• Tidak ada hasil yang ditemukan

KODE ETIK SDN 11 MANDONGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KODE ETIK SDN 11 MANDONGA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KOTA KENDARI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH DASAR NEGERI 11 MANDONGA

AKREDITASI A : (AMAT BAIK)

Alamat : Jl. R soeprapto No. 149 Kel. Tobuuha kec. Puuwatu Kota kendari

KODE ETIK PESERTA DIDIK,

TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

A. DASAR

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang: Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang: Standar Nasional Pendidikan 3. Permendiknas RI Nomor 19 Tahun 2007, Tanggal 23 Mei 2007 Tentang: Standar

 Etik adalah norma dan asas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan ukuran tingkah laku.

Jadi Kode Etik Warga Sekolah adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh semua warga sekolah sebagai pedoman sikap perilaku dalam mengikuti pendidikan sebagai peserta didik, tugas profesi sebagai pendidik, dan sebagai pelayan pendidikan bagi tenaga kependidikan.

Pedoman sikap dan perilaku yang dimaksud adalah nilai-nilai moral yang membedakan perilaku warga sekolah yang baik dan yang buruk, yang boleh dan yang tidak boleh dilaksanakan dalam menunaikan kewajiban dan pergaulan sehari-hari di dalam dan di luar sekolah, baik sebagai warga sekolah, warga masyarakat, maupun sebagai warga negara.

C. TUJUAN

Kode Etik Warga Sekolah digunakan sebagai pedoman sikap dan perilaku bertujuan untuk menempatkan :

1. Peserta didik menjadi manusia Indonesia seutuhnya, yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berkepribadian luhur, dan menguasai keterampilan / keahlian yang dibutuhkan dalam menjalankan kehidupannya di masyarakat.

2. Pendidik dan tenaga kependidikan sebagai profesi yang terhormat dan mulia yang dilaksanakan untuk mengabdi dan berbakti pada bangsa, negara, dan kemanusiaan. D. PROSEDUR MENETAPKAN KODE ETIK

1. Kepala Sekolah menyusun draf Kode Etik Peserta Didik dan Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Jika dipandang perlu berkonsultasi dengan nara sumber dan atau Pengawas Dabinnya.

2. Mengadakan rapat Dewan Guru, Tenaga Kependidikan, bersama Pengurus Komite Sekolah untuk membahas draf Kode Etik Warga Sekolah.

3. Hasil keputusan rapat dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang Kode Etik Peserta Didik dan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

4. Kode Etik Sekolah disosialisasikan dan ditanamkan kepada : peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, untuk menegakkan budaya dan etika sekolah. Juga disosialisasikan kepada Pengurus Komite Sekolah, Orang tua, wali peserta didik.

5. Kode Etik Warga Sekolah disalin dengan tulisan yang agak besar dipasang / ditempel pada tempat yang strategis, untuk :

1. Kode Etik Peserta Didik ditempel di setiap ruang kelas.

(2)

E. PELAKSANAAN KODE ETIK SEKOLAH

1. Peserta didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan bertanggungjawab dan wajib melaksanakan Kode Etik Sekolah.

2. Peserta didik dalam menjaga Kode Etik Sekolah perlu mendapat bimbingan dengan keteladanan, pembinaan, dengan membangun kemauan serta pengembangan kreativitas guru.

3. Kode Etik Sekolah dilaksanakan baik di dalam maupun di luar sekolah. F. PELANGGARAN KODE ETIK

Pelanggaran Kode Etik adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakan Kode Etik sesuai ketentuan. Untuk yang melanggar Kode Etik dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam menjaga Kode Etik Sekolah bila diperlukan Kepala Sekolah dapat

membentuk Dewan Kehormatan Guru / Tenaga Kependidikan. G. KODE ETIK PESERTA DIDIK

Kode Etik yang mengatur peserta didik memuat norma untuk : 1. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya. 2. Menghormati pendidik dan tenaga kependidikan.

3. Mengikuti proses pembelajaran dengan menjunjung tinggi ketentuan pembelajaran dan mematuhi semua peraturan yang berlaku.

4. Memelihara kerukunan dan kedamaian untuk mewujudkan harmoni sosial di antara teman.

5. Mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi sesama. 6. Mencintai lingkungan, bangsa , dan negara.

7. Menjaga dan memelihara sarana prasarana, kebersihan, ketertiban, keamanan keindahan, dan kenyamanan sekolah.

Norma sikap dan perilaku tersebut di atas dijabarkan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah masing-masing, serta mempertimbangkan masukan dari komite Sekolah.

Sebagai contoh penjabarannya sebagai berikut :

KODE ETIK PESERTA DIDIK

1. Peserta didik adalah insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YangMaha Esa. – Memiliki keyakinan yang kuat kepada Tuhan Yang Maha Esa.

– Bersikap dan berperilaku taat dan disiplin menjalankan ibadah sesuai dengan agama yag diautnya.

– Melaksanakan yang diperintahkan dan menjauhi yang dilarang Tuhan Yang Maha Esa.

– Saling menghormati sesama dan antar umat beragama. 2. Menghormati pendidik dan tenaga kependidikan.

– Bersikap dan berperilaku sopan santun/bertatakrama.

– Menciptakan hubungan yang harmonis, kondusif, dan kekeluargaan dengan warga sekolah.

– Mentaati nasihat yang diberikan oleh guru.

3. Disiplin mengikuti proses pembelajaran, dengan menjunjung tinggi ketentuan pembelajaran dan mematuhi semua peraturan yang berlaku.

– Tekun, rajin, ulet, optimis, percaya diri, bersemangat, aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran.

– Memanfaatkan waktu dengan efektif dan efisien untuk belajar. – Mentaati/mematuhi semua peraturan yang ada di sekolah.

4. Memelihara kerukunan dan kedamaian untuk mewujudkan harmoni social sesama teman. – Saling hormat menghormati, tolong menolong antar teman tanpa

membeda-bedakan.

(3)

5. Mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi sesama. – Berbakti kepada kedua orang tua dan mencintai keluarga.

– Memiliki kepedulian dan berpartisipasi dalam kegiatan di masyarakat.

– Menyayangi sesama tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender,agama, etnis, status sosial, dan kemampuan ekonomi.

6. Mencintai lingkungan, bangsa, dan negara.

– Memiliki kepedulian untuk memelihara, melestarikan, dan mencintai lingkungan atau ramah lingkungan.

– Memiliki rasa bangga dan mencintai terhadap sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan.

– Merasa bangga dan mencintai bangsa dan negara Republik Indonesia.

7. Menjaga dan memelihara sarana dan prasarana, kebersihan, ketertiban,keamanan, keindahan, dan kenyamanan sekolah.

– Memanfaatkan sarana dan prasarana sesuai dengan fungsinya dan dapat menjaga serta memelihara dengan sebaik-baiknya.

– Membiasakan hidup bersih baik di sekolah maupun di luar sekolah.

– Berusaha selalu tertib dalam segala hal baik di sekolah maupun di luar sekolah (selalu mentaati tata tertib).

– Berusaha selalu untuk menjaga keamanan di sekolah. – Turut menciptakan keindahan dan kenyamanan sekolah.

H KODE ETIK PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Kode Etik yang mengatur guru dan tenaga kependidikan memuat pedoman

sikap dan perilaku, juga memasukkan larangan bagi guru dan tenaga kependidikan secara perorangan maupun kolektif untuk :

1. Menjual buku pelajaran, seragam/bahan pakaian sekolah dan atau perangkat sekolah lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung kepada peserta didik.

2. Memungut biaya dalam memberikan bimbingan belajar / les kepada peserta didik.

3. Memungut biaya dari peserta didik baik secara langsung maupun secara tidak langsung yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

4. Melakukan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang mencederai itegritas hasil ujian sekolah dan Ujian Nasional.

Sebagai contoh penjabarannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah masing-masing, dengan mempertimbangka masukan dari Komite Sekolah.

KODE ETIK PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

1. Pendidik dan tenaga kependidikan adalah insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

a. Memiliki keyakinan yang kuat kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Taat melakukan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya.

c. Mengerjakan yang diperintahka dan menjauhi yang dilarang Tuhan Yang Maha Esa.

d. Menghormati antar umat beragama, sehingga menjadi teladan bagi siswa dan masyarakat.

2. Menjunjung tinggi jabatan guru sebagai suatu profesi yang terhormat dan mulia.

e. Berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu pendidikan dan mata pelajaran yang diajarkan.

(4)

3. Hubungan guru dengan peserta didik

g. Berperilaku sebagai pelaksana tugas membimbing, mengajar, dan melatih secara profesional, dengan menghargai perbedaan individual peserta didik dalam melaksanakan proses pendidikan.

h. Mampu menghimpun berbagai informasi tentang peserta didik dan menggunakannya untuk kepentingan proses pendidikan.

i. Mampu membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan mengamalkan hak dan kewajibannya sebagai individu, warga sekolah, masyarakat, dan negara.

j. Secara perseorangan atau bersama-sama secara terus menerus berusaha menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yang menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien.

k. Berusaha terus menerus mencegah setiap gangguan yang mempengaruhi kembangan peserta didik.

4. Hubungan guru dengan orang tua / wali peserta didik

l. Berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dalammelaksanakan proses pendidikan.

m. Memberikan informasi secara jujur, dan obyektif mengenai perkembangan peserta didik.

n. Merahasiakan informasi mengenai setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan orang tua / walinya.

o. Memotivasi orang tua / wali siswa untuk berpartisipasi dalam memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan.

p. Mampu berkomunikasi secara baik dengan orang tua / wali siswa mengenai peserta didik dan proses pendidikan pada umumnya.

5. Hubungan Guru dengan masyarakat

q. Mampu menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif dan efisien dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan.

r. Mampu mengakomodasi aspirasi masyarakat dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan.

s. Peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat. 6. Hubungan guru dengan sekolah dan rekan sejawat

t. Memelihara dan meningkatkan prestasi dan reputasi sekolah.

u. Mampu memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam melaksanakan proses pendidikan.

v. Mampu menciptakan suasana sekolah yang kondusif. Dan kekeluargaan di dalam dan di luar sekolah.

w. Menghormati rekan sejawat dan saling membimbing antar rekan sejawat.

8. Pendidik dan tenaga kependidikan melaksanakan program pembangunan bidang pendidikan sebagaimana ditetapkan dalam UUD 1945 dan diatur dalam UU Sisdiknas dan ketentuan perundang-undangan lainnya. Untuk membantu mencerdaskan kehidupan bangsa yang berbudaya. Berusaha menciptakan, memelihara, dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

9. Pendidik dan tenaga kependidikan secara perseorangan maupun bersama – sama dilarang untuk :

o Menjual buku pelajaran, seragam/bahan pakaian sekolah dan atau perangkat sekolah lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung kepada peserta didik.

(5)

o Memungut biaya dari peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung yang bertentangan dengan peraturan dan undang-undang.

o Melakukan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang mencederai integritas hasil Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.

o Melakukan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung melanggar Undang – Undang, Peraturan Pemerintah, norma agama, dan norma kesusilaan yang dapat mengakibatkan mencemarkan nama baik pribadi maupun nama sekolah.

Ditetapkan di : Kendari

Pada tanggal : 18 Juli 2016

Kepala Sekolah,

Referensi

Dokumen terkait

penelitian yang digunakan adalah: teologi normatif, dan yuridis. Adapun sumber data penelitian ini adalah yang melakukan pernikahan dini, masyarakat. Selanjutnya, metode

Dengan demikian akibatnya, terjadi peningkatan terhadap pendapatan operasional diluar bunga yang menyebabkan kenaikan pendapatan lebih besar dari pada kenaikan biaya,

Dalam analisis usahatani besarnya pemotongan (rafaksi) dimasukkan kedalam biaya tunai yaitu jumlah potongan (kg) dikali dengan harga ubikayu yang berlaku (Rp)

Hubungan Antara Harga Diri dan disiplin sekolah dengan Perilaku Bullying pada Remaja Tindakan bullying masih kurang diberi perhatian bagi pihak sekolah karena

e. Setelah dilakukan penilaian pada babak penyisihan, akan diambil 10 peserta dengan penampilan terbaik untuk tampil di babak final. Pada babak final, peserta hadir di

Holcim Indonesia Tbk merupakan satu-satunya perusahaan yang diprediksi mengalami masalah keuangan dihitung dengan metode Altman Z-Score dengan hasil tahun 2014 berada pada

- Iklan obat tradisional golongan sakit kulit, luka, dan gatal hanya boleh memberikan informasi untuk pengobatan penyakit kulit sesuai dengan tujuan penggunaan yang disetujui pada

 Bil Anggota Kawasan Nama Jabatan Trk Cabutan No1. 28678 BESERAH NOR SUJILAWATI