Biodata Narasumber
• Nama
: Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si
• Lahir
: Jambi, 4 Maret 1977
• NIP
: 19770304 1995 11 1 001
• Jabatan : Dosen Fungsional (Lektor Kepala)
• Pangkat : Pembina TK. I (IV/b)
• Instansi
: Kampus IPDN Jatinangor
• Alamat
: Komp. Singgasana Pradana
PAMONG PRAJA (PP)
• Apakah PP
• Siapakah PP
• Apakah sekarang
Pamong Praja
Masih Ada
PAMONG PRAJA (PP)
• PP dipergunakan untuk menyebut mereka,
pejabat Pemerintah Pusat yang ada di
daerah
yang
melaksanakan
urusan
pemerintahan umum.
PAMONG PRAJA (PP)
• Secara Luas PP mencakup segenap
pegawai dalam lingkungan Depdagri yang
ada
dan
bekerja
di
daerah
yang
melaksanakan Pemerintah Pusat atau
pemerintahan umum.
PAMONG PRAJA (PP)
• Urusan Pemerintahan Pusat atau urusan
Pemerintahan
Umum
diselenggarakan
melalui garis dekonsentrasi yang merupakan
salah
satu
asas
dari
tiga
asas
penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
• Berdasar beberapa pandangan di atas
bahwa korp PP tidak termasuk pejabat
Pemerintah Daerah karena pejabat ini tidak
melaksanakan urusan pemerintahan umum
melainkan
melaksanakan
urusan
yg
PAMONG PRAJA (PP)
• Di Daerah terdapat urusan pemerintahan
umum dan urusan ini dilaksanakan oleh
Kepala Wilayah dengan Pejabat-pejabatnya
yang ada di Daerah.
PAMONG PRAJA (PP)
PAMONG PRAJA
Bagaimana jiga Urusan Pemerintahan Umum yag ada di
daerah diserahkan seluruhnya kepada Daerah sehingga di
daerah hanya ada urusan Daerah saja, apakah PP akan
hilang ?
Dalam hal ini PP akan
menitis
kepada Pemerintah Daerah,
maka Pemerintah Daerah menjadi PP karena Pemerintah
Daerah melaksanakan pemerintahan umum.
Apakah Pemerintahan Daerah akan dinamakan PP gaya
baru atau tetap dengan nama PP adalah masalah nama
dan “
WHAT IS A NAME
”
URUSAN PEMERINTAHAN UMUM
Pemerintahan Umum = (Algemeen Bestuur) ?
Algemeen Bestuur (luas) : mencakup seluruh urusan
pemerintahan yang dilaksanakan oleh dan menjadi
tanggung jawab Pemerintah Pusat, termasuk di dalamnya
urusan pemerintahan Daerah.
Algemeen Bestuur (Sempit) : mencakup urusan
pemerintahan setelah dikurangi dengan urusan Daerah
dan dikurangi pula dengan Instansi Vertikal. (Urusan
Vertikal adalah urusan pemerintahan umum yang
dilaksanakan Instansi Vertikal).
PERKEMBANGAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM
Agemeen bestuur dalam perkembangannya mengalami proses
pasang surut.
Pasca Penjajahan Belanda Agemeen bestuur dengan
dikeluarkannya Perpu urusan Algemeen Bestuur semakin
dikurangi, di dalam UU No 22/1948 dan UU No 1/1957 dijelaskan
bahwa urusan pemerintahan umum yang dilaksanakan oleh
Pamong Praja akan semakin berkurang sehingga akhirnya
hanya tinggal urusan pemerintahan Daerah saja.
UU No. 22/1948
XVI. PAMONG PRAJA
PERKEMBANGAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM
Menurut UU No 1/1957 dijelaskan bahwa batasan pemerintahan
umum dalam fungsi Kepala Daerah sebagai alat pemerintah
Pusat, sebagai berikut : (2) pemerintah pusat Kepala Daerah :
UU No. 22/1948
a)Mengurus ketertiban dan keamanan umum di daerah;
b)Menyelenggarakan
koordinasi
antara
jawatan-jawatan
pemerintah pusat di daerah dan antara jawatan-jawatan tersebut
dengan pemerintah pusat;
PERKEMBANGAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM
Menurut UU No 18/1965 dijelaskan bahwa : (2) Sebagai
alat Pemerintah Pusat Kepala Daerah :
a)Memegang pimpinan kebijaksanaan politik polisionil di
daerahnya, dengan mengindahkan wewenang yang ada
pada pejabat-pejabat ybs berdasarkan perpu yang berlaku;
b)Menyelenggarakan koordinasi antara jawatan-jawatan
pemerintah pusat di Daerah dan antara jawatan-jawatan
tersebut dengan pemerintah pusat;
c)Melakukan pengawasan atas jalannya pemerintahan
daerah;
PERKEMBANGAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM
Menurut UU No 5/1974 Pasal 81: wewenang, tugas dan kewajiban Kepala Wilayah adalah :
a)Membina ketentraman dan ketertiban di wilayahnya sesuai dengan kebijaksanaan ketentraman dan ketertiban yang ditetapkan oleh Pemerintah;
b)Melaksanakan segala usaha dan kegiatan di bidang pembinaan ideologi Negara dan politik dalam negeri serta pembinaan kesatuan Bangsa sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah;
c)Menyelenggarakan koordinasi atas kegiatan-kegiatan Instansi-instansi Vertikal dengan dinas-dinas Daerah, baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaan untuk mencapai dayaguna dan hasilguna yang sebesar-besarnya;
d)Membimbing dan mengawasi penyelenggaraan pemerintahan Daerah;
e)Mengusahakan secara terus-menerus agar segala Perpu dan Perda dijalankan oleh Instansi-instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah serta pejabat-pejabat yang ditugaskan utk itu serta mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan pemerintahan;
f)Melaksanakan segala tugas pemerintahan yang dengan atau berdasarkan Perpu diberikan kepadanya;
Pelaksanaan Urusan Pemerintahan
Pada Masa UU Nomor 32 Tahun 2004
•
Berdasarkan perintah pasal 14 ayat (3) telah
dikeluarkan PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.
•
PP tersebut menjawab tiga pertanyaan filosofis :
-
SIAPA?
- MENGERJAKAN APA?
SIAPA ?
Ada tiga entitas pemerintahan yang menjalankan urusan pemerintahan yakni :
b. Pemerintahan
Daerah (Provinsi)
c. Pemerintahan
Daerah (Kabupaten/
Kota)
a.Pemerintah Pusat
Di luar 6 Urusan Absolut 6 Urusan (Absolut)
1. Politik Luar Negeri 2. Pertahanan
3. Keamanan 4. Yustisi
5. Moneter dan Fiskal Nasional 6. Agama
Urusan Wajib (Obligatory)
Terkait dengan Penyelenggaraan
Pelayanan Dasar, seperti Pendidikan, dan Kesehatan.
Urusan Pilihan (Optional)
Terkait dengan potensi unggulan seperti,
Pertambangan, Perikanan, Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Pariwisata
MENGERJAKAN APA DAN BAGAIMANA
Penyelenggar aan Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pusat Yang Menjadi Kewenangan Daerah •Sebagian dapat diselenggarakan
Sendiri oleh Pemerintah; •Sebagian dapat diselenggarakan melalui asas Dekonsentrasi; •Sebagian dapat diselenggarakan melalui asas Tugas Pembantuan.
Diselenggarakan melalui asas Otonomi dan Tugas
Pembantuan
CONCURRENT (Urusan Bersama)
ANATOMI URUSAN PEMERINTAHAN
URUSAN PEMERINTAHAN
ABSOLUT
(Mutlak urusan Pusat)
CONCURRENT
(Urusan bersama
Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota)
PILIHAN/OPTIONAL
(Sektor Unggulan) WAJIB/OBLIGATORY(Pelayanan Dasar)
SPM
(Standar Pelayanan Minimal)
- Han
- kam
- Moneter
- Yustisi
- Politik Luar Negeri
- Agama
Contoh: kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, pekerjaan umum,
dan perhubungan, pertanahan Contoh: pertanian,
JENIS-JENIS PELAYANAN DASAR
(KEWENANGAN WAJIB)
1. PENDIDIKAN 2. KESEHATAN 3. LINGKUNGAN 4. PU5. PENATAAN RUANG
6. PERENCANAAN PEMBANGUNAN
7. PERUMAHAN
8. KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
9. PENANAMAN MODAL
10.KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH
11.KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
12.KETENAGAKERJAAN
13.KETAHANANAN PANGAN
14. PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
15. KB DAN KELUARGA SEJAHTERA 16. PERHUBUNGAN
17. KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 18. PERTANAHAN
19. KESBANGPOL
20. OTDA, PEMERINTAHAN UMUM,
ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN
JENIS-JENIS POTENSI UNGGULAN
(KEWENANGAN PILIHAN)
1.
KELAUTAN DAN PERIKANAN
2.
PERTANIAN
3.
KEHUTANAN
4.
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
5.
PERIKANAN LAUT/DARAT
6.
PARIWISATA
7.
INDUSTRI
8.
PERDAGANGAN
Cara untuk menciptakan kemakmuran Masyarakat
1) Sentralistik
(Terpusat kekuasaan)
Kemakmuran Masyarakat Oleh negara-negara di dunia 2) Desentralisasi
(Power sharing : pembagian kewenangan)
Keberadaan pemerintah oleh manusia modern : utk mencegah “ homo homini lupus bellum omnium contra omnes” (mencegah manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya dan mencegah jangan
Negara Kesatuan :
Pemerintah pusat mempunyai wewenang untuk mengatur seluruh wilayahnya melalui pembentukan daerah-daerah (Provinsi, Kabupaten, Kota, Desa);
Pelaksanaan : Sentralisasi dan Dessentralisasi
Sifat Negara Kesatuan :
1. Kedaulatan Negara mencakup ke dalam dan ke luar yang ditangani Pemerintah Pusat;
2. Negara hanya mempunyai satu UUD, Satu Kepala Negara, Satu Dewan Menteri dan Satu DPR;
3. Hanya ada satu Kebijakan yang menyangkut persoalan politik, ekonomi, sosial budaya serta hankam;
Negara Serikat (Federasi = Bondstaat) :
Kekuasaan asli tetap ada pada negara bagian, karna negara bagian berhubungan lsg dgn rakyatnya. Sifat Negara Serikat :
1. Tiap negara bagian berstatus tdk berdaulat, namun kekuasaan asli tetap ada pada negara bagian; 2. Kepala Negara dipilih oleh rakyat dan bertanggung jawab kepada rakyat;
Sistem Pemerintahan
Sistem
Pemerintahan
Indonesia
Indonesia
Sistem
Sistem Pemerintahan
Sistem
(Secara
Etimologis)
Histani
Syn
Menempatkan
Bersama (
to
Kamus Besar Indonesia :
Sistem adalah peangkat unsur yang
secara teratur saling berkaitan sehingga
membentuk suatu totalitas.
Pamudji (1981 : 4-7) :
Keseluruhan
yang
kompleks
atau
teroganisir,
suatu
himpunan
atau
Muhammadi dkk, (2001:3) sistem adalah keseluruhan
Muhammadi dkk, (2001:3) sistem adalah keseluruhan inter-aksiinter-aksi
antar unsur dari sebuah obyek dalam batas lingkaran tertentu yang
antar unsur dari sebuah obyek dalam batas lingkaran tertentu yang
bekerja mencapai tujuan.
bekerja mencapai tujuan.
Muhammadi dkk (2001:3-7) selanjutnya merinci definisi tersebut
Muhammadi dkk (2001:3-7) selanjutnya merinci definisi tersebut
sebagai berikut :
sebagai berikut :
a.
a. KeseluruhanKeseluruhan adalah lebih dari sekedar penjumlahan atau susunan adalah lebih dari sekedar penjumlahan atau susunan (
(aggregateaggregate), yaitu terletak pada kekuatan (power) yang dihasilkan ), yaitu terletak pada kekuatan (power) yang dihasilkan oleh keseluruhan itu jauh lebih besar dari suatu penjumlahan atau
oleh keseluruhan itu jauh lebih besar dari suatu penjumlahan atau
susunan.
susunan.
b.
b. Inter-aksiInter-aksi adalah pengikat atau penghubung antar unsur, yang adalah pengikat atau penghubung antar unsur, yang memberi bentuk/struktur kepada obyek, membedakan dengan
memberi bentuk/struktur kepada obyek, membedakan dengan
obyek lain, dan mempengaruhi perilaku dari obyek.
obyek lain, dan mempengaruhi perilaku dari obyek.
c.
c. UnsurUnsur adalah benda, baik konkrit atau abstrak, yang menyusun adalah benda, baik konkrit atau abstrak, yang menyusun obyek sistem. Unjuk kerja dari sistem ditentukan ditentukan oleh
obyek sistem. Unjuk kerja dari sistem ditentukan ditentukan oleh
fungsi unsur.Gangguan salah satu fungsi unsur mempengaruhi
fungsi unsur.Gangguan salah satu fungsi unsur mempengaruhi
unsur lain sehingga mempengaruhi unjuk kerja sistem secara
unsur lain sehingga mempengaruhi unjuk kerja sistem secara
keseluruhan. Unsur yang menyusun sistem ini disebut juga bagian
keseluruhan. Unsur yang menyusun sistem ini disebut juga bagian
sistem atau sub sistem.
d.
d.
Obyek
Obyek
adalah sistem yang menjadi perhatian dalam suatu
adalah sistem yang menjadi perhatian dalam suatu
batas tertentu sehingga dapat dibedakan antara sistem
batas tertentu sehingga dapat dibedakan antara sistem
dengan lingkungan sistem, artinya semua yang di luar batas
dengan lingkungan sistem, artinya semua yang di luar batas
sistem adalah lingkungan sistem.
sistem adalah lingkungan sistem.
e.
e.
Batas
Batas
antara sistem dengan lingkungan tersebut memberikan
antara sistem dengan lingkungan tersebut memberikan
dua jenis sistem yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka.
dua jenis sistem yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka.
Sistem tertutup adalah sebuah sistem dengan batas yang
Sistem tertutup adalah sebuah sistem dengan batas yang
dianggap kedap (tidak tembus) terhadap pengaruh
dianggap kedap (tidak tembus) terhadap pengaruh
lingkungan. Sistem tertutup itu hanya ada dalam anggapan
lingkungan. Sistem tertutup itu hanya ada dalam anggapan
(untuk analisis), karena pada kenyataan sistem selalu
(untuk analisis), karena pada kenyataan sistem selalu
berinteraksi dengan lingkungan, atau sebagai sebuah sistem
berinteraksi dengan lingkungan, atau sebagai sebuah sistem
terbuka.
terbuka.
f.
f.
Sedangkan
Sedangkan
tujuan
tujuan
adalah unjuk kerja sistem yang teramati
adalah unjuk kerja sistem yang teramati
atau diinginkan.
Pemerintahan
dari segi Bahasa
Pemerintah
Pemerintaha n
Perintah : Sesuatu yang harus
dilaksanakan.
Unsur khas “Perintah” :
1. Adanya “keharusan” menunjukkan
kewajiaban untuk melaksanakan apa yang diperintahkan;
2. Adanya dua fihak, yaitu yang membri dan yang menerima perintah;
3. Adanya hubungan fungsional yang
memberi dan yang menerima
perintah;
4. Adanya wewenang atau kekuasaan
untuk memberi perintah
Government (to govern)
To order, to cammand
Dituangkan dalam bentuk
peraturan
Menunjukkan sahnya perintah yah diberikan, tanpa adanya perintah dianggap tdk sah dan
Memerintah : menguasai atau mengurus negara atau daerah
sebagai bagian dari negara ;
Pemerintah : - kekeuasaan untuk memerintahkan suatu negara;
- badan yang tertinggi yang memerintahkan suatu negara;
Pemerintahan : perbuatan atau cara atau urusan memerintah;
Overheid : dipergunakan sebagai sebutan untuk “pemerintah” atau pula pejabat-pejabat tinggi dari suatu negara
1. Melaksanakan wewenang
pemerintahan;
2. Cara atau sistem memerintah;
3. Fungsi atau kekuasaan untuk
diperintah;
4. Wilayah atau negara yang diperintah; 5. Badan yang terdiri dari orang-orang
yang melaksanakan wewenang dan administrasi hukum dalam suatu negara
Belanda
Bestur : ruang lingkup meliputi wilayah tertentu, mempunyai batas yang lebih sempit;
Pemerintahan
Secara Sempit
Pemerintahan
hanya
mempunyai
fungsi Eksekutif saja.
Secara Luas
Pemerintahan adalah segala urusan yang
dilakukan
oleh
negara
dalam
menyelenggarakan
kesejahteraan
memelihara keamanan dan meningkatkan
derajat kehidupan rakyat serta menjamin
kepentingan negara itu sendiri.
Pemerintahan
(
Government
menurut
Edward Finer
)
4. Menunjukkan cara, metode atau sistem dengan suatu masyarakat tertentu diperintah (the manner, method or system by which a particular society is governed)
1. Menunjukkan kegiatan atau proses
memerintah yaitu melaksanakan kontrol
atas pihak lain (t
he activity of the proces
of governing
);
2. Menunjukkan masalah-masalah negara
dalam kegiatan atau proses di atas
dijumpai (
states of affairs
)
Sistem
Pemerintahan
3. SP sebagai hubungan kekuasaan, wewenang atau fungsi antara dua organ ataupun pemerintahan secara timbal , terutama hubungan antara Legislatif dan Eksekutif. I Gede Pantja Astawa (Ellydar chaidir , 2008 : 86)
1. Suatu struktur yang terdiri dari
fungsi-fungsi
Legislatif,
Eksekutif
dan
Yudikatif yang saling berhubungang
atau cara kerja lembaga-lembaga negara
hubungannya
satu
sama
lainnya.
(Ellydar chaidir , 2008 : 86)
Sistem
Pemerintahan
Secara Sempit
Bentuk hubungan antara eksekutif
dengan Legislatif.
Secara Luas
Asas- Asas
Pemerintahan
Dasar (
foundation
) atau inti
(
fundamentals
) atau pokok (
essentials
)
ilmu pemerintahan.
Rules of action or conduct
Asas-asas Pemerintahan
(Taliziduhu Ndraha, Koswara dan Muchlis Hamdi)
Taliziduhu N Koswara
(A. Asas-asas Kepatutan) M. Hamdi
1. Aktif 1. Perlakuan yang benar 1. Aktif 2. Mengisi Yang
Kosong 2. Penelitian yang saksama 2. Freies ermessen 3. Membimbing 3. Prosedur Keputusan yang saksama 3. Otomatis
4. Dengan sendirinya 4. Keputusan yang bijak dan bijaksana 4. Historis 5. Historis 5. Motivating yang jelas, argumentasi yang
kuat 5. Etik
6. Etik 6. Persamaan dan kesamaan 6. Sentralisasi 7. Keterpercayaan 7. Desentralisasi 8. Pertimbangan yang masuk akal dan adil 8. Dekonsentralisasi 9. Penyalahgunaan wewenang 9. Tugas Pembantuan 10. Fair Play 10. Detounement de
pouvoir B. Asas Penyelenggaraan Pemerintahan
Menurut Hamidi, Tentang Asas-asas
Pemerintahan Yang Layak :
1. merupakan nilai-nilai etik yang hidup dan
berkembang dalam lingkungan hukum
administrasi negara;
2. berfungsi sebagai pegangan bagi pejabat
negara dalam menjalankan fungsinya;
Menurut Koentjoro Purbopranoto dan SF Marbung,
macam-macam Asas-asas Pemerintahan,
meliputi
1. Asas Kepastian hukum, asas yang menghendaki
dihormatinya hak yang telah diperoleh berdasarkan
keputusan hukum:
2. Asas Keseimbangan, asas ini menghendaki adanya
kriteria yang jelas mengenai jenis-jenis atau kualifikasi
pelanggaran (Hukum disiplin ringan, sedang dan berat).
3. Asas Kesamaan dalam Mengambil Keputusan, asas ini
Menurut Koentjoro Purbopranoto dan SF Marbung,
macam-macam Asas-asas Pemerintahan,
meliputi
4. Asas Bertindak Cermat, asas yang menghendaki agar
pemerintah bertindak cepat dan tepat dalam melakukan
aktivitas, untuk menghindari kerugian:
5. Asas Motivasi untuk setiap Keputusan, asas ini
menghendaki agar pemerintah mempunyai motivasi
dan alasan yang cukup sebagai dasar keputusan.
Menurut Koentjoro Purbopranoto dan SF Marbung,
macam-macam Asas-asas Pemerintahan,
meliputi
7. Asas Tidak Mencampuradukan Kewenangan, asas
yang menghendaki agar pemerintah menggunakan
kewenangan sesuai dengan peraturan (Kewenangan
segi materiil, Kewenangan Wilayah dan Waktu):
8. Asas Keadilan dan Kewajaran, asas ini menghendaki
agar pemerintah bertindak proporsional, sesuai,
seimbang dan selaras .
Menurut Koentjoro Purbopranoto dan SF Marbung,
macam-macam Asas-asas Pemerintahan,
meliputi
10.Asas Meniadakan Akibat suatu Keptusan
Yang Batal,
11.Asas Perlindungan atas Pandangan atau
Cara Hidup Pribadi,
BENTUK NEGARA DAN SISTEM
PEMERINTAHAN
Bentuk Negara Susunan
Pemerintahan Sistem Pemerintahan
1. Negara Kerajaan (Monarchie), dengan sistem antara laian : a. Sistem absolutisme; b. Sistem terbatas;
c. Sistem konstitusional
1. Negara Kesatuan
(unitarisme) 1. Presidensiil;2. Parlementer; 3. Quasi;
4. Referendum.
2. Negara Republik,
dengan sistem antara lain
a. Presidensiil; b. Parlementer; c. Referendum
2. Negara Serikat (federasi),
BENTUK NEGARA DAN SISTEM
PEMERINTAHAN
Bentuk Negara Susunan
Pemerintahan Sistem Pemerintahan
3. Aristokrasi (oligarki) 4. Demokrasi
a. Langsung
b. Tidak Langsung 5. Autokrasi
3. Perserikatan
negara-negara atau gabungan negara-negara atau bentuk kenegaraan :
a. Serikat negara b. Negara Uni : 1) Uni personil 2) Uni Riil
Beberapa Pengertian
1. Koloni
: Suatu negara yg menjadi jajahan dari negara lain.
Dalam koloni urusan politik, hukum dan pemerintahan masih
tergantung pada negara yang menjajahnya; (Indonesia :
Belanda, Jepang)
2. Trustee (Perwalian)
: Jajahan negara-negara yg kalah perang
dunia ke II dibawah naungan Dewan Perwalian PBB : Papua
New Guinea (1975);
3. Mandat
: Kalah perang Dunia I : Dewan Mandat PBB (Kamerun
oleh Prancis);
4. Protektorat
: Perlindungan Negara Kuat
- Kolonial : Urusan luar negeri dan dalam diserahkan negara
peindung;
5. Dominion : Negara ya khusus dalam lingkungan
kerajaan Inggris (The British Commonwealth of
Nations)
6. Uni : Gabungan dua negara atau lebih :
- Uni Personil : 2 negara mempunyai raja yang sama
sebagai kepala negara, tetapi urusan oleh
masing-masing negaran(Benelux 1839-1890);
- Uni Riil : Dua Negara mengadakan perjanjian dan
membentuk alat perlengkapan uni utk kepentingan
bersama (urusan politik luar negeri);
Sistem Pemerintahan
• Sistem Pemerintahan Presidensiil adalah sistem
pemerintahan
yang
pemegang
kekuasaan
eksekutif tidak harus bertanggung kepada badan
legislatif. (Ellydar, 2008 : 88)
Karakteristik Sistem Pemerintahan
Menurut Ramlan Surbakti :
a) Lembaga Legislatif dan eksekutif memiliki kedudukan yang independen, sedangkan pemegang kewenangan dipilih oleh rakyat secara terpisah;
b) Lembaga Legislatif dan eksekutif mempunyai kewenangan membuat UU, tetapi yang satu harus mendapatkan persetujuan dari yang lain sehingga setiap UU merupakan hasil kesepakatan kedua pihak;
c) Ikatan partai dapat mendorong timbulnya kerjasama antara pemegang kewenangan Legislatif dan eksekutif ;
d) Kepemimpinan dalam melaksanakan kebijakan lebih jelas ditangan presiden;
e) Kebijakan yang bersifat komprehensif jarang dapat dibuat karena legislatif dan eksekutif mempunyai kedudukan terpisah;
f) Jabatan kepala pemerintahan dan kepala negara berada pada satu tangan;
Karakteristik Sistem Pemerintahan
Menurut Ramlan Surbakti : Sistem Presidensial fungsi presiden
mencakup 6 (enam) bidang
1)
Sebagai Kepala Negara (fungsi simbolis dan seremonial) ;
2)
Sebagai Kepala Eksekutif (memimpin kabinet dan birokrasi
dalam melaksanakan kebijakan umum);
3)
Sebagai Kepala Legislatif (mengajukan RUU kepada
lembaga perwakilan rakyat dan berusaha menyakinkan para
wakil rakyat utk menerima kebijakan);
4)
Sebagai Panglima Tertinggi angkatan bersenjata;
5)
Sebagai Pemimpin dalam perumusan dan pelaksanaan
kebijakan luar negeri;
Karakteristik Sistem Pemerintahan
Menurut Alan R. Ball :a) Kekuasaan presiden adalah dua sebagai kepala pemerintahan dan pemimpin politik negara;
b) Presiden tidak dipilih oleh legislatif, tetapi secara langsung oleh total pemilih;
c) Presiden tidak dapat dibubarkan legislatif dan menyelenggarakan pemilu. Presiden dan legislatif selalui dipilih untuk waktu tertentu.
Menurut Rod Hague : Sistem Presidensial terdiri dari 3 unsur :
1) Presiden yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan dan mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan yang terkait;
2) Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap, tidak bisa saling menjatuhkan;
Karakteristik Sistem Pemerintahan
Menurut C.F. Strong, Sistem Presidensial memiliki
karakteristik:
1)
Pemilihan Presiden secara Langsung (
direct mandate
);
2)
Presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan.
Presiden
berhak
mengangkat
dan
memperhentikan menteri negara;
3)
Masa jabatan presiden tetap (fix term);
4)
Presiden dapat dijatuhkan hanya karena alasan hukum,
bukan alasan politik;
Karakteristik Sistem Pemerintahan
Menurut Verney, Sistem Presidensial memiliki karakteristik:
1)
Kekuasaan eksekutif bersifat tidak terbagi (sole executive)
dimana jabatan kepala negara (
head of state
) sekaligus adalah
kepala pemerintahan (
head of government
);
2)
Tidak ada peleburan antara eksekutif dan legislatif, majelis
tidak berubah menjadi parlemen dan presiden tidak dapat
membubarkan atau memaksa majelis;
Karakteristik Sistem Pemerintahan
Menurut Jimly Asshiddiqie, Sistem Presidensial memiliki
karakteristik yang penting:
1)
Masa jabatan tertentu, sehingga tidak dapat diberhentikan
ditengah masa jabatannya karena alasan politik;
2)
Presiden dan Wapres tdk bertanggungjawab kepada
lembaga politik tertentu yang biasa dikenal sebagai parlemen,
melainkan kepada rakyat;
3)
Presiden tidak tunduk kepada parlemen, tidak dapat
membubarkan parlemen dan sebaliknya;
4)
Tidak dikenal adanya pembedaan fungsi sebagai kepala
negara dan kepala pemerintahan;
Karakteristik Sistem Pemerintahan
Menurut beberapa sumber :1)Presiden sebagai kepala eksekutif dan simbol Kepala Negara;
2)Presiden dipilih melalui pemilihan yang terpisah dengan badan legislatif;
3)Presiden (pemegang kekuasaan eksekutif) tidak bertanggungjawab pada lembaga perwakilan rakyat tetapi kepada rakyat ;
4)Presiden memiliki hak prerogatif dalm memilih, mengangkat dan memberhentikan menteri (pembantu presiden);
5)Keputusan terakhir dalam pengambilan keputusan ada ditangan presiden;
6)Presiden tidak mempunyai wewenang untuk memecat anggota legislatif;
7)...
Sistem Pemerintahan
• Sistem Pemerintahan Parlementer
apabila
badan
Eksekutif
(pemegang kekuasaan Eksekutif)
secara
langsung
bertanggung
Karakteristik Sistem Pemerintahan Parlementer
• Kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri dibentuk oleh atau atas dasar kekuatan dan atau kekuatan-kekuatan yang menguasai parlementer;;
• Para anggota kabinet mungkin seluruhnya anggota parlemen atau tidak seluruhnya dan mungkin pula seluruhnya bukan anggota parlemen;
• Kabinet dengan ketuanya (perdana menteri) bertanggung jawab kepada parlemen (legislatif). Apabila kabinet atau seseorang atau beberapa anggotanya mendapat mosi tidak percaya kepada parlemen maka kabinet seseorang atau beberapa anggotanya harus mengundurkan diri.
• Sebagai imbangan dapat dijatuhkannya kabinet, maka Kepala Negara (presiden, raja atau ratu) dengan saran atau nasihat Perdana Menteri dapat membubarkan parlemen;
BAGAN PERBANDINGAN SISTEM PEMERINTAHAN
SISTEM PEM. PARLEMENTER SISTEM PEM. PRESIDENSIL SISTEM PEM. PENGAWASAN LGS
• Eksekutif dan legislatif saling bergantung
• Kabinet dipimpin oleh seorang Perdana Menteri yang dipilih oleh parlemen
• Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen
• Ada mekanisme mosi tidak percaya antara PM dengan parlemen
• PM bisa membubarkan parlemen dengan persetujuan Kepala Negara
• PM bisa dijatuhkan oleh Parlemen
• ada separation of power atau
divison of power yang relatif tegas
• Presiden sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan
• Presiden tidak dipilih oleh parlemen sehingga tidak bertanggung jawab kepada parlemen
• Presiden dan parlemen tidak bisa saling membubarkan
• Berakhirnya parlemen dan presiden diatur lamanya dalam konstitusi
• parlemen tunduk langsung kepada pengawasan rakyat • Kontrol rakyat merupakan
kontrol yang sifatnya langsung • Ada mekanisme refrendum
(setuju/tidak terhadap kebijakan pemerintah) dan
usul inisiatif rakyat (rakyat boleh mengajukan RUU kepada parlemen/pemerintah)
SUMBER HTN
Sumber HTN ada 2 yaitu :
a. Sumber Hukum Material : dapat ditinjau dari berbagai sudut yaitu filosofis, politik, sosiologis.
b. Sumber Hukum Formal : UU (statute), Kebiasaan (Custom), Keputusan hakim (yurisprudensi), traktat (treaty), doktrin.
NO Sumber Hkm Formal Pengertian/Penjelasan
1. UU (statute) Suatu peraturan negara yang mempunyai kekuatan hukum mengikat yang diadakan dan dipelihara oleh penguasa negara. UU ada 2 : UU dalam arti formal (karena cara bagaimana UU itu dibuat) dan UU dalam arti material (isinya mengikat
langsung setiap penduduk).
2. Kebiasaan (custom) Perbuatan manusia yang tetap dilakukan berulang-ulang dalam hal yang sama.
3. Yurisprudensi Keputusan hakim terdahulu yang sering dijadikan dasar
keputusan oleh hakim kemudian mengenai masalah yang sama. Ada 2 macam : Yurisprudensi tetap dan tidak tetap.
4. Traktat Perjanjian yang dilakukan oleh dua negara atau lebih sehinga mengikat negara-negara yang mengadakannya. Ada beberapa jenis yaitu : Traktat bilateral, multilateral, terbuka, kolektif, dll.
PERATURAN PER-UU-AN INDONESIA
Perkembangan perUUan Indonesia dapat dilihat dalam 3 fase ketatanegaraan:
Sebelum 17 Agst ’45 Sesudah 17 Agst ’45 Reformasi
Peraturan perundang-undangan diatur dalam IS (Indische Staatsregeling)
• Ordonnantie (setingkat UU), menyangkut persoalan mengenai hindia Belanda (daerah jajahan) yang dibuat oleh gubernur jenderal dengan persetujuan Volksraad. • Regeringsverordening (RV/
setingkat Peraturan Pemerintah). Sebagai peraturan pelaksana dari Ordonantie/peraturan pemerintah pusat.
• Peraturan2 yang dikeluarkan pada masa pendudukan Jepang.
• Masa sebelum Agustus 1950, masih berlaku UUD ’45. beberapa peraturan PerUUan yang pernah ada :UU, PP,perpu,penetapan presiden,peraturan
presiden,penetapan pemerintah, Makluamat Presiden/wapres, Maklumat Pemerintah, dan peraturan menteri.
• Masa RIS (’49-’50): UU, UU darurat, PP, peraturan menteri. • Masa UUDS’50: UU, UUdarurat,
PP, Keppres, permen, kepmen, peraturan.
• Masa 1950-1965: UU, PP, Perpu, Penetapan Presiden, Peraturan Presiden, Keppres, Permen, Kepmen.
• Masa TAP MPR XX/1966:
mengatur mengenai jenis dan tata urut perUUan, yaitu : UUD, TAP MPR, UU,Perpu, PP, Keppres, Peraturan pelaksana lainnya.
• Masa jatuhnya rezim orde baru : ditandai dengan beberapa
perubahan dalam ketatanegaraan Indonesia, seperti Amandemen UUD 45 (1-4), munculnya MK dianutnya asas desentralisasi, dan berubahnya kedudukan MPR. • Masa TAP MPR III/2000 : UUD
45,TAP
MPR,UU,perpu,PP,keppres,perda. • Masa ketika kedudukan MPR
berubah dari lembaga tertinggi negara menjadi lembaga tinggi negara. Lahirlah UU 10/2004 : UUD,UU/
SISTEM PEMERINTAHAN INDOENSIA
Sistem pemerintahan Indonesia dibagi dalam 2 fase ketatanegaraan yaitu UUD 45 dan UUD 45 amandemen.
UUD 45 UUD 45 Amandemen
• MPR sebagai lembaga tertinggi negara dan lembaga lainnya sebagai lembaga tinggi negara. • MPR sebagai pemegang kedaulatan rakyat, dan
presiden sebagai mandataris MPR (yang diberi mandat).
• Keanggotan MPR adalah DPR ditambah Utusan Daerah dan golongan. (bikameral)
• Pengubahan konstitusi (UUD 45) dilakukan melalui MPR dengan 2/3 anggota harus hadir. • pemerintahan daerah dibagi kedalam daerah kecil
dan besar.
• Lebih bersifat executive heavy (kekuasaan eksekutif lebih besar daripada legislatif)
• Fungsi legislatif (making rule) diberikan kepada presiden (eksekutif) sedangkan DPR hanya boleh mengajukan RUU.
• Kekuasaan kehakiman diberikan kepada MA. • Kedudukan lembaga tinggi negara adalah sejajar
dan tidak bisa saling membubarkan.
• Dikenalnya DPA yang bertugas memberikan jawaban atas pertanyaan presiden dan memajukan usul kepada Presiden.
• MPR bukan lagi lembaga tertinggi negara tetapi sejajar dengan lembaga negara lainnya.
• Keanggotaan MPR adalah DPR dan DPD.
• Kekuasaan pemerintah berdasarkan kedaulatan rakyat dengan dianutnya sistem pemilihan langsung.
• Pengubahan konstitusi dilakukan oleh MPR dengan 2/3 kehadiran anggota DPR.
• Pemerintahan daerah dibagi kedalam Propinsi, kota/kabupaten, dan desa.
• relatif seimbang sebab fungsi legislatif sudah dikembalikan kepad DPR sebagai lembaga legislatif.
• Making rule function merupakan wewenang DPR, tetapi presiden boleh mengajukan RUU.
• Kekuasaan kehakiman diberikan kepada MA (peradilan umum,khusus, agama, dan militer) dan MK (peradilan konstitutif).
• Kedudukan lembaga negara adalah sejajar dan tidak bisa saling membubarkan.
WEWENANG LEMBAGA NEGARA
MPR mengubah dan menetapkan UUD, melantik dan memberhentikan Pres/ wapres. Lebih lanjut lihat UU 20/2003.
DPRberwenang membentuk UU dengan pengesahan dari Presiden, mempunyai fungsi budget, legislasi, dan pengawasan. Selain itu mempunyai hak interpelasi, angket, menyatakan pendapat dan usul, imunitas, mengajukan pertanyaan. Mempunyai hak mengajukan usul
impeachment kepada MPR. Lebih lanjut lihat UU 20/2003.
DPDberwenang mengajukan RUU mengenai hal-hal yang diatur dalam pasal 22D ayat 1 UUD 45 Amandemen, hak pengawasan atas pelaksanaan UU (pasal 22D ayat 3), sebagai penyambung aspirasi kebutuhan daerah yang diwakilinya. Lebih lanjut lihat UU 20/2003.
Presidenpemegang kekuasaan pemerintahan, mengajukan RUU, membuat PP dan aturan perUUan lainnya, mengumumkan perang, membuat
perjanjian dengan negara lain, mengangkat/memberhentikan menteri2, mengeluarkan Keppres untuk mengangkat Anggota BPK, MK, MA.
MKmemberikan putusan mengenai : uji materil/formil UU terhadap UUD,
sengketa kewenangan antar lembaga negara (pasal 10 ayat 1b UU 24/2003 ttg MK), pembubaran partai politik, perselisihan ttg hasil PEMILU,
MA berwenang mengadili tingkat kasasi untuk peradilan umum,
PTUN,militer,agama; uji materil/formil PerUUan diibawah UU. tugas dan tanggung jawab diatur dalam UU 5/2004.
BPKmemeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara, tugas dan tanggung jawab diatur dalam UU 15/2004.
Kementerian Negara dan LPND sebagai pembantu presiden dalam melaksanakan tugas2 pemerintahannya.
Pemerintahan Daerah melaksanakan kewenangannya sesuai asas
desentralisasi, dekonsentrasi, atau tugas perbantuan. Menyelenggarakan kesejahteraan dan pemerintahan dalam wilayah kerjanya. Lihat UU
32/2004.
Komisi-komisi membantu Presiden dalam menjalankan tugas2
pemerintahannya sesuai dengan bidang atau kewenangan masing-masing. Seperti KPK, Komisi Yudisial, KomnasHAM, Komisi Penyiaran, dll.
HUBUNGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH
• Pemerintah Daerah diatur dalam BAB IV pasal 18 UUD 45 Amandemen, serta UU No.32/2004 tentang pemerintahan daerah. Didalamnya diatur mengenai tugas dan wewenang yang menjadi wewenang Pemda (asas desentralisasi).
• Dengan berjalannya otonomi daerah maka daerah mempunyai kewenangan yang cukup luas untuk mengurus sendiri kebutuhan dan pemerintannya. Karena tujuan otonomi daerah adalah medekatkan pemerintah kepada rakyat (make the state closer to the people).
• Hubungan pemerintah pusat dan daerah tetaplah dalam sistem hirarki
pemerintahan, artinya pemerintah pusat kedudukannya berada di atas pemerintah pusat, sebagai penyelenggaran pemerintahan nasional. Dalam hal ini dari segi pelaksanaan pemerintahan Kepala daerah bertanggung jawab kepada Presiden dan rakyat (dengan dianutnya sistem pemilihan langsung).
• Namun Presiden tidak mempunyai kewenangan lagi mengangkat Kepala Daerah Baik Propinsi maupun Kota/Kabupaten. Saat ini Kepala Daerah dipilih langsung oleh rakyat dengan sistem pemilihan langsung.
• Dalam UU 32/2004 yang menjadi urusan Pem.Pusat adalah moneter dan fiskal, politik LN, Pertahanan Keamanan, Yustisi,Agama. Sedangkan wewenang pemda adalah yang diluar wewenang Pem. Pusat tadi.
BAGAN KELEMBAGAAN MENURUT UUD 45 (NON AMANDEMEN)
DPR UD UG
MPR UUD 45
MPR
PRESIDEN DPA MA
DPR
BPK UU
independen independen
independen
M M Mendagri
G/KDH G/KDH
Tanggung jawab kepada Presiden melalui Mendagri
BAGAN KELEMBAGAAN MENURUT UUD 45 ( AMANDEMEN)
UUD 45
PRES. DPD
BPK DPR MA MK MPR
UU UU
independen
KDH KDH
MPR
DPR DPD
LEMBAGA
PERWAKILAN RAKYAT
TRIKAMERAL SISTEM
Pendapat dari Jimmly Asshiddiqie (Guru Besar HTN UI)
Mendagri
DPRD
•
Indonesia adalah negara republik berbentuk kesatuan
(unitaris) yang berkedaulatan rakyat.
•
Dilihat secara hierarkhis, sistem pemerintahan di
Indonesia terdiri dari : - Sistem Pemerintahan Nasional
- Subsistem Pemerintahan Propinsi
- Sub-subsistem Pemerintahan Kabupaten/Kota
- Sub-sub-subsistem Pemerintahan Desa.
# Dilhat secara fungsional sistem pemerintahan di
Indonesia terdiri dari komponen : Input, proses,
keluaran, nilaiguna, dampak, manfaat, umpan balik,
• Sistem dilihat secara hirarkhis :
SISTEM PEMERINTAHAN NASIONAL
Sub sistem Pem Prop.
Sss
Pem K/K
Teori Desentralisasi
Pengertian dan Jenis Desentralisasi
1. Secara Etimologis
Desentralisasi
(bahasa latin)
Centrum =
pusat
De = lepas
2. Definisi Desentralisasi Menurut Para
Pakar
1. Henry Maddick
Pengalihan kekuasaan secara hukum
untuk melaksanakan fungsi spesifik maupun risudual
yang menjadi kewenangan pemerintah daerah;
2. Parson (dari aspek politik)
pembagian kekuasaan
pemerintahan dari pusat dengan kelompok lain yang
kmasing-masing mempunyai wewenang ke dalam
suatu daerah tertentu dari suatu negara.
3. Mahwood
devolusi kekuasaan dari pemerintah
2. Definisi Desentralisasi Menurut Para
Pakar
4. Rondinelli dan cheema :
perpindahan perencanaan,
pengambilan keputusan, kewenangan administratif dari
pemerintah pusat ke organisasi bidangnya, unit
administratif daerah, semi otonomi dan organisasi
parastatal, pemerintah daerah atau
organisasi-organisasi non pemerintah.
Pemerintah Pusat
Swasta LSM
2. Definisi Desentralisasi Menurut Para
Pakar
Desentralisasi
Kebijakan desentralisasi melalui kebijakan privatisasi. Pemerintah utk kepentingan efisiensi yaitu mengurangi beban penyediaan pelayanan publik bisa menyerahkan pelayanan tersebut kepada swasta dengan pemberian ijin dan pengendalian dalam batas tertentu, pasar swasta (Mall), jalan swasta (toll road), kerjasama dengan swasta.
Kebijakan desentralisasi dalam arti luas adalah adanya kebijakan delegasi (delegation) wujud : pemerintah pusat dpt mendelegasikan pelaksanaan tugas tertentu kepada suatu lembaga atau unit pemerintahan yang khusus dibentuk untuk keperluan termaksud contoh : membentuk BUMN utk menyelenggarakan kegiatan ekonomi tertentu, Pertamina, PLN, Otorita Batam, penerbangan oleh Garuda, dll,
Kewenangan diserahkan kepada pemerintah Daerah, kebijakan tersebut disebut (devolusi) diwujudkan dengan pembentukan daerah otonom dan pemberian otonomi serta dibentuknya lembaga daerah seperti pemerintah daerah dan DPR
PEMENCARAN URUSAN PEMERINTAHAN
DEKONSENTRASI ADMINISTRATIF / PEMERINTAH WILAYAH
• KANWIL/KANDEP
• KEPALA WILAYAH
• DLL
PEMERINTAH PUSAT
DELEGASI
• OTORITA
• BUMN
• NUSAKAMBANGAN
• DLL
DAERAH OTONOM
PROPINSI KABUPATEN/ KOTA
DESENTRALISASI
PRIVATISASI
• SWASTA MURNI
DEKONSENTRASI, DESENTRALISASI
DEKONSENTRASI
(PEMERINTAH WILAYAH/FIELD ADMINISTRATION)
FUNCTIONAL FIELD ADMINISTRATION; KANDEP/KANWIL
INTEGRATED FIELD ADMINISTRATION; KEPALA WILAYAH
PEMERINTAH PUSAT
POWER SHARING
1. OTONOMI TERBATAS (ULTRA VIRES)
2. OTONOMI LUAS (GENERAL COMPETENCE)
2. Definisi Desentralisasi Menurut Para
Pakar
Desentralisasi (Amrah Muslimin)
Desentralisasi Kebudayaan memberikan hak pada golongan-golongan kecil dalam masyarakat menyelenggarakan kebudayaannya sendiri. (mengatur pendidikan, agama dll).
Desentralisasi Politik adalah pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat, yang menimpulkan hak mengurus kepentingan rumah tangga sendiri bagi badan-badan politik di daerah, yang dipilih oleh rakyat dalam daerah-daerah tertentu.
• Litvack & Seddon (1999 : 2) membagi
desentralisasi menjadi empat tipe yaitu :
1) Desentralisasi Politik;
2) Desentralisasi administrasi, yang
memiliki tiga bentuk utama yaitu :
a) Dekonsentrasi;
b) Delegasi;
c) Devolusi;
3) Desentralisasi fiskal;
INTISARI DESENTRALISASI :
1) Adanya transfer kewenangan dan tanggung
jawab;
2) Mengenai fungsi-fungsi publik;
3) Dari Pemerintah Pusat;
4) Kepada suatu entitas, yang dapat berbentuk :
- Organisasi pemerintah subnasional;
- Badan pemerintah semi-otonom;
- Organisasi dan atau Pejabat pemerintah
pusat di luar ibukota Negara
B. Pertimbangan Perlunya Kebijakan Desentralisasi B. Pertimbangan Perlunya Kebijakan Desentralisasi
Rondinelli & Cheema (1983 : 14-16) mengemukakan berbagai
variasi argumentasi perlunya pendesentralisasian perencanaan pembangunan dan administrasi di negara berkembang yaitu :
1) Menjadi sarana utk mengatasi berbagai keterbatasan
pengendalian terpusat perencanaan nasional dengan cara delegasikan kewenangan yg lbh besar utk perencanaan
pembangunan dan manajemen kepada pejabat-pejabat yang bekerja di lapangan, dekat dengan masalah.
2) Memotong berbagai prosedur yang menghambat, ciri dari perencanaan dan manajemen terpusat.
4. Memungkinkan penetrasi politik dan administrasi dengan lebih baik mengenai kebijakan pemerintah
pusat pada wilayah yang dapat dikendalikan dari pusat.
5. Memungkinkan perwakilan yang lebih besar dari
berbagai variasi politik, agama, etnik, dan kelompok suku di dalam pembuatan kebijakan pembangunan, sehingga memungkinkan keadilan yg lebih besar di dalam alokasi sumberdaya dan investasi pemerintah.
6) Membuka kesempatan pengembangan kapabilitas administrasi yang lebih besar bagi institusi
pemerintahan lokal dan swasta di propinsi dan kabupaten/kota.
7) Efisiensi pemerintah pusat dapat ditingkatkan krn
7) Efisiensi pemerintah pusat dapat ditingkatkan krn
pekerjaan-pekerjaan rutin dpt ditangani secara efektifpekerjaan-pekerjaan rutin dpt ditangani secara efektif
8) Memberikan sebuah struktur bagi berbagai kementerian dan lembaga pemerintah pusat utk melakukan aktivitas
pembangunan serta koordinasi dengan pemimpin lokal dan organisasi nonpemerintah di berbagai daerah.
9) Sebuah struktur pemerintahan yg terdesentralisasi diperlukan utk melembagakan partisipasi warganegara dalam perencanaan
pembangunan dan manajemen.
10) Dengan menciptakan berbagai alat-alat alternative
pengambilan keputusan, desentralisasi barangkali dapat mempengaruhi atau mengendalikan kegiatan
11) Desentralisasi dapat membuat administrasi menjadi lebih luwes, innovative dan kreatif.
12) Desentralisasi perencanaan pembangunan & fungsi manajemen memungkinkan pemimpin lokal utk
menentukan pelayanan dan fasilitas secara lbh efektif dg komunitas.
13) Desentralisasi dapat meningkatkan stabilitas politik dan persatuan nasional dengan memberi kesempatan kepada kelompok-kelompok yang berbeda untuk
mengambil keputusan pembangunan.
Pengertian Otonomi
1. Secara Etimologis
Otonomi
(bahasa
Yunani)
Nomous =
Hukum atau
peraturan
Autos =
Sendiri
Membuat
peraturan
Pengertian Otonomi
2. Para Pakar
Otonomi
(Literatur Belanda : Pemerintahan Sendiri
(zelfregering), oleh Van Vollenhoven
Zelfpolitie ( Menindaki Sendiri)
Zelfwetgeving = Membuat UU
Sendiri
Zelfuitvoering
(Melaksanakan sendiri )
Definisi Otonomi Menurut
1. Bagir Manan :
Otonomi adalah kebebasan atau kemandirian satuan pemerintahan lebih rendah untuk mengatur dan mengurus sebagian urusan pemerintahan.
Urusan pemerintahan yang boleh diatur dan diurus secara bebas dan mandiri itu menjadu urusan rumah tangga satuan pendidikan yang lebih rendah. Kebebasan dan kemandirian dalam otonomi bukan suatu kemerdekaan.
Definisi Otonomi Menurut
2. Bhenyamin Hoessein :
Definisi Otonomi Daerah Menurut
Birokrat Provinsi
1. Kebebasan
daerah untuk mengelola rumah tangganya
sendiri
2. Wewenang
daerah untuk mengelola
Sumber Daya
Daerah
dalam kerangka NKRI
3. Kebebasan
yang dimiliki oleh daerah dalam kerangka
NKRI
4. Kebebasan
yang dimiliki oleh daerah, tetapi tetap dalam
koridor atura yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah
Pusat
Definisi Otonomi Daerah Menurut
Birokrat Kabupaten
1. Kebebasan
daerah untuk mentukan nasibnya
sendiri berdasarkan wewenang dan kemampuan
yang dimiliki
2. Kebebasan
yang dimiliki oleh daerah dalam kerangka
NKRI
3. Kebebasan
yang dimiliki oleh daerah sesuai dengan
lingkup wewenang yang dimiliki
4. Wewenang
yang dimiliki oleh daerah untuk mengatur
rumah tangganya sendiri
5. Kebebasan
yang dimiliki oleh daerah, tetapi tetap tidak
Definisi Otonomi Daerah Menurut
Politisi Provinsi
1. Hak daerah sesuai dengan ruang lingkup wewenang yang
dimiliki
2. Kebebasan yang dimiliki oleh daerah untuk mengelola
dan mengembangkan potensi yang dimiliki
3. Hak daerah untuk mengatur dirinya sendiri sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
4. Hak daerah untuk mengatur rumah tangganya sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat
Definisi Otonomi Daerah Menurut
Politisi Kabupaten:
1. Wewenang yang dimiliki oleh daerah untuk mengatur
rumah tangganya sendiri
2. Wewenang yang seluas-luasnya dimiliki oleh
daerah untuk mengatur rumah tangganya sendiri
dalam kerangka NKRI
3. Hak daerah untuk mengambil keputusan sesuai dengan
aspirasi masyarakat
Penduduk Indonesia yang beraneka ragam
Penduduk Indonesia yang beraneka ragam
(Ribuan pulau, suku bangsa, ras dsb)
(Ribuan pulau, suku bangsa, ras dsb)
Hingga saat ini telah ada 7 (enam) UU yang mengatur tentang Pemerintahan Daerah :
1.
1. UU No. 1/1945UU No. 1/1945 SentralistikSentralistik 2.
2. UU No. 22/1948 UU No. 22/1948 SentralistikSentralistik 3.
3. UU No. 1/1957 UU No. 1/1957 DesentralistikDesentralistik 4.
4. UU No. 18/1965 UU No. 18/1965 DesentralistikDesentralistik 5.
5. UU No. 5/1974 UU No. 5/1974 SentralistikSentralistik 6.
6. UU No. 22/1999 UU No. 22/1999 DesentralistikDesentralistik 7.
7. UU No. 322004UU No. 322004 DesentralistikDesentralistik
UU Nomor
UU Nomor 332 Tahun 2 Tahun 20042004 Batu Penjuru (Batu Penjuru (Corner StoneCorner Stone)) Produk Perundang
Produk Perundang22-an lain-an lain Tidak Mungkin Dikelola Secara Sentralistik
Bagimu Negeri
Jiwa Raga Kami
Amiin.
Hatur Nuhun
Semoga Tuhan Selalu Memberi Yang Terbaik
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH
Atas Perhatiannya
Atas Perhatiannya
Mohon Maaf Kalau
Mohon Maaf Kalau
Kurang
Kurang
Memuaskan!!!!