• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAKEM Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PAKEM Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

“Model PAKEM

(Pembelajaran, Aktif,

Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan”

Dosen Pengampu Mata Kuliah

Dr. Elly Djulia, M.Pd

Tugas

Makalah Strategi

Pemb. Biologi

Disusun Oleh

Muhammad Iqbal H. Tambunan

NIM. 8116174009

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar belakang

Dalam Wina (2008), pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan kemampuan baru. Ketika kita berpikir informasi dan kemampuan apa yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga kita semestinya berpikir strategi apa yang harus dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Pembelajaran merupakan pusat kegiatan belajar mengajar yang terdiri atas guru dan siswa, yang bermuara pada kematangan intelektual, kedewasaan emosional, ketinggian spiritual, kecakapan hidup dan keagungan moral. Keberagaman model pembelajaran sangat diperlukan, karena untuk memenuhi kebutuhan dalam variasi mengajar.

Menurut Hamalik (2001), strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah sebuah proses belajar mengajar yang berdasarkan kebutuhan dan minat siswa. Berbagai kegiatan belajar dirancang dengan sistem belajar yang fleksibel sesuai dengan kehidupan, gaya belajar dan tujuan pembelajaran, dimana guru hanya sebagai fasilitator, pembimbing, pengarah sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai tanpa mengenyampingkan potensi siswa.

Strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa atau lebih dikenal dengan student oriented merupakan pembelajaran yang lebih memberdayakan pada kemampuan siswa.

Kegiatan Belajar Mengajar yang berhasil adalah kegiatan belajar yang dapat meningkatkan berbagai kemampuan siswa. Kalau guru banyak berceramah, kemampuan yang dikembangkan pada diri siswa adalah kemampuan mendengarkan, mengingat, dan menjawab pertanyaan ingatan.

(3)

merupakan strategi yang optimal dalam pembelajaran. Karena dalam PAKEM peserta didik harus lebih berani bertanya, mengungkapkan pendapat dan tidak takut salah maupun malu ditertawakan.

http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/03/PAKEM-sebagai-strategi-pmbelajaran.html (diakses tanggal 20 Oktober 2011)

Dengan PAKEM, siswa akan terlatih mencari informasi, menyaring informasi, menggunakan informasi, berdiskusi, mengajukan pertanyaan, melakukan pengamatan, penelitian, percobaan , membuat laporan dan sebagainya. Menurut Kemp dalam Sanjaya (2008), strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

(4)

BAB II

ISI

2.1. Pengertian PAKEM

Pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) berorientasi untuk menggali dan mengembangkan potensi terbesar siswa dengan metodologi pembelajaran yang mengedepankan keatifan anak, mendorong kreatifitas, efektif dalam pencapaian terget dan kualitas serta menyenangkan dalam prosesnya, sehingga anak bisa memahami materi dengan nyaman, senang dan ceria.

Pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) atau dalam bahasa Inggris disebut dengan (Joyful Learning), menurut Asmani (2011), ciri-ciri pembelajaran ini adalah:

a. Multi metode dan multi media b. Praktik dan bekerja dalam satu tim c. Memanfaatkan lingkungan sekitar

d. Dilakukan didalam dan luar kelas, serta e. Multi aspek (logika,praktik dan etika)

Dalam Asmani (2011), PAKEM merupakan strategi pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman siswa, dengan penekanan pada belajar sambil bekerja (learning by doing), dimana guru menggunakan berbagai sumber belajar guna mencapai tujuan pembelajaran tersebut.

(5)

lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif.

- Pembelajaran Aktif

Menurut Uno (2011), pembelajaran yang aktif dalam artian aktif dalam strategi ini adalah memosisikan guru sebagai orang yang menciptakan susana belajar yang kondusif atau sebagai fasilitator dalam belajar, sementara siswa sebagai peserta belajar yang harus aktif. Dalam proses pembelajaran yang aktif itu terjadi dialog yang interaktif antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru atau siswa dengan sumber belajar lainnya dimana siswa tidak terbebani secara perseorangan dalam memecahkan masalah yangdihadapi dalam belajar, tapi mereka dapat saling bertanya dan berdiskusi sehingga beban belajar bagi mereka sama sekali tidak terjadi.

- Pembelajaran Kreatif

Dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam, sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menurut Uno (2011), untuk menumbuhkan minat belajar para siswa maka guru dituntut lebih kreatif dalam mengajar, sementara untuk memberi pengayaan terhadap dirinya, guru juga dituntut kreatif mengembangkan pedagogik dalam proses pembelajaran. Kreatif bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan proses kreatif tersebut tentunya tidak akan dapat dilaksanakan tanpa adanya pengetahuan yang didapat melalui membaca, berbahasa, dan aspek-aspek lain.

- Efektif

(6)

Menurut Wotruba dan Wright dalam Uno (2011), indikator yang dapat menunjukkan pembelajaran yang efektif, yaitu:

 Pengorganisasian yang baik

 Komunikasi yang efektif

 Penguasaan dan antusiasme terhadap materi

pelajaran

 Sikap positif terhadap siswa

 Pemberian nilai yang adil

 Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran

- Menyenangkan

Dimaksudkan adalah membuat suasana belajar mengajar yang menyenangkan, sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar dan waktu curah anak pada pelajaran menjadi tinggi.

Rose and Nocholl mengatakan bahwa pembelajaran yang menyenangkan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

 Menciptakan lingkungan tanpa stress (relaks), lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan, namum harapan untuk sukses tetap tinggi.

 Menjamin bahwa bahan ajar itu relevan. Anda ingin belajar ketika Anda melihat manfaat dan pentingnya bahan ajar.  Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif,

yang pada umumnya hal itu terjadi ketika belajar dilakukan bersama orang lain, ketika ada humor dan dorongan semangat,waktu rehat dan jeda teratur serta dukungan antusias.

 Melibatkan secara sadar semua indera dan juga pikiran otak kiri dan otak kanan.

(7)

http://edu-articles.com/pakem-1/ diakses tanggal 22 Oktober 2011

2.2. PAKEM di Indonesia

Daerah Jawa Tengah dikenal dengan sebutan “PAIKEM Gembrot” dengan kepanjangan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot. Disamping itu melalui program Workstation P4TK-BMTI Bandung tahun 2007, di Jayapura muncul pula sebutan “Pembelajaran MATOA” (diambil dari buah Matoa), kepanjangan Menyenangkan Atraktif Terukur Orang Aktif, yang artinya Pembelajaran yang menyenangkan, Guru dapat menyajikan dengan atraktif/menarik dengan hasil terukur sesuai yang diharapkan siswa(orang) belajar secara aktif . dan sekarang dikenal dengan PAILKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, dan Menarik).

(http://www.tedcbandung.com/tedc2011/pdf/mjld09.pdf) diakses 21 Oktober 2011

Istilah PAKEM semula dikembangkan dari istilah AJEL (Active Joyfull and Effective Learning). Untuk pertama kalinya di Indonesia, yaitu pada tahun 1999, metode ini dikenal dengan istilah PEAM (Pembelajaran Efektif, Aktif dan Menyenangkan). Pada hakikatnya, landasan mengambil teori-teori yang digunakan PAKEM adalah mengambil teori-teori tentang active learning atau pembelajaran aktif.

Pendekatan belajar siswa aktif sebenarnya sudah sejak lama dikembangkan. Konsep ini didasari pada keyakinan bahwa hakikat belajar adalah proses membangun makna/pemahaman oleh si pembelajar, terhadap pengalaman dan informasi yang disaring dengan persepsi, pikiran (pengetahuan yang dimiliki), dan perasaan. Dengan demikian, siswa harus aktif untuk mencari informasi, pengalaman maupun keterampilan tersebut dalam rangka membangun sebuah makna dari hasil proses pembelajaran.

(8)

mempopulerkan pendekatan ini kedalam pembelajaran. Yang dikenal dengan active learning ini sudah dikenal sejak 1980-an. Kemudian Assosiation for the study of higher Education (ASHE) memberikan laporan tentang active learning ini. Dalam laporannya tersebut mereka mendiskusikan berbagai metode pembelajaran untuk memperkenalkan

active learning.

Active learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran (mencari informasi, mengolah informasi, dan menyimpulkannya, untuk kemudian diterapkan), dengan menyediakan lingkungan belajar yang membuat siswa tidak tertekan dan senang melaksanakan kegiatan belajar.

www.sunarthombs.wordpress.com diakses tanggal 21 Oktober 2011

PAKEM merupakan manifestasi dari pembelajaran aktif (active learning), oleh karena itu, sudah seharusnya guru menerapkan pembelajaran aktif sebagai fondasi awal dalam melaksanakan PAKEM. Jangan sampai metode pembelajaran konvensional dipertahankan, tanpa memperhatikan pengembangan potensi siswa sebagai bekal dalam menghadapi masa depan. PAKEM harus mampu memberikan perhatian pada aspek penyajian pembelajaran.

PAKEM tidak hanya berlaku bagi siswa, namun juga bagi guru. Aktif dari sisi guru antara lain dengan memantau kegiatan belajar siswa, memberi umpan balik, mengajukan pertanyaan yang menantang dan mempertanyakan gagasan siswa. Guru juga dituntut mampu menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan dalam proses belajar mengajar. Kreatif dari sisi guru dapat dilihat apakah kegiatan yang dikembangkan cukup beragam dan berbagai alat bantu pembelajaran (alat peraga) dapat dikembangkan dengan baik. Dari sisi siswa, aktif akan terlihat dati aktivitas anak untuk bertanya, mengemukakan gagasan, dan mempertanyakan gagasan orang lain.

(9)

1. UU Sisdiknas no. 20 tahun 2003 a. Pasal 4

“Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik padalm proses pembelajaran”

b. Pasal 40

“Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.”

1. PP no.19 tahun 2005, pasal 19

“ Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.”

http://www.scribd.com/doc/54750390/DASAR-MATERI-PAKEM diakses 21 Okt 2011

2.4. Proses Pelaksanaan PAKEM

Dalam Asmani (2011), ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan PAKEM, yaitu:

a. Memahami sifat yang dimiliki anak

Pada dasarnya, anak memiliki sifat rasa ingin tahu dan berimajinasi dan berkembang menjadi sikap berpikir kritis dan kreatif. Dan suasana pembelajaran dimanaguru memuji anak karena hasil karyanya, guru mengajukan pertanyaan yang menantang, dan guru yang mendorong anak untuk melakukan percobaan, merupakan pembelajaran yang diharapkan mampu mengembangkan kedua sifat diatas.

b. Mengenal anak secara perseorangan

(10)

dan kemampuan anak yang lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu teman yang lemah (tutor sebaya). Dengan mengenal kemampuan siswa, kita dapat membantunya, sehingga hasil yang diharapkan anak itu bisa belajar secara optimal.

c. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar Sifat alami anak akan bermain secara berpasangan dan berkelompok dapat dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar.dalam melakukan tugas atau membahas sesuatu, anak dapat melakukannya secara berpasangan atau dalam kelompok, karena akan memudahkan anak untuk berinteraksi dan bertukar pikiran. Tapi , anak perlu juga menyelesaikan tugas secara perorangan agar bakat individunya dapat berkembang.

d. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreatif, dan Kemampuan Memecahan Masalah

Bersikap kritis untuk menganalisis masalah dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah. Kedua jenis berikir tersebut, berasal dari rasa ingin tahu dan imajinasi, dan tugas guru adalah mengembangkannya. Dalah satu cara untuk mengembangkannya adalah dengan sering-sering memberikan tugas atau mengajukan pertanyaan secara terbuka. Pertanyaan yang bersifat analitis sintesis evaluasi dan kreatif (taksonomi Bloom)

e. Mengembangkan Ruang kelas sebagai Lingkungan Belajar yang menarik

Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajang untuk memenuhi ruang kelas, diharapkan dapat memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa yang lainnya. Lalu ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil pekerjaan siswa dan ditata dengan baik, dapat membantu guru dalam pembelajaran karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah.

(11)

Lingkungan (fisik, sosial atau budaya) merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat berperan sebagai media pembelajaran , tetapi dapat juga sebagai objek kajian. Belajar dengan menggunakan alam tidak harus keluar kelas, bahan dari lingkungan dapat kita bawa ke kelas. Adanya pemanfaatan lingkungan dapat mengembangkan sejumlah keterampilan, seperti mengamati (dengan seluruh indra), mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasikan, membuat tulisan, dan membuat gambar/diagram.

g. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar

Umpan balik yang diberikan guru ke siswa hendaknya lebih mengungkapkan kekuatan daripada kelemahan siswa. Selain itu, cara memberikan umpan balik pun harus secara santun, agar siswa lebih percaya diri dalam menghadapi tugas-tugas belajar selanjutnya.

h. Membedakan aktif fisik dan aktif mental

Ada rasa kepuasan dalam diri guru ketika menyaksikan siswa tampak sibuk dan bergerak. Tapi keadaan tersbut bukanlah ciri sebenarnya dari PAKEM. Aktif mental memiliki tanda adanya sering bertanya, mempertanyakan gagsan orang lain dan mengungkapkan gagasan.

2.5. Lingkungan Belajar Dalam PAKEM

Menciptakan lingkungan belajar bukan persoalan mudah, karena menarik minat belajar seseorang adalah pekerjaan yang sulit. Dibutuhkan sentuhan kreativitas, progresivitas dan seni yang tinggi.

a. Pengertian Lingkungan belajar

(12)

dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan. Lingkungan ini mencakup dua hal utama, yaitu:

 Lingkungan fisik

Lingkungan fisik adalah lingkungan yang ada di sekitar siswa belajar, berupa sarana fisik, baik yang ada di dalam sekolah maupun si sekitar sekolah termasuk masyarakat. Dalam uraian ini lingkungan fisik dalam ruang kelas, alat/media belajar yang ada, dan alat/media yang dapat dibuat sendiri/diambil dari lingkungan.

 Lingkungan sosial

Lingkungan sosial berhubungan dengan pola interaksi antarpersonil yang ada dilingkungan sekolah secara umum. Dan lingkungan sekolah yang baik memungkinkan para siswa untuk berinteraksi secara baik. Lingkungan sosial yang kondusif disini misalnya adanya keakraban yang proporsional antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus bisa membiasakan mengatur pesan serta dan tanggung jawab tiap siswa terhadap terciptanya lingkungan fisik kelas yang diharapkan dan suasana lingkungan sosial kelas yang menjadikan proses pembelajaran bagi tiap siswa menjadi bermakna.

b. Mengatur lingkungan belajar

Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam PAKEM. Oleh karena itu, perlu dilakukan penataan lingkungan belajar (kelas) agar menjadi menarik. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disarikan bahwa lingkungan belajar yang dapat memacu belajar serta daya ingat siswa meliputi:

 Lingkungan Sekeliling Kelas 1. Poster ikon (simbol)

(13)

pandangan mata siswa, untuk memberikan gambaran keseluruhan dan tinjauan global dari bahan pelajaran.

2. Poster Afirmasi

Poster afirmasi adalah poster yang memuat pesan-pesan pembangkit semangat belajar, seperti “aku mampu mempelajarinya” atau “aku menjadi pintar dengan tantang baru”.

3. Penggunaan Warna Lain untuk kata-kata penting sebaiknya gunakan warna hijau, biru, biru, ungu dan merah untuk kata-kata penting; jingga dan kuning untuk menggarisbawahi; serta hitam dan putih untuk kata-kata penghubung, seperti “dan”, “sebuah”, “dari”, dan sebagainya.

 Pajangan Karya Siswa

Menurut Conny Semiawan dalam Asmani (2011), suatu kelas yang memiliki pajangan atau pameran hasil karya siswa, baik yang ditempelkan di dinding, diletakkan di rak, meja, atau di tempat-tampat lain dalam kelas, dapat menjadi tempat yang menarik dam memberikan rangsangan bagi para siswa untuk belajar. Suatu kelas yang kosong tanpa pajangan, akan menjadi tempat yang membosankan, gersang dan tidak mengugah inspirasi para siswa. Memamerkan pajangan di kelas adalah bagian dari belajar. Pajangan yang baik akan mendorong siswa untuk membaca dan memanfaatkan pajangan. Apabila mereka sendiri yang membuat pajangan itu, proses belajar tentu lebih terhayati oleh masing-masing siswa.

 Pengelolaan Alat dan Sumber Belajar

 Pengaturan Tempat Duduk (Pengelolaan Siswa)

(14)

bergerak dan memudahkan guru untuk berinteraksi dan mengamati siswa saat belajar.

 Sudut baca

Sudut baca dalam suatu kelas menjadikan kelas benar-benar dapat dijadikan sebagai tempat menimba ilmu. Isi sudut baca dapat diperoleh dari kumpulan hasik karya siswa yang tepilih, koleksi referensi yang tiak ada dari perpustakaan dan mendukung kegiatan belajat mengajat dan sebagainya. Dengan adanya sudut baca dalam kelas, siswa dapat menyempatkan atau membiasakan membaca di sudut baca tersebut pada waktu-waktu luang atau jam istirahat.

 Program Sarapan Pagi

Menurut Indra Djati Sidi dalam Asmani (2011), yang dimaksud dengan program sarapan pagi adalah pekerjaan awal kepada setiap siswa sebelum jam pelajaran dimulai atau jam awal pelajaran, dimana setiap siswa akan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan aturan yang dibuat bersama antara siswa dan guru. Program sarapan pagi siswa ini terdiri dari kehadiran siswa, blanko dokumentasi kehadiran, kotak soal, soal dalam amplop, dan konsultasi kecil (tutor sebaya).

Dalam program ini, siswa akan melakukan aktivitas-aktivitas seperti berikut:

- Memasang jam kedatangan - Mengambil soal dalam kotak soal

- Menyerahkan jawaban pada konsultan kecil - Menjawab soal yang diambil

- Menulis kedatangan dan soal yang diambil - Konsultan menuliskan nilai

(15)

Dari setiap siswa yang datang harus memasang jam kedatangan dengan memutar jarum jam sesuai dengan jam kedatangan siswa, dilanjutkan mengambil soal dalam kotak dan menulis kedatangan kehadiran. Setelah itu, siswa menjawab soal yang diambil. Dan jawaban diserahkan pada konsultan kecil dan konsultan kecil menuliskan nilainya, yang akhirnya diberikan pada guru. Disini konsultan kecil selain berperan menampung jawaban soal dan menyerahkannya kepada guru, juga berperan sebagai tutor sebaya yang memberi bimbingan kepada siswa lain selama guru belum datang maupun sudah datang.

2.6. Kelemahan PAKEM

Program ini mengharuskan seorang guru untuk berperan aktif, proaktif dan kreatif dalam mencari dan merancang media/bahan ajar alternatif yang mudah, murah, dan sederhana, namun tetap relevan dengan tema pelajaran yang sedang dipelajari. Penggunaan ICT sungguh ideal, tatapi tidak semua sekolah dapat mengaksesnya.

Prinsip belajar yang perlu dilakukan adalah jangan mengondisikan siswa hanya untuk mendengarkan, karena mereka akan mudah lupa. Jangan pula membuat siswa memperhatikan saja, karena mereka hanya bisa mengingat. Yang sebaiknya dilakukan oleh seorang guru adalah meyakinkan siswa untuk melakukan, karena mereka pasti akan mengerti dan mengingatnya.

2.7. Prinsip PAKEM

Dalam pelaksanaan PAKEM, sekurang-kurangnya ada empat komponen atau prinsip yang dapat diidentifikasi, yaitu:

- Mengalami

(16)

percobaan, penyelidikan, wawancara, dan penggunaan alat peraga.

- Interaksi

Dengan adanya interaksi pembelajaran menjadi lebih hidup dan menarik, kesalahan makna berpeluang terkoreksi, makna yang terbangun semakin mantap, dan kualitas hasil belajar meningkat. Prinsip ini berpeluang pada siswa untuk berekspresi dan berartikulasi sesuai dengan kemampuan masing-masing.

- Komunikasi

Interaksi saja tidak cukup jika tidak dilengkapi dengan komunikasi yang baik. Makna terkomunikasikan kepada orang lain secara terbuka memungkinkan untuk mendapat tanggapan. Prinsip ini juga bisa dijadikan sejauh mana pendalaman dan pengayaan materi seorang siswa. Adu gagasan, silang pemikiran, dan bedah ide membuat pemikiran menjadi segar, kaya, mendalam dan penuh variasi.

- Refleksi

Refleksi berarti memikirkan kembali apa yang diperbuat/dipikirkan. Melalui refleksi kita dapat mengetahui efektivitas pembelajaran yang sudah berlangsung, akan ada ide-ide baru, pemikiran baru, dan gagasan baru yang lebih segar, kaya, dan penuh makna dari proses refleksi ini.

2.7.Peran Guru dalam PAKEM a. Careviger (Pembimbing)

Guru disebut sebagai pembimbing karana dia mampu memperlakukan siswanya dengan respek dan sayang (atau juga cinta). Dalam PAKEM, baiknya guru menghindari hal:

 Meremehkan/merendahkan siswa

(17)

 Membenci sebagian siswa

b. Model (contoh)

Karakter guru salalu diteropong sekaligus dijadikan cermin oleh siswa-siswanya, baik itu kebiasaan buruk dan kebiasaan yang bagus. Kedisiplinan, kejujuran, keadilan, lebersihan, kesopanan, ketulusan, ketekunan, dan kehati-hatian akan selalu direkam oleh siswa-siswanya. Biasanya kejelekan akan cepat dan mudah diikuti oleh siswa-siswanya.

c. Mentor

(18)

BAB III

SIMPULAN

- PAKEM adalah salah satu pendekatan yang memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan beragam untuk mengembangkan keterampilan, sikap dan pemahamannya dengan penekanan belajar sambil bekerja. Sementara, guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar, termasuk pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif.

- Dalam strategi pembelajaran terjadi proses pentransferan ilmu yang nantinya berpengaruh pada hasil belajar.

- Ciri-ciri pembelajaran ini adalah:

- Multi metode dan multi media - Praktik dan bekerja dalam satu tim - Memanfaatkan lingkungan sekitar

- Dilakukan didalam dan luar kelas, serta - Multi aspek (logika,praktik dan etika)

- Pembelajaran Aktif : pembelajaran yang memosisikan guru sebagai orang yang menciptakan susana belajar yang kondusif atau sebagai fasilitator dalam belajar, sementara siswa sebagai peserta belajar yang harus aktif.

- Pembelajaran Kreatif : dimana guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam, sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa

- Pembelajaran Efektif : pembelajaran dimana proses pembelajaran tersebut bermakna bagi siswa. Tidak hanya aktif dan kreatif, tetapi mereka juga harus efektif.

- Pembelajaran Menyenangkan : tentang membuat suasana belajar mengajar yang menyenangkan, sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar dan waktu curah anak pada pelajaran menjadi tinggi.

(19)
(20)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Asmani, Jamal, M. (2011). 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan).(1st ed.). Jogjakarta, Indonesia: DIVA Press.

Sanjaya, Wina. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). (1st

ed). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Uno, Hamzah. B & Mohamad, Nurdin. (2011). Belajar dengan Pendekatan Pembelajaran, Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik (PAILKEM).(1st ed) . Jakarta: Bumi Aksara.

Website:

http://edu-articles.com/pakem-1/ diakses tanggal 22 Oktober 2011

http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/03/PAKEM-sebagai-strategi-pembelajaran.html diakses tanggal 20 Oktober 2011.

http://www.scribd.com/doc/54750390/DASAR-MATERI-PAKEM diakses 21 Okt 2011.

http:// www.sunarthombs.wordpress.com diakses tanggal 21 Oktober 2011.

Referensi

Dokumen terkait

di atas bahwa penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun kelor ( Moringa oleifera L) terhadap konsentrasi spermatozoa epididimis mencit ( Mus musculus L)

Kuatnya ikatan ion Cu dalam sedimen dalam penelitian ini berkaitan dengan hasil analisis dari model Langmuir pada sistem antara fase partikulat dalam air

Due to errors in the calibration of the interior orientation of the projector and camera, their relative pose and the pose estimation of the projector-camera system results

Pengembangan wirausaha mikro adalah sebuah alat penting untuk membawa misi yang holistik (Bussau 2003:39), yaitu: a) Usaha mikro/kecil dibentuk dengan dasar-dasar yang

Bila pelat dari baja BJ37 dan baut dari baja BJ50, pembuatan lubang dengan bor dan ulir tidak pada bidang geser baut, berapakah beban terfaktor Pu yang dapat dipikul?.

Pada prinsipnya konsep pembuangan limbah cair pabrik kelapa sawit ke areal perkebunan kelapa sawit seperti di jelaskan diatas adalah suatu metode pemamfaatan limbah cair yang

Manfaat, materi pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat memberikan manfaat untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi pesereta didik pada masa sekarang mau

Untuk mengetahui apakah operation cash flow berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di bursa efek