• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAMONG PRAJA - Repository IPDN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PAMONG PRAJA - Repository IPDN"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Biodata Narasumber

• Nama

: Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si

• Lahir

: Jambi, 4 Maret 1977

• NIP

: 19770304 1995 11 1 001

• Jabatan : Dosen Fungsional (Lektor Kepala)

• Pangkat : Pembina TK. I (IV/b)

• Instansi

: Kampus IPDN Jatinangor

• Alamat

: Komp. Singgasana Pradana

(3)

PAMONG PRAJA (PP)

• Apakah PP

• Siapakah PP

• Apakah sekarang

Pamong Praja

Masih Ada

(4)

PAMONG PRAJA (PP)

• PP dipergunakan untuk menyebut mereka,

pejabat Pemerintah Pusat yang ada di

daerah

yang

melaksanakan

urusan

pemerintahan umum.

(5)

PAMONG PRAJA (PP)

• Secara Luas PP mencakup segenap

pegawai dalam lingkungan Depdagri yang

ada

dan

bekerja

di

daerah

yang

melaksanakan Pemerintah Pusat atau

pemerintahan umum.

(6)

PAMONG PRAJA (PP)

• Urusan Pemerintahan Pusat atau urusan

Pemerintahan

Umum

diselenggarakan

melalui garis dekonsentrasi yang merupakan

salah

satu

asas

dari

tiga

asas

penyelenggaraan pemerintahan di daerah.

• Berdasar beberapa pandangan di atas

bahwa korp PP tidak termasuk pejabat

Pemerintah Daerah karena pejabat ini tidak

melaksanakan urusan pemerintahan umum

melainkan

melaksanakan

urusan

yg

(7)

PAMONG PRAJA (PP)

• Di Daerah terdapat urusan pemerintahan

umum dan urusan ini dilaksanakan oleh

Kepala Wilayah dengan Pejabat-pejabatnya

yang ada di Daerah.

(8)

PAMONG PRAJA (PP)

(9)

PAMONG PRAJA

Bagaimana jiga Urusan Pemerintahan Umum yag ada di

daerah diserahkan seluruhnya kepada Daerah sehingga di

daerah hanya ada urusan Daerah saja, apakah PP akan

hilang ?

Dalam hal ini PP akan

menitis

kepada Pemerintah Daerah,

maka Pemerintah Daerah menjadi PP karena Pemerintah

Daerah melaksanakan pemerintahan umum.

Apakah Pemerintahan Daerah akan dinamakan PP gaya

baru atau tetap dengan nama PP adalah masalah nama

dan “

WHAT IS A NAME

(10)

URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

Pemerintahan Umum = (Algemeen Bestuur) ?

Algemeen Bestuur (luas) : mencakup seluruh urusan

pemerintahan yang dilaksanakan oleh dan menjadi

tanggung jawab Pemerintah Pusat, termasuk di dalamnya

urusan pemerintahan Daerah.

Algemeen Bestuur (Sempit) : mencakup urusan

pemerintahan setelah dikurangi dengan urusan Daerah

dan dikurangi pula dengan Instansi Vertikal. (Urusan

Vertikal adalah urusan pemerintahan umum yang

dilaksanakan Instansi Vertikal).

(11)

PERKEMBANGAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

Agemeen bestuur dalam perkembangannya mengalami proses

pasang surut.

Pasca Penjajahan Belanda Agemeen bestuur dengan

dikeluarkannya Perpu urusan Algemeen Bestuur semakin

dikurangi, di dalam UU No 22/1948 dan UU No 1/1957 dijelaskan

bahwa urusan pemerintahan umum yang dilaksanakan oleh

Pamong Praja akan semakin berkurang sehingga akhirnya

hanya tinggal urusan pemerintahan Daerah saja.

UU No. 22/1948

XVI. PAMONG PRAJA

(12)

PERKEMBANGAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

Menurut UU No 1/1957 dijelaskan bahwa batasan pemerintahan

umum dalam fungsi Kepala Daerah sebagai alat pemerintah

Pusat, sebagai berikut : (2) pemerintah pusat Kepala Daerah :

UU No. 22/1948

a)Mengurus ketertiban dan keamanan umum di daerah;

b)Menyelenggarakan

koordinasi

antara

jawatan-jawatan

pemerintah pusat di daerah dan antara jawatan-jawatan tersebut

dengan pemerintah pusat;

(13)

PERKEMBANGAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

Menurut UU No 18/1965 dijelaskan bahwa : (2) Sebagai

alat Pemerintah Pusat Kepala Daerah :

a)Memegang pimpinan kebijaksanaan politik polisionil di

daerahnya, dengan mengindahkan wewenang yang ada

pada pejabat-pejabat ybs berdasarkan perpu yang berlaku;

b)Menyelenggarakan koordinasi antara jawatan-jawatan

pemerintah pusat di Daerah dan antara jawatan-jawatan

tersebut dengan pemerintah pusat;

c)Melakukan pengawasan atas jalannya pemerintahan

daerah;

(14)

PERKEMBANGAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

Menurut UU No 5/1974 Pasal 81: wewenang, tugas dan kewajiban Kepala Wilayah adalah :

a)Membina ketentraman dan ketertiban di wilayahnya sesuai dengan kebijaksanaan ketentraman dan ketertiban yang ditetapkan oleh Pemerintah;

b)Melaksanakan segala usaha dan kegiatan di bidang pembinaan ideologi Negara dan politik dalam negeri serta pembinaan kesatuan Bangsa sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah;

c)Menyelenggarakan koordinasi atas kegiatan-kegiatan Instansi-instansi Vertikal dengan dinas-dinas Daerah, baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaan untuk mencapai dayaguna dan hasilguna yang sebesar-besarnya;

d)Membimbing dan mengawasi penyelenggaraan pemerintahan Daerah;

e)Mengusahakan secara terus-menerus agar segala Perpu dan Perda dijalankan oleh Instansi-instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah serta pejabat-pejabat yang ditugaskan utk itu serta mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan pemerintahan;

f)Melaksanakan segala tugas pemerintahan yang dengan atau berdasarkan Perpu diberikan kepadanya;

(15)

Pelaksanaan Urusan Pemerintahan

Pada Masa UU Nomor 32 Tahun 2004

Berdasarkan perintah pasal 14 ayat (3) telah

dikeluarkan PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan Antara

Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.

PP tersebut menjawab tiga pertanyaan filosofis :

-

SIAPA?

- MENGERJAKAN APA?

(16)

SIAPA ?

Ada tiga entitas pemerintahan yang menjalankan urusan pemerintahan yakni :

b. Pemerintahan

Daerah (Provinsi)

c. Pemerintahan

Daerah (Kabupaten/

Kota)

a.Pemerintah Pusat

(17)

Di luar 6 Urusan Absolut 6 Urusan (Absolut)

1. Politik Luar Negeri 2. Pertahanan

3. Keamanan 4. Yustisi

5. Moneter dan Fiskal Nasional 6. Agama

Urusan Wajib (Obligatory)

Terkait dengan Penyelenggaraan

Pelayanan Dasar, seperti Pendidikan, dan Kesehatan.

Urusan Pilihan (Optional)

Terkait dengan potensi unggulan seperti,

Pertambangan, Perikanan, Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Pariwisata

MENGERJAKAN APA DAN BAGAIMANA

Penyelenggar aan Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pusat Yang Menjadi Kewenangan Daerah •Sebagian dapat diselenggarakan

Sendiri oleh Pemerintah; •Sebagian dapat diselenggarakan melalui asas Dekonsentrasi; •Sebagian dapat diselenggarakan melalui asas Tugas Pembantuan.

Diselenggarakan melalui asas Otonomi dan Tugas

Pembantuan

CONCURRENT (Urusan Bersama)

(18)

ANATOMI URUSAN PEMERINTAHAN

URUSAN PEMERINTAHAN

ABSOLUT

(Mutlak urusan Pusat)

CONCURRENT

(Urusan bersama

Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota)

PILIHAN/OPTIONAL

(Sektor Unggulan) WAJIB/OBLIGATORY(Pelayanan Dasar)

SPM

(Standar Pelayanan Minimal)

- Han

- kam

- Moneter

- Yustisi

- Politik Luar Negeri

- Agama

Contoh: kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, pekerjaan umum,

dan perhubungan, pertanahan Contoh: pertanian,

(19)

JENIS-JENIS PELAYANAN DASAR

(KEWENANGAN WAJIB)

1. PENDIDIKAN 2. KESEHATAN 3. LINGKUNGAN 4. PU

5. PENATAAN RUANG

6. PERENCANAAN PEMBANGUNAN

7. PERUMAHAN

8. KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

9. PENANAMAN MODAL

10.KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

11.KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

12.KETENAGAKERJAAN

13.KETAHANANAN PANGAN

14. PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

15. KB DAN KELUARGA SEJAHTERA 16. PERHUBUNGAN

17. KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 18. PERTANAHAN

19. KESBANGPOL

20. OTDA, PEMERINTAHAN UMUM,

ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN

(20)

JENIS-JENIS POTENSI UNGGULAN

(KEWENANGAN PILIHAN)

1.

KELAUTAN DAN PERIKANAN

2.

PERTANIAN

3.

KEHUTANAN

4.

ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

5.

PERIKANAN LAUT/DARAT

6.

PARIWISATA

7.

INDUSTRI

8.

PERDAGANGAN

(21)

Cara untuk menciptakan kemakmuran Masyarakat

1) Sentralistik

(Terpusat kekuasaan)

Kemakmuran Masyarakat Oleh negara-negara di dunia 2) Desentralisasi

(Power sharing : pembagian kewenangan)

Keberadaan pemerintah oleh manusia modern : utk mencegah “ homo homini lupus bellum omnium contra omnes” (mencegah manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya dan mencegah jangan

(22)

Negara Kesatuan :

Pemerintah pusat mempunyai wewenang untuk mengatur seluruh wilayahnya melalui pembentukan daerah-daerah (Provinsi, Kabupaten, Kota, Desa);

Pelaksanaan : Sentralisasi dan Dessentralisasi

Sifat Negara Kesatuan :

1. Kedaulatan Negara mencakup ke dalam dan ke luar yang ditangani Pemerintah Pusat;

2. Negara hanya mempunyai satu UUD, Satu Kepala Negara, Satu Dewan Menteri dan Satu DPR;

3. Hanya ada satu Kebijakan yang menyangkut persoalan politik, ekonomi, sosial budaya serta hankam;

Negara Serikat (Federasi = Bondstaat) :

Kekuasaan asli tetap ada pada negara bagian, karna negara bagian berhubungan lsg dgn rakyatnya. Sifat Negara Serikat :

1. Tiap negara bagian berstatus tdk berdaulat, namun kekuasaan asli tetap ada pada negara bagian; 2. Kepala Negara dipilih oleh rakyat dan bertanggung jawab kepada rakyat;

(23)

Sistem Pemerintahan

Sistem

Pemerintahan

Indonesia

Indonesia

Sistem

(24)

Sistem Pemerintahan

Sistem

(Secara

Etimologis)

Histani

Syn

Menempatkan

Bersama (

to

(25)

Kamus Besar Indonesia :

Sistem adalah peangkat unsur yang

secara teratur saling berkaitan sehingga

membentuk suatu totalitas.

Pamudji (1981 : 4-7) :

Keseluruhan

yang

kompleks

atau

teroganisir,

suatu

himpunan

atau

(26)

Muhammadi dkk, (2001:3) sistem adalah keseluruhan

Muhammadi dkk, (2001:3) sistem adalah keseluruhan inter-aksiinter-aksi

antar unsur dari sebuah obyek dalam batas lingkaran tertentu yang

antar unsur dari sebuah obyek dalam batas lingkaran tertentu yang

bekerja mencapai tujuan.

bekerja mencapai tujuan.

Muhammadi dkk (2001:3-7) selanjutnya merinci definisi tersebut

Muhammadi dkk (2001:3-7) selanjutnya merinci definisi tersebut

sebagai berikut :

sebagai berikut :

a.

a. KeseluruhanKeseluruhan adalah lebih dari sekedar penjumlahan atau susunan adalah lebih dari sekedar penjumlahan atau susunan (

(aggregateaggregate), yaitu terletak pada kekuatan (power) yang dihasilkan ), yaitu terletak pada kekuatan (power) yang dihasilkan oleh keseluruhan itu jauh lebih besar dari suatu penjumlahan atau

oleh keseluruhan itu jauh lebih besar dari suatu penjumlahan atau

susunan.

susunan.

b.

b. Inter-aksiInter-aksi adalah pengikat atau penghubung antar unsur, yang adalah pengikat atau penghubung antar unsur, yang memberi bentuk/struktur kepada obyek, membedakan dengan

memberi bentuk/struktur kepada obyek, membedakan dengan

obyek lain, dan mempengaruhi perilaku dari obyek.

obyek lain, dan mempengaruhi perilaku dari obyek.

c.

c. UnsurUnsur adalah benda, baik konkrit atau abstrak, yang menyusun adalah benda, baik konkrit atau abstrak, yang menyusun obyek sistem. Unjuk kerja dari sistem ditentukan ditentukan oleh

obyek sistem. Unjuk kerja dari sistem ditentukan ditentukan oleh

fungsi unsur.Gangguan salah satu fungsi unsur mempengaruhi

fungsi unsur.Gangguan salah satu fungsi unsur mempengaruhi

unsur lain sehingga mempengaruhi unjuk kerja sistem secara

unsur lain sehingga mempengaruhi unjuk kerja sistem secara

keseluruhan. Unsur yang menyusun sistem ini disebut juga bagian

keseluruhan. Unsur yang menyusun sistem ini disebut juga bagian

sistem atau sub sistem.

(27)

d.

d.

Obyek

Obyek

adalah sistem yang menjadi perhatian dalam suatu

adalah sistem yang menjadi perhatian dalam suatu

batas tertentu sehingga dapat dibedakan antara sistem

batas tertentu sehingga dapat dibedakan antara sistem

dengan lingkungan sistem, artinya semua yang di luar batas

dengan lingkungan sistem, artinya semua yang di luar batas

sistem adalah lingkungan sistem.

sistem adalah lingkungan sistem.

e.

e.

Batas

Batas

antara sistem dengan lingkungan tersebut memberikan

antara sistem dengan lingkungan tersebut memberikan

dua jenis sistem yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka.

dua jenis sistem yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka.

Sistem tertutup adalah sebuah sistem dengan batas yang

Sistem tertutup adalah sebuah sistem dengan batas yang

dianggap kedap (tidak tembus) terhadap pengaruh

dianggap kedap (tidak tembus) terhadap pengaruh

lingkungan. Sistem tertutup itu hanya ada dalam anggapan

lingkungan. Sistem tertutup itu hanya ada dalam anggapan

(untuk analisis), karena pada kenyataan sistem selalu

(untuk analisis), karena pada kenyataan sistem selalu

berinteraksi dengan lingkungan, atau sebagai sebuah sistem

berinteraksi dengan lingkungan, atau sebagai sebuah sistem

terbuka.

terbuka.

f.

f.

Sedangkan

Sedangkan

tujuan

tujuan

adalah unjuk kerja sistem yang teramati

adalah unjuk kerja sistem yang teramati

atau diinginkan.

(28)
(29)

Pemerintahan

dari segi Bahasa

Pemerintah

Pemerintaha n

Perintah : Sesuatu yang harus

dilaksanakan.

Unsur khas “Perintah” :

1. Adanya “keharusan” menunjukkan

kewajiaban untuk melaksanakan apa yang diperintahkan;

2. Adanya dua fihak, yaitu yang membri dan yang menerima perintah;

3. Adanya hubungan fungsional yang

memberi dan yang menerima

perintah;

4. Adanya wewenang atau kekuasaan

untuk memberi perintah

Government (to govern)

To order, to cammand

Dituangkan dalam bentuk

peraturan

Menunjukkan sahnya perintah yah diberikan, tanpa adanya perintah dianggap tdk sah dan

(30)

Memerintah : menguasai atau mengurus negara atau daerah

sebagai bagian dari negara ;

Pemerintah : - kekeuasaan untuk memerintahkan suatu negara;

- badan yang tertinggi yang memerintahkan suatu negara;

Pemerintahan : perbuatan atau cara atau urusan memerintah;

Overheid : dipergunakan sebagai sebutan untuk “pemerintah” atau pula pejabat-pejabat tinggi dari suatu negara

1. Melaksanakan wewenang

pemerintahan;

2. Cara atau sistem memerintah;

3. Fungsi atau kekuasaan untuk

diperintah;

4. Wilayah atau negara yang diperintah; 5. Badan yang terdiri dari orang-orang

yang melaksanakan wewenang dan administrasi hukum dalam suatu negara

Belanda

Bestur : ruang lingkup meliputi wilayah tertentu, mempunyai batas yang lebih sempit;

(31)

Pemerintahan

Secara Sempit

Pemerintahan

hanya

mempunyai

fungsi Eksekutif saja.

Secara Luas

Pemerintahan adalah segala urusan yang

dilakukan

oleh

negara

dalam

menyelenggarakan

kesejahteraan

memelihara keamanan dan meningkatkan

derajat kehidupan rakyat serta menjamin

kepentingan negara itu sendiri.

(32)

Pemerintahan

(

Government

menurut

Edward Finer

)

4. Menunjukkan cara, metode atau sistem dengan suatu masyarakat tertentu diperintah (the manner, method or system by which a particular society is governed)

1. Menunjukkan kegiatan atau proses

memerintah yaitu melaksanakan kontrol

atas pihak lain (t

he activity of the proces

of governing

);

2. Menunjukkan masalah-masalah negara

dalam kegiatan atau proses di atas

dijumpai (

states of affairs

)

(33)

Sistem

Pemerintahan

3. SP sebagai hubungan kekuasaan, wewenang atau fungsi antara dua organ ataupun pemerintahan secara timbal , terutama hubungan antara Legislatif dan Eksekutif. I Gede Pantja Astawa (Ellydar chaidir , 2008 : 86)

1. Suatu struktur yang terdiri dari

fungsi-fungsi

Legislatif,

Eksekutif

dan

Yudikatif yang saling berhubungang

atau cara kerja lembaga-lembaga negara

hubungannya

satu

sama

lainnya.

(Ellydar chaidir , 2008 : 86)

(34)

Sistem

Pemerintahan

Secara Sempit

Bentuk hubungan antara eksekutif

dengan Legislatif.

Secara Luas

(35)

Asas- Asas

Pemerintahan

Dasar (

foundation

) atau inti

(

fundamentals

) atau pokok (

essentials

)

ilmu pemerintahan.

Rules of action or conduct

(36)

Asas-asas Pemerintahan

(Taliziduhu Ndraha, Koswara dan Muchlis Hamdi)

Taliziduhu N Koswara

(A. Asas-asas Kepatutan) M. Hamdi

1. Aktif 1. Perlakuan yang benar 1. Aktif 2. Mengisi Yang

Kosong 2. Penelitian yang saksama 2. Freies ermessen 3. Membimbing 3. Prosedur Keputusan yang saksama 3. Otomatis

4. Dengan sendirinya 4. Keputusan yang bijak dan bijaksana 4. Historis 5. Historis 5. Motivating yang jelas, argumentasi yang

kuat 5. Etik

6. Etik 6. Persamaan dan kesamaan 6. Sentralisasi 7. Keterpercayaan 7. Desentralisasi 8. Pertimbangan yang masuk akal dan adil 8. Dekonsentralisasi 9. Penyalahgunaan wewenang 9. Tugas Pembantuan 10. Fair Play 10. Detounement de

pouvoir B. Asas Penyelenggaraan Pemerintahan

(37)

Menurut Hamidi, Tentang Asas-asas

Pemerintahan Yang Layak :

1. merupakan nilai-nilai etik yang hidup dan

berkembang dalam lingkungan hukum

administrasi negara;

2. berfungsi sebagai pegangan bagi pejabat

negara dalam menjalankan fungsinya;

(38)

Menurut Koentjoro Purbopranoto dan SF Marbung,

macam-macam Asas-asas Pemerintahan,

meliputi

1. Asas Kepastian hukum, asas yang menghendaki

dihormatinya hak yang telah diperoleh berdasarkan

keputusan hukum:

2. Asas Keseimbangan, asas ini menghendaki adanya

kriteria yang jelas mengenai jenis-jenis atau kualifikasi

pelanggaran (Hukum disiplin ringan, sedang dan berat).

3. Asas Kesamaan dalam Mengambil Keputusan, asas ini

(39)

Menurut Koentjoro Purbopranoto dan SF Marbung,

macam-macam Asas-asas Pemerintahan,

meliputi

4. Asas Bertindak Cermat, asas yang menghendaki agar

pemerintah bertindak cepat dan tepat dalam melakukan

aktivitas, untuk menghindari kerugian:

5. Asas Motivasi untuk setiap Keputusan, asas ini

menghendaki agar pemerintah mempunyai motivasi

dan alasan yang cukup sebagai dasar keputusan.

(40)

Menurut Koentjoro Purbopranoto dan SF Marbung,

macam-macam Asas-asas Pemerintahan,

meliputi

7. Asas Tidak Mencampuradukan Kewenangan, asas

yang menghendaki agar pemerintah menggunakan

kewenangan sesuai dengan peraturan (Kewenangan

segi materiil, Kewenangan Wilayah dan Waktu):

8. Asas Keadilan dan Kewajaran, asas ini menghendaki

agar pemerintah bertindak proporsional, sesuai,

seimbang dan selaras .

(41)

Menurut Koentjoro Purbopranoto dan SF Marbung,

macam-macam Asas-asas Pemerintahan,

meliputi

10.Asas Meniadakan Akibat suatu Keptusan

Yang Batal,

11.Asas Perlindungan atas Pandangan atau

Cara Hidup Pribadi,

(42)

BENTUK NEGARA DAN SISTEM

PEMERINTAHAN

Bentuk Negara Susunan

Pemerintahan Sistem Pemerintahan

1. Negara Kerajaan (Monarchie), dengan sistem antara laian : a. Sistem absolutisme; b. Sistem terbatas;

c. Sistem konstitusional

1. Negara Kesatuan

(unitarisme) 1. Presidensiil;2. Parlementer; 3. Quasi;

4. Referendum.

2. Negara Republik,

dengan sistem antara lain

a. Presidensiil; b. Parlementer; c. Referendum

2. Negara Serikat (federasi),

(43)

BENTUK NEGARA DAN SISTEM

PEMERINTAHAN

Bentuk Negara Susunan

Pemerintahan Sistem Pemerintahan

3. Aristokrasi (oligarki) 4. Demokrasi

a. Langsung

b. Tidak Langsung 5. Autokrasi

3. Perserikatan

negara-negara atau gabungan negara-negara atau bentuk kenegaraan :

a. Serikat negara b. Negara Uni : 1) Uni personil 2) Uni Riil

(44)

Beberapa Pengertian

1. Koloni

: Suatu negara yg menjadi jajahan dari negara lain.

Dalam koloni urusan politik, hukum dan pemerintahan masih

tergantung pada negara yang menjajahnya; (Indonesia :

Belanda, Jepang)

2. Trustee (Perwalian)

: Jajahan negara-negara yg kalah perang

dunia ke II dibawah naungan Dewan Perwalian PBB : Papua

New Guinea (1975);

3. Mandat

: Kalah perang Dunia I : Dewan Mandat PBB (Kamerun

oleh Prancis);

4. Protektorat

: Perlindungan Negara Kuat

- Kolonial : Urusan luar negeri dan dalam diserahkan negara

peindung;

(45)

5. Dominion : Negara ya khusus dalam lingkungan

kerajaan Inggris (The British Commonwealth of

Nations)

6. Uni : Gabungan dua negara atau lebih :

- Uni Personil : 2 negara mempunyai raja yang sama

sebagai kepala negara, tetapi urusan oleh

masing-masing negaran(Benelux 1839-1890);

- Uni Riil : Dua Negara mengadakan perjanjian dan

membentuk alat perlengkapan uni utk kepentingan

bersama (urusan politik luar negeri);

(46)

Sistem Pemerintahan

• Sistem Pemerintahan Presidensiil adalah sistem

pemerintahan

yang

pemegang

kekuasaan

eksekutif tidak harus bertanggung kepada badan

legislatif. (Ellydar, 2008 : 88)

(47)

Karakteristik Sistem Pemerintahan

Menurut Ramlan Surbakti :

a) Lembaga Legislatif dan eksekutif memiliki kedudukan yang independen, sedangkan pemegang kewenangan dipilih oleh rakyat secara terpisah;

b) Lembaga Legislatif dan eksekutif mempunyai kewenangan membuat UU, tetapi yang satu harus mendapatkan persetujuan dari yang lain sehingga setiap UU merupakan hasil kesepakatan kedua pihak;

c) Ikatan partai dapat mendorong timbulnya kerjasama antara pemegang kewenangan Legislatif dan eksekutif ;

d) Kepemimpinan dalam melaksanakan kebijakan lebih jelas ditangan presiden;

e) Kebijakan yang bersifat komprehensif jarang dapat dibuat karena legislatif dan eksekutif mempunyai kedudukan terpisah;

f) Jabatan kepala pemerintahan dan kepala negara berada pada satu tangan;

(48)

Karakteristik Sistem Pemerintahan

Menurut Ramlan Surbakti : Sistem Presidensial fungsi presiden

mencakup 6 (enam) bidang

1)

Sebagai Kepala Negara (fungsi simbolis dan seremonial) ;

2)

Sebagai Kepala Eksekutif (memimpin kabinet dan birokrasi

dalam melaksanakan kebijakan umum);

3)

Sebagai Kepala Legislatif (mengajukan RUU kepada

lembaga perwakilan rakyat dan berusaha menyakinkan para

wakil rakyat utk menerima kebijakan);

4)

Sebagai Panglima Tertinggi angkatan bersenjata;

5)

Sebagai Pemimpin dalam perumusan dan pelaksanaan

kebijakan luar negeri;

(49)

Karakteristik Sistem Pemerintahan

Menurut Alan R. Ball :

a) Kekuasaan presiden adalah dua sebagai kepala pemerintahan dan pemimpin politik negara;

b) Presiden tidak dipilih oleh legislatif, tetapi secara langsung oleh total pemilih;

c) Presiden tidak dapat dibubarkan legislatif dan menyelenggarakan pemilu. Presiden dan legislatif selalui dipilih untuk waktu tertentu.

Menurut Rod Hague : Sistem Presidensial terdiri dari 3 unsur :

1) Presiden yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan dan mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan yang terkait;

2) Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap, tidak bisa saling menjatuhkan;

(50)

Karakteristik Sistem Pemerintahan

Menurut C.F. Strong, Sistem Presidensial memiliki

karakteristik:

1)

Pemilihan Presiden secara Langsung (

direct mandate

);

2)

Presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala

pemerintahan.

Presiden

berhak

mengangkat

dan

memperhentikan menteri negara;

3)

Masa jabatan presiden tetap (fix term);

4)

Presiden dapat dijatuhkan hanya karena alasan hukum,

bukan alasan politik;

(51)

Karakteristik Sistem Pemerintahan

Menurut Verney, Sistem Presidensial memiliki karakteristik:

1)

Kekuasaan eksekutif bersifat tidak terbagi (sole executive)

dimana jabatan kepala negara (

head of state

) sekaligus adalah

kepala pemerintahan (

head of government

);

2)

Tidak ada peleburan antara eksekutif dan legislatif, majelis

tidak berubah menjadi parlemen dan presiden tidak dapat

membubarkan atau memaksa majelis;

(52)

Karakteristik Sistem Pemerintahan

Menurut Jimly Asshiddiqie, Sistem Presidensial memiliki

karakteristik yang penting:

1)

Masa jabatan tertentu, sehingga tidak dapat diberhentikan

ditengah masa jabatannya karena alasan politik;

2)

Presiden dan Wapres tdk bertanggungjawab kepada

lembaga politik tertentu yang biasa dikenal sebagai parlemen,

melainkan kepada rakyat;

3)

Presiden tidak tunduk kepada parlemen, tidak dapat

membubarkan parlemen dan sebaliknya;

4)

Tidak dikenal adanya pembedaan fungsi sebagai kepala

negara dan kepala pemerintahan;

(53)

Karakteristik Sistem Pemerintahan

Menurut beberapa sumber :

1)Presiden sebagai kepala eksekutif dan simbol Kepala Negara;

2)Presiden dipilih melalui pemilihan yang terpisah dengan badan legislatif;

3)Presiden (pemegang kekuasaan eksekutif) tidak bertanggungjawab pada lembaga perwakilan rakyat tetapi kepada rakyat ;

4)Presiden memiliki hak prerogatif dalm memilih, mengangkat dan memberhentikan menteri (pembantu presiden);

5)Keputusan terakhir dalam pengambilan keputusan ada ditangan presiden;

6)Presiden tidak mempunyai wewenang untuk memecat anggota legislatif;

7)...

(54)

Sistem Pemerintahan

• Sistem Pemerintahan Parlementer

apabila

badan

Eksekutif

(pemegang kekuasaan Eksekutif)

secara

langsung

bertanggung

(55)

Karakteristik Sistem Pemerintahan Parlementer

• Kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri dibentuk oleh atau atas dasar kekuatan dan atau kekuatan-kekuatan yang menguasai parlementer;;

• Para anggota kabinet mungkin seluruhnya anggota parlemen atau tidak seluruhnya dan mungkin pula seluruhnya bukan anggota parlemen;

• Kabinet dengan ketuanya (perdana menteri) bertanggung jawab kepada parlemen (legislatif). Apabila kabinet atau seseorang atau beberapa anggotanya mendapat mosi tidak percaya kepada parlemen maka kabinet seseorang atau beberapa anggotanya harus mengundurkan diri.

• Sebagai imbangan dapat dijatuhkannya kabinet, maka Kepala Negara (presiden, raja atau ratu) dengan saran atau nasihat Perdana Menteri dapat membubarkan parlemen;

(56)

BAGAN PERBANDINGAN SISTEM PEMERINTAHAN

SISTEM PEM. PARLEMENTER SISTEM PEM. PRESIDENSIL SISTEM PEM. PENGAWASAN LGS

• Eksekutif dan legislatif saling bergantung

• Kabinet dipimpin oleh seorang Perdana Menteri yang dipilih oleh parlemen

• Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen

• Ada mekanisme mosi tidak percaya antara PM dengan parlemen

• PM bisa membubarkan parlemen dengan persetujuan Kepala Negara

• PM bisa dijatuhkan oleh Parlemen

• ada separation of power atau

divison of power yang relatif tegas

• Presiden sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan

• Presiden tidak dipilih oleh parlemen sehingga tidak bertanggung jawab kepada parlemen

• Presiden dan parlemen tidak bisa saling membubarkan

• Berakhirnya parlemen dan presiden diatur lamanya dalam konstitusi

• parlemen tunduk langsung kepada pengawasan rakyat • Kontrol rakyat merupakan

kontrol yang sifatnya langsung • Ada mekanisme refrendum

(setuju/tidak terhadap kebijakan pemerintah) dan

usul inisiatif rakyat (rakyat boleh mengajukan RUU kepada parlemen/pemerintah)

(57)

SUMBER HTN

Sumber HTN ada 2 yaitu :

a. Sumber Hukum Material : dapat ditinjau dari berbagai sudut yaitu filosofis, politik, sosiologis.

b. Sumber Hukum Formal : UU (statute), Kebiasaan (Custom), Keputusan hakim (yurisprudensi), traktat (treaty), doktrin.

NO Sumber Hkm Formal Pengertian/Penjelasan

1. UU (statute) Suatu peraturan negara yang mempunyai kekuatan hukum mengikat yang diadakan dan dipelihara oleh penguasa negara. UU ada 2 : UU dalam arti formal (karena cara bagaimana UU itu dibuat) dan UU dalam arti material (isinya mengikat

langsung setiap penduduk).

2. Kebiasaan (custom) Perbuatan manusia yang tetap dilakukan berulang-ulang dalam hal yang sama.

3. Yurisprudensi Keputusan hakim terdahulu yang sering dijadikan dasar

keputusan oleh hakim kemudian mengenai masalah yang sama. Ada 2 macam : Yurisprudensi tetap dan tidak tetap.

4. Traktat Perjanjian yang dilakukan oleh dua negara atau lebih sehinga mengikat negara-negara yang mengadakannya. Ada beberapa jenis yaitu : Traktat bilateral, multilateral, terbuka, kolektif, dll.

(58)

PERATURAN PER-UU-AN INDONESIA

Perkembangan perUUan Indonesia dapat dilihat dalam 3 fase ketatanegaraan:

Sebelum 17 Agst ’45 Sesudah 17 Agst ’45 Reformasi

Peraturan perundang-undangan diatur dalam IS (Indische Staatsregeling)

Ordonnantie (setingkat UU), menyangkut persoalan mengenai hindia Belanda (daerah jajahan) yang dibuat oleh gubernur jenderal dengan persetujuan Volksraad. • Regeringsverordening (RV/

setingkat Peraturan Pemerintah). Sebagai peraturan pelaksana dari Ordonantie/peraturan pemerintah pusat.

• Peraturan2 yang dikeluarkan pada masa pendudukan Jepang.

Masa sebelum Agustus 1950, masih berlaku UUD ’45. beberapa peraturan PerUUan yang pernah ada :UU, PP,perpu,penetapan presiden,peraturan

presiden,penetapan pemerintah, Makluamat Presiden/wapres, Maklumat Pemerintah, dan peraturan menteri.

Masa RIS (’49-’50): UU, UU darurat, PP, peraturan menteri. • Masa UUDS’50: UU, UUdarurat,

PP, Keppres, permen, kepmen, peraturan.

Masa 1950-1965: UU, PP, Perpu, Penetapan Presiden, Peraturan Presiden, Keppres, Permen, Kepmen.

Masa TAP MPR XX/1966:

mengatur mengenai jenis dan tata urut perUUan, yaitu : UUD, TAP MPR, UU,Perpu, PP, Keppres, Peraturan pelaksana lainnya.

• Masa jatuhnya rezim orde baru : ditandai dengan beberapa

perubahan dalam ketatanegaraan Indonesia, seperti Amandemen UUD 45 (1-4), munculnya MK dianutnya asas desentralisasi, dan berubahnya kedudukan MPR. • Masa TAP MPR III/2000 : UUD

45,TAP

MPR,UU,perpu,PP,keppres,perda. • Masa ketika kedudukan MPR

berubah dari lembaga tertinggi negara menjadi lembaga tinggi negara. Lahirlah UU 10/2004 : UUD,UU/

(59)

SISTEM PEMERINTAHAN INDOENSIA

Sistem pemerintahan Indonesia dibagi dalam 2 fase ketatanegaraan yaitu UUD 45 dan UUD 45 amandemen.

UUD 45 UUD 45 Amandemen

• MPR sebagai lembaga tertinggi negara dan lembaga lainnya sebagai lembaga tinggi negara. • MPR sebagai pemegang kedaulatan rakyat, dan

presiden sebagai mandataris MPR (yang diberi mandat).

• Keanggotan MPR adalah DPR ditambah Utusan Daerah dan golongan. (bikameral)

• Pengubahan konstitusi (UUD 45) dilakukan melalui MPR dengan 2/3 anggota harus hadir. • pemerintahan daerah dibagi kedalam daerah kecil

dan besar.

• Lebih bersifat executive heavy (kekuasaan eksekutif lebih besar daripada legislatif)

• Fungsi legislatif (making rule) diberikan kepada presiden (eksekutif) sedangkan DPR hanya boleh mengajukan RUU.

• Kekuasaan kehakiman diberikan kepada MA. • Kedudukan lembaga tinggi negara adalah sejajar

dan tidak bisa saling membubarkan.

• Dikenalnya DPA yang bertugas memberikan jawaban atas pertanyaan presiden dan memajukan usul kepada Presiden.

• MPR bukan lagi lembaga tertinggi negara tetapi sejajar dengan lembaga negara lainnya.

• Keanggotaan MPR adalah DPR dan DPD.

• Kekuasaan pemerintah berdasarkan kedaulatan rakyat dengan dianutnya sistem pemilihan langsung.

• Pengubahan konstitusi dilakukan oleh MPR dengan 2/3 kehadiran anggota DPR.

• Pemerintahan daerah dibagi kedalam Propinsi, kota/kabupaten, dan desa.

• relatif seimbang sebab fungsi legislatif sudah dikembalikan kepad DPR sebagai lembaga legislatif.

Making rule function merupakan wewenang DPR, tetapi presiden boleh mengajukan RUU.

• Kekuasaan kehakiman diberikan kepada MA (peradilan umum,khusus, agama, dan militer) dan MK (peradilan konstitutif).

• Kedudukan lembaga negara adalah sejajar dan tidak bisa saling membubarkan.

(60)

WEWENANG LEMBAGA NEGARA

MPR mengubah dan menetapkan UUD, melantik dan memberhentikan Pres/ wapres. Lebih lanjut lihat UU 20/2003.

DPRberwenang membentuk UU dengan pengesahan dari Presiden, mempunyai fungsi budget, legislasi, dan pengawasan. Selain itu mempunyai hak interpelasi, angket, menyatakan pendapat dan usul, imunitas, mengajukan pertanyaan. Mempunyai hak mengajukan usul

impeachment kepada MPR. Lebih lanjut lihat UU 20/2003.

DPDberwenang mengajukan RUU mengenai hal-hal yang diatur dalam pasal 22D ayat 1 UUD 45 Amandemen, hak pengawasan atas pelaksanaan UU (pasal 22D ayat 3), sebagai penyambung aspirasi kebutuhan daerah yang diwakilinya. Lebih lanjut lihat UU 20/2003.

Presidenpemegang kekuasaan pemerintahan, mengajukan RUU, membuat PP dan aturan perUUan lainnya, mengumumkan perang, membuat

perjanjian dengan negara lain, mengangkat/memberhentikan menteri2, mengeluarkan Keppres untuk mengangkat Anggota BPK, MK, MA.

MKmemberikan putusan mengenai : uji materil/formil UU terhadap UUD,

sengketa kewenangan antar lembaga negara (pasal 10 ayat 1b UU 24/2003 ttg MK), pembubaran partai politik, perselisihan ttg hasil PEMILU,

(61)

MA berwenang mengadili tingkat kasasi untuk peradilan umum,

PTUN,militer,agama; uji materil/formil PerUUan diibawah UU. tugas dan tanggung jawab diatur dalam UU 5/2004.

BPKmemeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara, tugas dan tanggung jawab diatur dalam UU 15/2004.

Kementerian Negara dan LPND sebagai pembantu presiden dalam melaksanakan tugas2 pemerintahannya.

Pemerintahan Daerah melaksanakan kewenangannya sesuai asas

desentralisasi, dekonsentrasi, atau tugas perbantuan. Menyelenggarakan kesejahteraan dan pemerintahan dalam wilayah kerjanya. Lihat UU

32/2004.

Komisi-komisi membantu Presiden dalam menjalankan tugas2

pemerintahannya sesuai dengan bidang atau kewenangan masing-masing. Seperti KPK, Komisi Yudisial, KomnasHAM, Komisi Penyiaran, dll.

(62)

HUBUNGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

• Pemerintah Daerah diatur dalam BAB IV pasal 18 UUD 45 Amandemen, serta UU No.32/2004 tentang pemerintahan daerah. Didalamnya diatur mengenai tugas dan wewenang yang menjadi wewenang Pemda (asas desentralisasi).

• Dengan berjalannya otonomi daerah maka daerah mempunyai kewenangan yang cukup luas untuk mengurus sendiri kebutuhan dan pemerintannya. Karena tujuan otonomi daerah adalah medekatkan pemerintah kepada rakyat (make the state closer to the people).

• Hubungan pemerintah pusat dan daerah tetaplah dalam sistem hirarki

pemerintahan, artinya pemerintah pusat kedudukannya berada di atas pemerintah pusat, sebagai penyelenggaran pemerintahan nasional. Dalam hal ini dari segi pelaksanaan pemerintahan Kepala daerah bertanggung jawab kepada Presiden dan rakyat (dengan dianutnya sistem pemilihan langsung).

• Namun Presiden tidak mempunyai kewenangan lagi mengangkat Kepala Daerah Baik Propinsi maupun Kota/Kabupaten. Saat ini Kepala Daerah dipilih langsung oleh rakyat dengan sistem pemilihan langsung.

• Dalam UU 32/2004 yang menjadi urusan Pem.Pusat adalah moneter dan fiskal, politik LN, Pertahanan Keamanan, Yustisi,Agama. Sedangkan wewenang pemda adalah yang diluar wewenang Pem. Pusat tadi.

(63)

BAGAN KELEMBAGAAN MENURUT UUD 45 (NON AMANDEMEN)

DPR UD UG

MPR UUD 45

MPR

PRESIDEN DPA MA

DPR

BPK UU

independen independen

independen

M M Mendagri

G/KDH G/KDH

Tanggung jawab kepada Presiden melalui Mendagri

(64)

BAGAN KELEMBAGAAN MENURUT UUD 45 ( AMANDEMEN)

UUD 45

PRES. DPD

BPK DPR MA MK MPR

UU UU

independen

KDH KDH

MPR

DPR DPD

LEMBAGA

PERWAKILAN RAKYAT

TRIKAMERAL SISTEM

Pendapat dari Jimmly Asshiddiqie (Guru Besar HTN UI)

Mendagri

DPRD

(65)

Indonesia adalah negara republik berbentuk kesatuan

(unitaris) yang berkedaulatan rakyat.

Dilihat secara hierarkhis, sistem pemerintahan di

Indonesia terdiri dari : - Sistem Pemerintahan Nasional

- Subsistem Pemerintahan Propinsi

- Sub-subsistem Pemerintahan Kabupaten/Kota

- Sub-sub-subsistem Pemerintahan Desa.

# Dilhat secara fungsional sistem pemerintahan di

Indonesia terdiri dari komponen : Input, proses,

keluaran, nilaiguna, dampak, manfaat, umpan balik,

(66)

Sistem dilihat secara hirarkhis :

SISTEM PEMERINTAHAN NASIONAL

Sub sistem Pem Prop.

Sss

Pem K/K

(67)

Teori Desentralisasi

Pengertian dan Jenis Desentralisasi

1. Secara Etimologis

Desentralisasi

(bahasa latin)

Centrum =

pusat

De = lepas

(68)

2. Definisi Desentralisasi Menurut Para

Pakar

1. Henry Maddick

Pengalihan kekuasaan secara hukum

untuk melaksanakan fungsi spesifik maupun risudual

yang menjadi kewenangan pemerintah daerah;

2. Parson (dari aspek politik)

pembagian kekuasaan

pemerintahan dari pusat dengan kelompok lain yang

kmasing-masing mempunyai wewenang ke dalam

suatu daerah tertentu dari suatu negara.

3. Mahwood

devolusi kekuasaan dari pemerintah

(69)

2. Definisi Desentralisasi Menurut Para

Pakar

4. Rondinelli dan cheema :

perpindahan perencanaan,

pengambilan keputusan, kewenangan administratif dari

pemerintah pusat ke organisasi bidangnya, unit

administratif daerah, semi otonomi dan organisasi

parastatal, pemerintah daerah atau

organisasi-organisasi non pemerintah.

Pemerintah Pusat

Swasta LSM

(70)

2. Definisi Desentralisasi Menurut Para

Pakar

Desentralisasi

Kebijakan desentralisasi melalui kebijakan privatisasi. Pemerintah utk kepentingan efisiensi yaitu mengurangi beban penyediaan pelayanan publik bisa menyerahkan pelayanan tersebut kepada swasta dengan pemberian ijin dan pengendalian dalam batas tertentu, pasar swasta (Mall), jalan swasta (toll road), kerjasama dengan swasta.

Kebijakan desentralisasi dalam arti luas adalah adanya kebijakan delegasi (delegation) wujud : pemerintah pusat dpt mendelegasikan pelaksanaan tugas tertentu kepada suatu lembaga atau unit pemerintahan yang khusus dibentuk untuk keperluan termaksud contoh : membentuk BUMN utk menyelenggarakan kegiatan ekonomi tertentu, Pertamina, PLN, Otorita Batam, penerbangan oleh Garuda, dll,

Kewenangan diserahkan kepada pemerintah Daerah, kebijakan tersebut disebut (devolusi) diwujudkan dengan pembentukan daerah otonom dan pemberian otonomi serta dibentuknya lembaga daerah seperti pemerintah daerah dan DPR

(71)

PEMENCARAN URUSAN PEMERINTAHAN

DEKONSENTRASI ADMINISTRATIF / PEMERINTAH WILAYAH

• KANWIL/KANDEP

KEPALA WILAYAH

DLL

PEMERINTAH PUSAT

DELEGASI

• OTORITA

BUMN

NUSAKAMBANGAN

DLL

DAERAH OTONOM

PROPINSI KABUPATEN/ KOTA

DESENTRALISASI

PRIVATISASI

• SWASTA MURNI

(72)

DEKONSENTRASI, DESENTRALISASI

DEKONSENTRASI

(PEMERINTAH WILAYAH/FIELD ADMINISTRATION)

FUNCTIONAL FIELD ADMINISTRATION; KANDEP/KANWIL

INTEGRATED FIELD ADMINISTRATION; KEPALA WILAYAH

PEMERINTAH PUSAT

POWER SHARING

1. OTONOMI TERBATAS (ULTRA VIRES)

2. OTONOMI LUAS (GENERAL COMPETENCE)

(73)

2. Definisi Desentralisasi Menurut Para

Pakar

Desentralisasi (Amrah Muslimin)

Desentralisasi Kebudayaan memberikan hak pada golongan-golongan kecil dalam masyarakat menyelenggarakan kebudayaannya sendiri. (mengatur pendidikan, agama dll).

Desentralisasi Politik adalah pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat, yang menimpulkan hak mengurus kepentingan rumah tangga sendiri bagi badan-badan politik di daerah, yang dipilih oleh rakyat dalam daerah-daerah tertentu.

(74)

• Litvack & Seddon (1999 : 2) membagi

desentralisasi menjadi empat tipe yaitu :

1) Desentralisasi Politik;

2) Desentralisasi administrasi, yang

memiliki tiga bentuk utama yaitu :

a) Dekonsentrasi;

b) Delegasi;

c) Devolusi;

3) Desentralisasi fiskal;

(75)

INTISARI DESENTRALISASI :

1) Adanya transfer kewenangan dan tanggung

jawab;

2) Mengenai fungsi-fungsi publik;

3) Dari Pemerintah Pusat;

4) Kepada suatu entitas, yang dapat berbentuk :

- Organisasi pemerintah subnasional;

- Badan pemerintah semi-otonom;

- Organisasi dan atau Pejabat pemerintah

pusat di luar ibukota Negara

(76)

B. Pertimbangan Perlunya Kebijakan Desentralisasi B. Pertimbangan Perlunya Kebijakan Desentralisasi

Rondinelli & Cheema (1983 : 14-16) mengemukakan berbagai

variasi argumentasi perlunya pendesentralisasian perencanaan pembangunan dan administrasi di negara berkembang yaitu :

1) Menjadi sarana utk mengatasi berbagai keterbatasan

pengendalian terpusat perencanaan nasional dengan cara delegasikan kewenangan yg lbh besar utk perencanaan

pembangunan dan manajemen kepada pejabat-pejabat yang bekerja di lapangan, dekat dengan masalah.

2) Memotong berbagai prosedur yang menghambat, ciri dari perencanaan dan manajemen terpusat.

(77)

4. Memungkinkan penetrasi politik dan administrasi dengan lebih baik mengenai kebijakan pemerintah

pusat pada wilayah yang dapat dikendalikan dari pusat.

5. Memungkinkan perwakilan yang lebih besar dari

berbagai variasi politik, agama, etnik, dan kelompok suku di dalam pembuatan kebijakan pembangunan, sehingga memungkinkan keadilan yg lebih besar di dalam alokasi sumberdaya dan investasi pemerintah.

6) Membuka kesempatan pengembangan kapabilitas administrasi yang lebih besar bagi institusi

pemerintahan lokal dan swasta di propinsi dan kabupaten/kota.

7) Efisiensi pemerintah pusat dapat ditingkatkan krn

7) Efisiensi pemerintah pusat dapat ditingkatkan krn

pekerjaan-pekerjaan rutin dpt ditangani secara efektifpekerjaan-pekerjaan rutin dpt ditangani secara efektif

(78)

8) Memberikan sebuah struktur bagi berbagai kementerian dan lembaga pemerintah pusat utk melakukan aktivitas

pembangunan serta koordinasi dengan pemimpin lokal dan organisasi nonpemerintah di berbagai daerah.

9) Sebuah struktur pemerintahan yg terdesentralisasi diperlukan utk melembagakan partisipasi warganegara dalam perencanaan

pembangunan dan manajemen.

10) Dengan menciptakan berbagai alat-alat alternative

pengambilan keputusan, desentralisasi barangkali dapat mempengaruhi atau mengendalikan kegiatan

(79)

11) Desentralisasi dapat membuat administrasi menjadi lebih luwes, innovative dan kreatif.

12) Desentralisasi perencanaan pembangunan & fungsi manajemen memungkinkan pemimpin lokal utk

menentukan pelayanan dan fasilitas secara lbh efektif dg komunitas.

13) Desentralisasi dapat meningkatkan stabilitas politik dan persatuan nasional dengan memberi kesempatan kepada kelompok-kelompok yang berbeda untuk

mengambil keputusan pembangunan.

(80)

Pengertian Otonomi

1. Secara Etimologis

Otonomi

(bahasa

Yunani)

Nomous =

Hukum atau

peraturan

Autos =

Sendiri

Membuat

peraturan

(81)

Pengertian Otonomi

2. Para Pakar

Otonomi

(Literatur Belanda : Pemerintahan Sendiri

(zelfregering), oleh Van Vollenhoven

Zelfpolitie ( Menindaki Sendiri)

Zelfwetgeving = Membuat UU

Sendiri

Zelfuitvoering

(Melaksanakan sendiri )

(82)

Definisi Otonomi Menurut

1. Bagir Manan :

Otonomi adalah kebebasan atau kemandirian satuan pemerintahan lebih rendah untuk mengatur dan mengurus sebagian urusan pemerintahan.

Urusan pemerintahan yang boleh diatur dan diurus secara bebas dan mandiri itu menjadu urusan rumah tangga satuan pendidikan yang lebih rendah. Kebebasan dan kemandirian dalam otonomi bukan suatu kemerdekaan.

(83)

Definisi Otonomi Menurut

2. Bhenyamin Hoessein :

(84)

Definisi Otonomi Daerah Menurut

Birokrat Provinsi

1. Kebebasan

daerah untuk mengelola rumah tangganya

sendiri

2. Wewenang

daerah untuk mengelola

Sumber Daya

Daerah

dalam kerangka NKRI

3. Kebebasan

yang dimiliki oleh daerah dalam kerangka

NKRI

4. Kebebasan

yang dimiliki oleh daerah, tetapi tetap dalam

koridor atura yang telah ditetapkan oleh

Pemerintah

Pusat

(85)

Definisi Otonomi Daerah Menurut

Birokrat Kabupaten

1. Kebebasan

daerah untuk mentukan nasibnya

sendiri berdasarkan wewenang dan kemampuan

yang dimiliki

2. Kebebasan

yang dimiliki oleh daerah dalam kerangka

NKRI

3. Kebebasan

yang dimiliki oleh daerah sesuai dengan

lingkup wewenang yang dimiliki

4. Wewenang

yang dimiliki oleh daerah untuk mengatur

rumah tangganya sendiri

5. Kebebasan

yang dimiliki oleh daerah, tetapi tetap tidak

(86)

Definisi Otonomi Daerah Menurut

Politisi Provinsi

1. Hak daerah sesuai dengan ruang lingkup wewenang yang

dimiliki

2. Kebebasan yang dimiliki oleh daerah untuk mengelola

dan mengembangkan potensi yang dimiliki

3. Hak daerah untuk mengatur dirinya sendiri sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki

4. Hak daerah untuk mengatur rumah tangganya sendiri

berdasarkan aspirasi masyarakat

(87)

Definisi Otonomi Daerah Menurut

Politisi Kabupaten:

1. Wewenang yang dimiliki oleh daerah untuk mengatur

rumah tangganya sendiri

2. Wewenang yang seluas-luasnya dimiliki oleh

daerah untuk mengatur rumah tangganya sendiri

dalam kerangka NKRI

3. Hak daerah untuk mengambil keputusan sesuai dengan

aspirasi masyarakat

(88)

Penduduk Indonesia yang beraneka ragam

Penduduk Indonesia yang beraneka ragam

(Ribuan pulau, suku bangsa, ras dsb)

(Ribuan pulau, suku bangsa, ras dsb)

Hingga saat ini telah ada 7 (enam) UU yang mengatur tentang Pemerintahan Daerah :

1.

1. UU No. 1/1945UU No. 1/1945 SentralistikSentralistik 2.

2. UU No. 22/1948 UU No. 22/1948 SentralistikSentralistik 3.

3. UU No. 1/1957 UU No. 1/1957 DesentralistikDesentralistik 4.

4. UU No. 18/1965 UU No. 18/1965 DesentralistikDesentralistik 5.

5. UU No. 5/1974 UU No. 5/1974 SentralistikSentralistik 6.

6. UU No. 22/1999 UU No. 22/1999 DesentralistikDesentralistik 7.

7. UU No. 322004UU No. 322004 DesentralistikDesentralistik

UU Nomor

UU Nomor 332 Tahun 2 Tahun 20042004 Batu Penjuru (Batu Penjuru (Corner StoneCorner Stone)) Produk Perundang

Produk Perundang22-an lain-an lain Tidak Mungkin Dikelola Secara Sentralistik

(89)

Bagimu Negeri

Jiwa Raga Kami

Amiin.

Hatur Nuhun

Semoga Tuhan Selalu Memberi Yang Terbaik

(90)

TERIMAKASIH

TERIMAKASIH

Atas Perhatiannya

Atas Perhatiannya

Mohon Maaf Kalau

Mohon Maaf Kalau

Kurang

Kurang

Memuaskan!!!!

Referensi

Dokumen terkait

Suatu proses dimana pendapatan per kapita suatu negara meningkat selama kurun waktu yang panjang, dengan catatan bahwa jumlah penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan absolut

yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga.. dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1langkah pelaksanaan pembelajaran model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw adalah : fase satu yaitu menyampaikan tujuan dan memotivasi

Operasi antar koset tersebut akan terdefinisi dengan baik (well defined) apabila H merupakan subgrup normal sebagaimana dinyatakan dalam teorema berikut:.. Operasi

diuraikan di atas, waktu cerita Sang Pencerah bisa dilihat sebagai surat dari masa lalu yang mengingatkan bahwa telah terjadi penyimpangan luar biasa dari rasionalitas

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan disparitas pendapatan memiliki hubungan yang negatif, artinya semakin rendah tingkat pendidikan penduduk Gerbangkertosusila

Judul : Analisis Pengaruh ROA, EPS, Financial Leverage, Proceed Terhadap Initial Return (Studi Terhadap Perusahaan Non Keuangan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode

Dialog di atas adalah percakapan antara Amin dan Imas, keduanya adalah pembantu kang Bahar, percakapan ini mengandung humor karena ketika Amin melakukan tindak tutur