• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS MATERI MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS 1 MI YASPI GONDANGSARI KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS MATERI MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS 1 MI YASPI GONDANGSARI KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

Perpustakaan IAIN Salatiga

15TD1021443.01

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS MATERI MEMBACA

HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE DRILL PADA SISWA

KELAS 1 MI YASPI GONDANGSARI KECAMATAN PAKIS

KABUPATEN MAGELANG

TAHUN 2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

Guna Memperoleh Gelar SarjanaPendidikan Islam

dalam Ilmu Pendidikan Guru

M adrasah Ibtidaiyah

Oleh

SLAMET SETARI NIM :114 1 1,044

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM NEGERI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )

SALATIGA

(2)
(3)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS MATERI MEMBACA

HURUF HI J A l V AH MELALUI METODE DRILL PADA SISWA

KELAS 1 MI YASPIGONDANGSARI KECAMATAN PAKIS

KABUPATEN MAGELANG

TAHUN 2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk M emenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

Guna M emperoleh Gelar SarjanaPendidikan Islam

dalam Ilmu Pendidikan Guru

M adrasah Ibtidaiyah

S A L A T IG A

Oleh

SLAMET SETARI NIM : 114 11044

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM NEGERI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )

SALATIGA

(4)

KEMENTRIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

J L. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 kode pos. 50721 Salatiga http//www. salatiga. aa id e-m ail:akademik@ stainsalatiga. ac. id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:

N am a : Slamet Setari

: Pendidikan Agama Islam

Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

AL-QUR’AN HADITS MATERI MEMBACA

HURUF HI J A l Y AH MELALUI METODE DRILL

PADA SISWA KELAS 1 MI YASPI

GONDANGSARI KECAMATAN PAKIS

KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 14 Januari 2015

Pembimbing

A /

(5)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL - QUR ‘AN-HADITS MATERI MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE DRILL PADA

SISWA KELAS 1 DI MI YASPIGONDANGSARI KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014.

DISUSUN OLEH SLAMET SETARI

11411044

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan SI PAI, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal

11 April 2015 dan telah dinyaakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana SI Kependidikan Islam

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Suwardi, M. Pd.

Sekretaris Penguji : Hj.Maslikhah,S.Ag, M.Si.

Penguji I : Sumamo Widjadipa, M.Pd.

Penguji II : Benni Ridwan, S.Ag, M.Hum

Penguji III : Suwardi, M. Pd

Salatiga, 11 April 2015 Dekan

FTIK IAIN Salatiga

(6)

MOTTO

(jc.

^ ik

1

a

S

j

!

<jj

4

,

iiliki

( Ja j

“Barangsiapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu

adalah untuk dirimya, sesungguhnya Allah maha kaya dari semesta

(7)

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Slamet Setari

NIM :11411044

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang beijudul :

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS M ATERI MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI M ETODE DRILL PADA SISWA KELAS 1 M I YASPI

GONDANGSARI KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG

TAHUN 2014

secara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya

Magelang, Januari 2015

Saya yang menyatakan,

(8)

NOTA DINAS Salatiga, 29 Januari 2015

K e p ad a :

Yth. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

STAIN Salatiga

di Salatiga

Assalam u 'alaikum Wr. Wb

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA

PELAJARAN AL-QUR’A N HADITS MATERI

MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI

METODE DRILL PADA SISW A KELAS 1 M I YASPI

GONDANGSARI KECAMATAN PAKIS

KABUPATEN M AGELANG TAHUN 2014

Nama : Slamet Setari

NIM : 11411044

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : PAI

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga untuk diajukan dalam Sidang Munaqasyah.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Pembimbing,

(9)

ABSTRAK

Judul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA

PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS MATERI

MEMBACA HURUF H I J A l Y AH MELALUI

METODE DRILL PADA SISWA KELAS 1 MI

YASPI GONDANGSARI KECAMATAN PAKIS KABUPATEN M AGELANG TAHUN 2014

Penulis

Kata

NIM Slamet Setari

11411044

Kunci Prestasi Belajar dan Metode drill

Skripsi ini membahas tentang peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Al-

qur’an Hadits materi membaca huruf-huruf hijaiyah melalui metode drill. Kajiannya dilatarbelakangi oleh penggunaan metode pengajaran huruf hijaiyah siswa MI yang belum menyentuh pengalaman bunyi yang pernah mereka alami menyebabkan siswa

kesulitan menirukan bunyi. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah : Apakah metode drill mampu meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Al-qur’an Hadits materi membaca huruf-huruf hijaiyah pada siswa kelas I MI YASPI Gondangsari tahun 2014?

Permasalahan tersebut dibahas melalui Penelitian Tindakan kelas (PTK) di MI YASPI Gondangsari. Penelitian dilakukan dengan 3 siklus tindakan metode diterapkan di masing-masing siklus dan terdapat perbedaan di setiap siklusnya. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes, teknik observasi dan teknik dokumentasi.

Kajian ini menunjukkan bahwa metode drill bisa meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadits materi membaca huruf hijaiyah pada siswa MI YASPI Gondangsari tahun 2015. Hal ini dibuktikan pada siklus I rata-rata kelas mencapai 46,67%. Pada siklus II mengalami peningkatan 20% dari 46,67% menjadai 66,67%. Pada siklus III mengalami peningkatan sebesar 33,33% dari 66,67% menjadi 100%. Hal ini berarti teijadi peningkatan dari ke siklus I lalu ke siklus II kemudian terjadi peningkatan yang cukup besar pada siklus III. Perbandingan ini cukup sampai pada siklus III karena pada siklus tersebut sudah mencapai ketuntasan kriteria minimal atau kriteria pencapaian, oleh karena itu siklus dihentikan.

(10)

KATA PENGANTAR

A ssalamu’alaikum Wr. Wb.

Lakal Hamdu, ya Robb, Walakal syukru, ya Raobb.

Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas karunianya sehingga

penelitian dapat beijalan dengan baik. Sholawat dan salam semoga senantiasa

terlantunkan untuk Rosulullah Muhammad yang menjadi sebaik-baiknya panutan.

Peneliti menyadari jik a skripsi ini jauh dari sempurna dan tanpa bantuan dari

berbagai pihak tak kan mungkin terselaikan. Oleh karenanya sudah sepantasnya pada

kesempatan ini peneliti sampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Dr.H.Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua IAIN Salatiga.

2. Drs. Djoko Sutopo selaku Ketua Program Studi PAI Ekstensi IAIN Salatiga.

3. Hj. Maslikhah, S.Ag, M. Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan

saran, arahan dan bimbingan dengan penuh keikhlasan dalam penulisan skripsi ini.

4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga.

5. Astutiyah Halimah Sa’tiyah, M.Si. selaku Kepala Madrasah MI YASPI

Gondangsari yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk

mengadakan penelitian.

6. Dewan Guru MI YASPI Gondangsari yang telah membantu peneliti selama

(11)

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

pelaksanaan penelitian ini.

Jazakumullah akhsanal jaza’, Robbuna jualah yang akan membalas semua

kebaikan. Akhirnya, Wabillahit-taufiq walhidayah, semoga laporan penelitian ini

bermanfaat bagi pembaca.

W assalamu’alaikum Wr. Wb.

Salatiga, 28 Januari 2015

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL... i

HALAMAN LOGO... ii

HALAMAN JUDUL... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv

HALAMAN PEN G ESA H A N ... v

E. Definisi Operasional... 7

F. M etode P enelitian... 8

1. Jenis P en elitian ... 8

2. Tempat dan Waktu Penelitian... 9

3. Pelaksana dan Kolabulator... 10

4. Rancangan Penelitian... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar... 20

1. Pengertian Prestasi Belajar... 20

2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar... 22

3. Macam-Macam Prestasi Belajar... 30

4. Cara M engukur Prestasi B elajar... 35

B. Metode D rill... 36

(13)

2. Kelebihan M etode D rill... 36

3. Kelemahan Metode D r ill.... 36

C. Pembelajaran Al-qur’an Hadits... 37

1. Pengertian .. Al-qur’an Hadits... 37

2. Tujuan Pembelajaran Al-qur’an H adits... 37

3. Ruang Lingkup... 38

4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar M ata Pelajaran Al-qur’an Hadits... 39

5. Penerapan M etode D rill pada Pembelajaran A l-qur’an Hadits kelas 1 M ateri Pokok M embaca Huruf-Huruf Hijaiyah sesuai M akhrajnya... 41

6. Materi Al-qur’an H a d its ... 41

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1... 45

1. Perencanaan... 45

2. Pelaksanaan Tindakan... 46

3. Observasi... 48

4. Refleksi... 48

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II... 49

5. Perencanaan... 49

6. Pelaksanaan Tindakan... 49

7. Observasi... 51

C. Deskripsi Siklus I I I ... 51

1. Perencanaan... 51

2. Pelaksanaan Tindakan... 52

3. Observasi... 53

4. Refleksi... 53

(14)

D A F T A R P U S T A K A 78

(15)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HABITS MATERI

MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE

DRILL

PADA SISWA KELAS 1 MI YASPI GONDANGSARI

KECAMATAN PAKIS

KABUPATEN MAGELANG

TAHUN 2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

Guna Memperoleh Gelar Saijana Pendidikan Islam

dalam Ilmu Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah

S A L A T IG A

Oleh

SLAMET SETARI

NIM : 114 11 044

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(16)

BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman sekarang ini pendidikan agama sangatlah penting sebagai

pondasi iman sejak dini bagi setiap siswa terutama di Sekolah Dasar atau

Madrasah Ibtidaiyah. Al-Qur’an (bahasa arab :j 'j& ) ialah kitab suci bagi

agama Islam. Menurut ajaran islam, Al-Qur’an ialah wahyu Allah yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantaraan Malaikat

Jibril yang sampai jaman sekarang secara mutawatir

(http://id.wikipedia oru/wiki/Al-Qur’an, diakses tgl 10 juli 2014 pukul 7.44)

Al-Qur’an adalah mukjizat nabi Muhammad SAW yang paling utama

dan merupakan kitab, kitab suci Al-Qur’an yang menjadi sumber dari segala

sumber hukum Islam. Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam,

bagaimana anak-anak kita agar mampu memegang teguh pedoman kitab suci

Al-Qur’an. Menanamkan sejak kecil anak bisa cinta Al-Qur’an, ini tidaklah

mudah ditengah-tengah era globalisasi. Anak-anak cenderung mendapatkan

hal-hal yang jauh dari Al-Qur’an. Generasi anak yang Qur’ani yang yang

senang membaca Al-Qur’an, gemar melontarkan ayat-ayat Allah, anak yang

gemar mendengar Al-Qur’an baik anak di sekolah, di rumah, di dalam

peijalanan naik mobil, di kala tidurpun anak masih ingin membaca atau

(17)

Membaca Al-Qur’an merupakan ibadah yang sangat mulia karena

mengandung banyak kebaikan bagi yang membacanya baik didunia maupun di

akherat. Kelapangan hidup, rejeki yang melimpah, obat bagi lara dan

kesedihan, kebahagiaan dan ketenangan jiwa serta ganjaran surga adalah

beberapa dari keberkahan Al-Qur’an. Oleh sebab itu sangatlah penting,

Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah (MI) memberikan pelajaran tentang

membaca Al-Qur’an bagi siswa, sehingga belajar membaca Al-Qur’an adalah

suatu keharusan hal itu berdasarkan firman Allah pada QS. Al-Alaq-96 ayat 1-

5 :

Cr?

<£$

I

a

Artinya :

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2.

Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan

Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan

perantaran kalam, 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya. (Depag, 1989, halaman. 1079)

Pada dasarnya membaca AlQur’an itu hanya terdiri dari tiga tahap,

pertama mengenal huruf hijaiyah. Penguasaan huruf mutlak diperlukan karena

(18)

huruf-huruf tersebut. Kedua mengerti tanda baca dan makrufnya serta tajwid dasar.

Ketiga, membaca terus menerus dan berkesinambungan inilah tahap yang

menentukan dan disini diperlukan keistiqomahan serta semangat yang pantang

menyerah (http://quantum hiiaivah.blogspot.com. diakses 20 November 2014)

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah (MI)

menekankan proses kegiatan yang berorientasi pada kemampuan dasar yang

harus dimiliki seorang muslim terhadap kedua sumber tersebut, diantaranya

kemampuan dalam membaca, menulis, menghafal, mengartikan, memahami

dan mengamalkan Al-Qur’an dan Hadits. Untuk dapat memenuhi target

pembelajaran bagi siswa MI tersebut, seorang guru sebaiknya melakukan

pendekatan-pendekatan pembelajaran yang akan digunakan dalam

menyampaikan materinya. Selain itu seorang pendidik yang baik juga dituntut

untuk mempersiapkan sumber belajar dan media pembelajaran dengan baik

demi tercapainya tujuan pembelajaran yang akan disampaikan.

Sejauh ini, fenomena yang ada di MI YASPI Gondangsari Kecamatan

Pakis, Kabupaten Magelang dalam proses belajar mengajar terutama pelajaran

Al-Qur’an Hadist kelas 1 (satu) materi pokok huruf hijaiyah sesuai makhraj­

nya adalah konsep pembelajaran yang belum tepat dan signifikan antara

metode, sumber dan media pembelajaran sehingga hasil prestasi siswa

mencapai ketuntasan dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ) yaitu 75

(Tim MGMP Pendidikan Agama Islam MI Magelang)

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti, metode yang

(19)

metode klasikal dan ceramah, sehingga peserta didik tidak terlalu memahami

cara melafadzkan huruf hijaiyah dengan tiruan bunyi karena tidak memiliki

pengalaman untuk melafadzkan huruf hijaiyah dengan benar sehinga prestasi

belajar siswa masih dibawah KKM sebesar 70. Berkaitan dengan fenomena

tersebut, maka peneliti mencoba menerapkan dalam pembelajaran Al-qur’an

Hadits materi huruf hijaiyah melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

menggunakan drill yang melibatkan pengalaman yang telah diperolehnya.

Metode drill adalah pemberian latihan secara terus menerus kepada siswa

dengan cara klasikal, kelompok maupun individual dengan menggunakan

kartu huruf yang telah dikelompokkan sesuai makhrajnya. Ismail (2001:21).

Metode drill diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan prestasi

belajar siswa dalam membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai makhrajnya melalui

instrument berupa test awal pelajaran (pre test) di akhir pembelajaran (post

test) juga infomasi yang diperoleh melalui lembar observasi. Berdasarkan hal

tersebut peneliti perlu melakukan penelitian tentang pembelajaran huruf

hijaiyah dangan menggunakan metode drill dengan judul ” PENINGKATAN

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS

MATERI MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE DRILL

PADA SISWA KELAS 1 MI YASPI GONDANGSARI KECAMATAN

(20)

B. Rumusan Masalah

1. Apakah metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Al-

Qur’an Hadits materi membaca huruf hijaiyah pada siswa kelas 1 MI YASPI

Gondangsari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Tahun 2014?

2. Apakah dengan menggunakan metode driil Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) sebesar 70 dapat tercapai pada mata pelajaran Al - Qur’an Hadits

materi membaca huruf hijaiyah pada siswa kelas 1 MI YASPI Gondangsari

Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang tahun 2014 ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Al-

Qur’an Hadits materi membaca huruf hijaiyah pada siswa kelas 1 MI

YASPI Gondangsari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Tahun 2014.

2. Untuk mengetahui bahwa metode drill pencapaian target Kriteria

Ketuntasan Minimal ( K K M ) sebesar 70 dapat terlewati.

3. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

a. Bagi peneliti merupakan alat untuk mengembangkan diri sebagai guru

yang profesional.

b. Bagi siswa dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran yang

digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran

(21)

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah salah satu jawaban yang bersifat sementara yang

terkumpul. Ari Konto (2009, halaman 67).Menurut Hajar (2006, halaman 61)

bahwa hipotesis adalah ’’Prediksi terhadap hasil penelitian yang diusulkan”.

Dari kedua pendapat dialas, peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis adalah

dugaan atas kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian yang

mungkin benar atau salah. Hipotesis ini akan diterima jika benar dan akan

ditolak jika salah.

Da'am penelitian ini akan dirumuskan hipotesis sebagai berikut, ’’Jika

metode drill, dapat diterapkan dengan baik pada mata pelajaran Al-qur’an

Hadits materi pokok membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai makhrajnya dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas 1 MI YASPI Gondangsari,

Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Tahun 2015.” Indikator keberhasilan

adalah 80% tercapai nilai KKM sebesar 75.

E. Definisi Operasional

1. Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,

diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok. (Djamarah,

1994 : 19). Slaineto (1991 : 2) berpendapat, belajar adalah suatu prosesi

usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut pengertian secara

(22)

sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya. Prestasi adalah suatu perubahan tingkah laku berkat

interaksi dengan lingkungannya (Malik, 1986 : 40). Setelah menelusuri

uraian diatas, maka dapat dipahami bahwa prestasi belajar adalah hasil

atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses

belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah

laku, ketrampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai

yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan.

2. Metode Drill

Metode drill atau latihan dimaksudkan untuk memperoleh

ketangkasan atau ketrampilan latihan terhadap apa yang dipelajari, karena

hanya melakukannya secara praktis suatu pengetahuan yang didapat

disempurnakan dan disiap siagakan. Melalui pengulangan dan pembinaan

siswa menguasai atau bisa melakukan sesuatu, Sukmadinata (2007’

halaman: 178).

F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas {classroom

action research) yang dilaksanakan berkolaboratif antara guru kelas 1

dengan peneliti, berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan

pembelajaran sehari-hari di MI YASPI Gondangsari, Kecamatan Pakis,

Kabupaten Magelang. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu

(23)

memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan,

Mulyasa (2009, halaman 11).

2. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian bertempat di MI YASPI Gondangsari, Kecamatan

Pakis, Kabupaten Magelang, sebagai populasi sekaligus sampel

penelitian adalah siswa kelas 1 dengan jumlah 15 orang anak yang

terdiri atas 9 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan.

b. Waktu Penelitian

Penelitan dilakukan pada minggu ke-1 bulan Januari 2015

sampai dengan minggu ke-3 bulan Januari 2015 dengan jadwal sebagai

berikut:

3. Pelaksana dan Kolabulator

Pelaksana adalah peneliti sendiri. Mahasiswa STAIN Salatiga

(24)

kolabulator yang merupakan guru kelas 1 MI YASPI Gondangsari,

Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang yaitu Sri Endang Nurwati S.PdI.

Kolabulator ini diharapkan dapat dijadikan sumber data, karena pada

hakekatnya kedudukan peneliti pada PTK ini merupakan bagian situasi

dan kondisi dari suatu latar yang ditelitinya. Peneliti tidak hanya sebagai

pengamat, tetapi juga terlibat langsung dalam proses situasi dan kondisi

keijasama ini diharapkan dapat memberikan informasi dan kontribusi yang

baik sehingga dapat tercapai tujuan dari penelitian ini.

4. Rancangan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini digambarkan sebagai suatu proses

yang dinamis menggunakan 4 (empat) tahapan, yaitu perencanaan,

tindakan, observasi dan refleksi. Langkah-langkah ini harus dipahami

bukan sebagai langkah-langkah yang statis, terselesaikan dengan

sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-momen dalam spiral yang

menyangkut aspek tersebut, Arikunto (2009, halaman 16)

Rencana penelitian yang peneliti gunakan adalah model spiral dari

(25)

Gambar 1.1

(26)

A. Siklus Pertama 1. Perencanaan

a. Merencanakan proses pelaksanaan metode drill pada pembelajaran

Al-qur’an Hadits dengan materi pokok membaca huruf hijaiyah

yang keluar dari tenggorokan.

b. Mengembangkan skenario pembelajaran dengan membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

c. Menyiapkan sumber belajar.

d. Menyiapkan media pembelajaran berupa kartu huruf hijaiyah

warna-warni.

e. Menyusun lembar keija siswa.

f. Mengembangkan format penelitian.

g. Mengembangkan format observasi pembelajaran.

2. Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran mengacu pada skenario, lembar

kerja siswa dan lembar observasi siswa. Adapun langkah-langkah

tindakan adalah:

a. Peneliti memberikan informasi awal tentang jalannya Pembelajaran

Al-qur’an Hadits materi pokok membaca huruf hijaiyah sesuai

makhrajnya. Setelah siswa mendapatkan penjelasan dari peneliti

maka siswa diberi tugas secara individu untuk membaca huruf-

(27)

b. Peneliti mengobservasi hasil kerja siswa.

c. Peneliti menutup pembelajaran.

3. Observasi

a. Melakukan observasi (pengamatan) tentang cara siswa membaca

huruf-huruf hijaiyah yang keluar dari tenggorok melalui tes lisan.

b. Mencatat hasil observasi sesuai format yang telah disiapkan.

4. Refleksi

a. Melakukan pertemuan dengan kolabulator untuk membahas hasil

evaluasi tentang skenario pembelajaran dan lembar keija siswa.

b. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk

digunakan pada siklus II apabila belum mencapai indikator

keberhasilan sebesar 80% dari KKM sebesar 75.

B. Siklus Kedua

Setelah melakukan evaluasi tindakan I, maka dilakukan tindakan

II. Langkah-langkah siklus II adalah sebagai berikut:

Peneliti memberikan informasi awal

1. Perencanaan

a. Mengidentifikasi masalah-masalah khusus yang dialami pada

siklus sebelumnya.

b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan materi huruf

lidah.

c. Membuat soal tes.

(28)

2. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini yaitu

pengembangan rencana tindakan II dengan melaksanakan upaya lebih

untuk meningkatkan prestasi belajar dalam kegiatan proses

pelaksanaan Metode D riil pada pembelajaran Al-qur’an Hadits materi

pokok membaca huruf-huruf hijaiyah yang keluar melalui lidah.

3. Observasi (Pengamatan)

a. Melakukan observasi (pengamatan) tentang cara siswa membaca

huruf-huruf hijaiyah sesuai makhrajnya melalui tes lisan.

b. Mencatat hasil observasi sesuai format yang telah disiapkan.

4. Refleksi

a. Melakukan pertemuan dengan kolabulator untuk membahas hasil

evaluasi tenteng skenario pembelajaran dan lembar kerja siswa.

b. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk

digunakan pada siklus III, apabila belum mencapai indikator

keberhasilan sebesar 80% dari KKM sebesar75.

C. Siklus Ketiga

Setelah melakukan evaluasi tindakan II, maka dilakukan tindakan III.

Langkah-langkah siklus III adalah sebagai berikut:

a. Perancanaan

1. Mengidentifikasi masalah-masalah khusus yang dialami pada

(29)

2. Membuat rencana Program Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dengan materi huruf dua bibir/syafatani.

3. Membuat soal tes.

4. Menyusun lembar observasi siswa,

b. Pelaksanaan Tindakan.

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini yaitu

pengembangan rencana tindakan II dengan melaksanakan upaya lebih

untuk meningkatkan prestasi belajar dalam kegiatan proses pelaksanaan

Metode D rill pada pembelajaran Al-qur’an Hadits materi pokok

membaca huruf-huruf hijaiyyah yang keluar melalui bibir.

c. Observasi (pengamatan)

1. Melakukan observasi (pengamatan) tentang cara siswa membaca

huruf-huruf hijaiyah yang keluar dari bibir melalui tes lisan.

2. Mencatat hasil evaluasi sesuai format yang telah disiapkan.

d. Refleksi

1. Melakukan pertemuan dengan kolabulator untuk membahas hasil

evaluasi tenteng skenario pembelajaran dan lembar keija siswa.

2. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk

digunakan pada siklus berikutnya, apabila belum mencapai

indikator keberhasilan sebesar 80% KKM sudah tercapai, maka

(30)

e. Pengumpulan Data

1. Metode Tes

Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penelitian yang

berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus

dikerjakan oleh anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan

suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut yang

dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain

atau standar yang ditetapkan, (http://www.masbied.com. diakses 4

maret 2014, pukul 16.47 WIB).

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai

prestasi atau hasil belajar siswa setelah proses pelaksanaan metode

D rill pada pembelajaran Al-qur’an Hadits materi pokok membaca

huruf-huruf hijaiyah sesuai makhrajnya. Tes yang digunakan

adalah dalam bentuk tes lisan yang disesuaikan dengan materi pada

setiap siklusnya. Pada siklus I yang dinilai adalah kemampuan

membaca huruf tenggorok, siklus II kemampuan membaca huruf

lidah dan siklus III adalah kemampuan membaca huruf bibir.

Standar penilaiannya menggunakan kriteria ketuntasan

dimana nilai A dengan skor antara 90-100 jika siswa mampu

membaca dengan fasih, nilai B dengan skor antara 70-89 jika siswa

kurang fasih, nilai C dengan skor antara 50-69 jika siswa tidak

fasih, nilai D dengan skor 0-49 jika siswa tidak mampu membaca

(31)

2. Metode Observasi

Sebagai metode ilmiah, observasi biasa diartikan sebagai

pengamatan dan pencatatan dengan sistimatis atas fenomena-

fenomena yang diteliti. Sugiono (2011, halaman 140). Peneliti

menggunakan metode ini untuk mengamati, mendengarkan dan

mencatat langsung terhadap pelaksanaan Metode Driil dalam

Pembelajaran Al Qur’an Hadis.

3. Metode Dokiunentasi

Metode Dokumentasi adalah metode mencari data

mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan , transkip, notulen

rapat, agenda dan lain-lain. Sugiono (2011, halaman 145). Peneliti

menggunakan cara ini untuk mencari data mengenai nilai KKM,

nilai prestasi belajar Al-qur’an Hadits, Proses Belajar Mengajar

(PBM) sebelum tindakan serta untuk mencari data tentang keadaan

madrasah yang diteliti.

4. .Analisis Data

Analisis data untuk tujuan tindakan dilakukan dengan

membandingkan isi catatan kolabulator (guru pengampu) dan

peneliti dengan harapan unsur kesubyektifisan dapat dikurangi.

Teknik analisis data menggunakan analisis kuantitatif.

Teknik data kuantitatif dalam penelitian ini

menggambarkan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah

(32)

pembuatan diagram data atau gambar mengenai sesuatu hal,

disajikan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami dan dibaca.

Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil tes siswa dari

pelaksanaan metode Drill dengan menggunakan rumus.

P =

- X 100%

K

Dengan :

P : Prosentase

F : Frekuensi siswa yang mencapai KKM

N : Jumlah keseluruhan siswa.

Bahri, Djmarah (2007 : 226).

5. Sistematika Penulisan

Rangkaian laporan penelitian disusun sebagai sistematika

sebagai berikut:

Bab l Pendahuluan, pada bab ini menguraikan tentang latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian dan analisis data serta sistematika penulisan.

Bab II Kajian pustaka, bab ini berisi tentang prestasi belajar,

serta metode D rill dan pembelajaran Al-Qur’an Hadits.

Bab III Pelaksanaan Penelitian, pada bab ini berisi tentang

diskripsi pelaksanaan siklus I (rencana pelaksanaan,

(33)

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, bab ini menguraikan

tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

Bab V Penutup, bab ini merupakan bagian akhir penulisan yang

(34)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut kamus pendidikan Prestasi adalah hasil yang telah dicapai

(dilakukan, di kerjakan). (M.Sastra Pradja ,1981 : 39). Menurut Kamus

Umum Bahasa Indonesia Prestasi adalah Hasil yang telah dicapai

(dilakukan, dikerjakan). (Poerwadarminta , 1982 : 768)

a. Prestasi belajar Menurut Istilah

Prestasi menurut istilah yaitu hasil pelajaran yang diperoleh

dari kegiatan belajar bersifat kognitif. jadi prestasi belajar menurut

istilah adalah tingkat keberhasilan siswa di sekolah yang dinyatakan

dalam bentuk angka.

b. Prestasi Belajar menurut bahasa

Prestasi belajar berasal dari bahasa Belanda yaitu preatise.

Prestasi menurut bahasa adalah hasil yang telah dicapai (dari yang

telah dilakukan). Belajar menurut bahasa adalah perubahan yang

relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil

dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Prestasi belajar

menurut bahasa adalah hasil yang telah dicapai atau perubahan yang

relatif permanen dalam perilaku atau potensi sebagai hasil dari

(35)

Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua

kata yaitu prestasi dan belajar. Antara kata prestasi dan belajar

mempunyai arti yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum pengertian

prestasi belajar, ada baiknya pembahasan ini diarahkan pada masing-

masing permasalahan terlebih dahulu untuk mendapatkan

pemahaman lebih jauh mengenai makna kata prestasi dan belajar.

Hal ini juga untuk memudahkan dalam memahami lebih mendalam

tentang pengertian prestasi belajar itu sendiri. Di bawah ini akan

dikemukakan beberapa pengertian prestasi dan belajar menurut para

ahli.

Dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara

kelompok (Djamarah, 1994:19). Sedangkan menurut Mas’ud Hasan

Abdul Dahar dalam Djamarah (1994:21) bahwa prestasi adalah apa

yang telah dapat diciptakan, hasil pekeijaan, hasil yang

menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan keija.

Dari pengertian yang dikemukakan tersebut di atas, jelas

terlihat perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun

intinya sama yaitu hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu,

dapat dipahami bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang

telah dikeijakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang

diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun

(36)

Menurut Slameto (1995 : 2) bahwa belajar adalah suatu

proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Secara sederhana dari pengertian belajar sebagaimana yang

dikemukakan oleh pendapat di atas, dapat diambil suatu pemahaman

tentang hakekat dari aktivitas belajar adalah suatu perubahan yang

terjadi dalam diri individu.

Setelah menelusuri uraian di atas, maka dapat dipahami

bahwa Prestasi belajar merupakan wujud yang menggambarkan

suatu belajar yang melibatkan interaksi antara guru dan siswa,

ataupun orang lain dan lingkungannya. Dari pengertian ini dapat

dikatakan bahwa Prestasi Belajar adalah hasil yang dicapai siswa

setelah melalui proses belajar yang ditentukan dalam bentuk angka,

huruf ataupun tindakan yang mencerminkan prestasi anak dalam

periode tertentu dalam belajar.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat di

golongkan dalam dua bagian yaitu faktor intern dan ekstern,

a. Faktor Intern adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang

sedang belajar. Faktor-faktor intern itu antara lain :

1) Faktor jasmaniah

(37)

a) Kesehatan

Proses belajar seseorang akan terganggu jika

kesehatan seseorang terganggu, selain ia akan cepat lelah,

kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya

lemah dan gangguan lainnya.

b) Cacat Tubuh.

Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar.

Siswa yang cacat, belajarnya juga akan terganggu. Jika hal

teijadi hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus.

2) Faktor Psikologis.

Ada tujuh faktor psikologis yang mempengaruhi belajar.

Faktor itu adalah:

a) Intelegensi

Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan

belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai

mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih

berhasil dari pada yang mempunyai intelegensi yang rendah.

b) Perhatian

Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka

siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang

dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian

siswa maka akan timbulah kebosanan sehingga tidak suka

(38)

c) Minat

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar karena bila

bahan pelajaran yang di pelajari tidak sesuai dengan minat

siswa, siswa tidak akan belajar dengan baik.

d) Bakat

Jika bahan yang di pelajari siswa sesuai dengan

bakatnya, maka hasilnya lebih baik karena ia senang belajar

dan selanjutnya lebih giat lagi dalam belajar.

e) Motif

Dalam proses belajar haruslah di perhatikan apa yang

dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau

padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan

perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang

berhubungan dengan / menunjang belajar.

f) Kematangan

Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap

(matang) jadi kemajuan baru untuk memililki kecakapan

tergantung dari kematangan dalam belajar.

g) Kesiapan

Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar,

karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan

(39)

b. Faktor Ekstern.

Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat

dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu faktor keluarga, sekolah dan

masyarakat.

1) Faktor Keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga

berupa:

a) Cara Orang Tua Mendidik

Orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan

anaknya dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam

belajarnya.

b) Relasi antara Anggota Keluarga

Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh

pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan orang

tua dan bila perlu hukuman untuk mensukseskan belajar anak.

c) Suasana Rumah

Agar anak dapat belajar dengan baik perlulah

diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram. Didalam

rumah yang selain anak kerasan / betah tinggal di rumah, anak

juga dapat belajar dengan baik.

d) Keadaan Ekonomi Keluarga.

Anak yang sedang belajar harus terpenuhi kebutuhan

(40)

dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.

2) Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini adalah :

a) Metode Mengajar

Metode mengajar guru yang kurang bila akan

mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode

mengajar yang kurang baik itu dapat teijadi. Misalnya karena

guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran

sehingga guru menyajikan materi tidak jelas, sikap guru

terhadap siswa atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak

baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau

gurunya.

b) Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang

diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar

menyajikan bahan pengajaran agar siswa menerima,

menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu.

c) Relasi Guru dan Siswa

Dalam relasi yang baik, siswa akan menyukai

gurunya, juga menyukai pelajarannya yang diberikan,

(41)

d) Relasi Siswa dengan Siswa

Siswa yang mempunyai sifat atau tingkah laku yang

kurang menyenangkan temen lain, mempunyai rasa rendah

diri atau sedang mengalami tekanan batin, atau diasingkan

oleh kelompok. Akibatnya makin parah masalahnya dan akan

menggangu belajarnya.

e) Disiplin Sekolah

Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan

kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar.

f) Alat Pelajaran

Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar

siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada

waktu mengajar dipakai pula untuk menerima oleh siswa

siswa untuk menerima bahan yang yang diajarkan.

g) Waktu Sekolah

Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar

mengajar disekolah. Jika siswa terpaksa masuk sore hari

sebenarnya kurang baik. Pada waktu sore hari siswa harusnya

beristirahat, tetapi terpaksa masuk sekolah, hingga mereka

mendengarkan pelajaran dengan / sambil mengantuk dan

(42)

h) Relasi Siswa dengan Siswa

Siswa yang mempunyai sifat atau tingkah laku yang

kurang menyenangkan temen lain, mempunyai rasa rendah

diri atau sedang mengalami tekanan batin, atau diasingkan

oleh kelompok. Akibatnya makin parah masalahnya dan akan

menggangu belajarnya.

i) Disiplin Sekolah

Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan

kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar.

j) Alat Pelajaran

Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar

siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada

waktu mengajar dipakai pula untuk menerima oleh siswa

siswa untuk menerima bahan yang yang diajarkan.

k) Waktu Sekolah

Waktu sekolah ialah waktu teijadinya proses belajar

mengajar disekolah. Jika siswa terpaksa masuk sore hari

sebenarnya kurang baik. Pada waktu sore hari siswa harusnya

beristirahat, tetapi terpaksa masuk sekolah, hingga mereka

mendengarkan pelajaran dengan / sambil mengantuk dan

(43)

l) Standar Pelajaran

Guru adalah menuntut penguasaan materi harus sesuai

dengan kemampuan masing-masing yang terpenting. Tujuan

yang telah di rumuskan dapat tercapai.

m) Keadaan Gedung

Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi

karakteristik siswa menuntut keadaan gedung harus memadai

didalam setiap kelas.

n) Metode Belajar

Cara belajar yang akan efektif pada hasil belajar

siswa. Demikian juga dalam pembagian waktu untuk belajar.

o) Tugas Rumah.

Waktu belajar terutama setelah di sekolah, disamping

untuk belajar di rumah juga digunakan untuk kegiatan yang

lain. Maka guru haruslah tidak memberikan tugas terlalu

banyak.

3) Faktor Masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang berpengaruh

terhadap belajar siswa. Pengaruh itu teijadi karena keberadaan

siswa dalam masyarakat.

Faktor masyarakat ini meliputi kegiatan siswa dalam

(44)

a) Kegiatan siswa dalam masyarakat

Siswa harus dapat membatasi kegiatannya dalam

masyarakat agar belajarnya tidak terganggu.

b) Mass media

Mass media yang baik dapat memberikan pengaruh

yang baik terhadap siswa, dibaliknya mass media yang jelek

juga memberikan pengaruh yang jelek pada siswa. Maka

perlulah siswa mendapat bimbingan dan kontrol yang

bijaksana dari pihak orang tua dan pendidik, baik dalam

keluarga, sekolah dan masyarakat.

c) Teman bergaul

Agar dapat belajar dengan baik, maka perlulah di

usahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik dan

pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang

tua dan pendidik.

3. Macam-Macam Prestasi Belajar

a. Prestasi Belajar K ognitif

Prestasi belajar ini meliputi beberapa aspek sebagai berikut:

1) Prestasi belajar pengetahuan hafalan (,knowledge)

Pengetahuan hafalan, sebagai teijemahan dari knowledge.

Cakupan pengetahuan hafalan termasuk pula pengetahuan yang

sifatnya faktual, disamping pengetahuan yang mengenai hal-hal

(45)

hukum, bab, ayat, rumus dan sebagainya. Dari sudut respon belajar

siswa pengetahuan itu dihafal, diingat agar dapat dikuasai dengan

baik. Ada beberapa cara untuk menguasai atau menghafal misalnya

bicara berulang-ulang, menggunakan teknik mengingat (memo

teknik). Hal ini dapat dilakukan dengan pembuatan ringkasan.

2) Prestasi belajar pemahaman (comprehention)

Hasil belajar pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari tipe

prestasi belajar pengetahuan hafalan. Pemahaman memerlukan

kemampuan menangkap makna atau arti dari sesuatu konsep, untuk

itu maka diperlukan adanya hubungan atau pertautan antara konsep

dengan makna yang ada dalam konsep yang dipelajari.

3) Prestasi belajar penerapan (Aplikasi)

Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan dan

mengabstraksi sesuatu konsep, ide, rumus, hukum dalam situasi

yang baru. Misalnya memecahkan persoalan dengan menggunakan

rumus tertentu, menerapkan suatu dalil atau hukum dalam suatu

persoalan dan sebagainya.

4) Prestasi belajar analisis

Analisis adalah kesanggupan memecah, mengurai sesuatu

integritas (kesatuan yang utuh), menjadi unsur-unsur atau bagian-

bagian yang mempunyai arti. Analisis merupakan tipe prestasi

belajar sebelumnya, yakni pengetahuan dan pemahaman aplikasi.

(46)

yang dapat memberikan kemampuan pada siswa untuk mengkreasi

sesuatu yang baru, seperti: memecahkan, menguraikan, membuat

diagram, memisahkan, membuat garis dan sebagainya.

5) Prestasi Belajar Sintesis

Sintesis adalah hasil belajar, yang menekankan pada unsur

kesanggupan menguraikan sesuatu integritas menjadi bagian yang

bermakna, pada sintesis adalah kesanggupan menyatukan unsur

atau bagian menjadi satu integritas. Beberapa bentuk tingkah laku

yang operasional biasanya tercermin dalam kata-kata:

mengkategorikan, menggabungkan, menghimpun, menyusun,

mencipta, merancang, mengkonstmksi, mengorganisasi kembali,

merevisi, menyimpulkan, menghubungkan, mensistematisasi, dan

lain-lain.

6) Prestasi Belajar Evaluasi

Evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan

tentang nilai sesuatu berdasarkan judment yang dimilikinya.

Tipe hasil belajar ini dikategorikan paling tinggi dan terkandung

semua tipe hasil belajar yang telah dijelaskan sebelumnya. Dalam

tipe hasil hasil belajar evaluasi, tekanannya pada pertimbangan

mengenai nilai, mengenai baik tidaknya, tepat tidaknya

(47)

Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Sikap

seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila orang yang

bersangkutan telah menguasai bidang kognitif tingkat tinggi. Prestasi

belajar bidang afektif kurang mendapat perhatian dari guru, dan

biasanya dititik beratkan pada bidang kognitif semata-mata. Tipe

prestasi belajar yang afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah

laku, seperti: atensi, perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motivasi

belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan

lain-lain. Ada beberapa tingkatan bidang afektif, sebagai tujuan

prestasi belajar antara lain adalah sebagai berikut:

1) Receiving/attending, yakni semacam kepekatan dalam menerima

rangsangan (stimulus) dari luar yang datang di dalam diri siswa

baik dalam bentuk masalah situasi gejala dan lain-lain. Dalam tipe

ini termasuk kesadaran, keinginan yang ada dari luar.

2) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan kepada

seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Dalam hal ini

termasuk : ketetapan reaksi, perasaan, kepuasan dapat menjawab

stimulasi yang berasal dari luar.

3) Evaluing (penilaian), yakni berkenaan dengan nilai dan

kepercayaan terhadap gejala atau stimulasi tadi. Dalam evaluasi ini

(48)

atau pengambilan pengamalan untuk menerima nilai dan

kesepakatan terhadap nilai yang diterimanya.

4) Organisasi, yakni pengembangan nilai ke dalam satu sistem

organisasi, termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai

yang lain, kemantapan serta prioritas nilai yang dimilikinya. Yang

termasuk dalam organisasi ini adalah konsep tentang nilai,

organisasi dari pada sistem nilai.

5) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, hal ini merupakan

keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang

mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah laku.

c. Prestasi Belajar Psikomotor

Prestasi belajar psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan

(skill), kemampuan bertindak individu (seseorang). Ada 6 tingkatan

keterampilan yang antara lain adalah :

1) Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar).

2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.

3) Kemampuan konseptual, termasuk di dalamnya membedakan

visual, membedakan auditif motorik dan lain-lain.

4) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan

dan ketepatan.

5) Gerakan-gerakan skill, hal ini mulai dari keterampilan sederhana

(49)

6) Kemampuan yang berkenaan dengan non decursivo komunikasi,

seperti gerakan interpretatif dan sebagainya.

4. Cara Mengukur prestasi Belajar

Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya Evaluasi Pendidikan

(1986: 26) menyebutkan “ Tes dibedakan menjadi tiga macam yaitu tes

diagnostik, tes form atif, tes sumative

a. Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk menentukan

kelemahan dan kelebihan siswa dengan melihat gejala-gejalanya

sehingga diketahui kelemahan dan kelebihan tersebut pada siswa

dapat dilakukan perlakuan yang tepat.

b. Tes formatif adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa telah

memahami suatu satuan pelajaran tertentu. Tes ini diberikan sebagai

usaha memperbaiki proses belajar.

c. Tes sumatif dapat digunakan pada ulangan umum yang biasanya

dilaksanakan pada akhir catur wulan atau semester. Dari tes sumatif

inilah prestasi belajar siswa diketahui. Dalam penelitian ini evaluasi

yang digunakan adalah dalam jenis yang di titik beratkan pada

evaluasi belajar siswa di sekolah yang dilaksanakan oleh guru untuk

mengetahui prestasi belajar siswa.

Sebagaimana yang telah diuraikan di atas bahwa tes ini

dilaksanakan dengan berbagai tujuan. Khusus terkait dengan

pembelajaran, tes ini dapat berguna untuk mendeskripsikan kemampuan

(50)

lanjut hasil penilaian, dan memberikan pertanggung jawaban

(accountability).

B. Metode Drill

1. Pengertian Metode D rill

Metode drill atau latihan dimaksudkan untuk memperoleh

ketangkasan atau ketrampilan latihan terhadap apa yang dipelajari karena

hanya melakukannya secara praktis suatu pengetahuan yang didapat

disempurnakan dan siap disiagakan. Melalui pengulangan dan pembiasaan,

siswa menguasai atau bisa melakukan sesuatu.

2. Kelebihan Metode D rill yaitu :

a) Siswa akan memperoleh ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan

sesuatu sesuai dengan apa yang dipelajarinya.

b) Guru lebih mudah mengontrol dan dapat membedakan mana siswa

yang dipilih dalam belajarnya dan mana siswa yang kurang dengan

memperhatikan tindakan dan perbuatan siswa disaat berlangsungnya

kegiatan belajar.

3. Kelemahan Metode Drill yaitu:

a) Dapat menghambat inisiatif siswa dimana inisiatif dan minat siswa

dapat berbeda dengan petunjuk guru dianggap suatu penyimpangan

dan pelanggaran dalam pelajaran yang diberikan.

b) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.

c) Membentuk kebiasaan yang kaku.

(51)

1. Pengertian Al-Qur 'an Hadits

a. Pengertian Al-Qur’an

Secara bahasa kata keija Qara’a yang makna sinonim dengan

kata Qiro’ah adalah kalam Allah yang menjadi mukzizat, diturunkan

kepada nabi dan rasul terakhir, Beliau Nabi Muhammad SAW dengan

perantara Malaikat Jibril, tertulis dalam mushat yang menjadi pedoman

bagi umat Islam. Membacanya merupakan ibadah, yang dimulai dari

Surat Al Fatihaah dan diakhiri dengan Surat An-Naas.

b. Pengertian Hadits

Secara harfiah berarti komunikasi, kisah (baik masa lampau

ataupun kontemporer) ’’percakapan” baik dalam keagamaan atau

umum. Hadits menurut istilah adalah segala sesuatu yang disandarkan

kepada Nabi Muhammad SAW baik berupa ucapan, perbuatan dan

takrir (sesuatu yang dibiarkan, dipersilahkan, disetujui diri) secara

diam.

2. Tujuan Pembelajaran Al-Qur 'an Hadits

Pengertian pembelajaran Al-qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik

dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari Al-qur’an dan

Hadits serta senantiasa menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan

(52)

kepadadan sesuai dengan isi kandungan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits.

Mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits pada Madrasah berfungsi:

1) Menumbuh kembangkan kemampuan peserta didik dalam membaca

dan menulis Al-Qur’an dan Hadits.

2) Mendorong, membimbing dan membina kemampuan dan kegemaran

membaca Al-Qur’an dan Hadits.

3) Menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan dan pengalaman

kandungan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits dalam perilaku peserta

didik sehari-hari.

4) Member bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang

yang setingkat lebih tinggi.

3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pengajaran Al-Qur’an dan Hadits di Madrasah

Ibtidaiyah meliputi:

a) Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-qur’an.

b) Hafalan surat-surat pendek.

c) Pemahaman kandungan surat-surat pendek.

d) Hadits-hadits tentang kebersihan, niat , menghomati orang tua,

persaudaraan, silaturahmi, taqwa, menyayangi anak yatim, shalat

berjamaah, ciri-ciri orang munafik dan amal sholeh.

(53)

4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Al-qur'an

Hadits

Standar kompetensi mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits berisi

sekumpulan kemampuan yang harus dikuasai peserta didik selama

menempuh mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits di MI. kemampuan ini

berorientasi kepada perilaku efektif dan psikomotorik dengan dukungan

pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan, ketaqwaan dan

ibadah kepada Allah SWT. Kemampuan-kemampuan tersebut m eliputi:

1) Memahami cara melafalkan huruf-huruf hijaiyah dan tanda bacanya.

2) Menyusun kata-kata dengan huruf-huruf hijaiyah baik secara terpisah

maupun bersambung.

3) Memahami cara melafalkan dan menghafal surat-surat tertentu dalam

juz amma.

4) Memahami arti surat-surat tertentu dalam juz amma.

5) Menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid dalam bacaan Al-Qur’an.

6) Memahami dan menghafalkan hadits tertentu tentang kebersihan, n ia t,

menghomati orang tua, persaudaraan, silaturahmi, taqwa, menyayangi

anak yatim, shalat berjamaah, ciri-ciri orang munafik dan amal sholeh.

Berikut ini standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Al-

(54)

Kelas 1 semester I

Tabel 2.1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menghafal surat-surat pendek

secara benar dan fasih

1. Melafalkan Surat Alfaatihah, An Naas,

Al Ikhlas, dan Al Lahab secara benar

dan fasih.

2. Menghafalkan Surat Alfaatihah, An

Naas, Al Ikhlas, dan Al Lahab secara

benar dan fasih.

Kelas 1 semester II

Tabel 2.2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Memahami huruf-huruf hijaiyah dan

tanda bacanya

1. Mengidentifikasikan huruf

hijaiyah dan tanda bacanya.

2. Membaca huruf-huruf hij aiyah

sesuai makhrajnya.

2. Menghafalkan surat-surat pendek. 1. Melafalkan Surat Al Kautsar,

quraisy.

2. Menghafalkan Surat Al Kautsar,

quraisy.

3. Memahai hadits tentang kebersihan

secara sederhana.

1. Melafalkan dan menghafalkan

(55)

2. Meneij emahkan hadits tentang

kebersihan

3. Menunjukkan perilaku bersih

lingkungannya.

5. Penerapan Metode D rill pada Pembelajaran A l-qur’an Hadits kelas 1

Materi Pokok Membaca Huruf-Huruf Hijaiyah sesuai Makhrajnya.

Adapun langkah-langkah penerapan Metode D rill pada

pembelajaran Al-qur’an Hadits kelas 1 materi pokok membaca huruf-

huruf hijaiyah sesuai makhrajnya antara lain :

a. Guru mempersiapkan peraga berupa kartu huruf hijayah yang bertanda

baca fathah.

b. Guru membagi siswa menjadi 3 (tiga) kelompok.

c. Guru membagi kartu huruf hijaiyah sesuai makhrajnya huruf.

d. Secara bergantian setiap kelompok berlatih membaca huruf hijaiyah

sesuai makhrajnya, yang lain mendengarkan.

6. M ateri Al-qur 'an Hadits

a. Makhrojul Huruf

1. a) Huruf-huruf pangkal tenggorok (JU 1 )

Huruf yang keluar dari pangkal tenggorokan ada dua yaitu : * ,

(56)

Bunyi huruf 6 ha (besar) : Bertolak dari dada, seperti orang

tertawa terbahak-bahak, ha.. ha... ha... ha...

b) Huruf tengah tenggorok

Huruf yang keluar dari tengah-tengah tenggorokan ada 2 (dua),

yaitu : Bunyi huruf £ (ain), seperti suara kerbau ‘a, ‘a ‘a . .

.Bunyi huruf £ (h, kecil) keluar dari tengah-tengah

tenggorokan, seperti orang sedang kepedasan, kha...kha

c) Huruf ujung tenggorokan.

Huruf-huruf yang keluar dari ujung tenggorokan ada 2(dua),

yaitu :Bunyi huruf £ seperti suara orang yang sedang

mendengkur, gha ... gha ... gha .... Bunyi huruf £ seperti orang

yang sedang membuang dahak dari tenggorok, kho ... kho ...

kho ...

Huruf tenggorok ada 6, yaitu : £, C »

C-2. Huruf-Huruf lidah,

a) Huruf pangkal lidah.

Yakni huruf yang keluar antara pangkal lidah dengan

anak tekak. Hurufnya ada 2 (dua), yakni : J , £ . Bunyi huruf

J dari pangkal lidah dekat kerongkongan pada langit-langi atas,

(57)

dengan bunyi qaf <J (dimuka makhraj qaf) seperti huruf ”k”

pada kata-kata kali, kaku, kakak.

b) Huruf-huruf tengah lidah dengan langit-langit tengah.

Hurufnya ada 3 (tiga), yaitu : Bunyi huruf £ dari

tengah lidah dekat langit-langit atas seperti huruf atau pada

kata-kata : jagung, jari, jalan. Bunyi huruf o* (syin) seperti

orang menghalau ayam : syah, syah, husyhusy ! Bunyi huruf j

seperti huruf pada kata : kaya, buaya, yani.

c) Huruf tepi pangkal lidah dengan geraham kiri atau kanan

memanjang sampai ke depan. Hurufnya ada 1 (satu), yaitu :

cA Bunyi huruf dari ujung lidah dekat pada beraham atas

seperti membunyikan kata : dgmmah, damir, dahir.

d) Huruf antara ujung lidah dan langit-langit yang berhadapan.

Hurufnya ada 1, yaitu : d Bunyi huruf d dari ujung

lidah tepat dekat langit-langit atas seperti ketika mengucapkan

huruf pada kata-kata : laga, lampu, lari.

e) Huruf ujung lidah kedepan sedikit dari tempat bunyi J (lam).

Hurufnya ada 1, yaitu CxBunyi huruf <j dari ujung lidah tepat dekat bunyi huruf J (lam) seperti huruf ’’n” pada

kata : nari, naga, nasi.

f) Huruf ujung ladah dekat u seperti tidak menyentuh langit-

(58)

Hurufnya ada 1 (satu), yaitu : Bunyi huruf j bunyi

hurufnya dari ujung lidah tepat dekat tempat bunyi huruf u ,

seperti huruf ”r” pada k a ta : roti, roda, roma.

g) Huruf ujung lidah serta pangkal gigi sebelah atas dengan

menekan langit-langit.

Hurufnya ada 3 (tiga), yaitu :, -s Bunyi huruf

dari ujung lidah dekat pada gisi seri atas seperti bunyi huruf t

pada kata : tangan, tali, tamu. Bunyi huruf J diucapkan

seperti huruf d pada kata-kata : dada, dani, dadu. Bunyi huruf

■k diucapkan dengan bibir menjorok ke muka, seperti pada kata-

kata : topi, tolong, tomi.

h) Huruf ujung lidah dekat gigi depan dan bawah.

Hurufnya ada 3 (tiga), yaitu : o-, J, o*. Bunyi huruf o-

diantara ujung lidah dengan gusi atas dan bawah, seperti huruf

s pada kata-kata : salak, sapu, isin. Bunyi huruf J seperti huruf

z pada kata-kata : zakat, zaman, zam-zam. Bunyi huruf u*3

seperti ketika mengucapkan kata-kata: salat, sadiq, salat.

i) Huruf antara ujung lidah dan ujuk gigi dengan sebelah atas

Hurufnya ada 3 (tiga), yaitu : £ , J , . Bunyi huruf £

dari ujung gusi atas seperti ketika mengucapkan : tsanawiyah,

tsalatsa. Bunyi huruf J dibunyikan seperti ketika mengucapkan

kata-kata : zikir, uzu, muzakir. Bunyi huruf seperti ketika

(59)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskrepsi Pelaksanaan Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 6 januari 2015 dengan tahapan

sebagai berikut:

1. Perencanaan.

Berdasarkan hipotesis tindakan dan identifikasi maalah, maka

peneliti menyusun rencana perbaikan pembelajaran dengan menerapkan

metode drill yang bertujuan agar siswa menjadi lebih aktif dan paham

terhadap materi yang disampaikan. Sehingga pembelajaran menjadi lebih

aktif dan prestasi belajar siswa dapat meningkat. Selanjurnya peneliti

bersama guru melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Merencanakan proses pelaksanaan Metode drill pada pembelajaran

Al-qur’an Hadits materi pokok membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai

makhrajnya dengan materi huruf tenggorok pada siswa kelas 1 MI

YASPI Gondangsari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.

b. Mengembangkan skenario pembelajaran dengan membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

c. Menyiapkan sumber belajar.

d. Menyusun lembar kerja siswa.

e. Mengmbangkan format penilaian.

(60)

Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I ini, guru melakukan

kegiatan yang telah disusun dalam skenario pembelajaran (RPP). Adapun

pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut: 2. Pelaksanaan Pembelajaran.

Hari, Tanggal Selasa,6 Januari 2015

Waktu Pukul 09.15-10.15 WIB

Materi Pengertian Makharajul Huruf

dan Membaca Huruf -huruf

tenggorok

Kegiatan awal Pembelajaran yaitu guru masuk ke kelas I pada pukul 09.15 dengan

mengucapkan salam kepada siswa dan siswa menjawab salam. Kemudian guru

mengajak siswa berdoa bersama yang selanjutnya membuka pelajaran dengan

menjelaskan tentang materi yang akan dipelajari, yakni tentang makhrajul huruf.

Setelah itu guru memberikan apersepsi dengan pertanyaan sebagai berikut:

a. Guru menanyakan kepada siswa, ’’Siapa yang mengetahui apa itu

huruf tenggorok ? Karena anak tidak mengerti apa itu huruf

tenggorok, guru menjelaskan bahwa huruf tenggorok adalah huruf

yang keluar dari tenggorok.

b. Bacalah huruf itu, £, c , £, C

Guru menunjukkan kartu huruf tersebut secara bergantian,

secara acak mengambil kartu huruf, kemudian huruf yang

(61)

dan mendengarkan. Ketika bacaan siswa kurang sesuai dengan

makhrajnya huruf guru membimbing, dengan metode drill guru

meminta siswa mengulang-ulang bacaan huruf tersebut, sehingga

siswa mampu membaca huruf sesuai makhrajnya,

c. Secara klasikal, siswa dalam menjawab huruf kartu tersebut, dapat

diamati bahwa siswa belum mampu melafadzkan £, c dengan

benar.

Kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu diharapkan setelah selesai

pembelajaran siswa dapat membaca huruf tenggorok dengan benar dan

fasih.

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi Pembelajaran

dengan menerapkan metode drill. Serta membagi siswa menjadi 4

(empat) kelompok sesuai urutan duduk. Dalam menjelaskan materi

pembelajaran guru menggunakan media gambar makhraj huruf yang

sudah ditempel di papan tulis, guna memperjelas materi pembelajaran.

Setelah guru dan siswa bersama-sama melafadzkan huruf

tenggorok, dilanjutkan dengan tanya jawab dengan menggunakan

metode drill atau latihan. Dalam penerapan metode Drill, langkah-

langkah yang dilakukan adalah:

1) Guru menempel alat peraga huruf-huruf tenggorok (* ,

(62)

2) Secara berkelompok siswa membaca huruf-huruf tenggorok.

3) Kelompok yang membaca diacak oleh guru. Urutan maju adalah

kelompok IV, kelompok II, kelompok III dan yang terakhir adalah

kelompok I.

Pada akhir kegiatan pembelajaran guru memberikan tes

formatif secara individual, tes diberikan dalam bentuk lisan. Dalam hal

ini guru langsung memberikan penilaian dan analisis. Setelah tes

formatif selesai guru mengklasifikasikan dan memberikan apersepsi

(pujian) terhadap seluruh siswa dan kemudian menutup pelajaran

dengan membaca hamdalah dan kafarotul majelis bersama-sama.

4. Observasi (Pengamatan)

a. Melakukan observasi (pengamatan) tentang cara siswa membaca huruf

hijaiyah yang keluar dari tenggorok melalui tes lisan.

b. Mencatat hasil observasi sesuai format yang disiapkan.

5. Refleksi

a. Melakukan pertemuan dengan kolaburator untuk membahas hasil

evaluasi tentang skenario pembelajaran dan lembar kerja siswa.

b. Siswa memiliki kelemahan yaitu masih ada beberapa siswa belum

paham tentang materi huruf tenggorok.

c. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk

digunakan pada siklus berikutnya apabila belum mencapai indikator

Gambar

Tabel 2.1Standar Kompetensi
Hasil Nilai Tabel 4.1.Prestasi Belajar Siklus I
Analisis KTabel 4.2emampuan Membaca Huruf Hijaiyah Tenggorok Siklus I
Tabel 4.3Hasil Nilai Membaca Huruf-huruf Lidah Siklus II
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dalam jual beli, harus terpenuhi beberapa syarat agar menjadi sah. Di antara syarat-syarat ini ada yang berkaitan dengan orang yang melakukan akad dan ada yang

• Bidang Kendali Terbang (Flight Control Surfaces) – adalah airfoil yang ber-engsel atau bergerak yang dirancang untuk mengubah sikap (attitude) pesawat udara selama

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Untuk menguji pengaruh positif persepsi wajib pajak tentang sanksi. perpajakan secara parsial terhadap kepatuhan wajib pajak

Adanya brand equity membuat sebuah merek menjadi kuat dan dapat dengan mudah untuk menarik minat pelanggan potensial, sehingga hal ini dapat memberikan kepercayaan,

Pada umur empat tahun biomasa total tanaman di atas permukaan tanah pada ke dua jenis tanaman sama-sama lebih besar dibandingkan dengan biomassa di bawah permukaan tanah

(1) Jumlah anggaran pendapatan negara dan hibah Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp.949.656.115.114.000,00 (sembilan ratus empat puluh sembilan triliun enam ratus lima puluh

Metode: Dibuat desain sistem untuk mengobjektifikasi dan menguantifikasi pemeriksaan fisik, yang terdiri dari empat komponen: pemindaian tubuh pasien secara 3