DEVI ASTRIANI 161502032
OPSI, RIGHT, WARRANT, CONVERTIBLE BONDS, DAN
EFEK BERAGUN ASET (EBA)
A. Definisi dan Macam-macam Sekuritas Derivatif
Efek derivatif merupakan efek turunan dari efek utama baik yang bersifat penyertaan maupun utang. Efek turunan dapat berarti turunan langsung dari efek utama maupun turunan selanjutnya. Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain. Aset lain ini disebut sebagai underlying assets. Dalam pengertian yang lebih khusus, derivatif merupakan kontrak finansial antara dua atau lebih pihak-pihak guna memenuhi janji untuk membeli atau menjual assets atau commodities yang dijadikan sebagai obyek yang diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan kesepakatan bersama antar pihak penjual dan pihak pembeli. Adapun nilai di masa mendatang dari obyek yang diperdagangkan tersebut sangat dipengaruhi oleh instrumen induknya yang ada di spot market.
Derivatif yang terdapat di Bursa Efek adalah derivatif keuangan (financial derivative). Derivatif keuangan merupakan instrumen derivatif, di mana variabel-variabel yang mendasarinya adalah instrument-instrumen keuangan, yang dapat berupa saham, obligasi, indeks saham, indeks obligasi, mata uang (currency), tingkat suku bunga dan instrument-instrumen keuangan lainnya. Instrumen-instrumen derivatif sering digunakan oleh para pelaku pasar (pemodal dan perusahaan efek) sebagai sarana untuk melakukan lindung nilai (hedging) atas portofolio yang mereka miliki.
Beberapa jenis produk turunan yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Kontrak Opsi Saham (KOS), adalah efek yang memuat hak beli (call option) atau hak jual (put option) atas Underlying Stock (saham perusahaan tercatat, yang menjadi dasar perdagangan seri KOS) dalam jumlah dan strike price (harga yang ditetapkan oleh Bursa untuk setiap seri KOS sebagai acuan dalam exercise) tertentu, serta berlaku dalam periode tertentu.
2. Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE), adalah kontrak untuk membeli atau menjual suatu underlying (dapat berupa indeks, saham, obligasi, dll) di masa mendatang. Kontrak indeks merupakan kontrak berjangka yang menggunakan underlying berupa indeks saham. KBIE terdiri dari Kontrak LQ45 Futures, Kontrak Mini LQ45 Future, Kontrak LQ45 Futures Periodik, Kontrak Mini LQ45 Futures Periodik, dan Japan (JP) Futures.
Contoh produk derivatif di pasar modal adalah indeks harga saham dan indeks kurs obligasi. Indeks saham dan indeks obligasi adalah angka indeks yang diperdagangkan untuk tujuan spekulasi dan lindung nilai (hedging). Perdagangan yang dilakukan tidak memerlukan penyerahan barang secara fisik, melainkan hanya perhitungan untung rugi dari selisih antara harga beli dan harga jual. Berbeda dengan saham, obligasi, bukti right, dan waran, indeks saham dan indeks obligasi diperdagangkan secara berjangka, mekanisme perdagangan produk derivative ini dilakukan secara future dan option.
Opsi adalah kontrak resmi yang memberikan hak (tanpa adanya kewajiban) untuk membeli atau menjual sebuah aset pada harga tertentu dalam jangka waktu tertentu. Opsi pertama kali secara resmi diperdagangkan melalui Chicago Board Exchange (CBOE) pada tahun 1973.
Istilah-istilah penting yang berhubungan dengan opsi adalah sebagai berikut:
1. Exercising the option, adalah tindakan apakah akan melaksanakan atau tidak opsi yang dipegangnya yaitu hak membeli atau hak menjual.
2. Strike atau exercise price, adalah harga kesepakatan dalam kontrak opsi dimana pemegang opsi dapat membeli atau menjual underlying assets. Exercise price merupakan harga pasar yang terjadi dalam transaksi di future dan option market. Secara umum, exercise price adalah harga jadi tetapi pelaksanaannya di kemudian hari.
3. Expiration date, adalah tanggal waktu jatuh tempo dari opsi, setelah expiration date opsi dinyatakan mati.
4. American and European options. Opsi tipe Amerika memberikan kesempatan kepada pemegang opsi (taker) untuk meng-exercise haknya setiap saat hingga waktu jatuh tempo. Sedangkan Opsi Eropa hanya memberikan kesempatan kepada pemegang opsi (taker) untuk meng-exercise haknya pada saat waktu jatuh tempo.
Stock option adalah perdagangan saham untuk tujuan spekulasi ataupun hedging. Penjual akan mempunyai risiko yang tak terbatas sedangkan keuntungannya terbatas. Sebaliknya, pembeli akan memiliki keuntungan yang tak terbatas dengan risiko terbatas. Di samping itu, pembeli juga memiliki opsi beli dan opsi jual. Pada opsi beli, penjual mempunyai kewajiban untuk menjual, sedangkan pada opsi jual, penjual mempunyai kewajiban untuk membeli. Jadi opsi atau hak selalu dilihat dari sudut pandang pembeli. Pembeli memiliki hak, sedangkan penjual mempunyai kewajiban. Suatu hak dapat dilaksanakan atau tidak dilaksanakan, sedangkan kewajiban harus dilaksanakan. Ini berarti penjual mempunyai risiko yang lebih tinggi daripada pembeli, sehingga pembeli wajib membayar suatu premium kepada penjual.
Pada pasar opsi, pembeli memiliki hak sedangkan penjual mempunyai kewajiban. Suatu hak dapat dilaksanakan atau tidak dilaksanakan, sedangkan kewajiban harus dilaksanakan. Dalam hal ini pembeli akan memikul risiko yang terbatas, sedangkan penjual akan memikul risiko yang tak terbatas. Karena penjual mempunyai risiko yang tak terbatas, maka pembeli wajib membayar suatu premium kepada penjual baik kontrak itu dilaksanakan atau tidak dilaksanakan oleh pembeli. Jadi kontrak opsi harus dilihat dari sudut pandang pembeli. Pembeli mempunyai hak untuk membeli opsi beli dan opsi jual. Apabila harga cenderung naik, maka pembeli akan mengambil opsi beli, dan jika di kemudian hari ternyata harga turun, maka pembeli tidak akan melaksanakan opsi tersebut karena dianggap merugikan. Apabila harga cenderung turun, maka pembeli akan mengambil opsi jual, dan jika di kemudian hari ternyata harga naik, maka opsi itu tidak akan dilaksanakan.
C. Call Option, Put Option, dan Diagram Payof
sedangkan penjual (writer) mempunyai kewajiban menjual. Pembeli dapat melaksanakan hak beli atau tidak melaksanakan hak beli.
Kontrak opsi adalah mempertemukan antara suatu perkiraan harga dari pihak penjual opsi dan pihak pembeli opsi (pemegang opsi). Nilai kontrak pada call option tergantung dengan nilai pada underlying stock pada expiration date. Misal, harga saham IBM pada expiration date adalah $130. Pembeli opsi (pemegang opsi) mempunyai hak untuk membeli underlying stock dengan strike price sebesar $100. Pemegang saham memiliki hak untuk melaksanakan hak beli. Nilai dari opsi ini adalah sebesar $30 pada expiration date ($130-$100). Hak beli ini akan lebih bernilai apabila jika harga saham lebih tinggi pada saat expiration date. Jika IBM menjual sahamnya sebesar $150 pada saat expiration date, hak beli akan lebih bernilai $50 ($150-$100) pada saat expiration date. Nilai call option akan meningkat sebesar $1 untuk setiap kenaikan $1 harga saham. Jika harga saham lebih besar dari harga kesepakatan (strike price) pada saat transaksi, hal tersebut dikatakan sebagai in the money. Tetapi apabila harga saham kurang dari harga kesepakatan (strike price) pada saat transaksi, hal itu dikatakan sebagai out of the money. Apabila harga saham IBM menjadi $100 pada saat expiration date, maka nilai dari call option menjadi $0.
Payof Call Option
Berikut ini adalah contoh tabel mengenai payoff call option pada saat expiration date.
Payof pada saat Expiration Date Jika harga saham kurang dari
$100
Jika harga saham lebih dari $100
Nilai Call Option $0 Harga saham-$100
Berikut ini adalah diagram dari nilai call option pada saat expiration date.
Diagram diatas menunjukkan hockey stick diagram dari nilai call option. Jika harga saham kurang dari $100, call option dikatakan sebagai out of the money dan kurang bernilai. Sedangkan apabila harga saham lebih besar dari $100, call option dikatakan in the money dan nilai nya meningkat seiring dengan setiap kenaikan harga saham. Call option tidak akan pernah mempunyai
0 $100
Value Of Common Stock at Expiration
V
al
ue
O
f
C
al
l a
t E
xp
ir
at
io
nilai negatif. Hal ini disebut limited liability instrument, yang berarti bahwa semua pemegang opsi dapat kehilangan initial amount yang dia bayar untuk opsi tersebut.
Put option atau opsi jual adalah suatu hak untuk menjual sebuah aset pada harga kesepakatan (strike price) dan dalam jangka waktu tertentu yang disepakati, baik pada akhir masa jatuh tempo ataupun di antara tenggang waktu masa sebelum jatuh tempo. Put option memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang opsi (taker) untuk menjual sejumlah tertentu dari sebuah instrument yang menjadi dasar kontrak tersebut. Put option, hak untuk menjual saham atau indeks saham atau produk lain yang ada di option market, dan hak tersebut dimiliki oleh pembeli, sedangkan writer mempunyai kewajiban untuk membeli. Pembeli dapat melaksanakan hak jual atau tidak melaksanakan hak jual.
Kondisi in the money dan out of the money pada put option berkebalikan dengan call option. Apabila harga saham kurang dari harga kesepakatan (strike price) pada saat transaksi, nilai put option dikatakan sebagai in the money. Sedangkan, apabila harga saham lebih besar dari harga kesepakatan (strike price) pada saat transaksi, hal tersebut dikatakan sebagai out of the money. Sebagai contoh, harga kesepakatan (strike price) pada put option adalah sebesar $50 dan harga saham pada saat transaksi adalah sebesar $40. Pemegang put option memiliki hak untuk menjual saham tersebut dan hal tersebut lebih bernilai, dan dikatakan memiliki keuntungan. Dia dapat membeli saham dengan harga saham di pasar sebesar $40 dan dia dapat menjualnya dengan harga kesepakatan (strike price) sebesar $50, secara umum keuntungannya adalah sebesar $10 ($50 -$40). Oleh karena itu, nilai put option pada saat expiration date adalah sebesar $10. Keuntungan atau laba akan semakin meningkat apabila harga saham semakin rendah atau menurun. Jika harga saham hanya $30, nilai put option menjadi $20 ($50 - $30). Untuk setiap penurunan harga saham sebesar $1, maka nilai put option akan meningkat setiap $1.
Diagram Payof Put Option
Berikut ini adalah contoh tabel payoff put option.
Payof pada saat Expiration Date Jika harga saham kurang dari
$50
Jika harga saham lebih dari $50
Nilai Call Option $50-harga saham 0
Put option atau opsi jual memberikan pemegang opsi hak untuk menjual aset pada harga yang disepakati (strike price) selama periode tertentu. Jika harga saham lebih besar dari strike price, maka nilai put option tersebut adalah $0. Tetapi, apabila harga saham kurang dari strike price, maka nilai put option atau opsi jual tersebut sebesar selisih antara strike price dengan harga saham.
D. Penggunaan Opsi untuk Lindungi Nilai (Hedging) Saham dan Obligasi
Hedging adalah tindakan yang dilakukan untuk melindungi sebuah perusahaan dari exposure terhadap nilai tukar. Exposure terhadap fluktuasi nilai tukar adalah sejauh mana sebuah perusahaan dapat dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar. Melindungi satu saham dengan suatu opsi disebut dengan hedge yang didefinisikan sebagai suatu cara menggunakan turunan-turunan untuk mengurangi atau kalau mungkin saling menghilangkan risiko dari aktiva yang akan dilindungi.
Opsi jual digunakan untuk melindungi dari penurunan harga saham yang dimiliki oleh investor. Karena opsi jual di gunakan untuk memproteksi penurunan harga suatu saham, maka strategi penggunaan opsi untuk prlindungan ini disebut dengan protective put. Sebaliknya opsi beli digunakan untuk perlindungan kenaikan harga saham yang harus dibeli oleh investor yang melakukan transaksi penjualan pendek.
E. Penggunaan Opsi untuk Spekulasi
Selain opsi digunakan untuk lindung nilai aktiva lain, misalnya suatu saham, pembeli opsi juga banyak digunakan untuk spekulasi. Opsi digunakan untuk spekulasi jika opsi dibeli tidak untuk melindungi suatu aktiva, tetapi dibeli untuk tujuan dijual kembali dengan harga yang tinggi. Spekulasi terjadi karena harga opsi bisa naik melambung tinggi, tetapi bisa juga turun drastic bahkan bernilai Rp.0,- jika sampai jatuh temponya. Spekulan membeli opsi untuk spekulasi karena harganya relatif murah dibandingkan dengan harga saham.
F. Model Black-Scholes
Model harga opsi black-scholes yang dikembangkan ole Fisher Black dan Myron Schores ditahun 1973. Model penilaian ini opsi dari Black-Scholes ini dimaksudkan untuk opsi Eropa. Dalam membangun modelnya, Black-Scholes menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut ini:
$50
$50 0
Value Of Common Stock at Expiration
V
al
ue
O
f
C
al
l a
t E
xp
ir
at
io
1. Saham yang dihubungkan dengan opsi tidak pernah membayar dividen selama umur dari opsi. 2. Tidak ada biaya transaksi untuk membeli dan menjual opsi dan sahamnya.
3. Tingkat suku bunga bebas risiko konstan selama umur opsi.
4. Pembeli saham dapat meminjam pinjaman jangka pendek dengan tingkat suku bunga bebas risiko.
5. Penjual pendek diijinkan dan penjual pendek akan menjual sahamnya dengan harga pasar saat itu.
6. Opsi hanya dapat digunakan pada saat jatuh tempo.
7. Pasar likuid dan perdagangan semua sekuritas dapat terjadi terus-menerus. 8. Harga pasar saham-saham bergerak secara acak.
G. Valuasi Opsi
Mengetahui nilai sebenarnya dari suatu opsi adalah hal yang penting. Jika seseorang dapat menentukan nilai intrinsik ini, maka nilai pasar dari opsi akan dapat ditentukan. Menentukan niali intrinsic suatu opsi tidaklah sederhana, karena banyak ditentukan oleh factor-faktor eksternal. 1. Nilai intrinsik pada opsi beli
Nilai intrinsik pada opsi beli adalah harga saham dikurangi harga kesepakatan.
Contoh Nilai Intrinsik Opsi Beli
Harga suatu saham di pasar modal adalah sebesar Rp1.200 per lembarnya dan exercise price saham ini di suatu opsi beli adalah sebesar Rp 1.100. Nilai intrinsik opsi beli ini adalah maksimum dari Rp1.200 - Rp1.100 = Rp100, dengan nilai Rp0 yaitu sebesar Rp100.
Jika harga suatu saham dipasar modal turun mencapai harga sebesar Rp800 per lembarnya dan exercise price saham ini di suatu opsi beli adalah sebesar Rp 1.100. Nilai intrinsik opsi beli ini adalah maksimum dari Rp800 – Rp 1.100 = -Rp300 dengan nilai Rp0, yaitu sebesar Rp0.
2. Nilai intrinsik pada opsi jual
Nilai intrinsuk pada opsi jual adalah harga kesepakatan dikurangi harga saham. Jika selisihnya adalah negatif maka nilai intrinsik dianggap nol.
Contoh Nilai Intrinsik Opsi Jual
Harga suatu saham di pasar modal adalah sebesar Rp900 per lembarnya dan exercise price saham ini di suatu opsi jual adalah sebesar Rp 1.100. Nilai intrinsik opsi jual ini adalah maksimum dari Rp1.100 – Rp900 = Rp200, dengan nilai Rp0 yaitu sebesar Rp200.
Jika harga suatu saham dipasar modal naik mencapai harga sebesar Rp1.400 per lembarnya dan exercise price saham ini di suatu opsi jual adalah sebesar Rp 1.100. Nilai intrinsik opsi jual ini adalah maksimum dari Rp1.100 – Rp 1.400 = -Rp300 dengan nilai Rp0, yaitu sebesar Rp0.
3. Nilai waktu opsi
Contoh Nilai Waktu Opsi
Nilai suatu opsi dijual dipasar sebesar Rp200 dan nilai intrinsiknya sebesar Rp150, maka nilai dari waktu adalah Rp200 – Rp150 = Rp 50.
H. Opsi pada Kontrak Futures
Kontrak berjangka atau juga dikenal dengan sebutan futures contract dalam dunia keuangan merupakan suatu kontrak standard yang diperdagangkan pada bursa berjangka, untuk membeli ataupun menjual aset acuan dari instrumen keuangan pada suatu tanggal dimasa akan datang, dengan harga tertentu. Tanggal dimasa akan datang tersebut disebut dengan istilah tanggal penyerahan atau dikenal juga dengan istilah delivery date atau tanggal penyelesaian akhir (final settlement date). Harga tertentu disebut dengan istilah harga kontrak berjangka (futures price). Harga dari aset acuan pada saat tanggal penyerahan disebut dengan istilah harga penyelesaian (settlement price).
Suatu kontrak berjangka menimbulkan kewajiban kepada pemegang kontrak guna melaksanakan pembelian atau penjualan dimana berbeda dengan kontrak opsi yang memberikan hak dan bukan kewajiban. Pada kontrak berjangka ini, kedua belah pihak wajib untuk melaksanakan kewajiban masing-masing pada tanggal penyelesaian, dimana sipenjual akan menyerahkan komoditi yang dijadikan aset acuan kepada pembeli dan pembeli wajib membeli dengan harga penyelesaian yang telah disepakati. Apabila kontrak berjangka dilakukan dengan cara penyelesaian tunai (tanpa penyerahan barang) maka pelaku perdagangan berjangka yang mengalami kerugian wajib untuk mentransfer sejumlah uang tunai kepada pelaku perdagangan yang memperoleh keuntungan. Kontrak berjangka dengan penyerahan tunai hanya diperbolehkan kalau harga penyelesaian aset acuan sudah dapat diterima umum seperti misalnya harga saham yang diperdagangkan di bursa saham. Untuk bebas dari kewajiban pada tanggal penyelesaian akhir maka pemegang posisi pada kontrak berjangka harus melakukan perhitungan atas posisinya baik dengan melakukan penjualan posisi long ataupun melakukan pembelian kembali posisi short yang secara efektif akan menutup posisi kontrak berjangka serta kewajibannyanya berdasarkan kontrak tersebut.
Kontrak berjangka, atau disingkat berjangka atau futures, adalah suatu instrumen derivatif yang diperdagangkan di Bursa. Lembaga kliring akan bertindak selaku mitra transaksi atas semua kontrak yang diperdagangkan, dan menentukan aturan marjin yang dibutuhkan , dll.
I. Kontrak Opsi Saham di Bei
Kontrak Opsi Saham (KOS) adalah efek yang memuat hak beli (call option) atau hak jual (put option) atas saham induk (underlying stock) dalam jumlah dan harga pelaksanaan (strike price/exercise price) tertentu, serta berlaku dalam periode tertentu. Sebagaimana layaknya saham, KOS adalah surat berharga yang juga dapat diperjualbelikan, namun yang diperjualbelikan adalah hak beli atau hak jual.
Call Option
jatuh tempo. Penjual call option (writer call), wajib untuk menyerahkan atau menjual saham acuan (underlying stock) dalam jumlah dan pada harga pelaksanaan (strike price/exercise price) dimaksud kepada pembeli call option (taker call) karena telah menerima call premium (harga call option) dari pembeli call option tersebut.
Put Option
Hak jual (put option) adalah suatu kontrak dimana pembeli (taker put) KOS diberi hak oleh penjual (writer put) KOS untuk menjual saham acuan (underlying stock) dalam jumlah dan harga pelaksanaan (strike price/exercise price) tertentu dan berlaku dalam periode waktu tertentu. Taker put berhak sepenuhnya untuk meng-exercise hak jualnya atau tidak, sampai dengan waktu jatuh tempo.
Beberapa manfaat KOS bagi investor:
a) Berfungsi sebagai sarana lindung nilai (hedging) investasi terhadap pada saham acuan (underlying stock).
b) Bagi investor yang telah memiliki saham acuan (underlying stock option) dapat menerima tambahan income selain dari dividen, yaitu dengan menerbitkan call option (call option writer/seller) atas saham mereka, untuk itu investor memperoleh pasif income berupa call premium yang dibayarkan oleh taker call.
J. Right, Warrant Right
Right dapat didefinisikan sebagai efek yang memberikan hak kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan oleh emiten pada proporsi dan harga tertentu.
Hak dalam right sering disebut dengan Preemptive right, yaitu suatu hak untuk proprsi kepemilikan saham bagi pemegang saham lama disuatu perusahaan sehubungan dengan pengeluaran saham baru.
Dampak jika pemegang saham tidak menggunakan preemptive right sebagai berikut: 1. Dilusi (berkurangnya proporsi kepemilikan pemegang saham yang tidak menggunakan haknya). 2. Mengurangi ROI (Return On Investment) dengan bertambahnya saham beredar.
3. Mengecilnya DPS (Devidend ) karena harus dibagikan kepada pemegang saham.
Dalam kaitannya dengan right ini, ada istilah rihgt issue, yang dapat didefinisikan sebagai kegiatan penawaran umum terbatas kepada pemegang saham lama dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu.
Untuk penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu dibutuhkan persetujuan dari pemegang saham mayoritas. Dalam melakukan right issue ini harus mendapat persetujuan efektif dari Bapepam.
Warrant
Pada waktu penerbitan warrant, biasanya harga exercise (yaitu harga dimana investor bisa melakukan pembelian saham dengan menunjukkan warrant) ditentukan diatas harga saham saat tersebut. Sewaktu warrant dimanfaatkan oleh para pemodal, perusahaan akan memperoleh tambahan dana.
Menilai Warrant
Dalam penilaian warrant ada dua faktor yang akan menyebabkan perhitungan menjadi complicated. Pertama adalah kemungkinan adanya pembayaran deviden, dan kedua aspek dilution (pengeceran). Sama seperti pembeli opsi call maka pembeli warrant tidak akan memperoleh deviden kalau saham yang dikaitkan dengan warrant tersebut membayarkan deviden.
Dengan demikian maka konsep opsi call juga berlaku untuk warrant. Kondisi demikian maka konsep opsi call juga berlaku untuk faktor dilution. Penerbitan warrant akan menyebabkkan selisih harga warrant yang akan dibayar oleh para pemodal dengan harga teoritisnya menjadi lebih kecil.
K. Convertible Bonds
Convertible Bonds adalah obligasi yang bisa ditukar menjadi saham biasa pada waktu tertentu. Pemilik CB sebenarnya memiliki obligasi dan opsi call terhadap saham perusahaan. Untuk meng-exercise-kan opsi tersebut pemilik CB harus melepaskan obligasi yang dimilikinya. Hal ini berbeda dengan kepemilikan warrant yang memungkinkan meng-exercise-kan warrant untuk uang tunai tanpa harus melepaskan obligasi dimana warrant melekat.
L. Efek Beragun Aset (EBA)
Efek Beragun Aset (EBA) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Asset-backed security adalah efek (surat berharga) ( yang terdiri sekumpulan aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial seperti tagihan kartu kredit, pemberian kredit, termasuk kredit pemilikan rumah, kredit mobil, efek bersifat utang yang dijamin pemerintah, dan arus kas. Dalam prosesnya, kreditor awal (originator) mengalihkan aset keuangannya kepada para pemegang EBA.
Aset keuangan yang dikumpulkan menjadi satu ini menjadikan aset yang kecil dan tidak berharga menjadi bernilai, juga dengan adanya difersifikasi tersebut mengurangi tingkat risiko. Sekuritisasi aset ini membuat aset-aset ini dapat menjadi sarana investasi dari para investor.
Keterlibatan bank sentral dalam perdagangan EBA juga telah dilakukan di Jepang dimana dengan likuiditas perbankan yang besar, tetapi dana tersebut hanya berputar di perbankan saja tidak mengalir ke sektor riil, maka Bank of Japan (BOJ) kemudian langsung membeli surat yang diterbitkan. Demikian pula dengan Bank Indonesia yang melakukan satu terobosan besar dengan turut membeli EBA melalui pasar sekunder dan hal ini tidak bertentangan dengan Undang-Undang Bank Indonesia (BI) yang memperbolehkan BI membeli surat berharga di pasar sekunder.
Manfaat EBA bagi Investor-investor Indonesia
Dari sisi investor ada beberapa manfaat yang didapatkan melalui pembelian instrumen ini yakni:
utang yang lain seperti obligasi dan promes,karena didukung dengan aset yang likuid dengan risiko yang relatif kecil.
2. Meski penerbit EBA (originator) pailit, tagihannya akan senantiasa tetap ada. Ini berbeda dari pembeli obligasi atau promes, yang akan kehilangan dananya kalau perusahaan penerbit obligasi atau promes yang bersangkutan mengalami kepailitan.
Beberapa Keunggulan dari EBA
1. Biaya dana yang murah, para penerbit EBA akan mengeluarkan biaya yang lebih murah dimana dengan meningkatnya rating atas kualitas piutang yang dijaminkan yang berarti terjaminnya pasokan arus kas dari EBA sehingga dapat ditawarkan dengan tingkat pengembalian rendah untuk investor dan investornya menyukainya karena investasinya lebih aman.
2. Efisiensi penggunaan modal dengan adanya EBA maka struktur neraca perusahaan akan semakin besar daya ungkitnya (leverage) dimana pengelolaan manajemen keuangan perusahaan akan semakin pruden, taat azas dan efisien dalam menggunakan dana yang dimiliki karena relatif tingginya struktur daya ungkit (leverage) sebagai akibat dari adanya EBA tersebut.
3. Diversifikasi sumber pembiayaan bukan hanya bisa dilakukan oleh perusahaan besar tetapi juga oleh perusahaan kecil atau perusahaan non-investasi.
4. Sumber likuiditas khususnya untuk perusahaan menengah kecil yang sering menghadapi masalah peminjaman secara tradisional maka sekuritisasi sangat membantu perkembangan perusaahaan tersebut.
5. Keterbukaan informasi publik yang lebih minim daripada metode pembiayaan lain, dimana meskipun EBA ditawarkan untuk umum, sisi keterbukaan dari penerbit (issuer) tidak dituntut seperti halnya tuntutan keterbukaan pada emiten dari efek yang lain.
Risiko yang Mungkin Ditimbulkan oleh EBA
1. Resiko suku bunga, dimana EBA akan mengalami fluktuasi harga akibat pengaruh dari perubahan suku bunga, harga EBA akan turun bila terjadi peningkatan suku bunga.
2. Pelunasan lebih awal (early call) akan memengaruhi yield yang diterima bila terjadi pelunasan lebih awal.