PERKEMBANGAN HAMA DAN PENYAKIT
TANAMAN KUBIS PADA TIGA SISTEM BUDI DAYA
A. MUBARRAK
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2006
ABSTRAK
A. MUBARRAK. Perkembangan Hama dan Penyakit Tanaman Kubis pada Tiga Sistem Budi Daya. Dibimbing oleh DADANG, GEDE SUASTIKA dan NINA MARYANA.
Penelitian dilaksanakan di Desa Sukagalih, Kecamatan Mega Mendung, Kabupaten Bogor, yang terletak pada ketinggian ± 900 meter di atas permukaan laut, mulai bulan Maret 2005 hingga Maret 2006. Tujuan penelitian adalah untuk membandingkan perkembangan hama dan penyakit tanaman kubis pada sistem budi daya pertanian organik, input rendah dan konvensiona dengan pola pertanaman monokultur dan tumpangsaril.
Percobaan dilakukan dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan yakni: (1) organik monokultur kubis, (2) organik tumpangsari kubis-tomat, (3) input rendah monokultur kubis, (4) input rendah tumpangsari kubis-tomat, (5) konvensional monokultur kubis dan (6) konvensional tumpangsari kubis-tomat. Pengamatan dilakukan seminggu sekali mulai umur 14 hari setelah tanam sampai 1 minggu sebelum panen dengan menetapkan 10 tanaman contoh secara sistematis. Parameter yang diamati antara lain populasi hama, tingkat parasitisasi, intensitas penyakit, luas serangan, tinggi tanaman, arthropoda tanah dan produksi tanaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan populasi hama Plutella xylostella, Crocidolomia pavonana pada sistem budi daya pertanian organik dan input rendah relatif lebih rendah dibandingkan dengan konvensional. Perkembangan penyakit busuk hitam yang disebabkan oleh Xanthomonas campestris pv. campestris pada sistem budi daya pertanian organik, input rendah dan konvensional berkembang dengan pola yang sama. Kejadian penyakit akar gada yang disebabkan oleh Plasmodiopora brassicae dipengaruhi oleh jumlah pupuk kandang yang diaplikasikan. Aplikasi fungisida pada tanaman tomat pada musim hujan berpengaruh terhadap penekanan serangan Phytophthora infestans. Secara umum tingkat parasitisasi P. xylostella oleh Diadegma semiclausum pada pola pertanaman tumpangsari lebih tinggi dibandingkan dengan monokultur. Produksi kubis tertinggi terjadi pada perlakuan input rendah. Pada musim kemarau, perlakuan organik monokultur dan tumpangsari serta input rendah monokultur lebih menguntungkan dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Pada musim hujan hanya perlakuan input rendah tumpangsari saja yang menguntungkan. Sistem pertanian organik dan input rendah pada pertanaman kubis, layak untuk diusahakan dalam rangka pertanian berkelanjutan dengan mengatur waktu tanam dan mempertimbangkan kesesuaian iklim.
PERKEMBANGAN HAMA DAN PENYAKIT
TANAMAN KUBIS PADA TIGA SISTEM BUDI DAYA
A. MUBARRAK
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada
Program Studi Entomologi-Fitopatologi
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2006
Judul Tesis : Perkembangan Hama dan Penyakit Tanaman Kubis pada Tiga Sistem Budi Daya
Nama : A. Mubarrak Nomor Pokok : A451040031
Disetujui Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Dadang, M.Sc. Ketua
Dr. Ir. Gede Suastika, M.Sc. Dr. Ir. Nina Maryana, M.Si. Anggota Anggota
Diketahui
Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Entomologi-Fitopatologi
Dr. Ir. Sri Hendrastuti Hidayat, M.Sc. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, M.S.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas pada tanggal 9 April 1968. Penulis merupakan putra keenam dari sepuluh bersaudara dari pasangan Basyuni Yusuf (alm) dengan Hj. Sur’ah. Tahun 1986 penulis lulus SPP-SPMA Kalimantan Barat, kemudian tahun 1987 menjadi pegawai negeri sipil pada Unit Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat sampai sekarang.
Penulis memperoleh pendidikan DI Pengendalian Hama Terpadu di Universitas Andalas Padang tahun 1999, kemudian menyelesaikan D3 Penyuluhan Pertanian di Universitas Terbuka UPBJJ Pontianak tahun 2002, menyelesaikan sarjana pada Program Studi Teknologi Pangan di Universitas Dr. Soetomo Surabaya tahun 2003. Penulis pada tahun 2004 mendapat tugas belajar dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas untuk mengikuti program S2 pada Program Studi Entomologi-Fitopatologi pada Sub Program Studi Pengendalian Hama Terpadu di Institut Pertanian Bogor.
PRAKATA
Alhamdulillah, atas segala rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian berjudul Perkembangan Hama dan Penyakit Tanaman Kubis pada Tiga Sistem Budi Daya, yang dilaksanakan di Desa Sukagalih, Kecamatan Mega Mendung, Kabupaten Bogor dari bulan Maret 2005 sampai dengan Maret 2006.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Dadang, M.Sc. selaku ketua komisi pembimbing, Dr. Ir. Gede Suastika, M.Sc. dan Dr. Ir. Nina Maryana, M.Si. selaku anggota komisi pembimbing. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada ibunda, istri dan anak-anak atas do’a dan kesabarannya serta rekan-rekan yang membantu penelitian di lapangan maupun di laboratorium. Penghargaan penulis sampaikan kepada Kepala Desa Suka Galih, Kecamatan Mega Mendung serta semua pihak yang telah membantu. Akhirnya penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada pihak yang berkompeten.
Bogor, Agustus 2006 A. Mubarrak
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ……….... xi
DAFTAR GAMBAR ……….... xii
DAFTAR LAMPIRAN ……….... xiii
PENDAHULUAN ……….... 1
Latar Belakang ……….... 1
Tujuan Penelitian ……….... 2
TINJAUAN PUSTAKA ……….. 3
Pertanian Organik ………... 3
Pertanian Input Rendah (Low External Input Agriculture – LEIA) ... 5
Pertanian Konvensional (High External Input Agriculture–HEIA) ... 6
Kubis ( Brasicca oleracea var. capitata) ……….... 7
Hama K ubis ………. 8
Penyakit K ubis ………. 8
BAHAN DAN METODE ……… 11
Tempat dan Waktu ………. 11
Persiapan Lahan ………. 11
Pemupukan ……….... 11
Penanaman ………... 12
Pengamatan Hama dan Penyakit ……….... 12
Pengendalian Hama dan Penyakit ………... 13
Perangkap Jebakan (Pitfall Trap) ………... 14
Parasitisasi ………... 14
Mikroorganisme ………... 15
HASIL DAN PEMBAHASAN ………... 16
Keadaan Lokasi Penelitian ..………... 16
Hama Kubis ……….... 17
Plutella xylostella ………. 17
Crocidolomia pavonana ………... 20
Gryllotalpa sp. ………... 21
Penyakit Kubis ………. 24 Busuk Hitam ……… 24 Akar Gada ……….... 26 Hama Tomat ………. 27 Penyakit Tomat ……… 28 Geminivirus ………...……….. 28 Bercak Daun ………. 30 Busuk Daun ……….. 31
Tinggi Tanaman Tomat ……… 34
Arthropoda Tanah ………... 35
Mikroorganisme ……….. 37
Produksi ……….. 39
Kubis ………... 39
Tomat ………... 41
Analisis Usaha Tani ……… 41
SIMPULAN DAN SARAN ………. 43
Simpulan ……….. 43
Saran ………... 43
DAFTAR PUSTAKA ……….. 44
LAMPIRAN ………... 48
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Dosis pupuk pada setiap perlakuan ……….. 11
2 Kategori penilaian kerusakan tanaman ……… 13
3 Intensitas kerusakan kubis oleh Gryllotalpa sp. ……….. 21
4 Rata-rata tingkat parasitisasi larva P. xylostella ……….……. 23
5 Rata-rata tingkat parasitisasi larva P. xylostella oleh D. semiclausum dan Apanteles sp. pada MH ……….………. 24
6 Rata-rata kejadian penyakit akar gada pada tanaman kubis ..………….. 26
7 Keadaan iklim wilayah pengamatan Stasiun Citeko bulan April–Juni dan September-Desember 2005 ……….. 33
8 Komposisi populasi arthropoda tanah hasil pitfall trap pada pertanaman kubis berdasarkan peranannya ………... 35
9 Jumlah ordo, famili dan populasi arthropoda tanah hasil pitfall trap pada berbagai perlakuan pada tanaman kubis ……….. 36
10 Mikroorganisme hasil isolasi dari tanah perakaran kubis dan tomat serta daun tomat ………..……… 37
11 Total koloni dan jumlah jenis mikroorganisme (MO) yang berhasil diisolasi dari tanah perakaran kubis dan tomat pada tiga media tumbuh ………... 38
12 Total koloni dan jumlah jenis mikroorganisme (MO) yang berhasil diisolasi dari daun tomat pada tiga media tumbuh ………... 39
13 Kandungan unsur hara pada pupuk kandang dan pupuk sintetik ……... 40
14 Analisis usaha tani tanaman kubis monokultur dan tumpangsari dengan tanaman tomat (ha) pada MK dan MH ………. 42
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1 Gejala serangan (a) X. campestris dan (b) E. carotovora
pada tanaman kubis ………... 9
2 Tanaman kubis pada petak (a) monokultur dan (b) tumpangsari ………... 12
3 Rata-rata populasi larva P. xylostella pada tanaman kubis pada MK ……. 17
4 Rata-rata populasi larva P. xylostella pada tanaman kubis pada MH ……. 18
5 Rata-rata populasi C. pavonana pada tanaman kubis pada MK ………... 20
6 Rata-rata populasi C. pavonana pada tanaman kubis pada MH …………. 21
7 Gejala kerusakan akar kubis oleh serangan Gryllotalpa sp. ……… 22
8 Rata-rata intensitas serangan X. campestris pada tanaman kubis pada MK (a) dan MH (b) ……….………. 25
9 Gejala penyakit akar gada (a) layu (b) gada pada akar ………. 26
10 Rata-rata populasi B. tabaci pada tanaman tomat pada MK ……….. 27
11 Rata-rata populasi B. tabaci pada tanaman tomat pada MH ……….. 28
12 Gejala serangan virus gemini pada tanaman tomat ……….... 28
13 Rata-rata luas seranga n penyakit geminivirus pada tanaman tomat pada MK (a) dan MH (b) ………... 29
14 Gejala serangan A. solani pada tanaman tomat ……….... 30
15 Rata-rata intensitas serangan A. solani pada tanaman tomat pada MH ………... 30
16 Gejala serangan P. infestans pada (a) daun dan (b) buah tomat ………... 32
17 Rata-rata intensitas serangan P. infestans pada tanaman tomat pada MK ………... 32
18 Rata-rata intensitas serangan P. infestans pada tanaman tomat pada MH ……… 33
19 Rata-rata tinggi tanaman tomat pada MK ...………... 34
20 Rata-rata tinggi tanaman tomat pada MH ...………... 35
21 Rata-rata produksi tanaman kubis (ha) pada MK dan MH .……….. 39
22 Rata-rata produksi tanaman tomat (ha) pada MK dan MH ………... 41