• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-Experimental Designs (nondesign), belum merupakan eksperimen sebenarnya karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen, karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2013).

2. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini desain yang digunakan adalah One Group PreTest-PostTest yang hanya memiliki dua set hasil pengukuran yaitu pretest (sebelum menggunakan Metode Hypnoteaching) dan pengukuran posttest (setelah menggunakan Metode Hypnoteaching). Dengan demikian, hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberikan perlakuan (Sugiyono, 2013).

Tabel 3.1 Desain Penelitian pretest perlakuan posttest

O1 X O2

Keterangan:

O : Pretest (sebelum diberi perlakuan) X : treatment (perlakuan)

O2 : Posttest (sesudah diberi perlakuan)

(O2 - O1) :Pengaruh dari perlakuan

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi tempat melaksanakan penelitian adalah SMA N 1 Getasan, yang beralamat di Jalan Raya Kopeng KM. 08, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa keseluruhan sebanyak 211 siswa. Pelaksanaan penelitian eksperimen ini yaitu pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 dalam rentang waktu 3 bulan, yaitu Februari-Mei 2013.

(2)

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA N 1 Getasan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 51 orang siswa.

Tabel 3.2

Sebaran Jumlah Siswa Kelas XI IPS SMA N 1 Getasan

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Sampling. Menurut Sugiyono (2013), Total Sampling adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota dari populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan apabila jumlah populasi relatif kecil, dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPS yang akan mendapatkan perlakuan yang sama menggunakan metode Hypnoteaching dalam pembelajaran.

D. Variabel Penelitian

Menurut Hatch dan Farhady dalam Sugiyono (2013), variabel adalah atribut dari seseorang, atau obyek, mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lainnya atau satu obyek dengan obyek yang lain. Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya maka macam-macam variabel dalam penelitian dibedakan menjadi lima, yaitu variabel bebas (independent), variabel terikat (dependent), variabel moderator, variabel intevening, dan variabel kontrol. Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel, yaitu satu variabel bebas (Independent) yang dilambangkan dengan X dan satu variabel terikat (Dependen) yang dilambangkan dengan Y. Variabel bebas (independent) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan perubahannnya atau timbulnya variabel terikat, sedangkan variabel terikan (dependent) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel bebas (Independent) dalam penelitian ini adalah Metode Hypnoteaching. Variabel terikat (Dependent) dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika, hasil belajar merupakan gambaran tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang dipelajari, yang diukur dengan berdasarkan jumlah skor jawaban yang benar pada soal Posttest yang dinilai setelah dikenai perlakuan.

Kelas Jumlah

XI IPS-1 19

XI IPS-2 18

(3)

E. Definisi Operasional Variabel

Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah Metode Hypnoteaching yang merupakan metode pembelajaran yang berprinsip bahwa sugesti dapat mempengaruhi hasil belajar sehingga dalam penerapannya lebih ditekankan dengan penggunaan bahasa-bahasa otak bawah sadar siswa baik dilakukan dalam kelas maupun luar kelas yang dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti sugesti dan imajinasi, hypnoteaching merupakan gabungan dari lima metode pembelajaran, yaitu quantumlearning, accelerate learning, power teaching, neuro linguistic programming (NLP), dan hypnosis.

Variabel terikat (X) dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika yang merupakan perubahan dalam hal kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai pengaruh pengalaman belajar yang dialami siswa baik berupa suatu bagian, unit atau materi tertentu yang telah diajarkan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dokumentasi

Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian. (Ridwan,2011). Dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seluruh kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto-foto kegiatan saat uji instrumen tes, saat pretest dan posttest dan saat pembelajaran menggunakan Metode Hypnoteaching.

2. Tes

Tes adalah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang untuk mengetahui aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Teknik tes digunakan untuk mendapatkan data berupa skor yang merupakan hasil belajar matematika siswa. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa pretest (sebelum perlakuan) dan posttest (setelah perlakuan).

Pretest dilakukan untuk mengukur kemampuan awal sebelum dilakukan perlakuan pembelajaran menggunakan Metode Hypnoteaching. Pelaksanaan Pretest pada kelas XI IPS-1 dilaksanakan pada hari Jumat, 12 April 2013, kelas XI IPS-2 pada hari Rabu, 24 April 2013, dan kelas XI IPS-3 pada hari Selasa, 23 April 2013 berupa tes objektif dengan soal yang sama selama 90 menit. Posttest dilakukan untuk mengetahui rata-rata hasil belajar matematika siswa setelah dilakukan perlakuan pembelajaran menggunakan Metode

(4)

Hypnoteaching. Pelaksanaan Posttest pada kelas XI IPS-1 dilaksanakan pada hari Selasa, 30 April 2013, kelas XI IPS-2 pada hari Jumat, 3 Mei 2013, dan kelas XI IPS-3 pada hari Jumat, 3 Mei 2013 berupa tes objektif dengan soal yang sama selama 45 menit.

3. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan (Hadi dalam Sugiyono, 2013). Teknik pengumpulan data ini digunakan karena penelitian ini berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala alam, dan responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2013). Observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai segala sesuatu yang terjadi selama proses pembelajaran menggunakan metode hypnoteaching. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tidak terstruktur karena observasi ini tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru

Tahap Proses

Hypnoteaching

KEGIATAN YANG DILAKUKAN JML

1 Niat dan

Motivasi

1. Persiapan ruang, alat dan media pembelajaran

2. Guru berpenampilan rapi

3. Guru masuk ke dalam kelas dengan senyum dan penuh semangat 4. Antusiasme siswa sebelum

pembelajaran

5. Guru mengawali pembelajaran dengan cerita motivasi (waking hypnosis)

6. Apersepsi

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

8. Guru menjelaskan manfaat yang

diperoleh setelah mempelajari

materi fungsi komposisi

8

2 Pacing 9. Guru bertanya kepada siswa apakah

siswa sudah belajar materi yang akan dibahas sebelumnya di rumah

10. Guru membuat gerakan atau

nyanyian dikelas

2

3 Leading 11. Guru meminta siswa mengerjakan

soal yang diberikan

(5)

Tahap Proses Hypnoteaching

KEGIATAN YANG DILAKUKAN JML

3 Leading 12. Guru meminta beberapa siswa untuk

mendiskusikan soal tersebut di depan kelas

13. Antusias siswa pada waktudiminta guru ke depan

4 Penggunaan

Kata Positif

14. Selama kegiatan pembelajaran

berlangsung guru menggunakan kata positif

15. Lafal yang digunakan mudah

diterima siswa

2

5 Pemberian

Pujian (reward

dan punishment)

16. Guru memberikan reward kepada siswa yang bisa mengerjakan soal di depan kelas

17. Guru memberikan punishment

kepada siswa yang tidak bisa mengerjakan soal

2

6 Modelling 18. Guru membimbing siswa yang

mengalami kesulitan

19. Guru bersama-sama dengan siswa mengadakan refleksi pembelajaran

20. Guru menjadi panutan dalam

berpakaian, berperilaku, dan

berbicara

3

TOTAL 20

G. Teknik Analisis Data 1. Statisika Deskriptif

Statistika deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambar terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono,2012). Analisis data menggunakan statistika deskriptif dalam penelitian ini meliputi penyajian data melalui tabel, dan diagram lingkaran.

2. Statistika Inferensial a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi dengan normal uji normalitas yang digunakan adalah One Sample Kolmogrov-Sminov Test. Kriteria uji normalitas adalah sebagai berikut:

H0 : data berdistribusi normal H1 : data tidak berdistribusi normal

(6)

Maka jika nilai signifikan > 0,05 maka H0 diterima. Jika nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak. b. Uji Beda Rata-Rata

Uji beda rata-rata yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t untuk sampel berpasangan atau two related samples test. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara dua variabel yang berpasangan (Priyatno, 2012). Penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon karena data yang digunakan tidak berdistribusi normal.

Pengujian yang digunakan dala, penelitian ini adalah uji dua sisi (two tail test) dengan tingkat signifikansi 0.05. kriteria berdasarkan signifikansi adalah jika signifikansi > 0.05 maka H0 diterima dan jika signifikansi < 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

H0: = H1: ≠ c. Uji N-Gain

N-Gain adalah selisih antara nilai postest dan pretest, N-gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan guru. Uji N-Gain digunakan nntuk menghindari hasil kesimpulan yang bias dalam penelitian , karena pada nilai pretest dan posttest maka digunakan uji wilcoxon.

Kelebihan penggunaan metode hypnoteaching dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa ditinjau berdasarkan perbandingan nilai gain yang dinormalisasi (N-gain), antara nilai pretest dan nilai posttest. Gain yang dinormalisasi (N-gain) dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut (Hake, dalam Biologipedia (2010)) :

Keterangan :

Sposttest : skor yang diperoleh setelah perlakuan Spretest : skor yang diperoleh sebelum perlakuan

Smaksimum : skor maksimum yang mungkin dapat diperoleh siswa Indikator Uji N-Gain adalah sebagai berikut:

(1) jika g ≥ 0,7, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori tinggi; (2) jika 0,7 > g≥ 0,3, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori sedang, (3) jika g < 0,3 maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori rendah.

(7)

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur hasil belajar matematika sebelum dan setelah diterapkan perlakuan, yang terdiri dari instrumen pretest dan posttest. Kurikulum menjadi acuan dalam pembuatan soal yang kemudian dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran matematika. Jenis tes yang akan digunakan berupa tes objektif.

Instrumen pretes digunakan untuk mengetahui kemampuan awal menerima materi menentukan fungsi komposisi dari dua fungsi sebelum perlakuan. Pemilihan materi dalam instrumen ini meliputi materi yang sudah diberikan sebagai syarat telah menguasai materi.

Instrumen posttest dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan dengan Metode Hypnoteaching. Nilai dari posttest tersebut kemudian dianalisis beda rata-rata untuk mengetahui pengaruh penerapan Metode Hypnoteaching terhadap hasil belajar matematika. Instrumen pretest dan posttets terdiri dari 30 soal berbentuk pilihan ganda.

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Hasil Belajar

1. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2013), suatu instrumen dikatakan baik apabila memenuhi dua kriteria, yaitu valid dan reliabel. Valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara mengkorelasi skor butir instrumen dengan skor total. Menurut Azwar (dalam Priyatno, 2012), semua item yang mencapai koefisien korelasi (rhitung) minimal 0.30 daya pembedanya dianggap memuaskan, jadi item yang memiliki nilai koefisien korelasi (rhitung) dibawah 0.30 dianggap tidak valid. Hasil Uji validitas kisi-kisi butir soal dapat dilihat dalam Tabel 3.5.

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR NO SOAL JML

Menentukan komposisi fungsi dari dua fungsi

Melakukan operasi-operasi aljabar pada fungsi.

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

9

Menentukan fungsi komposisi dari beberapa fungsi.

10, 11, 12, 13, 14, 15, 16

7

Menentukan komponen pembentuk

fungsi komposisi apabila aturan

komposisi dan komponen lainnya

diketahui. 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 14 TOTAL 30

(8)

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Kisi-Kisi Butir Soal

2. Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas instrumen tersebut kemudian diukur taraf reliabilitasnya, instrumen dikatakan instrumen yang reliabel apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2013). Suatu instrumen yang digunakan dalam penelitian akan di uji reliabilitasnya, skor yang dipergunakan dalam instrumen tersebut menghasilkan skor dikotomi yaitu 1 jika jawaban benar dan 0 jika jawaban salah. Hasil penelitian yang diberikan oleh instrumen harus konsisten memberikan jaminan bahwa instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengukuran reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus alpha-Cronbach, dengan mengacu pada kriteria tingkat reliabilitas yang dikemukakan George dan Mallery (1995).

Tabel 3.6

Kriteria Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha KOMPETENSI DASAR INDIKATOR NO SOAL HASIL UJI VALIDITAS Valid Tidak Valid Menentukan komposisi fungsi dari dua fungsi Melakukan operasi-operasi aljabar pada fungsi.

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 3, 5, 8, 9 1, 2, , 4, 6, 7 Menentukan fungsi

komposisi dari beberapa fungsi. 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 10, 11, 13, 14, 15 12, 16 Menentukan komponen

pembentuk fungsi komposisi apabila aturan komposisi

dan komponen lainnya

diketahui. 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 17, 18, 21, 23, 24, 26, 29 19, 20, 22, 25, 27, 28, 30 JUMLAH 30 16 14

Koefisien Validitas Kriteria

α> 0.9 Reliabilitas Memuaskan

0.8 < α≤ 0.9 Reliabilitas Bagus

0.7 < α≤ 0.8 Dapat Diterima

(9)

Berikut ini adalah tabel hasil uji reliabilitas instrumen sebelum penelitian: Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas

Berdasarkan Tabel 3.7 diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar 0.867, artinya instrumen yang digunakan dalam penelitian ini kriteria reliabialitasnya adalah bagus karena 0.867 > 0.7.

3. Uji Tingkat Kesukaran

Tujuan dari uji tingkat kesukaran adalah untuk mengetahui tingkat kesukaran dari instrumen yang dipakai dalam penelitian ini. Menurut Arikunto (2010), soak yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usahanya, sedangkan soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencobanya lagi. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya butir soa

l disebut Indeks Kesukaran. Rumus untuk menentukan Indeks Kesukaran menurt Arikunto (2010) adalah sebagai berikut:

Keterangan:

P : Indeks Kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab benar JS : jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh maka semakin sukar soal tersebut, sebaliknya semakin besar indeks yang diperoleh maka semakin mudah soal tersebut.

Tabel 3.8

Rentang Nilai Taraf Kesukaran

Rentang Nilai Taraf Kesukaran

0 - 0.3 Sukar 0.3 - 0.7 Sedang 0.7 - 1 Mudah Cronbach's Alpha N of Items .867 30 =

(10)

Berdasarkan Tabel 3.8 yaitu perhitungan taraf kesukaran dalam penelitian ini, yang termasuk dalam kategori sedang ada 5 soal, kategori mudah 11 soal, dan sukar tidak ada. Hasil perhitungan taraf kesukaran dapat dilihat dalam Tabel

Tabel 3.9

Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran

Kategori F Persentase

Sukar 11 69%

Sedang 5 31%

Gambar

Tabel 3.1  Desain Penelitian  pretest  perlakuan  posttest

Referensi

Dokumen terkait

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan tentang konsep diri seorang karyawan yang akan memasuki masa pensiun serta

Terakhir peserta disajikan Pos-Test tentang materi akuntansi secara umum untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman akuntansi masing-masing pelaku IKM KUB RRT

Kemudian secara terminologis yang berdasarkan pada pendapat para ahli bahwa politik hukum adalah kebijakan dasar penyelenggara negara dalam bidang hukum yang akan, sedang dan

Disajikan gambar penampang melintang salah satu organ pada tumbuhan, siswa dapat menjelaskan fungsi bagian yang ditunjuk.

Meski ada perubahan kewenangannya yang luar biasa namun masih ada kewenangan-kewenangan yang masih perlu dibanggakan oleh MPR seperti Pasal 3 Ayat 1 berbunyi:

1) Sikap mental mengutamakan prioritas adalah sikap yang mengarah pada kemampuan dalam mengutamakan prioritas yang lebih penting dari segala sesuatu yang ada

Nilai gel strength akan mengalami kenaikan yang berbanding lurus dengan waktu pembentukan gel. Gel strength kemudian akan mengalami penurunan jika sudah mencapai

Untuk memahami komunikasi yang baik antara suami yang berasal dari papu dan istri yang berasal dari jawa haruslah keduanya adanya saling mengerti satu masa