• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN METODE TUSUK SATE DAN METODE POHON FAKTOR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI KPK DAN FPB KELAS IV SDN 01 KALIBEJI KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20172018 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN METODE TUSUK SATE DAN METODE POHON FAKTOR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI KPK DAN FPB KELAS IV SDN 01 KALIBEJI KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20172018 SKRIPSI"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN METODE TUSUK SATE DAN METODE POHON

FAKTOR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI KPK DAN FPB KELAS IV SDN 01 KALIBEJI

KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

Oleh:

Cicik Prastiwi

NIM : 11514057

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIAH DAN ILMU KEGURUAN

(2)

ii

Yth. Dekan FTIKIAIN Salatiga Di Salatiga

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadaan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : Cicik Prastiwi NIM : 11514057

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul : HubunganMetode Tusuk Sate dan Metode Pohon Faktor dengan Hasil Belajar Matematika Materi KPK dan FPB Kelas IV SDN 01 KalibejiKecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018

dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut diatas supaya segera dimunaqosyahkan.

Demikian agar menjadi perhatian

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Salatiga, 21 Maret 2018 Pembimbing

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN

SKRIPSI

HubunganMetode Tusuk Sate dan Metode Pohon Faktor dengan Hasil Belajar Matematika Materi KPK dan FPB Kelas IV SDN 01

KalibejiKecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018

Disusun oleh:

CICIK PRASTIWI

NIM: 11514057

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 29 Maret 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guma memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam.

Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Mufiq, S.Ag, M.Phil

(4)

iv DEKLARASI

DAN

PERNYATAAN KESEDIAAN DIPUBLIKASIKAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Cicik Prastiwi

NIM : 11514057

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip/dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk dipublikasikan oleh perpustakaan IAIN SALATIGA.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 20 Maret 2018 Yang menyatakan

(5)

v MOTTO

ِناَبِّذَكُت اَمُكِّبَر ِء َلََآ ِّيَأِبَف

" naka Mukta kiaaM kati aMh taMakaa aMh kati kin akaM "

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karuniaNya, skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Orang tua saya bulik, om, dan bapak yang selalu mendoakan, menyayangi dan mendukung saya dengan luar biasa.

2. Mbak Lisa yang selalu memberi semangat dan membantu dengan sabar.

3. Dosen Pembimbing bapak Dr. Winarno, S.Si, M.Pd. yang memperlancar terselesainya skripsi ini.

4. Dosen- dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu selama ada di perguruan tinggi ini.

5. Kepala, guru-guru, siswa-siswi SDN 01 Kalibeji yang telah memberikan kesempatan saya untuk penelitian di sekolah tersebut. 6. Murid-muris les “Sarang Ilmu” dan “Bintang Juara” yang selalu ceria

dan membuat saya semangat.

7. Sahabat-sahabat saya, Indri, Rahma, Sartini, Guritno, Puji, Ella, dan Mas Aldho yang selalu memberi semangat, bantuan dan berjuang bersama.

8. Teman-teman PGMI angkatan 2014 yang telah berjuang bersama. 9. Teman-teman KKN Posko 27 (Taufik, Hanif, Toro, Hanifah, Fita,

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan kepada Allah Swt yang selalu memberikan nikmat, kaunia, taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis sehinggap penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Hubungan Metode Tusuk Sate dan Metode Pohon Faktor dengan Hasil Belajar Matematika Materi KPK dan FPB Kelas IV SDN 01 Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018”.

Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi agung Muhammad Saw, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah satu-satunya umat manusia yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benerang yakni dengan ajarannya agama Islam.

Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Rektor IAIN Salatiga, Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. 2. Bapak Dekan FTIK, Suwardi, M.Pd.

3. Ibu Ketua jurusan PGMI IAIN Salatiga, Peni Susapti, M.Si.

4. Bapak Dr. Winarno, S.Si, M.Pdselaku pembimbing skripsi yang telah membimbing dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktunya untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

5. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1.

Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca pada umumnya. Amin.

(8)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

HALAMAN DEKLARASI ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Operasional ... 7

(9)

ix

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. KAJIAN PUSTAKA ... 14

B. LANDASAN TEORI ... 16

1. Hasil Belajar a. Pengertian Belajar ... 16

b. Jenis Belajar ... 16

c. Prinsip Belajar ... 18

d. Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar... 19

e. Pengertian Hasil Belajar ... 20

2. Metode Tusuk Sate dan Metode Pohon Faktor a. Pengertian Metode ... 21

b. Metode Tusuk Sate ... 22

c. Metode Pohon Faktor ... 22

C. KERANGKA BERFIKIR ... 22

D. HIPOTESIS PENELITIAN ... 23

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN ... 25

B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian ... 25

(10)

x C. Populasi dan Sampel

1. Populasi ... 26

2. Sampel ... 26

D. Variabel Penelitian ... 26

E. Instrument Penelitian ... 27

F. Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Deskriptif ... 30

B. Pengujian Hipotesis ... 41

C. Pembahasan Hasil ... 50

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 52

B. Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Skor Jawaban dengan Metode Tusuk Sate ... 31

Tabel 4.2 Tabel Kerja dengan Metode Tusuk Sate ... 32

Tabel 4.3 Nilai Variabel dengan Metode Pohon Faktor ... 34

Tabel 4.4 Skor Jawaban dengan Metode Pohon Faktor ... 35

Tabel 4.5 Tabel Kerja dengan Metode Pohon Faktor ... 36

Tabel 4.6 Nilai Variabel dengan Metode Pohon Faktor ... 38

Tabel 4.7 Skor Hasil Belajar ... 39

Tabel4.8 Kualifikasi Nilai Hasil Belajar ... 40

Tabel4.9 Tabel Kerja Variabel 1, 2 dan 3 ... 42

Tabel 5.0 Ringkasan Statistik Variabel 1 terhadap Variabel 3 ... 43

Tabel 5.1 Ringkasan Statistik Variabel 2 terhadap Variabel 3 ... 44

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Nama Responden Lampiran 2 Test Penelitian

Lampiran 3 Jawaban Siswa

Lampiran 4 Nota Penunjuk Pembimbing

Lampiran 5 Surat Pernyataan telah Melaksanakan Penelitian Lampiran 6 Daftar SKK

(14)

xiv ABSTRAK

Prastiwi, Cicik. 2018.Hubungan Metode Tusuk Sate dan Metode Pohon Faktor dengan Hasil Belajar Matematika Materi KPK dan FPB Kelas IV SDN 01 KalibejiKecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran

2017/2018. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing Dr. Winarno, S.Si, M.Pd.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Tusuk Sate dan Metode Pohon Faktor

Penelitan ini diadakan karena banyaknya cara atau metode yang bisa digunakan siswa dalam mengerjakan soal matematika materi KPK dan FPB pada siswa kelas IV SDN 01 Kalibeji . Disini peneliti ingin mengetahui seberapa hubungan kedua metode yaitu tusuk sate dan pohon faktor dengan hasil belajar yang diperoleh siswa.

Untuk metode penelitiannya peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan populasi siswa kelas IV dan sample merupakan sample jenuh karena mengambil keseluruhan populasi. Dengan menggunakan instrument penelitian berupa tes dan teknik analisis data berupa analisis statistik koefisien korelasi berganda.

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu faktor pendukung tercapainya tujuan pembelajaran adalah adanya metode yang diterapkan oleh guru. Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran (Sudjana, 2005:76). Dalam hal ini pembelajaran yang dimaksud adalah mata pelajaran Matematika. Kata “matematika” berasal dari bahasa Yunani Kuno “mathema” yang berarti pengkajian, pembelajaran, ilmu, yang ruang lingkupnya menyempit, dan arti teknisnya menjadi “pengkajian matematika”, bahkan demikian juga pada zaman kuno. Kata sifatnya adalah “mathematikos”, berkaitan dengan pengkajian, atau tekun belajar, yang lebih jauhnya berarti matematis (Afidah, 2014:ix).

Menurut Hudoyo, Matematika berkenaan dengan ide, aturan, hubungan yangdiatur dengan logis sehingga matematika memiliki keterkaitan dengan konsep abstrak. NRC (1989:31) menyatakan dengan singkat bahwa:

“Mathematic is science of patterns anda order.” Artinya, matematika adalah ilmu yang membahas pola atau keteraturan (pattern) dan tingkatan (order). De Lange (2004:8) menyatakan lebih terinci:

(16)

2

They can arise from the world around us, from depth of space an time, or

from the inner workings of the human mind”.

Dijelaskan bahwa matematika dapat dilihat sebagai bahasa yang menjelaskan tentang pola-baik pola di alam dan maupun pola yang ditemukan melalui pikiran. Pola-pola tersebut bisa berbentuk real (nyata) maupun berbentuk imajinasi, dapat dilihat atau dapat dalam bentuk mental, statis atau dinamis, kualitatif, atau kuantitatif, asli terkait dengan kehidupan nyata sehari-hari atau tidak lebih dari hanya sekedar untuk keperluan rekreasi. Hal-hal tersebut dapat muncul dari lingkungan sekitar, dari kedalaman ruang dan waktu, atau dari hasil pekerjaan pikiran insani (Fadjar Shadiq, 2014: 7-8).

Matematika merupakan pelajaran yang memerlukan pemusatan pikiran untuk mengingat dan mengenal kembali semua aturan-aturan yang ada dan harus dipenuhi untuk menguasai materi yang dipelajari (Hamzah, 2002:60). Dalam Islam terdapat banyak ayat yang berkaitan dengan matematika, salah satunya yaitu:

QS Al Kahfi:25

اىُثِبَلَىيِفاًعْسِت اوُداَد ْزاَىَنيِن ِس ٍةَئاِمَث َلََث ْمِهِفْهَك

Artinya:

(17)

3

Ayat diatas membahas tentang lamanya waktu pemuda Al-Kahfi yang tinggal didalam gua, yaitu 300 ditambah 9 tahun, alias 309 tahun

Tujuan pengajaran yang hendak dicapai di sekolah mempunyai kaitan dengan materi yang hendak diberikan dan dengan metode belajar mengajar yang dipakai guru dan siswa dalam memberikan atau menerima materi tersebut (Suke Silverius,2004: 9)

Di dalam matematika terdapat banyak sekali materi salah satunya yaitu KPK dan FPB. Menyelesaikan soal KPK dan FPB bisa dilakukan dengan banyak cara, dalam hal ini penulis membandingkan dua metode penyelesaian soal KPK dan FPB yaitu dengan menggunakan metode tusuk sate dan metode pohon faktor.

Kedua metode tersebut sebenarnya sama-sama mencari faktorisasi primanya terlebih dahulu. Metode tusuk sate sendiri merupakan cara membagi bilangan-bilangan yang ada pada soal dengan bilangan prima terkecil hingga habis semua yang ditandai dengan hasil akhir harus 1. Sedangkan metode pohon faktor yaitucara menentukan KPK dan FPB dengan membuat faktorisasi primanya.

(18)

4

Dari latar belakang di atas maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul “Hubungan Metode Tusuk Sate dan Metode Pohon Faktor dengan Hasil Belajar Matematika Materi KPK dan FPB Kelas IV SDN 01 KalibejiKecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana variasi hasil pelaksanaan metode tusuk sate dalam penyelesaian soal KPK dan FPB pada siswa kelas IV SDN 01 Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018? 2. Bagaimana variasi hasil pelaksanaan metode pohon faktor dalam

penyelesaian soalKPK dan FPB pada siswa kelas IV SDN 01 Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018? 3. Bagaimana variasi hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 01

Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018?

4. Adakah hubungan metode tusuk sate dalam penyelesaian soal KPK dan FPB dengan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 01 Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018? 5. Adakah hubungan metode pohon faktor dalam penyelesaian soal KPK

(19)

5

6. Adakah hubungan metode tusuk sate dan metode pohon faktor dengan hasil belajar matematika materi KPK dan FPB Kelas IV SD N 1 Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui metode tusuk sate dalam penyelesaian soal KPK dan FPB pada siswa kelas IV SDN 01 Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018

2. Untuk mengetahui metode pohon faktor dalam penyelesaian soalKPK dan FPB pada siswa kelas IV SDN 01 Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018?

3. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 01 Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018?

4. Untuk mengetahui hubungan metode tusuk sate dalam penyelesaian soal KPK dan FPB dengan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 01 Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018

(20)

6

6. Untuk mengetahui hubungan metode tusuk sate dan metode pohon faktor dengan hasil belajar matematika materi KPK dan FPB Kelas IV SD N 1 Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018?

D. Manfaat Penelitian

1) Manfaat teoritis

Hasil dari penelitian ini dapat menjadi referensi dalam pengembangan metode pembelajaran secara lebih lanjut. Selain itu bisa menjadi nilai tambah pengetahuan dalam bidang pendidikan di Indonesia.

2) Manfaat praktis

1. Bagi siswa, hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi KPK dan FPB Kelas IV SD N 1 Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018. 2. Bagi guru, dengan adanya penelitian pengaruh dua metode ini dapat

menjadikan referensi metode yang akan dipakai di dalam pelajaran tersebut.

(21)

7 E. Definisi Operasional

1. Metode Tusuk Sate

Cara membagi bilangan-bilangan yang ada pada soal dengan bilangan prima terkecil hingga habis semua yang ditandai dengan hasil akhir harus 1.

Metode tusuk sate hampir sama dengan metode table, hanya saja jika tusuk sate bisa langsung mencari KPK dan FPBjika table tidak bisa langsung keduanya.

Metode Tusuk Sate:

Gambar 1.1 Metode Tusuk Sate

(22)

8

Bilangan prima yang terkecil itu diletakkan disebelah kiri, dan itulah yang akan menjadi pembagi angka-angka tersebut. Ketika bilangan-bilangan tersebut sama-sama bisa dibagi dengan bilangan prima tersebut, maka tulis bilangan prima tersebut di sebelah kanan juga. Jika tidak semua bilangan bisa dibagi dengan bilangan prima tersebut, jangan ditulis di sebelah kanan, cukup tulis disebelah kiri saja.

2. Metode Pohon Faktor

Pohon faktor adalah pohon yang tumbuh ke bawah dengan menggunakan perkalian yang menggunakan bilangan prima.

Contoh gambar pohon faktor dari bilangan 105.

Gambar 1.2 Metode Pohon Faktor

Cara membuat pohon faktor adalah sebagai berikut:

(23)

9

bagi bilangan 105 dengan bilangan prima terkecil yang mungkin bisa dilakukan. Bilangan prima terkecil yang bisa membagi bilangan 105 adalah 3. Tulis bilangan 3 pada cabang sebelah kiri (lingkaran warna merah) pohon faktor, sedangkan hasilnya (35) ditulis pada cabang sebelah kanan (lingkaran warna hitam) pohon faktor dan seterusnya hingga menghasilkan pembagian 1. Keempat, hasil faktorsiasi prima pada pohon faktor di atas yakni: 2 × 5 × 7.

Menerapkan pohon faktor tersebut untuk menyelesaiakan atau mencari FPB dan KPK dari dua bilangan bulat atau lebih.

Misalnya tentukanlah FPB dari 72, 54 dan 36.

Penyelesaian:

(24)

10

Gambar 1.3 Metode Pohon Faktor

Berdasarkan pohon faktor di atas maka:

Faktor prima 72 = 23 . 32

Faktor prima 54 = 2 . 33

Faktor prima 36 = 22 . 32

FPB

(25)

11 KPK

Untuk mencari KPK dapat dilakukan dengan cara semua bilangan faktor dikalikan dan apabila ada yang sama ambil yang terbesar serta apabila keduanya sama ambil salah satunya. Maka faktor prima dari 72, 54 dan 36 yang sama adalah 2 dan 3, dan yang terbesar adalah 23 × 33 = 216.

Jadi KPK dari 72, 54 dan 36 adalah 216.

3. Hasil Belajar

Menurut Clifford T. Morgan belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil pengalaman yang lalu. (Mustaqim, 2008, 33)

(Slameto, 1988:2) mengemukakan definisi belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

(26)

12

mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran dalam hal penguasaan bahan pelajaran oleh siswa, selain itu penilaian tersebut dilakukan untuk mengetahui keefektifan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Dengan kata lain rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa tidak hanya disebabkan oleh kurang berhasilnya guru mengajar.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab. Masing-masing bab membahas persoalan tersendiri, tetapi saling berkaitan antara bab yang satu dengan bab yang lain, sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, sistematika penulisan.

BAB II :KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN

(27)

13

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, Instrumen Penelitian, uji coba instrumen penelitian, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV : DESKRIPSI DATA, ANALISIS DAN

PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentangdeskripsi data, analisis data, dan pembahasan

BAB V : PENUTUP

(28)

14 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A.Kajian Pustaka

1. Skripsi dari Masnur Nadeak, Syamsiati, Suryani PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak yang berjudul “Penggunaan Pohon Faktor pada Materi KelipatanPersekutuanTerkecil dan Faktor Persekutuan Terbesar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”.

(29)

15

2. Skripsi dari Shicicilia Rismaya Endriani, UNESA yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Fpb Dan Kpk dengan Menggunakan Pohon Faktor bagi Siswa Sekolah Dasar”.

(30)

16

disimpulkan bahwa dengan menggunakan pohon faktor dapat meningkatkan hasil belajar FPB dan KPK.

B. Landasan Teori

1. Hasil Belajar

1) Pengertian Belajar

Menurut Dr. Musthofa Fahmi, belajar adalah ungkapan yang menunjuk aktivitas yang menghasilkan perubahan-perubahan tingkah laku atau pengalaman. Menurut Guilford “Learning is any change in

behavior resulting from simulation“. Belajar adalah perubahan tingkah laku yang dihasilkan dari rangsangan.

2) Jenis-jenis belajar

Menurut Benyamin S. Bloom dkk, kelompok ini merumuskan sasaran pendidikan dengan sebutan “taxonomi of education objectif”di mana dalam kelompok ini beliau membedakan menjadi tiga ranah (domain) atau daerah sasaran pendidikan, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor (Mustaqim, 2012:36-39).

1. Ranah Kognitif

a.Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan tentang hal-hal khusus, pengetahuan tentang cara dan sarana tentang hal-hal khusus, pengetahuan universal dan ekstrapolasi.

(31)

17

Tipe ini meliputi kemampuan, menerjemahkan, menafsirkan dan ekstrapolasi.

c.Aplikasi

Hal ini merupakan kemampuan menerapkan suatu abstraksi pada situasi konkret atau situasi khusus. Abstraksi tersebut bisa berbentuk ide, teori, petunjuk teknik prinsip atau generalisasi. d.Tipe belajar analisis

Yaitu upaya untuk memisahkan satu kesatuan menjadi unsur bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya/eksplisit unsur-unsurnya. Tipe ini meliputi: analisis unsur-unsur, analisis hubungan-hubungan dan analisis prinsip, organisasi.

e. Tipe hasil belajar sintesis

Yaitu menyatukan unsur-unsur/bagian-bagian menjadi satu bentuk menyeluruh. Dalam hal ini menyatukan unsur-unsur dari hasil analisis bukanlah sintesis sebab sintesis selalu memasukkan unsur baru dalam mengintegrasikan sesuatu.

Tipe ini meliputi 3 model, yaitu menghasilkan komunikasi unik menghasilkan rencana, operasi dari suatu tugas/problem dan kecakapan mengabstrakan sejumlah fenomena, data dan hasil obeservasi.

(32)

18

Yaitu memberi keputusan tentang nilai sesuatu yang ditetapkan dengan mempunyai sudut pandang tertentu, misalnya sudut pandang tujuan, metode, materi dan lain-lain tipe ini mencakup: Kemampuan memberikan evaluasi tentang ketepatan suatu karya, keajegan, dalam argumentasi memahami nilai evaluasi dengan cara membandingkan dengan menggunakan kriteria eksternal, atau dengan kriteria yang eksplisit.

2. Ranah Afektif

Dari beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli bisa dirangkum prinsip-prinsip belajar antara lain sebagai berikut:

(33)

19

2. Belajar akan lebih berhasil jika disertai berbuat, latihan dan ulangan.

3. Belajar lebih berhasil jika memberi sukses yang menyenangkan. 4. Belajar lebih berhasil jika tujuan belajar berhubungan dengan

aktivitas belajar itu sendiri atau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya.

5. Belajar lebih berhasil jika bahan yang sedang dipelajari dipahami, bukan sekedar menghafal fakta.

6. Dalam proses belajar memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain.

7. Hasil belajar dibuktikan dengan adanya perubahan dalam diri si pelajar.

8. Ulangan dan latian perlu akan tetapi harus di dahului oleh pemahaman (Mustaqim, 2012: 69).

4) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut uraian H.C Witherington dan Lee J. Cronbach Bapemsi, faktor-faktor yang mendorong perbuatan belajar bisa diringkas sebagai berikut:

1. Situasi belajar (kesehatan jasmani, keadaan psikis, pengalaman dasar).

(34)

20

4. Penggunaan unit-unit yang berarti. 5. Latihan yang aktif.

6. Kebaikan bentuk dan system.

7. Efek penghargaan (reward) dan hukuman.

8. Tindakan-tindakan pedagogis (Witherington, Lee. J. Cronbach, 1982:27-43)

9. Kapasitas dasar 5) Pengertian Hasil Belajar

Menurut Sujana (2001:82), mengatakan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan yang diaplikasikan dalam bentuk penilaian dalam rangka memberikan pertimbangan apakah tujuan pendidikan tersebut tercapai.

(35)

21

pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belaar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. (Agus Wasisto, 2017:7).

2. Metode Tusuk Sate dan Metode Pohon Faktor 1. Pengertian Metode

Metode berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Menurut WJS. Poerwadarminta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (1999:767) Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud.

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran (Sudjana, 2005:76).

2. Metode Tusuk Sate

(36)

sekurang-22

kurangnya satu bilangan dari tiga bilangan yang ingin dicari FPBnya. Bilangan yang membagi ketiga-tiganya (tergantung banyak bilangan yang ingin dicari FPB dan KPKnya) diberi kotak atau lingkaran yang menunjukkan bahwa bilangan tersebut merupakan faktor persekutuan mereka (Sukirman, 2016:155). Untuk KPKnya dengan menuliskan semua faktor persekutuannya baik yang dilingkari ataupun yang tidak. 3. Metode Pohon Faktor

Pohon faktor adalah turunan dari sebuah bilangan dengan membagikan bilangan tersebut dengan angka-angka prima untuk mengetahui bilangan prima yang ada pada bilangan tersebut. Pengertian lain pohon faktor adalah pohon yang tumbuh ke bawah dengan menggunakan perkalian yang menggunakan bilangan prima.

C. Kerangka Berpikir

Dalam sebuah pembelajaran pasti memerlukan metode untuk mempermudah guru dalam menyampaikan suatu materi. Dalam hal ini peneliti meneliti dua metode yaitu metode tusuk sate dan metode pohon faktor dalam pembelajaran matematika pada materi KPK dan FPB.

(37)

23

antara variabel-variabel tersebut, maka kerangka pemikiran itu dapat digambarkan dalam suatu model sebagi berikut :

D. Hipotesis Penelitian

1. Pelaksanaan metode tusuk sate dalam penyelesaian soal KPK dan FPB pada siswa kelas IV SDN 01 Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 baik.

2. Pelaksanaan metode pohon faktor dalam penyelesaian soalKPK dan FPB pada siswa kelas IV SDN 01 Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 sedang.

3. Hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 01 Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 sedang

Metode Tusuk Sate

(X1)

HASIL BELAJAR

(Y)

Metode Pohon Faktor

(38)

24

4. Adahubungan metode tusuk sate dalam penyelesaian soal KPK dan FPB dengan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 01 Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 5. Ada hubungan metode pohon faktor dalam penyelesaian soal KPK dan

FPB dengan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 01 Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 6. Ada hubungan metode tusuk sate dan metode pohon faktor dengan hasil

(39)

25 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian tentang “HubunganMetode Tusuk Sate dan Metode Pohon Faktor dengan Hasil Belajar Matematika Materi KPK dan FPB Kelas IV SD N 01 Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018” merupakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan alat analisis yang bersifat kuantitatif, yaitu alat analisis yang menggunakan model-model seperti model matematika (misalnya fungsi multivariante), model statistic, dan ekonometrika. Hasil penelitian kuantitatif disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu uraian (Iqbal Hasan: 2004:30).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1) Lokasi

(40)

26 2) Waktu Penelitian

Penelitian mulai dilakukan pada tanggal 4 Desember 2017 sampai dengan 5 Maret 2018.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek (Suharsimi Arikunto, 1989:102). Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 SDN 01 Kalibeji dengan jumlah responden sebanyak 21 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 1989:102). Dalam penelitian ini penelitian menggunakan Teknik pengambilan sampel jenuh yang mengambil kesuluruhan siswa kelas 4 SDN 01 Kalibeji dengan jumlah responden sebanyak 21 siswa.

D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti bermaksud meneliti pengaruh penggunaan metode tusuk sate dan metode pohon factor terhadap hasil belajar matematika dalam materi KPK dan FPB.

(41)

27

2. Metode pohon faktor sebagai variabel 2 (X2) 3. Hasil Belajar sebagai variabel 3 (Y)

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode. (Suharsimi Arikunto, 1989:121)

a. Test

Ada dua instrumen yang perlu dibuat yaitu : 1) Pretest

2) Posttest

Bentuk test yang digunakan adalan pretest dan posttest. Pretest disini digunakan hanya untuk mengetahui metode apa yang digunakan anak-anak dalam menyelesaikan soal KPK dan FPB yang disediakan oleh peneliti. Dengan soal yang sama Posttest diberikan setelah adanya tindakan dari peneliti berupa penjelasan kembali atau review materi dengan menggunakan metode pertama yaitu Metode Tusuk Sate dan metode kedua yaitu Metode Pohon Faktor. Sumber datanya adalah siswa SDN 01 Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. b. Pedoman dokumen

(42)

28 F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu metode dengan cara menganalisa data diperoleh untuk mencari ada tidaknya pengaruh kompetensi guru dan minat siswa terhadap prestasi belajar matematika.Instrumen pengumpulan data dengan test, dengan titik berat korelasional hubungan, dimana satu variabel terikat yakni hasil belajar matematika, berhubungan oleh dua variabel bebas, digunakan analisis statistik koefisien korelasi berganda yang merupakan koefisien korelasi untuk mengukur keeratan hubungan antara tiga variabel atau lebih.

Koefisien penentu berganda atau koefisien determinasi berganda adalah koefisien korelasi untuk menentukan besarnya hubungan variasi (naik/turunnya) nilai variabel bebas (variabel X) terhadap variasi (naik/turunnya) nilai variabel terikat (variabel Y) pada hubungan lebih dari dua variabel. Rumus korelasi ketiga variabel tersebut sebagai berikut:

(43)

29 d. X1+ X2 Y

Keterangan Rumus:

N : Banyak Responden

∑ 1Y : Jumlah Variabel 1 yg sudah dikali variabel 3

∑ 1 : Jumlah Variabel 1 ∑Y : Jumlah Variabel 3

∑ 1 : Jumlah Variabel 1 kuadrat

(44)

30 BAB IV ANALISIS DATA

Dalam penggunaan metode tusuk sate dan metode pohon faktordenganhasil belajar matematika siswa di SDN 01 Kalibeji untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan atau seberapa besar hubunganya, peneliti mengadakan analisis dari data yang diperoleh, kemudianmelakukan “Analisis Data Penelitian dengan Statistik”

yang bertujuan untuk mengetahui seberapa pengaruh penggunaan metode tusuk sate dan metode pohon faktor terhadap hasil belajar matematika siswa di SDN 01 Kalibeji.

A. Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif memaparkan tentang bagaimanana hubunganmetode tusuk sate dan metode pohon faktordenganhasil belajar matematika siswa di SDN 01 Kalibeji yang didapat dari data yang sudah diperoleh oleh peneliti. Langkah selanjutnya setelah mengumpulkan data, peneliti menghitung seberapa pengaruh masing-masing variabel dalam penelitian ini, dengan langka-langkah berikut ini:

(45)

31

yang terdiri dari 10 soal dengan criteria jawaban dan penskoran sebagai berikut:

a) Jika jawaban Benar per soal diberi skor 10 b) Jika jawaban Salah per soal diberi skor 0

Tabel 4.1

Skor Jawaban soal KPK dan FPB menggunakan

Metode Tusuk Sate

NO Nama

Poin Per Soal (dalam puluhan)

(46)

32

Dari table diatas kemudian dilakukan statistic deskriptif untuk menganalisis data dengan membuat table kerja ke dalam distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.2

Tabel Kerja Distribusi Frekuensi Metode Tusuk Sate

No

Skor

Frekuensi (f)

f.x1

Percent (%)

1

50

2

100

7

2

60

6

360

24

3

70

5

350

23

4

80

5

400

27

5

90

2

180

12

6

100

1

100

7

21

1490

100

Berdasarkan tabel tersebut maka untuk proses selanjutnya dilakukan perhitungan sebagai berikut:

(47)

33 ̅= ∑

=1

1 = 70,9(dibulatkan 71)

Jadi nilai rata-rata untuk variabel X1 adalah sebesar 71

b. Menafsirkan nilai mean yang telah didapatkan interval kategori dengan cara sebagai berikut:

i =

Keterangan :

i : Interval kelas

R : Range (nilai tertinggi dikurangi nilai terendah)

K : Jumlah kelas (berdasarkan jumlah multiple choice) Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus:

R = H-L

(48)

34

i =

=1 = 25

Berdasarkan hasil diatas dapat diperoleh nilai interval 25, sehingga untuk mengatagorikan hubungan metode tusuk sate dapat diperoleh interval sebagai berikut:

Tabel 4.3

Nilai Interval

Variabel 1 Metode Tusuk Sate (X1)

No Interval Kualifikasi Kode

1 75 – 100 Sangat baik A

2 50 – 74 Baik B

3 25 – 49 Sedang C

4 0 – 24 Kurang baik D

(49)

35

2. Analisis tentang penggunaan metode pohon faktordi SDN 01 Kalibeji Untuk mengetahui tentang penggunaan metode pohon faktordi SDN 01 Kalibeji, maka peneliti mengadakan penskoran data yang di peroleh untuk kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk dihitung rata-rata kelas (mean) dari data yang terkumpul melalui test yang terdiri dari 10 soal dengan criteria jawaban dan penskoran sebagai berikut:

a. Jika jawaban Benar per soal diberi skor 10 b. Jika jawaban Salah per soal diberi skor 0

Tabel 4.4

Skor Jawaban soal KPK dan FPB menggunakan

(50)

36

Dari table diatas kemudian dilakukan statistic deskriptif untuk menganalisis data dengan membuat table kerja ke dalam distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.5

Tabel Kerja Distribusi Frekuensi Metode Pohon Faktor

(51)

37

Berdasarkan tabel tersebut maka untuk proses selanjutnya dilakukan perhitungan sebagai berikut:

c. Mencari nilai rata-rata dari variabel X2 yaitu tentang metode pohon faktor dengan cara menjumlahkan keseluruhan nilai test dibagi responden. Berdasarkan hal tersebut maka nilai rata-rata untuk variabel X2 adalah:

̅= ∑

=1

1 = 60

Jadi nilai rata-rata untuk variabel X2 adalah sebesar 60

d. Menafsirkan nilai mean yang telah didapatkan interval kategori dengan cara sebagai berikut:

i =

Keterangan :

i : Interval kelas

R : Range (nilai tertinggi dikurangi nilai terendah)

K : Jumlah kelas (berdasarkan jumlah multiple choice) Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus:

R = H-L

H = Nilai terendah

(52)

38 = 0

L = Nilai tertinggi = 100

R = H – L

= 100 –0 = 100

Maka diperoleh nilai interval sebagai berikut:

i =

=1 = 25

Berdasarkan hasil diatas dapat diperoleh nilai interval 25, sehingga untuk mengatagorikan hubungan penggunaan metode tusuk sate dapat diperoleh interval sebagai berikut:

Tabel 4.6

Nilai Interval

Variabel 2 Metode Pohon Faktor (X2)

No Interval Kualifikasi Kode

1 75 – 100 Sangat baik A

2 50 – 74 Baik B

(53)

39

4 0 – 24 Kurang baik D

Hasil di atas menunjukkan mean dengan nilai 60 dari variabel X2 tentang penggunaan metode pohon faktor dalam kategori baik karena termasuk dalam interval (50-74).Artinya hubungan penggunaan metode pohon faktor baik dengan hasil belajar Matematika materi KPK dan FPB.

3. Hasil Belajar

Tabel 4.7

Skor Hasil Belajar diperoleh dari Nilai Ulangan Harian Matematika

(54)

40

Cara mencari rentang predikat yakni dengan:

= 1 = = 10 maka intervalnya adalah 10

No Nilai Kualifikasi Frekuensi (f) Percent (%)

1 91 – 100 Sangat Tinggi

(55)

41 belajar siswa atau sebagian besar siswa termasuk tingkat kualifikasi Sedang.

B. Pengujian Hipotesis

(56)

42

Uji korelasi adalah suatu nilai yang memberikan kuatnya hubungan dua variabel atau lebih secara bersama-sama dengan variabel lain. Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda X1 dan X2terhadap Y ditentukan dengan rumus F0 kemudian dibandingkan dengan F tabel.

Adapun untuk mencari nilai koefisien korelasi tersebut, maka penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut :

1. Membuat tabel kerja atau tabel perhitungan untuk mengetahui hubungan metode tusuk sate dan metode pohon faktordenganhasil belajar Matematika siswa di SDN 01 Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018, sebagaimana tabel berikut:

Tabel 4.9

Tabel Kerja atau Tabel Perhitungan Variabel X1, Variabel X2, dan Variabel Y

(57)

43

Untuk mengetahui korelasional hubungan, dimana satu variabel terikat yakni hasil belajar matematika, berhubungandengan dua variabel bebas, digunakan analisis statistik Koefisien korelasi berganda, sebagai berikut:

a) Korelasi X1 dengan Y

Tabel 5.0

Ringkasan Statistik X1Y

Simbol Statistik Nilai Statistik

(58)
(59)

45 b) Korelasi X2 dengan Y

Tabel 5.1

Ringkasan Statistik X2Y

Simbol Statistik Nilai Statistik

(60)

46 = 599

Jadi r = 0,599 selanjutnya akan dibandingkan dengan r tabel, pada kesalahan 1% maka r tabel = 0,549sedangkan r hitung adalah 0, 599. Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho diterima, dan Hα ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh> rt) maka Hα diterima. Dari hasil tampak bahwa r hitung lebih besar dari r tabel maka Hα diterima, dengan demikian korelasi 0,599 itu signifikan. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara metode pohon faktordenganhasil belajar matematika.

c) Korelasi X1 dengan X2

Tabel 5.2

Ringkasan Statistik X1X2

Simbol Statistik Nilai Statistik

N 21

∑X1 1490

∑X2 1260

∑X12 109300

∑X22 78600

(61)

47 r = N. ∑ 1 − (∑ 1)(∑ )

*N∑ 1 − (∑ 1) +*N∑ − (∑ ) +

= 21.924 − (149 )(126 )

*21.1 93 – (149 ) +*21.786 − (126 ) +

= 194 4 − 18774

*22953 − 222 1 +*165 6 − 15876 +

= 63

*752 +*63 +

= 63

√47376

=6883 22563

= 9152955696 = 915

(62)

48 e. Mencari nilai koefisien korelasi ganda

= r + r 1 − r− 2 r . r . r

= 678 + 599 − 2 678 599 915 1 − 915

= 459684 + 3588 1 − 7432 326 1 − 837225

= 7528174 162775

= 4624895715

= 68 658582 = 68

(63)

49

belajar mata pelajaran Matematika materi KPK dan FPB di SDN 01 Kalibeji.

Selanjutnya apakah koefisien korelasi berganda digunakan untuk menguji signifikan atau tidak, maka harus diuji signifikansinya dengan rumus F0sebagai berikut:

=(1 − ) ( − − 1)

Keterangan:

R = Koefisien korelasi berganda k = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota sampel

=(1 − ) ( − − 1)

= (1 − 68 68 ) (21 − 2 − 1) 2

= (1 − 4624) (18) 4624 2

= ( 5376) (18) 2312

= 298666667 2312

(64)

50

Setelah diuji nilai korelasi ganda (R) yang dihitung melalui uji F0 di atas adalah 7,74 maka selanjutkan penulis melakukan uji signifikan yaitu dengan cara membandingkan antara F hitung dengan F tabel dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = (n – k - 1) dan taraf kesalahan yang ditetapkan 1%. Maka F tabel = 4,41. Dalam hal ini berlaku ketentuan bila Fh lebih besar dari Ft, maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan. Jadi F hitung > F tabel atau 7,74>4,41. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara metode tusuk sate dan metode pohon faktor denganhasil belajar matematika materi KPK dan FPB di SDN 01 Kalibeji.

C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

Untuk hasil uji hipotesis langkah pertama adalah terlebih dahulu mencari df (degree of freedom) atau derajat kebebasan, dengan rumus df = N - nr. Responden yang diteliti yakni sebanyak 21 orang, dengan N = 21.Variabel yang penulis cari korelasinya adalah variabel X dan Y, jadi nr = 2. Dengan mudah dapat diperoleh df-nya yaitu df = 21 - 2 = 19.

(65)

51

maka dapat disimpulkan bahwasannya metode tusuk sate dapat meningkatkan hasil belajar matematika di SDN 01 Kalibeji.

Selanjutnya korelasi antara r ( 599) merupakan korelasi positif yang signifikan pada taraf 1%(0,599 > 0,575) maka dapat disimpulkan bahwasannya metode pohon faktor dapat meningkatkan hasil belajar matematika di SDN 01 Kalibeji. Demikian halnya korelasi antara r diperoleh hasil 915 merupakan korelasi positif yang signifikan pada taraf signifikan 1% (0,915 >0,575) maka dapat disimpulkan bahwasannya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara metode tusuk satedan metode pohon faktor. Kemudian dari perhitungan adalah 68 merupakan korelasi positif yang signifikan pada taraf signifikan 1% ( 68 >0,575). Hal ini berarti hipotesa alternatif (Hα) diterima dan terbukti kebenarannya karena “ro” lebih besar dari “rt” dan hipotesa nihil atau hipotesa

(66)

52 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian skripsi yang berjudul “HubunganMetode Tusuk Sate dan Metode Pohon Faktor dengan Hasil Belajar Matematika Materi KPK dan FPB Kelas IV SDN 01 Kalibeji Kecamatan Tuntang KabupatenSemarang Tahun Ajaran 2017/2018”dan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah diajukan dalam rumusan masalah, maka penulis mencoba memberikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Metode tusuk sate masuk dalam kategori baik dengan hasil belajar Matematika materi KPK dan FPB.

2. Metode pohon faktor masuk dalam kategori baikdengan hasil belajar Matematika materi KPK dan FPB.

3. Hasil belajar siswa termasuk tingkat kualifikasi sedang.

4. Ada hubungan metode tusuk sate dalam penyelesaian soal KPK dan FPB dengan hasil belajar.

5. Ada hubungan metode pohon faktor dalam penyelesaian soal KPK dan FPB dengan hasil belajar.

(67)

53

B. Saran

1. Bagi siswa,

a. Perlu meningkatkan motivasi belajar terutama dalam mata pelajaran matematika.

b. Perlu memperbanyak latihan soal dengan metode-metode yang diajarkan oleh guru dalam hal ini materi KPK dan FPB.

c. Perlu meningkatkan efektifitas belajar. 2. Bagi guru,

a. Perlu adanya inovasi dalam mengembangkan metode pembelajaran menjadi lebih menyenangkan tetapi tetap dimengerti siswa.

b. Guru lebih jeli memilah metode mana yang baik dalam sebuah pembelajaran, jangan sampai ada metode yang lebih sederhana tapi guru memberikan metode yang rumit.

3. Bagi sekolah,

a. Dapat memberikan gambaran yang dapat dijadikan refleksi untuk meningkatkan hasil belajar secara keseluruhan.

(68)

54

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.1989. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: PT Bina Aksara.

Khairunnisa, Afidah. Matematika Dasar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hasan, Iqbal.2004.Analisis Data Penelitian Dengan Data Statistik.Jakarta: PT Bumi Aksara.

Moesono, Djoko dkk.1999. Matematika 4 Mari Berhitung untuk SD Kelas 4. Jakarta: Balai Pustaka.

Mustaqim. 2012. Psikologi Pendekatan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Mustaqim, Burhan skk. 2008. Ayo Belajar Matematika Jilid 4 untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perukuran Departemen Pendidikan Nasional

Sukirman. 2016. Matematika. Yogyakarta: UNY Press.

Shadiq, Fajar. 2014. Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu

Wasisto, Agus. 2017. Penilaian Sikap, Pengetahuan, dan Ketrampilan. Yogyakarta: Graha Cendekia.

http://yuanitahandoko.blogspot.co.id: Mencari KPK dan FPB dengan Metode Tusuk Sate. Diakses pada Kamis 23 Maret 2018 pukul 19.36.

(69)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran Daftar Responden Siswa Kelas IV SDN 01 Kalibeji

(70)

Nama :

Kelas :

SOAL:

A. Tentukan KPK dari bilangan-bilangan berikut menggunakan metode

tusuk sate!

1. 20 dan 30 2. 15 dan 20 3. 24 dan 26 4. 32 dan 48 5. 36 dan 40

B. Tentukan FPB dari bilangan-bilangan berikut menggunakan metode

tusuk sate!

6. 20 dan 30 7. 15 dan 20 8. 24 dan 26 9. 32 dan 48 10. 36 dan 40

(71)

Nama :

Kelas :

SOAL:

C. Tentukan KPK dari bilangan-bilangan berikut menggunakan metode

pohon faktor!

1. 20 dan 30 2. 15 dan 20 3. 24 dan 26 4. 32 dan 48 5. 36 dan 40

D. Tentukan FPB dari bilangan-bilangan berikut menggunakan metode

pohon faktor!

(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Cicik Prastiwi

Tempat/ Tanggal Lahir : Kab. Semarang/ 03 April 1996

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Kalibeji rt 01 rw 04

Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang

No.HP : 085738937898

Riwayat Pendidikan :

1. SD N 01 Kalibeji, lulus tahun 2008 2. SMP N 1 Banyubiru, lulus tahun 2011 3. SMK N 1 Salatiga, lulus tahun 2014

(82)

Foto saat Penelitian di SDN 01 Kalibeji

(83)
(84)
(85)
(86)
(87)

Gambar 11 dan 12 anak-anak mengerjakan soal dalam lembar jawab

Gambar

Gambar 1.1 Metode Tusuk Sate
Gambar 1.2 Metode Pohon Faktor
Gambar 1.3 Metode Pohon Faktor
Tabel 4.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Saran yang dapat disampaikan penulis, sebaiknya dalam meningkatkan prestasi belajar matematika pada pokok bahasan menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas VI dapat digunakan

Kesimpulan: Penanganan masalah yang dihadapi siswa kelas V MIN 4 Bungo dalam meningkatkan pemahaman konsep FPB dan KPK melalui pembelajaran kooperatif STAD perlu

Hasil penelitian menunjukkan : penerapan metode pemberian tugas PR dengan KKM 6,0 dapat meningkatkan hasil belajar Matematika pokok bahasan KPK dan FPB melalui metode pemberian tugas

1 Pengajar di SDN Banjarsari 5 Kota Serang, Provinsi Banten.. hari tentang matematika. Namun banyak kita temui dalam pembelajaran di sekolah yang masih menggunakan metode

Aktivitas guru dalam pembelajaran dengan menerapkan model kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi FPB dan KPK pada mata pelajaran

- Peserta didik mampu membuat contoh FPB dari dua bilangan dalam cerita dengan baik dan benara. - Peserta didik mampu membuat contoh FPB dari dua bilangan dalam

Hal ini bermakna bahwa siswa dapat memahami soal yang diberikan dan dapat mengerjakan soal dengan langkah-langkah sesuai alur logika yang diajarkan oleh guru namun

2 Pembahasan Data Hasil Evaluasi Belajar Dari tabel 2, dapat diketahui bahwa pada perbaikan siklus I mata pelajaran Matematika konsep FPB dan KPK, hasil evaluasi menunjukkan adanya