PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP
PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PADA SISWA SD NEGERI KRANDON LOR 02
KECAMATAN SURUH TAHUN 2009
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Akademik Sarjana
dalarn Ilmu Tarbiyah Kependidikan Islam
Oleh
ZAKROH
NIM 11407172
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP
PRESTASIBELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PADA SISWA SD NEGERI KRANDON LOR 02
KECAMATAN SURUH TAHUN 2009
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Akademik Sarjana
dalam Ilmu Tarbiyah Kepcndidikan Islam
Oleh
ZAHROH
NIM 11407172
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP
PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PADA SISWA SD NEGERI KRANDON LOR 02
KECAMATAN SURUH TAHUN 2009
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh gelar Akademik Sarjana
dalam Ilmu Tarbiyah Kependidikan Islam
Oleh
ZAHROH
NIM 11407172
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:
Naina : Zaliroh
NIM : 11407172
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul : PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA
SISWA SD NEGERI KRANDON LOR 02
KECAMATAN SURUH TAHUN 2009
telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 17 Agustus 2009
Pembimbing
Dra. Ulfah Susilowati, M. SI.
DEPARTEMEN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALAT IGA
J i Teniara Pelajar 02 Yelp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga
http www.stainsalatiga.ac. id e-mail:akademik@stainsalatiga.ac. id
PENGESAI1AN KELULUSAN
Skripsi Saudara Zahroh dengan Nomor Induk Mahasiswa 11407172 yang berjudul Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam pada Siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Tahun 2009 telah dimunaqosahkau dalani Sidang Panitia Ujian Jurusan Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Salatiga pada Sabtu, 29 Agustus 2009 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I.).
Salatiga, 08 Ramadhan 1430 H.
29 Agustus 2009 M.
v x y±.ry* ra*~r*a a ^ r a r v a ^ i v n 4 ^t
rC/RH * A I A/\n £VLA3Ll/Vn 1ULI3A1>
Ssys ysiig bcrtaTida tangan di bawahi inn
Nama : Zahro'n
NIM :11407172
Jurusan 1 Tarbiyah
Program Studi 1 Pcndidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan basil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tubs orang lain. Pendapat atau temuan
orang Iain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Salatiga, 30 Juli 2009
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
ABSTRAK
Zahroh. 2009. Pengaruh Bimbingan Orang Tua terhadap Preslasi Belajar Pendidikan Agama Islam pada Siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Tahun 2009. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Ulfah Susilowati, M. SI.
Kata kunci: pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam.
Penelitian ini merupakan upaya penulis untuk mengetahui: (1) Bimbingan orang tua siswa di SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009, (2) Prestasi belajar siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009, dan (3) Pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009.
Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian cross-sectional (pendekatan silang). Populasi penelitiannya adalah seluruh siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Data penulis ambil dengan car observasi, wawancara, studi dokumentasi dan angket. Teknik analisis data yang penulis gunakan adalah teknik analisis data kuantitatif.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Maha
Rahman dan Rahim. Salawat dan salam semoga senantiasa dilimpalikan Allah
SWT kepada kekasihNya, Muhammad SAW putra Abdullali.
Dengan berkah rahmat Allah SWT, alhamdulilah penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang beijudul “PENGARUH BIMBINGAN ORANG
TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PADA SISWA SD NEGERI KRANDON LOR 02 KECAMATAN SURUH
TAHUN 2009”, untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana dalam ilmu tarbiyah di Sekolali Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
saran-saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terealisasi
dengan baik. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Ibu Dra. Ulfah Susilowati, M. SI., selaku dosen pembimbing skripsi ini.
3. Bapak Arif Susanto, S. Pd., selaku Kepala SD Negeri Krandon Lor 02.
4. Ibu Sumiyati, A. Ma. Pd., Bapak Sugiyanto, A. Ma. Pd., Ibu Sih Madyani,
A. Ma. Pd., Ibu Salsiyah, A. Ma. Pd., Ibu Yudiningsih, A. Ma. Pd. dan Bapak
Sriyono, A. Ma., sejaku guru-guru SD Negeri Krandon Lor 02.
6. Anak-anakku, Anang Lutfi, Arifatur Rohinah dan Aulia Suciati.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Tidak ada kata yang dapat penulis ucapkan untuk mengungkapkan rasa
terima kasih melainkan hanya do’a, semoga amal baiknya diterima dan diridloi
oleh Allah SWT sebagai amal saleli. Penulis menyadari, di dalam penulisan
skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis selalu
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian. Penulis berharap semoga
kaiya ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.
Cukilan, Juli 2009
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...i
LEMBAR BERLOGO...ii
HALAMAN JUDUL... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING...iv
PENGESAHAN KELULUSAN... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN... viii
ABSTRAK... ix
KATA PENGANTAR... x
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR TABEL... xiv
DAFTAR GAMBAR... xv
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah... 4
C. Tujuan Penelitian... 4
D. Hipotesis Penelitian... 5
E. Manfaat Penelitian...5
F. Definisi Operasional...6
G. Metodologi Penelitian... 8
BAB II BIMBINGAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM... 18
A. Bimbingan OrangTua... 18
B. Prestasi Belajar... 24
C. Pendidikan Agama Islam... 28
BAB III HASIL PENELITIAN...34
A. Sejarah Berdiri dan Perkembangan SD Negeri Krandon Lor 02... 34
B. Letak Geografis... 34
C. Struktur Organisasi... 35
D. Keadaan Guru, Siswa dan Orang Tua... 38
E. Sarana dan Prasarana...42
F. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam... 44
G. Kondisi Sosial dan Budaya Orang Tua Siswa... 46
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Daftar Jumlah Pengambilan Sampel Orang Tua SD
NegeriKrandon Lor 02 Kecamatan Suruh Tahun Pelajaran
2008/2009... 12
Tabei 2 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Surnh Tahun Pelajaran 2009/2008...38
Tabel 3 Keadaan Siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Tahun Pelajaran 2008/2008... 39
Tabel 4 Keadaan Orang Tua Siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Tahun Pelajaran 2008/2009... 40
Tabel 5 Bimbingan Orang Tua Sepenuhnya Terhadap Anak... 48
Tabel 6 Orang Tua Memotivasi Anak untuk Belajar... 49
Tabel 7 Orang Tua Mengikutkan Les Tambahan Anaknya... 50
Tabel 8 Bimbingan Orang Tua dalam Ibadah Salat Beijamaah di Rumah atau di Musholla/Masjid... 50
tabel 9 Orang Tua Mengenalkan/Mengajak Anaknya ke Tempat-Tempat Ibadah... 51
Tabel 10 Orang Tua Memberikan Contoh Akhlak yang Baik... 52
Tabel 11 Orang Tua Melatih Anak Berbuat Jujur dan Adil... 53
Tabel 12 Orang Tua Memberikan Perlindungan/Kasih Sayang Kepada Anak...54
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Bagan Struktur Organisasi Sekolah Dasar Negeri Krandon
Lor 02 Kecamatan Suruh Tahun Pelajaran 2008/2009... 37
Gambar 2 Bagan Struktur Organisasi Komite SD Negeri Krandon Lor
BAB I
PENDAHULUAN
A. L atar Belakang Masalah
Semua orang tentu menginginkan mempunyai keturunan yang pandai
dan berbudi pekerti luhur. Oleh karena itu, pengaruh orang tua dalam
meningkatkan prestasi belajar memegang peranan yang sangat penting,
sehingga sangat dibutuhkan untuk membekali sebagai fondasi sebelum
melangkah kepada jenjang pendidikan formal. Sekarang dapat kita bayangkan
betapa besamya cita-cita bangsa Indonesia dalam mengisi k'emerdekaan
melalui pembangunan, terutama dalam bidang pendidikan dengan tujuan
membangun manusia seutuhnya untuk membangun dan membentuk
kehidupan bangsa yang cerdas melalui sistem pendidikan, baik formal
maupun non formal. Semua itu tidak akan terlepas dari peran orang tua dan
para pendidik.
Pendidikan agama berfungsi memperkuat keimanan dan ketakwaan
kepada Tulian Yang Maha Esa. Menurut Zakiah Daradjat bahwa1 Syari’at
Islam tidak akan dihayati dan diamalkan orang jika diberikan melalui
penjelasan saja, tetapi harus diberikan pembelajaran melalui proses
pendidikan. Dan tentunya, proses pendidikan tersebut tidak hanya dapat
dilaksanakan oleh satu pihak saja, namun seluruh pihak seperti keluarga,
1 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. VII,
masyarakat dan sekolah pastinya, sebagai lingkungan yang terkait langsung
dan paling dekat dengan anak.
Tidak semua orang tua, terutama ibu, mampu inengajarkan agama
kepada anak-anaknya. Tugas pemberian pelajaran dan pengetahuan tentang
agama yang lebih luas dan beragam, adalah guru agama di sekolah. Tetapi
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak di sekolah,
bukanlah guru agama saja. Guru lainnya atau pegawai yang ada hubungannya
dengan anak, akan memberikan pengaruh kepada anak. Semakin kecil umur
si anak, semakin besar pengaruh guru terhadap anak.2
Dalam sistem pendidikan kita, Pendidikan Agama Islam merupakan
salah satu mata pelajaran dalam kurikulum. Pelajaran ini didesain dan
diberikan kepada siswa dalam rangka untuk mengembangkan keberagaman
Islam mereka. Dengan demikian, akan terbentuk manusia muslim sesuai
dengan cita-cita dan pandangan Islam.
Secara operasional, sistem Pendidikan Agama Islam diorientasikan
kepada dua hal sekaligus. Pertama, mendidik manusia supaya menjadi hamba
Allah ( ‘abdullah) dan wakil-Nya yang merepresentasikan Diri-Nya di muka bumi (khalifah fil ardl). Kedua, mendidik manusia sebagai upaya menumbuhkembangkaii kelengkapan dasar dan potensi fitrah anak secara
optimal menuju kedewasaan intclektual (emotional m aturity)1 Jadi, Pendidikan Agama Islam selalu mengedepankan kedua orientasi tersebut,
2 Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama dalam Keluarga dan Sekolah (Jakarta: Ruhama,
1995), Cet. II, him. 66.
' Depag RI, Membiasakan Tradisi Agama: A rah Baru Pengembangan Pendidikan Agama
Islam (PAI) pada Sekolah Umum (Jakarta: Direktoral Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2004),
sedapat mungkin dapat diajarkan agar siswa selain menjadi hamba Allah
SWT yang taat beribadah, juga nantinya memiliki kedewasaan intelektual
yang berkembang secara optimal sesuai dengan harapan.
Berdasarkan survey langsung di lapangan yang penulis lakukan si SD
Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Surah tahun 2009, penulis melihat
prestasi belajar siswadalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
bervariasi, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Timbulnya prestasi belajar yang
demikian tentunya tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhi.
Salah satu faktor dominan yang mempengaruhi keberagaman hasil prestasi
siswa tersebut adalah faktor bimbingan yang dilakukan oleh orang tua siswa.
Menumt asumsi penulis, salah satu faktor yang turut mempengaruhi
bervariasinya prestasi belajar yang dimiliki siswa tersebut adalah faktor
keluarga. Dalam hal ini, lebih khusus lagi adalah pengaruh orang tua dalam
memberikan bimbingan terhadap belajar materi Pendidikan Agama Islam
anaknya di rumah.
Beranjak dari hal tersebut di atas, penulis merasa tertarik untuk
mengangkat permasalahan tersebut di dalam penelitian yang berjudul
“ PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI
BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA SD NEGERI
KRANDON LOR 02 KECAMATAN SURUH TAHUN 2009”. Hal ini
dilakukan penulis untuk mengetahui akan adanya pengaruh orang tua dalam
B. Rumusan Masaiah
Berdasarkan latar belakang masaiah yang penulis kemukakan tersebut
di atas, maka penulis merumuskan masaiah sebagai berikut:
1. Bagaimana prestasi belajar siswa pada materi Pendidikan Agama Islam di
SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009?
2. Bagaimana bimbingan orang tua siswa di SD Negeri Krandon Lor 02
Kecamatan Suruh tahun 2009?
3. Bagaimana pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar
Pendidikan Agama Islam siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan
Suruh tahun 2009?
C.
Tujuan Penelitian
Dalam suatu penelitian, seorang penulis tentu mempunyai tujuan yang
in gin dicapai. Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui:
1. Prestasi belajar siswa pada materi Pendidikan Agama Islam di SD Negeri
Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009.
2. Bimbingan orang tua siswa di SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan
Suruh tahun 2009.
3. Pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar Pendidikan
Agama Islan siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat
sementara teriiadap permasalalian penelitian, sainpai terbukti melalui data
yang terkumpul.4 Adapun hipotesis dalain penelitian ini adalah:
1. Prestasi belajar siswa pada materi Pendidikan Agarna Islam di SD Negeri
Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009 dalam kategori baik.
2. Bimbingan orang tua siswa di SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan
Suruh tahun 2009 dalam kategori baik.
3. Terdapat pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar
Pendidikan Agama Islam siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan
Suruh tahun 2009.
E. Manfaat Penelitian
Kegunaan penelitian merupakan follow up penggunaan informasi atau jawaban yang tertera dalam kesimpulan penelitian.5 Penelitian ini diharapkan
bermanfaal bagi:
1. Orang tua siswa: membenkan masukan agar senantiasa memotivasi anak-
anaknya sehingga mampu memperoleh prestasi belajar Pendidikan Agama
Islam yang optimal.
2. Sekolah: sebagai bahan masukan yang berharga dalam memberikan dan
membangun pemikiran dan pertimbangan pada guru mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam, khususnya dalam usalia inengantar dan
membantu tujuan pembelajaran yang optimal.
4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka
Untuk memudahkan dalam memahami judul penelitian serta
menghindari kekurangjelasan atau kesalaliaii penafsiran, maka perlu kiranya
penulis memberikan definisi operasional yang berkaitan dengan judul
penelitian ini, sebagai berikut:
1. Pengaruh Bimbingan Orang Tua
Pengaruh, menurut Kamus Besar Baliasa Indonesia, berarti daya
yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda dan sebagainya)
yang membentuk watak, atau perbuatan seseorang.6
Bimbingan merupakan teijemalian dari kata guidance berasal dari kata keija to guide yang mempunyai arti menunjukkan, membimbing, menuntun ataupun membantu. Sesuai dengan istilahnya, maka secara
umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan dan tuntunan.
Orang tua adalah ayah, ibu kandung.7 Orang tua yang dimaksud
adalah ayah, ibu kandung yang memiliki anak kandung yang bertanggung
jawab langsung atas pendidikan anak-anaknya.
Yang dimaksud pengaruh bimbingan orang tua dalam penelitian ini
adalah daya yang ditimbulkan dari pengaruhb bantuan atau tuntunan yang
diberikan oleh ayah dan ibu kandung terhaiap prestasi belajar siswa SD
Negeri Krandon Lor 02, khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam pada tahun 2009.
F. Definisi Operasional
6 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), him. 660.
2. Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikeijakan dan
sebagainya).8 Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat
pengalaman dan latihan.9
Jadi, prestasi belajar adalah bukti keberhasilan yang dicapai dalam
proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Prestasi belajar
yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah prestasi yang diperoleh
siswa dalam satu semester yang direpresentasikan oleh nilai dalam buku
rapor, khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD
Negeri Krandon Lor 02 tahun 2009.
3. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
mempersiapkan peserta didik untuk mengenal, memaliami, menghayati
sehingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan
ajaran Agama Islam dari sumber utamanya, kitab suci Al-Qur’an dan
Hadits melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta
menggunakan pengalaman, dibarengi dengan tuntunan untuk
menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan
antara umat beragama dalam masyarakat sehingga terwujud kesatuan dan
persatuan bangsa.10
8 W.J.S. Poerwadharminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,
1993), him. 768.
9 Syaiful Bahri Djarnarah dan Aswan Zain, Srralegi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), Cel. II, him. 11.
10 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kurikulum Pendidikan Agama Islam
Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan Pendidikan Agama
Islam adalah materi yang berhubungan dengan Agama Islam yang harus
dipelajari dalam proses pembelajaran oleh semua siswa SD Negeri
Krandon Lor 02 tahun 2009.
4. SD Negeri Krandon Lor 02
SD Negeri Krandon Lor 02 adalah lembaga pendidikan formal
tingkat dasar yang berada di Desa Krandon Lor, Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang. Sekolali inilah yang menjaui tempat atau lokasi
penelitian penulis. Adapun penelitiannya adalah terhadap keluarga, dalam
hal ini orang tua siswa SD Negeri Krandon Lor 02 tahun 2009.
Atas dasar batasan-batasan istilah di atas, maka yang penulis maksud
dari judul penelitian ini adalah suatu penelitian yang akan difokuskan untuk
mengungkapkan besamya pengaruh bimbingan orang tua terhadap perolehan
prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Krandon Lor 02
Kecamatan Suruh pada tahun 2009.
G. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Pendekatan penelitian adalah cara pandang dan pilihan peneliti
dalam memahami subjek dan substansi/objek penelitian." Dalam
penelitian ini, pendekatan yang penulis gunakan ialah'2 pendekatan cross-sectional (pendekatan silang), yakni penelitian terhadap subjek yang berbeda-beda siswa kelas I, II, III, IV, V, VI), yang dilakukan dalam 11 12
11 STAFN Salatiga, Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir (Salatiga: STArN
Salatiga, 2009), him. 18.
waktu yang bersamaan (tahun 2009). Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif13, dengan data kuantitatif yang penulis dapatkan dari survey
langsung di SD Negeri Krandon Lor 02 tahun 2009.
Rancangan penelitian berisi penjelasan mengenai rancangan atau
desain penelitian yang digunakan.14 Dalam hal ini, penulis menggunakan
desain one-shot case study, yakni peneliti mengadakan observasi dan melakukan treatment (perlakuan) satu kali yang diperkirakan sudali raempunyai pengaruh, dengan pola x 0 , dengan X sebagai
perlakuan dan O sebagai hasil observasi.15
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Krandon Lor 02
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan, terhitung mulai
tanggal 03 Maret 2009 s.d. 04 Juni 2009.
3. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi Penelitian
Popuasi adalah keseluruhan objek dalam penelitian.16 Dalam
hal ini yang menjadi populasi adalah seluruh orang tua siswa SD
13 Sugiyono, Slalistik unlukPenelitian (Bandung: CV Alfabeta, 2007), Cet. XII, him. 23.
14 STAIN SaJatiga, loc. cit.
Negeri Krandon Lor dari kelas I sampai kelas VI tahun pelajaran
2008/2009.
b. Sampei Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti17;' di
mana pendapat tersebut dapat diperjelas dengan pendapat Winamo
Surakliman18 bahwa sampel adalah penankan sebagian dari populasi
untuk mewakili seluruh populasi. Untuk menentukan sampel, dalam
hal ini penulis mengacu pada perhitungan sampel minimal oleh Robert
Krejtie dan Dargle Morgan sebagaimana dikutip oleh Rokhmad19
yaitu:
S= x2 N P(l-P) d2 (N-l) + x2P (1-P) Keterangan:
S= jumlah sampel yang diperoleh
x2= nilai chi kuadrat yang diperoleh dari tabel x2 dengan deraj at
kebebasan (d.b) = 1 dan taraf kepercayaan tertentu
N= besamya populasi yang telah diketahui oleh peneliti
P= proporsi populasi
D= deraj at akurasi
N= 104
17 Ibid., him. 131.
18 Winamo Surakhman, Pengantar Penelitian Ilmiah (Bandung: Tarsito, 1993), him. 93.
19 Rokhmad, Teknik Penentuan Ukuran Sampel Penelitian Sosial (Purwokerto: Insania.
Jadi, sampel yang diambil adalah:
S= 3,296x 104x0,50(1 -0,50)
(0,05)2 (104 - 1)+ 3,296 x 0,50 (1 - 0,50)
= 3,296 x 104x0,2500
0,0025 x 103 + 3,296 x 0,2500
= 85,696
0,2575 + 3,296 x 0,25
= 85,696
1,081
= 79,27 dibulatkan menjadi 80.
Dengan demikian, sampel dalam penelitian ini adalah sejumlah 80
siswa.
Teknik sampling yang penulis gunakan adalah teknik random
sampling, yaitu20 teknik mendapatkan sampel dengan mencampurkan subyek dalam populasi sehingga semua dianggap sama.
Distribusi tabel dari masing-masing kelas, mulai kelas I sampai
kelas VI sebanyak 80 siswa, dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 1
Daftar Jumlah Pengambilan Sampel
4. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian, atau sesuatu yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian.21 Variabel dalam penelitian ini adalali:
a. Pengamh orang tua (sebagai variabel bebas (x))
Indikator:
1) Orang tua sebagai pembimbing.
b. Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (sebagai variabel terikat (y))
Indikator:
1) Nilai akhir prestasi dengan melihat nilai raport.
5. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Observasi
Metode observasi adalah metode ilmiah yang bias diartikan
sebagai pengamatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang
diselidiki, baik secara langsung maupun tidak.22
Metode observasi penulis gunakan untuk mengamati secara
langsung kegiatan di lapangan, tentang letak geografis dan sarana
penunjang SD Negeri Krandon Lor 02, seperti gedung sekolah,
jumlah kelas, dan sarana serta prasarana.
21 Ibid., him 118.
b. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh
informasi dari terwawancara.23
Metode wawancara digunakan untuk memperoleh data
tambahan yang memerlukan penjelasan dari informan, misalnya:
kepala sekolah, para guru, orang tua siswa dan tokoh masyarakat.
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode untuk mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapor, legger, agenda dan
sebagainya.24
Metode dokumentasi penulis gunakan untuk memperoleh data-
data tambahan dari data yang didokumentasikan.
d. Metode Angket
Metode angket adalah metode pengumpulan data dengan cara
menyebarkan data dengan menggunakan sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.25
Metode angket penulis gunakan dengan cara menyebarkan data
pertanyaan kepada orang tua siswa, di inana masing-masing
23 Suharsimi Arikunto, op. cit., him. 155. 24 Ibid , him 158.
pertanyaan telah disediakan jawabannya untuk dipilih yang paling
sesuai dengan pendapat serta dianggap paling benar oleh responden.
6. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekeijaannya lebih mudah
dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis,
sehingga lebih mudah diolah.26 Instrument penelitian yang penulis
gunakan ialah:
a. Pedoman observasi
b. Pedoman wawancara
c. Pedoman dokumentasi
d. Angket
7. Teaknik Analisis Data
Analisis data merupakan upaya mencari dan menata data secara
sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk
meningkatkan pemahaman tentang studi yang diteliti dan menyajikannya
sebagai temuan bagi orang lain.
Dalam penelitian ini, penulis menyimpulkan data yang telali
tersusun dengan menggunakan teknik analisis data kuantitatif, dengan
rumus:
f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Number o f chases 2. Korelasi product moment28
r X Y = N ^ X Y - d X ) (£ Y )
\ | { (N Z X 2 - ( I X ) 2 - { (N £ Y 2 - (Z Y
f
}H. Sistematika Penulisan Skripsi
Untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, penulis
menyusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I adalah pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, liipotesis penelitian, manfaat penelitian,
definisi operasional, metodologi penelitian dan sistematika
penulisan skripsi.
BAB II bimbingan orang tua dan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam
yang meliputi sub bab pertama: bimbingan orang tua, terdiri dari
pengertian bimbingan orang tua, pengaruh orang tua terhadap
pendidikan anak, tanggung jawab orang tua terhadap anak; sub bab
kedua pembahasan tentang prestasi belajar; sub bab ketiga
pembahasan tentang Pendidikan Agama Islam, terdiri dari
nengertian Pendidikan Agama Islam, dasar-dasar pelaksanaan
Pendidikan Agama Islam, fungsi Pendidikan Agama Islam dan
tujuan Pendidikan Agama Islam.
BAB III adalah hasil penelitian, yang meliputi sejarah berdiri dan
perkembangan SD Negeri Krandon Lor 02, letak geografis, struktur
organisasi, keadaan guru, siswa dan orang tua, sarana dan
prasarana, pelaksanaan proses belajar mengajar Pendidikan Agama
Islam dan kondisi sosial budaya orang tua.
BAB IV analisis data, meliputi penyajian data dan analisis data.
BAB V penutup, meliputi kesimpulan dan saran.
BAB II
BIMBINGAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
1. Bimbingan Orang Tua
a. Pengertian Bimbingan Orang Tua
Secara etimologis, bimbingan merupakan terjemahan dari Bahasa
Inggris, yaitu guidance. Shertzer & Stone (1966:3) (dalam Kusuma Ningsih), mengemukakan bahwa29 guidance berasal dari kata guide yang mempunyai arti to direct, pilot, manager, or steer (menunjukkan, menentukan, mengatur atau mengemudikan). Sesuai dengan istilahnya,
maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau
tuntunan. Sedangkan menurut W.S. Winkel (1981) (dalam Kusuma
Ningsih) mengemukakan bahwa guidance mempunyai hubungan dengan
guiding'. “showing away” (menunjukkan jalan), leading (memimpin), conducting (menuntun), giving instruction (memberikan petunjuk), regulating (mengatur), governing (mengarahkan) dan giving advice (memberikan nasihat). Penggunaan istilah bimbingan seperti
dikemukakan di atas tampaknya proses bimbingan lebih menekankan
kepada peranan pihak pembimbing. Hal ini tentu saja tidak sesuai lagi
dengan arah perkembangan dewasa ini, di mana pada saat ini klien lah
yang justru diauggap memiliki peranan penting dan aktif dalam proses
29 Kusuma Ningsih, Bimbingan dan Konseling, (06 Februari 2009 12:28),
pengambilan keputusan serta bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
keputusan yang diambilnya.
Untuk memahami lebih jauh tentang pengertian bimbingan, di
bawah ini dikemukakan pendapat dari beberapa ahli30:
1) Miller (I. Djumhur dan Moh. Surya, 1975) mengartikan bimbingan
sebagai proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman
diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian secara maksiinum
di sekolah, keluarga dan masyarakat.
2) Peters dan Shertzer (Sofyan S. Willis, 2004) mendefinisikan
bimbingan sebagai: the process o f helping the individual to understand him self and his world so that he can utilize his potentialities.
3) United States Office o f Education (Arifin, 2003) memberikan rumusan bimbingan sebagai kegiatan yang terorganisir untuk memberikan
bantuan secara sistematis kepada peserta didik dan membuat
penyesuaian diri terhadap berbagai bentuk problema yang
dihadapinya, misalnya problema kependidikan, jabatan kesehatan,
sosial dan pribadi. Dalam pelaksanaannya, bimbingan harus
mengarahkan kegiatannya agar peserta didik mengetahni tentang diri
pribadinya sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
4) Jones et.al. (Sofyan S. Willis, 2004) mengemukakan: “guidance is the
help given by one person to another in making choice and adjustment and in solving problem. ”
5) Djumhur dan Moh. Surya (1975) berpendapat bahwa bimbingan
adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan
sistematis kepada individu dalam memecahkan inasalah yang
dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami
dirinya {self understanding), kemampuan untuk menerima dirinya {self acceptance), kemampuan untuk mengarahkan dirinya {self direction) dan kemampuan untuk merealisasikan dirinya {self realization) sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah
maupun masyarakat.
Noer Aly berpendapat bahwa orang tua adalah orang dewasa
pertama yang memikul tanggung jawab pendidikan, sebab secara resmi
anak pada masa awal kehidupannya berada di tengah ibu dan ayahnya,
dan dari merekalah anak mulai mengenal pendidikan.31
Selanjutnya, Zakiah Daradjat berpendapat bahwa orang tua
merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena
dari merekalali anak mula-mula menerima pendidikan.32 Sedangkan
Ahmad Tafsir berpendapat orang tua adalah orang yang paling
benanggung jawab terhadap pendidikan anak didik.33
Dari beberapa definisi di atas, penulis mengambil kesimpulan
bahwa bimbingan orang tua adalali proses guiding, meliputi: “showing
away" (menunjukkan jalan), leading (memimpin), conducting (menuntun), giving instruction (memberikan petunjuk), regulating (mengatur), governing (mengarahkan) dan giving advice (memberikan nasihat), yang dilakukan oleh orang tua kandung yang memikul tanggung
jawab terhadap pendidikan anak.
b. Pengaruh Orang Tua terhadap Pendidikan Anak
Orang tua sebagai seorang pemimpin dalam keluarga harus
mendahulukan pendidikan terhadap lingkungan keluarganya agar tidak
terjerumus kepada hal-hal yang tidak baik. Pengaruh orang tua sangat
penting di dalam menentukan keberhasilan pendidikan anak-anaknya.
Dalam hal ini, orang tua berperan sebagai:
1) Pendidik
Dengan mehhat hubungan dan tanggung jawab orang tua
terhadap anak, maka tanggung jawab pendidikan itu pada dasamya
tidak bisa dipikulkan kepada orang lain, sebab guru dan pemimpin
' 2 Zakiah Daradjat, 11mu Pendidikan ..., op. cit., him. 35.
umat umpamanya, dalam memikul tanggung jawab pendidikan
hanyalah merupakan keikutsertaan. Jadi, tanggung jawab pendidikan
yang dipikul oleh para pendidik selain orang tua adalah merupakan
pelimpahan dari tanggung jawab orang tua, karena satu dan lain hal
tidak mungkin melaksanakan pendidikan anaknya secara sempuma,
terlebih dalam masyarakat yang senantiasa berkembang maju.
2) Pelindung
Orang tua di samping mempunyai tugas sebagai pendidik, ia
juga harus melindungi keselamatan keluarganya, baik moril maupun
materiilnya (jasmani dan rohaninya). Oleh karena itu, alangkah
idealnya bila orang tua mampu memenuhi kebutuhan anak-anaknya,
baik kebutuhan fisik maupun psikis.
3) Motivator
Motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau organisme
yang mendorong perilaku kea rah tujuan.34 Dari konsep tersebut
mengandung tiga aspek, yaitu: (1) kondisi terdorong, (2) perilaku
yang timbul dan terarah karena kondisi dan (3) tujuan yang akan
dituju oleh perilaku itu.
Di sinilah tantangan orang tua untuk memberikan motivasi
atau rangsangan dari luar yang kemudian mampu secara alamiali
menumbuhkan motivasi dan dalam diri anak tersebut. Orang tua
memberi pengaruh utama dalam motivasi belajar anak.
34 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: Andi Offset, 2002), Edisi
4) Fasilitator
Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan
pokoknya, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti mang belajar,
meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku dan lain-lain. Orang
tua berkewajiban memenuhi fasilitas belajar anak agar proses belajar
beijalan lancar.
5) Pembimbing
Orang tua mempunyai peran yang sangat besardalam
meningkatkan prestasi belajar anak-anaknya. Sebagai orang tua
tidaklah merasa cukup telah memberikan fasilitas maupun biaya
sekolah, tetapi anak masih membutuhkan bimbingan dari orang
tuanya.
c. Tanggung Jawab Orang Tua terhadap Anak
Setiap orang tua memiliki tanggung jawab terhadap anggota
keluarganya. Dalam hal ini orang tua berkewajiban memenuhi kebutuhan
terhadap anak-anaknya, baik kebutuhan sandang, pangan, papan,
kesehatan, pendidikan sehingga anak mampu untuk hidup mandiri.
Tanggung jawab orang tua terhadap anak sangat menentukan keberhasilan
2. Prestasi Belajar
Prestasi adalah keberhasilan proses dan keberhasilan produk yang
telali dicapai melalui rangkaian proses yang telah dilakukan. '5
Menurut pendapat Slameto35 36, belajar merupakan suatu proses
perubahan, vaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Syaiful Bahri
Djamarah dan Aswan Zain, pengertian belajar adalah proses perubahan
tingkah laku berkat pengalaman dan latihan.37
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat kita simpulkan
bahwa pengertian prestasi belajar ialah bukti keberhasilan usaha yang dapat
dicapai dalam belajar, yaitu perubahan-perubahan dalam perilaku siswa
dalam interaksi dengan lingkungannya sebagai hasil dari pengalaman dan
latihannya.
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar diperlukan adanya
evaluasi yang nantinya akan dijadikan sebagai tolak ukur maksimum yang
telah dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar selama waktu yang
telah ditentukan. Apabila pemberian mated telah dirasa cukup, guru dapat
melakukan tes yang hasilnya akan digunakan sebagai ukuran dari prestasi
belajar yang bukan hanya terdiri dari nilai mata pelajaran saja tetapi juga
mencakup nilai tingkah laku siswa selama berlangsungnya proses belajar
mengajar.
35 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, op. oil., him. 121.
36 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta. Rineka Cipta,
2003), Cet IV, him 2.
Keberiiasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar dipengarulii oleh
beberapa faktor, yaitu tingkat kecerdasan yang baik, pelajaran sesuai dengan
bakat yang diiniliki, ada minat dan perhatian yang tinggi dalam pembelajaran,
motivasi yang baik dalam belajar, cara belajar yang baik dan strategi
pembelajaran yang dikembangkan guru. Suasana keluarga yang mendorong
untuk maju, selain itu lingkungan sekolah yang tertib, teratur dan disiplin
3 0
merupakan pendorong dalam proses pencapaian prestasi belajar.
Menurut Merson U. Sangalang yang dikutip oleh Tulus Tu’u, ada
beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam mencapai
hasil belajar yang baik38 39, antara lain:
a. Faktor kecerdasan
Tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki siswa sangat
menentukan keberhasilannya mencapai prestasi belajar, termasuk prestasi-
prestasi lain yang ada pada dirinya.
b. Faktor bakat
Bakat-bakat yang dimiliki siswa apabila diberi kesempatan untuk
dikembangkan dalam pembelajaran akan dapat mencapai prestasi belajar
yang diharapkan.
c. Faktor minat dan perhatian
Minat adalah kecenderungan yang besar terhadap sesuatu.
Perhatian adalah melihat dan mendengar dengan baik sena teliti terhadap
sesuatu. Apabila siswa menaruh minat pada satu pelajaran tertentu
38 Slameto, op. cit., him. 54-71.
?9 Tulus Tu’u, Per an Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa (Jakarta: Grasindo,
biasanya cenderung untuk memperhatikannya dengan bail;. Minat dan
perhatian yang tinggi pada mata pelajaran akan memberikan dampak yang
baik bagi prestasi belajar siswa. d. Faktor motif
Motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta
kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Apabila dalam
belajar, siswa mempunyai motif yang baik dan kuat, hal ini akan
memperbesar usaha dan kegiatannya mencapai prestasi yang tinggi.
e. Faktor cara belajar
Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh cara belajar siswa.
Cara belajar yang efisien memungkinkan mencapai prestasi belajar yang
lebih tinggi dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efektif.
f. Faktor lingkungan keluarga
Keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan positif
memberikan pengaruh pada prestasi siswa. Terutama dalam hal
mendorong, memberikan semangat, dan memberikan teladan yang baik
kepada anaknya.
g. Faktor sekolah
Sekolah merupakan faktor pendidikan yang sudah terstruktur,
memiliki sistem, dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai
etika, moral, mental, spiritual, disiplin dan ilmu pengetahuan.
Pencapaian hasil belajar yang baik tidak hanya diperoleh dari tingkat
sekolah, di mana guru dan alat belajar dijadikan sebagai sumber belajar bagi
kelancaran proses belajar mengajar.
Keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar dipengaruhi beberapa faktor, yaitu tingkat kecerdasan yang baik, pelajaran yang sesuai
dengan bakat yang dimiliki, ada minat dan perhatian yang tinggi dalam
pembelajaran, motivasi yang baik dalam belajar, cara belajar yang baik dan
strategi pembelajaran yang dikembangkan guru. Suasana keluarga yang
mendorong anak untuk maju, selain itu lingkungan sekolah yang tertib,
teratur dan disiplin merupakan pendorong dalam proses pencapaian prestasi
belajar.40
Sedangkan Muhibbin Syah secara global menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar siswa dibagi menjadi tiga macam41, yaitu:
a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/kondisi
untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
Jadi, keberhasilan siswa mencapai hasil belajar yang baik
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor itu terdiri dari tingkat
kecerdasan yang baik, pelajaran sesuai dengan bakat yang dimiliki, ada minat
40 Ibid., him. 81.
41 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT. Remaja
dan perhatian yang tinggi dalam pembelajaran, motivasi yang baik dalam
belajar, cara belajar yang baik dan strategi pembelajaran variatif yang
dikembangkan guru, dan suasana keluarga yang memberikan dorongan anak
untuk maju. Selain itu, lingkungan sekolah yang tertib, teratur dan disiplin
yang kondusif bagi kegiatan kompetensi siswa dalam pembelajaran.
3. Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
mempersiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,
sehingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan
ajar an agama Islam dan sumber utamanya, kitab suci A1-Qur’an dan
hadits melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta
menggunakan pengalaman, dibarengi dengan tuntunan untuk
menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan
antara umat beragama dalam masyarakat sehingga terwujud kesatuan dan
persatuan bangsa42
Menurut Zakiah Daradjat dkk, Pendidikan Agama Islam adalah43
pendidikan melalui ajaran-ajaran Islam, yaitu berupa bimbingan dan
asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan
dia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama
Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran
42 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, loc. cit.
agama Islam itu sebagai pandangan hidupnya {way o f life) deini keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akherat kelak.
Tayar Yusuf (dalam Abdul Majid)44, mengartikan Pendidikan
Agama Islam sebagai usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan
pengalaman, pengetahuan, kecakapan dan keterampilan kepada generasi
muda agar kelak menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah SWT.
Pengertian lain dari Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan
dsan asuhan yang diberikan kepada anak dalam pertumbuhan jasmani dan
rohani untuk mencapai tingkat dewasa sesuai dengan ajaran agama Islam,
dalam Negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila.45
Sedangkan Abdul Majid46 memberikan pengertian Pendidikan
Agama Islam sebagai usaha yang dilakukan pendidik dalam rangka
mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami dan
mengamalkan ajaran Islam sesuai kegiatan bimbingan, pengajaran atau
pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Abdul Majid dan Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep
dan Implemeniasi Kurikulum 2004 (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), him. 130.
Depag RI, Metodologi Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama
Islam, 2004), him. 10.
b. Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam
Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di sekolah mempunyai
dasar yang kuat. Dasar tersebut menurut Zuharini dkk (dalam Abdul Majid) dapat ditinjau dari berbagai segi47, yaitu:
1) Dasar yuridis/hukum
Dasar perundang-undangan yang menjadi pegangan dalam
melaksanakan pendidikan agama di sekolah secara formal terdiri dari
3 macam, yaitu:
a) Dasar ideal, yaitu dasar falsafah Negara Pancasila, sila pertama:
Ketuhanan yang Maha Esa.
b) Dasar struktural/konstitusional, yaitu Undang Undang Dasar 1945
dalam Bab XI pasal 29 ayat (1) dan (2) yang berbunyi: (1) Negara
berdasarkan atas ketuhanan yang Maha Esa; (2) Negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-
masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.
c) Dasar operasional, yaitu terdapat dalam Tap. MPR No.
IV/MPR/1973 yang kemudian dikokohkan dalam Tap. MPR No.
IV/MPR/1978 Jo. Tap. MPR No.lI/MPR/1993 diperkuat oleh Tap.
MPR No. II/MPR/1988 dan Tap. MPR No. II/MPR/1993 tentang
Garis-garis Besar Hainan Negara yang pada pokoknya menyatakan
bahwa pelaksanaan pendidikan agama secara langsung dimasukkan
dalam kurikulum sekolali formal, mulai dari sekolah dasar hingga
perguruan tinggi.
2) Aspek psikologis
Psikologis merupakan dasar yang berhubungan dengan aspek
kejiwaan, keliidupan masvarakat. Hal ini didasarkan bahwa dalam
hidupnya, manusia sebagai individumaupun sebagai anggota
masyarakat dihadapkan pada hal-hal yang membuat hatinya tidak
tenang dan tidak tenteram, sehingga memerlukan pegangan hidup.
Jadi, semua manusia di dunia ini selalu membutuhkan adanya
pegangan hidup yang disebut agama. Mereka merasakan bahwa dalam
jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya Zat yang Maha
Kuasa, tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan-Nya.
Hal ini teijadi pada masyarakat primitive maupun masyarakat yang
sudah modem, yang merasa tenang dan tenteram hatinya dapat dekat
dan mengabdi kepada Zat yang Maha Kuasa.
c. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam48 bahwa Pendidikan
Agama Islam di Sekolali Dasar berlungsi untuk:
1) Penanaman nilai ajaran Islam sebagai mencapai kebahagiaan hidup di
dunia dan akherat.
2) Pengembangan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah
SWT serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang telah
ditanainkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga.
3) Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial
melalui Pendidikan Agama Islam.
4) Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik
dalam keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam kehidupan
sehari-hari.
5) Pengajaran ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam nyata
dan non nyata), sistem dan fungsionalnya.
6) Penyaluran peserta didik untuk memahami pendidikan agama ke
lembaga yang lebih tinggi.
Faisal (dalam Abdul Majid) berpendapat bahwa49 terdapat
beberapa pendekatan yang digunakan dalam menaikkan fungsi agama
Islam di sekolah:
1) Pendekatan nilai universal, yaitu suatu program yang dijabarkan
dalam kurikulum.
2) Pendekatan meso, artinya pendekatan program pendidikan yang
memiliki kurikulum, sehingga dapat memberikan informasi dan
kompetisi pada anak.
3) Pendekatan ekso, yaitu pendekatan program pendidikan yang
memberikan kcmampuan kebijakan kepada anak untuk
membudidayakan nilai agama Islam.
4) Pendekatan makro, artinya pendekatan program pendidikan yang
memberikan kemampuan kecukupan keterampilan seseorang sebagai
profesional yang mampu mengemukakan ilmu teori, informasi yang
diperoleh sehari-hari.
d. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Menurur Garis-garis Besar Pelaksanaan Pendidikan (GBPP)
Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar, Pendidikan Agama Islam
bertujuan menungkatkan keimanan, pemahamam penghayatan dan
pengamalan siswa tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak
mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bemegara.
Pendidikan Agama Islam pada pendidikan dasar bertujuan untuk
menumbuhkan dan meningkatkan keimanan, melalui pemberian dan
pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman
peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim
yang terns berkembang dalam hal keimanan, ketakwaan kepada Allah
SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat
berbangsa dan bemegara, serta untuk dapat melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.50
BAB III
HASIL PENELITLAN
A. S cjarah B erdiri dan Perkem bangan SD Negeri K randon Lor 02
Sekolah Dasar Negeri Krandon Lor 02 adalah salah satu lembaga
pendidikan formal tingkat dasar yang berada di bawah naungan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
Sekolah Dasar Negeri Krandon Lor 02 didirikan pada tahun 1978 sebagai SD
Inpres yang didirikan oleh pemerintah, dengan Ibu Salamah sebagai kepala
sekolah pertama pada waktu itu.
Dalam perkembangannya, dari tahun ke tahun sejak berdirinya,
sekolah ini tampak mengalami peningkatan dan kemajuan, baik jumlah siswa
maupun penambahan gedung untuk kegiatan belajar mengajar, sebagai
berikut51:
1. Jumlah siswa dari tahun pelajaran 2001/2002 sampai tahun pelajaran
2008/2009
a. Taliun pelajaran 2001/2002 beijumlah 79 siswa.
b. Tahun pelajaran 2002/2003 berjumlah 85 siswa.
c. Tahun pelajaran 2003/2004 berjumlah 88 siswa.
d. Tahun pelajaran 2004/2005 berjumlah 94 siswa.
e. Taliun pelajaran 2005/2006 berjumlah 97 siswa.
f. Tahun pelajaran 2006/2007 berjumlah 101 siswa.
g. Tahun pelajaran 2008/2009 beijumlah 104 siswa.
2. Jumlah kelulusan siswa kelas VI dari tahun pelajaran 2001/2002 sampai
tahun pelajaran 2008/2009 mcmenuhi target mencapai 100%.
3. Jumlah ruang beiajar di SD Negeri Krandon Lor 02 memiliki 6 ruang
belajar sampai saat ini.
B. Letak Geografis
Letak geografis yang penulis maksud di sini adalah dasar atau tempat
di mana SD Negeri Krandon Lor 02 berada dan melakukan kegiatannya
sebagai lembaga pendidikan formal. Berdasarkan observasi yang penulis
laksanakan pada tanggal 29 Desember 2008, penulis memperoleh data
mengenai letak geografis sekolah yang penulis gunakan sebagai data untuk
penelitian.
SD Negeri Krandon Lor 02 menempati tanah dan gedung milik
sendiri. Tepatnya di Dusun Plantungan, Desa Krandon Lor, Kecamatan
Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Kode Pos 50776.
Sekolah ini berada di daerah lintasan pedesaan dengan jarak ke pusat
kecamatan sepanjang 4 kilometer dan jarak ke pusat kabupaten sepanjang 30
kilometer. Luas tanah yang ditempati adalah 2750 m2, dan luas bangunan sekolah 541 m2.52
C. Struktur Organisasi
Mengenai struktur organisasi Sekoah Dasar Negeri Krandon Lor 02
Kecamatan Suruh, kiranva tidak berbeda dengan struktur organisasi lainpada
umumnya, yaitu teniang pembagian wewenang serta tanggung jawab
pengurus organisasi. Agar tujuan-tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai
dengan hasil baik dan mempennudah peran guru dalain merabantu kepala
sekolali untuk merencanakan, melaksanakan dan menyelesaikan program
yang telah ditentukan, maka harus ditunjang dengan adanya organisasi yang
teratur.
Untuk lebih jelasnya, dapat kita lihat struktur organisasi SD Negeri
Krandon Lor 02 tahun pelajaran 2008/2009 sebagai berikut53:
Bagan Struktur Organisasi SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Tahun Pelajaran 2008/2009
Gambar 1. Struktur Organisasi SD Negeri Krandon Lor 02 (Dokumen Sekolah)
Bagan Struktur Organisasi Komite SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Tahun Pelajaran 2008/2009
1. Keadaan Gum
Gum mempakan unsur penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM), di mana peran gum sebagai pendidik dan pembimbing yang
bertugas dan bertanggung jawab terhadap perkembangan pembentukan
pribadi peserta didiknya. Adapun jumlah pendidik dan tenaga
kependidikan di SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Sumh54 terdiri
dari:
a. 1 kepala sekolah
b. 6 gum kelas
c. 1 gum Pendidikan Agama Islam
d. 1 gum olah raga
e. 1 penjaga sekolah
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat tabel berikut:
Tabel 2
Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Tahun Pelajaran 2008/2009
D. Keadaan G uru, Siswa dan O rang Tua
No. Nam a Gum Pendidikan Status
1. Arif Susanto, S. Pd. SI Kepala Sekolah 2. Sumiyati, A. Ma. Pd. DII Gum Kelas 3. Sugiyanto, A. Ma. Pd. DII Gum Kelas 4. Sih Madyani, A. Ma. Pd Dll Gum Kelas 5. Salsiyah, A. Ma. Pd DII Gum Kelas
6. Zahroh, A. Ma. DII Gum PAI
7. Yudiningsih, A. Ma. Pd. DII Gum Kelas
8. Sriyono, A. Ma. DII Gum Kelas
9. Nur Budiyanti, A. Ma. DII Gum Kelas
10. Ali Imron SLTP Penjaga Sekolah
(Dokumen Sekolah)
2. Keadaan Siswa
Di antara unsur-unsur yang penting di dalam proses kegiatan
belajar mengajar, salah satunya adalah siswa. Siswa merupakan subyek
dalain dunia pendidikan yang kelak akan diarahkan oieh para pendidik
menuju terbentuknya kepribadian dan kedewasaan yang diharapkan.
Di SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruli untuk tahun
pelajaran 2008/2009 memiliki siswa sejumlah 104 anak yang terdiri dari:
a. Kelas I berjumlah 17 siswa.
b. Kelas II beijumlah 13 siswa.
c. Kelas III berjumlah 23 siswa.
d. Kelas IV berjumlah 18 siswa.
e. Kelas V berjumlah 18 siswa.
f. Kelas VI berjumlah 15 siswa.
Selanjutnya, dapat dilihat pada tabel jumlah siswa sebagai berikut:
Tabel 3
Keadaan Siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecatatan Suruh Tahun Pelajaran 2008/2009
Untuk mengetahui keadaan orang tua siswa (responden) di SD
Negeri Krandon Lor 0256, dapat kita lihat sebagai berikui: 3. Keadaan Orang Tua
Tabel 4
Keadaan Orang Tua Siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruli Tahun Pelajaran 2008/2009
No. Nama Alamat Pendidikan Pekeijaan
1. Hartono Plantungan SLTP Swasta
2. Kusnan Plantungan SD Petani
3. Sumanto Plantungan SD Petani
4. Slamet Riyadi Plantungan SD Petani
5. Ngatmen Plantungan SD Buruh
6. Ngatman Plantungan SD Petani
7. Lis Endang Purwati Plantungan SLTP Ibu Rumah Tangga
8. Sadeli Plantungan SD Petani
9. Slamet Plantungan SD Petani
10. Munjayanah Plantungan SD Petani
11. Siti Saodah Plantungan SD Petani 12. Muh. Budiono Plantungan SLTA Perangkat
Desa 13. Siti Fatimah Plantungan SLTP Petani
14. Jumasri Plantungan SD Petani
23. Agus Suyatno Plantungan SD Petani
24. Lasiyem Plantungan SLTP Buruh
25. Rohani Plantungan SD Petani
26. Suparman Plantungan SLTP Petani
27. Slamet Riadi Plantungan SLTP Petani
28. Rohmaa Plantungan SLTA Wiraswasta
29. Sugiyarto Plantungan SLTA Sopir
30. Munjamil Plantungan ____ SD____ Petani
31. Muti’ah Plantungan SLTA Petani
32. Surati Plantur.gan SD Petani
33. Endah Cahyarini Plantungan SD Petani
34. Dimyati Plantungan SLTA Petani
35. Mujtahid Plantungan SLTP Wiraswasta
36. Matkuri Plantungan SD Petani
37. Edi Tarwadi Plantungan SLTP Petani
38. Sabar Plantungan SLTP Petani
39. Priyono Plantungan SLTP Petani
40. Juli Plantungan SD Petani
41. Muhammad Yasin Plantungan SD Petani 42. Abdul Mu’id Plantungan SD Petani
43. Suyono Plantungan SLTP Perangkat
Desa 44. Mull. Salimi Plantungan SD Petani
45. Yoko Plantungan SD Petani
46. Warli Plantungan SD Petani
47. Muh. Jamil Plantungan SD Petani
48. Ismono Hadi Plantungan SD Wiraswasta
49. Aminatun Plantungan SD Petani
50. Muhari Plantungan SD Petani
51. Rukini Plantungan SD Petani
52. Wiji Plantungan SD Petani
53. Endang Ningsih Plantungan SLTP Petani
54. Titin Plantungan SLTP Petani
55. Nuryanto Plantungan SLTP Wiraswasta
56. Sitin Plantungan SD Petani
57. Samsuri Plantungan SD Petani
58. Sri Asih Plantungan DII PNS
59. Rusito Plantungan SD Petani
60. M. Romadhon Plantungan SLTP Perangkat Desa
74. Suyimo Plantungan SD
75. Fatimah Plantungan SLTP Petani
76. Suwarso Plantungan SLTA Petani
77. Saprudin Plantungan SLTP Petani
78. Sumardi Plantungan SD Wiraswasta
79. Siti Sulistyowati Plantungan SLTP Petani 80. Siti Halimah Plantungan SD Petani
E. Sarana dan Prasarana
Proses belajar mengajar di suatu lembaga pendidikan tentunya tidak
akan berhasil tanpa didukung dengan adanya sarana dan prasarana yang
memadai. Adapun sarana dan prasarana yang telah dimiliki SD Negeri
Krandon Lor 0257 adalali sebagai berikut:
1. Gedung sekolah, terdiri dari:
a. 6 ruang kelas
b. 1 ruang guru
c. 1 ruang UKS
d. 2 WC murid
e. 1 WC guru
f. 1 rumah dinas kepala sekolah
g. 1 rumah dinas guru
2. Perlengkapan gedung, terdiri dari:
a. Perabot kantor terdiri dari:
1) 9 buah meja guru
2) 10 buah kursi guru
3) 10 buah almari kayu
4) 1 set meja dan kursi tamu
5) 1 buah mesin ketik
6) 1 buah tape recorder 7) 1 buah jam dinding
b. Perabot kelas terdiri dari:
1) 70 buah meja murid
2) 70 buah bangku murid
3) 6 buah almari kayu
4) 6 buah papan data siswa
5) 6 buah jam dinding
6) 6 buah papan tulis
c. Alat-alat olah raga terdiri dari:
1) 2 buah bola voli
2) 1 buah bola sepak
3) 1 set tiang loncat tinggi
4) 2 buah papan catur
5) 1 buah net voli
F. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam
Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh menggunakan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) yang materinya disesuaikan dengan
pedoman KTSP tahun 2006. Hal ini dilakukan karena dalam
pelaksanaan ujian UN/UAS materinya mengacu pada pedoman KTSP.
b. Kegiatan Kokurikuler
Kegiatan kokurikuler adalah suatu kegiatan belajar yang
memiliki jadwal di luar jam pelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan agar
peserta didik lebih mendalami dan memahami materi yang telah
dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler.
c. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan belajar yang
dilaksanakan di luar jam pelajaran terjadwal, bertujuan mendorong
pembinaan sikap diri peserta didik. Adapun kegiatan yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1) Pramuka
2) Baca Tulis Al-Qur’an
3) Sepak bola
2. Metode Mengajar
Dalam suatu kegiatan belajar mengajar, metode mengajar
mempakan sal ah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan
belajar siswa. Dengan metode mengajar yang bervariasi. siswa diharapkan
akan dapat menerima mated pelajaran dengan baik Demikian pula SD
Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh berusaha untuk dapat
menerapkan metode-metode yang dapat diterima oleh peserta didik sesuai
dengan mated pelajaran yang diberikan.
Adapun metode-metode yang digunakan oleh para guru di
SD Negeri Krandon Lor 0259 adalah sebagai berikut:
a. Metode ceramah
b. Metode diskusi
c. Metode Tanya jawab
d. Metode demonstrasi
e. Metode penugasan (resitasi)
f. Metode drill
g. Metode eksperimen
3. Sistem Evaluasi
Evaluasi sangat diperiukan dalam kegiatan belajar mengajar
untuk mengetahui pencapaian hasil belajar mengajar. Dengan evaluasi,
kelemahan dan kekurangan yang menurunkan prestasi belajar dapat
diatasi dan ditindaklanjuti.
Adapun sistem evaluasi atau penilaian yang dilaksanakan di
SD Negeri Krandon Lor 02 adalah sebagai berikut:
a. Evaluasi Fonnatif
Evaluasi fonnatif yaitu suatu evaluasi yang diberikan kepada
siswa dengan maksud untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran yang diberikan, serta sebagai umpan balik untuk
perbaikan proses belajar mengajar. Evaluasi ini dilaksanakan setelah
pencapaian satu kompetensi dasar dalam pembelajaran.
b. Evaluasi Sumatif Semester
Evaluasi sumatif semester adalah evaluasi yang dilaksanakan
pada akhir semester, baik semester gasal maupun genap. Evaluasi ini
dimaksudkan untuk menentukan basil belajar peserta didik. Hasil
semester I dan II atau akhir pelajaran sebagai laporan kepada orang
tua dan penentuan kelulusan bagi peserta didik.
c. Ujian Nasional (UN) / Ujian Akhir Sekolah (UAS)
Yaitu ujian akhir yang diberikan pada akhir jenjang
pendidikan, khusus bagi kelas VI (enam). Evaluasi ini dimaksudkan
untuk penentuan kelulusan bagi peserta didik.
G. Kondisi Sosial Budaya Orang Tua Siswa
Kondisi sosial budaya orang tua, akan sangat menentukan bimbingan
orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik, dalam hal ini
di antaranya adalah tingkat pendidikan dan status sosial dan ekonomi orang
tua siswa.
Tingkat pendidikan orang tua siswa dapat mempengaruhi bimbingan
orang tua teriiauap anaknya. Orang tua yang pendidikannya lebih tinggi
biasanya akan memberikan perrhatian lebih tinggi pula terhadap anaknya
dalam belajar. Meskipun demikian, hal ini tentunya tidak menjadi jaminan
mutlak. Bisa juga orang tua yang lebih rendah pendidikannya malahan lebih
dapat memberikan perhatian kepada anaknya. Tingkat pendidikan orang tua
di SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh berdasarkan sampel
penelitian adalah mayoritas SD, dan sebagian lainnya SLTP, SLTA dan Dll.
Status sosial ekonomi orang tua juga dapat berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa di sekolah. Di SD Negeri Krandon Lor 02, mata
pencaharian orang tua siswa mayoritas adalah petani. Hal ini memang sesuai
dengan lokasi sekolah itu sendiri yang terletak di lintasan pedesaan.
Kedua aspek tersebut tentunya memiliki dampak positif dan negatif
bagi anak, terutama dalam hal bimbingan yang mereka dapatkan dari orang
tua mereka. Meskipun demikian, kedua faktor tersebut bukanlah faktor
mutlak yang menentukan besar bimbingan yang diberikan oleh orang tua.
Dan yang paling mcndasari orang tua untuk memperhatikan dan membimbing
anaknya adalah rasa kasih sayang terhadap anak, dengan tingkat pendidikan
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Penyajian Data
Dari juinlah populasi 104, yang diberikan angket sejumlah 80 orang
tua/wali murid dari kelas I sampai kelas VI, dan dari sejumlah 80 tersebut
dijadikan sampel dalam penelitian.
Penelitian ini bersikap deskriptif. Objek penelitian yang akan
digambarkan adalah pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar
Pendidikan Agama Islam siswa SD Negeri Krandon Lor 02 tahun pelajaran
2008/2009. Dalam hal ini, dorongan dan perhatian orang tua tentunya sangat
dibutulikan oleh anak. Hal ini dapat kita lihat pada tabel berikut:
Tabel 5
Bimbingan Orang Tua Sepenuhnya terhadap Anak
No. Altematif Jawaban Frekuensi Prosentase Pembulatan
a. Ya/selalu 42 52,5% 52%
b. Kadang-kadang 31 38,75% 39%
c. Tidak pemah 7 8,75% 9%
Jumlah 80 100% 100%
Sumber: data dari orang tua siswa
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa bimbingan orang tua pada
anaknya sepenuhnya ada 52% dan belum sepenuhnya 39% dan yang tidak
pemali 9%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bimbingan orang tua