Contoh Perhitungan PHBS Rumah Tangga
Contoh Perhitungan PHBS Rumah Tangga
(Kebijakan/kesepakatan dari program Promkes dan Pemb. Masyarakat Dinkes Sul-Sel Saat Pertemuan Koordinasi Pengelola Program Promkes Se Sul-Sel)
A. Pengertian
1. Contoh perhitungan PHBS Rumah Tangga, dimaksudkan agar menjadi
acuan keseragaman perhitungan PHBS Rumah Tangga disemua kecamatan/puskesmas di Sulawesi Selatan.
2. Survey PHBS Rumah Tangga artinya survey berdasarkan Rumah Tangga
(RT), bukan Kepala Keluarga (KK). Bila dalam satu Rumah Tangga terdapat lebih dari satu KK, maka yang diwawancarai adalah KK yang tertua. KK yang lainnya menjadi anggota KK dalam RT itu.
3. Setiap survey minimal menyurvei 210 RT ( “C” Survey) baru dapat
mewakili dari kondisi masyarakat di Desa/Kelurahan tersebut. Dalam kondisi tertentu, 210 RT yang disurvey dapat mewakili satu kecamatan apabila samplingnya diacak dengan benar dan setiap Desa/Kelurahan ada keterwakilan yang disurvey. Survey yang paling baik adalah seluruh
Rumah Tangga di survey.
4. Disebut Rumah Tangga ber-PHBS apabila semua dari 10 indikator PHBS
Dengan mempertimbangkan “model” terhadap Kepala Keluarga-nya. Misalnya indikator kesepuluh (tidak merokok di dalam rumah), Bila Kepala Keluarga telah sadar akan bahaya merokok di dalam rumah dan
mempraktekkannya (tidak merokok di dalam rumah), berarti indikator kesepuluh pada RT tersebut dinyatakan “Ya”. Walaupun masih ada anggota keluarga lainnya yang belum sadar. Tugas pengelola program tetap melaksanakan penyuluhan terhadap bahaya rokok terhadap RT tersebut.
Prinsip Model ini dapat diberlakukan terhadap indikator makan sayur dan
buah, Cuci Tangan sebelum makan dan setelah BAB, Aktifitas fisik dan
tidak merokok di dalam rumah.
B. Perhitungan Prosentase
Perhitungan prosentase terbagi atas 2 bagian : 1. Prosentase terhadap Rumah Tangga ber-PHBS
2. Prosentase terhadap setiap indikator.
Sebagai Contoh perhitungan, Rumah Tangga yang disurvey sebanyak 210 RT. (KK yang tertua dalam 1 RT). Observasi Survey dihitung pada hari dilaksanakan survey dan berhitung mundur satu tahun ke belakang.
Miasalnya surveyer melaksanakan survey pada tanggal 1 Mei 2011, maka observasi adalah tanggal 1 Mei 2010 – 1 Mei 2011.
PERTANYAAN (Hitung Persen Masing-Masing Indikator)
1.
Berapa Persen Persalinan ditolong oleh Nakes
2.
Berapa Persen Bayi Diberi ASI Eksklusif
Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah RT yang mempunyai bayi kurang dari 1 tahun adalah 50 RT. 15 RT yang bayinya diberi ASI Eksklusif.
Catatan : bila menemukan bayi kurang dari 6 bulan pada saat disurvey, pertanyaannya adalah apakah selama ini masih ASI Eksklusif?, bila
jawaban “Ya” dan berjanji akan meneruskan sampai umur 6 bulan, maka dinyatakan “Ya”.
3.
Berapa Persen Menimbang Balita setiap Bulan
Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah RT yang mempunyai Balita adalah 150 RT. 50 RT yang Balitanya ditimbang setiap bulan :
4.
Berapa Persen RT Menggunakan Air Bersih
Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah RT yang menggunakan air bersih (tidak
berwarna, tidak berasa dan tidak berbau) adalah 170 RT. Berarti 40 RT yang tidak menggunakan air bersih :
Catatan : “kesepakatan” Walaupun bukan air PAM tetapi airnya tidak berasa, tidak berwarna dan tidak berbau, maka dinyatakan “Ya”.
5.
Berapa Persen Mencuci Tangan dengan Air Mengalir dan Pakai
Sabun
Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah RT yang mencuci tangan dengan air mengalir dan pakai sabun adalah 160 RT. Berarti 50 RT yang tidak mencuci tangan
dengan air mengalir dan pakai sabun,:
Catatan : “kesepakatan” pertanyaannya apakah pada saat mau makan dan setelah buang air besar melakukan cuci tangan pakai sabun?, bila mengatakan ya, maka dinyatakan “Ya”. (perlu diamati)
6.
Berapa Persen Menggunakan Jamban Sehat
dan pakai sabun adalah 145 RT. Berarti 65 RT yang tidak mencuci tangan dengan air mengalir dan pakai sabun.
Catatan : Jamban Sehat adalah jamban dengan menggunakan Leher Angsa. Jamban Cemplung tidak termasuk jamban sehat. Bedakan memiliki dengan menggunakan. Menggunakan berarti belum tentu memiliki. Bila BAB di MCK atau numpang di WC tetangga berarti dinyatakan “Ya”.
7.
Berapa Persen RT Memberantas Jentik Nyamuk
Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah RT yang memberantas jentik nyamuk setiap minggu adalah 147 RT. Berarti 63 RT yang tidak memberantas jentik
nyamuk setiap minggu.
Catatan : Bebas Jentik dapat berhasil bila melakukan pemberantasan jentik nyamuk minimal satu kali satu minggu. Sebaiknya indikator ini dilaksanakan dengan melihat langsung di bak-bak penampungan air.
8.
Berapa Persen RT Makan Sayur dan Buah Setiap Hari
Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah RT yang makan sayur dan buah setiap hari adalah 146 RT. Berarti 64 RT yang tidak makan sayur dan buah setiap hari.
Catatan : “Kesepakatan” makan sayur dan buah setiap hari adalah suatu perilaku yang cukup sulit, bila anggota RT sadar dan membiasakan diri makan sayur dan buah serta tahu betul akan manfaat sayur dan buah, maka RT ini dinyatakan “Ya”.
9.
Berapa Persen RT Makan Sayur dan Buah Setiap Hari
Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah RT yang melakukan aktifitas fisik setiap hari adalah 147 RT. Berarti 63 RT yang tidak makan sayur dan buah setiap hari, maka tabel dan perhitungannya sebagai berikut :
Catatan : Pengertian dari aktifitas fisik setiap hari adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan
belanjaan. Aktifitas fisik juga dapat berupa olah raga yaitu : push-up, lari ringan, bermain bola, futsal, tennis, berenang, senam, yoga dan lain-lain.
10.
Berapa Persen RT Tidak Merokok di dalam Rumah
Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebayak 210 RT. Jumlah RT yang tidak merokok di dalam rumah adalah 140 RT. Berarti 70 RT yang masih merokok di dalam rumah.
atatan : Masalah bahaya rokok sudah banyak diketahui oleh masyarakat namun perilaku merokok di masyarakat Sulawesi Selatan masih sulit dihilangkan. Oleh karena itu salah satu upaya agar masyarakat terutama anggota keluarga yang tidak merokok terhindar dari dampak asap rokok adalah menganjurkan bagi perokok tidak merokok di dalam rumah.