HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengumpulan DataHasil penelitian yang dilakukan adalah dengan menyebarkan kuestioner-kuestioner yang telah disi oleh para responden di PT.Suryagita Nusaraya.
Pembagian kuestioner ini dilakukan sebanyak 2 tahap dimana tahap pertama disebarkan dengan tujuan untuk mengetahui apakah pertanyaan dalam kuestioner tersebut layak untuk diedarkan atau tidak. Setelah dikumpulkan dan dioleh dengan menggunakan program SPSS, maka pertanyaan-pertanyaan yang ada pada kuestioner tersebut layak
untuk digunakan. Pengolah data-data tersebut menggunakan uji validitas yang bertujuan untuk menentukan apakah tiap-tiap pertanyaan layak untuk digunakan pada kuestioner tersebut. Sedangkan tahap yang kedua dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji reabilitas dan uji korelasi.
Distribusi kuestioner tahap pertama dan tahap kedua adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Distribusi Kuisioner Tahap pertama
Kuisioner yang disebarkan 40 buah Kuisioner yang diterima 34 buah Kuisioner yang sah 30 buah
Tabel 4.2 Distribusi Kuisioner Tahap Kedua Kuisioner yang disebarkan 45 buah Kuisioner yang diterima 41 buah Kuisioner yang sah 40 buah
Response Rate 80%
4.2 Analisis Data dan Pembahasan
“Pengaruh Budaya Organisasi dan Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan “ merupakan hal yang akan diteliti pada penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan 3 variabel yaitu 2 varibel independent/bebas yaitu “Budaya
Organisasi” dan “Iklim Organisasi”. Sedangkan untuk varibel dependent/terikat adalah
“Kepuasan Kerja Karyawan” dimana variabel tersebut dipengaruhi oleh 2 variabel bebas. Berikut ini gambar yang akan menjelaskan metode yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
4.2.1 Uji Validasi
Data-data yang telah terkumpul diasumsikan berdistribusi normal, namun sebelum mengolah data lebih lanjut, kita harus menguji validitas instrumen penelitian yang digunakan (kuisioner) untuk memperoleh data-data tersebut.
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment. Dimana jika diperoleh hasil korelasi yang positif yang lebih besar dari 0,3 maka
faktor tersebut merupakan faktor yang memiliki validitas yang baik. 4.2.1.1 Uji Validasi untuk Budaya Organisasi
Tabel 4.3 Tabel Uji Validasi untuk Budaya Organisasi
Butir Koefisien Korelasi Keterangan 1 0,373 Valid 2 0,760 Valid 3 0,388 Valid 4 0,539 Valid 5 0,603 Valid 6 0,423 Valid 7 0,437 Valid 8 0,385 Valid
Dari uji coba tersebut ternyata koefisien korelasi semua butir dengan skor diatas 0,3 sehingga semua butir mengenai budaya organisasi dinyatakan valid.
Jadi, berdasarkan uji coba tersebut sudah valid dan reliabel seluruh butirnya maka variabel budaya organisasi tersebut dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.
4.2.1.2 Uji Validasi untuk Iklim Organisasi
Tabel 4.4 Tabel Uji Validasi untuk Iklim Organisasi
Butir Koefisien Korelasi Keterangan 9 0,322 Valid 10 0,589 Valid 11 0,440 Valid 12 0,600 Valid 13 0,417 Valid 14 0,482 Valid 15 0,374 Valid 16 0,338 Valid
Dari uji coba tersebut ternyata koefisien korelasi semua butir dengan skor diatas 0,3 sehingga semua butir mengenai iklim organisasi dinyatakan valid.
Jadi, berdasarkan uji coba tersebut sudah valid dan reliabel seluruh butirnya maka variabel iklim organisasi tersebut dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.
4.2.1.3 Uji Validasi untuk Kepuasan Kerja
Tabel 4.5 Tabel Uji Validasi untuk Kepuasan Kerja
Butir Koefisien Korelasi Keterangan 17 0,493 Valid 18 0,510 Valid 19 0,362 Valid 20 0,464 Valid 21 0,346 Valid 22 0,554 Valid 23 0,321 Valid 24 0,509 Valid
Dari uji coba tersebut ternyata koefisien korelasi semua butir dengan skor diatas 0,3 sehingga semua butir mengenai kepuasan kerja dinyatakan valid.
Jadi, berdasarkan uji coba tersebut sudah valid dan reliabel seluruh butirnya maka variabel kepuasan kerja tersebut dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Untuk mengukur relaibilitas kuesioner dilakukan dengan metode test-retest,
dimana para responden diminta untuk mengisi kembali kuesioner yang sama beberapa saat setelah mereka mengisi kuesioner untuk yang pertama kali.
Uji reliabilitas tersebut dilakukan setelah pengujian validitas dari kuestioner pertama kali disebarkan kemudian dilakukan lagi penyebaran kuestioner guna untuk mengetahui apakah kuestioner yang disebarkan sudah reliabilitas. Jadi dapat dikatakan bahwa pengujian reliabilitas tersebut dilakukan dengan pertanyaan yang sama, responden yang sama, tetapi waktu pengisian kuestioner yang berbeda.
Dikatakan bahwa pengujian reliabilitas tersebut reliabel (dapat diterima) jika koefisien yang dihasilkan lebih besar dari 0,70.
4.2.2.1 Uji reliabilitas untuk Budaya Organisasi
Tabel 4.6 Tabel Uji Reliabilitas untuk Budaya Organisasi Cronbach's
Alpha
N of Items
,710 8
Pengujian reliabilitas diperoleh r = 0,710. r tersebut lebih besar dari 0,70 maka pengujian reliabilitas dapat diterima.
Jadi , berdasarkan uji realibitas tersebut untuk variabel budaya organisasi bersifat reliabilitas ( kustioner tersebut dapat dipercayai). Untuk lebih jelasnya dapatdilihat pada lampiran.
4.2.2.2 Uji reliabilitas untuk Iklim Organisasi
Tabel 4.7 Tabel Uji Reliabilitas untuk Iklim Organisasi
Cronbach's Alpha
N of Items
,747 8
Pengujian reliabilitas diperoleh r = 0,747. r tersebut lebih besar dari 0,70 maka pengujian reliabilitas dapat diterima.
Jadi , berdasarkan uji realibitas tersebut untuk variabel iklim organisasi bersifat reliabilitas. Untuk lebih jelasnya dapatdilihat pada lampiran.
4.2.2.3 Uji reliabilitas untuk Kepuasan Kerja Karyawan
Tabel 4.8 Tabel Uji Reliabilitas untuk Kepuasan Kerja Karyawan
Cronbach's Alpha
N of Items
,703 8
Pengujian reliabilitas diperoleh r = 0,703. r tersebut lebih besar dari 0,70 maka pengujian reliabilitas dapat diterima.
Jadi , berdasarkan uji realibitas tersebut untuk variabel budaya organisasi bersifat reliabilitas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 4.9 Tabel Uji Reliabilitas
Cronbach's Alpha
N of Items
,892 24
Setelah dilakukan pengujian reliabilitas per variabel maka dilakukan pengujian reliabilitas secara keseluruhan dari ketiga varibel tersebut. Tujuannya adalah untuk mengetahui reliabilitas dari kuestioner-kustioner yang disebarkan. Dapat dilihat pada tabel 4.9 , r yang diperoleh = 0,892 dimana r tersebut lebih besar dari 0,70 maka kuestioner-kuestioner yang disebarkan bersifat reliable. Lihat lampiran.
4.2.3 Pengujian Hipotesis
Penelitian yang dilakukan oleh penulis merupakan penelitian yang bersifat assosiatif (hubungan) maka dari itu harus dilakukan suatu pengujian hipotesis asssosiatif digunakan teknik korelasi.
Dari penelitian yang dilakukan maka terdapat 4 hipotesis asosiatif yaitu 3 hubungan sederhana dan 1 hubungan ganda.
Hipotesisnya adalah sebagai berikut :
1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja karyawan. (X1 → Y)
2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja karyawan. (X2 → Y)
3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara budaya organisasi dan iklim organisasi. (X1 → X2)
4. Secara bersama-sama terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara budaya organisasi dan iklim organisasi dengan kepuasan kerja karyawan.
Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat digunakan pedoman seperti yang terdapat pada tabel 4.6.
Tabel 4.10 Pedoman untuk memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat 0,80 - 1,000 Sangat Kuat
Tabel 4.11 Tabel Penjumlahan Tiap Variabel
No Budaya Organisasi (X1) Iklim Organisasi (X2) Kepuasan Kerja (Y) 1 28 32 31 2 27 31 30 3 31 32 25 4 32 31 33 5 27 31 27 6 29 31 27 7 28 30 24 8 19 15 17 9 32 30 29 10 28 33 30 11 23 27 21 12 29 30 31 13 27 33 28 14 32 27 31 15 33 30 30 16 31 30 29 17 25 26 28
18 28 29 28 19 27 32 26 20 29 29 25 21 30 30 30 22 28 28 25 23 27 30 27 24 22 22 21 25 29 28 30 26 29 27 29 27 22 22 18 28 32 30 29 29 29 28 27 30 28 29 29 31 27 29 27 32 27 27 27 33 30 30 27 34 16 13 18 35 29 25 26 36 29 28 25 37 27 30 24 38 28 31 29 39 29 27 26 40 23 25 24 Total 1106 1128 1068 4.2.2.1 Hipotesis X1 → Y
Hipotesisnya yaitu : “Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja karyawan.”
Gambar 4.2 Gambar Hubungan X1 → Y
Data yang dikorelasikan adalah data variabel budaya organisasi (X1) dan kepuasan kerja karyawan (Y). Lihat tabel 4.12. hasil perhitungan diperoleh korelasi yang dihitung dengan SPSS sebesar 0,800.
Dengan n=40 dan taraf kesalahan 5% , maka dipeoleh r tabel = 0,312. Dalam hal ini berlaku ketentuan bahwa bila r hitung lebih besar dari r tabel, maka hipotesis alternatif diterima, dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja.
Tabel 4.12 Tabel r hitung X1 → Y
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,800(a) ,640 ,631 2,245
a Predictors: (Constant), Budaya_org
Pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan dapat diketahui melalui koefisien deteminasi yaitu r2 = 0.6402 = 0.410. Artinya varian kepuasan kerja 41% ditentukan oleh varian yang terjadi pada variabel budaya organisasi.
Tabel 4.13 Tabel koefisien X1 → Y Coefficients(a)
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Error Std. Beta
1 (Constant) 3,474 2,846 1,221 ,230
Budaya_org ,840 ,102 ,800 8,224 ,000
Hipotesis ini dianalisis dengan menggunakan regresi tunggal (satu variabel independent dan satu variabel dependent) dengan persamaan Y= a + b X1.
Dari tabel 4.13 diperoleh a = 3,474 dan b = 0,840. Maka diperoleh persamaan : Y = 3.474 + 0.840X1 15 20 25 30 35 15 20 25 30 35 Budaya_org Observed Linear Kepuasan_krj
Grafik 4.1 Grafik Persamaan hubungan X1 → Y 4.2.2.2 Hipotesis X2 → Y
Hipotesisnya yaitu : “Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja karyawan.”
Data yang dikorelasikan adalah data variabel iklim organisasi (X2) dan kepuasan kerja karyawan (Y). Lihat tabel 4.14. hasil perhitungan diperoleh korelasi yang dihitung dengan SPSS sebesar 0,743.
Dengan n=40 dan taraf kesalahan 5% , maka dipeoleh r tabel = 0,312. Dalam hal ini berlaku ketentuan bahwa bila r hitung lebih besar dari r tabel, maka hipotesis alternatif diterima, dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja. Jika dilihat berdasarkan pedoman tabel 4.10, iklim organisasi memiliki hubungan yang erat terhadap kepuasan kerja karyawan.
Tabel 4.14 Tabel r hitung X2 → Y
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,743(a) ,552 ,540 2,506
a Predictors: (Constant), Iklim_org
Pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan dapat diketahui melalui koefisien deteminasi yaitu r2 = 0.5522 = 0.305. Artinya varian kepuasan kerja 30.5% ditentukan oleh varian yang terjadi pada variabel iklim organisasi.
Tabel 4.15 Tabel koefisien X2 → Y Coefficients(a)
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 8,144 2,742 2,970 ,005
Iklim_org ,658 ,096 ,743 6,839 ,000
Hipotesis ini dianalisis dengan menggunakan regresi tunggal (satu variabel independent dan satu variabel dependent) dengan persamaan Y= a + b X2.
Dari tabel 4.15 diperoleh a = 8,144 dan b = 0,658. Maka diperoleh persamaan : Y = 8.144 + 0.658X2 15 20 25 30 35 10 15 20 25 30 35 Iklim_org Observed Linear Kepuasan_krj
Grafik 4.2 Grafik Persamaan hubungan X2 → Y
4.2.2.3 Hipotesis X1 → X2
Hipotesis X1 → X2 adalah “Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara budaya organisasi dan iklim organisasi.”
Data yang dikorelasikan adalah data variabel budaya organisasi (X1) dan iklim organisasi (X2). hasil perhitungan diperoleh korelasi yang dihitung dengan SPSS sebesar r hitung = 0,768.
Dengan n=40 dan taraf kesalahan 5% , maka dipeoleh r tabel = 0,312. Dalam hal ini berlaku ketentuan bahwa bila r hitung lebih besar dari r tabel, maka hipotesis alternatif diterima, dan Ho ditolak. r hitung > r tabel (0,768 > 0,312) menandakan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara budaya organisasi dan iklim organisasi
Jika dilihat berdasarkan pedoman tabel 4.10, budaya organisasi memiliki hubungan yang erat/kuat terhadap iklim organisasi.
Tabel 4.16 Tabel r hitung X1 → X2
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,768(a) ,590 ,579 2,705
a Predictors: (Constant), Budaya_org
Pengaruh budaya organisasi terhadap iklim organisasi dapat diketahui melalui koefisien deteminasi yaitu r2 = 0.5902 = 0.348. Artinya varian iklim organisasi 34.8% ditentukan oleh varian yang terjadi pada variabel budaya organisasi.
Tabel 4.17 Tabel koefisien X1 → X2 Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 3,028 3,429 ,883 ,383
1
Budaya_org ,910 ,123 ,768 7,398 ,000
Hipotesis ini dianalisis dengan menggunakan regresi tunggal (satu variabel independent dan satu variabel dependent) dengan persamaan X2= a + b X1.
Dari tabel 4.17 diperoleh a = 3,028 dan b = 0,910. Maka diperoleh persamaan : X2= 3.028 + 0.910 X1 10 15 20 25 30 35 15 20 25 30 35 Budaya_org Observed Linear Iklim_org
Dari ketiga pengujian regresi diatas maka diperoleh :
Tabel 4.18 Pengujian Hipotesis Assosiatif Sederhana
Variabel yang dikorelasikan
r hitung
r
tabel Keterangan r2 Persamaan Regresi Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan 0,800 0,312 Signifikan 0,640 Y = 3.474 + 0.840X1
Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan 0,743 0,312 Signifikan 0,552 Y = 8.144 + 0.658X2
Budaya Organisasi terhadap Iklim
Organisasi 0,768 0,312 Signifikan 0,590 X2= 3.028 +0.910X1
4.2.2.4 Hipotesis Assosiatif Ganda
Hipotesis assosiatif ganda tersebut yaitu : “Secara bersama-sama terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara budaya organisasi dan iklim organisasi dengan kepuasan kerja karyawan.“
Tabel 4.19 Tabel r hitung hipotesis ganda
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,825(a) ,680 ,663 2,145
a Predictors: (Constant), Iklim_org, Budaya_org
Hipotesis ini memiliki hubungan yang positif dan signifikan antara budaya organisasi dan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan. Dikatakan positif karena r hitung yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan r tabel ( 0,825 > 0,312). Koefisien yang diperoleh menunjukkan bahwa adanya hubungan yang sangat erat antara variabel budaya organisasi dan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan.
Dapat dinyatakan bahwa kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh budaya organisasi dan iklim organisasi. Tiap-tiap perusahaan memiliki budaya dan iklim organisasi yang berbeda-beda dimana perusahaan yang satu berbeda dengan perusahaan yang lainnya.
Tabel 4.20 Tabel koefisien hipotesis ganda Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2,636 2,747 ,959 ,344 Budaya_org ,588 ,152 ,560 3,857 ,000 Iklim_org ,277 ,129 ,313 2,152 ,038
a Dependent Variable: Kepuasan_krj Dari tabel 4.20 dapat dinyatakan bahwa :
9 Pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan memiliki r2 = 0.6402 = 0.410 = 41%
9 Pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan memiliki r2 = 0.5902 = 0.348 = 34.8%
9 Jadi, pengaruh budaya organisasi lebih besar daripada pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan.
Persamaan regresi ganda yang digunakan pada penelitian ini memiliki persamaan umum adalah sebagai berikut:
2 2 1 1X b X b a Y = + + Dimana pada penelitian ini :
X1 = Budaya Organisasi X2 = Iklim Organisasi a , b1 , b2 = koefisien
Dari pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS dan hasil dapat dilihat pada tabel 4.20 diatas maka dapat diperoleh koefisien sebagai berikut:
a = 2,636 ; b1 = 0,588 ; b2 = 0,277
Koefisien tersebut kemudian disubsitusikan ke persamaan umum dari persamaan regresi ganda maka diperoleh persamaan akhir adalah:
2 1
0
,
277
588
,
0
636
,
2
X
X
Y
=
+
+
tiap Bobot Pertanyaan 1 2 3 4 5 Hasil (Tiap jlh rspden * Bbt msg-msg) / 40 1 0 1 14 20 5 3,725 2 0 3 19 17 1 3,4 3 0 1 21 18 0 3,425 4 1 3 20 10 6 3,425 5 1 3 17 13 6 3,5 6 1 2 23 12 2 3,3 7 0 5 22 13 0 3,2 8 0 1 18 15 6 3,65
Dari hasil tabel yang diperoleh maka dapat diperoleh gambaran tentang budaya organisasi dimana nilai tertinggi terdapat pada pertanyaan 1 yang menandakan bahwa karyawan-karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut selalu bekerja dalam satu team dimana merupakan suatu budaya organisasi yang paling menonjol dari PT.Suryagita Nusaraya. Sedangkan budaya organisasi yang paling kecil yaitu mengenai prosedur kerja dari PT.Suryagita Nusaraya.
Jumlah Responden untuk tiap Bobot Pertanyaan 1 2 3 4 5 Hasil 9 1 3 19 16 1 3,325 10 2 3 15 13 7 3,5 11 0 2 18 16 4 3,55 12 1 2 16 13 8 3,625 13 0 2 16 20 2 3,55 14 0 3 14 16 7 3,675 15 1 4 16 13 6 3,475 16 0 4 18 12 6 3,5
Dari hasil tabel yang diperoleh maka dapat diperoleh gambaran tentang iklim organisasi dimana nilai tertinggi terdapat pada pertanyaan 14 yang menandakan bahwa tujuan yang dilakukan oleh PT.Suryagita Nusaraya sudah dapat terlaksana dengan baik sehingga hal tersebut membuat karyawan-karyawan bersama-sama melakukan tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan tersebut. Selain itu juga, para karyawan juga merasakan suatu garis komando kepemimpinan yang jelas (sesuai dengan pertanyaan 12). Iklim perusahaan yang dirasakan paling lemah yaitu mengenai kepemimpinan pada perusahaan tersebut dimana pemimpin kurang dalam hal merumuskan tujuan secara bersama-sama.