• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jadwal Penelitian di SD Negeri Kutowinangun 07 dan SD Negeri Kutowinangun 08

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jadwal Penelitian di SD Negeri Kutowinangun 07 dan SD Negeri Kutowinangun 08"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

31 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kutowinangun 07 dan SD Negeri Kutowinangun 08 Salatiga. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas IV yaitu kelas IV SD Negeri Kutowinangun 08 sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas IV SD Negeri Kutowinangun 07 sebagai kelas eksperimen 2. Penelitian pada kedua kelas ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD) untuk kelas eksperiment 1 dan Number Head Together (NHT) untuk kelas eksperimen 2. Jumlah siswa di kelas eksperimen 1 berjumlah 24, terdiri dari 12 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki, sedangkan jumlah siswa kelas eksperimen 2 berjumlah 24 terdiri dari 13 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki.

4.2 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian di SD Negeri Kutowinangun 07 dan SD Negeri Kutowinangun 08 Salatiga pada tahun ajaran 2016/2017 dilakukan 2 kali pertemuan pada kelas eksperimen 1 dan 2 kali pertemuan di kelas eksperimen 2. Pelaksanaan penelitian di SD Negeri Kutowinangun 07 dan SD Kutowinangun 08 tahun ajaran 2016/2017 tercantum dalam jadwal kegiatan yang dilaksanakan seperti tabel berikut:

Tabel 4.1

Jadwal Penelitian di SD Negeri Kutowinangun 07 dan SD Negeri Kutowinangun 08

No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

1 Selasa, 7 Maret 2017 Observasi di Kelas IV SD Negeri Kutowinangun 07

2 Kamis, 9 Maret 2017 Observasi di Kelas IV SD Negeri Kutowinangun 08

(2)

2017 Kutowinangun 09 4 Senin, 20 Maret

2017

Mengajar pertemuan 1 dan pretest di SD Kutowinangun 07

5 Kamis, 23 Maret 2017

Mengajar pertemuan 2 dan posttest di SD Negeri Kutowinangun 07

6 Sabtu, 25 Maret 2017

Mengajar pertemuan 1 dan pretest di SD Negeri Kutowinangun 08

7 Sabtu, 1 April 2017 Mengajar pertemuan 2 dan postest di SD Negeri Kutowinangun 08

(3)

maupun dari tugas kelompok. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok, kemudian guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan tentang pembelajaran saat itu dan guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan 1 berjumlah 24 siswa.

Pertemuan kedua di kelas eksperimen 1 dilakukan pada tanggal 1 April 2017 di kelas IV SD Negeri Kutowinangun 08, jam pembelajaran pukul 07.00. kegiatan dilakukan dengan menyanyikan lagu kebangsaan dan berdoa. Guru memberikan salam kepada siswa dan menyampaikan kegiatan pembelajaran IPA. Guru tanya jawab dengan siswa mengenai perubahan kenampakan bumi, guru menyajikan gambar tentang perubahan permukaan bumi, misalnya gambar longsor. Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab tentang gambar yang sudah dilihat dan menyampaikan materi mengenai perubahan kenampakan bumi. Pertemuan kedua siswa lebih aktif dalam bertanya dan menjawab soal dari guru maupun siswa lainnya. Guru memberi waktu untuk siswa mencatat materi yang sudah disampaikan guru. Kemudian guru membagi siswa menjadi 5 kelompok secara heterogen, tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Kelompok ditentukan dari kertas warna yang sudah dibawa oleh masing-masing siswa. Guru meminta siswa berkumpul dalam kelompoknya masing-masing dan memberikan lembar kerja tugas kelompok. Siswa sangat aktif dalam berdiskusi dan semua anggota kelompok menyampaikan jawaban. Guru membimbing siswa ketika berdiskusi dan mengerjakan tugas. Siswa bersama guru membahas tugas yang sudah dikerjakan dan guru memberikan kuis yang harus dikerjakan siswa secara mandiri tanpa bantuan kelompok. Guru dan siswa bersama-sama membahas kuis. Guru memberikan skor kepada masing-masing siswa dan skor untuk kelompok, setelah itu memberikan penghargaan. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi atau rangkuman pembelajaran dan membagikan soal posttest kepada siswa. Setelah mengerjakan soal guru menutup pembelajaran dengan salam penutup.

(4)

guru menyampaikan kegiatan pembelajaran IPA yang akan dilakukan oleh siswa. Sebelum mendengarkan penjelasan materi dari guru, siswa mengerjakan soal

pretest. Guru mencari atau menggali informasi yang sudah dimiliki siswa mengenai perubahan kenampakan bumi. Kegiatan dilanjutkan dengan memutar video pembelajaran mengenai perubahan kenampakan bumi dan bertanya jawab dengan siswa mengenai video yang sudah dilihat. Guru menyampaikan materi mengenai perubahan kenampakan bumi. Setelah itu guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen dan setiap siswa diberi nomor dari angka 1 sampai 5. Siswa berkumpul dengan satu kelompok sesuai dengan warna nomor yang dipakai dikepala. Guru membagikan lembar kerja tugas kelompok dan kelompok berdiskusi, setiap anggota kelompok harus paham dan menguasai materi. Jadi setiap anggota memiliki peran yang penting dalam keberhasilan kelompok. Guru secara acak memanggil salah satu nomor siswa dalam kelompok dan meminta siswa untuk menyampaikan hasil diskusi. Siswa bersama guru melakukan refleksi atau kesimpulan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran diakhiri dengaan mengucapkan salam. Semua siswa mengikuti pembelajaran pada pertemuan pertama, yaitu berjumlah 24.

(5)

teman-teman satu kelompok. Setiap anggota kelompok memberikan pendapat dan pemahamannya tentang tugas yang diberikan oleh guru. Karena setiap anggota kelompok harus paham dan mengerti tentang tugas yang diberikan, agar kelompok berhasil dan mendapatkan hasil yang terbaik. Guru secara acak memanggil salah satu nomor siswa dalam kelompok dan meminta siswa untuk menjelaskan jawaban dari hasil berdiskusi dengan kelompok. Siswa bersama guru membuat kesimpulan atau rangkuman dari pembelajaran. Terakhir guru memberikan soal

postest kepada siswa. Kegiatan pelajaran ditutup dengan guru mengucapkan salam dan siswa membalas salam guru. Pertemuan kedua siswa yang mengikuti pembelajaran ada 24 siswa.

4.3 Analisis Deskriptif Data Setiap Variabel Penelitian 4.3.1 Deskripsi Hasil Belajar Kelas Eksperimen 1

Deskripsi hasil belajar IPA dengan materi perubahan kenampakan bumi di kelas IV SD Negeri Kutowinangun 08 sebagai kelompok eksperimen 1 dengan menggunakan model pembelajaran Student Team Achivement Division (STAD),

pretest dan posttest dapat dilihat dalam tabel 4.2 dibawah ini:

Tabel 4.2

Deskripsi Hasil Belajar Kelas Eksperimen 1

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pre_STAD 24 55 90 73.54 10.982

Post_STAD 24 70 95 82.71 5.513

Valid N (listwise) 24

(6)

4.3.2 Distribusi Frekuensi Hasil Kelas Eksperimen 1

Data hasil belajar yang diperoleh adalah hasil belajar IPA sebelum menggunakan model (pretest) dan sesudah menggunakan model (posttest). Cara menentukan distribusi frekuensi, pertama yang dilakukan yaitu menentukan kelas interval (K). Kemudian menghitung rentang data (range dan panjang kelas atau interval yaitu sebagai berikut:

Menghitung jumlah kelas interval (K) K = 1+3,33 log n

K = 1+3,33 log 24

= 5,55 (dibulatkan menjadi 6) Menghitung jarak atau rentang (R) R = data tertinggi- data terendah

= 90-55 = 35

Menghitung Panjang Kelas Interval (P)

P =

=

= 5,8 (dibulatkan menjadi 6) Menentukan batas kelas interval (55+6) = 61-1 = 60

(60+6) = 66-1 = 65 (65+6) = 71-1 = 70 (70+6) = 76-1 = 75 (75+6) = 81-1 = 80 (80+6) = 86-1 = 85 (85+6) = 91-1 = 90 (90+6) = 97-1 = 95

K

35

(7)

Data distribusi nilai Pretest pada siswa dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen 1

No Interval Nilai Frekuensi Presentase (%)

1 55-61 6 25%

Sumber: berdasarkan data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.3, diketahui bahwa hasil belajar pretest kelas eksperimen 1 dengan jumlah siswa 24, yang mendapat nilai 22-61 ada 6 siswa dengan presentase 25%, siswa yang mendapat niali 62-68 ada 1 siswa dengan presentase 4,2%, siswa yang mendapat nilai 69-75 ada 8 siswa dengan presentase 33,3%, siswa yang mendapat nilai 76-82 ada 4 siswa dengan presentase 16,7%, siswa yang mendapat nilai 83-89 ada 2 siswa dengan presentase 8,3% dan 3 siswa mendapat nilai 90-96 dengan presentase 12,5%.

0

(8)

Hasil analisis deskriptif data posttest dalam penelitian ini diperoleh dari nilai posttest IPA siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 08 sebagai kelas eksperimen 1. Distribusi frekuensi skor posttest dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Menghitung Jumlah Kelas Interval (K) K = 1+ 3,33 log n

= 1+3,33 log 24

= 5,55 ( dibulatkan menjadi 6) Menghitung jarak atau Rentang (R) R = (data tertinggi - data terendah)

= 95-70 = 25

Menghitung panjang Kelas Interval

P =

=

= 4,16 ( dibulatkan menjadi 4)

Menentukan batas kelas interval (70+4) = 74-1 = 73

(75+4) = 79-1 = 78 (80+4) = 84-1 = 83 (85+4) = 89-1 = 88 (90+4) = 94-1 = 93 (95+4) = 99-1 = 98

Data distribusi frekuensi nilai Posttest dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:

(9)

Tabel 4.4

Distribusi frekuensi Nilai Posttest KelasEksperimen 1

No Interval Nilai Frekuensi Presentase %

1 70-74 1 4,2%

2 75-79 2 8,3%

3 80-84 9 37,5%

4 85-89 8 33,3%

5 90-94 3 12,5%

6 95-99 1 4,2%

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa hasil belajar posttest kelas eksperimen 1 dengan jumlah siswa 24, yang mendapat nilai 70-74 ada 1 siswa dengan presentase 4,2%, yang mendapat nilai 75-79 ada 2 anak dengan presentase 8,3%, yang mendapat nilai 80-84 ada 9 siswa dengan presentase 37,5%, yang mendapat nilai 90-94 ada 3 siswa dengan presentasi 12,5% dan yang mendapat nilai 95-99 ada 1 siswa dengan presentase 4,2%.

0 2 4 6 8 10

70-74 75-79 80-84 85-89 90-94 95-99

Gambar 4.2

(10)

4.3.3 Deskripsi Hasil Belajar Kelas Eksperimen 2

Deskripsi hasil nilai IPA pada materi perubahan kenampakan bumi di kelas IV SD Negeri Kutowinangun 07 sebagai kelas eksperimen 1 denagn model pembelajaran Number Head Together dapat dilihat dari tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5

Deskripsi Hasil Belajar Kelas Eksperimen 2

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pre_NHT 24 50 85 72.29 10.213

Post_NHT 24 70 90 78.75 6.469

Valid N (listwise) 24

Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai minimal pretest 50, nilai maksimal 85 dan untuk nilai rata-ratanya 72,29, sedangkan nilai minimal posttest 70, nilai maksimal 90 dan nilai rata-ratanya 78,75.

4.3.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Eksperimen 2

Data hasil belajar yang diperoleh adalah hasil belajar IPA sebelum menggunakan model (pretest) dan sesudah menggunakan model (posttest). Cara menentukan distribusi frekuensi, pertama yang dilakukann yaitu menentukan kelas interval (K). Kemudian menghitung rentang data (range dan panjang kelas/interval yaitu sebagai berikut:

Menghitung jumlah kelas interval (K) K = 1+3,33log n

= 1+3,33 log 24

= 5,55 (dibulatkan menjadi 6) Menghitung jarak atau rentang (R) R = data tertinggi-data terendah

= 85-50 = 35

(11)

P =

= ____

= 5,83 (dibulatkan menjadi 6) (50+6) = 56-1 = 55

(55+6) = 61-1 = 61 (60+6) = 66-1 = 65 (65+6) = 71-1 = 70 (70+6) = 76-1 = 75 (75+6) = 81-1 = 80 (80+6) = 86-1 = 85

Data Distribusi nilai pretest pada siswa dapat dilihat dari tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen 2

No Interval Nilai Frekuensi Presentase %

1 50-56 3 12,6%

2 57-63 3 12,6%

3 64-70 3 12,6%

4 71-77 5 20,2%

5 78-84 8 33,6%

6 85-91 2 8,4%

Berdasarkan tabel 4.4 yang mendapat nilai 50-56 ada 3 siswa dengan presentase 12,6 %, yang mendapat nilai 57-63 ada 3 siswa dengan presentase 12,6%, yang dapat nilai 64-70 ada 3 siswa denagn presentase 12,6%, yang mendapat nilai 71-77 ada 5 siswa dengan presentase 20,2%, yang mendapat nilai 78-84 ada 8 siswa dengan presentase 33,6% dan 2 siswa mendapat nilai 85-91 dengan presentase 8,4%.

35

(12)

0

Grafik Hasil Nilai Pretest Kelas Eksperimen 2

Data distribusi nilai posttest di kelas eksperimen 2 SD Negeri Kutowinangun 07 dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Menghitung jumlah kelas interval (K) K = 1+3,33 log n

= 1+ 3,33 log 24

= 5,55 ( dibulatkan menjadi 6 Menghitung jarak atau rentang (R) R = data tertinggi – data terendah

= 90-70 = 20

Menghitung panjang kelas interval (P)

(13)

(75+3) =78-1 =77 (80+3) = 83-1 = 82 (85+3) = 88-1 = 86

(90+3) = 93-1 = 92 ( nilai tertinggi 90)

Data distribusi nilai posttest Kelas Eksperimen 2 SD Ngeri Kutowinangun 07 dapat dilat dari tabel 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Nilai Posttest kelas Eksperimen 2

No Interval Nilai Frekuensi Presentase %

1 70-74 5 20,8%

2 75-79 6 25%

3 80-84 5 20,8%

4 85-88 6 25%

5 89-93 2 8,4%

Sumber: berdasarkan pada data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat, siswa yang mendapat nilai 70-74 ada 5 siswa dengan presentase 20,8%, sedangkan yang mendapat nilai 75-79 ada 6 siswa, dengan presentase 25%, yang mendapat nilai 80-84 ada 5 siswa, dengan presentase 20,8%, sedangkan nilai 85-88 ada 6 anak, dengan presentase 25% dan yang terakhir nilai 89-93 ada 2 siswa, presentasenya 8,4%.

0

(14)

4.3.5 Deskripsi Hasil Belajar Kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen 2

Deskripsi hasil belajar IPA materi perubahan kenampakan bumi di kelas IV SD Negeri Kutowinangun 07 dengan model Student Team Achievement Division dan kelas IV SD Negeri Kutowiannagun 08 menggunakan model

Number Head Together dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.8

Deskripsi Hasil Belajar Kelas Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Post_NHT 24 70 90 78.75 6.469

Post_STAD 24 70 95 82.71 5.513

Valid N (listwise) 24

Sumber : berdasarkan data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.6 nilai posttest pada kelas eksperimen 1 nilai minimal 70 dan nilai maksimal 95 dengan rata-rata 82,71. Sedangkan pada kelas eksperimen 2 nilai minimal 70 dan nilai maksimal 90 dengan rata-rata 78,75.

4.4 Analisis Hasil Penelitian

4.4.1 Uji Normalitas Kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen 2

Uji normalitas data awal kelas eksperimen 1 diperoleh dari nilai pretest

siswa. Berikut ini hasil uji normalitas dengan bantuan program SPSS for windows

(15)

Tabel 4.9

Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen 2

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pre_STAD Post_STAD Pre_NHT Post_NHT

N 24 24 24 24

Normal Parametersa Mean 73.54 82.71 72.29 78.75

Std. Deviation 10.982 5.513 10.213 6.469 Most Extreme

Differences

Absolute .178 .188 .230 .177

Positive .141 .188 .142 .177

Negative -.178 -.187 -.230 -.166

Kolmogorov-Smirnov Z .871 .923 1.125 .868

Asymp. Sig. (2-tailed) .434 .362 .159 .438

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan tabel 4.7 tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi atau probabilitas pada uji kormogorov-Sminov pada kelas eksperimen 1 yaitu 0,362, sedangkan kelas eksperimen 2 0,438, maka kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 berdistribusi normal.

4.4.2 Uji Homogenitas Kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen 2

Uji homogenitas data awal pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dilakukan dengan menggunakan nilai pretest sebelum dilakukan perlakuan. Berikut ini hasil uji homogenitas menggunakan program SPSS for windows

versi16.0 dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini:

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Pre_STAD 1.215 3 18 .333

(16)

Berdasarkan pada tabel 4.8 menunjukkan hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa tingkat signifikansi atau nilai probabilitas lebih dari 0,05, yaitu pretest kelas eksperimen 1 0,333 > 0,05 dan pretest kelas eksperimen 2 0,080> 0,05, maka dapat dikatakan bahwa sampel tersebut homogen.

4.4.3 Uji Beda Rata-Rata

Uji beda rata-rata menggunakan uji independen sample t-test dengan bantuan program SPSS for windows versi 16.0. berikut data hasil uji beda rata-rata pada tabel 4.11 berikut ini:

Tabel 4.11

Hasil Independent Sample Test

Berdasarkan tabel 4.11 di atas menunjukkan koefisien sig.(2 tailed) 0,027 (0,27<0,05) sehingga dapat dikatakan H0 ditolak dan Ha diterima, karena kelas eksperimen 1 yang menggunakan model Student Team Achievement Division

(STAD) dan kelas eksperimen 2 yang menggunakan model pembelajaran Number Head Together (NHT) mempunyai signifikansi kurang dari 0,05. Sehingga penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan atau pengaruh yang signifikan antara kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Kedua kelas itu

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

(17)

memiliki rata-rata hasil belajar yaitu kelas eksperimen 1 dengan model Student Team Achivement Division rata-ratanya yaitu 82,71 dan kelas eksperimen 2 dengan model Number Head Together rata-ratanya yaitu 78,75. Sehingga dalam penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan antara model STAD dengan model NHT.

4.5 Hasil Uji Hipotesis

Menguji hipotesis dilakukan dengan menguji hipotesis nol yang menyatakan ketiadaan perbedaan antar variabel. Oleh sebab itu untuk menguji hipotesis, maka dirumuskan hipotesis nol untuk diuji signifikansinya.

Ho : tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan dengan menggunakan model Student Team Achievement Division (STAD) dengan model

Number Head Together (NHT) dalam pembelajaran IPA kelas IV SD Gugus Muwardi Salatiga.

Ha : ada perbedaan pengaruh yang signifikan dengan menggunakan model Student Team Achievement Division (STAD) dan model Number Head Together (NHT) dalam pembelajaran IPA kelas IV SD Gugus Muwardi Salatiga.

Dasar pengambilan keputusan didasarkan dari nilai hasil belajar terhadap signifikansi atau probabilitas yaitu jika signifikansi >0,05 maka H0 diterima dan jika signifikansi <0,05 maka H0 ditolak. Hasil uji t independent Sample Test Equal variances assumed diperoleh skor koefisien t sebesar 2.282 dengan nilai signifikansi sebesar 0,027 yang berati kurang dari 0,05. Maka dari hasil yang diperoleh dapat dinyatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran Student Team Achivement Division (STAD) dan model pembelajaran Number Head Together (NHT) .

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

(18)

kelas eksperimen 2 dengan menggunakan model pembelajaran Number Head Together (NHT). Pada pembelajaran IPA materi tentang perubahan kenampakan bumi. Kedua model tersebut sudah dilakukan sesuai dengan siktaks yang ada dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat. Hasil observasi pada kedua model pembelajaran sudah menunjukkan bahwa pada pertemuan satu dan pertemuan kedua dalam proses mengajar mengalami perubahan. Pertemuan pertama siswa belum begitu aktif dalam menyampaikan pendapat di depan kelas, begitu juga dengan penyampaian pendapat di dalam diskusi kelompok. Namun pada pertemuan kedua siswa sudah aktif dalama menjawab pertanyaan dari siswa maupun dengan guru. Pada saat diskusi siswa juga menyampaikan pendapatnya dan saling berdiskusi tatap muka satu sama lain, sehingga dalam berdiskusi dan menyampaikan hasil diskusi siswa aktif dan bersemangat.

Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dilakukan oleh guru menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar di SD Negeri Kutowinangun 08 dan SD Negeri Kutowinangun 07 pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division

dan model pelajaran Number Head Together , hal ini terlihat dari hasil pretest dan

posttest yang sudah dillakukan oleh siswa. Nilai pretest merupakan nilai sebelum diberikan perlakuan sedangkan nilai posttest sudah dilakukan perlakuan sebelum diadakan penilaian. Hasil dari uji homogenitas menunjukkan bahwa nilai signifikan pretest kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2 yaitu 0,760. Sedangkan nilai signifikan posttest kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 yaitu 0,221. Jadi nilai signifikan pretest dan posttest kelas eksperimen 1 dan 2 lebih dari 0,05 berarti kedua kelas tersebut homogen.

(19)

tertingginya 90 dan mempunyai rata-rata nilai sebesar 78,75. Sedangkan untuk kelas eksperimen 2 nilai terendah 70, nilai tertinggi 95 dan memiliki rata-rata nilai 82,71. Hal ini menunjukkan ada peningkatan yang signifikan hasil belajar siswa.

Hasil uji t tes nilai signifikansinya yaitu 0,027, sehingga dapat dinyatakan bahwa H0 ditolak karena kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 yang menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement (STAD) dan model pembelajaran Number Head Together (NHT) mempunyai signifikansi kurang dari 0,05.dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar IPA menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement dan Number Head Together (NHT).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nofitasari

(2013) yang berjudul “Pengaruh model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada

Mata Pembelajaran IPA Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SDN Kesongo 01

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013”.

Dengan hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata posttest kelas kontrol sebesar 67,22 dan nilai postest kelas eksperimen sebesar 76. Yang mengalami peningkatan signifikan. Penelitian lainnya yaitu Ferdinandus (2016) yang berjudul

“Efektifitas Model Pembeljaran Koopertif Tipe STAD Dalam Meningkatkan

Motivasi dan Hasil Belajar IPA siswa Kelas 4 SD Kristen 01 Kabupaten Wonosobo Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016”. Menunjukkan bahwa hasil belajar IPA menggunakan model STAD lebih efektif, hal ini ditunjukkan dari hasil uji Independent Sample Test yang menunjukkan nilai signifikansi (2-tiled)

Gambar

Tabel 4.1 Jadwal Penelitian di SD Negeri Kutowinangun 07 dan SD Negeri
Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Belajar Kelas Eksperimen 1
Tabel 4.3
Gambar 4.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Melodi memiliki beberapa pandangan terhadap aborsi yaitu sebagai berikut: (i) aborsi dipandang Melodi bukanlah jalan satu-satunya untuk memecahkan masalah karena aborsi hanya

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul :

Sikap dan prilaku siswa ketika pengajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw biasanya siswa lebih antusias dalam belajar memiliki rasa kerja

Berdasar dari penelitian ini dan dua penelitian yang membahas keterkaitan pengalaman merek dengan kepribadian merek, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengalaman merek pada

Hasil penelitian ini mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi niat konsumen malaysia untuk menggunakan layanan Mobile Banking dan penelitian ini menemukan bahwa

Fx S!nmrja, Undrng.Undrtrg l'lak HrltArdT EhYriB lderl, Trng!.pi i. dan MNukan rrds RUU Hok'Hak Abs-lm.h , Makalah Uil

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa kualitas informasi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap manfaat yang dirasakan, namun berpengaruh positif signifikan

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul “Pengaruh Adversity Quotient Terhadap Resistance to Organizational Change” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh