Perpustakaan IAIN Salatiga
15TD1021443.01
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS MATERI MEMBACA
HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE DRILL PADA SISWA
KELAS 1 MI YASPI GONDANGSARI KECAMATAN PAKIS
KABUPATEN MAGELANG
TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
Guna Memperoleh Gelar SarjanaPendidikan Islam
dalam Ilmu Pendidikan Guru
M adrasah Ibtidaiyah
Oleh
SLAMET SETARI NIM :114 1 1,044
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM NEGERI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
SALATIGA
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS MATERI MEMBACA
HURUF HI J A l V AH MELALUI METODE DRILL PADA SISWA
KELAS 1 MI YASPIGONDANGSARI KECAMATAN PAKIS
KABUPATEN MAGELANG
TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk M emenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
Guna M emperoleh Gelar SarjanaPendidikan Islam
dalam Ilmu Pendidikan Guru
M adrasah Ibtidaiyah
S A L A T IG A
Oleh
SLAMET SETARI NIM : 114 11044
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM NEGERI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
SALATIGA
KEMENTRIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
J L. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 kode pos. 50721 Salatiga http//www. salatiga. aa id e-m ail:akademik@ stainsalatiga. ac. id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:
N am a : Slamet Setari
: Pendidikan Agama Islam
Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN
AL-QUR’AN HADITS MATERI MEMBACA
HURUF HI J A l Y AH MELALUI METODE DRILL
PADA SISWA KELAS 1 MI YASPI
GONDANGSARI KECAMATAN PAKIS
KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 14 Januari 2015
Pembimbing
A /
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL - QUR ‘AN-HADITS MATERI MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE DRILL PADA
SISWA KELAS 1 DI MI YASPIGONDANGSARI KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014.
DISUSUN OLEH SLAMET SETARI
11411044
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan SI PAI, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal
11 April 2015 dan telah dinyaakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana SI Kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Suwardi, M. Pd.
Sekretaris Penguji : Hj.Maslikhah,S.Ag, M.Si.
Penguji I : Sumamo Widjadipa, M.Pd.
Penguji II : Benni Ridwan, S.Ag, M.Hum
Penguji III : Suwardi, M. Pd
Salatiga, 11 April 2015 Dekan
FTIK IAIN Salatiga
MOTTO
(jc.
^ ik
1
aS
j!
<jj
4
,
iiliki
( Ja j“Barangsiapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu
adalah untuk dirimya, sesungguhnya Allah maha kaya dari semesta
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Slamet Setari
NIM :11411044
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang beijudul :
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS M ATERI MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI M ETODE DRILL PADA SISWA KELAS 1 M I YASPI
GONDANGSARI KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG
TAHUN 2014
secara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya
Magelang, Januari 2015
Saya yang menyatakan,
NOTA DINAS Salatiga, 29 Januari 2015
K e p ad a :
Yth. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
STAIN Salatiga
di Salatiga
Assalam u 'alaikum Wr. Wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA
PELAJARAN AL-QUR’A N HADITS MATERI
MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI
METODE DRILL PADA SISW A KELAS 1 M I YASPI
GONDANGSARI KECAMATAN PAKIS
KABUPATEN M AGELANG TAHUN 2014
Nama : Slamet Setari
NIM : 11411044
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : PAI
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga untuk diajukan dalam Sidang Munaqasyah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Pembimbing,
ABSTRAK
Judul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA
PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS MATERI
MEMBACA HURUF H I J A l Y AH MELALUI
METODE DRILL PADA SISWA KELAS 1 MI
YASPI GONDANGSARI KECAMATAN PAKIS KABUPATEN M AGELANG TAHUN 2014
Penulis
Kata
NIM Slamet Setari
11411044
Kunci Prestasi Belajar dan Metode drill
Skripsi ini membahas tentang peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Al-
qur’an Hadits materi membaca huruf-huruf hijaiyah melalui metode drill. Kajiannya dilatarbelakangi oleh penggunaan metode pengajaran huruf hijaiyah siswa MI yang belum menyentuh pengalaman bunyi yang pernah mereka alami menyebabkan siswa
kesulitan menirukan bunyi. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah : Apakah metode drill mampu meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Al-qur’an Hadits materi membaca huruf-huruf hijaiyah pada siswa kelas I MI YASPI Gondangsari tahun 2014?
Permasalahan tersebut dibahas melalui Penelitian Tindakan kelas (PTK) di MI YASPI Gondangsari. Penelitian dilakukan dengan 3 siklus tindakan metode diterapkan di masing-masing siklus dan terdapat perbedaan di setiap siklusnya. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes, teknik observasi dan teknik dokumentasi.
Kajian ini menunjukkan bahwa metode drill bisa meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadits materi membaca huruf hijaiyah pada siswa MI YASPI Gondangsari tahun 2015. Hal ini dibuktikan pada siklus I rata-rata kelas mencapai 46,67%. Pada siklus II mengalami peningkatan 20% dari 46,67% menjadai 66,67%. Pada siklus III mengalami peningkatan sebesar 33,33% dari 66,67% menjadi 100%. Hal ini berarti teijadi peningkatan dari ke siklus I lalu ke siklus II kemudian terjadi peningkatan yang cukup besar pada siklus III. Perbandingan ini cukup sampai pada siklus III karena pada siklus tersebut sudah mencapai ketuntasan kriteria minimal atau kriteria pencapaian, oleh karena itu siklus dihentikan.
KATA PENGANTAR
A ssalamu’alaikum Wr. Wb.
Lakal Hamdu, ya Robb, Walakal syukru, ya Raobb.
Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas karunianya sehingga
penelitian dapat beijalan dengan baik. Sholawat dan salam semoga senantiasa
terlantunkan untuk Rosulullah Muhammad yang menjadi sebaik-baiknya panutan.
Peneliti menyadari jik a skripsi ini jauh dari sempurna dan tanpa bantuan dari
berbagai pihak tak kan mungkin terselaikan. Oleh karenanya sudah sepantasnya pada
kesempatan ini peneliti sampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Dr.H.Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua IAIN Salatiga.
2. Drs. Djoko Sutopo selaku Ketua Program Studi PAI Ekstensi IAIN Salatiga.
3. Hj. Maslikhah, S.Ag, M. Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
saran, arahan dan bimbingan dengan penuh keikhlasan dalam penulisan skripsi ini.
4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga.
5. Astutiyah Halimah Sa’tiyah, M.Si. selaku Kepala Madrasah MI YASPI
Gondangsari yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk
mengadakan penelitian.
6. Dewan Guru MI YASPI Gondangsari yang telah membantu peneliti selama
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
pelaksanaan penelitian ini.
Jazakumullah akhsanal jaza’, Robbuna jualah yang akan membalas semua
kebaikan. Akhirnya, Wabillahit-taufiq walhidayah, semoga laporan penelitian ini
bermanfaat bagi pembaca.
W assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salatiga, 28 Januari 2015
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL... i
HALAMAN LOGO... ii
HALAMAN JUDUL... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv
HALAMAN PEN G ESA H A N ... v
E. Definisi Operasional... 7
F. M etode P enelitian... 8
1. Jenis P en elitian ... 8
2. Tempat dan Waktu Penelitian... 9
3. Pelaksana dan Kolabulator... 10
4. Rancangan Penelitian... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar... 20
1. Pengertian Prestasi Belajar... 20
2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar... 22
3. Macam-Macam Prestasi Belajar... 30
4. Cara M engukur Prestasi B elajar... 35
B. Metode D rill... 36
2. Kelebihan M etode D rill... 36
3. Kelemahan Metode D r ill.... 36
C. Pembelajaran Al-qur’an Hadits... 37
1. Pengertian .. Al-qur’an Hadits... 37
2. Tujuan Pembelajaran Al-qur’an H adits... 37
3. Ruang Lingkup... 38
4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar M ata Pelajaran Al-qur’an Hadits... 39
5. Penerapan M etode D rill pada Pembelajaran A l-qur’an Hadits kelas 1 M ateri Pokok M embaca Huruf-Huruf Hijaiyah sesuai M akhrajnya... 41
6. Materi Al-qur’an H a d its ... 41
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1... 45
1. Perencanaan... 45
2. Pelaksanaan Tindakan... 46
3. Observasi... 48
4. Refleksi... 48
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II... 49
5. Perencanaan... 49
6. Pelaksanaan Tindakan... 49
7. Observasi... 51
C. Deskripsi Siklus I I I ... 51
1. Perencanaan... 51
2. Pelaksanaan Tindakan... 52
3. Observasi... 53
4. Refleksi... 53
D A F T A R P U S T A K A 78
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HABITS MATERI
MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE
DRILL
PADA SISWA KELAS 1 MI YASPI GONDANGSARI
KECAMATAN PAKIS
KABUPATEN MAGELANG
TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
Guna Memperoleh Gelar Saijana Pendidikan Islam
dalam Ilmu Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah
S A L A T IG A
Oleh
SLAMET SETARI
NIM : 114 11 044
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini pendidikan agama sangatlah penting sebagai
pondasi iman sejak dini bagi setiap siswa terutama di Sekolah Dasar atau
Madrasah Ibtidaiyah. Al-Qur’an (bahasa arab :j 'j& ) ialah kitab suci bagi
agama Islam. Menurut ajaran islam, Al-Qur’an ialah wahyu Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantaraan Malaikat
Jibril yang sampai jaman sekarang secara mutawatir
(http://id.wikipedia oru/wiki/Al-Qur’an, diakses tgl 10 juli 2014 pukul 7.44)
Al-Qur’an adalah mukjizat nabi Muhammad SAW yang paling utama
dan merupakan kitab, kitab suci Al-Qur’an yang menjadi sumber dari segala
sumber hukum Islam. Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam,
bagaimana anak-anak kita agar mampu memegang teguh pedoman kitab suci
Al-Qur’an. Menanamkan sejak kecil anak bisa cinta Al-Qur’an, ini tidaklah
mudah ditengah-tengah era globalisasi. Anak-anak cenderung mendapatkan
hal-hal yang jauh dari Al-Qur’an. Generasi anak yang Qur’ani yang yang
senang membaca Al-Qur’an, gemar melontarkan ayat-ayat Allah, anak yang
gemar mendengar Al-Qur’an baik anak di sekolah, di rumah, di dalam
peijalanan naik mobil, di kala tidurpun anak masih ingin membaca atau
Membaca Al-Qur’an merupakan ibadah yang sangat mulia karena
mengandung banyak kebaikan bagi yang membacanya baik didunia maupun di
akherat. Kelapangan hidup, rejeki yang melimpah, obat bagi lara dan
kesedihan, kebahagiaan dan ketenangan jiwa serta ganjaran surga adalah
beberapa dari keberkahan Al-Qur’an. Oleh sebab itu sangatlah penting,
Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah (MI) memberikan pelajaran tentang
membaca Al-Qur’an bagi siswa, sehingga belajar membaca Al-Qur’an adalah
suatu keharusan hal itu berdasarkan firman Allah pada QS. Al-Alaq-96 ayat 1-
5 :
Cr?
<£$
I
aArtinya :
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2.
Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan
perantaran kalam, 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya. (Depag, 1989, halaman. 1079)
Pada dasarnya membaca AlQur’an itu hanya terdiri dari tiga tahap,
pertama mengenal huruf hijaiyah. Penguasaan huruf mutlak diperlukan karena
huruf-huruf tersebut. Kedua mengerti tanda baca dan makrufnya serta tajwid dasar.
Ketiga, membaca terus menerus dan berkesinambungan inilah tahap yang
menentukan dan disini diperlukan keistiqomahan serta semangat yang pantang
menyerah (http://quantum hiiaivah.blogspot.com. diakses 20 November 2014)
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah (MI)
menekankan proses kegiatan yang berorientasi pada kemampuan dasar yang
harus dimiliki seorang muslim terhadap kedua sumber tersebut, diantaranya
kemampuan dalam membaca, menulis, menghafal, mengartikan, memahami
dan mengamalkan Al-Qur’an dan Hadits. Untuk dapat memenuhi target
pembelajaran bagi siswa MI tersebut, seorang guru sebaiknya melakukan
pendekatan-pendekatan pembelajaran yang akan digunakan dalam
menyampaikan materinya. Selain itu seorang pendidik yang baik juga dituntut
untuk mempersiapkan sumber belajar dan media pembelajaran dengan baik
demi tercapainya tujuan pembelajaran yang akan disampaikan.
Sejauh ini, fenomena yang ada di MI YASPI Gondangsari Kecamatan
Pakis, Kabupaten Magelang dalam proses belajar mengajar terutama pelajaran
Al-Qur’an Hadist kelas 1 (satu) materi pokok huruf hijaiyah sesuai makhraj
nya adalah konsep pembelajaran yang belum tepat dan signifikan antara
metode, sumber dan media pembelajaran sehingga hasil prestasi siswa
mencapai ketuntasan dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ) yaitu 75
(Tim MGMP Pendidikan Agama Islam MI Magelang)
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti, metode yang
metode klasikal dan ceramah, sehingga peserta didik tidak terlalu memahami
cara melafadzkan huruf hijaiyah dengan tiruan bunyi karena tidak memiliki
pengalaman untuk melafadzkan huruf hijaiyah dengan benar sehinga prestasi
belajar siswa masih dibawah KKM sebesar 70. Berkaitan dengan fenomena
tersebut, maka peneliti mencoba menerapkan dalam pembelajaran Al-qur’an
Hadits materi huruf hijaiyah melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
menggunakan drill yang melibatkan pengalaman yang telah diperolehnya.
Metode drill adalah pemberian latihan secara terus menerus kepada siswa
dengan cara klasikal, kelompok maupun individual dengan menggunakan
kartu huruf yang telah dikelompokkan sesuai makhrajnya. Ismail (2001:21).
Metode drill diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan prestasi
belajar siswa dalam membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai makhrajnya melalui
instrument berupa test awal pelajaran (pre test) di akhir pembelajaran (post
test) juga infomasi yang diperoleh melalui lembar observasi. Berdasarkan hal
tersebut peneliti perlu melakukan penelitian tentang pembelajaran huruf
hijaiyah dangan menggunakan metode drill dengan judul ” PENINGKATAN
PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS
MATERI MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE DRILL
PADA SISWA KELAS 1 MI YASPI GONDANGSARI KECAMATAN
B. Rumusan Masalah
1. Apakah metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Al-
Qur’an Hadits materi membaca huruf hijaiyah pada siswa kelas 1 MI YASPI
Gondangsari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Tahun 2014?
2. Apakah dengan menggunakan metode driil Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) sebesar 70 dapat tercapai pada mata pelajaran Al - Qur’an Hadits
materi membaca huruf hijaiyah pada siswa kelas 1 MI YASPI Gondangsari
Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang tahun 2014 ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Al-
Qur’an Hadits materi membaca huruf hijaiyah pada siswa kelas 1 MI
YASPI Gondangsari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Tahun 2014.
2. Untuk mengetahui bahwa metode drill pencapaian target Kriteria
Ketuntasan Minimal ( K K M ) sebesar 70 dapat terlewati.
3. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a. Bagi peneliti merupakan alat untuk mengembangkan diri sebagai guru
yang profesional.
b. Bagi siswa dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran yang
digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah salah satu jawaban yang bersifat sementara yang
terkumpul. Ari Konto (2009, halaman 67).Menurut Hajar (2006, halaman 61)
bahwa hipotesis adalah ’’Prediksi terhadap hasil penelitian yang diusulkan”.
Dari kedua pendapat dialas, peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis adalah
dugaan atas kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian yang
mungkin benar atau salah. Hipotesis ini akan diterima jika benar dan akan
ditolak jika salah.
Da'am penelitian ini akan dirumuskan hipotesis sebagai berikut, ’’Jika
metode drill, dapat diterapkan dengan baik pada mata pelajaran Al-qur’an
Hadits materi pokok membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai makhrajnya dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas 1 MI YASPI Gondangsari,
Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Tahun 2015.” Indikator keberhasilan
adalah 80% tercapai nilai KKM sebesar 75.
E. Definisi Operasional
1. Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok. (Djamarah,
1994 : 19). Slaineto (1991 : 2) berpendapat, belajar adalah suatu prosesi
usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut pengertian secara
sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Prestasi adalah suatu perubahan tingkah laku berkat
interaksi dengan lingkungannya (Malik, 1986 : 40). Setelah menelusuri
uraian diatas, maka dapat dipahami bahwa prestasi belajar adalah hasil
atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses
belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah
laku, ketrampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai
yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan.
2. Metode Drill
Metode drill atau latihan dimaksudkan untuk memperoleh
ketangkasan atau ketrampilan latihan terhadap apa yang dipelajari, karena
hanya melakukannya secara praktis suatu pengetahuan yang didapat
disempurnakan dan disiap siagakan. Melalui pengulangan dan pembinaan
siswa menguasai atau bisa melakukan sesuatu, Sukmadinata (2007’
halaman: 178).
F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas {classroom
action research) yang dilaksanakan berkolaboratif antara guru kelas 1
dengan peneliti, berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran sehari-hari di MI YASPI Gondangsari, Kecamatan Pakis,
Kabupaten Magelang. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu
memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan,
Mulyasa (2009, halaman 11).
2. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian bertempat di MI YASPI Gondangsari, Kecamatan
Pakis, Kabupaten Magelang, sebagai populasi sekaligus sampel
penelitian adalah siswa kelas 1 dengan jumlah 15 orang anak yang
terdiri atas 9 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan.
b. Waktu Penelitian
Penelitan dilakukan pada minggu ke-1 bulan Januari 2015
sampai dengan minggu ke-3 bulan Januari 2015 dengan jadwal sebagai
berikut:
3. Pelaksana dan Kolabulator
Pelaksana adalah peneliti sendiri. Mahasiswa STAIN Salatiga
kolabulator yang merupakan guru kelas 1 MI YASPI Gondangsari,
Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang yaitu Sri Endang Nurwati S.PdI.
Kolabulator ini diharapkan dapat dijadikan sumber data, karena pada
hakekatnya kedudukan peneliti pada PTK ini merupakan bagian situasi
dan kondisi dari suatu latar yang ditelitinya. Peneliti tidak hanya sebagai
pengamat, tetapi juga terlibat langsung dalam proses situasi dan kondisi
keijasama ini diharapkan dapat memberikan informasi dan kontribusi yang
baik sehingga dapat tercapai tujuan dari penelitian ini.
4. Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini digambarkan sebagai suatu proses
yang dinamis menggunakan 4 (empat) tahapan, yaitu perencanaan,
tindakan, observasi dan refleksi. Langkah-langkah ini harus dipahami
bukan sebagai langkah-langkah yang statis, terselesaikan dengan
sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-momen dalam spiral yang
menyangkut aspek tersebut, Arikunto (2009, halaman 16)
Rencana penelitian yang peneliti gunakan adalah model spiral dari
Gambar 1.1
A. Siklus Pertama 1. Perencanaan
a. Merencanakan proses pelaksanaan metode drill pada pembelajaran
Al-qur’an Hadits dengan materi pokok membaca huruf hijaiyah
yang keluar dari tenggorokan.
b. Mengembangkan skenario pembelajaran dengan membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
c. Menyiapkan sumber belajar.
d. Menyiapkan media pembelajaran berupa kartu huruf hijaiyah
warna-warni.
e. Menyusun lembar keija siswa.
f. Mengembangkan format penelitian.
g. Mengembangkan format observasi pembelajaran.
2. Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran mengacu pada skenario, lembar
kerja siswa dan lembar observasi siswa. Adapun langkah-langkah
tindakan adalah:
a. Peneliti memberikan informasi awal tentang jalannya Pembelajaran
Al-qur’an Hadits materi pokok membaca huruf hijaiyah sesuai
makhrajnya. Setelah siswa mendapatkan penjelasan dari peneliti
maka siswa diberi tugas secara individu untuk membaca huruf-
b. Peneliti mengobservasi hasil kerja siswa.
c. Peneliti menutup pembelajaran.
3. Observasi
a. Melakukan observasi (pengamatan) tentang cara siswa membaca
huruf-huruf hijaiyah yang keluar dari tenggorok melalui tes lisan.
b. Mencatat hasil observasi sesuai format yang telah disiapkan.
4. Refleksi
a. Melakukan pertemuan dengan kolabulator untuk membahas hasil
evaluasi tentang skenario pembelajaran dan lembar keija siswa.
b. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus II apabila belum mencapai indikator
keberhasilan sebesar 80% dari KKM sebesar 75.
B. Siklus Kedua
Setelah melakukan evaluasi tindakan I, maka dilakukan tindakan
II. Langkah-langkah siklus II adalah sebagai berikut:
Peneliti memberikan informasi awal
1. Perencanaan
a. Mengidentifikasi masalah-masalah khusus yang dialami pada
siklus sebelumnya.
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan materi huruf
lidah.
c. Membuat soal tes.
2. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini yaitu
pengembangan rencana tindakan II dengan melaksanakan upaya lebih
untuk meningkatkan prestasi belajar dalam kegiatan proses
pelaksanaan Metode D riil pada pembelajaran Al-qur’an Hadits materi
pokok membaca huruf-huruf hijaiyah yang keluar melalui lidah.
3. Observasi (Pengamatan)
a. Melakukan observasi (pengamatan) tentang cara siswa membaca
huruf-huruf hijaiyah sesuai makhrajnya melalui tes lisan.
b. Mencatat hasil observasi sesuai format yang telah disiapkan.
4. Refleksi
a. Melakukan pertemuan dengan kolabulator untuk membahas hasil
evaluasi tenteng skenario pembelajaran dan lembar kerja siswa.
b. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus III, apabila belum mencapai indikator
keberhasilan sebesar 80% dari KKM sebesar75.
C. Siklus Ketiga
Setelah melakukan evaluasi tindakan II, maka dilakukan tindakan III.
Langkah-langkah siklus III adalah sebagai berikut:
a. Perancanaan
1. Mengidentifikasi masalah-masalah khusus yang dialami pada
2. Membuat rencana Program Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan materi huruf dua bibir/syafatani.
3. Membuat soal tes.
4. Menyusun lembar observasi siswa,
b. Pelaksanaan Tindakan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini yaitu
pengembangan rencana tindakan II dengan melaksanakan upaya lebih
untuk meningkatkan prestasi belajar dalam kegiatan proses pelaksanaan
Metode D rill pada pembelajaran Al-qur’an Hadits materi pokok
membaca huruf-huruf hijaiyyah yang keluar melalui bibir.
c. Observasi (pengamatan)
1. Melakukan observasi (pengamatan) tentang cara siswa membaca
huruf-huruf hijaiyah yang keluar dari bibir melalui tes lisan.
2. Mencatat hasil evaluasi sesuai format yang telah disiapkan.
d. Refleksi
1. Melakukan pertemuan dengan kolabulator untuk membahas hasil
evaluasi tenteng skenario pembelajaran dan lembar keija siswa.
2. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus berikutnya, apabila belum mencapai
indikator keberhasilan sebesar 80% KKM sudah tercapai, maka
e. Pengumpulan Data
1. Metode Tes
Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penelitian yang
berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus
dikerjakan oleh anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan
suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut yang
dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain
atau standar yang ditetapkan, (http://www.masbied.com. diakses 4
maret 2014, pukul 16.47 WIB).
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai
prestasi atau hasil belajar siswa setelah proses pelaksanaan metode
D rill pada pembelajaran Al-qur’an Hadits materi pokok membaca
huruf-huruf hijaiyah sesuai makhrajnya. Tes yang digunakan
adalah dalam bentuk tes lisan yang disesuaikan dengan materi pada
setiap siklusnya. Pada siklus I yang dinilai adalah kemampuan
membaca huruf tenggorok, siklus II kemampuan membaca huruf
lidah dan siklus III adalah kemampuan membaca huruf bibir.
Standar penilaiannya menggunakan kriteria ketuntasan
dimana nilai A dengan skor antara 90-100 jika siswa mampu
membaca dengan fasih, nilai B dengan skor antara 70-89 jika siswa
kurang fasih, nilai C dengan skor antara 50-69 jika siswa tidak
fasih, nilai D dengan skor 0-49 jika siswa tidak mampu membaca
2. Metode Observasi
Sebagai metode ilmiah, observasi biasa diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan dengan sistimatis atas fenomena-
fenomena yang diteliti. Sugiono (2011, halaman 140). Peneliti
menggunakan metode ini untuk mengamati, mendengarkan dan
mencatat langsung terhadap pelaksanaan Metode Driil dalam
Pembelajaran Al Qur’an Hadis.
3. Metode Dokiunentasi
Metode Dokumentasi adalah metode mencari data
mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan , transkip, notulen
rapat, agenda dan lain-lain. Sugiono (2011, halaman 145). Peneliti
menggunakan cara ini untuk mencari data mengenai nilai KKM,
nilai prestasi belajar Al-qur’an Hadits, Proses Belajar Mengajar
(PBM) sebelum tindakan serta untuk mencari data tentang keadaan
madrasah yang diteliti.
4. .Analisis Data
Analisis data untuk tujuan tindakan dilakukan dengan
membandingkan isi catatan kolabulator (guru pengampu) dan
peneliti dengan harapan unsur kesubyektifisan dapat dikurangi.
Teknik analisis data menggunakan analisis kuantitatif.
Teknik data kuantitatif dalam penelitian ini
menggambarkan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah
pembuatan diagram data atau gambar mengenai sesuatu hal,
disajikan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami dan dibaca.
Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil tes siswa dari
pelaksanaan metode Drill dengan menggunakan rumus.
P =
- X 100%
KDengan :
P : Prosentase
F : Frekuensi siswa yang mencapai KKM
N : Jumlah keseluruhan siswa.
Bahri, Djmarah (2007 : 226).
5. Sistematika Penulisan
Rangkaian laporan penelitian disusun sebagai sistematika
sebagai berikut:
Bab l Pendahuluan, pada bab ini menguraikan tentang latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian dan analisis data serta sistematika penulisan.
Bab II Kajian pustaka, bab ini berisi tentang prestasi belajar,
serta metode D rill dan pembelajaran Al-Qur’an Hadits.
Bab III Pelaksanaan Penelitian, pada bab ini berisi tentang
diskripsi pelaksanaan siklus I (rencana pelaksanaan,
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, bab ini menguraikan
tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
Bab V Penutup, bab ini merupakan bagian akhir penulisan yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut kamus pendidikan Prestasi adalah hasil yang telah dicapai
(dilakukan, di kerjakan). (M.Sastra Pradja ,1981 : 39). Menurut Kamus
Umum Bahasa Indonesia Prestasi adalah Hasil yang telah dicapai
(dilakukan, dikerjakan). (Poerwadarminta , 1982 : 768)
a. Prestasi belajar Menurut Istilah
Prestasi menurut istilah yaitu hasil pelajaran yang diperoleh
dari kegiatan belajar bersifat kognitif. jadi prestasi belajar menurut
istilah adalah tingkat keberhasilan siswa di sekolah yang dinyatakan
dalam bentuk angka.
b. Prestasi Belajar menurut bahasa
Prestasi belajar berasal dari bahasa Belanda yaitu preatise.
Prestasi menurut bahasa adalah hasil yang telah dicapai (dari yang
telah dilakukan). Belajar menurut bahasa adalah perubahan yang
relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil
dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Prestasi belajar
menurut bahasa adalah hasil yang telah dicapai atau perubahan yang
relatif permanen dalam perilaku atau potensi sebagai hasil dari
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua
kata yaitu prestasi dan belajar. Antara kata prestasi dan belajar
mempunyai arti yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum pengertian
prestasi belajar, ada baiknya pembahasan ini diarahkan pada masing-
masing permasalahan terlebih dahulu untuk mendapatkan
pemahaman lebih jauh mengenai makna kata prestasi dan belajar.
Hal ini juga untuk memudahkan dalam memahami lebih mendalam
tentang pengertian prestasi belajar itu sendiri. Di bawah ini akan
dikemukakan beberapa pengertian prestasi dan belajar menurut para
ahli.
Dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara
kelompok (Djamarah, 1994:19). Sedangkan menurut Mas’ud Hasan
Abdul Dahar dalam Djamarah (1994:21) bahwa prestasi adalah apa
yang telah dapat diciptakan, hasil pekeijaan, hasil yang
menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan keija.
Dari pengertian yang dikemukakan tersebut di atas, jelas
terlihat perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun
intinya sama yaitu hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu,
dapat dipahami bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang
telah dikeijakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang
diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun
Menurut Slameto (1995 : 2) bahwa belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Secara sederhana dari pengertian belajar sebagaimana yang
dikemukakan oleh pendapat di atas, dapat diambil suatu pemahaman
tentang hakekat dari aktivitas belajar adalah suatu perubahan yang
terjadi dalam diri individu.
Setelah menelusuri uraian di atas, maka dapat dipahami
bahwa Prestasi belajar merupakan wujud yang menggambarkan
suatu belajar yang melibatkan interaksi antara guru dan siswa,
ataupun orang lain dan lingkungannya. Dari pengertian ini dapat
dikatakan bahwa Prestasi Belajar adalah hasil yang dicapai siswa
setelah melalui proses belajar yang ditentukan dalam bentuk angka,
huruf ataupun tindakan yang mencerminkan prestasi anak dalam
periode tertentu dalam belajar.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat di
golongkan dalam dua bagian yaitu faktor intern dan ekstern,
a. Faktor Intern adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar. Faktor-faktor intern itu antara lain :
1) Faktor jasmaniah
a) Kesehatan
Proses belajar seseorang akan terganggu jika
kesehatan seseorang terganggu, selain ia akan cepat lelah,
kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya
lemah dan gangguan lainnya.
b) Cacat Tubuh.
Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar.
Siswa yang cacat, belajarnya juga akan terganggu. Jika hal
teijadi hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus.
2) Faktor Psikologis.
Ada tujuh faktor psikologis yang mempengaruhi belajar.
Faktor itu adalah:
a) Intelegensi
Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan
belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai
mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih
berhasil dari pada yang mempunyai intelegensi yang rendah.
b) Perhatian
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka
siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang
dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian
siswa maka akan timbulah kebosanan sehingga tidak suka
c) Minat
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar karena bila
bahan pelajaran yang di pelajari tidak sesuai dengan minat
siswa, siswa tidak akan belajar dengan baik.
d) Bakat
Jika bahan yang di pelajari siswa sesuai dengan
bakatnya, maka hasilnya lebih baik karena ia senang belajar
dan selanjutnya lebih giat lagi dalam belajar.
e) Motif
Dalam proses belajar haruslah di perhatikan apa yang
dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau
padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan
perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang
berhubungan dengan / menunjang belajar.
f) Kematangan
Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap
(matang) jadi kemajuan baru untuk memililki kecakapan
tergantung dari kematangan dalam belajar.
g) Kesiapan
Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar,
karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan
b. Faktor Ekstern.
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat
dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu faktor keluarga, sekolah dan
masyarakat.
1) Faktor Keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga
berupa:
a) Cara Orang Tua Mendidik
Orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan
anaknya dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam
belajarnya.
b) Relasi antara Anggota Keluarga
Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh
pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan orang
tua dan bila perlu hukuman untuk mensukseskan belajar anak.
c) Suasana Rumah
Agar anak dapat belajar dengan baik perlulah
diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram. Didalam
rumah yang selain anak kerasan / betah tinggal di rumah, anak
juga dapat belajar dengan baik.
d) Keadaan Ekonomi Keluarga.
Anak yang sedang belajar harus terpenuhi kebutuhan
dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.
2) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini adalah :
a) Metode Mengajar
Metode mengajar guru yang kurang bila akan
mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode
mengajar yang kurang baik itu dapat teijadi. Misalnya karena
guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran
sehingga guru menyajikan materi tidak jelas, sikap guru
terhadap siswa atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak
baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau
gurunya.
b) Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang
diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar
menyajikan bahan pengajaran agar siswa menerima,
menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu.
c) Relasi Guru dan Siswa
Dalam relasi yang baik, siswa akan menyukai
gurunya, juga menyukai pelajarannya yang diberikan,
d) Relasi Siswa dengan Siswa
Siswa yang mempunyai sifat atau tingkah laku yang
kurang menyenangkan temen lain, mempunyai rasa rendah
diri atau sedang mengalami tekanan batin, atau diasingkan
oleh kelompok. Akibatnya makin parah masalahnya dan akan
menggangu belajarnya.
e) Disiplin Sekolah
Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan
kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar.
f) Alat Pelajaran
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar
siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada
waktu mengajar dipakai pula untuk menerima oleh siswa
siswa untuk menerima bahan yang yang diajarkan.
g) Waktu Sekolah
Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar
mengajar disekolah. Jika siswa terpaksa masuk sore hari
sebenarnya kurang baik. Pada waktu sore hari siswa harusnya
beristirahat, tetapi terpaksa masuk sekolah, hingga mereka
mendengarkan pelajaran dengan / sambil mengantuk dan
h) Relasi Siswa dengan Siswa
Siswa yang mempunyai sifat atau tingkah laku yang
kurang menyenangkan temen lain, mempunyai rasa rendah
diri atau sedang mengalami tekanan batin, atau diasingkan
oleh kelompok. Akibatnya makin parah masalahnya dan akan
menggangu belajarnya.
i) Disiplin Sekolah
Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan
kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar.
j) Alat Pelajaran
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar
siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada
waktu mengajar dipakai pula untuk menerima oleh siswa
siswa untuk menerima bahan yang yang diajarkan.
k) Waktu Sekolah
Waktu sekolah ialah waktu teijadinya proses belajar
mengajar disekolah. Jika siswa terpaksa masuk sore hari
sebenarnya kurang baik. Pada waktu sore hari siswa harusnya
beristirahat, tetapi terpaksa masuk sekolah, hingga mereka
mendengarkan pelajaran dengan / sambil mengantuk dan
l) Standar Pelajaran
Guru adalah menuntut penguasaan materi harus sesuai
dengan kemampuan masing-masing yang terpenting. Tujuan
yang telah di rumuskan dapat tercapai.
m) Keadaan Gedung
Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi
karakteristik siswa menuntut keadaan gedung harus memadai
didalam setiap kelas.
n) Metode Belajar
Cara belajar yang akan efektif pada hasil belajar
siswa. Demikian juga dalam pembagian waktu untuk belajar.
o) Tugas Rumah.
Waktu belajar terutama setelah di sekolah, disamping
untuk belajar di rumah juga digunakan untuk kegiatan yang
lain. Maka guru haruslah tidak memberikan tugas terlalu
banyak.
3) Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang berpengaruh
terhadap belajar siswa. Pengaruh itu teijadi karena keberadaan
siswa dalam masyarakat.
Faktor masyarakat ini meliputi kegiatan siswa dalam
a) Kegiatan siswa dalam masyarakat
Siswa harus dapat membatasi kegiatannya dalam
masyarakat agar belajarnya tidak terganggu.
b) Mass media
Mass media yang baik dapat memberikan pengaruh
yang baik terhadap siswa, dibaliknya mass media yang jelek
juga memberikan pengaruh yang jelek pada siswa. Maka
perlulah siswa mendapat bimbingan dan kontrol yang
bijaksana dari pihak orang tua dan pendidik, baik dalam
keluarga, sekolah dan masyarakat.
c) Teman bergaul
Agar dapat belajar dengan baik, maka perlulah di
usahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik dan
pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang
tua dan pendidik.
3. Macam-Macam Prestasi Belajar
a. Prestasi Belajar K ognitif
Prestasi belajar ini meliputi beberapa aspek sebagai berikut:
1) Prestasi belajar pengetahuan hafalan (,knowledge)
Pengetahuan hafalan, sebagai teijemahan dari knowledge.
Cakupan pengetahuan hafalan termasuk pula pengetahuan yang
sifatnya faktual, disamping pengetahuan yang mengenai hal-hal
hukum, bab, ayat, rumus dan sebagainya. Dari sudut respon belajar
siswa pengetahuan itu dihafal, diingat agar dapat dikuasai dengan
baik. Ada beberapa cara untuk menguasai atau menghafal misalnya
bicara berulang-ulang, menggunakan teknik mengingat (memo
teknik). Hal ini dapat dilakukan dengan pembuatan ringkasan.
2) Prestasi belajar pemahaman (comprehention)
Hasil belajar pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari tipe
prestasi belajar pengetahuan hafalan. Pemahaman memerlukan
kemampuan menangkap makna atau arti dari sesuatu konsep, untuk
itu maka diperlukan adanya hubungan atau pertautan antara konsep
dengan makna yang ada dalam konsep yang dipelajari.
3) Prestasi belajar penerapan (Aplikasi)
Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan dan
mengabstraksi sesuatu konsep, ide, rumus, hukum dalam situasi
yang baru. Misalnya memecahkan persoalan dengan menggunakan
rumus tertentu, menerapkan suatu dalil atau hukum dalam suatu
persoalan dan sebagainya.
4) Prestasi belajar analisis
Analisis adalah kesanggupan memecah, mengurai sesuatu
integritas (kesatuan yang utuh), menjadi unsur-unsur atau bagian-
bagian yang mempunyai arti. Analisis merupakan tipe prestasi
belajar sebelumnya, yakni pengetahuan dan pemahaman aplikasi.
yang dapat memberikan kemampuan pada siswa untuk mengkreasi
sesuatu yang baru, seperti: memecahkan, menguraikan, membuat
diagram, memisahkan, membuat garis dan sebagainya.
5) Prestasi Belajar Sintesis
Sintesis adalah hasil belajar, yang menekankan pada unsur
kesanggupan menguraikan sesuatu integritas menjadi bagian yang
bermakna, pada sintesis adalah kesanggupan menyatukan unsur
atau bagian menjadi satu integritas. Beberapa bentuk tingkah laku
yang operasional biasanya tercermin dalam kata-kata:
mengkategorikan, menggabungkan, menghimpun, menyusun,
mencipta, merancang, mengkonstmksi, mengorganisasi kembali,
merevisi, menyimpulkan, menghubungkan, mensistematisasi, dan
lain-lain.
6) Prestasi Belajar Evaluasi
Evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan
tentang nilai sesuatu berdasarkan judment yang dimilikinya.
Tipe hasil belajar ini dikategorikan paling tinggi dan terkandung
semua tipe hasil belajar yang telah dijelaskan sebelumnya. Dalam
tipe hasil hasil belajar evaluasi, tekanannya pada pertimbangan
mengenai nilai, mengenai baik tidaknya, tepat tidaknya
Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Sikap
seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila orang yang
bersangkutan telah menguasai bidang kognitif tingkat tinggi. Prestasi
belajar bidang afektif kurang mendapat perhatian dari guru, dan
biasanya dititik beratkan pada bidang kognitif semata-mata. Tipe
prestasi belajar yang afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah
laku, seperti: atensi, perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motivasi
belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan
lain-lain. Ada beberapa tingkatan bidang afektif, sebagai tujuan
prestasi belajar antara lain adalah sebagai berikut:
1) Receiving/attending, yakni semacam kepekatan dalam menerima
rangsangan (stimulus) dari luar yang datang di dalam diri siswa
baik dalam bentuk masalah situasi gejala dan lain-lain. Dalam tipe
ini termasuk kesadaran, keinginan yang ada dari luar.
2) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan kepada
seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Dalam hal ini
termasuk : ketetapan reaksi, perasaan, kepuasan dapat menjawab
stimulasi yang berasal dari luar.
3) Evaluing (penilaian), yakni berkenaan dengan nilai dan
kepercayaan terhadap gejala atau stimulasi tadi. Dalam evaluasi ini
atau pengambilan pengamalan untuk menerima nilai dan
kesepakatan terhadap nilai yang diterimanya.
4) Organisasi, yakni pengembangan nilai ke dalam satu sistem
organisasi, termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai
yang lain, kemantapan serta prioritas nilai yang dimilikinya. Yang
termasuk dalam organisasi ini adalah konsep tentang nilai,
organisasi dari pada sistem nilai.
5) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, hal ini merupakan
keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah laku.
c. Prestasi Belajar Psikomotor
Prestasi belajar psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan
(skill), kemampuan bertindak individu (seseorang). Ada 6 tingkatan
keterampilan yang antara lain adalah :
1) Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar).
2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.
3) Kemampuan konseptual, termasuk di dalamnya membedakan
visual, membedakan auditif motorik dan lain-lain.
4) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan
dan ketepatan.
5) Gerakan-gerakan skill, hal ini mulai dari keterampilan sederhana
6) Kemampuan yang berkenaan dengan non decursivo komunikasi,
seperti gerakan interpretatif dan sebagainya.
4. Cara Mengukur prestasi Belajar
Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya Evaluasi Pendidikan
(1986: 26) menyebutkan “ Tes dibedakan menjadi tiga macam yaitu tes
diagnostik, tes form atif, tes sumative”
a. Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk menentukan
kelemahan dan kelebihan siswa dengan melihat gejala-gejalanya
sehingga diketahui kelemahan dan kelebihan tersebut pada siswa
dapat dilakukan perlakuan yang tepat.
b. Tes formatif adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa telah
memahami suatu satuan pelajaran tertentu. Tes ini diberikan sebagai
usaha memperbaiki proses belajar.
c. Tes sumatif dapat digunakan pada ulangan umum yang biasanya
dilaksanakan pada akhir catur wulan atau semester. Dari tes sumatif
inilah prestasi belajar siswa diketahui. Dalam penelitian ini evaluasi
yang digunakan adalah dalam jenis yang di titik beratkan pada
evaluasi belajar siswa di sekolah yang dilaksanakan oleh guru untuk
mengetahui prestasi belajar siswa.
Sebagaimana yang telah diuraikan di atas bahwa tes ini
dilaksanakan dengan berbagai tujuan. Khusus terkait dengan
pembelajaran, tes ini dapat berguna untuk mendeskripsikan kemampuan
lanjut hasil penilaian, dan memberikan pertanggung jawaban
(accountability).
B. Metode Drill
1. Pengertian Metode D rill
Metode drill atau latihan dimaksudkan untuk memperoleh
ketangkasan atau ketrampilan latihan terhadap apa yang dipelajari karena
hanya melakukannya secara praktis suatu pengetahuan yang didapat
disempurnakan dan siap disiagakan. Melalui pengulangan dan pembiasaan,
siswa menguasai atau bisa melakukan sesuatu.
2. Kelebihan Metode D rill yaitu :
a) Siswa akan memperoleh ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan
sesuatu sesuai dengan apa yang dipelajarinya.
b) Guru lebih mudah mengontrol dan dapat membedakan mana siswa
yang dipilih dalam belajarnya dan mana siswa yang kurang dengan
memperhatikan tindakan dan perbuatan siswa disaat berlangsungnya
kegiatan belajar.
3. Kelemahan Metode Drill yaitu:
a) Dapat menghambat inisiatif siswa dimana inisiatif dan minat siswa
dapat berbeda dengan petunjuk guru dianggap suatu penyimpangan
dan pelanggaran dalam pelajaran yang diberikan.
b) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
c) Membentuk kebiasaan yang kaku.
1. Pengertian Al-Qur 'an Hadits
a. Pengertian Al-Qur’an
Secara bahasa kata keija Qara’a yang makna sinonim dengan
kata Qiro’ah adalah kalam Allah yang menjadi mukzizat, diturunkan
kepada nabi dan rasul terakhir, Beliau Nabi Muhammad SAW dengan
perantara Malaikat Jibril, tertulis dalam mushat yang menjadi pedoman
bagi umat Islam. Membacanya merupakan ibadah, yang dimulai dari
Surat Al Fatihaah dan diakhiri dengan Surat An-Naas.
b. Pengertian Hadits
Secara harfiah berarti komunikasi, kisah (baik masa lampau
ataupun kontemporer) ’’percakapan” baik dalam keagamaan atau
umum. Hadits menurut istilah adalah segala sesuatu yang disandarkan
kepada Nabi Muhammad SAW baik berupa ucapan, perbuatan dan
takrir (sesuatu yang dibiarkan, dipersilahkan, disetujui diri) secara
diam.
2. Tujuan Pembelajaran Al-Qur 'an Hadits
Pengertian pembelajaran Al-qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah
bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik
dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari Al-qur’an dan
Hadits serta senantiasa menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan
kepadadan sesuai dengan isi kandungan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits.
Mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits pada Madrasah berfungsi:
1) Menumbuh kembangkan kemampuan peserta didik dalam membaca
dan menulis Al-Qur’an dan Hadits.
2) Mendorong, membimbing dan membina kemampuan dan kegemaran
membaca Al-Qur’an dan Hadits.
3) Menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan dan pengalaman
kandungan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits dalam perilaku peserta
didik sehari-hari.
4) Member bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang
yang setingkat lebih tinggi.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengajaran Al-Qur’an dan Hadits di Madrasah
Ibtidaiyah meliputi:
a) Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-qur’an.
b) Hafalan surat-surat pendek.
c) Pemahaman kandungan surat-surat pendek.
d) Hadits-hadits tentang kebersihan, niat , menghomati orang tua,
persaudaraan, silaturahmi, taqwa, menyayangi anak yatim, shalat
berjamaah, ciri-ciri orang munafik dan amal sholeh.
4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Al-qur'an
Hadits
Standar kompetensi mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits berisi
sekumpulan kemampuan yang harus dikuasai peserta didik selama
menempuh mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits di MI. kemampuan ini
berorientasi kepada perilaku efektif dan psikomotorik dengan dukungan
pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan, ketaqwaan dan
ibadah kepada Allah SWT. Kemampuan-kemampuan tersebut m eliputi:
1) Memahami cara melafalkan huruf-huruf hijaiyah dan tanda bacanya.
2) Menyusun kata-kata dengan huruf-huruf hijaiyah baik secara terpisah
maupun bersambung.
3) Memahami cara melafalkan dan menghafal surat-surat tertentu dalam
juz amma.
4) Memahami arti surat-surat tertentu dalam juz amma.
5) Menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid dalam bacaan Al-Qur’an.
6) Memahami dan menghafalkan hadits tertentu tentang kebersihan, n ia t,
menghomati orang tua, persaudaraan, silaturahmi, taqwa, menyayangi
anak yatim, shalat berjamaah, ciri-ciri orang munafik dan amal sholeh.
Berikut ini standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Al-
Kelas 1 semester I
Tabel 2.1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Menghafal surat-surat pendek
secara benar dan fasih
1. Melafalkan Surat Alfaatihah, An Naas,
Al Ikhlas, dan Al Lahab secara benar
dan fasih.
2. Menghafalkan Surat Alfaatihah, An
Naas, Al Ikhlas, dan Al Lahab secara
benar dan fasih.
Kelas 1 semester II
Tabel 2.2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami huruf-huruf hijaiyah dan
tanda bacanya
1. Mengidentifikasikan huruf
hijaiyah dan tanda bacanya.
2. Membaca huruf-huruf hij aiyah
sesuai makhrajnya.
2. Menghafalkan surat-surat pendek. 1. Melafalkan Surat Al Kautsar,
quraisy.
2. Menghafalkan Surat Al Kautsar,
quraisy.
3. Memahai hadits tentang kebersihan
secara sederhana.
1. Melafalkan dan menghafalkan
2. Meneij emahkan hadits tentang
kebersihan
3. Menunjukkan perilaku bersih
lingkungannya.
5. Penerapan Metode D rill pada Pembelajaran A l-qur’an Hadits kelas 1
Materi Pokok Membaca Huruf-Huruf Hijaiyah sesuai Makhrajnya.
Adapun langkah-langkah penerapan Metode D rill pada
pembelajaran Al-qur’an Hadits kelas 1 materi pokok membaca huruf-
huruf hijaiyah sesuai makhrajnya antara lain :
a. Guru mempersiapkan peraga berupa kartu huruf hijayah yang bertanda
baca fathah.
b. Guru membagi siswa menjadi 3 (tiga) kelompok.
c. Guru membagi kartu huruf hijaiyah sesuai makhrajnya huruf.
d. Secara bergantian setiap kelompok berlatih membaca huruf hijaiyah
sesuai makhrajnya, yang lain mendengarkan.
6. M ateri Al-qur 'an Hadits
a. Makhrojul Huruf
1. a) Huruf-huruf pangkal tenggorok (JU 1 )
Huruf yang keluar dari pangkal tenggorokan ada dua yaitu : * ,
Bunyi huruf 6 ha (besar) : Bertolak dari dada, seperti orang
tertawa terbahak-bahak, ha.. ha... ha... ha...
b) Huruf tengah tenggorok
Huruf yang keluar dari tengah-tengah tenggorokan ada 2 (dua),
yaitu : Bunyi huruf £ (ain), seperti suara kerbau ‘a, ‘a ‘a . .
.Bunyi huruf £ (h, kecil) keluar dari tengah-tengah
tenggorokan, seperti orang sedang kepedasan, kha...kha
c) Huruf ujung tenggorokan.
Huruf-huruf yang keluar dari ujung tenggorokan ada 2(dua),
yaitu :Bunyi huruf £ seperti suara orang yang sedang
mendengkur, gha ... gha ... gha .... Bunyi huruf £ seperti orang
yang sedang membuang dahak dari tenggorok, kho ... kho ...
kho ...
Huruf tenggorok ada 6, yaitu : £, C »t»
C-2. Huruf-Huruf lidah,
a) Huruf pangkal lidah.
Yakni huruf yang keluar antara pangkal lidah dengan
anak tekak. Hurufnya ada 2 (dua), yakni : J , £ . Bunyi huruf
J dari pangkal lidah dekat kerongkongan pada langit-langi atas,
dengan bunyi qaf <J (dimuka makhraj qaf) seperti huruf ”k”
pada kata-kata kali, kaku, kakak.
b) Huruf-huruf tengah lidah dengan langit-langit tengah.
Hurufnya ada 3 (tiga), yaitu : Bunyi huruf £ dari
tengah lidah dekat langit-langit atas seperti huruf atau pada
kata-kata : jagung, jari, jalan. Bunyi huruf o* (syin) seperti
orang menghalau ayam : syah, syah, husyhusy ! Bunyi huruf j
seperti huruf pada kata : kaya, buaya, yani.
c) Huruf tepi pangkal lidah dengan geraham kiri atau kanan
memanjang sampai ke depan. Hurufnya ada 1 (satu), yaitu :
cA Bunyi huruf dari ujung lidah dekat pada beraham atas
seperti membunyikan kata : dgmmah, damir, dahir.
d) Huruf antara ujung lidah dan langit-langit yang berhadapan.
Hurufnya ada 1, yaitu : d Bunyi huruf d dari ujung
lidah tepat dekat langit-langit atas seperti ketika mengucapkan
huruf pada kata-kata : laga, lampu, lari.
e) Huruf ujung lidah kedepan sedikit dari tempat bunyi J (lam).
Hurufnya ada 1, yaitu CxBunyi huruf <j dari ujung lidah tepat dekat bunyi huruf J (lam) seperti huruf ’’n” pada
kata : nari, naga, nasi.
f) Huruf ujung ladah dekat u seperti tidak menyentuh langit-
Hurufnya ada 1 (satu), yaitu : Bunyi huruf j bunyi
hurufnya dari ujung lidah tepat dekat tempat bunyi huruf u ,
seperti huruf ”r” pada k a ta : roti, roda, roma.
g) Huruf ujung lidah serta pangkal gigi sebelah atas dengan
menekan langit-langit.
Hurufnya ada 3 (tiga), yaitu :, -s Bunyi huruf
dari ujung lidah dekat pada gisi seri atas seperti bunyi huruf t
pada kata : tangan, tali, tamu. Bunyi huruf J diucapkan
seperti huruf d pada kata-kata : dada, dani, dadu. Bunyi huruf
■k diucapkan dengan bibir menjorok ke muka, seperti pada kata-
kata : topi, tolong, tomi.
h) Huruf ujung lidah dekat gigi depan dan bawah.
Hurufnya ada 3 (tiga), yaitu : o-, J, o*. Bunyi huruf o-
diantara ujung lidah dengan gusi atas dan bawah, seperti huruf
s pada kata-kata : salak, sapu, isin. Bunyi huruf J seperti huruf
z pada kata-kata : zakat, zaman, zam-zam. Bunyi huruf u*3
seperti ketika mengucapkan kata-kata: salat, sadiq, salat.
i) Huruf antara ujung lidah dan ujuk gigi dengan sebelah atas
Hurufnya ada 3 (tiga), yaitu : £ , J , . Bunyi huruf £
dari ujung gusi atas seperti ketika mengucapkan : tsanawiyah,
tsalatsa. Bunyi huruf J dibunyikan seperti ketika mengucapkan
kata-kata : zikir, uzu, muzakir. Bunyi huruf seperti ketika
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskrepsi Pelaksanaan Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 6 januari 2015 dengan tahapan
sebagai berikut:
1. Perencanaan.
Berdasarkan hipotesis tindakan dan identifikasi maalah, maka
peneliti menyusun rencana perbaikan pembelajaran dengan menerapkan
metode drill yang bertujuan agar siswa menjadi lebih aktif dan paham
terhadap materi yang disampaikan. Sehingga pembelajaran menjadi lebih
aktif dan prestasi belajar siswa dapat meningkat. Selanjurnya peneliti
bersama guru melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Merencanakan proses pelaksanaan Metode drill pada pembelajaran
Al-qur’an Hadits materi pokok membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai
makhrajnya dengan materi huruf tenggorok pada siswa kelas 1 MI
YASPI Gondangsari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.
b. Mengembangkan skenario pembelajaran dengan membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
c. Menyiapkan sumber belajar.
d. Menyusun lembar kerja siswa.
e. Mengmbangkan format penilaian.
Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I ini, guru melakukan
kegiatan yang telah disusun dalam skenario pembelajaran (RPP). Adapun
pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut: 2. Pelaksanaan Pembelajaran.
Hari, Tanggal Selasa,6 Januari 2015
Waktu Pukul 09.15-10.15 WIB
Materi Pengertian Makharajul Huruf
dan Membaca Huruf -huruf
tenggorok
Kegiatan awal Pembelajaran yaitu guru masuk ke kelas I pada pukul 09.15 dengan
mengucapkan salam kepada siswa dan siswa menjawab salam. Kemudian guru
mengajak siswa berdoa bersama yang selanjutnya membuka pelajaran dengan
menjelaskan tentang materi yang akan dipelajari, yakni tentang makhrajul huruf.
Setelah itu guru memberikan apersepsi dengan pertanyaan sebagai berikut:
a. Guru menanyakan kepada siswa, ’’Siapa yang mengetahui apa itu
huruf tenggorok ? Karena anak tidak mengerti apa itu huruf
tenggorok, guru menjelaskan bahwa huruf tenggorok adalah huruf
yang keluar dari tenggorok.
b. Bacalah huruf itu, £, c , £, C
Guru menunjukkan kartu huruf tersebut secara bergantian,
secara acak mengambil kartu huruf, kemudian huruf yang
dan mendengarkan. Ketika bacaan siswa kurang sesuai dengan
makhrajnya huruf guru membimbing, dengan metode drill guru
meminta siswa mengulang-ulang bacaan huruf tersebut, sehingga
siswa mampu membaca huruf sesuai makhrajnya,
c. Secara klasikal, siswa dalam menjawab huruf kartu tersebut, dapat
diamati bahwa siswa belum mampu melafadzkan £, c dengan
benar.
Kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu diharapkan setelah selesai
pembelajaran siswa dapat membaca huruf tenggorok dengan benar dan
fasih.
Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi Pembelajaran
dengan menerapkan metode drill. Serta membagi siswa menjadi 4
(empat) kelompok sesuai urutan duduk. Dalam menjelaskan materi
pembelajaran guru menggunakan media gambar makhraj huruf yang
sudah ditempel di papan tulis, guna memperjelas materi pembelajaran.
Setelah guru dan siswa bersama-sama melafadzkan huruf
tenggorok, dilanjutkan dengan tanya jawab dengan menggunakan
metode drill atau latihan. Dalam penerapan metode Drill, langkah-
langkah yang dilakukan adalah:
1) Guru menempel alat peraga huruf-huruf tenggorok (* ,
2) Secara berkelompok siswa membaca huruf-huruf tenggorok.
3) Kelompok yang membaca diacak oleh guru. Urutan maju adalah
kelompok IV, kelompok II, kelompok III dan yang terakhir adalah
kelompok I.
Pada akhir kegiatan pembelajaran guru memberikan tes
formatif secara individual, tes diberikan dalam bentuk lisan. Dalam hal
ini guru langsung memberikan penilaian dan analisis. Setelah tes
formatif selesai guru mengklasifikasikan dan memberikan apersepsi
(pujian) terhadap seluruh siswa dan kemudian menutup pelajaran
dengan membaca hamdalah dan kafarotul majelis bersama-sama.
4. Observasi (Pengamatan)
a. Melakukan observasi (pengamatan) tentang cara siswa membaca huruf
hijaiyah yang keluar dari tenggorok melalui tes lisan.
b. Mencatat hasil observasi sesuai format yang disiapkan.
5. Refleksi
a. Melakukan pertemuan dengan kolaburator untuk membahas hasil
evaluasi tentang skenario pembelajaran dan lembar kerja siswa.
b. Siswa memiliki kelemahan yaitu masih ada beberapa siswa belum
paham tentang materi huruf tenggorok.
c. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus berikutnya apabila belum mencapai indikator