ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID
DALAM FRAKSI n-BUTANOL DARI EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava.L) Indonesia melalui Thailand. Jambu biji dengan daging buah berwarna putih atau merah kaya akan vitamin A dan C dan pada daunnya terkandung beberapa senyawa kimia seperti, polifenol, karoten, flavonoid dan tanin. Dengan begitu banyak kandungan yang terdapat dalam daun jambu biji tersebut, diperkirakan memiliki antioksidan yang erat khasiatnya dalam mengobati berbagai penyakit. Masyarakat luas sudah sejak lama mengenal dan menggunakan daun jambu biji sebagai bahan obat tradisional yaitu obat batuk dan diare. Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa flavonoid dalam fraksi n-butanol dari ektrak daun jambu biji. Ekstraksi dilakukan dengan refluks menggunakan etanol 70% lalu dipartisi berturut-turut dengan petroleum eter, etil asetat dan butanol. Kandungan flavonoid dalam fraksi n-butanol diisolasi dengan kromatografi kertas dan diidentifikasi dengan spektrofotometri UV-cahaya tampak. Dari hasil isolasi dan identifikasi secara spektrofotometri UV-cahaya tampak daun jambu biji diduga mengandung senyawa flavonoid golongan flavon, flavonol(3-OH tersubstitusi), flavonol(3-OH bebas) dan khalkon.
Kata kunci : Psidium guajava.L , flavonoid, spektrofotometri UV-cahaya tampak.
Pendahuluan
Jambu biji (Psidium guajava.L) adalah tanaman tropis yang berasal dari Brasil, yang disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu biji dengan daging buah berwarna putih atau merah kaya akan vitamin A dan C dan pada daunnya terkandung beberapa senyawa kimia antara lain , flavonoid, kuersetin, tanin, saponin, minyak atsiri dan alkaloid. Dengan begitu banyak kandungan yang terdapat dalam daun jambu biji tersebut, diperkirakan memiliki antioksidan yang erat khasiatnya dalam mengobati berbagai penyakit. Masyarakat luas sudah sejak lama mengenal dan menggunakan daun jambu biji sebagai bahan obat tradisional yaitu obat batuk dan diare.
Flavonoid terdapat dalam semua tumbuhan hijau dan merupakan metabolit sekunder yang termasuk golongan fenol alam terbesar. Flavonoid memiliki banyak khasiat dan aktivitas biologik antara lain sebagai, antioksidan, anti kanker dan anti inflamasi.
Bahan , Alat Dan Metode
Bahan
Simplisia daun jambu biji (Psidium guajava.L) , etanol 70%. ammonia 30% , kloroform, aquadest, asam klorida (1:10 v/v), pereaksi Dragendorff, pereaksi Mayer, eter, asam asetat anhidrat, asam sulfat pekat, serbuk magnesium, asam klorida pekat, amil alkohol, larutan besi (III) klorida 1%, asam klorida 1%, pereaksi Stiassny ( formaldehid 30% -asam klorida perbandingan 2:1), natrium hidroksida 1N, ammonia 10% , petroleum eter, etil asetat, n-butanol, metanol, serbuk zink, asam klorida 2N, aseton, aluminium klorida, natrium hidroksida, natrium asetat.
Alat:
Penangas air, seperangkat alat-alat gelas , pipet tetes, krus porselen, timbangan analitik, corong pisah, bejana kromatografi, kertas saring, rotavapor, lumpang dan alu, kertas whatman No.3, lampu ultraviolet, spektrofotometer UV-cahaya tampak.
Metode
Pada penelitian ini dilakukan determinasi daun jambu biji, pengumpulan dan penyediaan simplisia, skrinning fitokimia dengan metode Phytocemical Screening
Farnsworth, ekstraksi secara refluks dengan etanol 70%, ekstrak yang dihasilkan
dikeringkan. Selanjutnya ekstrak dipartisi berturut-turut dengan petroleum eter, etil asetat dan n- butanol, pemeriksaan pendahuluan adanya senyawa flavonoid dalam fase n-butanol , isolasi senyawa flavonoid dengan kromatografi kertas menggunakan fase gerak BAA ( n-butanol – asam asetat – air = 4 : 1:5) ditotolkan berupa pita dengan ketebalan 1 cm, di elusi dengan jarak rambat 15 cm, dan identifikasi senyawa flavonoid dengan spektrofotometer UV- cahaya tampak.
Identifikasi Senyawa Flavonoid dengan Spektrofotometer ultraviolet-cahaya tampak.
Isolat yang diduga mengandung senyawa flavonoid dilarutkan dalam metanol, lalu dibuat spektrum serapan UV-Vis. Panjang gelombang serapan maksimum dari spektrum yang dihasilkan dibandingkan dengan Rentangan serapan spektrum UV- Cahaya Tampak Flavonoid (5, h. 38-39)
Hasil Dan Pembahasan 1. Skrining Fitokimia
Hasil skrining fitokimia simplisia daun jambu biji dapat dilihat pada Tabel .1. 2. Kromatografi Kertas
Tabel.1 Hasil Skrining Fitokimia Daun Jambu biji
Golongan
Simplisia Daun Jambu Biji
Fase n-butanol
Alkaloid +
-Flavonoid + +
Saponin +
-Tanin Galat + +
Katekuat -
-Kuinon -
-Steroid / Triterpenoid -
-Kumarin -
-Minyak Atsiri +
Gambar.1. Kromatogram Kromatografi Kertas Fase n-butanol Daun Jambu Biji Pita 1 berwarna orange , pita 2 berwarna kuning, dan pita 3 berwarna coklat kekuningan
3. Analisis dengan Spektrofotometri UV-cahaya tampak
a. Pita 1
senyawa flavonoid golongan flavonol(3-OH tersubstitusi), flavonol (3-OH bebas) dan golongan khalkon.
Tabel.2. Rentangan serapan spektrum UV-cahaya tampak flavonoid (5)
Gambar 2. Spektrum serapan UV—Vis kromatogram pita 1 Daun Jambu Biji
b. Pita 2
Spektrum yang dihasilkan dari pita 2 berwarna kuning kehijauan dari kromatogram kromatografi kertas dapat dilihat pada Gambar.3, terdapat pita spektrum serapan yaitu pita I : 349 nm dan pita II : 272 nm. Dari Tabel. 2: Tabel. Rentangan spektrum UV-cahaya tampak flavonoid ( 5). Pita I dan pita II masuk dalam rentang panjang gelombang jenis flavonoid golongan flavon yaitu pita I 310 – 350 nm dan pita II 250 – 280 nm dan golongan flavonol (3-OH tersubstitusi) yaitu pita I 330 – 360 nm dan pita II 250 – 280 nm. Dari pita 2 berwarna kuning kehijauan diduga daun jambu biji mengandung senyawa flavonoid golongan flavon dan flavonol (3-OH tersubstitusi).
Pita II (nm) Pita I (nm) Jenis Flavonoid
250–280 310–350 Flavon
250–280 330–360 Flavonolol (3–OH tersubtitusi)
250-280 350–385 Flavonol (3–OH bebas)
245–275 310–330 bahu Kira-kira 320 puncak
Isoflavon
Isoflavon (5–deoksi–6, 7–dioksigenasi) 275–295 300–330 bahu Flavanon dan Dihidroflavonol 230–270
(kekuatan rendah) 340–390 Khalkon
230–270
(kekuatan rendah) 380–430 Auron
Gambar 3. Spektrum serapan UV—Vis kromatogram pita 2 Daun Jambu Biji
c. Pita 3
Spektrum yang dihasilkan dari pita 3 yang berwarna coklat kekuningan dari kromatogram kromatografi kertas dapat dilihat pada Gambar.4, terdapat pita spektrum serapan hanya satu pita yaitu : 374,5 nm. Dari pita 3 dengan membandingnya terhadap Rentangan spektrum UV-cahaya tampak flavonoid (5) didapat hasil pita 3 yang berwarna coklat kekuningan tidak mengandung senyawa flavonoid.
Gambar 4. Spektrum serapan UV - Vis kromatogram pita 3 Daun Jambu Biji
Simpulan
Dari hasil skrining fitokimia, simplisia daun jambu biji menunjukkan adanya senyawa alkaloid, tanin, saponin , minyak atsiri dan flavonoid, sedangkan dari ekstrak n-butanol menunjukkan tanin dan flavonoid.
Daftar Pustaka
1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Materia Medika Indonesia. Ed 5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta; 1989
2. Dalimartha S. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia: Jilid 2. Ed 1. Jakarta: Trubus Agriwidya; 2000.
3. Harborne JB. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Terjemahan Kosasih Padmawinata dan Soediro I. Edisi 2. ITB: Bandung; 1987.
4. Farnsworth NR. Biological and phytocemical screening of plant. J.Pharm Sci. 1966; 55(3): 28-58.