• Tidak ada hasil yang ditemukan

Chapter II Nilai Kesukaan Konsumen Terhadap Teh Daun Gaharu () Berdasarkan Letak Daun Pada Pohon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Chapter II Nilai Kesukaan Konsumen Terhadap Teh Daun Gaharu () Berdasarkan Letak Daun Pada Pohon"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Teh

Teh sebagai bahan minuman dibuat dari pucuk muda daun teh yang telah mengalami proses pengolahan seperti pelayuan, oksidasi enzimatis, penggilingan dan pengeringan. Manfaat yang telah dihasilkan dari minuman teh adalah rasa segar, dapat memulihkan kesehatan badan dan terbukti tidak menimbulkan dampak negatif. Khasiat yang dimiliki oleh minuman teh tersebut berasal dari kandungan senyawa kimia yang tedapat dalam daun teh. Senyawa kimia yang terkandung dalam daun teh terdiri dari empat kelompok besar yaitu golongan fenol, bukan fenol, aromatis dan enzim. Keempat kelompok senyawa kimia tersebut bersama-sama mendukung terjadinya sifat-sifat baik pada seduhan daun teh, apabila pengendaliannya selama pengolahan dapat dilakukan dengan tepat. Komposisi susunan kimia dalam daun teh sangat bervariasi bergantung pada beberapa faktor yaitu jenis klon, variasi musim dan kondisi tanah, perlakuan kultur teknis, umur daun dan banyaknya sinar matahari yang diterima (Towaha, 2013).

(2)

proses fermentasi itu) harus dikompensasi dengan wangi-wangian dari bahan bahan non teh (Radiana, 1985).

Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.)

Gaharu merupakan produk kehutanan yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi. Gaharu sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu dan diperdagangkan ke Timur Tengah oleh para pedagang Cina dan Indo-Cina. Gaharu dalam perdagangan internasional dikenal dengan sebutan agarwood, eaglewood, atau

aloewood adalah produk Hasil Hutan Non Kayu dalam bentuk gumpalan, serpihan

atau bubuk yang memiliki aroma keharuman khas bersumber dari kandungan bahan kimia berupa resin. Selain mengandung resin, gaharu juga mengandung essens yang disebut sebagai minyak essens (essential oil) yang dibuat dengan ekstraksi atau penyulingan dari gubal gaharu. Essens gaharu ini digunakan sebagai bahan pengikat dari berbagai jenis parfum, kosmetika, dan obat-obatan herbal. Selain itu, serbuk atau abu dari gaharu dapat digunakan sebagai bahan pembuatan dupa/hio dan bubuk aroma theraphy dan daun gaharu bisa dibuat menjadi teh herbal yang dapat membantu kebugaran tubuh (Sofyan et al, 2010).

Taksonomi tumbuhan gaharu (A. malaccensis Lamk.) menurut Tarigan (2004) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Dikotil

(3)

Ordo : Myrtales Famili : Thymeleaceae Genus : Aquilaria

Species : A. malaccensis Lamk.

Daerah sebaran tumbuh pohon penghasil gaharu di Indonesia dijumpai di wilayah hutan Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Irian Jaya dan Nusa Tenggara. Secara ekologis berada pada ketinggian 0 – 2400 mdpl, pada daerah beriklim panas dengan suhu antara 28º – 34C, berkelembaban sekitar 80 % dan bercurah hujan antara 1000 – 2000 mm/th. Lahan tempat tumbuh pada berbagai variasi kondisi struktur dan tekstur tanah, baik pada lahan subur, sedang hingga lahan marginal. Gaharu dapat dijumpai pada ekosistem hutan rawa, gambut, hutan dataran rendah atau hutan pegunungan, bahkan dijumpai pada lahan berpasir berbatu yang ekstrim (Sumarna, 2012).

(4)

persaingan, sehingga populasi anakan tingkat semai akan menurun hingga 60 – 70 %. Aspek pertumbuhan permudaan alam tingkat semai penting diketahui sebagai dasar dalam penyediaan bibit tanaman dengan cara memanfaatkan cabutan permudaan alam (Sumarna, 2012).

A. malaccensis Lamk.pohon dengan tinggi batang yang dapat mencapai

antara 35 – 40 m, berdiameter sekitar 60 cm, kulit batang licin berwarna putih atau keputih-putihan dan berkayu keras. Daun lonjong memanjang dengan ukuran panjang 5 – 8 cm dan lebar 3 – 4 cm, ujung daun runcing, warna daun hijau mengkilat. Bunga berada diujung ranting atau diketiak atas dan bawah daun. Buah berada dalam polongan berbentuk bulat telur aatau lonjong berukuran sekitar 5 cm panjang dan 3 cm lebar. Biji/benih berbentuk bulat atau bulat telur yang tertutup bulu-bulu halus berwarna kemerahan (Sumarna, 2012).

Daun Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.)

Berdasarkan penelitian Silaban (2014), ekstrak daun gaharu dari jenis

Aquilaria malaccensis mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid,

senyawa glikosida, tanin, dan steroid/Triterpenoid. Hasil uji fitokimia yang dilakukan Silaban (2014), diketahui bahwa senyawa-senyawa metabolit sekunder tersebut yang diperkirakan mempunyai aktivitas sebagai antiradikal bebas.

(5)

seng, tembaga dan selenium (Se) juga berperan sebagai antioksidan. Diantara zat-zat antioksidan ini diduga ada dalam ekstrak metanol daun gaharu seperti senyawa fenol dan flavonoid (Mega dan Swastini, 2010).

Berdasarkan penelitian Silaban (2014), ekstrak daun gaharu dari jenis

Aquilaria malaccensis mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid,

senyawa glikosida, tanin, dan steroid/Triterpenoid. Hasil uji fitokimia daun gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.) dapat dilihat pada Tabel 1:

Tabel 1. Hasil Skrining Fitokimia Simplisia, Ekstrak Etanol Daun Gaharu Segar dan Ekstrak Etanol Gaharu Simplisia

No. Pemeriksaan Simplisia Ekstrak Etanol Ekstrak Etanol

daun gaharu daun gaharu Simplisia

1. Alkaloid - - -

Hasil uji fitokimia yang dilakukan Silaban (2014), diketahui bahwa senyawa-senyawa metabolit sekunder tersebut yang diperkirakan mempunyai aktivitas sebagai antiradikal bebas.

Tanin

(6)

tanaman yang dapat menghasilkan tanin, antara lain : tanaman pinang, tanaman akasia, gabus, bakau, pinus dan gambir. Tanin juga yang dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan mempunyai ukuran partikel dengan range besar. Tanin ini disebut juga asam tanat, galotanin atau asam galotanat. Adapun kegunaan dari tanin antara lain adalah

1. Sebagai pelindung pada tumbuhan pada saat massa pertumbuhan bagian tertentu pada tanaman .

2. Sebagai anti hama bagi tanaman shingga mencegah serangga dan fungi 3. Digunakan dalam proses metabolisme pada bagian tertentu tanaman. 4. Pada industri farmasi tanin digunakan sebagai anti septik pada jaringan

luka,misalnya luka bakar yaitu dengan cara mengendapkan protein. Selain itu tanin juga digunakan untuk campuran obat cacing dan anti kanker. 5. Pada industri kulit tanin banyak dipergunakan karena kemampuannya

mengikat bermacam – macam protein sehinggga dapat mencegah kulit dari proses pembusukkan.

6. Tanin juga dipergunakan pada industri pembuatan tinta dan cat karena dapat memberikan warna biru tua atau hijau kehitam – hitaman dengan kombinasi -kombinasi tertentu.

7. Tanin dapat berperan sebagai antidotum (keracunan alkaloid) dengan cara mengeluarkan asam tamak yang tidak terlarut

8. Pada industri minuman tanin juga digunakan untuk pengendapan serat – serat organik pada minuman anggur atau bir (Risnasari, 2001).

(7)

Gambar

Tabel 1. Hasil Skrining Fitokimia Simplisia, Ekstrak Etanol Daun Gaharu Segar dan Ekstrak Etanol Gaharu  Simplisia

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut menunjukkan bahwa potensi pertumbuhan tunas pada bibit okulasi dini menggunakan mata tunas cabang primer dari tanaman entres usia muda jauh lebih

Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. Universitas

[r]

Perkenankan kami Biro Perjalanan Segar Alam Abadi Travel menyampaikan surat penawaran paket tour kami kepada Kepala Sekolah SMP Negeri Harapan Bangsa Kota Bandung.. Segar Alam

[r]

informasi yang diberikan Jawaban panjang dan bertele- tele sulit untuk direkam dan diproses. Informasi sukarela yang mungkin tidak terpikirkan oleh si pewawancara untuk

Sumber : BPJS Ketenagakerjaan, Diolah

I could have gone home on time but the bus was late last night.. 