• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA SD NEGERI KRANDON LOR 02 KECAMATAN SURUH TAHUN 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA SD NEGERI KRANDON LOR 02 KECAMATAN SURUH TAHUN 2009"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP

PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PADA SISWA SD NEGERI KRANDON LOR 02

KECAMATAN SURUH TAHUN 2009

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Akademik Sarjana

dalarn Ilmu Tarbiyah Kependidikan Islam

Oleh

ZAKROH

NIM 11407172

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(2)

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP

PRESTASIBELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PADA SISWA SD NEGERI KRANDON LOR 02

KECAMATAN SURUH TAHUN 2009

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Akademik Sarjana

dalam Ilmu Tarbiyah Kepcndidikan Islam

Oleh

ZAHROH

NIM 11407172

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(3)
(4)

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP

PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PADA SISWA SD NEGERI KRANDON LOR 02

KECAMATAN SURUH TAHUN 2009

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh gelar Akademik Sarjana

dalam Ilmu Tarbiyah Kependidikan Islam

Oleh

ZAHROH

NIM 11407172

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(5)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:

Naina : Zaliroh

NIM : 11407172

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Judul : PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA

TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA

SISWA SD NEGERI KRANDON LOR 02

KECAMATAN SURUH TAHUN 2009

telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 17 Agustus 2009

Pembimbing

Dra. Ulfah Susilowati, M. SI.

(6)

DEPARTEMEN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALAT IGA

J i Teniara Pelajar 02 Yelp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga

http www.stainsalatiga.ac. id e-mail:akademik@stainsalatiga.ac. id

PENGESAI1AN KELULUSAN

Skripsi Saudara Zahroh dengan Nomor Induk Mahasiswa 11407172 yang berjudul Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam pada Siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Tahun 2009 telah dimunaqosahkau dalani Sidang Panitia Ujian Jurusan Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Salatiga pada Sabtu, 29 Agustus 2009 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I.).

Salatiga, 08 Ramadhan 1430 H.

29 Agustus 2009 M.

(7)

v x y±.ry* ra*~r*a a ^ r a r v a ^ i v n 4 ^t

rC/RH * A I A/\n £VLA3Ll/Vn 1ULI3A1>

Ssys ysiig bcrtaTida tangan di bawahi inn

Nama : Zahro'n

NIM :11407172

Jurusan 1 Tarbiyah

Program Studi 1 Pcndidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan basil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tubs orang lain. Pendapat atau temuan

orang Iain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah.

Salatiga, 30 Juli 2009

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

(8)

ABSTRAK

Zahroh. 2009. Pengaruh Bimbingan Orang Tua terhadap Preslasi Belajar Pendidikan Agama Islam pada Siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Tahun 2009. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Ulfah Susilowati, M. SI.

Kata kunci: pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam.

Penelitian ini merupakan upaya penulis untuk mengetahui: (1) Bimbingan orang tua siswa di SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009, (2) Prestasi belajar siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009, dan (3) Pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009.

Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian cross-sectional (pendekatan silang). Populasi penelitiannya adalah seluruh siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Data penulis ambil dengan car observasi, wawancara, studi dokumentasi dan angket. Teknik analisis data yang penulis gunakan adalah teknik analisis data kuantitatif.

(9)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Maha

Rahman dan Rahim. Salawat dan salam semoga senantiasa dilimpalikan Allah

SWT kepada kekasihNya, Muhammad SAW putra Abdullali.

Dengan berkah rahmat Allah SWT, alhamdulilah penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang beijudul “PENGARUH BIMBINGAN ORANG

TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PADA SISWA SD NEGERI KRANDON LOR 02 KECAMATAN SURUH

TAHUN 2009”, untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar

Sarjana dalam ilmu tarbiyah di Sekolali Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Salatiga.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan

saran-saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terealisasi

dengan baik. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga.

2. Ibu Dra. Ulfah Susilowati, M. SI., selaku dosen pembimbing skripsi ini.

3. Bapak Arif Susanto, S. Pd., selaku Kepala SD Negeri Krandon Lor 02.

4. Ibu Sumiyati, A. Ma. Pd., Bapak Sugiyanto, A. Ma. Pd., Ibu Sih Madyani,

A. Ma. Pd., Ibu Salsiyah, A. Ma. Pd., Ibu Yudiningsih, A. Ma. Pd. dan Bapak

Sriyono, A. Ma., sejaku guru-guru SD Negeri Krandon Lor 02.

(10)

6. Anak-anakku, Anang Lutfi, Arifatur Rohinah dan Aulia Suciati.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Tidak ada kata yang dapat penulis ucapkan untuk mengungkapkan rasa

terima kasih melainkan hanya do’a, semoga amal baiknya diterima dan diridloi

oleh Allah SWT sebagai amal saleli. Penulis menyadari, di dalam penulisan

skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis selalu

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian. Penulis berharap semoga

kaiya ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.

Cukilan, Juli 2009

Penulis

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...i

LEMBAR BERLOGO...ii

HALAMAN JUDUL... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING...iv

PENGESAHAN KELULUSAN... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... viii

ABSTRAK... ix

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR... xv

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Hipotesis Penelitian... 5

E. Manfaat Penelitian...5

F. Definisi Operasional...6

G. Metodologi Penelitian... 8

(12)

BAB II BIMBINGAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM... 18

A. Bimbingan OrangTua... 18

B. Prestasi Belajar... 24

C. Pendidikan Agama Islam... 28

BAB III HASIL PENELITIAN...34

A. Sejarah Berdiri dan Perkembangan SD Negeri Krandon Lor 02... 34

B. Letak Geografis... 34

C. Struktur Organisasi... 35

D. Keadaan Guru, Siswa dan Orang Tua... 38

E. Sarana dan Prasarana...42

F. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam... 44

G. Kondisi Sosial dan Budaya Orang Tua Siswa... 46

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Jumlah Pengambilan Sampel Orang Tua SD

NegeriKrandon Lor 02 Kecamatan Suruh Tahun Pelajaran

2008/2009... 12

Tabei 2 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Surnh Tahun Pelajaran 2009/2008...38

Tabel 3 Keadaan Siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Tahun Pelajaran 2008/2008... 39

Tabel 4 Keadaan Orang Tua Siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Tahun Pelajaran 2008/2009... 40

Tabel 5 Bimbingan Orang Tua Sepenuhnya Terhadap Anak... 48

Tabel 6 Orang Tua Memotivasi Anak untuk Belajar... 49

Tabel 7 Orang Tua Mengikutkan Les Tambahan Anaknya... 50

Tabel 8 Bimbingan Orang Tua dalam Ibadah Salat Beijamaah di Rumah atau di Musholla/Masjid... 50

tabel 9 Orang Tua Mengenalkan/Mengajak Anaknya ke Tempat-Tempat Ibadah... 51

Tabel 10 Orang Tua Memberikan Contoh Akhlak yang Baik... 52

Tabel 11 Orang Tua Melatih Anak Berbuat Jujur dan Adil... 53

Tabel 12 Orang Tua Memberikan Perlindungan/Kasih Sayang Kepada Anak...54

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bagan Struktur Organisasi Sekolah Dasar Negeri Krandon

Lor 02 Kecamatan Suruh Tahun Pelajaran 2008/2009... 37

Gambar 2 Bagan Struktur Organisasi Komite SD Negeri Krandon Lor

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. L atar Belakang Masalah

Semua orang tentu menginginkan mempunyai keturunan yang pandai

dan berbudi pekerti luhur. Oleh karena itu, pengaruh orang tua dalam

meningkatkan prestasi belajar memegang peranan yang sangat penting,

sehingga sangat dibutuhkan untuk membekali sebagai fondasi sebelum

melangkah kepada jenjang pendidikan formal. Sekarang dapat kita bayangkan

betapa besamya cita-cita bangsa Indonesia dalam mengisi k'emerdekaan

melalui pembangunan, terutama dalam bidang pendidikan dengan tujuan

membangun manusia seutuhnya untuk membangun dan membentuk

kehidupan bangsa yang cerdas melalui sistem pendidikan, baik formal

maupun non formal. Semua itu tidak akan terlepas dari peran orang tua dan

para pendidik.

Pendidikan agama berfungsi memperkuat keimanan dan ketakwaan

kepada Tulian Yang Maha Esa. Menurut Zakiah Daradjat bahwa1 Syari’at

Islam tidak akan dihayati dan diamalkan orang jika diberikan melalui

penjelasan saja, tetapi harus diberikan pembelajaran melalui proses

pendidikan. Dan tentunya, proses pendidikan tersebut tidak hanya dapat

dilaksanakan oleh satu pihak saja, namun seluruh pihak seperti keluarga,

1 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. VII,

(16)

masyarakat dan sekolah pastinya, sebagai lingkungan yang terkait langsung

dan paling dekat dengan anak.

Tidak semua orang tua, terutama ibu, mampu inengajarkan agama

kepada anak-anaknya. Tugas pemberian pelajaran dan pengetahuan tentang

agama yang lebih luas dan beragam, adalah guru agama di sekolah. Tetapi

yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak di sekolah,

bukanlah guru agama saja. Guru lainnya atau pegawai yang ada hubungannya

dengan anak, akan memberikan pengaruh kepada anak. Semakin kecil umur

si anak, semakin besar pengaruh guru terhadap anak.2

Dalam sistem pendidikan kita, Pendidikan Agama Islam merupakan

salah satu mata pelajaran dalam kurikulum. Pelajaran ini didesain dan

diberikan kepada siswa dalam rangka untuk mengembangkan keberagaman

Islam mereka. Dengan demikian, akan terbentuk manusia muslim sesuai

dengan cita-cita dan pandangan Islam.

Secara operasional, sistem Pendidikan Agama Islam diorientasikan

kepada dua hal sekaligus. Pertama, mendidik manusia supaya menjadi hamba

Allah ( ‘abdullah) dan wakil-Nya yang merepresentasikan Diri-Nya di muka bumi (khalifah fil ardl). Kedua, mendidik manusia sebagai upaya menumbuhkembangkaii kelengkapan dasar dan potensi fitrah anak secara

optimal menuju kedewasaan intclektual (emotional m aturity)1 Jadi, Pendidikan Agama Islam selalu mengedepankan kedua orientasi tersebut,

2 Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama dalam Keluarga dan Sekolah (Jakarta: Ruhama,

1995), Cet. II, him. 66.

' Depag RI, Membiasakan Tradisi Agama: A rah Baru Pengembangan Pendidikan Agama

Islam (PAI) pada Sekolah Umum (Jakarta: Direktoral Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2004),

(17)

sedapat mungkin dapat diajarkan agar siswa selain menjadi hamba Allah

SWT yang taat beribadah, juga nantinya memiliki kedewasaan intelektual

yang berkembang secara optimal sesuai dengan harapan.

Berdasarkan survey langsung di lapangan yang penulis lakukan si SD

Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Surah tahun 2009, penulis melihat

prestasi belajar siswadalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

bervariasi, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Timbulnya prestasi belajar yang

demikian tentunya tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhi.

Salah satu faktor dominan yang mempengaruhi keberagaman hasil prestasi

siswa tersebut adalah faktor bimbingan yang dilakukan oleh orang tua siswa.

Menumt asumsi penulis, salah satu faktor yang turut mempengaruhi

bervariasinya prestasi belajar yang dimiliki siswa tersebut adalah faktor

keluarga. Dalam hal ini, lebih khusus lagi adalah pengaruh orang tua dalam

memberikan bimbingan terhadap belajar materi Pendidikan Agama Islam

anaknya di rumah.

Beranjak dari hal tersebut di atas, penulis merasa tertarik untuk

mengangkat permasalahan tersebut di dalam penelitian yang berjudul

“ PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI

BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA SD NEGERI

KRANDON LOR 02 KECAMATAN SURUH TAHUN 2009”. Hal ini

dilakukan penulis untuk mengetahui akan adanya pengaruh orang tua dalam

(18)

B. Rumusan Masaiah

Berdasarkan latar belakang masaiah yang penulis kemukakan tersebut

di atas, maka penulis merumuskan masaiah sebagai berikut:

1. Bagaimana prestasi belajar siswa pada materi Pendidikan Agama Islam di

SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009?

2. Bagaimana bimbingan orang tua siswa di SD Negeri Krandon Lor 02

Kecamatan Suruh tahun 2009?

3. Bagaimana pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar

Pendidikan Agama Islam siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan

Suruh tahun 2009?

C.

Tujuan Penelitian

Dalam suatu penelitian, seorang penulis tentu mempunyai tujuan yang

in gin dicapai. Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini

adalah untuk mengetahui:

1. Prestasi belajar siswa pada materi Pendidikan Agama Islam di SD Negeri

Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009.

2. Bimbingan orang tua siswa di SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan

Suruh tahun 2009.

3. Pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar Pendidikan

Agama Islan siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun

(19)

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat

sementara teriiadap permasalalian penelitian, sainpai terbukti melalui data

yang terkumpul.4 Adapun hipotesis dalain penelitian ini adalah:

1. Prestasi belajar siswa pada materi Pendidikan Agarna Islam di SD Negeri

Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh tahun 2009 dalam kategori baik.

2. Bimbingan orang tua siswa di SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan

Suruh tahun 2009 dalam kategori baik.

3. Terdapat pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar

Pendidikan Agama Islam siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan

Suruh tahun 2009.

E. Manfaat Penelitian

Kegunaan penelitian merupakan follow up penggunaan informasi atau jawaban yang tertera dalam kesimpulan penelitian.5 Penelitian ini diharapkan

bermanfaal bagi:

1. Orang tua siswa: membenkan masukan agar senantiasa memotivasi anak-

anaknya sehingga mampu memperoleh prestasi belajar Pendidikan Agama

Islam yang optimal.

2. Sekolah: sebagai bahan masukan yang berharga dalam memberikan dan

membangun pemikiran dan pertimbangan pada guru mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam, khususnya dalam usalia inengantar dan

membantu tujuan pembelajaran yang optimal.

4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka

(20)

Untuk memudahkan dalam memahami judul penelitian serta

menghindari kekurangjelasan atau kesalaliaii penafsiran, maka perlu kiranya

penulis memberikan definisi operasional yang berkaitan dengan judul

penelitian ini, sebagai berikut:

1. Pengaruh Bimbingan Orang Tua

Pengaruh, menurut Kamus Besar Baliasa Indonesia, berarti daya

yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda dan sebagainya)

yang membentuk watak, atau perbuatan seseorang.6

Bimbingan merupakan teijemalian dari kata guidance berasal dari kata keija to guide yang mempunyai arti menunjukkan, membimbing, menuntun ataupun membantu. Sesuai dengan istilahnya, maka secara

umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan dan tuntunan.

Orang tua adalah ayah, ibu kandung.7 Orang tua yang dimaksud

adalah ayah, ibu kandung yang memiliki anak kandung yang bertanggung

jawab langsung atas pendidikan anak-anaknya.

Yang dimaksud pengaruh bimbingan orang tua dalam penelitian ini

adalah daya yang ditimbulkan dari pengaruhb bantuan atau tuntunan yang

diberikan oleh ayah dan ibu kandung terhaiap prestasi belajar siswa SD

Negeri Krandon Lor 02, khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam pada tahun 2009.

F. Definisi Operasional

6 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), him. 660.

(21)

2. Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikeijakan dan

sebagainya).8 Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat

pengalaman dan latihan.9

Jadi, prestasi belajar adalah bukti keberhasilan yang dicapai dalam

proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Prestasi belajar

yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah prestasi yang diperoleh

siswa dalam satu semester yang direpresentasikan oleh nilai dalam buku

rapor, khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD

Negeri Krandon Lor 02 tahun 2009.

3. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

mempersiapkan peserta didik untuk mengenal, memaliami, menghayati

sehingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan

ajaran Agama Islam dari sumber utamanya, kitab suci Al-Qur’an dan

Hadits melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta

menggunakan pengalaman, dibarengi dengan tuntunan untuk

menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan

antara umat beragama dalam masyarakat sehingga terwujud kesatuan dan

persatuan bangsa.10

8 W.J.S. Poerwadharminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,

1993), him. 768.

9 Syaiful Bahri Djarnarah dan Aswan Zain, Srralegi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka

Cipta, 2002), Cel. II, him. 11.

10 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kurikulum Pendidikan Agama Islam

(22)

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan Pendidikan Agama

Islam adalah materi yang berhubungan dengan Agama Islam yang harus

dipelajari dalam proses pembelajaran oleh semua siswa SD Negeri

Krandon Lor 02 tahun 2009.

4. SD Negeri Krandon Lor 02

SD Negeri Krandon Lor 02 adalah lembaga pendidikan formal

tingkat dasar yang berada di Desa Krandon Lor, Kecamatan Suruh

Kabupaten Semarang. Sekolali inilah yang menjaui tempat atau lokasi

penelitian penulis. Adapun penelitiannya adalah terhadap keluarga, dalam

hal ini orang tua siswa SD Negeri Krandon Lor 02 tahun 2009.

Atas dasar batasan-batasan istilah di atas, maka yang penulis maksud

dari judul penelitian ini adalah suatu penelitian yang akan difokuskan untuk

mengungkapkan besamya pengaruh bimbingan orang tua terhadap perolehan

prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Krandon Lor 02

Kecamatan Suruh pada tahun 2009.

G. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

Pendekatan penelitian adalah cara pandang dan pilihan peneliti

dalam memahami subjek dan substansi/objek penelitian." Dalam

penelitian ini, pendekatan yang penulis gunakan ialah'2 pendekatan cross-sectional (pendekatan silang), yakni penelitian terhadap subjek yang berbeda-beda siswa kelas I, II, III, IV, V, VI), yang dilakukan dalam 11 12

11 STAFN Salatiga, Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir (Salatiga: STArN

Salatiga, 2009), him. 18.

(23)

waktu yang bersamaan (tahun 2009). Jenis penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif13, dengan data kuantitatif yang penulis dapatkan dari survey

langsung di SD Negeri Krandon Lor 02 tahun 2009.

Rancangan penelitian berisi penjelasan mengenai rancangan atau

desain penelitian yang digunakan.14 Dalam hal ini, penulis menggunakan

desain one-shot case study, yakni peneliti mengadakan observasi dan melakukan treatment (perlakuan) satu kali yang diperkirakan sudali raempunyai pengaruh, dengan pola x 0 , dengan X sebagai

perlakuan dan O sebagai hasil observasi.15

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Krandon Lor 02

Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan, terhitung mulai

tanggal 03 Maret 2009 s.d. 04 Juni 2009.

3. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi Penelitian

Popuasi adalah keseluruhan objek dalam penelitian.16 Dalam

hal ini yang menjadi populasi adalah seluruh orang tua siswa SD

13 Sugiyono, Slalistik unlukPenelitian (Bandung: CV Alfabeta, 2007), Cet. XII, him. 23.

14 STAIN SaJatiga, loc. cit.

(24)

Negeri Krandon Lor dari kelas I sampai kelas VI tahun pelajaran

2008/2009.

b. Sampei Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti17;' di

mana pendapat tersebut dapat diperjelas dengan pendapat Winamo

Surakliman18 bahwa sampel adalah penankan sebagian dari populasi

untuk mewakili seluruh populasi. Untuk menentukan sampel, dalam

hal ini penulis mengacu pada perhitungan sampel minimal oleh Robert

Krejtie dan Dargle Morgan sebagaimana dikutip oleh Rokhmad19

yaitu:

S= x2 N P(l-P) d2 (N-l) + x2P (1-P) Keterangan:

S= jumlah sampel yang diperoleh

x2= nilai chi kuadrat yang diperoleh dari tabel x2 dengan deraj at

kebebasan (d.b) = 1 dan taraf kepercayaan tertentu

N= besamya populasi yang telah diketahui oleh peneliti

P= proporsi populasi

D= deraj at akurasi

N= 104

17 Ibid., him. 131.

18 Winamo Surakhman, Pengantar Penelitian Ilmiah (Bandung: Tarsito, 1993), him. 93.

19 Rokhmad, Teknik Penentuan Ukuran Sampel Penelitian Sosial (Purwokerto: Insania.

(25)

Jadi, sampel yang diambil adalah:

S= 3,296x 104x0,50(1 -0,50)

(0,05)2 (104 - 1)+ 3,296 x 0,50 (1 - 0,50)

= 3,296 x 104x0,2500

0,0025 x 103 + 3,296 x 0,2500

= 85,696

0,2575 + 3,296 x 0,25

= 85,696

1,081

= 79,27 dibulatkan menjadi 80.

Dengan demikian, sampel dalam penelitian ini adalah sejumlah 80

siswa.

Teknik sampling yang penulis gunakan adalah teknik random

sampling, yaitu20 teknik mendapatkan sampel dengan mencampurkan subyek dalam populasi sehingga semua dianggap sama.

(26)

Distribusi tabel dari masing-masing kelas, mulai kelas I sampai

kelas VI sebanyak 80 siswa, dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 1

Daftar Jumlah Pengambilan Sampel

(27)

4. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian, atau sesuatu yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian.21 Variabel dalam penelitian ini adalali:

a. Pengamh orang tua (sebagai variabel bebas (x))

Indikator:

1) Orang tua sebagai pembimbing.

b. Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (sebagai variabel terikat (y))

Indikator:

1) Nilai akhir prestasi dengan melihat nilai raport.

5. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Observasi

Metode observasi adalah metode ilmiah yang bias diartikan

sebagai pengamatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang

diselidiki, baik secara langsung maupun tidak.22

Metode observasi penulis gunakan untuk mengamati secara

langsung kegiatan di lapangan, tentang letak geografis dan sarana

penunjang SD Negeri Krandon Lor 02, seperti gedung sekolah,

jumlah kelas, dan sarana serta prasarana.

21 Ibid., him 118.

(28)

b. Metode Wawancara

Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh

informasi dari terwawancara.23

Metode wawancara digunakan untuk memperoleh data

tambahan yang memerlukan penjelasan dari informan, misalnya:

kepala sekolah, para guru, orang tua siswa dan tokoh masyarakat.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode untuk mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapor, legger, agenda dan

sebagainya.24

Metode dokumentasi penulis gunakan untuk memperoleh data-

data tambahan dari data yang didokumentasikan.

d. Metode Angket

Metode angket adalah metode pengumpulan data dengan cara

menyebarkan data dengan menggunakan sejumlah pertanyaan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam

arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.25

Metode angket penulis gunakan dengan cara menyebarkan data

pertanyaan kepada orang tua siswa, di inana masing-masing

23 Suharsimi Arikunto, op. cit., him. 155. 24 Ibid , him 158.

(29)

pertanyaan telah disediakan jawabannya untuk dipilih yang paling

sesuai dengan pendapat serta dianggap paling benar oleh responden.

6. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan

oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekeijaannya lebih mudah

dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis,

sehingga lebih mudah diolah.26 Instrument penelitian yang penulis

gunakan ialah:

a. Pedoman observasi

b. Pedoman wawancara

c. Pedoman dokumentasi

d. Angket

7. Teaknik Analisis Data

Analisis data merupakan upaya mencari dan menata data secara

sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk

meningkatkan pemahaman tentang studi yang diteliti dan menyajikannya

sebagai temuan bagi orang lain.

(30)

Dalam penelitian ini, penulis menyimpulkan data yang telali

tersusun dengan menggunakan teknik analisis data kuantitatif, dengan

rumus:

f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = Number o f chases 2. Korelasi product moment28

r X Y = N ^ X Y - d X ) (£ Y )

\ | { (N Z X 2 - ( I X ) 2 - { (N £ Y 2 - (Z Y

f

}

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, penulis

menyusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I adalah pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, liipotesis penelitian, manfaat penelitian,

definisi operasional, metodologi penelitian dan sistematika

penulisan skripsi.

BAB II bimbingan orang tua dan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam

yang meliputi sub bab pertama: bimbingan orang tua, terdiri dari

pengertian bimbingan orang tua, pengaruh orang tua terhadap

(31)

pendidikan anak, tanggung jawab orang tua terhadap anak; sub bab

kedua pembahasan tentang prestasi belajar; sub bab ketiga

pembahasan tentang Pendidikan Agama Islam, terdiri dari

nengertian Pendidikan Agama Islam, dasar-dasar pelaksanaan

Pendidikan Agama Islam, fungsi Pendidikan Agama Islam dan

tujuan Pendidikan Agama Islam.

BAB III adalah hasil penelitian, yang meliputi sejarah berdiri dan

perkembangan SD Negeri Krandon Lor 02, letak geografis, struktur

organisasi, keadaan guru, siswa dan orang tua, sarana dan

prasarana, pelaksanaan proses belajar mengajar Pendidikan Agama

Islam dan kondisi sosial budaya orang tua.

BAB IV analisis data, meliputi penyajian data dan analisis data.

BAB V penutup, meliputi kesimpulan dan saran.

(32)

BAB II

BIMBINGAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1. Bimbingan Orang Tua

a. Pengertian Bimbingan Orang Tua

Secara etimologis, bimbingan merupakan terjemahan dari Bahasa

Inggris, yaitu guidance. Shertzer & Stone (1966:3) (dalam Kusuma Ningsih), mengemukakan bahwa29 guidance berasal dari kata guide yang mempunyai arti to direct, pilot, manager, or steer (menunjukkan, menentukan, mengatur atau mengemudikan). Sesuai dengan istilahnya,

maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau

tuntunan. Sedangkan menurut W.S. Winkel (1981) (dalam Kusuma

Ningsih) mengemukakan bahwa guidance mempunyai hubungan dengan

guiding'. “showing away” (menunjukkan jalan), leading (memimpin), conducting (menuntun), giving instruction (memberikan petunjuk), regulating (mengatur), governing (mengarahkan) dan giving advice (memberikan nasihat). Penggunaan istilah bimbingan seperti

dikemukakan di atas tampaknya proses bimbingan lebih menekankan

kepada peranan pihak pembimbing. Hal ini tentu saja tidak sesuai lagi

dengan arah perkembangan dewasa ini, di mana pada saat ini klien lah

yang justru diauggap memiliki peranan penting dan aktif dalam proses

29 Kusuma Ningsih, Bimbingan dan Konseling, (06 Februari 2009 12:28),

(33)

pengambilan keputusan serta bertanggung jawab sepenuhnya terhadap

keputusan yang diambilnya.

Untuk memahami lebih jauh tentang pengertian bimbingan, di

bawah ini dikemukakan pendapat dari beberapa ahli30:

1) Miller (I. Djumhur dan Moh. Surya, 1975) mengartikan bimbingan

sebagai proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman

diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian secara maksiinum

di sekolah, keluarga dan masyarakat.

2) Peters dan Shertzer (Sofyan S. Willis, 2004) mendefinisikan

bimbingan sebagai: the process o f helping the individual to understand him self and his world so that he can utilize his potentialities.

3) United States Office o f Education (Arifin, 2003) memberikan rumusan bimbingan sebagai kegiatan yang terorganisir untuk memberikan

bantuan secara sistematis kepada peserta didik dan membuat

penyesuaian diri terhadap berbagai bentuk problema yang

dihadapinya, misalnya problema kependidikan, jabatan kesehatan,

sosial dan pribadi. Dalam pelaksanaannya, bimbingan harus

mengarahkan kegiatannya agar peserta didik mengetahni tentang diri

pribadinya sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

(34)

4) Jones et.al. (Sofyan S. Willis, 2004) mengemukakan: “guidance is the

help given by one person to another in making choice and adjustment and in solving problem.

5) Djumhur dan Moh. Surya (1975) berpendapat bahwa bimbingan

adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan

sistematis kepada individu dalam memecahkan inasalah yang

dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami

dirinya {self understanding), kemampuan untuk menerima dirinya {self acceptance), kemampuan untuk mengarahkan dirinya {self direction) dan kemampuan untuk merealisasikan dirinya {self realization) sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah

maupun masyarakat.

Noer Aly berpendapat bahwa orang tua adalah orang dewasa

pertama yang memikul tanggung jawab pendidikan, sebab secara resmi

anak pada masa awal kehidupannya berada di tengah ibu dan ayahnya,

dan dari merekalah anak mulai mengenal pendidikan.31

(35)

Selanjutnya, Zakiah Daradjat berpendapat bahwa orang tua

merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena

dari merekalali anak mula-mula menerima pendidikan.32 Sedangkan

Ahmad Tafsir berpendapat orang tua adalah orang yang paling

benanggung jawab terhadap pendidikan anak didik.33

Dari beberapa definisi di atas, penulis mengambil kesimpulan

bahwa bimbingan orang tua adalali proses guiding, meliputi: “showing

away" (menunjukkan jalan), leading (memimpin), conducting (menuntun), giving instruction (memberikan petunjuk), regulating (mengatur), governing (mengarahkan) dan giving advice (memberikan nasihat), yang dilakukan oleh orang tua kandung yang memikul tanggung

jawab terhadap pendidikan anak.

b. Pengaruh Orang Tua terhadap Pendidikan Anak

Orang tua sebagai seorang pemimpin dalam keluarga harus

mendahulukan pendidikan terhadap lingkungan keluarganya agar tidak

terjerumus kepada hal-hal yang tidak baik. Pengaruh orang tua sangat

penting di dalam menentukan keberhasilan pendidikan anak-anaknya.

Dalam hal ini, orang tua berperan sebagai:

1) Pendidik

Dengan mehhat hubungan dan tanggung jawab orang tua

terhadap anak, maka tanggung jawab pendidikan itu pada dasamya

tidak bisa dipikulkan kepada orang lain, sebab guru dan pemimpin

' 2 Zakiah Daradjat, 11mu Pendidikan ..., op. cit., him. 35.

(36)

umat umpamanya, dalam memikul tanggung jawab pendidikan

hanyalah merupakan keikutsertaan. Jadi, tanggung jawab pendidikan

yang dipikul oleh para pendidik selain orang tua adalah merupakan

pelimpahan dari tanggung jawab orang tua, karena satu dan lain hal

tidak mungkin melaksanakan pendidikan anaknya secara sempuma,

terlebih dalam masyarakat yang senantiasa berkembang maju.

2) Pelindung

Orang tua di samping mempunyai tugas sebagai pendidik, ia

juga harus melindungi keselamatan keluarganya, baik moril maupun

materiilnya (jasmani dan rohaninya). Oleh karena itu, alangkah

idealnya bila orang tua mampu memenuhi kebutuhan anak-anaknya,

baik kebutuhan fisik maupun psikis.

3) Motivator

Motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau organisme

yang mendorong perilaku kea rah tujuan.34 Dari konsep tersebut

mengandung tiga aspek, yaitu: (1) kondisi terdorong, (2) perilaku

yang timbul dan terarah karena kondisi dan (3) tujuan yang akan

dituju oleh perilaku itu.

Di sinilah tantangan orang tua untuk memberikan motivasi

atau rangsangan dari luar yang kemudian mampu secara alamiali

menumbuhkan motivasi dan dalam diri anak tersebut. Orang tua

memberi pengaruh utama dalam motivasi belajar anak.

34 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: Andi Offset, 2002), Edisi

(37)

4) Fasilitator

Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan

pokoknya, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti mang belajar,

meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku dan lain-lain. Orang

tua berkewajiban memenuhi fasilitas belajar anak agar proses belajar

beijalan lancar.

5) Pembimbing

Orang tua mempunyai peran yang sangat besardalam

meningkatkan prestasi belajar anak-anaknya. Sebagai orang tua

tidaklah merasa cukup telah memberikan fasilitas maupun biaya

sekolah, tetapi anak masih membutuhkan bimbingan dari orang

tuanya.

c. Tanggung Jawab Orang Tua terhadap Anak

Setiap orang tua memiliki tanggung jawab terhadap anggota

keluarganya. Dalam hal ini orang tua berkewajiban memenuhi kebutuhan

terhadap anak-anaknya, baik kebutuhan sandang, pangan, papan,

kesehatan, pendidikan sehingga anak mampu untuk hidup mandiri.

Tanggung jawab orang tua terhadap anak sangat menentukan keberhasilan

(38)

2. Prestasi Belajar

Prestasi adalah keberhasilan proses dan keberhasilan produk yang

telali dicapai melalui rangkaian proses yang telah dilakukan. '5

Menurut pendapat Slameto35 36, belajar merupakan suatu proses

perubahan, vaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Syaiful Bahri

Djamarah dan Aswan Zain, pengertian belajar adalah proses perubahan

tingkah laku berkat pengalaman dan latihan.37

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat kita simpulkan

bahwa pengertian prestasi belajar ialah bukti keberhasilan usaha yang dapat

dicapai dalam belajar, yaitu perubahan-perubahan dalam perilaku siswa

dalam interaksi dengan lingkungannya sebagai hasil dari pengalaman dan

latihannya.

Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar diperlukan adanya

evaluasi yang nantinya akan dijadikan sebagai tolak ukur maksimum yang

telah dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar selama waktu yang

telah ditentukan. Apabila pemberian mated telah dirasa cukup, guru dapat

melakukan tes yang hasilnya akan digunakan sebagai ukuran dari prestasi

belajar yang bukan hanya terdiri dari nilai mata pelajaran saja tetapi juga

mencakup nilai tingkah laku siswa selama berlangsungnya proses belajar

mengajar.

35 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, op. oil., him. 121.

36 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta. Rineka Cipta,

2003), Cet IV, him 2.

(39)

Keberiiasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar dipengarulii oleh

beberapa faktor, yaitu tingkat kecerdasan yang baik, pelajaran sesuai dengan

bakat yang diiniliki, ada minat dan perhatian yang tinggi dalam pembelajaran,

motivasi yang baik dalam belajar, cara belajar yang baik dan strategi

pembelajaran yang dikembangkan guru. Suasana keluarga yang mendorong

untuk maju, selain itu lingkungan sekolah yang tertib, teratur dan disiplin

3 0

merupakan pendorong dalam proses pencapaian prestasi belajar.

Menurut Merson U. Sangalang yang dikutip oleh Tulus Tu’u, ada

beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam mencapai

hasil belajar yang baik38 39, antara lain:

a. Faktor kecerdasan

Tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki siswa sangat

menentukan keberhasilannya mencapai prestasi belajar, termasuk prestasi-

prestasi lain yang ada pada dirinya.

b. Faktor bakat

Bakat-bakat yang dimiliki siswa apabila diberi kesempatan untuk

dikembangkan dalam pembelajaran akan dapat mencapai prestasi belajar

yang diharapkan.

c. Faktor minat dan perhatian

Minat adalah kecenderungan yang besar terhadap sesuatu.

Perhatian adalah melihat dan mendengar dengan baik sena teliti terhadap

sesuatu. Apabila siswa menaruh minat pada satu pelajaran tertentu

38 Slameto, op. cit., him. 54-71.

?9 Tulus Tu’u, Per an Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa (Jakarta: Grasindo,

(40)

biasanya cenderung untuk memperhatikannya dengan bail;. Minat dan

perhatian yang tinggi pada mata pelajaran akan memberikan dampak yang

baik bagi prestasi belajar siswa. d. Faktor motif

Motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta

kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Apabila dalam

belajar, siswa mempunyai motif yang baik dan kuat, hal ini akan

memperbesar usaha dan kegiatannya mencapai prestasi yang tinggi.

e. Faktor cara belajar

Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh cara belajar siswa.

Cara belajar yang efisien memungkinkan mencapai prestasi belajar yang

lebih tinggi dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efektif.

f. Faktor lingkungan keluarga

Keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan positif

memberikan pengaruh pada prestasi siswa. Terutama dalam hal

mendorong, memberikan semangat, dan memberikan teladan yang baik

kepada anaknya.

g. Faktor sekolah

Sekolah merupakan faktor pendidikan yang sudah terstruktur,

memiliki sistem, dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai

etika, moral, mental, spiritual, disiplin dan ilmu pengetahuan.

Pencapaian hasil belajar yang baik tidak hanya diperoleh dari tingkat

(41)

sekolah, di mana guru dan alat belajar dijadikan sebagai sumber belajar bagi

kelancaran proses belajar mengajar.

Keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar dipengaruhi beberapa faktor, yaitu tingkat kecerdasan yang baik, pelajaran yang sesuai

dengan bakat yang dimiliki, ada minat dan perhatian yang tinggi dalam

pembelajaran, motivasi yang baik dalam belajar, cara belajar yang baik dan

strategi pembelajaran yang dikembangkan guru. Suasana keluarga yang

mendorong anak untuk maju, selain itu lingkungan sekolah yang tertib,

teratur dan disiplin merupakan pendorong dalam proses pencapaian prestasi

belajar.40

Sedangkan Muhibbin Syah secara global menjelaskan faktor-faktor

yang mempengaruhi belajar siswa dibagi menjadi tiga macam41, yaitu:

a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/kondisi

untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Jadi, keberhasilan siswa mencapai hasil belajar yang baik

dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor itu terdiri dari tingkat

kecerdasan yang baik, pelajaran sesuai dengan bakat yang dimiliki, ada minat

40 Ibid., him. 81.

41 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT. Remaja

(42)

dan perhatian yang tinggi dalam pembelajaran, motivasi yang baik dalam

belajar, cara belajar yang baik dan strategi pembelajaran variatif yang

dikembangkan guru, dan suasana keluarga yang memberikan dorongan anak

untuk maju. Selain itu, lingkungan sekolah yang tertib, teratur dan disiplin

yang kondusif bagi kegiatan kompetensi siswa dalam pembelajaran.

3. Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

mempersiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

sehingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan

ajar an agama Islam dan sumber utamanya, kitab suci A1-Qur’an dan

hadits melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta

menggunakan pengalaman, dibarengi dengan tuntunan untuk

menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan

antara umat beragama dalam masyarakat sehingga terwujud kesatuan dan

persatuan bangsa42

Menurut Zakiah Daradjat dkk, Pendidikan Agama Islam adalah43

pendidikan melalui ajaran-ajaran Islam, yaitu berupa bimbingan dan

asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan

dia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama

Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran

42 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, loc. cit.

(43)

agama Islam itu sebagai pandangan hidupnya {way o f life) deini keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akherat kelak.

Tayar Yusuf (dalam Abdul Majid)44, mengartikan Pendidikan

Agama Islam sebagai usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan

pengalaman, pengetahuan, kecakapan dan keterampilan kepada generasi

muda agar kelak menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah SWT.

Pengertian lain dari Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan

dsan asuhan yang diberikan kepada anak dalam pertumbuhan jasmani dan

rohani untuk mencapai tingkat dewasa sesuai dengan ajaran agama Islam,

dalam Negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila.45

Sedangkan Abdul Majid46 memberikan pengertian Pendidikan

Agama Islam sebagai usaha yang dilakukan pendidik dalam rangka

mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami dan

mengamalkan ajaran Islam sesuai kegiatan bimbingan, pengajaran atau

pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan.

Abdul Majid dan Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep

dan Implemeniasi Kurikulum 2004 (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), him. 130.

Depag RI, Metodologi Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama

Islam, 2004), him. 10.

(44)

b. Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di sekolah mempunyai

dasar yang kuat. Dasar tersebut menurut Zuharini dkk (dalam Abdul Majid) dapat ditinjau dari berbagai segi47, yaitu:

1) Dasar yuridis/hukum

Dasar perundang-undangan yang menjadi pegangan dalam

melaksanakan pendidikan agama di sekolah secara formal terdiri dari

3 macam, yaitu:

a) Dasar ideal, yaitu dasar falsafah Negara Pancasila, sila pertama:

Ketuhanan yang Maha Esa.

b) Dasar struktural/konstitusional, yaitu Undang Undang Dasar 1945

dalam Bab XI pasal 29 ayat (1) dan (2) yang berbunyi: (1) Negara

berdasarkan atas ketuhanan yang Maha Esa; (2) Negara menjamin

kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-

masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.

c) Dasar operasional, yaitu terdapat dalam Tap. MPR No.

IV/MPR/1973 yang kemudian dikokohkan dalam Tap. MPR No.

IV/MPR/1978 Jo. Tap. MPR No.lI/MPR/1993 diperkuat oleh Tap.

MPR No. II/MPR/1988 dan Tap. MPR No. II/MPR/1993 tentang

Garis-garis Besar Hainan Negara yang pada pokoknya menyatakan

bahwa pelaksanaan pendidikan agama secara langsung dimasukkan

(45)

dalam kurikulum sekolali formal, mulai dari sekolah dasar hingga

perguruan tinggi.

2) Aspek psikologis

Psikologis merupakan dasar yang berhubungan dengan aspek

kejiwaan, keliidupan masvarakat. Hal ini didasarkan bahwa dalam

hidupnya, manusia sebagai individumaupun sebagai anggota

masyarakat dihadapkan pada hal-hal yang membuat hatinya tidak

tenang dan tidak tenteram, sehingga memerlukan pegangan hidup.

Jadi, semua manusia di dunia ini selalu membutuhkan adanya

pegangan hidup yang disebut agama. Mereka merasakan bahwa dalam

jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya Zat yang Maha

Kuasa, tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan-Nya.

Hal ini teijadi pada masyarakat primitive maupun masyarakat yang

sudah modem, yang merasa tenang dan tenteram hatinya dapat dekat

dan mengabdi kepada Zat yang Maha Kuasa.

c. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam48 bahwa Pendidikan

Agama Islam di Sekolali Dasar berlungsi untuk:

1) Penanaman nilai ajaran Islam sebagai mencapai kebahagiaan hidup di

dunia dan akherat.

(46)

2) Pengembangan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah

SWT serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang telah

ditanainkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga.

3) Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial

melalui Pendidikan Agama Islam.

4) Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik

dalam keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam kehidupan

sehari-hari.

5) Pengajaran ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam nyata

dan non nyata), sistem dan fungsionalnya.

6) Penyaluran peserta didik untuk memahami pendidikan agama ke

lembaga yang lebih tinggi.

Faisal (dalam Abdul Majid) berpendapat bahwa49 terdapat

beberapa pendekatan yang digunakan dalam menaikkan fungsi agama

Islam di sekolah:

1) Pendekatan nilai universal, yaitu suatu program yang dijabarkan

dalam kurikulum.

2) Pendekatan meso, artinya pendekatan program pendidikan yang

memiliki kurikulum, sehingga dapat memberikan informasi dan

kompetisi pada anak.

(47)

3) Pendekatan ekso, yaitu pendekatan program pendidikan yang

memberikan kcmampuan kebijakan kepada anak untuk

membudidayakan nilai agama Islam.

4) Pendekatan makro, artinya pendekatan program pendidikan yang

memberikan kemampuan kecukupan keterampilan seseorang sebagai

profesional yang mampu mengemukakan ilmu teori, informasi yang

diperoleh sehari-hari.

d. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Menurur Garis-garis Besar Pelaksanaan Pendidikan (GBPP)

Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar, Pendidikan Agama Islam

bertujuan menungkatkan keimanan, pemahamam penghayatan dan

pengamalan siswa tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak

mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bemegara.

Pendidikan Agama Islam pada pendidikan dasar bertujuan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan keimanan, melalui pemberian dan

pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman

peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim

yang terns berkembang dalam hal keimanan, ketakwaan kepada Allah

SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat

berbangsa dan bemegara, serta untuk dapat melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi.50

(48)

BAB III

HASIL PENELITLAN

A. S cjarah B erdiri dan Perkem bangan SD Negeri K randon Lor 02

Sekolah Dasar Negeri Krandon Lor 02 adalah salah satu lembaga

pendidikan formal tingkat dasar yang berada di bawah naungan Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

Sekolah Dasar Negeri Krandon Lor 02 didirikan pada tahun 1978 sebagai SD

Inpres yang didirikan oleh pemerintah, dengan Ibu Salamah sebagai kepala

sekolah pertama pada waktu itu.

Dalam perkembangannya, dari tahun ke tahun sejak berdirinya,

sekolah ini tampak mengalami peningkatan dan kemajuan, baik jumlah siswa

maupun penambahan gedung untuk kegiatan belajar mengajar, sebagai

berikut51:

1. Jumlah siswa dari tahun pelajaran 2001/2002 sampai tahun pelajaran

2008/2009

a. Taliun pelajaran 2001/2002 beijumlah 79 siswa.

b. Tahun pelajaran 2002/2003 berjumlah 85 siswa.

c. Tahun pelajaran 2003/2004 berjumlah 88 siswa.

d. Tahun pelajaran 2004/2005 berjumlah 94 siswa.

e. Taliun pelajaran 2005/2006 berjumlah 97 siswa.

f. Tahun pelajaran 2006/2007 berjumlah 101 siswa.

(49)

g. Tahun pelajaran 2008/2009 beijumlah 104 siswa.

2. Jumlah kelulusan siswa kelas VI dari tahun pelajaran 2001/2002 sampai

tahun pelajaran 2008/2009 mcmenuhi target mencapai 100%.

3. Jumlah ruang beiajar di SD Negeri Krandon Lor 02 memiliki 6 ruang

belajar sampai saat ini.

B. Letak Geografis

Letak geografis yang penulis maksud di sini adalah dasar atau tempat

di mana SD Negeri Krandon Lor 02 berada dan melakukan kegiatannya

sebagai lembaga pendidikan formal. Berdasarkan observasi yang penulis

laksanakan pada tanggal 29 Desember 2008, penulis memperoleh data

mengenai letak geografis sekolah yang penulis gunakan sebagai data untuk

penelitian.

SD Negeri Krandon Lor 02 menempati tanah dan gedung milik

sendiri. Tepatnya di Dusun Plantungan, Desa Krandon Lor, Kecamatan

Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Kode Pos 50776.

Sekolah ini berada di daerah lintasan pedesaan dengan jarak ke pusat

kecamatan sepanjang 4 kilometer dan jarak ke pusat kabupaten sepanjang 30

kilometer. Luas tanah yang ditempati adalah 2750 m2, dan luas bangunan sekolah 541 m2.52

(50)

C. Struktur Organisasi

Mengenai struktur organisasi Sekoah Dasar Negeri Krandon Lor 02

Kecamatan Suruh, kiranva tidak berbeda dengan struktur organisasi lainpada

umumnya, yaitu teniang pembagian wewenang serta tanggung jawab

pengurus organisasi. Agar tujuan-tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai

dengan hasil baik dan mempennudah peran guru dalain merabantu kepala

sekolali untuk merencanakan, melaksanakan dan menyelesaikan program

yang telah ditentukan, maka harus ditunjang dengan adanya organisasi yang

teratur.

Untuk lebih jelasnya, dapat kita lihat struktur organisasi SD Negeri

Krandon Lor 02 tahun pelajaran 2008/2009 sebagai berikut53:

Bagan Struktur Organisasi SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Tahun Pelajaran 2008/2009

Gambar 1. Struktur Organisasi SD Negeri Krandon Lor 02 (Dokumen Sekolah)

(51)

Bagan Struktur Organisasi Komite SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Tahun Pelajaran 2008/2009

(52)

1. Keadaan Gum

Gum mempakan unsur penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM), di mana peran gum sebagai pendidik dan pembimbing yang

bertugas dan bertanggung jawab terhadap perkembangan pembentukan

pribadi peserta didiknya. Adapun jumlah pendidik dan tenaga

kependidikan di SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Sumh54 terdiri

dari:

a. 1 kepala sekolah

b. 6 gum kelas

c. 1 gum Pendidikan Agama Islam

d. 1 gum olah raga

e. 1 penjaga sekolah

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat tabel berikut:

Tabel 2

Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Tahun Pelajaran 2008/2009

D. Keadaan G uru, Siswa dan O rang Tua

No. Nam a Gum Pendidikan Status

1. Arif Susanto, S. Pd. SI Kepala Sekolah 2. Sumiyati, A. Ma. Pd. DII Gum Kelas 3. Sugiyanto, A. Ma. Pd. DII Gum Kelas 4. Sih Madyani, A. Ma. Pd Dll Gum Kelas 5. Salsiyah, A. Ma. Pd DII Gum Kelas

6. Zahroh, A. Ma. DII Gum PAI

7. Yudiningsih, A. Ma. Pd. DII Gum Kelas

8. Sriyono, A. Ma. DII Gum Kelas

9. Nur Budiyanti, A. Ma. DII Gum Kelas

10. Ali Imron SLTP Penjaga Sekolah

(Dokumen Sekolah)

(53)

2. Keadaan Siswa

Di antara unsur-unsur yang penting di dalam proses kegiatan

belajar mengajar, salah satunya adalah siswa. Siswa merupakan subyek

dalain dunia pendidikan yang kelak akan diarahkan oieh para pendidik

menuju terbentuknya kepribadian dan kedewasaan yang diharapkan.

Di SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruli untuk tahun

pelajaran 2008/2009 memiliki siswa sejumlah 104 anak yang terdiri dari:

a. Kelas I berjumlah 17 siswa.

b. Kelas II beijumlah 13 siswa.

c. Kelas III berjumlah 23 siswa.

d. Kelas IV berjumlah 18 siswa.

e. Kelas V berjumlah 18 siswa.

f. Kelas VI berjumlah 15 siswa.

Selanjutnya, dapat dilihat pada tabel jumlah siswa sebagai berikut:

Tabel 3

Keadaan Siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecatatan Suruh Tahun Pelajaran 2008/2009

(54)

Untuk mengetahui keadaan orang tua siswa (responden) di SD

Negeri Krandon Lor 0256, dapat kita lihat sebagai berikui: 3. Keadaan Orang Tua

Tabel 4

Keadaan Orang Tua Siswa SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruli Tahun Pelajaran 2008/2009

No. Nama Alamat Pendidikan Pekeijaan

1. Hartono Plantungan SLTP Swasta

2. Kusnan Plantungan SD Petani

3. Sumanto Plantungan SD Petani

4. Slamet Riyadi Plantungan SD Petani

5. Ngatmen Plantungan SD Buruh

6. Ngatman Plantungan SD Petani

7. Lis Endang Purwati Plantungan SLTP Ibu Rumah Tangga

8. Sadeli Plantungan SD Petani

9. Slamet Plantungan SD Petani

10. Munjayanah Plantungan SD Petani

11. Siti Saodah Plantungan SD Petani 12. Muh. Budiono Plantungan SLTA Perangkat

Desa 13. Siti Fatimah Plantungan SLTP Petani

14. Jumasri Plantungan SD Petani

23. Agus Suyatno Plantungan SD Petani

24. Lasiyem Plantungan SLTP Buruh

25. Rohani Plantungan SD Petani

26. Suparman Plantungan SLTP Petani

27. Slamet Riadi Plantungan SLTP Petani

28. Rohmaa Plantungan SLTA Wiraswasta

29. Sugiyarto Plantungan SLTA Sopir

30. Munjamil Plantungan ____ SD____ Petani

(55)

31. Muti’ah Plantungan SLTA Petani

32. Surati Plantur.gan SD Petani

33. Endah Cahyarini Plantungan SD Petani

34. Dimyati Plantungan SLTA Petani

35. Mujtahid Plantungan SLTP Wiraswasta

36. Matkuri Plantungan SD Petani

37. Edi Tarwadi Plantungan SLTP Petani

38. Sabar Plantungan SLTP Petani

39. Priyono Plantungan SLTP Petani

40. Juli Plantungan SD Petani

41. Muhammad Yasin Plantungan SD Petani 42. Abdul Mu’id Plantungan SD Petani

43. Suyono Plantungan SLTP Perangkat

Desa 44. Mull. Salimi Plantungan SD Petani

45. Yoko Plantungan SD Petani

46. Warli Plantungan SD Petani

47. Muh. Jamil Plantungan SD Petani

48. Ismono Hadi Plantungan SD Wiraswasta

49. Aminatun Plantungan SD Petani

50. Muhari Plantungan SD Petani

51. Rukini Plantungan SD Petani

52. Wiji Plantungan SD Petani

53. Endang Ningsih Plantungan SLTP Petani

54. Titin Plantungan SLTP Petani

55. Nuryanto Plantungan SLTP Wiraswasta

56. Sitin Plantungan SD Petani

57. Samsuri Plantungan SD Petani

58. Sri Asih Plantungan DII PNS

59. Rusito Plantungan SD Petani

60. M. Romadhon Plantungan SLTP Perangkat Desa

(56)

74. Suyimo Plantungan SD

75. Fatimah Plantungan SLTP Petani

76. Suwarso Plantungan SLTA Petani

77. Saprudin Plantungan SLTP Petani

78. Sumardi Plantungan SD Wiraswasta

79. Siti Sulistyowati Plantungan SLTP Petani 80. Siti Halimah Plantungan SD Petani

E. Sarana dan Prasarana

Proses belajar mengajar di suatu lembaga pendidikan tentunya tidak

akan berhasil tanpa didukung dengan adanya sarana dan prasarana yang

memadai. Adapun sarana dan prasarana yang telah dimiliki SD Negeri

Krandon Lor 0257 adalali sebagai berikut:

1. Gedung sekolah, terdiri dari:

a. 6 ruang kelas

b. 1 ruang guru

c. 1 ruang UKS

d. 2 WC murid

e. 1 WC guru

f. 1 rumah dinas kepala sekolah

g. 1 rumah dinas guru

2. Perlengkapan gedung, terdiri dari:

a. Perabot kantor terdiri dari:

1) 9 buah meja guru

2) 10 buah kursi guru

3) 10 buah almari kayu

(57)

4) 1 set meja dan kursi tamu

5) 1 buah mesin ketik

6) 1 buah tape recorder 7) 1 buah jam dinding

b. Perabot kelas terdiri dari:

1) 70 buah meja murid

2) 70 buah bangku murid

3) 6 buah almari kayu

4) 6 buah papan data siswa

5) 6 buah jam dinding

6) 6 buah papan tulis

c. Alat-alat olah raga terdiri dari:

1) 2 buah bola voli

2) 1 buah bola sepak

3) 1 set tiang loncat tinggi

4) 2 buah papan catur

5) 1 buah net voli

(58)

F. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam

Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh menggunakan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) yang materinya disesuaikan dengan

pedoman KTSP tahun 2006. Hal ini dilakukan karena dalam

pelaksanaan ujian UN/UAS materinya mengacu pada pedoman KTSP.

b. Kegiatan Kokurikuler

Kegiatan kokurikuler adalah suatu kegiatan belajar yang

memiliki jadwal di luar jam pelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan agar

peserta didik lebih mendalami dan memahami materi yang telah

dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler.

c. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan belajar yang

dilaksanakan di luar jam pelajaran terjadwal, bertujuan mendorong

pembinaan sikap diri peserta didik. Adapun kegiatan yang

dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1) Pramuka

2) Baca Tulis Al-Qur’an

3) Sepak bola

(59)

2. Metode Mengajar

Dalam suatu kegiatan belajar mengajar, metode mengajar

mempakan sal ah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan

belajar siswa. Dengan metode mengajar yang bervariasi. siswa diharapkan

akan dapat menerima mated pelajaran dengan baik Demikian pula SD

Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh berusaha untuk dapat

menerapkan metode-metode yang dapat diterima oleh peserta didik sesuai

dengan mated pelajaran yang diberikan.

Adapun metode-metode yang digunakan oleh para guru di

SD Negeri Krandon Lor 0259 adalah sebagai berikut:

a. Metode ceramah

b. Metode diskusi

c. Metode Tanya jawab

d. Metode demonstrasi

e. Metode penugasan (resitasi)

f. Metode drill

g. Metode eksperimen

3. Sistem Evaluasi

Evaluasi sangat diperiukan dalam kegiatan belajar mengajar

untuk mengetahui pencapaian hasil belajar mengajar. Dengan evaluasi,

kelemahan dan kekurangan yang menurunkan prestasi belajar dapat

diatasi dan ditindaklanjuti.

(60)

Adapun sistem evaluasi atau penilaian yang dilaksanakan di

SD Negeri Krandon Lor 02 adalah sebagai berikut:

a. Evaluasi Fonnatif

Evaluasi fonnatif yaitu suatu evaluasi yang diberikan kepada

siswa dengan maksud untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap

materi pelajaran yang diberikan, serta sebagai umpan balik untuk

perbaikan proses belajar mengajar. Evaluasi ini dilaksanakan setelah

pencapaian satu kompetensi dasar dalam pembelajaran.

b. Evaluasi Sumatif Semester

Evaluasi sumatif semester adalah evaluasi yang dilaksanakan

pada akhir semester, baik semester gasal maupun genap. Evaluasi ini

dimaksudkan untuk menentukan basil belajar peserta didik. Hasil

semester I dan II atau akhir pelajaran sebagai laporan kepada orang

tua dan penentuan kelulusan bagi peserta didik.

c. Ujian Nasional (UN) / Ujian Akhir Sekolah (UAS)

Yaitu ujian akhir yang diberikan pada akhir jenjang

pendidikan, khusus bagi kelas VI (enam). Evaluasi ini dimaksudkan

untuk penentuan kelulusan bagi peserta didik.

G. Kondisi Sosial Budaya Orang Tua Siswa

Kondisi sosial budaya orang tua, akan sangat menentukan bimbingan

orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik, dalam hal ini

(61)

di antaranya adalah tingkat pendidikan dan status sosial dan ekonomi orang

tua siswa.

Tingkat pendidikan orang tua siswa dapat mempengaruhi bimbingan

orang tua teriiauap anaknya. Orang tua yang pendidikannya lebih tinggi

biasanya akan memberikan perrhatian lebih tinggi pula terhadap anaknya

dalam belajar. Meskipun demikian, hal ini tentunya tidak menjadi jaminan

mutlak. Bisa juga orang tua yang lebih rendah pendidikannya malahan lebih

dapat memberikan perhatian kepada anaknya. Tingkat pendidikan orang tua

di SD Negeri Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh berdasarkan sampel

penelitian adalah mayoritas SD, dan sebagian lainnya SLTP, SLTA dan Dll.

Status sosial ekonomi orang tua juga dapat berpengaruh terhadap

prestasi belajar siswa di sekolah. Di SD Negeri Krandon Lor 02, mata

pencaharian orang tua siswa mayoritas adalah petani. Hal ini memang sesuai

dengan lokasi sekolah itu sendiri yang terletak di lintasan pedesaan.

Kedua aspek tersebut tentunya memiliki dampak positif dan negatif

bagi anak, terutama dalam hal bimbingan yang mereka dapatkan dari orang

tua mereka. Meskipun demikian, kedua faktor tersebut bukanlah faktor

mutlak yang menentukan besar bimbingan yang diberikan oleh orang tua.

Dan yang paling mcndasari orang tua untuk memperhatikan dan membimbing

anaknya adalah rasa kasih sayang terhadap anak, dengan tingkat pendidikan

(62)

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Penyajian Data

Dari juinlah populasi 104, yang diberikan angket sejumlah 80 orang

tua/wali murid dari kelas I sampai kelas VI, dan dari sejumlah 80 tersebut

dijadikan sampel dalam penelitian.

Penelitian ini bersikap deskriptif. Objek penelitian yang akan

digambarkan adalah pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar

Pendidikan Agama Islam siswa SD Negeri Krandon Lor 02 tahun pelajaran

2008/2009. Dalam hal ini, dorongan dan perhatian orang tua tentunya sangat

dibutulikan oleh anak. Hal ini dapat kita lihat pada tabel berikut:

Tabel 5

Bimbingan Orang Tua Sepenuhnya terhadap Anak

No. Altematif Jawaban Frekuensi Prosentase Pembulatan

a. Ya/selalu 42 52,5% 52%

b. Kadang-kadang 31 38,75% 39%

c. Tidak pemah 7 8,75% 9%

Jumlah 80 100% 100%

Sumber: data dari orang tua siswa

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa bimbingan orang tua pada

anaknya sepenuhnya ada 52% dan belum sepenuhnya 39% dan yang tidak

pemali 9%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bimbingan orang tua

Gambar

Gambar 1 Bagan Struktur Organisasi Sekolah Dasar Negeri Krandon
Tabel 1Daftar Jumlah Pengambilan Sampel
Gambar 1. Struktur Organisasi SD Negeri Krandon Lor 02
Gambar 2. Struktur Organisasi Komite SD Negeri Krandon Lor 02
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam   masalah   ini   yang   lebih   kuat   menurut   saya adalah pendapat bahwa penghasilan yang mencapai nisab wajib diambil zakatnya,   sebagaimana yang dikatakan

Hendaknya golongan fakir dan miskin adalah sasaran pertama yang harus menerima zakat, karena memberi kecukupan kepada mereka, merupakan tujuan utama dari zakat, sehingga Rasulullah

NAMA-NAMA PELAMAR YANG DINYATAKAN LULUS SELEKSI ADMINISTRASINALIDASI ADMINISTRASI DOKUMEN DAN BERHAK UNTUK MENGIKUTI SELEKSI KOMPOTENSI DASAR (SKD) DENGAN SISTEM COMPUTER ASSISTED

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari

Parameter yang diuji pada penelitian ini adalah masukan suara dari individu yang berbeda beda, pengujian efektivitas sistem dan uji waktu yang dibutuhkan aplikasi

Hal ini menandakan Indonesia memiliki dayasaing cukup tinggi sehingga produk pulp dan kertas tersebut dapat bertahan di pasar internasional, terbukti dengan

Selain lalat penghisap darah, lalat pengganggu lain yang sering ditemukan pada peternakan sapi adalah Musca domestica.. Beberapa jenis lalat juga dapat menyebabkan miasis

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar ahli madya Pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata. Disusun