• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MENGGUNAKAN MEDIA 3 DIMENSI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI DIVISI SPERMATOPHYTA DI KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 PONTIANAK SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MENGGUNAKAN MEDIA 3 DIMENSI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI DIVISI SPERMATOPHYTA DI KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 PONTIANAK SKRIPSI"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

(STAD)

MENGGUNAKAN MEDIA 3 DIMENSI TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI DIVISI

SPERMATOPHYTA

DI KELAS VII

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 PONTIANAK

SKRIPSI

Oleh:

JULIANTI

NPM. 111630553

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

(STAD)

MENGGUNAKAN MEDIA 3 DIMENSI TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI DIVISI

SPERMATOPHYTA

DI KELAS VII

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 PONTIANAK

Oleh:

JULIANTI

NPM: 111630553

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi

Pendidikan Biologi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)
(6)

v

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apa bila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (Al-Qur’an: Al Insyiraah (kelapangan) ayat 5-8).

(7)

vi

PERSEMBAHAN

Ungkapan hati sebagai rasa Terima Kasihku

Alhamdulilahirabbilalamin….Akhirnya sampai juga di titik akhir perjuangan membuat sebuah karya kecil ini. Alhamdulilahirabbbilalamin ya Allah terimakasih Engkau telah karuniakan akal, kesehatan dan kesabaran untukku. Dengan anugerah akal dari Mu ya Allah aku mampu menata kata di dalam karya kecilku ini. Anugerah terbesar yang sangat aku syukuri aku selalu engkau berikan nikmat kesehatan dalam perjalanan menyelesaikan karya ini dan anugerah terindah, aku diajarkan lebih bersabar dalam menyelesaikan segala urusanku.

Terima kasih ibu (Lita Martini) bapak (Herlan) dan keluarga besarku yang selalu mendo’akan

aku. Ibu bapak yang kukasihi dan kusayangi berkat do’a kalian aku dapat menyelesaikan

semua hal-hal dalam perkuliahan ini dan menyelesaikan tugas akhirku ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kalian. Ibu bapak tanpa do’a kalian aku tidaklah berarti apa-apa. Aku persembahkan karya kecilku ini untuk kalian. Do’a ibu bapak adalah pengobat di kala lelahku

datang. Kalian adalah penyemangat ketika aku mulai menyerah dan bangkit ketika aku terjatuh. Abang-adikku yang aku kasihi Risal dan Heru penyemangatku, kalian harus mengejar cita-cita kalian, belajar yang giat, dan pantang menyerah dengan tantangan hidup. Irwan terima kasih karna selalu penyemang hatiku dan mendo’akan ku. Selalu ada saatku keluhkan kelelahanku.

Sahabatku Eti dan Ina, aku bangga memiliki sahabat seperti kalian. Kalian memberikan kenangan indah dalam persahabatan kita, saling menyemangati dan memberi motivasi dalam hal apapun. Kiki terima kasih membantu banyak hal yang tidak bisa diucapkan satu persatu dan kamu dengan berbaik hati sudah mengajarkan aku dengan penuh sabar teknik analisis data. Yanti teman serumahku terima kasih membantu banyak hal dan memberi ku semangat dan sabar dalam mengerjkan skripsi ini.

Teman Biologi B angkatan 2011

Terimakasih banyak untuk bantuan dan kerjasamanya selamaini…

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Senandung kalimat syukur tidak henti hentinya dipanjatkan kepada Allah

SWT, Rabbi semesta alam yang memegang kekuasaan di bumi dan di langit,

shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Baginda Rasulullah

Muhammad SAW, keluarga, para sahabat serta para pengikutnya sampai akhir

zaman.

Alhamdulillahirobbil’alamin, atas ridha Allah peneliti akhirnya mampu

menyelesaikan skripsi yang berjudul”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Menggunakan Media 3

Dimensi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Divisi Spermatophyta di

Kelas VII MTs. Negeri 2 Pontianak”.

Penulis menyadari banyak pihak yang telah membantu menyelesaikan

skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih dengan tulus

kepada :

1. H. Helman Fachri, SE, M.M., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Pontianak yang telah memberikan pengarahan dan dorongan.

2. Dr. Mawardi, M.M., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Pontianak yang telah memberikan pengarahan,

dorongan, dan motivasi.

3. Arif Didik Kurniawan, M.Pd., selaku Ketua Progam Studi Pendidikan Biologi

sekaligus sebagai Dosen Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan,

saran, masukan dan kritik dalam penyusunan skripsi ini.

4. Mahwar Qurbaniah, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I telah meluangkan

waktunya memberikan pengarahan, saran, masukan dan kritik dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Nuri Dewi Muldayanti, M.Pd., selaku penguji I yang memberikan saran,

masukan, kritik serta pengarahan dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Hanum Mukti R, M.Sc., selaku penguji II yang memberikan saran, masukan,

(9)

viii

7. Drs. H. Razali, M.Pd., selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 2

Pontianak yang telah memberikan izin penelitian ini.

8. Kristianah, S.Pd.I., selaku Guru Bidang Studi IPA MTs Negeri 2 Pontianak

dan Validator yang telah memberikan semangat, pengarahan, dan motivasi.

9. Para Dosen FKIP Biologi Universitas Muhammadiyah Pontianak yang telah

memberikan dukungan dan motivasi.

10. Adi Pasha Kahar, M.Pd dan Mendala, S.Pd selaku Validator yang telah

memberikan motivasi, saran dan pengarahan.

11. Ade Sunarta dan semua staf akademik di FKIP BIOLOGI, terima kasih

banyak atas semua bantuan kalian.

Peneliti sadari penelitian ini jauh dari sebuah kesempurnaan dikarenakan

keterbatasan saya sebagai peneliti, oleh karena itu kritik dan saran serta masukkan

menjadi hal yang sangat saya butuhkan dan harapankan untuk perbaikan ke arah

yang lebih baik. Akhrinya peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi mereka yang membutuhkan untuk pengembangan keilmuan selanjutnya.

Pontianak, Oktober 2015

(10)

ix

ABSTRAK

JULIANTI (111630553), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif TipeStudent Teams Achievement Division (STAD) Menggunakan Media 3 Dimensi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi DivisiSpermatophytadi Kelas VII MTs. Negeri 2 Pontianak. Dibimbing oleh: MAHWAR QURBANIAH, M.Si dan ARIF DIDIK KURNIAWAN, M.Pd

Model pembelajaran dan media yang digunakan masih belum dapat mengaktifkan dan meningkatkan hasil belajar siswa sehingga dilakukan upaya menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan media 3 Dimensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan dan pengaruh hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) menggunakan media 3 dimensi dengan model konvensional menggunakan media 3 dimensi pada materi divisispermatophytadi kelas VII MTs Negeri 2 Pontianak. Metode penelitian yang digunakan adalah

Eksperimen. Bentuk penelitian yang digunakan adalah Quasy Exsperimental Design dengan rancangan Nonequivalent Control Group Design. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling, kelas VII H sebagai kelas eksperimen dan kelas VII I sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik pengukuran dan observasi. Alat pengumpul data yang digunakan adalah tes hasil belajar dan lembar observasi. Hasil uji U Mann-Whitney data posttest menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model kooperatif tipe STAD berbantu media 3 dimensi dengan siswa yang diajar menggunakan metode ceramah berbantuan media 3 dimensi. Berdasarkan perhitungan Effect Size, model kooperatif tipe STAD berbantu media 3 dimensi memberikan pengaruh sebesar 55,4% dengan kategor tinggi. Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa model kooperatif tipe STAD berbantu media 3 dimensi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi divisispermatophyta.

(11)

x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan ... 5

D. Manfaat ... 6

E. Definisi Operasional ... 6

1. Model Kooperatif TipeStudent Teams Achievement Division (STAD) ... 6

2. Model Konvensional ... 8

3. Media Pembelajaran 3 Dimensi ... 9

4. Hasil Belajar... 9

5. Materi DivisiSpermatophyta... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 11

A. Deskripsi Teori... 11

1. Belajar dan Pembelajaran... 11

a. Belajar ... 11

b. Pembelajaran ... 13

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 14

a. Model Pembelajaran Kooperatif ... 14

b. TipeStudent Teams Achievement Division(STAD)... 16

3. Model Konvensional dengan Metode Ceramah ... 20

4. Media Pembelajaran 3 Dimensi ... 22

a. Media Pembelajaran... 22

b. Media 3 Dimensi ... 24

5. Hasil Belajar... 26

6. Materi DivisiSpermatophyta... 28

B. Kerangka Pemikiran... 33

(12)

xi

BAB III METODE PENELITIAN... 35

A. Metode dan Bentuk Penelitian ... 35

B. Variabel Penelitian ... 36

C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 37

D. Populasi dan Sampel ... 37

E. Prosedur Penelitian... 38

F. Teknik dan Alat Pengumpul Data ... 41

G. Teknik Analisis Data... 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Hasil Penelitian... 52

1. Perbedaan Hasil Belajar Siswa a. Rekapitulasi NilaipretestdanposttestKelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 52

b. Uji Hipotesis NilaiPretest... 53

c. Uji Hipotesis NilaiPosttest... 54

2. Pengaruh Model Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi DivisiSpermatophyta... 56

B. Pembahasan ... 56

1. Perbedaan Hasil Belajar Model Kooperatif Tipe STAD Berbantu Media 3 Dimensi dengan Metode Ceramah Berbantu Media 3 Dimensi... 56

2. Pengaruh Model Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi DivisiSpermatophyta... 62

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan Hasil Ulangan Harian MTs Negeri 2 Pontianak

Tahun Ajaran 2014/2015 ... 1

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif ... 16

Tabel 3.1 RancanganNonequivalent Control Group Design... 35

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ... 37

Tabel 3.3 Besar Koefesien Korelasi... 44

Tabel 3.4 Soal yang Dinyatakan Tidak Valid ... 44

Tabel 3.5 Hubungan Antar Koefisien Reliabilitas dengan Mutu Instrumen ... 45

Tabel 3.6 Besar Koefesien Korelasi Klasifikasi Daya Pembeda ... 46

Tabel 3.7 Hasil Uji Daya Pembeda Soal ... 47

Tabel 3.8 Klasifikasikan Indeks Kesukaraan ... 47

Tabel 3.9 Hasil Tingkat Kesukaraan Soal ... 48

Tabel 3.10 Nilai KriteriaEffect Size... 51

Tabel 4.1 Rata-Rata NilaiPretestdanPosttestKelas Kontrol dan Eksperimen 52 Tabel 4.2 Uji NormalitasPretestKelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen ... 53

Tabel 4.3 UjiU Man Whitney PretestKelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen ... 54

Tabel 4.4 Uji NormalitasPosttestKelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen... 54

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Contoh Tumbuhan Gymnospermae ... 30

Gambar 2.2 Contoh Tumbuhan Gymnospermae ... 31

Gambar 2.3 Contoh Tumbuhan Angiospermae ... 32

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian ... 40

(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Halaman

Lampiran A-1 Hasil Wawancara dengan Guru IPA MTs N 2 Pontianak ... 69

Lampiran A-2 Hasil Wawancara dengan Siswa MTs N 2 Pontianak ... 71

Lampiran A-3 UjiBartleth... 74

Lampiran A-4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I Dan II Kelas Eksperimen ... 82

Lampiran A-5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I Dan II Kelas Kontrol ... 93

Lampiran A-6 Kisi-kisi SoalPretest... 103

Lampiran A-7 Kisi-kisi SoalPosttest... 109

Lampiran A-8 SoalPretest... 115

Lampiran A-9 SoalPosttest... 122

Lampiran A-10 Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan I Kelas Eksperimen dan Kontrol... 129

Lampiran A-11 Lembar Kerja Siswa (LKS) Permuan II Kelas Eksperimen dan Kontrol... 136

Lampiran A-12 Kuis Pertemuan I ... 143

Lampiran A-13 Kuis Pertemuan II... 145

Lampiran B Lampiran B-1 Lembar Telaah Observasi Pembelajaran dengan Model Kooperatif Tipe STAD dan Model Konvensional Dengan Menggunakan Media 3 Dimensi... 147

Lampiran C Lampiran C-1 Tabel Data Hasil Reliabilitas Uji Coba SoalPosttest... 171

Lampiran C-2 Tabel Data Hasil Validitas Uji Coba SoalPosttest... 172

Lampiran C-3 Tabel Indeks Kesukaran SoalPosttest... 174

Lampiran C-4 Tabel Daya Pembeda SoalPosttest... 175

Lampiran C-5 Tabel NilaiPretestdanPosttestKelas Kontrol... 177

Lampiran C-6 Tabel NilaiPretestdanPosttestKelas Eksperimen ... 178

Lampiran C-7 Hasil Analisis Data PenelitianPretest... 179

Lampiran C-8 Hasil Analisis Data PenelitianPosttest... 182

Lampiran C-9 Perhitungan Effect Size (ES) Hasil Belajar ... 185

Lampiran D Lampiran D-1 Surat Penyataan Validator ... 186

Lampiran D-2 Surat Mohon Izin Uji Soal... 189

Lampiran D-3 Surat Izin Penelitian Dari UMP... 190

Lampiran D-4 Surat Balasan Uji Soal Dari MTs Negeri 1 Pontianak ... 191

Lampiran D-5 Surat Balasan Izin Penelitian Dari MTs Negeri 2 Pontianak ... 192

(16)

xv Lampiran E

Lampiran E-1 SoalPosttest... 194

Lampiran E-2 Dokumentasi Kelas Kontrol ... 196

Lampiran E-3 Dokumentasi Kelas Eksperimen ... 200

(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan kegiatan yang terdiri dari 2 aspek yang saling

berhubungan yaitu guru dan siswa. Kegiatan pembelajaran terjadi transfer

ilmu antara guru sebagai pemberi pembelajaran (mengajar), sedangkan siswa

sebagai pelajar yang menerima informasi dari guru. Dalam Proses

pembelajaran, kedua aspek ini akan berkolaborasi menjadi suatu kegiatan

pada saat proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran (Jihad

dan Haris, 2012: 11).

Berhasil dan tidaknya pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru harus

diukur dengan mengacu pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

sudah ditentukan oleh sekolah. Pada kenyataannya di MTs Negeri 2

Pontianak masih terdapat hasil pembelajaran yang belum mencapai KKM.

Salah satu mata pembelajaran yang belum mencapai KKM yaitu mata

pelajaran IPA. Ilmu Pengetahuan Alam terdiri dari 3 bidang yaitu Biologi,

Kimia dan Fisika. Salah satu materi yang dianggap sulit pada mata pelajaran

IPA di bidang biologi yaitu pada materi kelompok tumbuh-tumbuhan, hal ini

dapat dilihat pada tabel 1.1 :

Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Ulangan Harian Mata Pelajaran IPA Semester Ganjil Siswa Kelas VII Tahun Ajaran 2014/2015

Materi Pokok

Persentase Ketuntasan (%)

VII A VII B VII C VII D VII

Pengamatan Objek 57,90 56,41 57,90 63,16 52,63 Klasifikasi Benda 52,63 58,98 57,90 63,16 57,90 Kelompok Tumbuh -Tumbuhan 39,48 35,90 42,10 42,10 36,84

Kelompok Hewan 47,36 51,29 47,37 71,06 50 Organisasi Kehidupan

Sumber : dokumentasi mata pelajaran IPA MTs Negeri 2 Pontianak

(18)

2

Berdasarkan Tabel 1.1 diperoleh informasi bahwa siswa belum mencapai

ketuntasan belajar maksimal pada pelajaran IPA bidang biologi, dengan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan berdasarkan kurikulum

di MTs Negeri 2 Pontianak yaitu sebesar 75 pada tahun ajaran 2014/2015.

Persentase ketuntasan siswa pada materi kelompok tumbuh-tumbuhan lebih

kecil dibandingkan dengan materi pembelajaran yang lain, hal ini

membuktikan bahwa hasil belajar siswa pada materi kelompok tumbuh

-tumbuhan masih belum maksimal. Materi kelompok tumbuh-tumbuhan

merupakan materi yang memiliki banyak konsep yang perlu dipahami,

sehingga dengan cara menghapal tidak cukup untuk mempelajari materi ini.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA di MTs Negeri 2 pada

tanggal 8 Mei 2015 rendahnya nilai ulangan harian pada materi kelompok

tumbuh-tumbuhan, karena siswa tidak memahami materi kelompok tumbuh

-tumbuhan. Materi kelompok tumbuh-tumbuhan merupakan materi yang

memiliki banyak konsep, materi kelompok tumbuh-tumbuhan mempunyai

cakupan yang luas dan siswa sulit dalam mendeskripsikan ciri-ciri dari

masing-masing divisi, mengklasifikasi, memberi contoh serta peranan dari

anggota divis kelompok tumbuh-tumbuhan. Hal ini ditandai dengan kurang

maksimalnya hasil belajar IPA bidang biologi pada materi kelompok

tumbuh-tumbuhan (Lampiran A-1).

Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara siswa kelas VII tahun ajaran

2014/2015 yang pada tanggal 11 Mei 2015 diperoleh informasi bahwa materi

kelompok tumbuh-tumbuhan memiliki banyak konsep yang harus dipahami.

Materi kelompok tumbuh-tumbuhan memiliki divisi yang saling berkaitan,

sehingga materi kelompok tumbuh-tumbuhan harus dipahami, dan

karakteristik dari materi tersebut yang sangat beragam mulai dari, ciri

-ciri, mengklasifikasikan, contoh, bagian serta peranan dari anggota divisi

kelompok tumbuh-tumbuhan, serta nama-nama ilmiah yang sulit diucapkan

dan dihapal. Pada saat menjelaskan materi kelompok tumbuh-tumbuhan, guru

menggunakan media papan tulis, akibatnya dalam proses pembelajaran

(19)

3

dengan menggunakan papan tulis dipahami oleh siswa. Media yang cocok

untuk materi kelompok tumbuh-tumbuhan yaitu media yang menarik dan

siswa dapat melihat langsung (Lampiran A-2). Dalam kegiatan belajar

mengajar khususnya bidang biologi di sekolah, guru dapat memilih dan

menggunakan media pembelajaran yang dapat melibatkan siswa aktif dalam

belajar, sehingga materi yang diajarkan oleh guru menjadi lebih konkrit dan

siswa akan mengingat dalam jangka waktu yang lama, seperti media asli dan

media yang dapat dilihat langsung oleh siswa. Media pembelajaran

merupakan satu komponen penting dalam mencapai keberhasilan pada proses

pembelajaran.

Selain materi yang dianggap sulit dan media yang digunakan oleh guru

dalam proses pembelajaran didukung dengan cara mengajar guru yang masih

belum memaksimalkan model-model pembelajaran yang ada. Hasil observasi

pada saat guru mengajar pada tanggal 6 Januari 2015 bahwa dalam proses

belajar mengajar di kelas guru menerapakan metode ceramah. Guru tidak

mengkaitkan materi dengan kehidupan sehari-sehari. Hal ini mengakibatkan

tidak semua siswa benar-benar memperhatikan penjelasan guru. Sebagian

siswa ada yang berbicara dengan teman sebangkunya dan ada yang sibuk

sendiri. Proses pembelajaran terlihat kurang interaksi antara guru dengan

siswa. Hal ini terlihat dari beberapa siswa yang berbicara pada saat guru

menjelaskan materi dan tidak ada siswa yang menjawab pertanyaan dari guru

atau pun siswa bertanya pada guru. Pada saat siswa mengerjakan tugas

individu, kebanyakan siswa mengerjakan tugas tersebut secara kelompok dan

melakukan diskusi bersama siswa lainnya. Siswa yang melakukan diskusi

dengan siswa yang pintar atau siswa yang diinginkan. Dalam proses

pembelajaran guru jarang menerapkan metode diskusi, akibatnya kurangnya

sosialisasi antar siswa. Berdasarkan permasalahan di atas guru harus

memiliki solusi yang tepat salah satunya menerapkan beberapa model dan

media pembelajaran, salah satu model yang dapat diterapkan adalah model

kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan

(20)

4

Model pembelajaran tipe STAD merupakan model yang menekankan pada

siswa, untuk membentuk kelompok kecil dalam belajar. Pada kelompok

tersebut siswa diintruksikan untuk berdiskusi dengan anggota kelompoknya

untuk membahas permasalahan-permasalahan yang diberikan oleh guru.

Dengan hal ini semua siswa harus aktif dalam proses diskusinya. Menurut

Putraman (2012: 82) tipe STAD ditandai oleh struktur tugas, tujuan dan

penghargaan kooperatif yakni siswa bekerja sama dalam kelompoknya untuk

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru agar tercapai tujuan dan

penghargaan bersama sehingga siswa kelompok atas dan siswa kelompok

bawah akan meningkatkan hasil akademiknya. Penelitian yang

menunjukkaan hasil positif terhadap hasil belajar dengan menggunakan

model kooperatif tipe STAD yaitu penelitian Putrama (2012) menyatakan

bahwa hasil tes menggunakan model kooperatif tipe STAD mengalami

peningkatan dari 41% menjadi 92%.

Model pembelajaran akan lebih efektif dilaksanakan apabila

dikolaborasikan dengan media pembelajaran. Salah satu media yang dapat

dikolaborasikan dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah media 3

dimensi. Media 3 dimensi merupakan media asli atau benda mati dan dapat

media tiruan yang mirip dengan benda aslinya. Media 3 dimensi cocok

digunakan pada materi kelompok tumbuh-tumbuhan karena menyerupai

dengan konsep kelompok tumbuhan aslinya yang terdapat di lapangan,

sehingga menjadi konsep materi lebih jelas. Menurut Anwar (2009: 142)

media pembelajaran 3 dimensi merupakan media yang digunakan dalam

proses pembelajaran dengan menggunakan media asli baik hidup maupun

mati dan dapat pula berwujud sebagai benda tiruan yang mewakili aslinya.

Penelitian yang menggunakan 3 dimensi menunjukan hasil yang positif yaitu

penelitian Asrotum (2014: 70) penggunaan media 3 dimensi dapat

meningkatkan hasil belajar, terlihat peningkatan jumlah siswa 20% dengan

persentase ketuntasan siswa pada siklus I mencapai 63,3% dan siklus II

(21)

5

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas peneliti tertarik

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan media 3 dimensi

dengan tujuan melihat pengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi

divisi spermatophyta, dengan judul penelitian adalah “Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division

(STAD) Menggunakan Media 3 Dimensi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

Materi Divisi Spermatophyta di Kelas VII MTs. Negeri 2 Pontianak tahun

ajaran 2015/2016.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan

model kooperatif tipe student teams achievement division (STAD)

menggunakan media 3 dimensi dengan model konvensional menggunakan

media 3 dimensi pada materi divisi spermatophyta di kelas VII MTs

Negeri 2 Pontianak ?

2. Berapa besar pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe student teams

achievement division (STAD) menggunakan media 3 dimensi terhadap

hasil belajar siswa pada materi divisi spermatophyta di kelas VII MTs

Negeri 2 Pontianak ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model kooperatif

tipe student teams achievement division (STAD) menggunakan media 3

dimensi dengan model konvensional menggunakan media 3 dimensi pada

materi divisispermatophytadi kelas VII MTs Negeri 2 Pontianak.

2. Berapa besar pengaruh model pembelajaran kooperatif tipestudent teams

achievement division (STAD) menggunakan media 3 dimensi terhadap

hasil belajar siswa pada materi divisi spermatophyta di kelas VII MTs

(22)

6

D. Manfaaat Penelitian

Penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi

positif bagi dunia pendidikan, baik manfaat secara teoritis maupun praktis,

yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis manfaat penelitian ini diharapkan dapat menjadi ilmu

yang bermanfaat sebagai bahan refrensi tambahan untuk pengembangan

ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan model pembelajaran kooperatif

tipe student teams achievement division (STAD) menggunakan media 3

dimensi pada pembelajaran IPA bidang biologi. Hasil penelitian ini

diharapkan dapat menjadi pengembangan keilmuan selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru

Memberikan alternatif pilihan penggunaan model pembelajaran,

sehingga guru dapat lebih kreatif lagi dalam mengembangkan dan

menggunakan model pembelajaran dan media pembelajaran.

b. Bagi siswa

Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA pada

materi divisispermatophyta.

c. Bagi sekolah

Meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah yang dijadikan

tempat penelitian melalui peningkatan hasil belajar siswa.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional bertujuan untuk memberikan gambaran yang sama

antara penulis dan pembaca dalam memahami istilah-istilah yang digunakan

dalam penelitian ini.

a. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Model Pembelajaran kooperatif sangat tepat digunakan untuk melatih

(23)

7

tujuan pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaranya kooperatif tipe

STAD adalah sebagai berikut Slavin (2005: 147) :

1. Pendahuluan

a) Guru mengucapkan salam dan membaca doa

b) Guru mengabsen siswa

c) Guru memberikan apersepsi

d) Guru menyampaiakan judul materi pelajaran

e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti

a) Mengamati

1. Guru mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar yang

berjumlah 4-5 siswa

2. Guru menjelaskan materi secara singkat dengan menggunakan

media 3 dimensi berupa tumbuhan asli

3. Guru menyuruh siswa mengamati rmedia 3 dimensi berupa

tumbuhan asli

b) Menanyakan

4. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

yang dianggap belum mengerti oleh siswa terhadap media yang

diamati

c) Mencoba

5. Guru memberikan LKS kepada masing-masing kelompok

6. Siswa melakukan diskusi untuk menjawab soal yang ada di LKS

d) Mengasosiasikan

7. Siswa menggali informasi melakukan analisis untuk

menjelaskan dan menarik kesimpulan

8. Guru memberikan kuis perindividu dalam bentuk soal

9. Guru mengawasi jalannya kuis serta mengamati kegiatan siswa

e) Mengkomunikasikan

10. Guru bersama siswa membahas jawaban dari soal LKS dengan

(24)

8

11. Guru bersama siswa membahas jawaban dari soal di kuis

dengan menggunakan media 3 dimensi

3. Penutup

a) Guru memberikan penghargaan untuk kelompok unggul

b) Guru mengarahkan siswa membuat menyimpulkan materi

c) Guru memberi informasi materi untuk pertemuan berikutnya

d) Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam

b. Model Konvensional

Metode ceramah merupakan cara penyampaian bahan ajar (materi)

dengan komunikasi lisan. Metode ini efektif untuk penyampaikan

informasi dan pengertian. Model konvensional dalam penelitian ini

merupakan model pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru IPA MTs

Negeri 2 Pontianak. Langkah-langkah model konvensional dengan metode

ceramah sebagai berikut Suyanto (2013: 132) :

1. Pendahuluan

a) Guru mengucapkan salam dan membaca doa

b) Guru mengabsen siswa

c) Guru memberikan apersepsi

d) Guru menyampaiakan judul materi pelajaran

e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti Kegiatan Inti

a) Mengamati

1. Guru menjelaskan materi secara singkat dengan menggunakan

media 3 dimensi berupa tumbuhan asli

2. Guru menyuruh siswa mengamati rmedia 3 dimensi berupa

tumbuhan asli

b) Menanyakan

3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

yang dianggap belum mengerti terhadap media yang diamati

c) Mencoba

(25)

9

5. Siswa mengerjakan soal untuk menjawab soal yang ada di LKS

d) Mengasosiasikan

6. Siswa menggali informasi melakukan analisis untuk

menjelaskan dan menarik kesimpulan

7. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan tugas yang ada di

LKS

e) Mengkomunikasikan

8. Guru menyuruh beberapa siswa maju kedepan untuk menjawab

soal di dalam LKS dengan menggunakan media 3 dimensi

9. Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk

memberikan tanggapan

10. Siswa mendengar umpan balik dan penguatan dari guru

3. Penutup

a) Guru membimbing siswa menyimpulkan materi

b) Guru memberi informasi materi untuk pertemuan berikutnya

c) Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam

c. Media Pembelajaran 3 Dimensi

Media pembelajaran yang dimaksud adalah media tiga dimensi yang

merupakan media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga

dimensional. Media 3 dimensi merupakan media asli atau benda mati.

Pada penelitian ini media 3 dimensi yang akan digunakan adalah benda

asli baik itu hidup maupun mati pada macam-macam tumbuhan, terutama

tumbuhan yang termasuk divisi spermatophyta yang bertujuan untuk

mendapatkan pengembangan konsep realisme siswa dan dengan

menggunakan media ini siswa dapat mengamati objek atau benda secara

langsung.

d. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan dasar yang digunakan untuk melihat tingkat

keberhasilan siswa menguasai suatu materi pelajaran dan merupakan hasil

dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar. Dalam penelitian ini

(26)

10

berbentuk tertulis dalam jenis tes pilihan ganda dengan jumlah 30 soal.

Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keberhasilan

siswa menguasi DivisiSpermatophytadengan KKM yang telah ditetapkan

yaitu 78.

e. Materi DivisiSpermatophyta

Kurikulum yang diterapkan di MTs Negeri 2 Pontianak yaitu

Kurikulum 2013, pembelajaran dalam penelitian dilakukan 4 x 40 menit

atau 2 kali pertemuan. Materi Divisi Spermatophyta termasuk sub bab

kelompok tumbuh-tumbuhan. Kelompok tumbuh-tumbuhan terdiri dari 3

divisi yaitu Bryophyta, Pteridophyta dan Spermatophyt (Gymnospermae

dan Agiospermae). Materi kelompok tumbuh-tumbuhan yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah divisi spermatophyta, merupakan divisi dari

kelompok tumbuh-tumbuhan. Divisi spermatophyta dibagi menjadi 2

subdivisi yaitu Gymnospermae dan Agiospermae setiap subdivisi terdiri

dari ciri-ciri, bagian-bagian, peran, klasifikasi dan contoh. Dalam

penelitian ini, peneliti membatasi materi tersebut, yaitu pertemuan pertama

membahasa subdivisi Gymnospermae. Pertemuan kedua membahas

(27)

66

DAFTAR PUSAKA

Ahmad Zubaidi. 2013. Penggunaan Media Pembelajaran Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas V SD Negeri I Alastegah Sutibomo. Alas tengah.

Alida Revaltante Voly Lucy Sihite. 2014. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII Kr Materi Teknik Smoothing Pada Pelurusan Rambut Melalui Pengajaran Metode Konvensional Dan Simulasi Di SMK Negeri 8 Medan.

Jurnal Biology Education Edisi Khusus Vol. 3 No.1.

Andi Prastowo. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjuan Teoretis dan Praktik. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Asep Jihad dan Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Asparida. 2015. Bahasa Guru Dalam Mengeksperesikan Penghargaan (Reward) dan Hukuman (Punishment) Kepada Sisiwa di Taman Kanak-Kanak (TK) Aisyiyah IV Kota Bengkulu.Diska Vol 1. No 1.

Budi Purwanto dan Arinto Nugroho. 2014.Eksplorasi Ilmu Pengetahuan Alam Untuk kelas VII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Bernadeta Ayu Setyanata. 2012. Pengaruh Pemberian Kuis Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMP Kanisius Kalasan Tahun Ajaran 2012/2013 Pada Materi Faktorisasi Suku Aljabar.Prossiding. ISBN 978-979-16353-8-7.

Cohen, J. (1998).Statistical Power Analysis for the Behavior Sciences (2nded).

Hillsdale, NJ: Lawrence Earlbaum Associates

Dimyati and Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Hamdani, 2011.Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.

Hadari Nawawi. 2012. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.

Isjoni. 2012.Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Jumanta Hamdayama. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter.Bogor: Ghalia Indonesia.

(28)

67

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Pengetahuan Alam. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Khoirul Anwar,dkk 2009. Pengaruh Media Pembelajaran Dua Dimensi, Tiga Dimensi Dan Bakal Mekanik Terhadap Hasil Belajar Sistem Pengapian Motor Bensin Di SMK Kota Muokarto.Jurnal Teknologi Dan Kejurusan. Vol 32 No 2.

Muhammad Danial. 2013. Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Diberi Tigas Rumah dan Kuis Pada Model Pembelajaran Langsung (Studi Pada Materi Pokok Reaksi Redok 2).Jurnal Chemica vol 14.

Nurmahni Harahap. 2013. Peneraan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Kognitif, Motivasi dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Konsep Ekosistem di MTs Negeri Model Banda Aceh. ISNN 2086-1397. Vol 10 No 2.

Purwanto. 2009.Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ramon Sinkiriwang putama. 2012. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Studen Team Achievement Division (STAD) Dengan Metode Ekserimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas IV A SD Negeri 08 Kepahiang.J.Teoi Tahun III Nomor 1.

Robert E Slavin. 2005.Cooperative Learning. Bandung: Penerbit Nusa Media.

Rostani Sundayana. 2014. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Bandung.

Suardi. 2012.Pengantar Pendidikan: Teori Dan Aplikasi. Jakarta: PT Indeks.

Sugiyanto. 2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif Sertifiksi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta. Surakarta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Kuatitatif, Kualitatif dan R&D).Jakarta: CV. Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi ke Dua. Jakarta: Bumi Aksara.

Suyanto. 2013. Calon Guru dan Guru Profesional. Yogyakarta: Multi Pressindo.

(29)

68

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Beriorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Penerbit Pustaka.

Vacha-Haase and Thompson. (2004). How to Estimate and Interpret Various Effect Size.Journal of Counseling Psychology. Vol. 51 No. 4. ISSN: 473-481.

Wahid Murni, dkk. 2010. Evaluasi Pembelajaran (Kometensi dan Praktik) Muhalitera. Yogyakarta: Nuha Litera.

Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Beriorientasi Standar Proses Pendididkan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Zainal Aqlib. 2013. Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (inovatif). Bandung: CV YRAMA WIDYA.

Zainal Arifin. 2013.Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Gambar

Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Ulangan

Referensi

Dokumen terkait

Pada makalah ini akan dipaparkan mengenai pengembangan digital library yang ditujukan untuk perpustakaan Smk Yasmida Ambarawa .Teknologi dan komunikasi tak

Audiovisual Dalam Penguasaan Keterampilan Pertolongan Persalinan Kala II” adalah proses mental yang berhubungan dengan panca indera yang terjadi pada mahasiswa Program Studi

[r]

[r]

Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Tidak Langsung serta Pendekatan Gabungan Langsung dan Tidak Langsung dalam Rangka Meningkatkan Kemampuan berpikir Matematika

Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 285,46 ton dan 11,42 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis.. Kata Kunci :

Data atau Variabel yang digunakan adalah perkiraan ( Estimasi ) pendapatan dari asset asset yang sudah ada pada Warnet MyNet untuk tahun 2008 ke depan yang beralamat di jalan Akses

Untuk menghitung daya dukung ultimate dan penurunan pondasi tiang pancang dari data Sondir dan SPT digunakan secara analitis dan menggunakan program Metode