• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK Marsya Naqiya Azzahra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH METODE TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK Marsya Naqiya Azzahra"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Marsya Naqiya Azzahra 1) , Santi Lisnawati 2) 780

PENGARUH METODE TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA DALAM MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK

Marsya Naqiya Azzahra 1) , Santi Lisnawati 2) Mahasiswi Universitas Ibn Khaldun Bogor 1) ,

Dosen Universitas Ibn Khaldun Bogor 2)

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

URL : http://e-jurnalmitrapendidikan.com e-ISSN 2550-0481

p-ISSN 2614-7254

Dikirim : 15 Agustus 2018 Revisi pertama : 23 Agustus 2018 Diterima : 27 Agustus 2018 Tersedia online : 31 Agustus 2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode take and give terhadap hasil belajar siswa dengan populasi kelas VIII MTs Al-falah Gunungsindur Bogor dan dengan kelas VIII A dan VIII B. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan tes dengan desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest control group design. Data di analisis mengunakan perhitungan program SPSS versi 20.00 for windows. Berdasarkan hasil pengolahan data analisis dapat disimpulkan Dari hasil yang diperoleh antara kelas eksperimen dan kelas kontrol maka dapat penulis simpulkan bahwa terdapat perbedaan kelas eksperimen dengan nilai rata-rata saat dilaksanakan pretest adalah 43.50 dan Posttest adalah

84,75 sementara rata-rata kelas kontrol saat

dilaksanakan pretest adalah 45.0 dan setelah

dilaksanakan posttest nilai rata-rata kontrol adalah 76.25 dapat dilihat perbedaan antara kedua kelas tersebut, kelas eksperimen lebih signifikan dan unggul dibandingkan dengan kelas kontrol, hal ini dikarenakakn penggunaan pada metode Take and Give,berdasarkan pada nilai signifikan Pada kelas eksperimen diketahui nilai –t hitung > -t tabel (-18.892>-1,68),dan. Pada kelas kontrol nilai –t hitung > -t tabel (-12.961>-1,68). Kata Kunci : Metode Take and Give,

Hasil Belajar, Aqidah Akhlak

(2)

Marsya Naqiya Azzahra 1) , Santi Lisnawati 2) 781 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang sedang tumbuh agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sehingga tidak perlu bimbingan lagi. Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Salah satunya sebagai media yang berfungsi menjadikan manusia lebih baik dari sebelumnya. Pendidikan merupakan salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk manusia yang berkualitas.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 menyatakan bawa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan pada akhirnya harus di ajukan pada upaya mewujudkan sebuah masyarakanyang di tandai dengan adannya keluhuran budi dalam diri individu, keadilan dalam Negara dan sebuah kehidupan yang lebih bahagia dan saleh dari setiap individunya (Sagala, 2013) Menjadikan peserta didik yang cerdas dan berkualitas itu tentunya tidak lepas dari peran guru itu sendiri, mulai dari bagaimana mengajarnya guru itu didalam kelas, bagaimana guru itu menyampaikan materi di kelas, bagaimana metode yang digunakan, dan bagaimana cara yang digunakan guru supaya para peserta didik menjadi paham dengan materi pelajaran yang diajarkan dan lebih penting lagi cara guru dalam berkomunikasi apakah sudah terjalin dengan baik apabila seorang guru mampu termpil optimal saat mengajar. Menjalin komunikasi yang baik kepada peserta didik adalah hal pertama yang harus dilakukan seorang guru. Apabila sudah terjalin komunikasi yang baik antara guru dan peserta didik maka saat kegiatan pembelajaran berlangsung akan menjadi lebih menyenangkan, dan para siswa meresa senang dalam menerima materi pelajaran yang diajarkan.

Menurut Imam Ghazali dikutip oleh K.H Badruddin Subky “bahwa untuk

mendapat sejahtera didunia adalah seorang hamba Allah harus mengamalkan ilmu dan untuk meraih kebahagiaan di akhirat adalah seorang hamba Allah harus mengamalkan ilmunya yang didasari iman yang kuat sebagai landasan beramal yang baik, benar dan sempurna (Subky,2015)Mutu pendidikan diartikan sama halnya dengan memiliki kualitas dan bobot. Pendidikan yang bermutu yaitu pelaksanaan pendidikannya, pembelajarannya, akan menghasilkan tenaga yang profesional serta peserta didik yang mampu memahami, mengerti apa yang disampaikan oleh pendidik dalam menyampaikan pembelajarannya. Namun, mutu pendidikan menjadi suatu permasalahan apabila hasil dari pendidikan tersebut belum mampu mencapai taraf yang diharapkan.

(3)

Marsya Naqiya Azzahra 1) , Santi Lisnawati 2) 782 efisien. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar. (Jamal Ma’mur Asmani, 2014) Kegagalan yang dialami seorang guru dalam kegiatan proses belajar mengajar tidak hanya karena tidak menguasai bahan ajar tetapi juga karena penguasaan metode pembelajaran yang kurang. Peneliti berasumsi agar timbul suasana belajar yang menyenangkan dan siswa dapat lebih memahami pelajaran Aqidah Akhlak dan dapat diwujudkan dengan model pembelajaran metode Take and Give dengan melalui media kartu. Pembelajaran metode Take and Give melalui media kartu ini belum pernah diterapkan dalam sistem pengajaran Aqidah Akhlak di Mts Al Falah Gunungsindur.

Metode take and give yaitu penerapan materi pembelajaran melalui kartu yang bertujuan untuk sering berbagi materi sertan melatih siswa terlibat secara aktif dalam menyampaikan materi yang di terima dari teman atau teman atau siswa lain secara berulang ulang. Kemudian dalam kegiatan akhir pembelajaraan guru melakukan evaluasi terhadap siswa dengan menanyakan pengetahuan yang dimiliki dan diterima siswa dari pasangannya.

Dalam menyampaikan materi pelajaran seorang guru harus dapat menguasai materi pelajaran serta menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa akan merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran, materi yang disampaikan juga akan lebih mudah dipahami oleh siswa.

Dalam pelaksanaan pembelajaran Aqidah Akhlak di MTs Al Falah Gunungsindur oleh sebagian guru belum ada yang menerapkan metode take and give dalam pembelajaran Aqidah Akhlak, oleh karna itu peneliti ingin mencoba meneliti dengan mengunakan metode take and give agar dapat di ketahui adakah pengaruh metode take and give terhadap hasil belajar siswa yang lebih baik dalam pembelajaran Aqidah Akhlak agar siswa dapat belajar secara aktif dan inovatif .

Berdasarkan hal ini peneliti merumuskan tujuan masalah antara lain : (1)Untuk mengetahui penerapan metode take and give pembelajaran Aqidah Akhlak siswa VIII Mts Al Falah GunungSindur (2) Untuk mengetahui Hasil Belajar siswa dalam pembelajaran Aqidah Akhlak siswa VIII Mts Al Falah GunungSindur (3) Untuk mengetahui pengaruh motede take and give terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak siswa VIII Mts Al Falah GunungSindur.

Metode Take and give merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat di terapkan dalam pembelajaran di kelas. Dalam pendekatan pembelajaran yang memfokuskan siswa untuk mencari pengetahuan dan informasi dengan baik dan siswa diharapkan mampu. (Huda, 2013) Menurut Suparno mengajar bukan merupakan kegiatan memindah atau mentrasfer pengetahuan dari guru ke siswa. Peran guru adalah proses pembelajaran take and give lebih, mengarah sebagai mediator dan fasilitator. Pembelajaran take and give merupakan proses pembelajran yang berusaha mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah di miliki siswa. (Shoimin, 2013)

Belajar merupakan aktivitas manusia yang sangat vita dan secara terus menerus akan dilakukan selama manusia tersebut masih hidup. Manusia tidak mampu hidup

sebagai manusia jika ia tidak dididik atau diajar oleh manusia lainnya. “Karena belajar

(4)

Marsya Naqiya Azzahra 1) , Santi Lisnawati 2) 783 hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil hasil belajar yang dicapai

siswa, objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa.”(Sudjana,2017)

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimanakah penerapan metode take and give pembelajaran Aqidah Akhlak siswa VIII Mts Al Falah GunungSindur ?

2. Bagaimana Hasil Belajar siswa dalam pembelajaran Aqidah Akhlak siswa VIII Mts Al Falah GunungSindur ?

3. Apakah penggunaan motede take and give berpengaruh terhadap Hasil Belajar Siswa pada pembelajaran Aqidah Akhlak siswa VIII Mts AlFalah GunungSindur ?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui penerapan metode take and give pembelajaran Aqidah Akhlak siswa VIII Mts Al Falah GunungSindur

2. Untuk mengetahui Hasil Belajar siswa dalam pembelajaran Aqidah Akhlak siswa VIII Mts Al Falah GunungSindur

3. Untuk mengetahui pengaruh motede take and give terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak siswa VIII Mts Al Falah GunungSindur

KAJIAN PUSTAKA

Metode pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam proses kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Menurut Abd al-Rajig metode pembelajaran adalah tingkat perencanaan program yang bersifat menyeluruh yang berhubungan erat dengan langkah-langkah menyampaian materi pelajaran secara prosedural, tidak saling bertentangan, dan tidak bertentangan dengan pendekatan. (Hermawan,2014)

Metode Take and give merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat di terapkan dalam pembelajaran di kelas. Dalam pendekatan pembelajaran yang memfokuskan siswa untuk mencari pengetahuan dan informasi dengan baik dan siswa diharapkan mampu, (Majid,2013) Sedangkan Menurut Slavi Metode pembelajaran take and give pada dasarnya mengacu pada konstrutivisme, yaitu pembelajaran yang dapat membuat siswa itu sendiri aktif dan membangun pengetahuan yang akan menjadi miliknya. (Shoimin, 2014) Berdasarkan pendapat para ahli diatas, peneliti menyempaikan bahwa metode take and give yaitu penerapan materi pembelajaran melalui kartu yang bertujuan untuk sering berbagi materi sertan melatoh siswa terlibat secara aktif dalam menyampaikan materi yang di terima dari teman atau teman atau siswa lain secara berulang ulang. Kemudian dalam kegiatan akhir pembelajaraan guru melakukan evaluasi terhadap siswa dengan menanyakan pengetahuan yang dimiliki dan diterima siswa dari pasangannya.

(5)

Marsya Naqiya Azzahra 1) , Santi Lisnawati 2) 784 dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. Hampir sebagian terbesar dari kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Penulis menggunakan penelitian metode kuantitatif dengan metode eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest control group design. Jenis penetian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Dalam penelitian ini, ada dua kelas yang peneliti gunakan, yaitu kelas VIII B yang menggunakan metode take and give (kelas eksperimen) dan kelas VIII A yang memakai metode konvensional (kelas kontrol), peneliti akan mencari perbedaan antara hasil belajar siswa kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen pada pembelajaran Aqidah Akhlak di kelas VIII MTs Gunungsindur Bogor.

Tabel 1 Desain Eksperimen Pretest-Posttest Control Group

Kelompok Pretest Treatment Postest

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1 - O2

Sumber : Data Primer (2018)

Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MTs Al Falah Gunungsindur, Bogor dan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April semester Genap pada tahun ajaran 2017-2018. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII, sedangkan sampel yang diambil adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari 2 kelas A dan B MTs Al-Falah Gunungsindur Bogor.

Teknik Pengumpulan Data

Instrument yang peneliti gunakan untuk menilai tingkat keberhasilan peserta didik yaitu menggunakan instrument evaluasi dengan menggunakan teknik tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) kedua instrument ini digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian pengetahuan Aqidah Akhlak siswa.

Teknik Analisis Data

(6)

Marsya Naqiya Azzahra 1) , Santi Lisnawati 2) 785

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil observasi Hasil Belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol : Tabel 2 Observasi Hasil Belajar Kelas Eksperimen

Kelas Responden Rata-rata

Pretest_eksperimen 40 43.50

Posttest_eksperimen 40 84.75

Pretest_kontrol 40 46.00

Posttest_kontrol 40 76.25

Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2018)

Dari hasil yang diperoleh antara kelas eksperimen dan kelas kontrol maka dapat penulis simpulkan bahwa terdapat perbedaan kelas eksperimen dengan nilai rata-rata saat dilaksanakan pretest adalah 43.50 dan Posttest adalah 84,75 sementara rata-rata kelas kontrol saat dilaksanakan pretest adalah 45.0 dan setelah dilaksanakan posttest nilai rata-rata kontrol adalah 76.25 dapat dilihat perbedaan antara kedua kelas tersebut sedangkan nilai KKM MTs Al-Falah Gunungsindur 75, kelas eksperimen lebih signifikan dan unggul dibandingkan dengan kelas kontrol, hal ini dikarenakan penggunaan pada metode Take and Give.

Tabel 3 Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pretest_eksperimen 43.50 40 13.117 2.074

Posttest_eksperimen 84.75 40 5.057 .800

Pair 2 Pretest_kontrol 46.00 40 14.641 2.315

Posttest_kontrol 76.25 40 7.403 1.171

Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2018)

(7)

Marsya Naqiya Azzahra 1) , Santi Lisnawati 2) 786

Posttest_eksperimen -41.250 13.810 2.183 -45.667 -36.833 -18.892 39 .000

Pair 2

Pretest_kontrol -

Posttest_kontrol -30.250 14.761 2.334 -34.971 -25.529 -12.961 39 .000

Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2018)

Jika to (thitung) lebih kecil dari pada to (ttabel) maka hipotesis nihil diterima atau

disetujui, berarti diantara kedua variabel yang diteliti tidak dapat perbedaan yang signifikan. (Sudjono,2008)

Sedangkan untuk menentukkan DF tabel dengan cara:

DF (degree off freedom) atau derajat kebebasan dicari dengan rumus df atau db = N-1 atau 40-1 = 39, 40-1 = 39.

Nilai signifikansi

Jika signifikansi > 0,05, maka Ho diterima

Jika signifikansi > 0,05, maka Ha ditolak.

Pada kelas eksperimen diketahui nilai –t hitung > -t tabel (-18.892>-1,68), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Pada kelas kontrol nilai –t hitung > -t tabel

(-12.961>-1,68) maka Ha diterimadan Ho ditolak.

Berdasarkan perolehan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa –t hitung> -t tabel (-18.892 > -1,68) untuk kelas eksperimen maka Ha diterima. Artinya dikelas

eksperimen ini nilai test setelah menggunakan metode take and give lebih tinggi dari pada nilai tes sebelum menggunakan metode take and give. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode take and give dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Aqidah Akhlak.

Begitu pula halnya dengan pembelajaran yang tidak menggunakan metode atau pembelajaran pada kelas kontrol, dapat disimpulkan bahwa –t hitung > -t tabel (-12.961>-1,68) yang juga menunjukkan Ha diterima. Artinya ada perbedaan hasil

belajar yang signifikan pada pembelajaran tanpa menggunakan take and give antara pretest dan prottest walaupun pembelajaran tanpa menggukan metode take and give.

Pembahasan

(8)

Marsya Naqiya Azzahra 1) , Santi Lisnawati 2) 787 kelas eksperimen lebih signifikan dan unggul dibandingkan dengan kelas kontrol, hal ini dikarenakan penggunaan pada metode Take and Give.

Dengan memberikan pembelajaran yang aktif seperti metodeTake and Give ini pada anak didik dapat membantu ingatan (memory) mereka, sehingga mereka dapat dihantarkan kepada tujuan pembelajaran dengan sukses. Metode Take and Give adalah suatu tipe pembelajaran yang mengajak siswa untuk saling berbagi mengenai materi yang disampaikan oleh guru dengan kata lain metode ini melatih siswa terlibat secara aktif dalam menyampaikan materi yang mereka terima ke teman atau siswa lain secara berulang-ulang. Selain itu juga metode Take and Give merupakan tipe pembelajaran yang memiliki tujuan untuk membangun suasana belajar dari pasif ke aktif, dari jenuh menjadi riang, serta mempermudah siswa untuk mengingat materi. Agar timbul suasana belajar yang menyenangkan dan siswa dapat lebih memahami pelajaran Aqidah Akhlak dan dapat diwujudkan dengan model pembelajaran metode Take and Give melalui media kartu.

Pada saat pembelajaran yang menggunakan metode take and give pada siswa kelas VIII MTs Al Falah Gunungsindur Bogor, berjalan dengan efektif dan kondusif karena membuat semangat siswa dalam belajar meningkat, dan memudahkan siswa dalam memahami dengan berbagi materi serta melatih siswa terlibat secara aktif dalam menyampaikan materi yang di terima dari teman atau teman atau siswa lain secara berulang ulang, sehingga terjadi peningkatan hasil belajar Aqidah Akhlak siswa kelas VIII di MTs Al Falah Gunungsindur Bogor. Dengan menggunakan metode take and give terjadi perbedaan hasil belajar Aqidah Akhlak antara kelas yang menggunakan metode take and give dengan kelas yang hanya menggunakan metode konvensional.

Perbedaan tersebut bisa dilihat dari nilai Hasil Belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas VIII B yang menggunakan metode take and give dan kelas VIII yang hanya menggunakan metode pembelajaran konvensional. Pada kelas VIII B yang menggunakan metode take and give hasil rata-rata nilai yang di peroleh pada pretest 43.50 dan postest 84.75, sedangkan dan kelas VIII A yang hanya menggunakan metode pembelajaran konvensional pada pretest 45.00 dan postest 76.25

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

(9)

Marsya Naqiya Azzahra 1) , Santi Lisnawati 2) 788 75.(3) Penggunaan metode take and give mampu berpengaruh terhadap hasil belajar yang lebih baik pada mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas VIII Tahun Ajaran 2018/2019. Hal ini tersebut di tunjukan dengan nilai rata-rata pretest sebesar 43. Pada saat setelah penerapan Metode take and give lebih baik menjadi 84. berdasarkan pada nilai signifikan Pada kelas eksperimen diketahui nilai –t hitung > -t tabel (-18.892>-1,68), Hal ini menjadikan bahwasannnya terdapat pengaruh yang sangat baik setelah di laksanakannya pembelajaran Aqidah Akhlak yang menggunakan metode take and give.

Saran

Sekolah sebagai sarana untuk mendidik siswa dilingkungan sekolah, hendaknya untuk meningkatkan kualitas mengajar pada guru-guru mengenai metode atau cara-cara yang efektif dalam penyampaian pembelajaran, sehingga anak-anak dapat belajar dengan menyenangkan. Guru sebagai pendidik haruslah berinovasi dan berkreasi dalam memilih metode untuk menyampaikan pembelajaran, salah satu metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode take and give atau metode yang lainnya yang dapat mendukung pembelajaran menjadi lebih efektif,kondusif dan menyenangkan bagi siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Untuk seluruh siswa MTs Al-Falah Gunungsindur Bogor, Agar lebih meningkatkan hasil belajar disekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Syaiful Sagala. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabet.

Jamal Ma’mur Asmani. 2014. 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Jogjakarta: Diva Press.

Miftahul Huda. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Aris Shoimin. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Ngalimun. 2011. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Ahmad Susanto. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Prenadamedia Grup.

Nana Sudjana. 2017. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet ke 21.

Nana Sudjana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo.

Anas Sudijono. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Gambar

Tabel 4 Paired Samples Test

Referensi

Dokumen terkait

Data Sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). 10

Gangguan Asperger berbeda berbeda dengan autism infantil. Onset usia autisme infantile terjadi lebih awal dan tingkat keparahannya lebih parah dibandingkan gangguan

20.2 Penghentian kontrak dilakukan karena terjadinya hal-hal diluar kekuasaan (keadaan kahar) kedua belah pihak sehingga para pihak tidak dapat melaksanakan kewajiban yang

Dari Gambar 3 diperoleh bahwa pengujian yang memiliki daya lekat tertinggi untuk struktur jembatan adalah 13.11 MPa pada kekasaran 30-50 µm dengan ketebalan cat 200 µm, daya

Umumnya, matriks x akan memiliki tepat N buah elemen yang nilainya bukan nol, tetapi jumlah aktual rekomendasi mungkin saja kurang dari N tergantung pada nilai k yang

Zina dalam pengertian istilah adalah hubungan jelamin di antara seorang laki-laki dan perempuan yang satu sama lain tidak terikat dalam hubungan perkawinan 39. Para fuqaha

Sesungguhnya kesulitan menguak berbagai alasan kenapa shalat berjamaah harus menghadap qiblat memang sangat sulit untuk dipahami serta sulit pula untuk menuliskan

Yang bertanda tangan dibawah ini saya Olwan Zakki Firdhaus menyatakan bahwa skripsi dengan judul: “Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik, Penghargaan, dan Karakteristik