnya.

c. Alat yang baru dilengkapi busa sebagai alas duduk.

(10)

JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI UMJ

Page 38

Produktivitas dan Output Standar

Dalam menentukan besarnya produktivitas sebelum dilakukan dan sesudah perancngan dapat diketahui dengan perbandingan output yang dihasilkan operator:

a. Kondisi sebelum perancangan

Kondisi sebelum perancangan didapatkan waktu baku sebesar 9,18 menit/ mdf = 0,153 jam/ mdf dan perolehan output standar sebesar 0,10883 /menit = 6,53 mdf per jam.

b. Kondisi setelah perancangan

Kondisi setelah perancangan diperoleh waktu baku sebesar 5,18 menit/mdf = 0,0863 jam/ mdf dan perolehan output standar 0,193 mdf/ menit = 11,58 mdf per jam.

c. Produktivitas

Dengan melihat waktu baku dan dan output standar maka dapat ditentukan

produktivitas setelah perancangan

sebesar: =

= 77,33 %

Dari perhitungan di atas terjadi peningkatan produktivitas sebesar 77,33 %.

Perbandingan Kondisi Awal dan Akhir Perancangan

Setelah semua tahap awal dan tahap akhir perancangan produk dilakukan maka didapatkan perbandingan pada hasil awal perancangan dengan kondisi akhir perancangan. Perbandingannya bisa dilihat pada table.9 berikut:

Tabel.9 Perbandingan kondisi awal dan akhir perancangan

No. Data Kondisi Keterangan

Awal Akhir Peningkatan Penurunan

1. Waktu Proses 6,47 3,77 41.8 % 2. Ketidaknyamanan 62,5 % tidak nyaman 12,5 % tidak nyaman 50 % 3. Produktivitas 6,53 11,58 77,33 %

5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan seluruh penelitian dari proses awal pengumpulan data sampai akhir tahap perancangan ulang mesin pemotongan maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Perancangan ulang mesin sekarang berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas sebesar 0,81 mdf/menit = 4,9 mdf/menit dengan output sebelum perancangan standar sebesar 0,10893 mdf/menit = 6,53 mdf/ jam dan output setelah perancngan sebesar 0,19305 mdf/menit = 11.58 mdf/jam.

2. Dengan perancngan ulang mesin sekarang diperoleh peningkatan kenyamanan operator sebesar 77,33 persen.

3. Dengan perancangan ulang mesin gergaji ini diperoleh rata-rata waktu proses sebesar 3,77 menit, waktu baku sebesar 4,18 menit dan output standar sebesar 0,19305 mdf/menit = 11,58 mdf/jam. Untuk kondisi sebelum perancangan

(11)

JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI UMJ

Page 39

diperoleh rata- rata waktu proses 6,47 menit, waktu baku sebesar 9,18 menit dan output standar sebesar 0,10893/menit = 6,53 mdf/ jam.

Saran

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan di perusahaan CV. Mataram Indah, maka peneliti dapat memberikan saran kepada peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini. Berikut saran yang dapat diberikan berdasarkan data yang sudah diperoleh:

1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk menghilangkan keluhan yang masih dirasakan terutama pada bagian lutut.

2. Pengembangan selanjutnya disarankan bisa mengurangi atau bahkan bisa menghilangkan serbuk gergaji.

6. DAFTAR PUSTAKA

Adhi Saputra, Dianasa 2011, Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol.10, No. 2, Diakses tanggal 23 November 2013

Barnes Ralph M, 1980. Motion and Time Study Design and Measurement of Work, Canada.

Daryono, Perancangan Gergaji Logam Dan Peta Kerja Untuk Pengurangan Keluhan Fisik Di Bengkel Las Sejati Mulia, Skripsi, Universitas Gunadarma,Yogyakarta, 2010.

Nurmianto, Eko 2008, Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya, Cetakan Kedua Guna Widya, Surabaya

Montgomery, C., Douglas. Pengendalian Kualitas Statistik. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press.

Raharjo, Poppy, Usulan Alat Pemotong Kertas Karton. Skripsi, Universitas Atmajaya, Yogyakarta, 2008

Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakraatmaja, 1995, Teknik Tata Cara Kerja, Jurusan Teknik Industri, ITB, Bandung

Tarwaka 2011. Ergonomi Industri: Dasar- dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja, Cetakan ke 2, Penerbit Harapan Press, Surakarta

Tersedia dalam: Http.elib.unikom.ac.id, Pengertian Perancangan, (Diakses tanggal 23 November 2013)

Tersedia dalam: Http.eprints.uny.ac.id, Materi produktivitas, (Diakses tanggal 25 November 2013)

Widianto, Cahyo, Perancangan Mesin Gergaji Kayu Untuk Pengrajin Rak Buku. Tugas Akhir, Universitas Negeri, Yogyakarta, 2008.

Wignjosoebroto, Sritomo 2006. Ergonomi: Studi Gerak dan Waktu, Cetakan Keempat, Guna Widya, Surabaya.

. .

Gambar

Gambar 1.Posisi Kerja Proses Pemotongan Mainan Sebelum Perancangan
Gambar 2. Kerangka Pemecahan Masalah
Tabel .2 Data waktu proses pemotongan per unit mdf  (5 buah puzzle)
Tabel 4 Tingkat signifikansi data antropometri
+2

Referensi

Dokumen terkait

“ Boerhavia diffusa (Punarnava) Root Extract as green Corrosion Inhibitor for Mild Steel in Hydrochloric Acid Solution: Theoritical and Electrochemical Studies.”

Dari hasil pengujian di laboratorium yang dapat dilihat pada tabel dan gambar di atas bahwa nilai batas cair mengalami penurunan saat penambahan campuran pasir dari tanah asli

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dating violence adalah ancaman atau tindakan untuk melakukan kekerasan kepada salah satu pihak dalam hubungan berpacaran, yang

bertanggungjawab terhadap kesehatan pasien yang berobat ke puskesmas………...……...74 Tabel 4.38 Distribusi jawaban responden dengan pernyataan puskesmas selalu bertanggung

Pekerja di PT Bengkalis Kuda Laut memiliki keterbatasan pengetahuan dalam melaporkan kejadian yang telah mereka alami, sehingga ini menjadi hambatan merek dalam

Selain itu dengan menggunakan koefisien variabel penjelas yang ada pada Tabel 2, untuk e 3,667 = 39,139 berarti resiko seseorang yang termasuk kasus suspect

Setelah pelaksanaan pelatihan, tim pelaksana menghibahkan satu unit Raspberry Pi versi 2 agar dapat digunakan sebagai perangkat praktikum siswa/siswi SMK Kartika 1 Surabaya untuk

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fitri Sulistia Abidin dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Layanan, Nilai