• Tidak ada hasil yang ditemukan

UCAPAN TERIMA KASIH...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UCAPAN TERIMA KASIH..."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

vi DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL... ix BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Tujuan... 3 1.4 Manfaat... 3 1.5 Batasan Masalah ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Sistem Manajemen Mutu ... 5

2.1.1 Pengertian Mutu ... 5

2.1.2 Pengertian Sistem Manajemen Mutu ... 6

2.2 Pengenalan ISO 9001 : 2008 ... 7

2.2.1 Pengertian ISO 9001 : 2008 ... 7

2.2.2 Manfaat Penerapan ISO 9001:2008 ... 12

2.2.3 Proses untuk Mendapatkan ISO 9001:2008 Bagi Kontraktor . 13 2.3 Elemen – Elemen ISO 9001:2008 ... 14

Elemen 1. Ruang Lingkup... 14

Elemen 2. Referensi Normatif... 15

Elemen 3. Istilah dan Definisi ... 15

Elemen 4. Sistem Manajemen Mutu ... 16

Elemen 5. Tanggung jawab Manajemen. ... 18

Elemen 6. Manajemen Sumber Daya ... 20

Elemen 7. Realisasi Produk... 22

Elemen 8. Pengukuran, Analisis dan Peningkatan ... 26

2.4 Tingkatan Manajemen Proyek ... 29

2.4.1 Manajemen Puncak (Top Level of Management)... 29

2.4.2 Manajemen Tingkat Menengah (Middle Level of Management)... 30

2.4.3 Manajemen Lini Pertama (First Line Management) ... 31

2.5 Metode Pemilihan Informan... 32

2.6 Metode Pengumpulan Data ... 34

2.7 Metode Analisa ... 34

2.8 Ringkasan Penelitian Sebelumnya ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1 Kerangka kegiatan ... 38

3.2 Ide Permasalahan... 39

3.3 Penentuan Objek Studi ... 39

3.4 Studi Literatur ... 39

(2)

vii 3.6 Penentuan Informan ... 40 3.7 Pengumpulan Data ... 40 3.8 Pengolahan Data ... 41 3.8.1 Penilaian/Scoring ... 42 3.8.2 Tabulasi ... 42

3.9 Hasil dan Pembahasan ... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 45

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 45

4.2 Pengumpulan Data ... 45

4.3 Analisa Implementasi elemen 4 sampai elemen 8 ISO 9001:2008 .... 46

4.3.1 Elemen 4. Sistem Manajemen Mutu ... 47

4.3.2 Elemen 5. Tanggung Jawab Manajemen ... 50

4.3.3 Elemen 6. Manajemen Sumber Daya ... 52

4.3.4 Elemen 7. Realisasi Produk... 55

4.3.5 Elemen 8. Pengukuran, analiss dan peningkatan ... 58

4.3.6 Rekapitulasi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 ... 61

4.3.7 Tingkat Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 ... 61

4.4 Kendala Implementasi ISO 9001:2008 ... 63

BAB V PENUTUP ... 65

5.1. Simpulan... 65

5.2. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67

LAMPIRAN A CHECKLIST ISO 9001:2008 ... 69

(3)

viii DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... 9 Gambar 3.1 Diagram rancangan Kegiatan. ... 39 Gambar 3.2 Interval persentase contoh perhitungan menurut skala rating. 44 Gambar 4.1 Diagram jumlah uraian proses masing-masing elemen... 46 Gambar 4.2 Grafik hasil implementasi elemen 4 sampai elemen 8 sistem

manajemen mutu ISO 9001:2008. ... 61 Gambar 4.3 Rentang interval berdasarkan skala rating ... 63

(4)

ix DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Sistem skor pengisian checklist... 43

Tabel 4.1 Rekapan checklist elemen 4 ... 47

Tabel 4.2 Rekapan checklist elemen 5 ... 50

Tabel 4.3 Rekapan checklist elemen 6 ... 52

Tabel 4.4 Rekapan checklist elemen 7 ... 55

Tabel 4.5 Rekapan checklist elemen 8 ... 59

Tabel 4.6 Tabulasi checklist dari seluruh elemen ... 62

(5)

iii ABSTRAK

Sistem manajemen mutu proyek merupakan proses yang diperlukan untuk meyakinkan bahwa proyek yang akan dijalankan memiliki kualitas yang terjamin sesuai harapan dan kebutuhan. Sistem manajemen mutu yang digunakan PT. Hutama Karya yaitu seri ISO 9001:2008. Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 telah diterapkan pada setiap proyek yang dikerjakan PT. Hutama Karya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 serta faktor-faktor yang menjadi kendala dalam penerapannya.

Tingkat implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 diperoleh dengan menggunakan instrumen penelitian berupa checklist. Faktor yang menjadi kendala dalam implementasi diperoleh melalui hasil wawancara personil yang terkait. Penilaian implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 (Elemen 4 sampai dengan Elemen 8) didapat dengan metode analisis statistik deskriptif kualitatif yang menggunakan metode skor audit yang dikembangkan dengan skala pengukuran rating.

Hasil analisis data implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 PT. Hutama Karya pada Proyek Six Senses Uluwatu Villa Resort Bali dapat dikategorikan baik sekali dengan persentase sebesar 93,13%. Adapun tingkat implementasi elemen 4 (sistem manajemen mutu) sebesar 90,00% termasuk dalam kategori sangat baik. Tingkat implementasi elemen 5 (tanggung jawab manajemen sebesar 96,25% termasuk dalam kategori sangat baik. Tingkat implementasi elemen 6 (manajemen sumber daya) sebesar 91,76% termasuk dalam kategori sangat baik. Tingkat implementasi elemen 7 (realisasi produk) sebesar 93,33% termasuk dalam kategori sangat baik. Tingkat implementasi elemen 8 (pengukuran, analisis dan peningkatan) sebesar 94,29% termasuk dalam kategori sangat baik. Elemen 5 menjadi elemen yang memperoleh nilai tertinggi dengan presentase 96,25%. Elemen 4 menjadi elemen dengan nilai terendah dengan presentase 90,00%.

(6)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu perusahaan didirikan untuk tetap tumbuh dan berkembang seiring perkembangan zaman dan banyaknya pesaing yang ada. Di pasar global, perusahaan harus mampu memenuhi apa yang diperlukan oleh pasar. Ketika respon pasar terhadap perusahaan tinggi, maka perusahaan tersebut dapat bertahan dalam ekonomi pasar global. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya tingkat kepuasan pelanggan terhadap pemakaian produk dan layanan perusahaan (ISO, 2001 dalam Mulia 2011). Bagi perusahaan konstruksi, untuk meningkatkan kepuasan konsumen dapat diterapkan sistem manajemen mutu yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

Sistem manajemen mutu proyek merupakan proses yang diperlukan untuk meyakinkan bahwa proyek yang akan dijalankan menghasilkan kualitas yang terjamin sesuai harapan dan kebutuhan (Project Manajement Institut dalam Pamulu, 2005). Dalam mengimplementasikan sistem manajemen mutu diperlukan standarisasi secara menyeluruh. Standarisasi dalam sistem manajemen mutu mencakup pengendalian serta penjaminan mutu untuk mencapai sistem manajemen mutu yang direncanakan. Sistem manajemen mutu yang sudah terstandarisasi adalah sistem manajemen mutu berbasis ISO. Salah satu jenis ISO yang berkembang saat ini adalah ISO 9001:2008 yang mengatur tentang sistem manajemen mutu dan telah diakui secara nasional maupun internasional.

Di Indonesia, saat ini penerapan sistem manajemen mutu berbasiskan ISO 9001:2008 menjadi prioritas utama dalam kegiatan jasa konstruksi. Hal ini mengingat penerapan sistem manajemen mutu ISO telah menjadi kebijakan Departemen Pekerjaan Umum yang ditetapkan sejak tahun 2001. Tujuan kebijakan tersebut adalah mengupayakan dan mewujudkan kualitas produk hasil konstruksi sesuai harapan dan kebutuhan konsumen. Walaupun sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 mengupayakan kualitas produk yang dihasilkan memenuhi harapan dan kebutuhan konsumen, ISO 9001:2008 bukanlah merupakan suatu standar produk,

(7)

2 namun suatu standar sistem karena tidak menyatakan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk (Badan Standardisasi Nasional, 2008).

Berbagai penelitian yang terkait dengan implementasi ISO 9001:2008 di proyek konstruksi ataupun pada suatu organisasi yang berkiprah di bidang konstruksi telah banyak memberikan hasil penelitiannya. Penelitian yang dilakukan oleh Artha (2012) menunjukkan bahwa tingkat implementasi ISO 9001:2008 PT. Tunas Jaya Sanur pada proyek Alaya Resort Ubud sebesar 88,57% dan dapat dikategorikan sangat baik. Adapun kendala dalam implementasi ISO 9001:2008 pada proyek ini, seperti adanya beberapa kegiatan di proyek yang tidak dapat didokumentasikan serta kurangnya konsistensi para staf melaksanakan prosedur operasi sistem manajemen mutu sehingga implementasi ISO 9001:2008 belum mencapai 100%

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu terletak pada pemilihan lokasi proyek dan pelaku jasa konstruksi yang mengerjakan proyek tersebut. Terlebih lagi, perbedaan yang lebih mengkhusus terletak pada jenis bangunan, dimana proyek pada lokasi penelitian tidak hanya terdiri dari satu jenis gedung/bangunan, melainkan terdiri dari beberapa jenis bangunan seperti halnya sky villa, villa, dan cliff restaurant. Hal tersebut dapat berakibat pada sulitnya penerapan sistem manajemen mutu.

Oleh karena hal tersebut, maka penting untuk meneliti bagaimana tingkat implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Penelitian ini dilakukan pada PT. Hutama Karya. PT. Hutama Karya dipilih karena merupakan badan usaha yang berkecimpung dalam bidang konstruksi dan telah memiliki sertifikat ISO 9001:2008 sejak tahun 2014 dan berakhir pada tahun 2017. Proyek yang akan diteliti adalah proyek pembangunan Six Senses Uluwatu Villa Resort Bali yang dikerjakan oleh PT. Hutama Karya.

(8)

3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka pokok permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana tingkat implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 PT. Hutama Karya pada proyek pembangunan Six Senses Uluwatu Villa Resort Bali?

2. Apa kendala-kendala dalam implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 PT. Hutama Karya pada proyek pembangunan Six Senses Uluwatu Villa Resort Bali?

1.3 Tujuan

Dari permasalahan yang diuraikan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengidentifikasi tingkat implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 PT. Hutama Karya pada proyek pembangunan Six Senses Uluwatu Villa Resort Bali.

2. Untuk mendeskripsikan kendala-kendala dalam implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 PT. Hutama Karya pada proyek pembangunan Six Senses Uluwatu Villa Resort Bali.

1.4 Manfaat

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini, yakni untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai pengelolaan suatu proyek konstruksi yang mengimplementasikan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. Mengidentifikasi tentang bagaimana tingkat implementasi setiap elemen-elemen ISO 9001:2008. Terlepas dari hal tersebut, penulis juga mengharapkan agar nantinya penelitian ini dapat menjadi referensi kepustakaan dalam bidang manajemen konstruksi khususnya mengenai implementasi standar mutu pada proyek konstruksi bagi lembaga fakultas teknik. Selain itu pula, sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi para pelaku jasa konstruksi yang mengimplementasikan standar mutu ISO 9001:2008 agar dalam penerapannya dapat meningkat pada proyek konstruksi lainnya.

(9)

4 1.5 Batasan Masalah

Agar tujuan penelitian ini dapat tercapai sesuai dengan rencana, maka diperlukan batasan masalah dalam pembahasan.

Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Pengamatan implementasi ISO 9001:2008 pada penelitian ini hanya sebatas pelaksanaan proyek.

2. Dalam penelitian ini hanya membahas elemen 4 (Sistem Manajemen Mutu), elemen 5 (Tanggung Jawab Manajemen), elemen 6 (Manajemen Sumber Daya Manusia), elemen 7 (Realisasi Produk), dan elemen 8 (Pengukuran, Analisis, dan Perbaikan) ISO 9001:2008 di proyek pembangunan Six Senses Uluwatu Villa Resort Bali karena elemen 1, 2 dan 3 hanya membahas tentang ruang lingkup, referensi normatif, serta istilah dan definisinya saja.

3. Dalam menganalisis implementasi standar mutu ISO 9001:2008 penelitian ini menggunakan alat observasi berupa checklist.

4. Informan dipilih berdasarkan pada tingkatan manajemen dalam suatu organisasi, dimana tingkatan manajemen dibagi berdasarkan tiga golongan yang berbeda, yaitu manajemen puncak, manajemen tingkat menengah, dan manajemen lini pertama. Penelitian ini dibatasi hanya mempergunakan informan pada golongan manajemen tingkat menengah dan manajemen lini pertama saja.

Referensi

Dokumen terkait

Pemaparan dari penulis yang terakhir mengenai hubungan bilateral Indonesia dan Italia yang semakin erat pasca investasi PT Saipem Indonesia di Kabupaten Karimun

- Pada hari Minggu tanggal yang sudah tidak dapat diingat oleh saksi korban KORBAN Binti Ahmad Tamrin yang masih berusia 14 tahun atau yang tahir pada hnggal 09 Agustus

Power supply merupakan komponen komputer yang berfungsi untuk memberikan daya ke komponen-komponen komputer seperti hardisk, motherboard, CD Room dan komponen yang lain

Sj_ = besar arus jenuh untuk kelompok jalur atau

Dari hasil pengukuran tekanan udara tidak didapatkan perbedaan antara tekanan dari dalam ruang operasi dengan tekanan udara pada koridor. Hal ini menunjukan bahwa tidak

Dirjen HKI bisa menjadi turut tergugat dalam kasus ini, hal ini disebabkan karena Dirjen HKI memberikan hak desain industri kepada Pia Janger yang dengan sengaja mempunyai

Gambar ini menunjukkan bahwa pada tanggul tersebut tidak terdapat rembesan tanggul dikarenakan anomali yang teridentifikasi memiliki kedalaman yang lebih dari 15 m yang

Fengsui adalah ilmu topografi kuno dari Tiongkok yang mempercayai hubungan harmoni antara manusia dengan surga (astronomi) dan bumi (geografi) dapat memperbaiki