• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Differensial Lock dan Cara Mengendarai Traktor Poros Tunggal danPoros Ganda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penggunaan Differensial Lock dan Cara Mengendarai Traktor Poros Tunggal danPoros Ganda"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

TEKNOLOGI TRAKTOR

Penggunaan Differensial Lock dan Cara Mengendarai Traktor Poros Tunggal dan Poros Ganda

Oleh : Kelompok 1

1. Ervan Bonatua 240110120031 2. Bunga Pratiwi 240110120035 3. Erwin Sopiandani 240110120038 4. Wulan Aghnia S. 240110120045 5. Surya Pratama S. 240110120051 6. Prisilia Ratna S. 240110120059 7. Yosua Andreas 240110120062

Asisten : 1. M. Akbar Anugrah 2. Dudin Zaenudin 3. Ganjar Wijaya 4. Rizky Tanda 5. Ricky Hasiholan 6. Dwi Agustina K

DEPARTEMEN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Tujuan Praktikum

(3)

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1. Traktor Poros Tunggal

Traktor berasal dari bahasa Latin trahere yang artinya menarik ; berdasarkan pada sejarah nama yang berasal dari pembuatan traktor pertama yaitu traktor uap yang merupakan mesin traksi, yang kemudian berubah menjadi trakor yang artinya traksi dan motor. Traktor adalah alat yang digunakan untuk membuat alur, menggali, serta mendorong sesuatu yang tidak bisa bekerja sendiri dan seringkali memberikan kekuatan pada traktor tersebut.

Biasanya traktor digunakan sebagai kendaraan di lahan pertanian atau sawah. Traktor sawah digunakan untuk menarik atau mendorong mesin pertanian atau trailer untuk menggali, membajak, meratakan lahan, membuat alur atau guludan, menanam bibit, dan tugas lain yang sejenis.

2.1.1. Klasifikasi Traktor Tangan

Traktor tangan (hand tractor) merupakan sumber penggerak dari implemen (peralatan) pertanian. Biasanya traktor tangan digunakan untuk mengolah tanah. Namun sebenarnya traktor tangan ini merupakan mesin yang serba guna, karena dapat digunakan untuk tenaga penggerak implemen yang lain, seperti : pompa air, alat prosesing, trailer, dan lain-lain.

Berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan, traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

 Traktor tangan berbahan bakar solar;  Traktor tangan berbahan bakar bensin; dan

 Traktor tangan berbahan bakar minyak tanah (kerosin).

Berdasarkan besarnya daya motor, traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

(4)

 Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 7–12 hp.

Langkah pertama yang harus dipelajari oleh calon operator untuk dapat mengoperasikan traktor tangan adalah mengenal traktor tangan itu sendiri. Bagian-bagian utama dari traktor tangan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Traktor poros tunggal (traktor tangan)

Keterangan gambar: 1. Lamp 2. Engine 3. Clutch 4. Gearbox 5. Handlebar 6. Speed-changing

7. Clutch-brake handle 8. Throttle control handle 9. Steering hand grip 10. Traction adapter 11. Driving wheel 12. Frame

13.

14. Bagian-bagian utama traktor tangan dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu:

 Tenaga penggerak motor.

 Kerangka dan transmisi (penerus tenaga).  Tuas kendali.

15. 16.

(5)

diesel, tetapi ada juga yang menggunakan motor bensin atau minyak tanah (kerosin). Daya yang dihasilkan kurang dari 12 Hp, dengan menggunakan satu silinder. Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan empat buah baut pengencang. Lubang baut pada kerangka dibuat memanjang agar posisi motor dapat digerakkan maju mundur. Tujuannya untuk memperoleh keseimbangan traktor dan untuk menyesuaikan ukuran v-belt yang digunakan. Traktor akan lebih berat ke depan apabila posisi motor digeser maju, begitu juga sebaliknya. Untuk menghidupkan motor diesel digunakan engkol, sedangkan untuk motor bensin dan minyak tanah menggunakan tali starter.

18.

2.1.3. Kerangka dan Transmisi (Penerus Tenaga) Traktor Tangan

19. Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak, transmisi dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan kerangka dengan menggunakan beberapa buah baut pengencang. Mengoperasikan Tarktor Roda Dua 12 Transmisi berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak ke alat lain yang bergerak. Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam, seperti : pully, belt, kopling, gigi persneleng, rantai dan sebagainya.

20. Tenaga dari motor berupa putaran poros disalurkan melalui pully dan vbelt ke kopling utama. Kopling utama meneruskan tenaga tersebut ke gigi persneleng untuk menggerakkan poros roda dan poros PTO. Selain untuk menyalurkan tenaga, gigi persneleng juga berfungsi sebagai pengatur kecepatan putaran poros roda dan poros PTO. Dari PTO tenaga dasalurkan lewat gigi dan rantai ke mesin rotary. Kopling utama dioperasikan dari tuas kopling utama. Bila tuas ditarik ke posisi netral, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng. Akibatnya traktor akan berhenti, meskipun kondisi motor penggerak dihidupkan.

(6)

tidak tersambung dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke kiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan. Sebuah traktor tangan dapat bergerak maju-mundur dengan kecepatan tertentu karena putaran poros motor penggerak disalurkan sampai ke roda. Ada tiga jenis roda yang digunakan pada traktor tangan, yaitu; roda ban, roda besi, roda apung (roda sangkar/cage wheell). Roda ban berfungsi untuk transportasi.dan mengolah tanah kering. Bentuk permukaan roda ban beralur agak dalam untuk mencegah slip. Roda ban dapat meredam getaran, sehingga tidak merusak jalan. Roda besi digunakan untuk pembajakan di lahan kering. Sirip pada roda besi akan menancap ke tanah, sehingga akan mengurangi terjadinya slip pada saat menarik beban berat. Roda apung digunakan pada saat pengolahan tanah basah. Roda apung ini ada yang lebar, ada juga yang diameternya besar, sehingga dapat menahan beban traktor agar tidak tenggelam dalam lumpur. Ukuran roda disesuaikan dengan spesifikasi traktor. Besar kecilnya roda akan berpengaruh terhadap lajunya traktor.

22. Setiap traktor tangan biasanya dilengkapi dengan standar depan dan standar samping. Standar samping khusus digunakan untuk pemasangan roda. Pemasangan roda dilakukan satu persatu. Pelepasan roda dari poros dilakukan dengan cara melepas mur-baut dan atau pena penyambung.

23. Setelah roda dilepas, baru dipasang roda pengganti yang sesuai. Pemasangan roda ini tidak boleh terbalik. Untuk roda ban, pada sisi atas ban, arah panah harus ke depan. Untuk roda besi, sisi roda bawah harus menancap ke tanah. Untuk roda apung, sisi roda bawah tidak boleh menancap ke tanah. Sehingga pemasangan roda tidak boleh terbalik antara roda kiri dan kanan.

(7)

pengoperasian. 25.

2.1.4. Tuas Kendali/Kontrol Traktor Tangan

26. Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor. Untuk mempermudah jalannya operasional, traktor tangan ada banyak tuas kendali. Namun begitu banyaknya tuas kendali ini akan mengakibatkan traktor menjadi lebih berat, dan harganya lebih mahal. Untuk itu sekarang banyak diproduksi traktor yang hanya dilengkapi dengan beberap tuas kendali. Tujuannya agar traktor menjadi ringan, dan harganya menjadi lebih murah. Meskipun kemampuan traktor menjadi terbatas.

27.

2.1.1. Tuas Persneleng Utama Traktor Tangan

28. Tuas persneleng utama berfungsi untuk memindah susunan gigi pada persneleng, sehingga perbandingan kecepatan putar poros motor penggerak dan poros roda dapat diatur.Traktor tangan yang lengkap biasanya mempunyai 6 kecepatan maju dan 2 kecepatan mundur. Kecepatan ini dapat dipilih sesuai dengan jenis pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Sebagai patokan awal dapat digunakan sebagai berikut:  Kecepatan satu untuk membajak tanah dengan mesin rotary.

 Kecepatan dua untuk membajak tanah dengan bajak singkal/piringan.  Kecepatan tiga untuk membajak tanah sawah yang tergenang.

 Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa.

 Kecepatan lima dan enam untuk menarik trailer/gerobak.  Mundur satu digunakan pada saat operator berjalan.

 Mundur dua digunakan pada saat operator naik di trailer/gerobak. 29.

2.1.2. Tuas Persneleng Cepat Lambat Traktor Tangan

(8)

adanya tuas cepat lambat, kemungkinan salah dalam memilih posisi persneleng bisa dikurangi.

31.

2.1.3. Tuas Kopling Utama Traktor Tangan

32. Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling utama. Bila tuas dilepas pada posisi pasang/ON, maka tenaga motor akan tersambung ke gigi persneleng. Sebaliknya apabila ditarik ke posisi netral/bebas/OFF, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng. Apabila ditarik lagi maka tuas kopling utama akan tersambung dengan rem yang berada pada rumah kopling utama.

33.

2.1.4. Tuas Persneleng Mesin Rotary Traktor Tangan

34. Tuas persneleng mesin rotary berfungsi sebagai pengatur kecepatan putar poros PTO. Biasanya ada dua macam kecepatan dan satu netral. Apabila hasil pengolahan yang diharapkan halus dan gembur, maka tempatkan posisi tuas persneleng mesin rotary pada posisi cepat. Begitu juga sebaliknya. (Kecepatan putar pisau rotary dapat juga diatur dari posisi pemasangan rantai penghubung).

35.

2.1.5. Tuas Persneleng Kemudi

36. Ada dua buah tuas kopling kemudi pada setiap traktor tangan, masing-masing ada di sebelah kanan dan kiri. Tuas ini digunakan untuk mengoperasikan kopling kemudi (kanan dan kiri). Apabila tuas kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke kiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.

37.

2.1.6. Stang Kemudi dan Kemudi Pembantu

(9)

bahu operator. Maksudnya agar menambah beban bagian belakang traktor, sehingga hasil pengolahan tanah bisa lebih dalam.

39.

2.1.7. Tuas Gas Traktor Tangan

40. Tuas gas traktor dihubungkan dengan tuas gas pada motor penggerak. Tuas ini digunakan untuk mengubah kecepatan putaran poros motor penggerak yang sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan. Tuas ini juga berfungsi untuk mematikan motor traktor, apabila posisinya ditempatkan pada posisi “STOP”.

41.

2.1.8. Tombol Lampu dan Bel Traktor Tangan

42. Kadang-kadang traktor digunakan pada waktu malam hari, sehingga diperlukan penerangan. Tombol bel diperlukan apabila traktor dijalankan di jalan raya. Dengan adanya tombol lampu dan bel ini, motor traktor harus dilengkapi dengan kumparan sebagai sumber arus listrik.

43.

2.1.9. Tuas Penyangga Depan

44. Tuas ini dihubungkan dengan penyangga depan. Tuas ini akan menggerakkan penyangga depan. Apabila tuas didorong akan mendorong penyangga depan turun untuk menyangga traktor. Traktor tangan hanya mempunyai dua roda.

45. Apabila traktor dalam keadaan berhenti (ditinggal operator), maka untuk menegakkan traktor diperlukan penyangga.

46.

2. 2. Traktor Poros Ganda

(10)

48. Gambar 2. Traktor poros ganda 49.

50. Klasifikasi Traktor besar 51. Berdasarkan Roda Penggerak:  2WD, = two wheel drive  4WD = four wheel drive  FWA = front wheel assist 52. Berdasarkan Fungsi:  multiple purposes  specified

53. Berdasarkan Daya (Tractor Size):  kecil: 2-8 HP (1,5-6,0 kW)  Mini: 10-14 (7,5-10,5 kW)

 sedang: 10-25 HP (7,5-18,75 kW)  besar: 70-120 HP (52,5-90 KW)  …… > 120 HP

58. Pengendali adalah indikator, saklar, tuas dan pedal yang digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor. Untuk mempermudah jalannya operasional, traktor roda empat ada banyak tuas kendali. Pengendali yang ada pada traktor roda empat dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: 59.

A. Indikator dan saklar pada dashboard, antara lain: 1. Kunci kontak (saklar utama)

2. Saklar lampu depan 8. Indikator sirkulasi oli pelumas 9. Tuas dekompresi

(11)

13. 14. 15. 16.

17. B. Tuas dan pedal pengatur, antara lain:

18.

19. Gambar 3. Tuas dan pedal pengatur 20.

1. Tuas pengatur gas

21. Kecepatan (gas) akan besar apabila tuas ditarik. Gas akan kecil apabila disorong ke depan. Apabila gas didorong lebih lanjut, gas akan berhenti. Ada juga jenis traktor yang dilengkapi dengan tuas khusus untuk mematikan motor penggerak. Tuas gas ini berfungsi untuk menjaga kecepatan jalan traktor akan akan tetap, pada saat dioperasikan.

22.

23. Gambar 4. Tuas pengatur gas 24.

(12)

25. Tuas hidrolik berfungsi untuk menggerakkan sistem hidrolik. Sistem hidrolik berfungsi untuk menggerakkan lengan pengangkat imlemen. Bila tuas didorong ke depan, implemen akan turun, bila ditarik ke belakang implement akan naik (terangkat). Apabila tuas pada posisi netral, implemen akan berhenti ada posisi tertentu.

26. 27. 28. 29. 30.

31. Gambar 5. Tuas hidrolik 32.

3. Tuas persneleng utama

33. Biasanya tuas perneleng terdiri dari 3 atau 4 kecepatan maju dan satu kecepatan mundur.

34.

4. Tuas persneleng cepet lambat

35. Tuas persneleng cepat lambat digunakan untuk membedakan kecepatan di ahan (pada saat mengolah tanah) dan kecepatan di jalan. Dengan tuas persneleng cepat lambat, kombinasi kecepatan menjadi 6 atau 8 maju dan 2 mundur.

36.

37. Gambar 6. Tuas persneleng cepat lambat 38.

5. Tuas persneleng PTO

39. Berfungsi untuk mengubah kecepatan putar poros PTO yang diinginkan. Setiap jenis traktor berbeda beda jumlah kecepatannya. Ada yang hanya satu, dua atau tiga macam kecepatan.

(13)

42.

43. 44.

45. Gambar 7. Tuas persneleng PTO 46.

47. 6. Tuas gardan depan

48. Khusus untuk traktor yang mempunyai dobel gadan, dilengkapi dengan tuas gardan depan. Tuas ini berfungsi untuk menyambung gardan depan apabila diperlukan. Gardan depan digunakan untuk memperbesar daya tariktraktor.

49.

50. Gambar 8. Tuas gardan depan 51.

7. Pedal kopling

52. Gunanya untuk menghubungkan dan melepaskan, hubungan antara motor penggerak dengan transmisi. Apabila pedal kopling diinjak, hubungan motor dengan transmisi terputus.

53. 54. 55. 56. 57.

58.

(14)

8. Pedal rem (kiri dan kanan)

61. Pedal rem roda kiri dan rem roda kanan terpisah satu sama lain. Dengan terpisahnya pedal rem, dapat membantu berbeloknya traktor secara tajam. Pada saat traktor berjalan di jalan, pedal rem harus dikunci (disatukan kembali). Menginjak satu rem saja pada saat traktor berjalan cepat akan sangat berbahaya.

62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71.

72. Gambar 10. Pedal rem 73.

9. Pedal gas

74. Beberapa jenis traktor dilengkapi dengan pedal gas, selain tuas gas. Tekan pedal gas apabila ingin mempercepat putaran motor penggerak. Lepaskan pedal gas apabila ingin memperlambat.

75.

76. Gambar 11. Pedal gas 77.

(15)

mengerem. Beberapa jenis traktor ada juga yang mengunakan tuas rem parker tersendiri.

79.

80. Gambar 12. Tuas rem parkir 11. Pedal pengunci differensial (gardan)

81. Gardan berfungsi untuk memungkinkan roda kanan dan roda kiri belakang dapat berputar dengan kecepatan berbeda, sehingga traktor dapat berbelok. Namun dengan adanya gardan menyebabkan salah satu roda akan slip. Dengan menginjak pedal pengunci differensial, putaran kedua roda belakang akan sama, sehinga slip bisa diatasi.

82. 83. 84. 85. 86. 87.

88. Gambar 13. Pedal pengunci differensial 89.

12. Pengunci kap motor

(16)

91.

92. Gambar 14. Pengunci kap motor 93.

13. Pengatur tempat duduk

94. Tempat duduk dapat diatur maju atau mundur sesuai dengan keinginan operator. Caranya dengan memindah pen ke lubang lain yang diinginkan.

95. 96.

97.BAB III METODOLOGI

98. 3. 1. Alat dan Bahan

3.1.1. Alat

99. Alat yang digunakan untuk praktikum ini adalah : 1. Stopwatch

2. Patok Bambu 3. Meteran 3.1.2. Bahan

100. Bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah : 1. Traktor Poros Tunggal

2. Traktor Poros Ganda 101.

3. 2. Prosedur Percobaan

(17)

berjalan pada saat dihidupkan

2. Untuk keamanan, semua tuas persneleng pada posisi netral.

3. Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran 4. Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang

cukup banyak di ruang pembakaran.

5. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang pembakaran pada saat engkol diputar.

6. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan adanya aliran pelumas.

7. Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk menghidupkan motor.

8. Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih tetap diputar sampai motor hidup.

9. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.

10. Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner

11. Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses pelumasan dapat berjalan dengan baik

12. Traktor siap untuk dioperasikan 102.

3.2.2. Mematikan traktor tangan:

1. Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan.

2. Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.

3. Tutup kran bahan bakar 103.

3.2.3. Pengoprasian traktor roda empat

1. Naik ke traktor dengan posisi maju, karena sekalian melihat bagian pengendali. Hati -hati tidak boleh menyentuh bagian pengendali, baik tangan maupun kaki. 2. Duduklah yang baik di tempat duduk, karena seluruh anggota badan, diperlukan

(18)

3. Semua saklar diposisikan “OFF”, untuk menghemat strom accu pada saat kunci kontak pada posisi “ON”

4. Semua tuas dan pedal netral. Sehingga pada saat traktor dihidupkan, seluruh peralatan traktor tidak berjalan.

5. Masukkan kunci kontak dan putar ke kanan ke arah “ON”

6. Lihat, apakah lampu indikator pengisian accu dan indicator sirkulasi oli pelumas menyala.

7. Putar kunci kontak ke kanan ke arah “PREHEAT” selama kurang lebih 10 – 20 detik. Atau sampai indikator pemanas mesin berpijar, sebagai tanda ruang pembakaran sudah cukup panas. Dengan panasnya ruang pembakaran, akan mempermudah terjadinya proses pembakaran.

8. Injak penuh pedal kopling, untuk menjaga agar traktor tidak berjalan pada saat distater.

9. Geser tuas gas pada posisi “START” atau gas tinggi

10. Putar kunci kontak ke kanan penuh ke arah “START”, sehingga motor stater akan memutar motor penggerak.

11. Setelah motor hidup, segera lepaskan kunci kontak, sehingga kunci kontak secara otomatis kembali ke posisi “ON”. Untuk mematikan motor stater

12. Setelah motor hidup, lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli pelumas mati.

13. Kecilkan posisi gas ke idle

14. Lepaskan pedal kopling pelan-pelan 104.

3.2.4. Mematikan traktor roda empat 1. Lepaskan beban motor

2. Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan, selama 1 menit.

3. Netralkan seluruh bagian pengendali, tuas hidrolik pada posisi turun.

4. Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.

5. Setelah motor mati, putar kunci kontak ke posisi “OFF”, lalu cabut 6. Pasang pengunci rem sebelum meningalkan traktor.

(19)

HASIL DAN PEMBAHASAN

109. 4.1. Hasil

110.

111. Gambar Traktor Tampak Atas 112.

113. Hasil Pengukuran Radius 1. Poros Tunggal

a. t = 01.52 menit

114. d dalam = 85 cm 115. d luar = 185 cm 116. Sketsa :

117.

Ø = 185 cm

(20)

b. t = 02.07 menit

118. d dalam = 60 cm 119. d luar = 160 cm 120. Sketsa :

121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128.

129. 130. 2. Poros Ganda

a. D dalam = 480 cm 131. D luar = 670 cm 132. Sketsa :

133.

134.

b. D dalam = 520 cm 135. D luar = 735 cm 136. Sketsa :

Ø = 60 cm

160 cm

Ø = 670 cm

480 cm

(21)

137. 138.

4.2. Pembahasan

139. Praktikum teknologi traktor kali ini, praktikan mempraktekkan langsung cara menghidupkan traktor poros tunggal dan traktor poros ganda. Pertama yang akan dibahas adalah cara menghidupkan traktor poros tunggal. Sebelum menghidupkan traktor ini, praktikan memeriksa terlebih dahulu kondisi traktor. Setelah kondisinya baik, praktikan mengambil posisi di sebelah kanan traktor. Sebelum menyalakan traktor, tuas gas harus sedikit dinaikkan. Praktikan terlebih dahulu, melepas pengait tempat penyimpanan engkol. Kemudian praktikan memasangkan engkol ke poros engkol. Sebelum memutar engkol, praktikan menarik choke pada bagian belakang mesin traktor. Caranya dengan mengangkat tuas choke. Saat praktikan akan memutar poros engkol secara bersamaan, tuas choke diangkat. Praktikan memutar poros engkol sampai berada pada putaran tertinggi. Saat dirasakan sudah sampai pada putaran tertinggi, poros engkol dilepas bersamaan melepaskan tuas choke. Pada saat melepas engkol, praktikan harus melepasnya dengan hati-hati agar engkol tidak mengenai atau mencederai praktikan. Setelah engkol dilepas, praktikan menyimpan kembail engkol ke tempat semula. Setelah traktor menyala, praktikan dapat mengoperasikan traktor tersebut. Dalam pengoperasian traktor poros tunggal ini, sangat diperlukan ketelitian dan harus hati-hati karena pekerjaan mengoperasikan traktor merupakan pekerjaan yang penuh risiko. Praktikan juga mengukur diameter dalam dan diameter luar lintasan roda traktor saat berputar. Tujuannya agar dapat mengetahui luas bidang operasi traktor saat membajak sawah. Dari pengukuran diameter dalam dan luar lintasan saat traktor berputar, diameternya tergolong besar. Ini akan berdampak saat membajak sawah, maka akan ada tanah

520 cm

(22)

yang terlewati oleh bajak. Hal ini tentunya tidak diharapkan oleh petani. Pada saat traktor berputar, diharapkan diameter dalam dan luarnya, sekecil mungkin agar tanah dapat dibajak secara baik dan merata.

140. Selain mengoperasikan traktor poros tunggal, praktikan juga mengoperasikan traktor poros ganda. Pertama, praktikan duduk di bangku operator traktor. Praktikan harus memastikan tuas persneling harus dalam keadaan netral. Kemudian praktikan menginjak pedal kopling sampai habis, sambil memutar kunci untuk menghidupkan traktor. Setelah traktor hidup, pedal kopling masih tetap diinjak, sementara praktikan mengatur gas statis untuk mengatur RPM nya. Setelah mengatur gas statik, praktikan mengatur tuas persneling. Setelah didapat posisi persneling yang tepat, secara perlahan praktikan melepas pedal kopling. Saat pedal kopling dilepas perlahan, maka traktor juga secara perlahan mulai jalan ke depan. Seperti pada traktor poros tunggal, praktikan juga mengukur diameter dalam dan diameter luar lintasan putaran traktor poros ganda ini. Tujuannya sama seperti di atas.

141. Hasil pengukurannya juga masih tergolong besar. Hal ini dikarenakan praktikan baru pertama kali mengoperasikan traktor ini sehingga belum mahir. Selain menggunakan gas statis, praktikan juga dapat menggunakan gas dinamis. Dengan menggunakan gas dinamis, praktikan dapat mengubah-ubah RPM nya secara cepat dalam keadaan traktor lagi berjalan. Berbeda dengn gas statik , apabila hendak mengubah RPM nya, praktikan terlebih dahulu, menghentikan traktor. Pada saat mengubah RPM dengan gas statik, traktor harus dalam posisi berhenti atau diam. Kemudian praktikan dapat menaikkan atau menurunkan RPM nya. Dalam pengerjaan di lapangan, sebenarnya yang paling sering digunakan adalah gas statis. Karena dalam proses penanaman dan pembajakan, diperlukan RPM yang rendah agar hasilnya didapat baik. Jadi opertor berfokus pada implemen yang dipasang pada traktor, bukan mengganti-ganti RPM traktor. RPM traktor cukup diatur konstan sehingga operator dapat menaikkan atau menurunkan implemen saat lagi bekerja.

(23)

143. Pada praktikum teknologi traktor kali ini, praktikan akan mengoperasikan traktor poros tunggal dan poros ganda. Pengoperasian ini berupa mekanisme menghidupkan traktor, mengendarai traktor, serta mematikan traktor, baik poros tunggal maupun poros ganda. Dalam menghidupkan traktor poros tunggal atau yang biasa juga disebut traktor tangan, pertama harus dipastikan bahwa tuas kopling dalam posisi off agar traktor tidak berjalan saat dihidupkan. Setelah itu gas dibesarkan pada posisi start. Kemudian engkol dimasukkan ke poros engkol serta diputar sembari menarik tuas choke. Pemutaran engkol harus dilakukan dengan kecepatan yang tepat sehingga traktor dapat hidup. Kebanyakan praktikan tidak dapat menyalakan traktor tangan ini dikarenakan kurangnya tenanga untuk memutar engkol. Setelah putaran engkol dirasa cukup, maka engkol langsung dilepaskan dari porosnya. Jika tidak, dikhawatirkan engkol akan terlempar dan menyebabkan kecelakaan kerja.

144. Dalam pengoperasian traktor diharapkan diameter dalam saat membelokkan traktor yang sekecil mungkin, semakin mendekati nilai 0 (nol) maka pembajakan akan semakin efesien. Jika diameter dalam semakin besar maka akan ada lahan yang terlewati dan tidak terbajak. Hal itu dapat menyebabkan kerugian dari segi waktu maupun materi.

145. Selain pengoperasian traktor poros tunggal, praktikan juga mengoperasikan traktor poros ganda. Sama seperti pembajakan dengan traktor tangan, pembajakan dengan traktor poros ganda ini juga diharapkan menghasilkan pembajakan yang efesien. Yaitu diameter dalam dari lintasan traktor yang sekecil mungkin.

146. Menghidupkan dan mengoperasikan traktor poros ganda lebih mudah dibandingkan dengan mengoperasikan traktor tangan. Dimana mekanismenya hampir mirip dengan mengendarai mobil. Untuk mnghidupkan traktor poros ganda ini pertama harus dipastikan bahwa tuas persneling dalam keadaan netral dan menginjak pedal kopling sampai habis. Setelah traktor hidup, maka selanjutnya mengatur gas statis untuk mengatur RPMnya dan mengatur persneling sesuai yang diinginkan. Selama pengaturan tersebut, pedal kopling masih tetap diinjak kemudian dilepaskan perlahan dan sedikit-sedikit setelah pengaturan selesai.

(24)

147. Praktikum kali ini yaitu mengenai “ penggunaan diferensial lock dan cara mengendarai traktor poros tunggal dan poros ganda “ pada prakti kum kali ini praktikan diharapkan dapat mengoprasikan traktor, baik raktor poros tunggal ataupun traktor poros ganda.

148. Sebagian besar, traktor tangan atau traktor poros tunggal menggunakan motor diesel sebagai tenaga penggerak dan dihidupkan dengan engkol. Pemakaian poros engkol dimaksudkan agar traktor tangan dapat lebih murah harganya, dan relatif lebih awet dibanding dengan sistem start yang lain. Pada saat menghidupkan traktor poros tunggal ini harus memperhatikan beberapa hal seperti penempatan traktor pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara yang baik. Traktor harus disimpan pada tempat yang datar karena pada saat menghidupkan traktor ini menggunakan tenaga yang cukup besar dan dapat menimbulkan getaran, apabila traktor diletakan pada tempat yang tidak datar maka besar kemungkinan traktor akan jatuh. Traktor harus dinyalakan pada tempat yang memiliki ventilasi yang baik, karena pembakaran ini mengeluarkan gas buang yang cukup berbahaya, dan apabila dinyalakan pada tempat yang ventilasinya kurang, gas tersebut akan terperangkap dan dapat membahayakan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat mematikan traktor poros tunggal ini yaitu, praktikan tidak boleh tergesa gesa karena dapat membahayakan, memastikan tuas berada pada kondisi netral dan tidak perlu menaikan gas.

(25)

boleh mematikan traktor dengan tuas dekompresi; keempat: sebelum meninggalkan traktor, semua tuas dalam kondisi netral; kelima, pada saat turun, posisinya mundur, tidak boleh menyentuh bagian pengendali.

151. Melakukan pengecekan kondisi traktor sebelum menyalakan atau melakukan pekerjaan dengan traktor, baik traktor dengan poros ganda atau tunggal sangat penting karena erat kaitanya dengan keselamatan dalam melakukan pekerjaan.

152. Penggunaan diferensial lock pada saat traktor akan dibelokan dapat mempengaruhi besarnya jangkauan dari roda traktor. Dengan menggunakan diferensial lock pada saat belok jangkauan diameter roda dalam maupun luar dari traktor bisa di perkecil.

(26)

169. Praktikum kali ini dalah mengoperasikan traktor tangan dan traktor roda empat. Sebagian besar, traktor tangan menggunakan motor diesel sebagai tenaga penggerak dan dihidupkan dengan engkol. Pemakaian poros engkol dimaksudkan agar traktor tangan dapat lebih murah harganya, dan relatif lebih awet dibanding dengan sistem start yang lain. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah penting dalam menghidupkan dan mematikan traktor tangan, beserta tujuannya.

170. Menghidupkan traktor tangan :

1. Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak berjalan pada saat dihidupkan

2. Untuk keamanan, semua tuas persneleng pada posisi netral.

3. Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran

4. Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang cukup banyak di ruang pembakaran.

5. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang pembakaran pada saat engkol diputar.

6. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan adanya aliran pelumas.

7. Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk menghidupkan motor.

8. Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih tetap diputar sampai motor hidup.

9. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.

10. Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner

11. Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses pelumasan dapat berjalan dengan baik

12. Traktor siap untuk dioperasikan 171. Mematikan traktor tangan:

(27)

2. Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan, selama 2-3 menit.

3. Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.

4. Tutup kran bahan bakar

172. Bebarapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menghidupkan traktor

1. Traktor ditempatkan pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara yang baik.

2. Traktor sudah diperiksa dan dalam kondisi baik Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor

173. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor:

 Gas tidak perlu dinaikturunkan sebelum dimatikan  Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor  Semua tuas dalam kondisi netral

174. Pada traktor roda empat memeriksa traktor sebelum dioperasikan pemeriksaan Traktor roda empat merupakan bagian dari persiapan traktor sebelum dioperasikan. Pemeriksaan traktor sebelum operasi sangat penting. Diharapkan dengan adanya pemeriksaan ini kondisi traktor dapat diketahui sejak dini, sehingga penanganannya tidak terlalu sulit. Ada beberapa hal dari bagian traktor yang perlu dilakukan pemeriksaan, yaitu:

175. 1. Memeriksa bahan bakar

176. Periksa isi tangki bahan bakar, bila urang tambahkan dengan solar. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan melihat ketingian permukaan bahan bakar pada selang di pinggir tangki. Jangan dibiarkan isi tangki sampai kosong, karena udara akan masuk dalam sistem bahan bakar, sehingga motor tidak dapat dihidupkan.

177. 2. Memeriksa oli motor

(28)

penduga dan periksalah permukaan oli pada tongkat penduga. Permukaan oli harus berada diantara garis batas maksimal dan minimal pada tongkat penduga. Bila oli kurang, tambahlah oli SAE 40 untuk motor solar, sampai batas maksimal.

179. 3. Memeriksa radiator

180. Bukalah tutup radiator, periksalah apa permukaan air cukup (sampai batas leher lubang pengisi air). Jika kurang, tambahkan air pendingin dengan air bersih. Beberapa traktor, dilengkapi dengan botol pelimpah, apabila permukaannya kurang juga diisi dengan air bersih. Periksa sarang radiator, apabila kotor maka perlu dibersihkan. Apabila ada kebocoran, maka perlu penambalan sebelum traktor dioperasikan.

181. 4. Memeriksa saringan udara

182. Bukalah tutup saringan udara. Ambil elemen dan bersihkanapabila kotor. Apabila traktor Anda dilengkapi dengan pra penyaring, maka bersihkan juga pra penyaring tersebut. Untuk pengoperasian di daerah yang berdebu, pembersihan saringan udara harus lebih sering.

183. 5. Memeriksa oli transmisi

184. Bukalah “baut penutup pengontrol oli” pada samping kanan bak transmisi, periksalah permukaan oli. Jumlah oli cukup bila oli mengalir keluar dari lubang pengontrol oli. Beberapa jenis traktor yang lain, ada juga yang menggunakan “tongkat pengukur”. Apabila kurang, tambahkan oli SAE 90, melalui lubang pengisian oli.

185. 6. Memeriksa oli poros roda depan

186. Apabila traktor yang digunakan dobel gardan, Periksa ketinggian permukaan oli dengan tongkat ukur, apabila kurang tambahkan dengan oli gardan.

187. 7. Tekanan ban roda

(29)

baik, apabila tidak, harus diperbaiki terlebih dahulu. 191. 9. Memeriksa seluruh pedal pengendali

192. Injaklah semua pedal, apabila tidak standar lagi, maka perlu penyetelan. (Penyetelan ada pada bagian perawatan).

193.10. Meriksa accu

194. Periksalah permukaan elektrolit accu. Bila kurang tambahkan dengan air murni (air accu). Jangan mengunakan accu zuur. Periksa amper/arus yang keluar dari accu, apabila sudah rendah, stromlah accu di tempat penyetruman.

195.11. Memeriksa mur baut yang kendur

196. Periksalah mur baut, terutama pada roda dan ban yang bergerak lainnya. Baut dapat kendor karena adanya getaran. Apabila ada yang kendor, kencangkan.

197.12. Memeriksa indikator pada dashboard

198. Periksalah semua indikator yang ada pada dashboard, dengan cara memutar kunci kontak, apakah semua masih jalan atau tidak. Jika tidak, periksa penyebabnya dan perbaiki.

199.13. Memeriksa saklar pada dashboard

200. Periksalah semua saklar yang ada pada dashboard, apakah semua masih jalan atau tidak. Jika tidak, periksa penyebabnya dan perbaik.

201.14. Memeriksa naple gemuk (grease)

202. Periksa rumah gemuk pada bagian yang bergesekan, yang tidak kena oli pelumas. Apabila tinggal sedikit, masukkan gemuk dengan grease gun lewat naple gemuk.

203.15. Memeriksa implemen.

204. Implemen yang akan dioperasikan harus betul-betul siap. Kelengkapan implemen perlu diperiksa. Implemen yang bergerak, perlu diberi pelumas.

(30)

206. Peralatan tangan yang sering dipakai, terutama yang digunakan untuk mengoperasikan implemen, harus dibawa. Beberapa jenis traktor roda empat dilengkapi dengan bagasi tempat peralatan tangan tersebut. 207.

208.

209.17. Memeriksa Tali kipas

210. Tekan tali kipas pada sisi atasnya dengan jari. Besarnya pergeseran yang baik sebasar 10 mm. Apabila terlalu kencang atau terlalu kendor maka tali kipas perlu disetel. Apabila tali kipas sudah rusak, maka tali kipas perlu diganti.

211. Menghidupkan dan Mematikan Traktor Roda Empat Sebagian besar, traktor roda empat menggunakan motor diesel sebagai tenaga penggerak dan dihidupkan dengan motor stater. Sebelum traktor dihidupkan, harus diperiksa terlebih dahulu, sehingga traktor siap untuk dioperasikan. Kran bahan bakar dalam posisi “OPEN”. Rem terkunci. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah penting dalam menghidupkan dan mematikan traktor roda empat, beserta tujuannya.

1) Menghidupkan traktor roda empat:

 Naik ke traktor dengan posisi maju, karena sekalian melihat bagian pengendali. Hati -hati tidak boleh menyentuh bagian pengendali, baik tangan maupun kaki.

 Duduklah yang baik di tempat duduk, karena seluruh anggota badan, diperlukan untuk mengendalikan traktor.

 Semua saklar diposisikan “OFF”, untuk menghemat strom accu pada saat kunci kontak pada posisi “ON”

 Semua tuas dan pedal netral. Sehingga pada saat traktor dihidupkan, seluruh peralatan traktor tidak berjalan.

 Masukkan kunci kontak dan putar ke kanan ke arah “ON”

 Lihat, apakah lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli pelumas menyala.

(31)

panasnya ruang pembakaran, akan

 mempermudah terjadinya proses pembakaran.

 Injak penuh pedal kopling, untuk menjaga agar traktor tidak berjalan pada saat distater.

 Geser tuas gas pada posisi “START” atau gas tinggi

 Putar kunci kontak ke kanan penuh ke arah “START”, sehingga motor stater akan memutar motor penggerak.

 Setelah motor hidup, segera lepaskan kunci kontak, sehingga kunci kontak secara otomatis kembali ke posisi “ON”. Untuk mematikan motor stater

 Setelah motor hidup, lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli pelumas mati.

 Kecilkan posisi gas ke idle

 Lepaskan pedal kopling pelan-pelan 212.

213. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat menghidupkan traktor roda empat

1. Pada saat accu lemah, sebelum memutar kunci kontak ke kanan, ke posisi “START”, tarik tuas dekompresi, sehingga putaran motor lebih ringan. Setelah motor berputar dengan cepat selama 3– 5 detik, doronglah tombol dekompresi, untuk menghasilkan tekanan kembali.

2. Bila motor tidak hidup selama 10 detik, putarlah kunci kontak pada posisi “ON” kembali. Tunggu sekitar 20 detik untuk mendinginkan motor stater. Ulangi langkah menghidupkan. Melakukan stater yang terlalu lama akan merusak motor stater.

3. Biarkan motor berputar tanpa beban (idle) selama beberap saat. Jangan memberikan beban berat begitu motor hidup.

4. Untuk menjaga keamanan, jangan menghidupkan traktor di dalam ruangan yang sirkulasi udaranya kurang baik.

214.

(32)

 Lepaskan beban motor

 Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan, selama 1 menit.

 Netralkan seluruh bagian pengendali, tuas hidrolik pada posisi turun.

 Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.

 Setelah motor mati, putar kunci kontak ke posisi “OFF”, lalu cabut  Pasang pengunci rem sebelum meningalkan traktor

215. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat mematikan traktor roda empat:

1. Gas tidak perlu dinaik-turunkan sebelum dimatikan 2. Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor

3. Tidak boleh mematikan traktor dengan tuas dekompresi

4. Sebelum meninggalkan traktor, semua tuas dalam kondisi netral

5. Pada saat turun, posisinya mundur, tidak boleh menyentuh bagian pengendali

216.

217.

218.

219.

220.

(33)

222. Menghidupkan dan Mematikan Traktor Tangan

223. Sebagian besar, traktor tangan menggunakan motor diesel sebagai tenaga penggerak dan dihidupkan dengan engkol. Pemakaian poros engkol dimaksudkan agar traktor tangan dapat lebih murah harganya, dan relatif lebih awet dibanding dengan sistem start yang lain. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah penting dalam menghidupkan dan mematikan traktor tangan, beserta tujuannya.

224. Menghidupkan traktor tangan :

1. Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak berjalan pada saat dihidupkan

2. Untuk keamanan, semua tuas persneleng pada posisi netral.

3. Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran

4. Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang cukup banyak di ruang pembakaran.

5. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang pembakaran pada saat engkol diputar.

6. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan adanya aliran pelumas.

7. Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk menghidupkan motor.

8. Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih tetap diputar sampai motor hidup.

9. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.

10. Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner

11. Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses pelumasan dapat berjalan dengan baik

12. Traktor siap untuk dioperasikan 225.

(34)

226.

227. Mematikan traktor tangan: 1. Lepaskan beban motor

2. Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan, selama 2-3 menit.

3. Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.

4. Tutup kran bahan bakar 228.

229. Bebarapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menghidupkan traktor

1. Traktor ditempatkan pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara yang baik.

2. Traktor sudah diperiksa dan dalam kondisi baik Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor

230.

231. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor:

1. Gas tidak perlu dinaikturunkan sebelum dimatikan. 2. Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor. 3. Semua tuas dalam kondisi netral.

232.

233. Menghidupkan traktor roda empat

a. Naik ke traktor dengan posisi maju, karena sekalian melihat bagian pengendali. Hati-hati tidak boleh menyentuh bagian pengendali, baik tangan maupun kaki.

b. Duduklah yang baik di tempat duduk, karena seluruh anggota badan, diperlukan untuk mengendalikan traktor.

c. Semua saklar diposisikan “OFF”, untuk menghemat strom accu pada saat kunci kontak pada posisi “ON”

(35)

f. Lihat, apakah lampuindikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli pelumas menyala.

g. Putar kunci kontak ke kanan ke arah “PREHEAT” selama kurang lebih 10 – 20 detik. Atau sampai Lampu penunjuk tekanan oli Lampu penunjuk temperatur air Lampu penunjuk pengisian Lampu penunjuk saringan oli hidrolik indikator pemanas mesin berpijar, sebagai tanda ruang pembakaran sudah cukup panas. Dengan panasnya ruang pembakaran, akan mempermudah terjadinya proses pembakaran.

h. Injak penuh pedal kopling, untuk menjaga agar traktor tidak berjalan pada saat distater. i. Geser tuas gas pada posisi “START” atau gas tinggi

i. Putar kunci kontak ke kanan penuh ke arah “START”, sehingga motor stater akan memutar motor penggerak.

j. Setelah motor hidup, segera lepaskan kunci kontak, sehingga kunci kontak secara otomatis kembali ke posisi “ON”. Untuk mematikan motor stater k. Setelah motor hidup, lampu indikator pengisian accu dan indikator

sirkulasi oli pelumas mati. l. Kecilkan posisi gas ke idle

m. Lepaskan pedal kopling pelan-pelan 234.

235. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat menghidupkan traktor roda empat

a. Pada saat accu lemah, sebelum memutar kunci kontak ke kanan, ke posisi “START”, tarik tuas dekompresi,sehingga putaran motor lebih ringan. Setelah motor berputar dengan cepat selama 3–5 detik, doronglah tombol dekompresi, untuk menghasilkan tekanan kembali.

b. Bila motor tidak hidup selama 10 detik, putarlah kunci kontak pada posisi “ON” kembali. Tunggu sekitar 20 detik untuk mendinginkan motor stater. Ulangi langkah menghidupkan. Melakukan stater yang terlalu lama akan merusak motor stater.

(36)

d. Untuk menjaga keamanan, jangan menghidupkan traktor di dalam ruangan yang sirkulasi udaranya kurang baik.

236.

237. Mematikan traktor roda empat a. Lepaskan beban motor

b. Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin c. Netralkan seluruh bagian pengendali, tuas hidrolik pada posisi turun. d. Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada

aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.

e. Setelah motor mati, putar kunci kontak ke posisi“OFF”, lalu cabut f. Pasang pengunci rem sebelum meningalkan traktor

238.

239. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat mematikan traktor roda empat

a. Gas tidak perlu dinaik-turunkan sebelum dimatikan b. Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor

c. Tidak boleh mematikan traktor dengan tuas dekompresi

d. Sebelum meninggalkan traktor, semua tuas dalam kondisi netral

e. Pada saat turun, posisinya mundur, tidak boleh menyentuh bagian pengendali

(37)

242. Dalam praktikum kali ini, praktikan belajat untuk menyelakan dan mengendarai traktor berporos tunggal dan ganda. Taktor berporos tunggal yang digunakan adalah traktor Quick G 1000 Boxer dan traktor poros ganda yang digunakan adalah FIAT DT 45-66.

243. Pada minggu ketiga praktikum, yang dikendarai adalah traktor tangan Quick G 1000 Boxer. Untuk menyalakan traktor tersebut, tuas pada bagian depan traktor harus diputar bersamaan dengan menekan bagian choke-nya. Putaran yang dilakukan harus stabil semakin cepat. Apabila pemutaran tuas yang dilakukan tidak stabil, maka traktor tidak akan menyala. Ketika sudah berhasil dinyalakan, maka traktor tersebut bisa langsung digunakan. Pertama-tama rem yang berupa tuas mirip perseneling dirubah ke bagian depan. Terdapat dua tuas pada setiap handle. Tuas tersebut digunakan untuk menggunakan differential log. Apabila tuas ditari, maka hanya salah satu roda saja yang berhenti bergerak sama sekali. Sehingga bila ingin berbelok ke kanan, maka handle yang kiri harus digunakan, begitu juga untuk sebaliknya. Dan apabila sudah selesai, cara mematikannya adalah memutar tuas gas yang berada di dekat tuas sebelah kanan ke arah sebaliknya secara perlahan.

244. Pada praktikum minggu keempat, praktikan mengendarai traktor berporos ganda FIAT DT 45-66. Dengan bentuk yang kurang lebih sama dengan mobil, begitu pula cara mengendarainya. Hanya saja, pada traktor terdapat 2 perseneling. Yang pertama berupa perseneling untuk mengatur daya sedangkan yang satu lagi mengatur kecepatan. Lalu terdapat kopling, rem tangan, dan tombol gas. Pada praktikum tersebut digunakan daya II dan kecepatan 2 km/jam. Dengan kemampuan seperti itu traktor dianggap sudah bisa mengolah lahan namun dengan kecepatan yang standar. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menginjak kopling dan menyalakan traktor dengan menggunakan kunci. Kunci diputar dengan posisi kompling tetap diinjak, dan periksa dulu apakah daya dan kecepatan dalam keadaan netral maka traktor dapat dinyalakan. Pastikan pula rem tangan dalam keadaan aktif. Ketika traktor sudah nyala mesinnya, tuas daya dan kecepatan diatur. Tuas daya, diatur ke II, kecepatan diatur ke 2 km/jam dan gas diatur dalam 1000 rpm. Sampai pengaturan ttuas selesai dilakukan, kopling tidak dilepas/tidak diinjak.

(38)

Lalu hal yang terakhir dilakukan adalah menurunkan rem tangan agar tidak aktif. Setelah itu, lepaskan kopling secara perlahan dan traktor akan mulai berjalan. Untuk menghentikan traktor, secara perlahan, kompling diinjak, rem tangan diaktifkan atau diangkat hingga keterangan parking yang berwarna merah tertera atau nyala di speedometer, tuas daya dan kecepatan di netralkan. Ketika yakin sudah berhenti atau tidak berjalan, maka secara perlahan kopling dapat dilepaskan dan dimatikan melalui kunci.

245. Terutama pada traktor porors tunggal yang menggunakan differential log maka dihitung pula jarak yang dihasilkan dari putaran 180o. Semakin mendekati 0 maka semakin bagu, karena hal tersebut berarti keefektifan penggarapan daya semakin tinggi. Namun dalam penerapannya, hasilnya masih tidak ideal. Hal ini bisa dikarenakan beberapa hal, diantaranya:

- Berat traktor yang terlalu besar, sehingga praktikan mengalami kesulitan dalam mengontrolnya

- Penggunaan handle yang tidak maksimal. Sehingga salah satu roda yang seharusnya berhenti sama sekali masih bisa berjalan, menyebabkan perbedaan jarak yang besar.

- Kurangnya pengalaman praktikan, karena ini merupakan pengalam pertama dalam menggunakan traktor. Sehingga praktikan masih tidak bisa memakai/menggunakan traktor secara efektif dan maksimal.

(39)

247.

248.

249.

250.

251.

252.

253.

(40)

254. BAB V PENUTUP

255.

5.1. Kesimpulan

256. Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Traktor dalam bidang pertanian yang diamati pada praktikum ini adalah traktor poros tunggal dan traktor poros ganda.

2. Pada saat menghidupkan traktor poros tunggal, praktikan harus memutar poros engkol sambil mengangkat tuas choke pada bagian belakang mesin 3. Pada saat menghidupkan traktor poros ganda, praktikan harus memastikan

tuas persneling dalam keadaan netral dan praktikan harus menginjak pedal kopling secara penuh sebelum memutar kunci untuk menghidupkan mesin traktor tersebut.

4. Traktor tangan yang diamati memiliki daya sebesar 8.5 HP 5. Traktor poros ganda yang diamati, memiliki daya sebesar 45 HP.

6. Pengukuran diameter dalam dan diameter luar lintasaan saat traktor poros ganda dan poros tunggal berputar bertujuan mengetahui bidang operasi traktor saat digunakan.

7. Pada traktor poros ganda terdapat dua pengatur gas, yaitu gas statis dan gas dinamis.

8. Diameter dalam dan luar lintasan pada putaran trajtor diharapkan sekecil mungkin, agar bidang kerjanya luas dan baik.

257. Bunga Pratiwi 258. 240110120035

259. Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Saat menghidupkan traktor poros tunggal, dibutuhkan kecepatan yang tepat untuk memutar engkol hingga traktor hidup.

2. Saat memutar engkol, tuas choke harus diangkat.

(41)

netral dan pedal kopling harus dipijak.

4. Traktor tangan yang diamati memiliki daya sebesar 8.5 HP 5. Traktor poros ganda yang diamati, memiliki daya sebesar 45 HP.

6. Dilakukan pengukuran diameter luar dan dalam dari lintasan traktor untuk mengetahui bidang operasi traktor saat dioperasikan.

7. Agar pembajakan lahan menghasilkan hasil yang efesien, maka diharapkan diameter dalam lintasan yang sekecil mungkin.

260. Erwin Sopiandani 261. 240110120038

262. Berikut ini beberapa kesimpulan berdasarkan praktikum yang telah dilakukan :

1. Terdapat perbedaan prosedur pada saat menyalakan dan mematikan mesin traktor poros tunggal dan traktor poros ganda.

2. Menyalakan traktor poros tunggal kebanyakan masih manual, yaitu dengan menggunakan tuas engkol.

3. Banyak sekali hal yang harus diperhatikan dalam menyalakan atau mematikan traktor, karena sangat erat kaitanya dengan keselamatan dalam melakukan pekerjaan.

4. Penempatan traktor pada saat menyalakan harus diperhatikan, terutama ventilasi udara.

5. Penggunaan diferensial lock pada saat belok mempengaruhi besarnya diameter dalam maupun luar dari jangkauan roda.

263. Wulan Aghnia S. 264. 240110120045

265.

266. Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Bebarapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menghidupkan traktor

(42)

b) Traktor sudah diperiksa dan dalam kondisi baik Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor

2. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor:

a) Gas tidak perlu dinaikturunkan sebelum dimatikan b) Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor c) Semua tuas dalam kondisi netral

3. Pada saat menyalakan traktor tangan jangan lupa untuk menyimpan engkol kembali ke tempatnya agar tidak menimbulkan kecelakaan pada praktikan lain.

267. Surya Pratama S. 268. 240110120051

269. Dari praktikum kali ini didapat kesimpulan sebagai berikut :

1. Traktor pertanian digunakan untuk menarik atau mendorong instrumen pertanian atau trailer.

2. Traktor modern pertanian biasanya memiliki 4 pedal untuk operator yang terletak di lantai traktor.

3. Selain untuk memanen, ada juga yang didesain untuk menanam, mengolah dan memperbaiki lahan, atau pengangkut hasil pertanian.

4. Dimensi pada traktor dapat mempengaruhi kinerja traktor.

270. Prisilia Ratna S. 271. 240110120059

272. Kesimpulan yang didapatkan dari praktikum ini adalah :

1. Dalam penggunaan traktor tangan, untuk menyalakannya putaran pada tuas yang digunakan yang dilakukan jangan stabil semakin cepat bersamaan dengan menekan bagian choke-nya. Lalu dilepaskan bersamaan.

(43)

hasil yang lebih baik.

4. Perbedaan jarak antar ban ketika berbelok bisa dikarenakan beberapa hal, diantaranya:

- Berat traktor yang terlalu besar, sehingga praktikan mengalami kesulitan dalam mengontrolnya

- Penggunaan handle yang tidak maksimal. Sehingga salah satu roda yang seharusnya berhenti sama sekali masih bisa berjalan, menyebabkan perbedaan jarak yang besar.

- Kurangnya pengalaman praktikan, karena ini merupakan pengalam pertama dalam menggunakan traktor. Sehingga praktikan masih tidak bisa memakai/menggunakan traktor secara efektif dan maksimal.

273. 274.

275. Yosua Andreas 276. 240110120062

277.

278.

(44)

5.2. Saran

285. Dari praktikum ini, ada beberapa hal yang bisa disarankan, yaitu : 1. Praktikan harus hati-hati dalam pengoperasian traktor.

2. Praktikan harus memahami cara-cara menghidupkan traktor poros tunggal dan poros ganda yang benar.

3. Praktikan sebaiknya mengikuti instruksi dari asisten demi kelancaran praktikum dan keselamatan kerja.

286. Bunga Pratiwi 287. 240110120035

288. Agar diperoleh hasil praktikum yang lebih baik, maka diberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Dalam mengoperasikan traktor, baik poros tunggal maupun poros ganda, diharapkan dilakukan dengan baik dan sesuai prosedur.

2. Dalam menghidupkan traktor tangan hendaknya praktikan mengerahkan tenaga untuk memutar engkol agar kecepatan putaran engkol cukup untuk menghidupkan traktor.

3. Dalam mengukur diameter luar dan dalam sebaiknya ada praktikan yang memperhatikan lintasan traktor dengan benar, karena dengan banyaknnya jejak lintasan traktor memungkinkan terjadinya kesalahan pengukuran.

289. Erwin Sopiandani 290. 240110120038

291. Berikut beberapa saran yang dapat diberikan guna menunjang praktikum yang lebih baik :

1. Praktikan diharapkan memperhatikan penjelasan dari assisten.

2. Praktikan diharapkan membaca terlebih dahulu referensi tentang teknologi traktor agar pada saat melakukan praktikum tidak kebingungan.

3. Praktikan diharapkan mencatat apasaja yang dijelaskan oleh assisten. 4. Praktikan diharapkan serius pada saat melakukan praktikum.

292. 293.

(45)

295. 240110120045

296. Agar hasil yang diperoleh lebih baik, maka diberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Praktikan diharapkan berhati-hari ketika mengoperasikan traktor agar tidak terjadi kecelakaan kepada praktikan lain.

2. Sebelum mengoperasikam traktor praktikan diharapkan memahami tahapan-tahapan dalam penggunaan traktor.

3. Praktikan memperhatikan keselamatan kerja agar praktikum berjalan dengan lancar.

297.

298. Surya Ptratama S. 299. 240110120051

300. Adapun saran dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :

1. Pada prakrikum teknologi traktor kali ini kami belum mendapatkan modul yang berkaitan dengan praktikum.

301.

302. Prisilia Ratna S. 303. 240110120059

304. Adapun saran dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut : 1. Praktikan mengikuti instruksi asisten dosen secara serius dan tepat.

2. Tuas yang digunakan untuk menyalakan traktor tunggal harus segera dilepas ketika traktor sudah menyala. Hal ini untuk menghindari terjadinya kecelakaan.

3. Praktikan menjaga situasi dan kondisi praktikum yang kondusif 305.

306. Yosua Andreas 307. 240110120062

(46)

309.

319. Anonimous. 2009. Tractor. Available at:

http://en.wikipedia.org/wiki/Tractor (diakses pada 29 September 2014

pukul 17.00 WIB). 320.

321. Mawar. 2011. Traktor Pertanian. Available at http://www.scribd.com/doc/

55000761/Jenis-jenis-Traktor (diakses pada 29 September 2014 pukul

19.00 WIB). 322.

323. Rudy. 2010. Traktor Tangan. Available at:

http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/traktor-tangan (diakses pada tanggal 29 September 2014 pukul

(47)

338. 339. 340. 341. 342. 343. 344. 345. 346.

347. LAMPIRAN 348.

349.

Gambar

Gambar 1. Traktor poros tunggal (traktor tangan)
Gambar Traktor Tampak Atas
Gambar  Mengemudi Traktor Poros Ganda

Referensi

Dokumen terkait

dalam meningkatkan ekspor non- migas Indonesia ke Afrika Selatan, karena pada. dasarnya Indonesia sedikit terlambat dari negara-negara semacam India,

Fasilitas belajar mempunyai kontribusi signfikan terhadap prestasi belajar matematika, menunjukkan bahwa dengan adanya sarana pendidikan yang meliputi peralatan dan

Coated fertilizer is expected to have a phosphor controlled-released behaviour so the phosphor is available for a longer time in the soil.The research deals with studying mass

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kolerasi dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu hubungan,

mencantumkan adanya kewajiban bagi setiap pesawat udara sipil untuk didaftarkan di suatu negara dengan menggunakan metode pendaftaran tunggal akan tetapi konvensi ini tidak

Dalam menjalankan perannya di Sudan Selatan WFP bersifat sebagai organisasi Internasional yang memiliki peran sebagai motivator dalam memberikan motivasi kepada

Salah satu kegiatan dalam rangka membekali praktikan sebagai calon pendidik adalah adanya Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), dimana praktikan terjun langsung dalam

yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya tulis ilmiah ini. Demikian pernyataan ini saya buat