i
KARAKTERISTIK KOLEKTOR SURYA CPC UNTUK POMPA AIR
ENERGI TERMAL MENGGUNAKAN POMPA PISTON AIR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Mesin
Oleh:
Valentinus Bambang Sedjati
NIM : 055214079
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
ii
A THESIS
Presented as partial fullfillment of the requirements
for gaining engineering holder
in Mechanical Engineering study programme
by
Valentinus Bambang Sedjati
Student Number : 055214079
MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTMENT
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
vi
menggunakan pompa air. Pompa yang digunakan umumnya digerakkan oleh bahan bakar atau listrik. Penelitian pompa air energi surya bertujuan untuk mengetahui debit pompa, faktor efisiensi kolektor dan efisiensi pompa maksimum yang dihasilkan.
Pada penelitian ini, akan diteliti pompa air energi surya sebagai energi alternatif agar mengurangi ketergantungan pompa air akan energi fosil dan listrik. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian pompa air energi surya yang menggunakan kolektor CPC (Compound Parabolic Collector). CPC merupakan gabungan dua kurva parabola sebagai reflektor radiasi surya yang masuk ke kolektor. Variabel yang diukur adalah tegangan yang dihasilkan sel surya untuk perhitungan radiasi surya (GT), temperatur pada kolektor (T1-T4) dan volume air yang dipompa oleh pompa piston air tiap kali siklus pemompaan. Dengan variasi head pemompaan (1 meter, 1,3 meter dan 1,6 meter)
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan bimbingan-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir tepat
pada waktunya dan lancar. Tugas Akhir adalah salah satu syarat untuk mencapai
derajat sarjana S – 1 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada kesempatan ini perkenankan
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ir. Greg. Heliarko, S.J.,S.S.,B.S.T.,M.A.,M.S.C. selaku Dekan
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.
2. Yosep Agung Cahyanta S.T.,M.T. selaku Wakil Dekan I Fakultas
Sains dan Teknologi.
3. Budi Sugiharta S.T.,M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin. 4. Ir. Rusdi Sambada M.T. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir. 5. I Gusti Ketut Puja S.T.,M.T. selaku Dosen Pembimbing Akademik. 6. Orang Tua yang selalu mendoakan penulis tiap hari.
7. Kakak-kakak dan adik-adik yang mendukung serta mendoakan
penulis.
8. Teman-teman yang selalu mendukung dan menyemangati.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan yang perlu
diperbaiki dalam penulisan tugas akhir ini, untuk itu penulis mengharapkan
masukan dan kritik, serta saran dari berbagai pihak untuk menyempurnakannya.
Semoga penelitian dan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat, baik bagi penulis
maupun pembaca.Terima kasih.
Yogyakarta, 19 Januari 2009
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
TITLE PAGE ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
ABSTRAK ... vi
PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... . vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.l Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4
2.1 Penelitian Yang Pernah Dilakukan ... 4
2.2 Dasar Teori ... 5
2.3 Faktor Efisiensi ... 7
2.4 Cara Kerja Alat ... 8
BAB III. METODE PENELITIAN ... 10
3.1 Deskripi Alat ... 10
3.1.1 Gambar dan Keterangan ... 10
3.2 Metode Pengumpulan Data ... 13
3.3 Peralatan Pendukung ... 13
x
3.5 Parameter yang Diukur ... 14
3.6 Jalannya Penelitian ... 14
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 16
4.1 Data Penelitian ... 16
4.1.1 Data Percobaan Kolektor ... 16
4.2 Pengolahan Data ... 21
4.2.1 Perhitungan Nilai GT ... 21
4.2.2 Perhitungan Faktor Efisiensi Kolektor ... ... 22
4.2.3 Perhitungan Efisiensi Sensibel Kolektor ... 22
4.2.4 Hasil Perhitungan GT, F’, ηpompa ... 23
4.3 Data Penelitian ... 33
4.3.1 Data Percobaan Pompa ... 33
4.4 Pengolahan Data ... 37
4.4.1 Perhitungan Nilai Q ... 37
4.4.2 Perhitungan Daya Spirtus ... ... 37
4.4.3 Perhitungan Daya Pompa ... 38
4.4.4 Perhitungan Efisiensi sistem ... .. 38
4.4.5 Hasil Perhitungan Q, Daya Spirtus, Daya Pompa ... 39
4.5 Grafik Hasil Perhitungan dan Pembahasan ... 43
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 50
5.1Kesimpulan ... 50
5.2 Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA ... 51
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Skema alat tampak depan .……… 10
Gambar 3.2. Skema alat tampak samping kanan …………... 11
Gambar 3.3. Skema titik pengukuran suhu ……… 11
Gambar 3.4. Skema kolektor dan komponen pendukung ……….... 12
Gambar 3.5. Skema pompa piston air ………. 12
Gambar 4.1 Grafik hubungan waktu , GT , dan F’ ……… 43
Gambar 4.2 Grafik hubungan waktu , GT dan F’ ………. 44
Gambar 4.3 Grafik hubungan waktu , GT , dan F’ ……… 45
Gambar 4.4 Grafik hubungan efisiensi tiap head pemompaan ... 46
Gambar 4.5 Grafik hubungan debit tiap head pemompaan ... 47
Gambar 4.6 Grafik hubungan daya tiap head pemompaan ... 48
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1. Data kolektor 17 Oktober 2008 ... 16
Tabel 4.2. Data kolektor 20 Oktober 2008 ... 16
Tabel 4.3. Data kolektor 10 November 2008 ... 16
Tabel 4.4. Data kolektor 13 November 2008 ... 17
Tabel 4.5. Data kolektor 15 November 2008 ... 17
Tabel 4.6. Data kolektor 17 November 2008 ... 17
Tabel 4.7. Data kolektor 24 November 2008 ... 18
Tabel 4.8. Data kolektor 4 Desember 2008 ... 18
Tabel 4.9. Data kolektor 6 Desember 2008 ... 18
Tabel 4.10. Data kolektor 17 Oktober 2008 ... 23
Tabel 4.11. Data kolektor 20 Oktober 2008 ... 23
Tabel 4.12. Data kolektor 10 November 2008 ... 24
Tabel 4.13. Data kolektor 13 November 2008 ... 25
Tabel 4.14. Data kolektor 15 November 2008 ... 25
Tabel 4.15. Data kolektor 17 November 2008 ... 26
Tabel 4.16. Data kolektor 24 November 2008 ... 27
Tabel 4.17. Data kolektor 4 Desember 2008 ... 27
Tabel 4.18. Data kolektor 6 Desember 2008 ... 28
Tabel 4.19. Data pompa head 1 meter ... 33
xiii
Tabel 4.21. Data pompa head 1,6 meter ... 36
Tabel 4.22. Pompa dengan head 1 meter ... 39
Tabel 4.23. Pompa dengan head 1,3 meter ... 40
1
Air merupakan Kebutuhan masyarakat yang paling penting. Umumnya
sumber air terletak lebih rendah (di bawah) dari tempat air tersebut digunakan
sehingga diperlukan pompa air untuk mengalirkan air dari sumber ketempat yang
memerlukan.
Pompa air dapat digerakkan dengan bahan bakar minyak (motor bakar) atau
energi listrik (motor listrik). Tetapi belum semua daerah di Indonesia dapat
menikmati jaringan listrik atau belum memiliki sarana transportasi yang baik
sehingga bahan bakar minyak sulit didapat. Penggunaan bahan bakar minyak atau
energi listrik menyebabkan biaya penyediaan air menjadi mahal, sehingga
mengurangi kemampuan sebagian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Masyarakat memakai tenaga manusia untuk memenuhi kebutuhan air yang
kurang, antara lain membawa air dengan tampungan air (ember), menimba atau
dengan pompa tangan. Jika penyediaan air dilakukan dengan tenaga manusia
maka tenaga dan waktu untuk melakukan kegiatan lain yang lebih produktif akan
berkurang.
Alternatif lain adalah memanfaatkan sumber energi alam untuk memompa
air, tergantung potensi alam yang ada di daerah tersebut. Sumber-sumber energi
alam yang dapat dimanfaatkan untuk memompa air adalah energi air, energi angin
atau energi surya. Pemanfaatan energi surya untuk memompa air dapat dilakukan
2
Sel surya masih merupakan teknologi yang mahal bagi masyarakat terutama
masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia sehingga penerapannya
sangat terbatas. Disisi lain kolektor termal merupakan teknologi yang sederhana
dan murah sehingga mempunyai peluang dimanfaatkan masyarakat untuk
memompa air. Informasi tentang unjuk kerja kolektor surya untuk memompa air
atau yang lebih sering disebut pompa air energi surya di Indonesia belum banyak
sehingga perlu dilakukan banyak penelitian untuk memaksimalkan
penggunaannya. Pompa air energi surya yang memakai plat absorber mempunyai
beberapa kelemahan seperti pembuatan kolektor dengan plat absorber lebih sulit,
apabila sambungan pengelasan kurang baik dapat mengakibatkan efisiensi alat
tidak maksimum, harga plat absorber relatif mahal bagi masyarakat yang kurang
mampu. Oleh karena itu penilitian ini menggunakan kolektor surya CPC.
Meskipun informasi tentang karakteristik kolektor surya CPC masih sedikit,
pembuatan kolektor surya CPC lebih mudah dan harga bahan yang dibutuhkan
lebih murah dibandingkan dengan kolektor surya model plat datar. Oleh karena itu
masih perlu dilakukan penelitian-penelitian dengan kolektor surya CPC.
1.2. Perumusan Masalah
Pada penilitian ini dikembangkan pembuatan model kolektor CPC sederhana
dengan reflektor
aluminum foil
. Pengujian karakteristik kolektor CPC untuk faktor
efisiensi (F’) dan pengujian pompa dilakukan terpisah. Pengujian pompa
Pengujian pompa dilakukan untuk mengetahui debit pompa (Q), daya pompa
(W
pompa) dan efisiensi pompa (
η
pompa).
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian yaitu :
Mengetahui debit pompa rata-tata yang dihasiljan, faktor efisiensi
kolektor, efisiensi pompa maksimum yang dihasilkan dan efisiensi
sensibel kolektor rata-rata.
Manfaat penelitian yaitu :
1.
Mengembangkan penelitian agar dapat diaplikasikan dengan baik.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Penelitian Yang Pernah Dilakukan
Penelitian pada pompa air energi surya memperlihatkan bahwa waktu
pengembunan uap dipengaruhi oleh temperatur dan debit air pendingin masuk
kondensor (Sumathy et. al., 1995). Sebuah prototipe pompa air energi surya yang
bekerja dengan siklus Rankin diuji untuk mengetahui unjuk kerjanya
menggunakan fluida kerja refrijeran R 113 (Spindler et. al, 1996). Penelitian
unjuk kerja pompa air energi surya termal dengan kolektor plat datar seluas 1 m
2,
variasi tinggi head 6 m, 8 m dan 10 m memperlihatkan bahwa ukuran vesel uap
fluida kerja berpengaruh pada unjuk kerja pompa (Sumathy, 1999). Penelitian
secara teoritis pompa air energi surya termal dengan dua macam fluida kerja, yaitu
n-pentane
dan
ethyl ether
memperlihatkan bahwa efisiensi pompa dengan
ethyl
ether
17% lebih tinggi dibanding
n-pentane
untuk tinggi head 6 m (Wong, 2000).
Analisa termodinamika untuk memprediksi unjuk kerja pompa air energi surya
termal pada beberapa ketinggian head memperlihatkan bahwa jumlah siklus/ hari
tergantung pada waktu pemanasan fluida kerja dan waktu yang diperlukan untuk
pengembunan uap. Waktu pemanasan tergantung pada jumlah fluida awal dalam
sistem. Waktu pengembunan tergantung pada luasan optimum koil pendingin
(Wong, 2001). Penelitian pompa air energi surya termal menggunakan kolektor
sistem mencapai 0,42-0,34 % (Wong, 2001). Penelitian pompa air energi surya
termal dengan menggunakan model matematis memperlihatkan unjuk kerja
pompa ditentukan oleh fraksi uap dari siklus. Daya pompa meningkat dengan
naiknya temperatur maksimum siklus, sementara penurunan efisiensi disebabkan
kerugian panas karena proses penguapan dan pengembunan air (Mahkamov,
2005).
2.2.
Dasar Teori
Efisiensi sensibel kolektor didefinisikan sebagai perbandingan energi yang
dipakai untuk menaikkan temperatur massa fluida kerja dalam kolektor dari
temperatur awal sampai temperatur penguapan dengan jumlah energi termal yang
datang selama interval waktu tertentu.
(Cengel, 2006)
(1)
dengan :
Ac
: luasan kolektor (m
2)
C
P: panas jenis fluida kerja (J/(kg.K))
dt
: lama waktu pemanasan (s)
G
: radiasi surya yang datang (W/m
2)
m
f: massa fluida kerja pada evaporator (kg)
∆
T
: kenaikan temperatur oli (
0C)
∫
∆
=
f t PS
dt
G
Ac
T
C
m
0
6
(G yang digunakan adalah G rata-rata, karena pengambilan data tidak berdasarkan
interval waktu yang tetap tetapi berdasar siklus pompa).
(Dietzel, 1993)
Daya pemompaan yang dihasilkan dihitung dengan persamaan:
ρ
.g.Q.H
P
W
=
(2)
dengan:
ρ
: massa jenis air (kg/m
3)
g
: percepatan gravitasi (m/s
2)
Q
: debit pemompaan (m
3/s)
H
: head pemompaan (m)
Daya panas (W) spirtus dihitung dengan persamaan :
W
spirtus=
m . Cp . ∆T
௧
(3)
Untuk mendapatkan daya spirtus, massa air 0,2 kg (m) dipanaskan dengan
api spirtus, dengan panas jenis air 4200 J/kg.K (Cp) maka akan didapatkan
kenaikan temperatur pada air (
∆
T) yang dipanaskan per satuan waktu.
Efisiensi pompa didefinisikan sebagai perbandingan antara daya
Efisiensi pompa dapat dihitung dengan persamaan :
(4)
dengan :
Wp
: Daya pemompaan (Watt)
W
spirtus: Daya panas spirtus (Watt)
2.3.
Faktor Efisiensi
Faktor efisiensi digunakan untuk mengetahui unjuk kerja kolektor. Definisi
dari faktor efisiensi adalah perbandingan laju penyimpanan panas dalam
kolektor dengan radiasi surya yang datang.
(Arismunandar, 1995)
( )
{
.
.
.(
)
}
.
)
.(
.
.
'
2 a s L T a s s s s s sT
T
U
G
Ac
T
T
A
U
d
dT
c
m
F
−
−
−
−
+
=
α
τ
θ
(5)
F’ = faktor efisiensi
m
s= massa oli dievaporator (kg)
Cs
= panas jenis oli (J/(kg.
oC))
Ts = temperatur oli pada evaporator (
0C)
θ
= waktu pemanasan oli (s)
Ac = luasan kolektor (m
2)
τ
.
α
= transmisifitas kaca
G
T= radiasi surya yang datang (W/m
2)
U
L= faktor koefisien panas di kolektor
T
s2= temperatur rata- rata oli masuk dan keluar (
0C)
Wspirtus
P
W
pompa
=
8
T
a= suhu lingkungan (
0C)
As = luasan evaporator (m
2)
Us = koefisien kerugian tangki penyimpan
2.4. Cara Kerja Alat
Pompa air yang digunakan adalah pompa piston air. Kondenser yang
digunakan berbentuk tabung. Kondenser didinginkan oleh air dalam tangki dan
dihubungkan ke kondenser dengan selang. Tangki diletakkan lebih tinggi dari
kondenser agar air pendingin dapat bersirkulasi secara alami.
Kolektor menangkap radiasi surya yang datang dan memantulkan radiasi
surya ke pipa yang berisi oli. Panas dari oli diteruskan ke evaporator. Evaporator
berfungsi untuk menguapkan fluida kerja dan menyalurkannya ke pompa. Karena
menerima uap bertekanan air terdorong ke pompa piston air. Pompa piston air
memompa air yang ada di pompa ke tempat tujuan (variasi head). Uap masuk ke
kondenser mengalami pengembunan dan fluida kerja kembali ke evaporator.
Pengembunan uap ini menyebabkan tekanan dalam pompa turun (dibawah
tekanan atmosfir atau vakum) sehingga air dari sumber masuk dalam pompa
melalui katup satu arah, dan proses langkah tekan pompa akan terjadi kembali,
karena uap yang baru dari evaporator masuk ke dalam pompa. Setiap satu langkah
tekan pompa (karena uap bertekanan masuk pompa) dan satu langkah hisap
(karena uap mengembun di kondenser) disebut satu siklus. Pompa dilengkapi
dengan dua katup satu arah masing-masing pada sisi hisap dan sisi tekan. Fungsi
sumber, dan pada langkah hisap air yang dihisap adalah air dari sumber. Fluida
kerja yang digunakan umumnya adalah fluida cair yang mempunyai titik didih
rendah (agar mudah menguap).
Gambar 2.1. Skema Cara Kerja Alat
10
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Deskripsi Alat
Pompa air energi surya pada penelitian ini terdiri dari 3 komponen utama:
1.
Kolektor CPC (
Compound Parabolic Collector
) dengan reflektor
aluminum
foil
dan fluida kerja oli.
2.
Pompa piston air.
3.
Kondenser sebagai tempat pengembunan sehingga uap dapat menjadi
fluida cair.
3.1.1
Gambar dan Keterangan
Skema pompa air energi surya:
Gambar 3.2. Skema alat tampak samping kanan
12
Gambar 3.4. Skema kolektor dan komponen pendukung
Gambar 3.5. Skema Pompa Piston Air
Sumber air
Penampung air
manometer
Katub searah Pompa
piston air
kondensor
manometer
Tempat oli masuk
Ke pompa Tertutup selang
3.2
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yaitu cara-cara memperoleh data. Penulis
mengumpulkan data dengan menguji alat dan mencatat data yang diperlukan.
3.3
Peralatan Pendukung
Adapun peralatan yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah :
a.
Piranometer
Piranometer berfungsi untuk menerima radiasi surya yang datang per
detik.
b.
Manometer
Manometer digunakan untuk mengukur tekanan fluida kerja pada saat
pemompaan.
c.
Stopwatch
Stopwacth
digunakan untuk mengukur waktu air mengalir .
d.
Gelas Ukur
Gelas ukur dipakai untuk mengukur banyaknya air yang keluar dari
pompa air.
e.
Ember
Ember digunakan untuk menampung air yang akan dihisap
f.
Thermo Logger
Thermo Logger
digunakan untuk mengukur suhu pada kolektor, dan
14
3.4
Variabel Yang Divariasikan
Adapun variabel yang digunakan dalam pengujian yaitu:
Tinggi head pompa yang digunakan sebanyak 3 variasi ketinggian yaitu
variasi ketinggian 1 meter, 1,3 meter dan 1,6 meter.
3.5
Parameter Yang Diukur
Parameter yang diambil dan dihitung dalam penelitian yaitu :
1.
Volume output air (V) dan waktu pemompaan (s) yang digunakan
untuk menghitung debit aliran air (Q).
2.
Tinggi head (H) dan hasil perhitungan debit aliran (Q) untuk
menghitung daya pompa (W
p).
3.
Perhitungan daya pompa (W
p) dan perhitungan daya spirtus
(Wspirtus) untuk menghitung efisiensi pompa (
η
pompa).
Analisa akan lebih mudah dilakukan dengan membuat grafik hubungan :
Hubungan daya pemompaan, efisiensi sensibel kolektor, efisiensi
pompa dengan waktu menurut ketinggian head pemompaan.
3.6
Jalannya Penelitian
Waktu
: 22 Agustus 2008 – 20 Desember 2008
Tempat Pelaksanaan
: Halaman LAB. KONVERSI ENERGI
Tahapan Pelaksanaan :
a.
Mempersiapkan pompa yang telah berisi fluida kerja dan air dengan
head pemompaan yang diinginkan.
b.
Mempersiapkan piranometer yang telah dirangkai dengan
logger
.
c.
Mengarahkan kolektor kearah datangnya radiasi surya.
d.
Mencatat suhu fluida kolektor mula-mula (T1,T2,T3,T4)
e.
Mencatat suhu fluida kerja pada saat terjadi pemompaan (T3
maksimum)
f.
Mencatat out put air yang dihasilkan (ml), bersamaan dengan
pencatatan waktu air mengalir.
g.
Mencatat suhu fluida kerja pada saat terjadi penghisapan (T3
minimum).
h.
Mengarahkan kolektor searah datangnya radiasi surya sehingga
pantulan sinar tepat diterima kolektor pipa oli.
i.
Percobaan tersebut diulangi dengan menggunakan ketinggian head
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Data Penelitian
4.1.1. Data hasil percobaan kolektor :
Tabel 4.1. Data kolektor 17 Oktober 2008,
DATA 17 OKTOBER 2008
JAM T1 T2 T3 T4 dTs V
9:30 30 29 28 30 9:40 46 71 35 31 1 3,66 9:50 46 89 54 57 26 3,15 10:00 51 94 61 66 9 4,90 10:40 43 80 58 52 10 2,90 10:50 47 84 52 54 2 3,16 11:00 51 93 58 61 7 3,62 11:10 56 98 65 71 9 3,78
Tabel 4.2. Data kolektor 20 Oktober 2008,
DATA 20 OKTOBER 2008
JAM T1 T2 T3 T4 dTs V
9:55 25 26 28 26 10:05 42 59 31 28 1 3,48 10:15 40 64 40 40 13 1,07 10:25 36 65 40 41 1 3,42 10:35 39 69 41 46 5 1,20 10:45 37 67 40 47 1 0,90 11:05 46 85 50 57 13 2,80 11:15 48 89 55 62 5 3,00
Tabel 4.3. Data kolektor 10 November 2008,
DATA 10 NOVEMBER 2008
JAM T1 T2 T3 T4 dTs V
Tabel 4.4. Data kolektor 13 November 2008,
DATA 13 NOVEMBER 2008
JAM T1 T2 T3 T4 dTs V 9:35 27 27 28 28
9:55 42 71 45 39 13 3,39 10:05 49 76 61 60 21 3,45 10:25 50 77 60 62 9 3,54
Tabel 4.5. Data kolektor 15 November 2008,
DATA 15 NOVEMBER 2008
JAM T1 T2 T3 T4 dTs V 8:20 27 26 27 27
8:30 44 49 28 28 1 2,88 8:40 46 60 35 34 6 2,56 8:50 40 64 39 34 0 2,58 9:00 36 69 30 37 2 2,68 9:10 37 73 35 41 5 2,60 9:30 38 73 35 41 1 2,92 9:40 43 75 35 42 1 3,05 9:50 42 74 40 46 4 2,85 10:10 50 80 47 51 7 2,52 11:10 41 72 34 39 3 3,53 11:20 47 76 37 45 5 3,58 11:30 44 83 42 51 7 3,31 12:00 50 76 41 48 9 3,30 12:20 44 60 44 42 -8 0,40
Tabel 4.6. Data kolektor 17 November 2008,
DATA 17 NOVEMBER 2008
JAM T1 T2 T3 T4 dTs V
18
Tabel 4.7. Data kolektor 24 November 2008,
DATA 24 NOVEMBER 2008
JAM T1 T2 T3 T4 dTs GT (W/m2)
9:55 54 62 28 29 750 10:05 41 62 35 35 7 330 10:15 43 66 35 36 0 590 10:35 44 73 34 40 9 850 10:45 47 76 38 45 4 550 10:55 48 76 40 46 1 280 11:15 48 79 41 49 6 850 11:25 51 81 41 52 3 935 11:35 54 78 44 55 4 670
Tabel 4.8. Data kolektor 4 Desember 2008,
DATA 4 DESEMBER 2008
JAM T1 T2 T3 T4 dTs GT (W/m2)
11:03 45 57 34 29 1 831 11:04 45 59 35 30 1 832 11:05 46 60 36 32 2 603 11:06 46 61 36 34 2 822 11:07 48 64 38 36 2 716 11:09 48 67 44 43 2 464 11:10 49 67 32 45 2 847 11:12 43 67 44 45 2 348 11:13 48 69 35 48 3 507 11:16 45 67 36 45 2 824 11:20 45 66 37 44 1 821 11:21 45 67 43 45 1 167
Tabel 4.9. Data kolektor 6 Desember 2008,
DATA 6 DESEMBER 2008
JAM T1 T2 T3 T4 dTs GT (W/m2)
8:58 29 29 26 25
Tabel 4.9. Data kolektor 6 Desember 2008 ( lanjutan ),
JAM T1 T2 T3 T4 dTs GT (W/m2)
20
Tabel 4.9. Data kolektor 6 Desember 2008 ( lanjutan ),
JAM T1 T2 T3 T4 dTs GT (W/m2)
Tabel 4.9. Data kolektor 6 Desember 2008 ( lanjutan ),
JAM T1 T2 T3 T4 dTs GT (W/m2)
11:49 40 57 32 35 0 386 11:50 38 56 32 35 0 292 11:51 41 57 32 35 0 195 11:53 42 54 30 34 0 479 11:55 41 53 30 33 0 549 11:56 41 54 30 34 1 585 11:57 42 54 29 34 0 588 11:59 43 56 29 33 0 627 12:00 43 57 29 34 1 597 12:02 43 58 30 33 0 593 12:03 44 59 29 34 1 390 12:04 43 59 29 34 0 420 12:06 42 59 30 34 2 509 12:07 41 59 30 35 1 252 12:09 41 61 30 35 1 342 12:10 40 60 32 35 0 430 12:11 40 59 32 35 0 355 12:12 40 59 32 36 1 445 12:14 38 60 33 35 0 366 12:15 38 59 32 35 0 459 12:16 41 59 32 35 0 434 12:17 41 60 32 36 1 402
4.2.
Pengolahan Data
4.2.1. Perhitungan nilai G
T(radiasi surya yang datang ) :
Contoh perhitungan pada data ke-1 tanggal 17 Oktober 2008 (d
θ
1)
Diketahui V pada jam 9:40 = 3,66 V
Resistor yang digunakan adalah 10 Ohm.
Dengan persamaan :
R
V
I
=
I =
)
(
10
)
(
66
,
3
ohm
volt
= 0,366 Amp,
1000
.
4
,
0
I
G
T=
(W/m
2)
=
.
1000
0,4
0,366
22
Dengan data yang ada, perhitungan dilakukan dengan cara yang sama untuk nilai G
T.4.2.2. Perhitungan faktor efisiensi kolektor :
Konstanta yang digunakan adalah :
M
s= 0,273 kg; Cs oli = 2300 J/kg
oC; Ac = 1,201 m
2;
τ
,
α
= 0,810;
UL = 4 W/(m
2oC); Ta = 25
0C;
Us = 0,014 W/(m2oC); As = 0,025 m2; dθ1 = 600 detik; dθ2 = 60 detik.Contoh perhitungan pada data ke-1 tanggal 17 Oktober 2008 (d
θ
1)
( )
{
T L s a}
a S s s s
T
T
U
G
Ac
T
T
As
U
d
dT
c
m
F
−
−
−
+
=
2 4.(
.
.
.
)
.(
.
.
.
'
α
τ
θ
=
{
}
(
)
{
0,810
.
915
W/m
-
4W/(m
C).(
59
C
-
25
C
)
}
.
m
1,201
)
C
25
-C
31
(
.
m
0,025
.
C
0,014W/m
+
s
600
1
.
C
J/kg
2300
.
kg
0,237
o o o 2 2 2 o o 2 o 2 o⎟
⎠
⎞
⎜
⎝
⎛
= 0,001436
Dengan data yang ada, perhitungan dilakukan dengan cara yang sama untuk nilai
F
'
.
4.2.3. Perhitungan efisiensi sensibel kolektor :
Contoh perhitungan pada data ke-1 tanggal 17 Oktober 2008 (d
θ
1)
Persamaan yang digunakan :
Ac
G
d
dT
c
m
T s s s s.
.
.
θ
η
=
000950818
,
0
201
,
1
.
/
915
600
1
.
/
2300
.
237
,
0
2 2=
⎟
⎠
⎞
⎜
⎝
⎛
=
m
m
W
s
C
kg
J
kg
o sη
Dengan data yang ada, perhitungan dilakukan dengan cara yang sama untuk nilai
4.2.4. Hasil perhitungan G
T,
F
'
,
η
s,Tabel 4.10. Data kolektor 17 Oktober 2008.
DATA 17 OKTOBER 2008 JAM I(amp)
GT
(W/m2) dTs Ts2
ms,cs,(dTs/dθ1) + us,as,(t4-ta)
Ac,((σ,α),GT)
- UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
9:30 29 9:40 0,37 915 1 59 1,047 729,308 0,001436 1,045 1099,098 0,000951
9:50 0,32 788 26 67 23,592 562,732 0,041925 23,581 945,945 0,024929 10:00 0,49 1225 9 73 8,329 963,422 0,008645 8,314 1471,470 0,005651 10:40 0,29 725 10 61 8,824 531,711 0,016596 8,814 870,870 0,010122 10:50 0,32 790 2 66 1,964 573,813 0,003423 1,953 948,948 0,002059 11:00 0,36 905 7 72 6,328 655,194 0,009659 6,315 1087,086 0,005810 11:10 0,38 945 9 77 8,649 669,849 0,012912 8,632 1135,134 0,007605
Tabel 4.11. Data kolektor 20 Oktober 2008.
DATA 20 OKTOBER 2008 JAM I(amp)
GT
(W/m2) dTs Ts2
ms,cs,(dTs/dθ1) + us,as,(t4-ta)
Ac,((σ,α),GT)
- UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
9:55 26 10:05 0,35 870 1 51 1,000486 723,963 0,001382 0,9996 1045,044 0,000957
24
Tabel 4.11. Data kolektor 20 Oktober 2008 ( lanjutan ).
JAM I(amp) GT
(W/m2) dTs Ts2
ms,cs,(dTs/dθ1) + us,as,(t4-ta)
Ac,((σ,α),GT)
-UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
10:35 0,12 300 5 54 4,596 152,552 0,030130 4,589100 360,36 0,012735 10:45 0,09 225 1 52 1,280 90,390 0,014161 1,272226 270,27 0,004707 11:05 0,28 700 13 65 11,733 487,927 0,024048 11,722652 840,84 0,013942 11:15 0,30 750 5 68 4,602 522,161 0,008814 4,589100 900,90 0,005094
Tabel 4.12. Data kolektor 10 November 2008.
DATA 10 NOVEMBER 2008 JAM I(amp)
GT
(W/m2) dTs Ts2
ms,cs,(dTs/dθ1) + us,as,(t4-ta)
Ac,((σ,α),GT)
- UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
8:45 0,35 870 74
DATA 13 NOVEMBER 2008 JAM I(amp)
GT
(W/m2) dTs Ts2
ms,cs,(dTs/dθ1) + us,as,(t4-ta)
Ac,((σ,α),GT)
- UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
9:35 27
9:55 0,34 848 13 56 12,227 674,684 0,0181 12,222 1018,017 0,012006 10:05 0,35 863 21 62 19,277 660,449 0,0291 19,265 1036,035 0,018595 10:25 0,35 885 9 63 8,236 678,017 0,0121 8,224 1063,062 0,007736
Tabel 4.14. Data kolektor 15 November 2008.
DATA 15 NOVEMBER 2008 JAM I(amp)
GT
(W/m2) dTs Ts2
ms,cs,(dTs/dθ1) + us,as,(t4-ta)
Ac,((σ,α),GT)
- UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
8:20 27
26
Tabel 4.14. Data kolektor 15 November 2008 (lanjutan).
JAM I(amp) GT
(W/m2) dTs Ts2
ms,cs,(dTs/dθ1) + us,as,(t4-ta)
Ac,((σ,α),GT)
-UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
11:20 0,36 895 5 61 4,777 696,635 0,006858 4,770 1075,074 0,004438 11:30 0,33 828 7 63 6,097 621,831 0,009806 6,088 993,993 0,006125 12:00 0,33 825 9 63 8,095 620,840 0,013040 8,087 990,990 0,008161
Tabel 4.15. Data kolektor 17 November 2008.
DATA 17 NOVEMBER 2008 JAM I(amp)
GT
(W/m2) dTs Ts2
ms,cs,(dTs/dθ1) + us,as,(t4-ta)
Ac,((σ,α),GT)
-UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
8:10 27
DATA 24 NOVEMBER 2008 JAM
GT
(W/m2) dTs Ts2
ms,cs,(dTs/dθ1) + us,as,(t4-ta)
Ac,((σ,α),GT)
-UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
9:55 750 58 10:05 330 7 52 6,137 193,2730 0,031756 6,133 396,396 0,015474
10:15 590 0 54 0,140 434,474 0,000322 0,136 708,708 0,000192 10:35 850 9 58 8,229 668,467 0,012311 8,224 1021,020 0,008055 10:45 550 4 62 4,050 359,278 0,011275 4,043 660,660 0,006121 10:55 280 1 62 0,961 93,213 0,010315 0,954 336,336 0,002837 11:15 850 6 64 5,006 642,041 0,007798 4,998 1021,020 0,004895 11:25 935 3 66 2,462 712,491 0,003457 2,453 1123,122 0,002185 11:35 670 4 66 3,191 455,615 0,007004 3,180 804,804 0,003952
Tabel 4.17. Data kolektor 4 Desember 2008.
DATA 4 DESEMBER 2008 JAM GT (W/m2) dTs Ts2
ms,cs,(dTs/dθ2) + us,as,(t4-ta)
Ac,((σ,α),GT)
-UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
28
Tabel 4.17. Data kolektor 4 Desember 2008 (lanjutan).
JAM
GT
(W/m2) dTs Ts2 ms,cs,(dTs/dθ2)+us,as,(t4-ta) Ac,((σ,α),GT)-UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
11:13 507 3 59 27,270076 332,692760 0,081968 27,261981 609,448840 0,044732 11:16 824 2 56 18,181694 652,358507 0,027871 18,174654 989,268280 0,018372 11:20 821 1 56 9,094015 652,069018 0,013946 9,087327 985,944960 0,009217 11:21 167 1 56 9,094366 13,683470 0,664624 9,087327 200,780580 0,045260
Tabel 4.18. Data kolektor 6 Desember 2008.
DATA 6 DESEMBER 2008 JAM GT (W/m2) dTs Ts2
ms,cs,(dTs/dθ2) + us,as,(t4-ta)
Ac,((σ,α),GT)
-UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
8:58 29
JAM
GT
(W/m2) dTs Ts2
ms,cs,(dTs/dθ2) + us,as,(t4-ta)
Ac,((σ,α),GT)
-UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
30
Tabel 4.18. Data kolektor 6 Desember 2008 (lanjutan).
JAM
GT
(W/m2) dTs Ts2
ms,cs,(dTs/dθ2) + us,as,(t4-ta)
Ac,((σ,α),GT)
-UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
Tabel 4.18. Data kolektor 6 Desember 2008 (lanjutan).
JAM
GT
(W/m2) dTs Ts2
ms,cs,(dTs/dθ2) + us,as,(t4-ta)
Ac,((σ,α),GT)
-UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
32
Tabel 4.18. Data kolektor 6 Desember 2008 (lanjutan).
JAM GT (W/m2) dTs Ts2
ms,cs,(dTs/dθ2) + us,as,(t4-ta)
Ac,((σ,α),GT)
-UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
4.3.
Data Penelitian
4.3.1.
Data percobaan pompa :
Tabel 4.19. Data pompa dengan head 1 meter.
No Ttekan( o
C) Ptekan(psi) tpompa(detik) Vpompa(ml) Thisap( o
C) Phisap(psi)
1 36,5 1,0 30 145 35,5 ‐0,5
2 38,5 0,5 20 90 36,0 ‐0,5
3 38,5 0,0 30 85 37,5 ‐0,5
4 39,0 0,0 15 60 36,5 ‐0,5
5 38,0 0,0 15 60 36,5 ‐0,5
6 39,0 0,0 14 60 36,5 ‐0,5
7 39,0 0,0 15 60 36,5 ‐0,5
8 38,0 0,0 17 60 36,5 ‐0,5
9 39,0 0,0 16 60 36,5 ‐0,5
10 38,5 0,0 17 65 37,0 ‐0,5
11 39,0 0,0 16 60 37,5 ‐0,5
12 39,0 0,0 14 60 37,5 ‐0,5
13 39,0 0,0 14 60 37,0 ‐0,5
14 39,0 0,0 13 55 37,0 ‐0,5
15 39,0 0,0 13 55 37,5 ‐0,5
16 39,0 0,0 14 55 37,0 ‐0,5
17 39,0 0,0 15 60 37,0 ‐0,5
18 39,0 0,0 13 55 37,0 ‐0,5
19 39,5 0,0 13 55 37,0 ‐0,5
20 39,5 0,0 12 50 37,0 ‐0,5
21 39,5 0,0 11 50 38,5 ‐0,5
22 39,5 0,0 13 60 38,5 ‐0,5
23 39,5 0,5 11 50 38,5 ‐0,5
24 39,5 0,5 11 55 38,5 ‐0,5
25 40,5 0,5 11 50 39,0 ‐0,5
26 40,5 0,5 11 55 39,0 ‐0,5
27 39,5 0,0 8 40 38,0 ‐0,5
28 39,5 0,0 12 55 38,5 ‐0,5
29 39,0 0,0 10 50 38,0 ‐0,5
30 38,5 0,0 10 50 37,5 ‐0,5
31 39,0 0,0 10 50 38,0 ‐0,5
32 39,0 0,0 11 55 38,0 ‐0,5
33 39,0 0,0 14 65 38,0 ‐0,5
34
Tabel 4.19. Data pompa dengan head 1 meter (lanjutan).
No Ttekan(oC) Ptekan(psi) tpompa(detik) Vpompa(ml) Thisap(oC) Phisap(psi)
35 39,0 0,0 15 70 37,5 ‐0,5
36 39,0 0,0 12 55 38,0 ‐0,5
37 39,0 0,0 13 60 38,0 ‐0,5
38 39,0 0,0 13 60 37,0 ‐0,5
39 37,5 0,0 13 60 36,0 ‐0,5
40 37,5 0,0 18 80 36,5 ‐0,5
Tabel 4.20. Data pompa dengan head 1,3 meter.
No Ttekan( o
C) Ptekan(psi) tpompa(detik) Vpompa(ml) Thisap( o
C) Phisap(psi)
1 36,5 1,0 10 109 33,5 ‐2,5
2 39,0 1,0 11 90 39,0 ‐2
3 39,0 1,0 11 85 40,5 ‐2
4 40,5 0,9 10 80 38,5 ‐2
5 39,5 1,0 10 75 39,0 ‐2
6 39,0 1,0 10 80 38,5 ‐2
7 39,0 1,0 9 70 38,0 ‐2
8 44,0 1,0 9 70 38,0 ‐2
9 39,5 1,0 9 70 39,0 ‐2
10 40,5 1,0 8 60 40,5 ‐2
11 40,5 1,0 9 70 40,5 ‐2
12 41,0 1,0 9 70 40,5 ‐2
13 41,0 1,0 8 55 40,5 ‐2
14 41,0 1,0 7 40 40,5 ‐2
15 41,0 1,0 7 40 40,5 ‐2
16 41,0 1,0 12 60 40,0 ‐2
17 36,0 0,8 42 90 36,0 ‐2
18 37,5 0,8 21 140 36,5 ‐2
19 38,0 0,8 20 130 37,5 ‐2
20 40,0 1,0 19 130 38,0 ‐2
21 40,0 1,0 17 120 37,5 ‐2
22 40,0 1,0 18 120 37,5 ‐2
23 40,0 1,0 17 110 37,5 ‐2
24 40,0 1,0 16 110 37,5 ‐2
25 40,0 1,0 15 105 37,5 ‐2
26 39,0 1,0 15 105 38,0 ‐2
27 39,0 1,0 14 100 37,5 ‐2
28 40,0 1,0 14 100 37,5 ‐2
29 39,0 1,0 13 95 37,5 ‐2
Tabel 4.20. Data pompa dengan head 1,3 meter (lanjutan).
No Ttekan( o
C) Ptekan(psi) tpompa(detik) Vpompa(ml) Thisap( o
C) Phisap(psi)
31 39,0 1,0 13 95 37,0 ‐2
32 39,0 1,0 14 90 38,0 ‐2
33 39,0 1,0 14 95 38,0 ‐2
34 39,0 1,0 14 90 38,0 ‐2
35 38,5 1,0 13 90 38,0 ‐2
36 39,0 1,0 14 90 38,0 ‐2
37 39,0 1,0 14 95 38,5 ‐2
38 39,0 1,0 13 90 38,5 ‐2
39 38,5 1,0 13 90 38,0 ‐2
40 39,5 0,8 14 90 38,0 ‐2
41 39,5 0,8 14 90 36,5 ‐2
42 39,0 1,0 14 95 38,0 ‐2
43 39,5 1,0 14 95 37,0 ‐2
44 39,0 1,0 13 90 37,0 ‐2
45 39,0 0,9 15 100 36,5 ‐2
46 39,0 0,9 17 105 36,5 ‐2
47 39,0 0,9 15 100 38,0 ‐2
48 39,0 0,9 15 100 36,5 ‐2
49 39,0 1,0 15 100 37,0 ‐2
36
Tabel 4.21. Data pompa dengan head 1,6 meter.
NO Ttekan(oC) Ptekan(psi) tpompa(detik) Vpompa(ml) Ppompa(psi) Thisap(oC) Phisap(psi) Ppompa(psi)
1 40,5 1,50 11 75 1 38,0 ‐1,0 ‐2
2 39,0 1,75 11 75 1 38,0 ‐1,0 ‐2
3 38,5 1,75 11 75 1 38,0 ‐1,0 ‐2
4 38,0 1,75 12 70 1 38,0 ‐1,0 ‐2
5 39,0 1,75 13 90 1 38,0 ‐1,0 ‐2
6 39,0 1,75 13 95 1 38,0 ‐1,0 ‐2
7 36,5 1,75 23 80 1 36,5 ‐1,0 ‐2
8 38,0 1,80 11 75 1 37,0 ‐1,0 ‐2
9 38,5 1,80 12 80 1 37,0 ‐1,0 ‐2
10 38,5 1,80 12 80 1 37,0 ‐1,0 ‐2
11 38,5 1,80 13 80 1 37,0 ‐1,0 ‐2
12 38,5 1,75 13 80 1 37,0 ‐1,0 ‐2
13 38,5 1,75 15 95 1 37,0 ‐1,0 ‐2
14 38,5 1,80 15 90 1 37,0 ‐1,0 ‐2
15 38,0 1,80 22 100 1 36,0 ‐1,0 ‐2
16 38,0 1,80 22 110 1 36,0 ‐1,0 ‐2
17 38,0 1,75 20 110 1 36,5 ‐1,0 ‐2
18 38,0 1,80 18 110 1 36,5 ‐1,0 ‐2
19 39,0 1,80 17 110 1 36,5 ‐1,0 ‐2
20 38,5 1,80 16 105 1 37,0 ‐1,0 ‐2
21 39,0 1,80 16 100 1 37,0 ‐1,0 ‐2
22 39,0 1,80 13 95 1 37,0 ‐1,0 ‐2
23 39,0 1,80 14 100 1 37,0 ‐1,0 ‐2
24 38,0 1,80 13 80 1 37,0 ‐0,5 ‐2
25 38,5 1,80 12 80 1 37,0 ‐0,5 ‐2
26 39,0 1,80 12 80 1 37,0 ‐0,5 ‐2
27 39,0 1,80 12 80 1 37,0 ‐0,5 ‐2
28 39,0 1,80 12 85 1 37,0 ‐0,5 ‐2
29 39,0 1,80 12 80 1 38,5 ‐0,5 ‐2
30 38,5 1,90 12 70 1 38,5 0,0 ‐2
31 38,5 1,80 11 70 1 38,5 0,0 ‐2
32 39,0 1,80 10 70 1 37,0 ‐0,5 ‐2
33 39,0 1,50 10 70 1 37,0 ‐0,5 ‐2
34 38,5 1,80 11 70 1 37,0 ‐0,5 ‐2
35 38,0 1,80 13 75 1 37,0 ‐0,5 ‐2
36 38,5 1,80 12 80 1 37,0 ‐0,5 ‐2
4.4.
Pengolahan Data
4.4.1. Perhitungan nilai debit (Q) :
Persamaan yang digunakan :
t
V
Q
=
Contoh perhitungan pada data pertama, variasi head 1 meter :
diketahui
V = 145 ml
t = 30 detik
Q =
dtk
ml
4,8333
30
145
=
Dengan data yang ada, perhitungan dilakukan dengan cara yang sama untuk
nilai Q
.4.4.2. Perhitungan daya panas spritus (Ws) :
Penghitungan daya spirtus menggunakan persamaan (3)
Percobaan dilakukan untuk memanaskan air dengan api spritus,
Massa air 0,2 kg (m
air) dipanaskan dengan api spirtus, dengan panas jenis air
4200 J/kg,K akan terjadi kenaikan temperatur 2
oC (
∆
T) tiap menit (t),
Dengan menggunakan persamaan (3), didapat Wspirtus 28 Watt, Dalam
pemanasan pompa menggunakan 2 api spritus, dan untuk perhitungan daya
panas spritus lainnya dengan cara yang sama dan
∆
T yang dihasilkan sama,
dapat disimpulkan daya panas spritus keseluruhan adalah penjumlahan
keduanya.
38
4.4.3. Perhitungan daya pompa (Wp) :
Perhitungan daya pompa menggunakan persamaan (2).
Diketahui :
ρ
= 1000 kg/ m
3g = 9,81 m/s
2Q =
4,8333
ml/dtk (dari data pertama variasi head 1 meter).
H = 1 meter
W
04741
,
0
1
.
10
4,8333
.
81
,
9
.
1000
6⎟
=
⎠
⎞
⎜
⎝
⎛
=
Wp
Dengan data yang ada, perhitungan dilakukan dengan cara yang sama untuk
nilai daya pompa (Wp)
,4.4.4. Perhitungan efisiensi pompa (
η
) :
Perhitungan efisiensi pompa menggunakan persamaan (4).
Dengan menggunakan data pertama dari variasi head 1 meter :
Diketahui :
Wpompa : 0,04741 W
Wspirtus : 56 W
η
pompa=
56
04741
,
0
=
0,0008466Dengan data yang ada, perhitungan dilakukan dengan cara yang sama untuk
4.4.5. Hasil perhitungan Q , Ws , Wp ,
η
pompa.Tabel 4.22. Pompa dengan head 1 meter.
40
Tabel 4.22. Pompa dengan head 1 meter (lanjutan).
Q (ml/s) Q (ltr/mnt)
Daya
Spritus(W)
Daya
Pompa(W) efisiensi sistem
4,583 0,275 56 0,0449 0,0008029
4,615 0,276 56 0,0452 0,0008085
4,615 0,276 56 0,0452 0,0008085
4,615 0,276 56 0,0452 0,0008085
4,444 0,266 56 0,0436 0,0007785
Tabel 4.23. Pompa dengan head 1,3 meter.
Q (ml/s) Q (ltr/mnt)
Daya Spritus(W) Daya Pompa(W) efisiensi sistem
10,900 0,654 56 0,139 0,00248
8,181 0,490 56 0,104 0,00186
7,727 0,463 56 0,098 0,00175
8,000 0,480 56 0,102 0,00182
7,500 0,450 56 0,095 0,00170
8,000 0,480 56 0,102 0,00182
7,778 0,467 56 0,099 0,00177
7,778 0,467 56 0,099 0,00177
7,778 0,466 56 0,099 0,00177
7,500 0,450 56 0,095 0,00170
7,778 0,467 56 0,099 0,00177
7,778 0,467 56 0,099 0,00177
6,875 0,412 56 0,087 0,00156
5,714 0,342 56 0,072 0,00130
5,714 0,342 56 0,072 0,00130
5,000 0,300 56 0,063 0,00113
2,142 0,128 56 0,027 0,00048
6,667 0,400 56 0,085 0,00151
6,500 0,390 56 0,082 0,00148
6,842 0,410 56 0,087 0,00155
7,058 0,423 56 0,090 0,00160
6,667 0,400 56 0,085 0,00151
6,470 0,388 56 0,082 0,00147
6,875 0,412 56 0,087 0,00156
7,000 0,420 56 0,089 0,00159
7,000 0,420 56 0,089 0,00159
7,142 0,428 56 0,091 0,00162
Tabel 4.23. Pompa dengan head 1,3 meter (lanjutan).
Q (ml/s)
Q
(ltr/mnt)
Daya
Spritus(W)
Daya
Pompa(W)
efisiensi
sistem
7,307 0,438 56 0,093 0,0016
6,785 0,407 56 0,086 0,0015
7,307 0,438 56 0,093 0,0016
6,428 0,385 56 0,081 0,0014
6,785 0,407 56 0,086 0,0015
6,428 0,385 56 0,081 0,0014
6,923 0,415 56 0,088 0,0015
6,428 0,385 56 0,081 0,0014
6,785 0,407 56 0,086 0,0015
6,923 0,415 56 0,088 0,0015
6,923 0,415 56 0,088 0,0015
6,428 0,385 56 0,081 0,0014
6,428 0,385 56 0,081 0,0014
6,785 0,407 56 0,086 0,0015
6,785 0,407 56 0,086 0,0015
6,923 0,415 56 0,088 0,0015
6,667 0,400 56 0,085 0,0015
6,176 0,370 56 0,078 0,0014
6,667 0,400 56 0,085 0,0015
6,667 0,400 56 0,085 0,0015
6,667 0,400 56 0,085 0,0015
42
Tabel 4.24. Pompa dengan head 1,6 meter.
Q (ml/s) Q (l/mnt)
Daya Spritus(w)
Daya Pompa(w)
4.5.
Grafik Hasil Perhitungan dan Pembahasan.
Dari data kolektor yang ada dapat dibuat grafik sebagai berikut :
Gambar 4.1 Grafik hubungan waktu , G
T, F’ tanggal 17 Oktober 2008
Dari grafik di atas terlihat bahwa G
Tdan F’ cenderung turun dari waktu ke
waktu, Grafik diatas mengalami penurunan karena radiasi surya yang datang
kurang dan temperatur suhu sekitar menurun sehingga temperatur oli yang
dipanaskan mengalami penurunan, Hal ini mempengaruhi unjuk kerja oli di
evaporator dalam menguapkan fluida kerja, Temperatur oli di evaporator
tidak cukup untuk menguapkan fluida kerja yang dipanaskan.
17 OKTOBER 2008
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
9:40 9:50 10:00 10:40 10:50 11:00 11:10
JAM
GT (WA
T
T
/M
2)
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04 0.045
F' GT
44
Gambar 4.2 Grafik hubungan waktu , G
T, F’ tanggal 20 Oktober 2008
Dari grafik di atas terlihat bahwa G
Tdan F’ cenderung turun dari waktu ke
waktu, Hal ini disebabkan radiasi matahari yang berubah secara drastis
setiap saat, Sehingga temperatur oli yang dipanaskan mengalami penurunan,
Hal ini mempengaruhi unjuk kerja oli di evaporator dalam menguapkan
fluida kerja, Temperatur oli di evaporator tidak cukup untuk menguapkan
fluida kerja yang dipanaskan.
20 OKT 08
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
10:05 10:15 10:25 10:35 10:45 11:05 11:15
Gambar 4.3 Grafik hubungan waktu , G
T, F’ tanggal 17 November 2008
Dari grafik di atas terlihat bahwa G
Tdan F’ cenderung naik dari waktu ke
waktu, Hal ini disebabkan radiasi matahari yang meningkat dari waktu ke
waktu, Sehingga temperatur oli yang dipanaskan mengalami peningkatan,
Hal ini mempengaruhi unjuk kerja oli di evaporator dalam menguapkan
fluida kerja, Temperatur oli di evaporator cukup untuk menguapkan fluida
kerja yang dipanaskan.
17 NOV 08
0 200 400 600 800 1000 1200
8:20 8:30 8:40 8:50 9:00 9:10 9:20 9:30 9:40 9:50 10:00 10:20 11:20
JAM
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012
F'
GT F'
GT
(W/
m
46
Gambar 4.4 Grafik hubungan efisiensi tiap head pemompaan
Dari gambar di atas terlihat bahwa efisiensi sistem tiap kali pemompaan
pada head 1,6 meter lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan head 1 m
dan 1,3 m, Pada variasi head ketinggian 1,6 meter dan 1 meter mengalami
kenaikan karena panas yang dihasilkan oleh api spirtus lebih baik
dibandingkan variasi head ketinggian pada 1,3 meter, Ini disebabkan karena
angin yang berhembus ketika pengambilan data untuk variasi head
ketinggian 1,3 meter lebih kencang dibandingkan dengan variasi head
ketinggian 1,6 meter dan 1 meter, Hal ini mempengaruhi pemompaan
volume air yang dihasilkan dan waktu yang dibutuhkan untuk pemompaan,
Sehingga waktu pemompaan sebentar dan volume air yang dihasilkan
pompa lebih sedikit.
0,000% 0,050% 0,100% 0,150% 0,200% 0,250% 0,300%
0 20 40 60
Efisiensi (%
)
jumlah siklus
Gambar 4.5 Grafik hubungan debit tiap head pemompaan
Dari gambar di atas dapat dilihat garis
trendline
dari debit yang dihasilkan
dari variasi head 1,3 mengalami penurunan dari waktu kewaktu, Pada
variasi head ketinggian 1,6 meter dan 1 meter mengalami kenaikan karena
panas yang dihasilkan oleh api spirtus lebih baik dibandingkan variasi head
ketinggian pada 1,3 meter, Ini disebabkan karena angin yang berhembus
ketika pengambilan data untuk variasi head ketinggian 1,3 meter lebih
kencang dibandingkan dengan variasi head ketinggian 1,6 meter dan 1
meter, Hal ini mempengaruhi pemompaan volume air yang dihasilkan dan
waktu yang dibutuhkan untuk pemompaan, Sehingga waktu pemompaan
sebentar dan volume air yang dihasilkan pompa lebih sedikit.
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7
0 10 20 30 40 50 60
debit (m
3 /mnt)
jumlah siklus
48
Gambar 4.6 Grafik hubungan daya tiap head pemompaan
Dari gambar di atas dapat dilihat daya pemompaan bervariatif, pada head
1,6 meter daya pompa lebih besar dibandingkan dengan variasi head 1 meter
dan 1,3 meter, Pada head 1,3 meter daya pompa cenderung turun, sedangkan
pada head 1 meter daya pompa naik, Pada variasi head ketinggian 1,6 meter
dan 1 meter mengalami kenaikan karena panas yang dihasilkan oleh api
spirtus lebih baik dibandingkan variasi head ketinggian pada 1,3 meter, Ini
disebabkan karena angin yang berhembus ketika pengambilan data untuk
variasi head ketinggian 1,3 meter lebih kencang dibandingkan dengan
variasi head ketinggian 1,6 meter dan 1 meter, Hal ini mempengaruhi
pemompaan volume air yang dihasilkan dan waktu yang dibutuhkan untuk
pemompaan, Sehingga waktu pemompaan sebentar dan volume air yang
dihasilkan pompa lebih sedikit.
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 0,14 0,16
0 10 20 30 40 50 60
Day
a
pompa
(W)
jumlah siklus
Gambar 4.7 Grafik rata-rata efisiensi pompa tiap variasi head
Dari gambar di atas terlihat bahwa efisiensi sistem tiap kali pemompaan
pada head 1,6 meter lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan head 1 m
dan 1,3 m.
0,00% 0,02% 0,04% 0,06% 0,08% 0,10% 0,12% 0,14% 0,16% 0,18% 0,20%
Efisiensi
% HEAD 1 METER
50 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
1. Dari data penelitian yang diperoleh debit pompa rata-rata sebesar0,3814 liter/menitterjadi pada ketinggian head 1,6 meter.
2. Faktor efisiensi kolektor maksimum sebesar 98,12%.
3. Efisiensi pompa maksimum sebesar 0,217% pada ketinggian head 1,6 meter.
4. Efisiensi sensibel kolektor rata-rata yang diperoleh adalah 57,45 %.
5.2Saran
1. Mengusahakan kolektor pada posisi datangnya radiasi surya yang datang, sehingga pemantulan dapat tepat mengenai pipa berisi oli
2. Memastikan setiap pipa dan sambungan pipa tidak ada kebocoran, apabila terjadi kebocoran, maka tekanan pemompaan akan kecil sehingga berakibat daya pemompaan dan debit pemompaan yang diperoleh akan kecil.
51
Cengel, Boles, Michael A., (2006). Thermodynamics, Edisi V, The McGraw-Hill Companies, Singapore.
Dietzel, (1993). Turbin, Pompa dan Kompresor, Alih bahasa oleh Ir. Dakso Sriyono, Erlangga, Jakarta.
Mahkamov, K., Djumanov, D., (2005). Thermal Water Pumps On The Basis Of Fluid Piston Solar Stirling Engine. 1st International Energy Conversion Engineering Conference, Portsmouth, Virginia.
Spindler, K., Chandwalker, K., Hahne, E., (1996). Small solar (thermal) water-pumping system, Volume 57, pages 69-76, INIST-CNRS, Oxford.
Sumathy, K., Venkatesh, A., Sriramulu, V., (1995). The importance of the condenser in a solar water pump, Energy Conversion and Management, Volume 36, Issue 12, December 1995, Pages 1167-1173.
Sumathy, K. , Wong Y. W.,(1999). SOLAR THERMAL WATER PUMPING SYSTEMS, Volume 3, pages 185-217, INIST-CNRS, Oxford.
Wong, Y.W., Sumathy, K., (2000). Performance of a solar water pump with n-pentane and ethyl ether as working fluids, Energy Conversion and Management, Volume 41, Issue 9, 1 June 2000, Pages 915-927.
9:50 46 89 54 57 26 3,15 0,32 788 67 10:00 51 94 61 66 9 4,90 0,49 1225 73 10:10 52 88 59 66 0 2,40 0,24 600 70 10:20 45 74 47 52 -14 0,82 0,08 205 60 10:30 43 73 44 42 -10 3,18 0,32 795 58 10:40 43 80 58 52 10 2,90 0,29 725 61 10:50 47 84 52 54 2 3,16 0,32 790 66 11:00 51 93 58 61 7 3,62 0,36 905 72 11:10 56 98 65 71 9 3,78 0,38 945 77
DATA I 17 OKTOBER 2008
JAM ms,cs,(dTs/dθ)+us,as,(t4-ta) Ac,((σ,α),GT)-UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
9:30
DATA II 20 OKTOBER 2008
JAM T1 T2 T3 T4 dTs V I(amp) GT (W/m2) Ts2
9:55 25 26 28 26 26 10:05 42 59 31 28 1 3,48 0,35 870 51 10:15 40 64 40 40 13 1,07 0,11 268 52 10:25 36 65 40 41 1 3,42 0,34 855 51 10:35 39 69 41 46 5 1,20 0,12 300 54 10:45 37 67 40 47 1 0,90 0,09 225 52 10:55 37 73 41 44 -3 3,09 0,31 773 55 11:05 46 85 50 57 13 2,80 0,28 700 65 11:15 48 89 55 62 5 3,00 0,30 750 68 11:25 49 83 50 63 1 0,60 0,06 150 66 11:35 46 83 50 55 -8 3,00 0,30 750 64
DATA II 20 OKTOBER 2008
JAM ms,cs,(dTs/dθ)+us,as,(t4-ta) Ac,((σ,α),GT)-UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
9:55
9:05 47 103 38 55 5 3,55 0,36 888 75 9:15 51 105 40 56 1 3,60 0,36 900 78 9:25 45 102 40 54 -2 3,69 0,37 923 74 9:35 50 101 38 52 -1 2,40 0,24 600 75 9:45 50 105 39 51 -1 3,82 0,38 955 78 9:55 52 100 40 55 4 3,79 0,38 948 76 10:05 51 99 39 54 -1 3,23 0,32 808 75 10:15 50 95 37 53 -1 3,43 0,34 858 72 10:25 48 94 39 50 -3 3,19 0,32 798 71 10:35 48 95 38 49 -1 3,45 0,35 863 71 10:45 46 96 39 50 2 3,40 0,34 850 71 10:55 52 96 38 53 3 3,54 0,35 885 74 11:05 50 96 41 53 0 3,32 0,33 830 73 11:15 50 94 41 53 -1 3,17 0,32 793 72
DATA III 10 NOVEMBER 2008
JAM ms,cs,(dTs/dθ)+us,as,(t4-ta) Ac,((σ,α),GT)-UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
8:45
DATA III 10 NOVEMBER 2008 (lanjutan)
JAM ms,cs,(dTs/dθ)+us,as,(t4-ta) Ac,((σ,α),GT)-UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
10:05 -1,1711 545,915 -0,0021454 -1,181 969,969 -0,0012179 10:15 -1,1716 607,296 -0,0019293 -1,181 1030,029 -0,0011469 10:25 -2,6720 555,404 -0,0048111 -2,680 957,957 -0,0027984 10:35 -0,9004 617,687 -0,0014577 -0,908 1036,035 -0,0008771 10:45 1,3719 605,284 0,0022666 1,363 1021,020 0,0013350 10:55 2,8724 624,924 0,0045965 2,862 1063,062 0,0026927 11:05 -0,0354 576,936 -0,0000615 -0,045 996,996 -0,0000456 11:15 -0,4900 545,014 -0,0008992 -0,499 951,951 -0,0005250
DATA IV 13 NOVEMBER 2008
JAM T1 T2 T3 T4 dTs V I(amp) GT (W/m2) Ts2
9:35 27 27 28 28 27 9:45 53 59 27 25 -3 3,40 0,34 850 56 9:55 42 71 45 39 13 3,39 0,34 848 56 10:05 49 76 61 60 21 3,45 0,35 863 62 10:15 56 78 43 53 -7 3,40 0,34 850 67 10:25 50 77 60 62 9 3,54 0,35 885 63
DATA IV 13 NOVEMBER 2008
JAM ms,cs,(dTs/dθ)+us,as,(t4-ta) Ac,((σ,α),GT)-UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
9:35
DATA V 15 NOVEMBER 2008
JAM ms,cs,(dTs/dθ)+us,as,(t4-ta) Ac,((σ,α),GT)-UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
8:20
DATA VI 17 NOVEMBER 2008
JAM ms,cs,(dTs/dθ)+us,as,(t4-ta) Ac,((σ,α),GT)-UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
8:10
10:15 43 66 35 36 0 590 54 10:25 42 65 28 31 -4 642 54 10:35 44 73 34 40 9 850 58 10:45 47 76 38 45 4 550 62 10:55 48 76 40 46 1 280 62 11:05 47 71 33 43 -2 797 59 11:15 48 79 41 49 6 850 64 11:25 51 81 41 52 3 935 66 11:35 54 78 44 55 4 670 66 11:45 44 66 46 48 -8 182 55
DATA VII 24 NOVEMBER 2008
JAM ms,cs,(dTs/dθ)+us,as,(t4-ta) Ac,((σ,α),GT)-UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
9:55
DATA VIII 4 DESEMBER 2008 JAM T1 T2 T3 T4 dTs W/M2 Ts2
10:57 10:58 10:59 11:00 11:01 11:02
DATA IX 4 DESEMBER 2008
JAM t1 t2 t3 t4 dTs W/M2 Ts2
DATA IX 4 DESEMBER 2008(lanjutan)
JAM t1 t2 t3 t4 dTs W/M2 Ts2
DATA IX 4 DESEMBER 2008(lanjutan)
JAM t1 t2 t3 t4 dTs W/M2 Ts2
DATA IX 4 DESEMBER 2008 (lanjutan) JAM ms,cs,(dTs/dta) θ
)+us,as,(t4-Ac,((σ,α
),GT)-UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
DATA IX 4 DESEMBER 2008 (lanjutan) JAM ms,cs,(dTs/dta) θ
)+us,as,(t4-Ac,((σ,α
),GT)-UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
DATA IX 4 DESEMBER 2008 (lanjutan) JAM ms,cs,(dTs/dta) θ
)+us,as,(t4-Ac,((σ,α
),GT)-UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
DATA IX 4 DESEMBER 2008(lanjutan) JAM ms,cs,(dTs/dta) θ
)+us,as,(t4-Ac,((σ,α
),GT)-UL,(Ts2-Ta) F' (m,cp,∆T)/dt Ac,G η sensibel
GELAS
UKUR KONDENSOR TANGKI
PENDINGIN
KONDENSOR